Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dian, Istri Eksibisionis yang Semakin Binal

Status
Please reply by conversation.
Kenikmatan di Balik Sel Penjara part 1

Enaknya pas hari libur begini ngapain ya, nonton drama korea aja aah. Riky juga pagi2 keluar kota ada kerjaan padahal pengen jalan2 refreshing, mumpung ada waktu luang santai dulu di rumah. "Tek tek teek" kudengar ada yang mengetuk pagar rumah di depan. Aku yang sedang berbaring santai di balik selimut menghentikan drama korea yang sedang kutonton dengan malas2 an keluar rumah. Saat mendekati pagar aku bisa melihat ternyata satpam komplek ini "Oooh ternyata pak Sukri, bayar iuran bulanan ya pak? ". Setelah kusapa tapi satpam ini hanya terdiam melongo menatapku. Aku pun baru tersadar ternyata aku masih telanjang bulat tanpa sehelai benangpun, memang aku terbiasa tidur bugil lebih nyaman bagiku seperti ini.



"Ooh maaf pak saya nggak sopan ya tak ganti baju dulu" aku dengan tenang menutup payudaraku dengan kedua tangan dan masuk menuju ruang tamu. Setelah berada di dalam aku bisa merasakan jantungku berdegup kencang, wah satpam tua ini tadi melihatku telanjang. Uuuh membayangkan momen wajahnya yang berkumis tebal itu melotot terpana memandang seluruh tubuhku tadi membuat gairahku meninggi.

Apa dia pengen menyergap dan memperkosaku atau dia hanya pengen pulang kemudian onani memuaskan diri sendiri. Apa ya yang dipikirkan pak tua ini tadi membuatku menjadi semakin penasaran. Aku pun masuk ke kamar dan mengambil lingerie hitam transparan yang tergantung di pintu. Hehehe aku kerjain aah kalau pakai lingerie ini pasti kan sama saja seperti tadi telanjang karena bisa terlihat jelas dari bahannya yang tembus pandang.

Akupun keluar ke teras menemui satpam tua ini "Hihihi maaf ya pak Sukri tadi mau mandi eeh ada yang ketok pagar langsung keluar nggak pakai mikir" satpam ini kembali shock melihat kondisiku saat ini. Aku berjalan agak cepat sehingga payudaraku gundal gandul berguncang naik turun terlihat jelas dari lingerieku yang transparan ini.



"Hmm haloo halooo pakk masih di bumi nggak" sambil tanganku mengibas2 di depan mukanya baru dia kemudian tersadar. "Eeh eeh ya bu Dian saya mau ambil iuran bulanan". "Ok tunggu sebentar ya" aku membalik kan badan sambil berjalan pelan2 lenggak lenggok sehingga pantatku yang hanya berbalut tali g string mini itu menjadi pemandangan segar bagi satpam tua ini.

Setelah berada di dalam selama beberapa saat tak lama kemudian aku keluar "maaf pak dompetnya keselip entah ke mana masuk dulu di dalam ditunggu sebentar aja ya gpp kan?" aku pun membuka pagar dan menyuruhnya duduk di kursi teras. "Aah nggak apa2 bu kan besok2 saja saya bisa ke sini lagi nggak perlu repot" saat berbicara denganku matanya menatap tajam ke ujung puting payudaraku yang jelas menonjol terlihat menerawang di balik lingerie ini.

"Oooh nggak merepotkan kok pak, kalau besok malah saya yang merepotkan pak Sukri, udah masuk ke dalam sini aja pak santai saja" aku menarik lengannya dan mengajaknya duduk. Dia terperanjat kaget saat lengannya menempel di samping payudaraku hingga tanpa disadari dia sudah duduk di kursi teras "Oooh iya maaf bu tadi melamun soalnya". "Hehehe pasti melamun jorok ya pak, sudah tua kok pikirannya nakal saya istri orang lho pak".

"Maaf bu maaf nggak ada maksud seperti itu, cuma yaah mau bagaimana lagi kalau ada perempuan pakai baju semacam ini bahkan bisa dibilang hampir telanjang begini. Iya nggak mungkin kalau laki2 normal pikirannya nggak ke arah situ saya permisi dulu bu" dia setelah mengamati sekujur tubuhku tiba2 berdiri terburu2 mau keluar ke arah pagar. "Ooo pikiran ke arah mana pak, jangan2 anunya pak Sukri sudah tegang membesar yaah jadi penasaran pentungnya yang itu besarnya sama kayak pentung satpam atau nggak ya hehehe" melihat tingkah satpam ini yang menggelikan membuatku malah semakin ingin menggodanya.

Saat dia akan melangkahkan kaki keluar pagar tiba2 dia langsung berhenti saat mendengar aku penasaran tentang ukuran pentungnya. "Serius bu Dian pengen tahu besar pentung saya, yah memang nggak sebesar pentungan satpam tapi yah saya yakin cukup besar juga" dia yang tadinya takut2 dan kikuk entah dapat keberanian darimana atau bisikan setan kali yah untuk balik menggodaku.

"Aaah masa sih pak palingan juga kecil, mana buktinya nggak percaya kalau cuma ngomong doang" aku semakin kegatelen menggoda satpam tua ini. "betul lho bu Dian, ibu yang tanya lho bukan saya jangan menyesal" dia menutup pintu pagar dan menggemboknya. Wah kelihatannya dia sudah kalap, bisa2 sudah nekat mau memperkosa aku nih.

"Lho pak mau ngapain, saya tadi cuma bercanda" aku pura2 ketakutan sambil melangkah mundur mendekat ke tembok. "Siapa yang percaya kalau bercanda! Dari awal saja bu Dian sudah telanjang begitu nemuin saya, terus ganti baju ya sama aja seperti nggak pakai pakaian sama sekali. Ini saya sudah mau pergi malah mancing2 yang menjurus ke arah begituan siapa yang bisa tahan.



Dia langsung memeluk dan meremas2 payudaraku "uuugh jangan pak uuuhh beeetull saya tadi cuma bercanda bukan maksud uuhmmmmp" dia menciumku dengan sangat bernafsu. Bau mulutnya yang beraroma rokok sangat membuatku illfeel tapi tangannya yang kemudian meraba2 area kemaluanku menjadikanku horny membangkitkan nafsu birahiku.

"Tuh kan langsung diam, saya sudah tahu kelakuan ibu2 muda macam bu Dian ini. Tapi baru kali ini ada yang langsung telanjang nemuin saya, biasanya cuma goda2in yang menjurus . Betul kan huuhh dasar perempuan jalang, suami kerja cari uang ini malah godain lelaki lain huuuum" dia meremas2 payudaraku dengan keras.

"Uuuhhm nggak gitu pakk uuugghh jarimu jangan dicolokin situ uugh uughh" dia tidak perduli dengan segala penolakanku malah mencoblos2 jarinya di vaginaku dengan cepat. "Uuumm pak jangan paaak uuugghh hmmmmpp" dia juga menyentuh titik sensitif di tubuhku yaitu puting payudaraku. Saat tangannya memilin2 pentilku ini membuatku mendesah2 apalagi dilakukan berbarengan dengan jarinya yang terus mengobok2 kemaluanku "hmmpph hmpppphhh paaakk".

"Tadi katanya pengen tahu pentung satpam ya mau dimasukin di tempikmu nggak bu Dian hehehe". Mendengar tongkat sepanjang dan sebesar itu mau dicolokin ke lubang vaginaku membuatku panik tanpa sadar malah aku berbicara " jangan di vaginaku paak di pantat aja uupssss" aku langsung menutup mulutku sadar keceplosan.

"Haaa gilaa baru kali ini aku tahu ada perempuan minta disodomi pakai tongkat satpam, maniak seks ya kamu bu? Oh aku tahu jangan2 bu Dian pengen lubang pantat dimasukin pentung plastik berbarengan sama lubang memek dimasuki pentung daging hahahaa".

Aku hanya terdiam menunduk tersipu malu dibilang seperti itu "Hmm terserah deh pak, tapi jangan kasar2 ya aku pernah diperkosa waktu di gunung sampai berdarah2 jadi aku nggak mau sampai disakiti ya pak". "Haa bu Dian pernah diperkosa sampai berdarah2 begitu emangnya sampai diapakan bu". Dia sempat tertegun terdiam beberapa saat tapi kemudian memelukku dan membelai rambutku "iya Bu dian asal menuruti permintaanku akan aku sayang seperti biniku betulan".

Huu enak betul bandot ini, dianggap bini kok nyimut banget. "Yaah nggak seperti itu juga sih, tapi terserahlah pak aku pasrah aja". "Emangnya tadi betulan bu Dian cuma bercanda aja ". "Yaah betulanlah pak, tadi aku mau mandi makanya nggak pakai baju, tapi lihat reaksi pak Sukri kok lucu jadi aku kerjain aja niatnya eeeh malah aku yang mau dikerjain betulan sekarang hihihi sekalian beramal".

"Beramal tubuh yah hehehee, kalau sampai kerja keras berkeringat itu betul beramal bu anggap saja gotong toyong. Wah jadi bayangin bu Dian ikut gotong royong pakai baju setengah telanjang begini pasti seru hehehehe". "Lha kalau ikut gotong royong pakai lingerie begini yang ada aku digotong royong bapak2 sini, yang bersih isi penis mereka pak bukan jalanan".

"Hummp cantik begini putih muluss, tapi mulutnya kotor ya ngomongnya yang nakal2" dia mencium bibirku sembari tangannya meraba2 payudaraku. "Uuuhmmpp paakk" tanganku meremas2 batang penisnya yang sudah menonjol dari balik celana panjangnya.

"Oooh udah nggak sabaran ya, penasaran kan mau lihat pentungku yang berotot nih lihat bisa dinikmati pelan2 saja bu" dia melorotkan resleting celananya dan batang kontolnya pun menonjol keluar. Hmmpp ukurannya lumayan juga sih, aku genggam batang penis itu dan mengocoknya dengan tanganku "uuughhh bu Diaaan huenaak kocokan tanganmu buuuu" dia melenguh2 menikmati kocokan tanganku.

"Uuhmmm pak kok malah nyusu sih hmmppph paaakkk hmmppp iya pak jilatin terus hisap pentilku hmmm" dia kini menghisap2 payudaraku sambil terus kukocok2 batang kontolnya.. "uuhhmm hmmmpph paak uuugh kumismu bikin geli uuhhh" kumisnya yang menggesek2 payudaruku membuatku semakin terangsang.

Satpam tua ini yang mengetahui aku terlihat terangsang akibat gesekan kumisnya malah sengaja membenamkan wajahnya di belahan payudaraku. "Uuughh paak ngapain geli iih ihhhh hmmmpp paakkkk" tangannya kini menyelinap di balik celana dalam g stringku dan mencolokkan jarinya ke dalam.

"Wah udah basah begini, sudah waktunya coblosan nih. Mau yang pentung daging atau pentung beneran bu Dian". "Uuuh yang daging saja paak lebih enaak hmmmppppppp" dia malah mempercepat colokan jarinya di memekku.

Tapi ini butuh pelumas lho bu, kontolku dimasukin mulut mau ya diemut2 dulu sampai basah. Saya tahu pasti bu Dian sering banget ngemut kontol kelihatan dari modelmu begini". "Emangnya model saya seperti apa pak, sama aja semua perempuan" pak Sukri pun aku suruh duduk di kursi teras dan aku bersimpuh berlutut di depan selangkangannya sambil tanganku masih terus saja mengocok dengan perlahan batang kontolnya.

"Beneran nih pak mau diemut, nanti kalau sampai ketagihan mulutku nggak bisa pindah ke lain mulut lho". "Hahaha kalau ketagihan ya balik ke sini bu, jadi langganan tetap. Nanti saya bebaskan iuran bulanan deh".

"Enak aja langganan, emangnya aku jualan apa?" Langsung saja batang penis yang mengacung tegak keras itu aku jejalkan dalam mulutku.

"Sluurp sluurp sluirp hmmpp hmmpp". Kepala penis itu aku kulum2 sambil kujilati lubang kencingnya. "Uuuuhh gendeeng uuughh, huenaaak Bu dian uuhmmm" dia mengerang2 merasakan nikmatnya ketika batangnya aku jilati seperti es krim. "jangan berisik pak nanti pada kedengaran tetangga".



"Ooh iya , lupa serasa sama bini sendiri soalnya di rumah hahaha". "Oh ya pak emangnya di komplek ini ada juga yang suka godain satpam2". Iya ada bu di blok G, tapi kurang menarik alias orangnya jelek jadi saya nggak tertarik hehehe beda sama Bu dian yang bening. Makanya tadi saya bener2 nggak peduli meskipun sampai dipenjara pokoknya saya harus bisa menikmati tubuhmu hari ini".

"Uuughhhhh paakk" dia memplintir putingku dan kemudian meremasi payudaraku, kubalas dengan menelan seluruh batang kontolnya ke dalam mulutku dan kusedot kuat2 sambil terkadang sedikit kugigit. "Oooh ooooooooh buuuu jangan digigit uuugh enak2 sakit tapi uuugghhh".

Kuteruskan kegiatan meblowjob kontolnya maju mundur dengan cepat sedangkan tangan satpam ini mempermainkan payudaraku dengan lembut.

"Sayuur sayuurr buuu sayurrr". Deeg jantungku serasa mau copot karena tiba2 ada suara tukang sayur tepat di depan pagar rumahku. Untung saja aku dan satpam tua ini ada di halaman taman bukan di garasi. Secepat kilat aku berdiri dan berlari ke samping rumahku yang terdapat ruang sempit menuju dapur.

"Waduuh semoga nggak kelihatan kita di sini ya pak, bikin kaget aja tuh tukang sayur geblek". "Memang kurang ajar tuh Manto ganggu orang lagi mantap2 aja, gpp kita bisa lanjut di sini aja bu Dian. Oh ya ini dilepas saja baju dalammu, wong kelihatan sama saja pakai baju atau nggak" dia dengan lancangnya melepas lingerie yg kupakai saat ini tanpa persetujuanku sehingga aku kini bugil polos telanjang bulat bahkan celana dalam g stringku juga dilepasnya dan dilempar ke kursi taman.



"Pak aku kok malah ditelanjangi begini sih, udah tau kondisi gawat begini kok malah nakal itu celana dalamku malah dilempar ke kursi". "Hahaha penasaran saja bu, saya pernah lihat video porno yang ceweknya telanjang di taman jadi pengen coba sama bu Dian". Dia menelan air liur saat melihatku bugil dan kembali menyergapku. Mulutnya kini sibuk menyusu di payudaraku. " Uuummm pakk suka banget sih netek, waktu kecil nggak pernah mimik asi ya, pak saya jangan ditarik ke sana2 nanti bisa kelihatan dari luar".

"Bu sayurr". "Sayur pak, sup2 an ya komplit". "Eh bu mira juga belanja sayur tumben?". Deg kok jadinya malah pada kumpul di depan rumahku sih ibu2 ini malah semakin ramai emangnya rumahku ini pasar apa? "Pak geser sini agak masuk dalam jangan sampai kelihatan". " Iya bu Dian, saya juga jadi kuatir itu sama kumpulan ibu2. Apalagi ada bu Budi wah cerewetnya minta ampun".

"Sukanya kok berhenti di depan rumah bu Dian sini sih pak". "Iyaah pastilah mau nengokin perempuan kegatelan kan iya nggak pak". "Aah nggak juga bu, memang saya tadi pas berhentinya di sini kok". "Oh ya itu pintu ruang tamu kebuka tapi kok bu Dian tumben gak nongol beli sayur biasanya kalau sabtu minggu pasti belanja".

"Yah biarin aja, daripada umbar aurat ke mana2". "Iya lho suamiku kalau habis lihat bu dian pasti bawaannya cerita dia melulu". "Lha iya kapan itu sampai kutegur pakai baju kok hampir telanjang sampai susunya tumpah2". "Eh itu lihat kok ada celana dalam nyantol di kursi. Gila celana dalam cuma tali begitu, itu kan g string ya namanya ngapain juga dicantolin di kursi begitu".

Ibu2 penggosip ini sibuk membicarakan aku tapi saat mendengar bahwa suami mereka sering membicarakan aku, malah membuatku semakin bergairah dan akupun memegang kontol pak Sukri dan mengarahkannya ke memekku.



"Uuuhhh Pak aku jadi pengen gara2 kamu rangsang2 terus ayo masukin aja ya hmmmpp paakk". "Sluurp sluurpp dia masih sibuk menjilati vaginaku sedari tadi " Serius bu, ini di depan masih banyak ibu2 lho nanti bisa kelihatan kalau aku ngewek bu Dian". "Yaah di sini aja pak aku tak bersandar ke tembok, kita main sambil berdiri aja". "Waduh saya nggak pernah bu ngewek sambil berdiri saya coba dulu ya".

Dia nampak kesulitan saat akan memasukkan batangnya ke dalam liang vaginaku. Tetapi akibat hal itu malah membuatku semakin blingsatan sebab berkali2 ujung kepala kontolnya itu menyentuh2 klitorisku. "Uuugh pak kok malah digodain terus siih buruan masukiinn hmmmpp yaah udah masuukk uuhhhmm" aku yang semakin kegatelan meremas2 payudaraku sambil bersandar ke dinding tembok.

"Jleeep, uuhh akhirnya masuk juga bu oooh masih sempit ya, sudah lama nggak ngerasain tempik yang masih rapet beda banget kalau yang belum melahirkan uuhhh njepiit huenak bu Dian tempikmu". "Hmmpp uuugh iya terus tusuk masukin lebih dalam pak hmmp hmmpp".

Satpam tua ini menyetubuhiku dari belakang dengan semangat perjuangan melupakan usia tuanya "Hmmpp uuuhh paak jangan buru2 ingat umur paak jangan eeh sampai kena serangan jantung nanti uughh". "Hehehe tenang saja bu Dian saya masih tangguh kalau urusan pentung mementung" dia tambah mempercepat tusukan kontolnya menjelajah liang kemaluanku.

"Uugh uughh uughjjh paaakkk hmmpp" aku semakin menikmati batangnya yang perkasa mengingat usianya yang sudah senja.

"Lho pak Sukri Kok ada di rumah bu Dian ngapain" deeg satpam bangkotan ini terlalu semangat menggenjotku sampai dia terlihat dari depan oleh kerumunan ibu2 yang sedang memilih2 sayur, untung saja aku masih tersembunyi hanya pak Sukri yang terlihat.

Jantungku berdegup kencang saat mendengar suara bu Riyan tetanggaku ini. Aku berusaha melepaskan kontol yang bersemayam di vaginaku dan mau bersembunyi lebih dalam tapi pantatku malah dipegangi oleh satpam bejat ini.

"Ooh iya bu Riyan saya tadi pagi diminta tolong pak Riky buat benerin ini kran air bocor". "Lho bukannya pak Riky pagi2 saya lihat keluar kerja pak". "Iya tadi mampir ke pos satpam saya disuruh ke sini, ini kran bocor terus mampet minta dikeluarkan" Hmm kran air? Maksudnya mungkin kran kontol yang mau ngeluarin cairan sperma kali aku mengomel dalam hati.

Sambil berbicara pak Sukri kembali menggerakkan badannya pelan2 menyetubuhiku kembali. "Uughh" aku hanya bisa menggumam gelisah akibat betul2 terangsang. Bercinta di luar sambil ditonton kerumunan ibu2, gila uughh aku jadi hampir orgasme hanya karena memikirkan hal ini.

"Omong2 bu Dian ke mana pak kok malah nggak kelihatan". "Ooh sibuk cuci2 di dalam, makanya ini kan mampet di luar jadi yang dalam nggak bisa keluar anunya bu Dian eh maksud saya keluar air buat nyuci di dalam.

Setelah celingak celinguk mengintip dari celah pagar akhirnya mereka bubar kembali ke rumahnya masing2 setelah selesai berbelanja. "Ngapain kok masih di sini, daganganmu keburu bau" tegur satpam ini ke tukang sayur ini yang malah celingkukan di pagar.

"Yaah namanya juga mau cuci mata pak, ibu Dian kan selalu bikin melek hahaha, tadi budl Dian pakai baju apa pak? Pasti yang kelihatan susu dan paha mulus kan untung banget pak pagi2 dapat pemandangan cantik. Saya boleh bantu nggak pak benerin krannya, nggak dibayar juga nggak masalah".

"Hehehe bu Dian dengar nggak, boleh nggak tukang sayur itu masukin krannya ke sini. Kelihatannya mampet juga tuh krannya minta dikeluarkan juga isinya hahahaha" dia berbisik2 di telingaku. "Ooh ngawur aja pakn uuhh jangan pak, mulutnya ember tuh pasti malah cerita ke mana2". Sambil terus meyetubuhiku dengan perlahan2 dia meneruskan obrolannya dengan tukang sayur ini yang tidak juga beranjak pergi.

Akhirnya setelah tukang sayur itu menunggu beberapa saat tidak melihat penampakanku keluar rumah dia akhirnya pergi. "Waduuuh akhirnya mereka semua pergi, sampai lemes aku pak uuhmmm " dia menarikku keluar menuju ke teras halaman depan saat sudah tidak ada orang sama sekali di jalanan depan rumahku "uugh pak kok aku dibawa ke depan, sengaja mau pamerin aku ya aaaww"

Aku didorongnya sampai menungging di rerumputan halaman depan rumahku. Saat dalam posisi merangkak kontolnya yang sudah sangat tegang sekali itu kembali disodokkan ke dalam memekku " uugh uughh pakkkkk hmmm kontolmu enaakk eeeggh hmm".

Dia menyetubuhiku seperti anjing sedang kawin. Tangannya meremasi payudaraku dari belakang dan terkadang putingku ditarik2nya serasa nyeri2 nikmat. Saat sedang enak2nya aku merasakan persenggamaan ini dia berkata "Oh ya bu Dian tadi sepertinya tertarik sama pentung satpam mau dicoba dicolokin ke tempikmu nggak. Pentung dagingku mulai nggak tahan jadi perlu pemain pengganti daripada muncrat duluan sayang banget masih pengen agak lamaan dikit menikmati tubuhmu".

"Uuuugh pak masukin pantatku aja, pengen dianal uugghh enaakan kalau dimasukin barengen dua lubangku itu bersamaan.

"Wowo wowo bu Dian bener2 wanita jalang ya nggak nyangka senakal ini". Dia mengeluarkan pentungan satpam itu dan kemudian menempelkan batang plastik panjang itu di lubang pantatku.

Saat merasakan tongkat dingin itu menyentuh dan menerobos perlahan memasuki lubang anusku. "Uuuughh sakit pak paakk masih kering lubang pantatku tunggu sebentar di sini, aku tak cari pelumas dulu ploop "Kontolnya yang bersemayam di vaginaku dan pentungan yang baru menancap di ujung anusku pun terlepas. "Mau ke mana bu Dian, jangan lama2 ya?" dia nampak agak kecewa saat kontolnya yang sedang cenat cenut menikmati jepitan lubang kemaluanku terganggu saat tercabut.

"Hehehee maaf pak, aku cari pelumas dulu buat pantatku biar nggak seret soalnya tadi sakit waktu dicoblos hehe. Mau tunggu di sini atau ikut ke dalam tunggu di sofa ruang tamu dulu".

"Ikut ke dalam aja Bu, ini boyok sudah mulai pegel2 dari tadi nggebleh bu Dian sambil berdiri capek juga" dia berjalan mengikutiku ke ruang tamu sambil meremas2 pantatku dari belakang. Dia kemudian duduk santai di ruang tamu seolah rumahnya sendiri.

"Hmmm mana ya pelumas jel itu atau nivea hmm atau pakai minyak goreng aja ya kondisi darurat begini" karena nafsuku yang sudah nggak tertahankan apapun jadilah. Saat aku berjalan ke dapur akan mengambil botol minyak goreng tiba2 pak Sukri memelukku dari belakang sambil mempermainkan payudaraku.

"Uuugh apa sih pak nggak sabaran ya, sebentar ya aku mau ke dapur dulu ambil minyak goreng. Gpp ya soalnya pelumas jelku entah ke mana". "Aah pakai apa saja boleh bu saya ludahi juga bisa, sudah nggak tahan dari tadi lihat bu dian mondar mandir telanjang begini apalagi nih susu muntal mantul bikin ngiler, jadi pengen cepet menidurimu". Uumpph kini dia tiba2 mencium bibirku penuh nafsu dan menyeretku ke ruang tamu. Aku berbaring terlentang di karpet dalam posisi mengangkang. Satpam tua ini melebarkan selangkanganku dan menjilati memekku.

"Uuugh geli geliii paak kumismu uuuhh uuhjh hmmm iyaa paak di situ uuuhh uuhh terus jilatin yaa hmm hmmpp". Kumisnya yang lebat membuatku merasakan sensasi yang berbeda dari biasanya saat lidahnya menyapu belahan vaginaku kumisnya seringkali menggesek2 area klitorisku. "Hahaha sudah tambah basah bangetkan sekarang tempikmu, tinggal pantat aja kan" dia mengambil botol minyak goreng dan menuangkan ke pentungan satpam.

"Ayo nungging bu Dian gaya anjing kawin naah begini wowow lubang pantatmu ini cantik banget" dia memuji2 ku sambil menempelkan pentung di depan lubang pantat siap menyodomiku. "Uughh iya pak pelan2 tunggu sampai aku bilang enak baru dimasukin lebih dalam ya uuuugh pelan2 aja pak masih agak nyangkut uuughh iya hampir hampiiir sampai uuughhhhh goyang pak lebih dalam lagi tusuk pelan2 hmmmp hmmmmp".



"Hee sekarang sudah punya ekor ayo bu Dian naik ke pangkuanku ya nih pentungan daging sudah tegak berdiri . "Ya betul dipasin sendiri uughh yaa sempiitttnyaa uuughh mantap". Batang kontolnya yang mengacung tegak perlahan memasuki liang vaginaku.

Satpam tua ini kini berbaring di karpet dengan aku berada di atas tubuhnya dengan posisi woman ontop dengan pentung yang menancap di pantat membuatku merasa lebih bernafsu merasakan kenikmatan double di kedua lubang tubuhku.

Uuhmmm rasanya disandwich ditusuk berbarengan di dua lubang memang lebih enak rasanya bikin nagih banget pengen begini terus. "Uuh hmmpnya pak enaak nggak pak uuhhmm uhmm" sambil menggoyangkan badanku naik turun di atas kontolnya aku meremas2 payudaraku sendiri.



Saat aku bersetubuh dengan pak Sukri bersamaan ketika kontolnya yang menerobos liang vaginaku, pentungnya yang menancap di lubang sesekali membentur permukaan karpet sehingga terdorong masuk lebih dalam. Sodokan dua pentung yang berbeda jenis ini membuatku hampir mencapai puncak orgasme.

Aku pun memeluk pak Sukri sambil tanganku memegang pentungan dan mengocoknya dengan sangat cepat menyodomi pantatku "Uughhh paaaak aku mau keluarrrr uuuuuuuggghh uughh lemes aku paaak hmmmm" akupun berbaring lemas di dada satpam tua ini. Dia membalikkan tubuhku sehingga berbaring terlentang di karpet. "Uuughh pak pentungnya cabuuut dulu tambah nancep mentook di anuskuuuu uuugghh" saat badanku dibalikkan pentungnya itu tertahan oleh badanku sehingga jleep menerobos masuk dalam sekali.

"Hehehee maap bu Dian, keburu nafsu pengen cepat menunaikan tugas" ditariknya perlahan pentung keras itu keluar dari lubang pantatku. "Uuugh uuhh pelan2 pak ya yaa hmmmpp uuuhhjj legaa". Saat lubang pantatku mengatup2 menutup perlahan pak Sukri langsung menusukkan batang kontolnya ke dalam vaginaku kembali.

"Uughh pak biarin aku istirahat dulu uuuhh". "Hehehe banjir banget tempikmu bu, tapi malah saya semakin suka uuh bunyinya ini cepok cepook waktu dicoblos kontol ini bikin tambah asyik".

Dia terus saja menyetubuhiku selama beberapa saat tanpa henti, aku hanya membiarkan saja tubuhku mau diapakan saja oleh satpam tua bangka ini sambil memejamkan mata lemas akibat orgasme tadi "Uuhh aku hampir sampai bu Dian boleh disemprotin di dalam nggak air surgawiku".




"Uugh tahan dulu pak dikeluarin di mukaku aja aku belum cuci muka pagi ini, pak Sukri nggak pengen lihat wajah cewek cantik cuci muka pakai sperma. Banyak yang bilang aku lebih cantik lho kalau wajahku berlumurkan sperma".

"Uuugh gilaaa buuu, banyak yang bilang kamu cantik belumur sperma jadi banyak yang sudah makai kamu yaa uugh jalang banget sih bu Dian ini binal uugh nggak tahan buuuuu" dia mengeluarkan batang kontolnya dari dalam vaginaku dan mengocok2nya di depan wajahku.

Aku memejamkan mata bersiap menerima siraman air surgawi kata pak Sukri " Crooot crooot croooottt uuughh lega banget bisa keluarin peju di wajahmu bu Dian uuugh bener juga kata mereka yang sudah melumuri peju di wajamhu. Bu dian benar2 cantik buanget kalau mukamu bermandikan lelehan peju".



"Hmmpp iya ta pak masa sih" aku malah menggodanya dengan menjulurkan lidah dan menjilati sperma yang menempel di bibirku sambil tersenyum2 cantik. Aku berdiri dan berjalah ke arah cermin besar yang berada di ruang tamu. "Uuugh lengket semua pak wajahku, lihat nih sampai netes2 ke dadaku juga kena semprotanmu. Udah lama nggak dipakai ya pak, ini cairan sperma sampai kental dan porsinya banyak begini" aku pun berjalan ke arah kamar mandi sambil meratakan sperma di payudaraku dengan tangan.

"Wah bu Dian lihat kamu jalan lenggak lenggok sambil mainin pejuku di susumu bikin aku jadi ngaceng lagi ayo bu main lagi yuk". "Lho pak aku mau mandi, masa muka penuh sperma begini nggak boleh mandi aku mau keluar cari makan lapar nih pagi2 sudah diajak bekerja keras".

"Waduh sayang sekali bu, padahal masih pengen. Tapi ya sudahlan lain kali ya bu, gimana kita coba main di pos satpam pasti lebih seru. Kalau saya shift sendirian waktu siang bisa bu, kalau malam shift pasti berdua".

"Aaah berdua juga gpp pak sama aja hehehe, iya nanti2 aja lah kalau ada waktu luang" aku mencium kontol pak Sukri dan mengulum ujung helmnya membayangkan bercinta di pos satpam sebenarnya membuatku penasaran dan pengen sekali2 mencoba tapi aku masih belum senekat itu karena posnya ini tidak tertutup secara permanen sebab dindingnya hanya separuh apalagi menghadap jalan utama.

Sambil dalam keadaan bugil dan wajah masih lengket karena sperma aku mengantarkan pak Sukri keluar menuju pagar depan rumahku. "Uuuh bikin gemes aja bu Dian ini toket kalau mantul2 pas berjalan sluurp sluurp" dia sempat2nya di depan pagar menyusu menghisap2 puting payudaraku sekuat tenaga.

"Uummm geli pak kumismu itu lho uuhgg hmmp pak sudah nanti ada yang lewat ini pagarnya kan sudah terbuka". "Oh ya hampir saja aku khilaf lagi ayo bu Dian buruan masuk bu nanti daripada ada orang lewat" akhirnya kututup pagar itu sambil menghela napas menarik nafas panjang.

"Uughh Diaan kamu benar2 binal banget sampai satpam setua itu doyan juga uugh jadi horny lagi gara2 dihisapin putingku tadi uugghh hmmpp" aku berdiri tertegun sesaat melamun jorok kemudian malah menggesek2 belahan vaginaku sambl memilin putingku yang masih basah air liur akibat tadi dihisap2. "Uugh Yaank istrimu ini wanita nakal, kamu sibuk kerja aku malah bercinta dengan satpam tua keriput bau tanah uuhg uughh. Sambil berdiri menyandar ke tembok aku malah bermastubarsi di garasi rumahku.

"Waduh Yan masih kurang aja tadi dapat jatah dari satpam, atau harus kubantu juga". Deg kaget aku mendengar suara di sampingku, akupun menghentikan aktivitasku memuaskan diri dan menoleh ke samping "Oalaah mas Hery aduuh bikin kaget aja aku pikir siapa yang nongol"."Hahaha kalau aku yang nongol nggak masalah ya, pasti pengen dibantu mantap2 ya tapi sayang sekali aku sibuk banget mau berangkat kerja lagian tu istriku ada di dalam"..

"Huuu kata siapa aku minta dibantu, aku bisa sendiri tadi nggak usah dibantu orang lain tuh di kulkas masih ada terong hihihi". "Oh ya jadi ingat, Yan kamu ingat nggak penawaranku kapan itu". "Tawaran apa mas Her?" aku dengan santainya berdiri bugil dengan wajah lengket penuh sperma yang mulai mengering mengobrol dengan tetanggaku ini.

"Yang itu lho, mau nggak melayani boss di lapas. Bayarannya gede lho". "Aaah nggak mas, aku bukan pelacur, emang aku cewek nakal tapi nggak menjual diri. Yaah kebutuhan seksualku aja tinggi tapi nggak buat cari uang lho ya". "Hahaha makanya itu kenapa nggak sekalian menyalurkan hoby dapat uang sekalian, sudah dapat enak mantap2 tapi dapat juga rejeki mengalir".

"Hmm iya sih betul juga tapi nggak ah takut aku pasti di penjara banyak yang kena penyakit kelamin". "Ooo jelas aman ini bossku itu selalu jaga kebersihan dan dijamin rutin cek kesehatan. Bahkan tiap cewek atau mahmud yang dibooking diwajibkan tes penyakit dulu di dokter, namanya juga orang banyak duit ya pengen yang higienisn dan bisa berumur panjang".

"Eh serius sampai segitunya dia jaga kesehatan" aku berpikir keras mengenai hal ini. Kalau dipertimbangkan lagi kenapa salahnya, aku juga sudah beberapa kali bercinta dapat uang. Apalagi aku jual keperawananku itu juga dapat uang banyak, ini ada kesempatan dan dijamin bersih dari penyakit menular.

"Yaah oke deh mas Heri terserah kamu aja! Btw istrimu kan lebih cantik dari aku kok nggak ditawarin sekalian tuh juga hehehe masih menyusui kan bisa jadi mahmud idola hihihi". "Ngawur aja dia itu konservatif banget, jauh beda sama kamu! Istriku maunya bercinta posisi standar gitu2 aja mana mau main sama orang lain. Eeh apa aku tadi nggak salah dengar serius kamu mau beneran servis bos aku di lapas tempat aku kerja, yakin lho ya sudah nggak bisa dicancel".

"Hmm iya gpp sih betul katamu, kalau bisa menyalurkan hobi tapi dapat uang kenapa tidak tapi jangan sampai ketahuan suamiku lho". "Yaah aman tenang saja rahasiamu aman bersamaku , eeh sudah dulu aku keburu telat nanti kukabari ya kapan bisa mulai praktek. Tapi waduuuh ini pentil menggoda banget pengen aku kenyot aja" mas Heri tangannya dijulurkan menyentil2 puting payudara dan meremas2 dadaku.

"Hmm ok deh mas, sana hihihi onani di lapas aja atau mungkin ada lubang pantat yang menganggur" aku hanya tersenyum sambil mengedipkan mata menggodanya. "Oh ya aku punya ide bagus mumpung kamu lagi erotis begini. Bisa aku dokumentasikan buat foto profil proposal ke bossku ". "Memangnya aku barang dagangan pakai ada pangajuan penawaran segala, paling juga buat bahan colay ya mas waktu kerja" meskipun protes tapi aku malah berpose2 seksi menggoda saat difoto oleh mas Heri.




"Wah sperma pak Sukri kental banget plus banyak ya sampai menggumpal2 begitu cocok banget di mukamu. Woow bisa nampak jauh lebih cantik ya wajahmu Yan kalau cuci muka pakai sperma begini". "Makanya mas Her istrimu juga disuruh maskeran begini biar kamu jadi lebih sayang, atau pak Sukri suruh bantuin bikin masker buat mbak Linda hehehe".

"Yaah udah cukup dokuntasinya, ini aku jamin boss pasti bakal kasih harga mahal kalau tahu ada istri orang cantik tapi senakal kamu ini hehehe". Dia akhirnya pergi berangkat kerja setelah selai mendokumentasikan setiap jengkal tubuh bugilku.



BERSAMBUNG ke Part 2
 
Thanks suhu buat updatenya yang mantul ini.

:cim:
Dian emang semakin binal
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Waduh Dian bakal digeber dilapas...crotss to the max...makasih updatednya suhu...sehat selalu ya...
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd