Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

Kedatangan tamu istimewa


jembi wife

hari sudah sore, sudah jam 5 lebih dan biasanya di saat jam ini suamiku pulang bekerja namun aku masih terengah di ruang tamu dengan gaun gamisku yang tersingkap, memperlihatkan belahan bokongku dalam cengkeraman mang marwan yang terus saja menggenjotku dengan posisi menungging. sudah 2x aku orgasme dibuatnya mang marwan terus menggejotku.
"enak bu dewi, sayang...?", ucapnya sambil meremas-remas bokongku, plak... plak...plak... bokongku di tamparnya dengan gemas.
"enak maang.... uuuhhh....", lenguhku merasa begitu seksi saat tangannya menampar-nampar bokongku. kontolnya gede nya terus mengaduk-aduk lubang vaginaku. terdengar pintu rumah terbuka namun aku dan mang marwan tak peduli karena memang sudah saat nya suamiku pulang kerja dan memberinya kejutan dengan melihat aku dan mang marwan yang sedang bersetubuh di ruang tamu.
"oooh... sudah.. uussh... papah sudah pulang...eeshhh...", ucapku disela desahanku seraya aku menengok kebelakang dan kudapati suamiku yang berdiri menatap namun yang membautku terkejut adalah sosok yang berdiri di samping suamiku.
"oooh... pak.. chandra...", pekikku membuat mang marwan menoleh kebelakang dan terkejut ada orang lain selain suamiku yang berdiri di depan pintu. kontolnya tercabut dari vaginaku seraya membenahi celananya dengan gugup.
"papah...?", ucapku ku rapikan gamis dan kerudungku.
"te... terusin mang... gak apa-apa...", ucap suamiku kepada mang marwan.
"iya.. terusin gak-apa-apa...", ujar pak chandra ikut menyauti seraya duduk mendekatiku, tangannya memegang lenganku.
"seksi banget liat bu dewi tadi...", ucapnya kepadaku.
"terusn mang... kita sudah dewasa.. sudah sama-sama tau...", ucapnya lagi kepada mang marwan yang memandangku dengan wajah keheranan dan ragu.
"ini pak chandra... dia sudah tau kok mang...", jelasku kepada mang marwan seraya ku perkenalkan kepadanya.

aku menyambut kecupan pak chandra yang duduk di sampingku, sementara kedua kakiku mengangkang membiarkan gaun gamisku disingkap tangan mang marwan yang hendak kembali meneruskan enjotannya. bokongku tepat di bibir kursi dengan kaki mengangkang saat mang marwan melorotkan celananya dan kontolnya yang masih menegang sudah siap di hadapan selangkanganku, sementara tubuhku bersandar miring ke arah pak chandra yang memagut bibirku,
"kamu seksi banget wi... ", bisiknya melihat ke arah selangkanganku yang sudah kembali dijejal kontol mang marwan dan bibirnya kembali memagut bibirku, tangannya dengan bebas meremas-remas kedua buah dadaku dengan gamisku yang tersibak hingga leherku. sayup aku melihat suamiku yang duduk menyaksikan aku yang dikerumuni 2 lelaki ini sambil tangannya mengelus kontol kecilnya yang menjulur dari celah sleting celananya.
"seksi banget istri mu gung...", puji pak chandra kepada suamiku sambil ia berdiri dan membuka celananya, kontolnya yang mengeras menggantung gagah di hadapan wajahku yang tanpa ia minta aku meraih dan mencium kepala kontolnya yang merekah, kujilat dan ku lumat dengan bibirku. mang marwan masih terus menyodok-nyodokan kontolnya dengan nikmat di vaginaku.

mang marwan mencabut kontolnya seraya berdiri memberi kesempatan kepada pak chandra untuk menyetubuhiku. aku berdiri saat pak chandra memintaku untuk duduk di pangkuannya. aku sedikit kerepotan jika tak ada mang marwan yang membantuku untuk menahan gaun gamisku agar tetap tersingkap, aku meraih kontol pak chandra dan mengarahkan ke ke mulut vaginaku dan perlahan tubuhku kuturunkan dan vaginaku terjejal menelan kontol pak chandra yang tak kalah besar dan panjang dengan mang marwan.
"ooohhh.....", lenguhku terduduk wajahku berhadapan dengan wajah pak chandra yang tersenyum dan menngecup bibirku, tangannya meremas-remas kedua buah dadaku. disampingku mang marwan memegangi gaun gamisku sambil memgelus bokongku. ku goyangkan pinggulku dan kurasakan kenikmatan dari kontol pak chandra yang mengaduk-aduk isi vaginaku. suamiku mendekat duduk di sebalah kananku, menyaksikan aku yang seadng mereguk kenikmatan batang kontol pak chandra.
"paak.. chaaan...", lenguhku sambil ku lirik suamiku sesaat dan kusambut pagutan bibir pak chandra. lepas dari bibir pak chandra mang marwan mengecup pipiku dan saat wajahku menoleh ia memagut bibirku dan kembali melepasku memberi kesempatan kepada pak chandra untuk menikmati tubuhku.

aku kembali menoleh ke suamiku yang terduduk di samping pak chandra dengan mengelus kontol kecilnya yang sudah tegak berdiri hingga timbul inisiatifku, aku mencabut kontol pak chandra dan aku bergeser ke suamiku.
"aku masukin ya pah...", ucapku seraya mengangkang diatas kontolnya, perlahan menyentuh mulut vaginaku dan blessshh... kontol suamiku terbenam di vaginaku walau tak senikmat kontol pak chandra atau mang marwan yang besar dan panjang namun aku tak mau mengecewakannya.
"ooohhh....", desahku walau dalam hatiku terasa kurang nikmat dengan kontol kecil suamiku ini namun aku tak mau menunjukannya, pinggulku bergoyang di atas pangkuan suamiku sendiri.

aku tak mau membuat suamiku orgasme terlebih dulu, sehingga tak lama aku sudah mencabut kontolnya dan aku bergeser kepada mang marwan yang ikut duduk di samping pak chandra menyambut aku yang mengangkangi kontolnya yang diarahkan ke vaginaku dan saat tubuhku ku turunkan kontol mang marwan amblas di dalam vaginaku.
"oooohhh....", lenguhku tak bersandiwara karena memang kontol mang marwan begitu terasa nikmat di vaginaku. pinggulku terus bergoyang mereguk kenikmatan darinya. pak chandra yang duduk di samping mang marwan tersenyum sambil mengelus pahaku, bokongku sambil memuji kecantikan dan begitu seksinya aku diatas tubuh mang marwan.

selang kemudian aku kambali mencabut kontol mang marwan dan beralih ke pangkuan pak chandra namun karena suamiku tak lagi duduk di samping pak chandra kali ini aku memutar tubuhku membelakangi pak chandra yang berarti menghadap suamiku yang bersimpuh di sebelah meja tamu. saat kepala kontol pak chandra menyentuh mulut vaginaku, kuturunkan tubuhku dan kembali kontol pak chandra memenuhi lubang vaginaku. kali ini dengan leluasa suamiku dapat melihat pemandangan vaginaku yang terjejal kontol pak chandra di hadapannya.
"ooh... shit... enak banget memek istrimu gung...", puji pak chandra kepada suamiku yang menatap vaginaku yang terjejal kontolnya sementara aku hanya melenguh nikmat dan mang marwan ikut menyaksikan vaginaku sambil meremas-remas buah dadaku. namun tak lama mang marwan beranjak ke hadapan selangkanganku sambil membimbing kontolnya ke vaginaku yang masih terjejal kontol pak chandra.
"lihat double gung...", ucap pak chandra yang rupanya meminta mang marwan untuk memasukan kontolnya bersamaan.
"aaah... mang....", lenguhku saat kurasakan kepala kontol mang marwan mendesak lubang vaginaku..
"gak muat maan...eeesssh...", ucapku lagi namun mang marwan terus menjejalkan kepala kontolnya yang mulai menyeruak masuksedikit demi sedikit hingga semakin dalam membuat aku melenguh menahan semakin meregang nya lubang vaginaku yang dijejal 2 kontol besar bersamaan.
"aaaaahhh....", pekikku merasakan dinding vaginaku terasa begitu penuh apalagi saat mang marwan menggoyangnya terasa begitu linu dan nikmatnya membuatku tak lagi mendesah, bahkan merintih dan memekik nikmat.
"aaah... papaah...", pekikku melihat suamiku yang mendekat melihat vaginaku terjejal 2 kontol besar ini.
"ken... kenapa dek...? kalo sakit satu aja...", ucap suamiku dengan wajah menegang.
"esssh... enak pah... ooohh... ". jawabku singkat dan semakin memekik nikmat di hadapannya yang memegang pahaku. sementara mang marwan semakin lancar menghujam-hujamkan kontolnya membuat aku semakin menggelepar. aku tak dapat menahan orgasmeku. tubuhku mengejang terjepit diantara 2 tubuh kekar ini. mataku seakan mendelik, tubuhku melengkung dan kenikmatan kurasakan seakan melepas semua sendi ditubuhku, aku seperti melayang mereguk orgasmeku.

"eeehh heee .. oooaah...", lenguhku tak karuan dengan tubuh lunglai diatas tubuh pak chandra yang mendekapku dan mang marwan tak memberiku ampun dengan semakin kencang menghujam-hujamkan kontolnya, namun tiba-tiba pak chandra menggeram sambil memelukku.
"gung... saya hamili istrimu....", pekik pak chandra sebelum akhirnya pinggulnya menhentak-hentak hebat menyemburkan spermanya di dalam vaginaku.

usai hentakan terakhir pak chandra, mang marwan mencabut kontolnya, meraih tubuh lunglaiku dari atas tubuh pak chandra. dengan lembut mang marwan merebahkan ku diatas meja tamu. kedua kakiku menjulur di lantai mengangkang lebar dan mang marwan kembali menjejalkan kontolnya ke vaginaku yang masih dibanjiri sperma pak chandra.
"ooohh... mang...", lenguhku satu tanganku berpegang tangan suamiku dan satu tangan lagi memegang tangan pak chandra yang mengecup bibirku menyaksikan mang marwan meneruskan enjotan kontolnya di vaginaku.
"luar biasa istrimu gung... beruntung aku bisa menikmatinya...", puji pak chandra.
"entot terus mang...:", ujar pak chandra kepada mang marwan, menyemangati.
"emang luar biasa ibu dewi ini....", jawab mang marwan dengan nafas yang memburu.
suamiku hanya diam dengan wajah menegang dan kontol yang lunglai, entah kapan ia menyemburkan spermanya.
"uuuhg... mau keluar ...uuh...", geram mang marwan dengan pinggul semakin cepat.
"liat gung... dia semprot di dalem...", ujar pak chandra.
"ibu dewi... saya hamilin juga... aaahhh", geram mang marwan dan kemudian menghentak-hentakan ppinggulnya dengan dahsyar.

aku masih tergeletak di atas meja tamu, dengan lelehan sperma yang keluar dari vaginaku. tubuhku telanjang ku basah berpeluh, hanya kerudung lebar yang masih tersisa membungkus di kepalaku. malam ini pak chandra dan mang marwan menginap yang berarti akan ada babak berikutnya aku akan di garap mereka berdua di hadapan suamiku sendiri. kulihat kontol-kontol mereka yang besar dan panjang terlihat merunduk memberiku kenikmatan yang membuatku semakin tergila-gila dan haus akan kenikmatannya.

usai mandi aku hanya mengenakan daster pendek untuk menutupi tubuh telanjangku, kulhat mang marwan mengenakan kaos dan sarung yang terlihat tanpa celana dalam jika berjalan dengan kontol di dalam sarung yang bergoyang-goyang, sementara pak chandra memakai kaos dan celana pendek suamiku.
"gimana kalo ibu dewi gak usah pake ini...", ujar pak chandra.
"ya gak mang...? buat apa pake baju he hehe...", sambungnya kepada mang marwan yang mengangguk dan ikut melepas dasterku sehingga aku telanjang bulat di hadapan mereka.
"gpp kan gung...gini aja he he he...", ujar pak chandra kepada suamiku, tangannya merayap membelai bokongku dan mang marwan membelai buah dadaku.
"iiih... pada cabul hi hi hi hi...", ujarku sambil tertawa, suamiku tak keberatan melihatku tetap telanjang diantara mereka.

jam masih menunjukan pukul 8 malam masih sore, saat pak chandra menarikku ke kamar yang dibiarkan pintunya terbuka sehingga suamiku dan mang marwan bisa melihat dari meja makan. tubuh kekarnya sudah telanjang menggumuli tubuh telanjangku. memagut bibirku dengan penuh napsu, kedua tangannya menjelajahi buah dadaku. dan tak lama kontolnya yang sudah menegang kembali menghujam-hujam vaginaku dengan nikmatnya. kedua kakiku mengangkang lebar mereguk kenikmatan dari batang kontol besar ini. dengusan hemburan nafas pak chandra sesekali menerpa wajahku saat bibirnya memagut bibirku. bisikan-bisikan akan pujian kepadaku terdengar di telingaku.
"cantik sekali kamu sayang...", bisiknya dan berbagai macam pujian olehnya. berbagai posisi aku disetubuhinya disaksikan mang marwan dan suamiku yang asik menonton dari meja makan. sudah 2x kali aku dibuatnya orgasme hingga kembali ke posisi awal aku terlentang pak chandra menggeram dan menyemburkan spermanya di rahimku kembali.

tubuhku terlentang terengah di atas kasur, pak chandra beranjak meninggalkan aku dan kulihat mang marwan yang melangkah masuk ke kamar untuk menggilirku. sarung nya sudah terlepas dari pinggangnya dengan kontolnya yang menegang menggantung bebas menghampiriku. tanpa mencumbuku lagi mang marwan langsung menjejalkan kontolnya ke vaginaku yang belum ku bersihkan dari sisa sperma pak chandra yang masih meleleh keluar.

"maang...eeehh... ", lenguhku seraya ku peluk tubuh kekar mang marwan yang menindihku, pinggulnya bergoyang, kontolnya mengaduk-aduk nikmat. tak lama aku kembali orgasme, tubuhku mengejang hebat. dan terkulai lemas terengah namun mang marwan terus menyetubuhiku tanpa ampun hingga birahiku kembali membara menikmati kenikmatan kontolnya. posisi berganti aku menungging, berganti lagi aku diatas pinggulnya dan kembali aku terlentang dan sudah 2x pula aku dibuatnya orgasme hingga akhirnya mang marwan menyemburkan spermanya di rahimku juga.

malam hari aku tertidur dengan tubuh kubiarkan telanjang, kulihat suamiku yang terlelap di sofa, sementara aku kembali di setubuhi pak chandra dan mang marwan yang menggilirku bergantian. sperma mereka yang terus membanjiri rahimku, aku tak peduli jika nanti hamil yang penting suamiku tetap mau menerima buah hatinya nanti walau bukan dari benihnya sendiri.


Bersambung ke Halaman 27 <---------------------------------
 
Terakhir diubah:
Kejutan ihh si mamang, dp mang marwan dn pak chan. Seminggu juga mang, sampai hamil anak mang marwan kan? Lanjutin sampai hamil anak mang marwan, ya mang?!
 
Kedatangan tamu istimewa


jembi wife

hari sudah sore, sudah jam 5 lebih dan biasanya di saat jam ini suamiku pulang bekerja namun aku masih terengah di ruang tamu dengan gaun gamisku yang tersingkap, memperlihatkan belahan bokongku dalam cengkeraman mang marwan yang terus saja menggenjotku dengan posisi menungging. sudah 2x aku orgasme dibuatnya mang marwan terus menggejotku.
"enak bu dewi, sayang...?", ucapnya sambil meremas-remas bokongku, plak... plak...plak... bokongku di tamparnya dengan gemas.
"enak maang.... uuuhhh....", lenguhku merasa begitu seksi saat tangannya menampar-nampar bokongku. kontolnya gede nya terus mengaduk-aduk lubang vaginaku. terdengar pintu rumah terbuka namun aku dan mang marwan tak peduli karena memang sudah saat nya suamiku pulang kerja dan memberinya kejutan dengan melihat aku dan mang marwan yang sedang bersetubuh di ruang tamu.
"oooh... sudah.. uussh... papah sudah pulang...eeshhh...", ucapku disela desahanku seraya aku menengok kebelakang dan kudapati suamiku yang berdiri menatap namun yang membautku terkejut adalah sosok yang berdiri di samping suamiku.
"oooh... pak.. chandra...", pekikku membuat mang marwan menoleh kebelakang dan terkejut ada orang lain selain suamiku yang berdiri di depan pintu. kontolnya tercabut dari vaginaku seraya membenahi celananya dengan gugup.
"papah...?", ucapku ku rapikan gamis dan kerudungku.
"te... terusin mang... gak apa-apa...", ucap suamiku kepada mang marwan.
"iya.. terusin gak-apa-apa...", ujar pak chandra ikut menyauti seraya duduk mendekatiku, tangannya memegang lenganku.
"seksi banget liat bu dewi tadi...", ucapnya kepadaku.
"terusn mang... kita sudah dewasa.. sudah sama-sama tau...", ucapnya lagi kepada mang marwan yang memandangku dengan wajah keheranan dan ragu.
"ini pak chandra... dia sudah tau kok mang...", jelasku kepada mang marwan seraya ku perkenalkan kepadanya.

aku menyambut kecupan pak chandra yang duduk di sampingku, sementara kedua kakiku mengangkang membiarkan gaun gamisku disingkap tangan mang marwan yang hendak kembali meneruskan enjotannya. bokongku tepat di bibir kursi dengan kaki mengangkang saat mang marwan melorotkan celananya dan kontolnya yang masih menegang sudah siap di hadapan selangkanganku, sementara tubuhku bersandar miring ke arah pak chandra yang memagut bibirku,
"kamu seksi banget wi... ", bisiknya melihat ke arah selangkanganku yang sudah kembali dijejal kontol mang marwan dan bibirnya kembali memagut bibirku, tangannya dengan bebas meremas-remas kedua buah dadaku dengan gamisku yang tersibak hingga leherku. sayup aku melihat suamiku yang duduk menyaksikan aku yang dikerumuni 2 lelaki ini sambil tangannya mengelus kontol kecilnya yang menjulur dari celah sleting celananya.
"seksi banget istri mu gung...", puji pak chandra kepada suamiku sambil ia berdiri dan membuka celananya, kontolnya yang mengeras menggantung gagah di hadapan wajahku yang tanpa ia minta aku meraih dan mencium kepala kontolnya yang merekah, kujilat dan ku lumat dengan bibirku. mang marwan masih terus menyodok-nyodokan kontolnya dengan nikmat di vaginaku.

mang marwan mencabut kontolnya seraya berdiri memberi kesempatan kepada pak chandra untuk menyetubuhiku. aku berdiri saat pak chandra memintaku untuk duduk di pangkuannya. aku sedikit kerepotan jika tak ada mang marwan yang membantuku untuk menahan gaun gamisku agar tetap tersingkap, aku meraih kontol pak chandra dan mengarahkan ke ke mulut vaginaku dan perlahan tubuhku kuturunkan dan vaginaku terjejal menelan kontol pak chandra yang tak kalah besar dan panjang dengan mang marwan.
"ooohhh.....", lenguhku terduduk wajahku berhadapan dengan wajah pak chandra yang tersenyum dan menngecup bibirku, tangannya meremas-remas kedua buah dadaku. disampingku mang marwan memegangi gaun gamisku sambil memgelus bokongku. ku goyangkan pinggulku dan kurasakan kenikmatan dari kontol pak chandra yang mengaduk-aduk isi vaginaku. suamiku mendekat duduk di sebalah kananku, menyaksikan aku yang seadng mereguk kenikmatan batang kontol pak chandra.
"paak.. chaaan...", lenguhku sambil ku lirik suamiku sesaat dan kusambut pagutan bibir pak chandra. lepas dari bibir pak chandra mang marwan mengecup pipiku dan saat wajahku menoleh ia memagut bibirku dan kembali melepasku memberi kesempatan kepada pak chandra untuk menikmati tubuhku.

aku kembali menoleh ke suamiku yang terduduk di samping pak chandra dengan mengelus kontol kecilnya yang sudah tegak berdiri hingga timbul inisiatifku, aku mencabut kontol pak chandra dan aku bergeser ke suamiku.
"aku masukin ya pah...", ucapku seraya mengangkang diatas kontolnya, perlahan menyentuh mulut vaginaku dan blessshh... kontol suamiku terbenam di vaginaku walau tak senikmat kontol pak chandra atau mang marwan yang besar dan panjang namun aku tak mau mengecewakannya.
"ooohhh....", desahku walau dalam hatiku terasa kurang nikmat dengan kontol kecil suamiku ini namun aku tak mau menunjukannya, pinggulku bergoyang di atas pangkuan suamiku sendiri.

aku tak mau membuat suamiku orgasme terlebih dulu, sehingga tak lama aku sudah mencabut kontolnya dan aku bergeser kepada mang marwan yang ikut duduk di samping pak chandra menyambut aku yang mengangkangi kontolnya yang diarahkan ke vaginaku dan saat tubuhku ku turunkan kontol mang marwan amblas di dalam vaginaku.
"oooohhh....", lenguhku tak bersandiwara karena memang kontol mang marwan begitu terasa nikmat di vaginaku. pinggulku terus bergoyang mereguk kenikmatan darinya. pak chandra yang duduk di samping mang marwan tersenyum sambil mengelus pahaku, bokongku sambil memuji kecantikan dan begitu seksinya aku diatas tubuh mang marwan.

selang kemudian aku kambali mencabut kontol mang marwan dan beralih ke pangkuan pak chandra namun karena suamiku tak lagi duduk di samping pak chandra kali ini aku memutar tubuhku membelakangi pak chandra yang berarti menghadap suamiku yang bersimpuh di sebelah meja tamu. saat kepala kontol pak chandra menyentuh mulut vaginaku, kuturunkan tubuhku dan kembali kontol pak chandra memenuhi lubang vaginaku. kali ini dengan leluasa suamiku dapat melihat pemandangan vaginaku yang terjejal kontol pak chandra di hadapannya.
"ooh... shit... enak banget memek istrimu gung...", puji pak chandra kepada suamiku yang menatap vaginaku yang terjejal kontolnya sementara aku hanya melenguh nikmat dan mang marwan ikut menyaksikan vaginaku sambil meremas-remas buah dadaku. namun tak lama mang marwan beranjak ke hadapan selangkanganku sambil membimbing kontolnya ke vaginaku yang masih terjejal kontol pak chandra.
"lihat double gung...", ucap pak chandra yang rupanya meminta mang marwan untuk memasukan kontolnya bersamaan.
"aaah... mang....", lenguhku saat kurasakan kepala kontol mang marwan mendesak lubang vaginaku..
"gak muat maan...eeesssh...", ucapku lagi namun mang marwan terus menjejalkan kepala kontolnya yang mulai menyeruak masuksedikit demi sedikit hingga semakin dalam membuat aku melenguh menahan semakin meregang nya lubang vaginaku yang dijejal 2 kontol besar bersamaan.
"aaaaahhh....", pekikku merasakan dinding vaginaku terasa begitu penuh apalagi saat mang marwan menggoyangnya terasa begitu linu dan nikmatnya membuatku tak lagi mendesah, bahkan merintih dan memekik nikmat.
"aaah... papaah...", pekikku melihat suamiku yang mendekat melihat vaginaku terjejal 2 kontol besar ini.
"ken... kenapa dek...? kalo sakit satu aja...", ucap suamiku dengan wajah menegang.
"esssh... enak pah... ooohh... ". jawabku singkat dan semakin memekik nikmat di hadapannya yang memegang pahaku. sementara mang marwan semakin lancar menghujam-hujamkan kontolnya membuat aku semakin menggelepar. aku tak dapat menahan orgasmeku. tubuhku mengejang terjepit diantara 2 tubuh kekar ini. mataku seakan mendelik, tubuhku melengkung dan kenikmatan kurasakan seakan melepas semua sendi ditubuhku, aku seperti melayang mereguk orgasmeku.

"eeehh heee .. oooaah...", lenguhku tak karuan dengan tubuh lunglai diatas tubuh pak chandra yang mendekapku dan mang marwan tak memberiku ampun dengan semakin kencang menghujam-hujamkan kontolnya, namun tiba-tiba pak chandra menggeram sambil memelukku.
"gung... saya hamili istrimu....", pekik pak chandra sebelum akhirnya pinggulnya menhentak-hentak hebat menyemburkan spermanya di dalam vaginaku.

usai hentakan terakhir pak chandra, mang marwan mencabut kontolnya, meraih tubuh lunglaiku dari atas tubuh pak chandra. dengan lembut mang marwan merebahkan ku diatas meja tamu. kedua kakiku menjulur di lantai mengangkang lebar dan mang marwan kembali menjejalkan kontolnya ke vaginaku yang masih dibanjiri sperma pak chandra.
"ooohh... mang...", lenguhku satu tanganku berpegang tangan suamiku dan satu tangan lagi memegang tangan pak chandra yang mengecup bibirku menyaksikan mang marwan meneruskan enjotan kontolnya di vaginaku.
"luar biasa istrimu gung... beruntung aku bisa menikmatinya...", puji pak chandra.
"entot terus mang...:", ujar pak chandra kepada mang marwan, menyemangati.
"emang luar biasa ibu dewi ini....", jawab mang marwan dengan nafas yang memburu.
suamiku hanya diam dengan wajah menegang dan kontol yang lunglai, entah kapan ia menyemburkan spermanya.
"uuuhg... mau keluar ...uuh...", geram mang marwan dengan pinggul semakin cepat.
"liat gung... dia semprot di dalem...", ujar pak chandra.
"ibu dewi... saya hamilin juga... aaahhh", geram mang marwan dan kemudian menghentak-hentakan ppinggulnya dengan dahsyar.

aku masih tergeletak di atas meja tamu, dengan lelehan sperma yang keluar dari vaginaku. tubuhku telanjang ku basah berpeluh, hanya kerudung lebar yang masih tersisa membungkus di kepalaku. malam ini pak chandra dan mang marwan menginap yang berarti akan ada babak berikutnya aku akan di garap mereka berdua di hadapan suamiku sendiri. kulihat kontol-kontol mereka yang besar dan panjang terlihat merunduk memberiku kenikmatan yang membuatku semakin tergila-gila dan haus akan kenikmatannya.

usai mandi aku hanya mengenakan daster pendek untuk menutupi tubuh telanjangku, kulhat mang marwan mengenakan kaos dan sarung yang terlihat tanpa celana dalam jika berjalan dengan kontol di dalam sarung yang bergoyang-goyang, sementara pak chandra memakai kaos dan celana pendek suamiku.
"gimana kalo ibu dewi gak usah pake ini...", ujar pak chandra.
"ya gak mang...? buat apa pake baju he hehe...", sambungnya kepada mang marwan yang mengangguk dan ikut melepas dasterku sehingga aku telanjang bulat di hadapan mereka.
"gpp kan gung...gini aja he he he...", ujar pak chandra kepada suamiku, tangannya merayap membelai bokongku dan mang marwan membelai buah dadaku.
"iiih... pada cabul hi hi hi hi...", ujarku sambil tertawa, suamiku tak keberatan melihatku tetap telanjang diantara mereka.

jam masih menunjukan pukul 8 malam masih sore, saat pak chandra menarikku ke kamar yang dibiarkan pintunya terbuka sehingga suamiku dan mang marwan bisa melihat dari meja makan. tubuh kekarnya sudah telanjang menggumuli tubuh telanjangku. memagut bibirku dengan penuh napsu, kedua tangannya menjelajahi buah dadaku. dan tak lama kontolnya yang sudah menegang kembali menghujam-hujam vaginaku dengan nikmatnya. kedua kakiku mengangkang lebar mereguk kenikmatan dari batang kontol besar ini. dengusan hemburan nafas pak chandra sesekali menerpa wajahku saat bibirnya memagut bibirku. bisikan-bisikan akan pujian kepadaku terdengar di telingaku.
"cantik sekali kamu sayang...", bisiknya dan berbagai macam pujian olehnya. berbagai posisi aku disetubuhinya disaksikan mang marwan dan suamiku yang asik menonton dari meja makan. sudah 2x kali aku dibuatnya orgasme hingga kembali ke posisi awal aku terlentang pak chandra menggeram dan menyemburkan spermanya di rahimku kembali.

tubuhku terlentang terengah di atas kasur, pak chandra beranjak meninggalkan aku dan kulihat mang marwan yang melangkah masuk ke kamar untuk menggilirku. sarung nya sudah terlepas dari pinggangnya dengan kontolnya yang menegang menggantung bebas menghampiriku. tanpa mencumbuku lagi mang marwan langsung menjejalkan kontolnya ke vaginaku yang belum ku bersihkan dari sisa sperma pak chandra yang masih meleleh keluar.

"maang...eeehh... ", lenguhku seraya ku peluk tubuh kekar mang marwan yang menindihku, pinggulnya bergoyang, kontolnya mengaduk-aduk nikmat. tak lama aku kembali orgasme, tubuhku mengejang hebat. dan terkulai lemas terengah namun mang marwan terus menyetubuhiku tanpa ampun hingga birahiku kembali membara menikmati kenikmatan kontolnya. posisi berganti aku menungging, berganti lagi aku diatas pinggulnya dan kembali aku terlentang dan sudah 2x pula aku dibuatnya orgasme hingga akhirnya mang marwan menyemburkan spermanya di rahimku juga.

malam hari aku tertidur dengan tubuh kubiarkan telanjang, kulihat suamiku yang terlelap di sofa, sementara aku kembali di setubuhi pak chandra dan mang marwan yang menggilirku bergantian. sperma mereka yang terus membanjiri rahimku, aku tak peduli jika nanti hamil yang penting suamiku tetap mau menerima buah hatinya nanti walau bukan dari benihnya sendiri.
Buat hamil lg ya suhu
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd