Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dian, Istri Eksibisionis yang Semakin Binal

Status
Please reply by conversation.
Tukar Guling

POV Riky

"Iya pak nanti bakal selesai dalam 3 hari, ini anak2 masih pada ngebor" aku sedang ada di lokasi proyek di Kediri selama 3 hari, Dian ngapain aja ya kegiatannya sendirian beberapa hari ini. Tiba2 ada telpon masuk, hmmm ini nomer siapa ya? Moga2 aja kerjaan baru. "Halo". "Halo mas, masih ingat saya kan Dom yang di mall itu lho hehehe yang di tangga saya ikut ngerjain cewek masnya". "Iya pak ingat kenapa kok hubungi saya ada perlu apa?"

Ngapain juga orang ini telpon2, Dian pernah cerita kalau dia diancam bolak balik sama si Dom ini waktu kita masih pacaran jadi Dian sampai terpaksa melayani nafsu bejatnya dia.Membayangkan Dian mengulum kontol hitam orang papua malah membuatku horny sampai si entong ikut tegang, apalagi Dian cerita kalau si Dom juga berkali2 menyodominya. Tapi sejak kita menikah Dian sudah tidak menggubris ancaman2 Dom, katanya sih begitu tapi entah betulan atau tidak siapa yang tahu.

"Hahaha jangan emosi dulu mas, siapa tahu tertarik tawaran saya". "Emang tawaran apa pak?". "Langsung saja nggak usah basa basi ya, begini nih rekaman video mbak Dian waktu lagi enak2 sama saya tak tunjukkan ke temanku orang arab". Kurang ajar betul dia pamerin istri orang ke temannya, untung saja Dian cerita kalau dia sempat beberapa kali ketemuan sama pak Dom jadi aku tidak terkejut lagi. "Rekaman apa pak, yang sama saya di tangga?". "Hahaha bukan mas, maaf saya diam2 sering pakai cewekmu tanpa bilang2 oh ya sekarang sudah jadi istri kan. Mbak dian aku hubungi sejak kalian menikah tapi nggak pernah dibalas ataupun diangkat telponku".

Aku malah merasa semakin horny mendengar rekaman video orang papua ini dengan istriku, tapi aku berusaha tenang malah berpura2 marah. "Jangan kurang ajar ya pak, mau saya bawa kasus ini ke polisi". "Hahaha jangan marah dulu mas, saya merasa bersalah ke mas makanya saya mau tawarin gantinya alias kompensasi istilah kerennya".

"Kompensasi apa pak?" Aku tertarik juga mendengar idenya, dia sudah terlanjur memakai istriku jadi ya harus ada kompensasi pastinya. "Temenku yang orang arab itu istrinya cantik bodynya wuiih montok mas, mau nggak barter istrimu sama istri arab". Deeeg jatiku berdegup kencang saat mendegar Dian mau ditukar sama cewek arab, aku sering berimajinasi bercinta sama perempuan arab baru kali ada peluang. "Cantik nggak pak?". "Betulan mas, nanti saya kirim fotonya ya atau mau video yang lagi wik wik sama suaminya pasti tertariklah".

Setelah menerima pesan gambar dan video itu aku sempat tertegun, cantik juga nih cewek wajahnya khas timur tengah yang bikin nafsu. Wajahnya yang eksotis khas timur tengah saat lagi dientot suaminya benar2 bikin aku pengen ikut mencicipi. Aku pun menelpon si dom "baik pak aku setuju tapi saya minta semua rekaman video Dian yang pak Dom rekam". "Lho buat apa mas, nanti bikin rekaman yang baru saja waktu sama Zubaidah sekalian". "Ha siapa itu Zubaidah? Ya nggak apa2 pak saya penasaran apa betul cerita Dian tentang pertemuannya dengan pak Dom".

"Hmm ceritanya Dian emang bagaimana mas?" "Nggak perlu tahu, setuju nggak sama syaratku itu". "Eah kalau rekaman video kelihatan wajah saya nanti dilaporkan polisi, begini aja deh gimana nanti kalau mas waktu tukar guling saya ikutan coba incip guling hidup itu ya. Maskudnya incip Dian juga saya sudah lama nggak ketemu kangen juga sama lubang pantatnya hahaha".

Setelah kupertimbangkan antara rasa penasaran melihat film bokep istriku diapakan saja sama kontol hitam dibarter dengan Dian diobok2 orang papua ini membuatku memutuskan "okay pak deal" lagipula dian juga sudah berkali2 swinger bersama aku jadi nggak asing juga sama tukar pasangan

Dom pun akhirnya mengirimkan video2 bokep Dian, aku sampai ngaceng berat saat melihat istriku itu dengan wajah penuh nafsu menghisap kontol panjang hitam itu sampai ditelan semua dalam2 alias deepthroat. Melihat semua aksi binal Dian yang bermain film porno ini membuat kontolku yang sudah ngaceng menjadi tambah tegang berat. Busyet melihat mulut Dian saat mengulum kontol hitam legam itu woow hal ini tidak membuatku cemburu atau marah tapi justru membuatku ingin Dian semakin sering bertemu dengan Dom bahkan aku membayangkan seandainya Dian digangbang teman atau saudara Dom dari papua pastinya bakal semakin seru.

"Haaa apa yang terjadi sekarang" saat menyaksikan rekaman2 video Dian yang entah ke berapa aku kaget karena Dian di film itu sedang disodomi Dom dari belakang tetapi kelihatannya sedang me blowjob kontol hitam juga di mulutnya dalam posisi doggy style alias nungging. Saat mendengar suara Dian melenguh mengerang2 sungguh membuat nafsu kaum lelaki memuncak pastinya, setelah kuamati ternyata betul ini dian sedang trisome kemungkinan teman atau saudara si Dom kampret. Enak aja cewek orang dipakai semaunya, tapi yang kukuatirkan untung saja tidak terbukti. Dari semua rekaman video ini tidak ada satupun adegan Dian disetubuhi vaginanya jadi aman.

Aku sempat curiga jangan2 Dian nggak perawan akibat ulah si Dom kampret ini tetapi kelihatannya hal itu tidak terjadi lagipula aku juga tidak mau sampai punya anak berkulit hitam rambut keribo. Jelas2 bukan anakku kalau sampai begitu dian melahirkan anak seperti itu. Aku pun mengetik pesan ke Dom berpura2 marah saat mengetahui Dian dikeroyok bertiga. Balasan dari Dom hanya ketawa2 saja dan menekankan sejak Dian menikah betulan dia belum bertemu sama sekali dengan Dian karena itu dia mengusulkan proyek tukar guling ini.

Akhirnya aku menyepakati aksi swinger ini, apalagi aku sangat ingin melihat langsung gimana wajah mupeng dian saat meblowjob kontol papua & arab hehehe sungguh suami maniak aku ya.

PoV Dian




"Sluurp sluurpp hmmpp hmppp". "Oooh Yan uuuh gendeeng sedotanmu nggak pernah bosan aku sama mulutmu uughh. Saat ini aku sedang menservis batang kontol atasanku di kantor, tepatnya aku sedang berlutut di bawah meja mengoral sex pak Budi atasanku yang bertubuh super tambun ini. "Hmmpp memangnya sama istri di rumah nggak pernah dioral ya pak padahal kan dia cantik mirip aura kasih dari wajah sama bodynya". "Yaaah uughh dia jarang mau kalau hisap kontol katanya bau pesing bikin mau muntah, aku harus cuci pakai sabun berkali2 baru mau dia. Beda banget sama kamu Yan bau pesing ataupun apek pasti lahap aja makan tuh kontol hahaha".

"Permisi pak tok2" dari pintu terdengar ada karyawan yang mau masuk keruangan ini "Udah masuk aja ada perlu apa". "Iya pak ini ada permasalahan tentang blablabala" aku tidak memperdulikan siapa yang masuk aku hanya menunaikan tugasku menghisap2 batang penis pendek yang gendut ini dengan sepenuh jiwa. Apalagi aku paling suka saat melihat reaksi pak Budi saat aku kulum2 ujung kepala penisnya ini dia sampai berbicara terbata2.

"Hmm kenapa pak tersedak ya, mau saya ambilkan air putih". "Haa eehmm nggaaaak aaa paa apaaaa". Saat berbicara dengan karyawan di depannya, pak Budi kontolnya aku hisap2 kencang sambil lidahku aku mainkan mengitari batang penis di dalam bibirku. "Uughh hmm kamu udahan keluaar aja kalau sudah selesai taruh berkasnya di atas kabinet situuu uuuhh nanti aku cek" karyawan pria ini sudah nampak curiga karena saat menaruh file dia melihat di sofa ada tas ku. "Lho ini tasnya siapa pak kok ada di sini". "Hmm nggak tahu nanti hmm kan dicari sendiri kalau sadar ketinggalan udaahan keluar sanaa" pak budi tangannya ditaruh di bawah meja dan meremas2 payudaraku yang sudah menggantung tanpa kain penutup, sambil sesekali dia memilin2 putingku.

Setelah karyawan itu keluar baru pak Budi bernafas lega "busett yan, kamu kok malah kelihatannya antusias banget kalau ada yang masuk langsung nyedot kontolku kenceng banget. "Slluurp sluurpp hmmm nggak juga pak, perasaan bapak aja kalii hmmmp hmppp" aku mengulum batang itu dengan antusias sampai pipiku kempot. "Uggh sedotanmu memang paling juara Yaan uugghh" aku teruskan mengoral batang penis atasanku ini sambil sesekali aku kocok dengan tangan.

Ruangan pak Budi ini sebetulnya bisa terlihat dari luar karena disekat kaca tetapi karena sebagian besar tertutup lemari dan filling kabinet jadi hanya jika ada orang sengaja mengintip ke dalam baru terlihat kondisi di dalam ruangan ini. Tapi siapa juga yang berani mengintip2 ruangan atasannya coba. "Yan coba kamu lepas pakaianmu semuanya, bugil sambil nari2 depan kaca". "Haa yang betul pak kalau kelihatan dari luar gimana?" Jantungku berdebar2 berdegup kencang mendengar permintaan pak Budi. Membayangkan tubuhku telanjang bulat bisa terlihat jelas di kantor oleh semua laki2 malah membuatku semakin horny.

"Hmm kenapa kok malah senyum2 sendiri Yan hahaha kamu ini memang dasar binal kok. Kalau cewek lain pasti ketakutan atau marah tapi kamu malah senyum2 dengan wajah mupeng saat disuruh bugil di kantor". "Aaah siapa juga yang senyum2 pak, biasa aja kali" aku protes tetapi sambil berjalan keluar dari kolong meja menuju depan kaca pembatas ruangan.

Aku mengintip keluar memastikan kalau teman2 kantorku masih sibuk di mejanya masing2 akibat deadline kerjaan di akhir bulan. "Aman pak iya gpp aku tak mulai sekarang ya". "Hahahaha aku puas2in dulu nikmatin tubuhmu Yan sebelum pindah ke semarang, aku naik jabatan tapi malah nggak bahagia karena jadi nggak bisa ketemu kamu lagi hehehe". "Yaah cari lagi di sana pak tapi yang berbayar hahaha jangan yang gratisan terus" aku menggodanya.

Dia berdiri menghampiriku kemudian memeluk sambil mencium bibirku "hmmmp hmmp paak". "Uuggh aku pasti bakal kangen sama kamu Yan, bisa2 sering balik ke Surabaya cuma buat ketemu kamu". "Balik pastinya buat ketemu anak istri donk pak,masa ketemu istri orang yang dipikirkan". "Udah ayo mulai Yan, mumpung aman tuh lihat mereka masih sibuk semua" pak Budi duduk di sofa sambil mengamatiku.

Aku dengan perlahan menari2 striptease sambil meloloskan seluruh pakaianku sampai telanjang bulat "hmmm pak udah yaah masa aku bugil berdiri menghadap luar begini? Nanti kalau mereka ada yang ke arah sini gimana". "Hahaha ayo sini aku pangku Yan" dia memanggilku sambil mangacung2kan batang kontolnya yang sudah tegak berdiri.

Aku yang sudah tahu maksud pak Budi segera berjalan menghampirinya "uuughh hmm iyaaa paakk hmmm" aku duduk dipangkuan pak Budi dengan kontol yang menancap di belahan vaginaku. "Uuughh rasa memek pengantin baru memang juara, bener2 beda sama yang sudah melahirkan ayo digoyang Yan naik turun santai saja hehehe pelan2 sambi dilihat luar kalau ada yang lewat.

Posisiku saat ini pas berhadapan dengan kaca pembatas ruangan ini berseberangan dengan meja2 kantor si ruangan samping, uughh aku semakin menggelinjang horny berimajinasi seandainya saat aku bercinta dalam keadaan bugil begini ditonton banyak rekan kantor. Membayangkan semua hal itu tanpa kusadari badanku secara naluriah sudah bergerak naik turun menikmati tusukan kontol pak Budi yang menyeruak menembus kemaluanku.

"Uuugh hmmmp hmmpp" sambil bersetubuh aku meremas2 payudaraku meresapi kenikmatan seksual ini. "Uuughjhj paakk" aku merintih saat tangan pak Budi memplintir puting payudaraku dan menarik keduanya. "Hahaha semangat banget kamu yan memperkosa atasanmu sampai bunyi cepok2 nih memekmu, oooh begini ya rasanya diperkosa cewek". "Uuuggh mmppp paakk hmmppppp" aku sudah tidak fokus lagi memperhatikan kaca pembatas ruangan karena saat ini yang kupikirkan adalah memuaskan hasrat birahiku yang sudah semakin memuncak.

Saat sedang asyik menggenjot pak Budi pandangan mataku melirik ke arah kaca "whaaat????" Saat ini di depan kaca ada 2 orang yang berdiri menonton aksi binalku ini. Mereka adalah Ana dan Aril, mereka terdiam kaku hanya bisa berdiri dengan wajah melongo melihat tubuh bugilku yang sedang naik turun dipangkuan tubuh gendut pak Budi.

"Uughh paK Bud ada Ariel & Ana di depan kaca" aku sedikit panik karena itu adalah Ana yang meskipun suka bercanda berbau2 mesum tapi sebetulnya dia anak yang sangat kolot cenderung radikal akibat pengaruh suaminya yang berjidat hitam sedangkan kalau Ariel karena dia itu homo jadi aku nggak begitu perduli pendapatnya mengenai apa yang kulakukan saat ini.

"Aah perduli amat biarin saja mereka menonton kalau mau hahaha lagipula aku kan mau dipindah ke luar kota nggak bakal ketemu mereka lagi uuughhh yaaan tambah njepit banget mekimu uuhhhh seneng yaah ditonton orang waktu lagi ngentot uuuhh atau mereka aku suruh masuk aja ya".

"Uuggh jangan paaaakk uuhmm uuuh" mulutku berkata jangan tapi tubuhku semakin gencar naik turun menggenjot batang kontol pak budi sambil tanganku meremas2 payudaraku sendiri. "Guilaaaa uenaak bangeeet yaaan teruus goyang ngeboorrmu, kalah si inul pas mas jayanya sama bokongmu uuggghg crot crooooottt"

"Paaak hmmm kok dikeluarin di dalaam uuugghh kalau sampai aku hamil bapak mau tanggung jawab memangnya uughh banyak banget pak keluarnya kok terus2 an nggak berhenti uuh uuuhj" saat merasakan semburan cairan sperma yang menyemprot liang rahimku itu malah membuatku bergoyang naik turun semakin kencang memompa batang pak Budi sampai lemas..

Ploopp batang penis yang sudah mengecil itu terlepas dari lubang vaginaku, dari belahan kemaluanku itu menetes cairan kental putih. "Uuughh hmmmm" aku menggesek2 klitoris dan memasukkan jariku ke dalam memekku, bermasturbasi memuaskan nafsu yang ada di ujung.

"Waah Yan kamu belum puas aku pakai tadi hahaha mau aku panggilin Ariel tuh tapi apa dia bisa ngaceng sama kamu lha wong hombreng begitu". "Hmmmpp eeh eeeehhh iya Anaa Arieeel lihat aku yang sedang live show adegan porno di kantor hppmpph tonton akuuu uughh uughhhhhj".



Pak Budi meremasi payudaraku dari belakang dengan posisi masih memangku tubuhku yang mengangkang. "Aku suruh mereka masuk ya sayaaang uuhmmmmpj" dia mencium bibirku kemudian memberi isyarat kepada mereka berdua yang masih terpaku mematung didepan kaca bening pembatas ruangan.

Mereka kaget saat pak Budi memberi isyarat tangan agar mereka masuk ke ruangan ini, dengan langkah gontai mereka membuka pintu dan masuk ke dalam. Pandangan mereka menerawang entah ke mana pikirannya saat melihatku masih terus saja berusaha memuaskan diri sendiri .

"Uughh lihat aku kalian semua aku istri nakal yang suka berbuat mesum sama atasan di kantor uugh ugghhhhhhh cuuur cuurrrrrrrr" aku orgasme sambil squirt sampai muncrat tinggi seperti air mancur di taman. Putingku aku plintir sendiri sambil kutarik2 saat merasakan puncak orgasme sambil ditonton oleh dua rekan kantorku.

"Udah puas yan, ayo sini berbaring dulu. Riel kamu ngaceng nggak lihat cewek bugil?". "Haaa apa pak Bud, i iyaa pak anehnya kok aku jadi ngaceng padahal biasanya aku nggak pernah tertarik sama cewek tapi lihat mbak Dian bugil sambil masturbasi sampai muncrat2 kok mengeras anuku". "Kalau kamu Na kok diam aja?"."Haaa appa appppaaa pak" Ana nampak bingung dan takut saat ditanya pendapatnya mengenai kondisiku saat ini yang berbaring lemas mengatur nafas yang ngos2an tapi dengan wajah terpuaskan.

"Saya takut dosa pak saya sayaaa" Ana benar2 bingung saat ditanya pak Budi. "Lha yang melakukan kita berdua kok kamu yang takut dosa, atau jangan2 kamu pengen jadi seperti Dian tadi ya hehehehe saya nggak masalah kok kalau kamu mau coba dijamin bakal terpuaskan tuh kayak Dian saking enaknya sampai lemes tapi wajahnya bahagia.

"Aah nggak pak bukan itu maksud saya permisi" dia langsung membuka pintu ruangan ini dan kabur meninggalkan Ariel. "Saya permisi juga pak". Lho kamu nggak mau nyoba Dian tuh kelihatannya masih kurang". "Nggak pak saya masih setia sama pasangan saya, makasih pak" dia mengikuti Ana keluar dari ruangan ini."Wah sayang sekali Yan kamu nggak bisa mencicipi rasa kontol cowok gay yang cantik hahaha". "Uuuh mungkin dia tadi horny pengennya hisap punya pak Budi mungkin hehehe". Wajah pak Budi langsung pucat pasi mungkin membayangkan diblowjob cowok kemayu hahahaha.



Setelah beristirahat sejenak aku segera berpakaian dan kembali menuju meja kerjaku yang bersebelahan dengan Ana. "Hihihi maaf Na yang tadi, kamu kelihatannya kok shock berat begitu?!". "Gimana nggak shock mbak Di, ngelihat kamu sama pak Budi begituan di kantor hiiii merinding aku jadinya". "Merinding jijik atau kepengen hayoo beda2 tipis tapi maknanya berbeda jauh lho". "Iiih apaan sih mbak Di kamu itu lho kok bisa mau2nya sama pak Budi yang gendut jelek item begitu sih? Dulu aku aja heran kok bisa dia bisa menikah sama istrinya sekarang padahal cantik mirip artis eeh kamu kena pelet juga ya?".

"Aaah nggak juga, ada situasi yang membuatku melakukan itu daripada melawan arus ya enjoy saja mengikuti gelombang membawa kita ke mana toh aku juga nggak rugi apa2 dapat enak juga". "Kamu nggak merasa dosa atau merasa bersalah begitu sama suamimu mbak". "Eeh speak of the devil ini suamiku telp sebentar ya Na". Akupun keluar dari ruangan itu dan berbicara dengan Riky "Haa kamu serius betulan gpp nih aku sama pak Dom, yaah terserah sih aku sih nurut aja. Ya besok aja ya jangan nanti malam capek aku pulang kerja eeh disuruh kerja lagi hehehe yang semangat mau dapat cewek arab nih" aku menggoda Riky, ternyata Pak Dom berhasil mempengaruhi dia agar mau bertuakr pasangan dengan cewek Arab sesuai rencana pak Dom yang kapan hari itu.

Akupun kembali ke meja kerjaku dan saat akan fokus mengurus pekerjaanku yang tertunda. "Mbak dian kelihatannyanaku harus laporin pak Budi melecehkan karyawan nya, aku kok nggak terima kamu diperkosa sama dia begitu". Haa diperkosa apaan nih imajinasi Ana sungguh ke mana2 "Hey Na nggak usah begitu nanti kalau kamu laporin aku juga yang repot". "Iya aku juga tahu sih tapi bayangin siapa aja korban si lelaki bejat itu selain kamu dan aku yakin kalau salah satu korbannya adalah istrinya yang sekarang sampai mau dinikahin".

Waduh kelihatannya serius amat nih dia, gimana ya biar si Ana tutup mulut nggak ke mana2 urusannya. Oh iya pakai cara itu aja. "Na plis nggak usah bawa masalah ini lebih lanjut anggap saja kamu bayar hutang budimu ke aku?". "Hmm hutang budi apaan aku ke kamu mbak Di?". Tanpa banyak bicara aku membuka gallery hpku yang sengaja aku hidden dan menunjukkan saat teman2 bayu mengerjai Ana yang sedang pingsan.

"Haaa apaan nih mbak Di ini iniii akuuu akuu" dia kaget dan shock berat saat melihat video ada kontol yang menempel di bibirnya. "Itu baru awalnya Na, untung saja aku sadar lebih dulu kalau nggak begitu kamu sudah dihamili sama mereka. Aku yang menggantikan posisimu memuaskan mereka semua jadi calon bayi disemburkan ke rahimku bukan ke kamu bayangin kalau kamu punya anak sama orang lain tapi kamu kira itu anak kandung suamimu".

"Ini iniii waktu di karaoke kan, aku merasa ada yang aneh saat aku sadar di rumah tapi aku kira aakuuu kiraaa" dia tidak melanjutkan kata2nya tapi air mata menetes dari matanya. "Makanya itu aku minta tolong demi kejadian yang lalu ini , aku nggak mau ramai2 Na jadi aku mohon jangan dipermasalahkan lagi ya sama pak Budi toh dia mau pindah. Aku tahu kamu mau resign tapi aku kan masih kerja di sini".

"Iya mbak, masalah pak Budi aku sudah nggak perduli sekarang ini masalah sama Bayu yang harus aku urus. Tapi kamu nggak merasa bersalah sama suamimu". "Ooh kalau dia sih okay2 saja ini tadi malah dia telpon ngasih tahu besok mau swing nggak sama kontol papua & arab". Haa apa swing papua arab maksudnya apaan??". "Heheehe besok aku sama Riky rencana mau main bareng sama pasutri arab dan orang papua".

"Gilaaa gilaaa Mbak Dian tobaat tobaaaat!!" "Lho kamu nggak pengen coba batang arab sama papua panjang2 besar lho". "Haa kamu sudah pernah sama mereka mbak?" Hehehe sudah sih tapi Riky nggak tahu makanya itu aku merasa nggak enak jadinya aku usul istri yang orang arab juga harus dites drive sama Riky, eh mau juga tuh unta bahlul padahal aku cuma asal ngomong ya sudah deh kejadian. Suamimu diajak ikutan sekalian aja Na hitung2 kompensasi buat dia, kan kamu sudah dipakai tuh sama Bayu dkk jadi paling nggak suamimu boleh dong main sama cewek lain".

"Gendeeng mbaaak udahlah aku nggak mau bicara sama kamu , aku mau cari Bayu dulu buat bikin perhitungan sama dia". Dia pun berjalan cepat dengan mata masih memerah entah karena marah atau akibat menangis. Ana sampai jam pulang kerja tidak kembali lagi, entah ke mana dia sama Bayu aku nggak tahu yaah paling nggak dia bisa menutup mulut masalah tadi aku bercinta di kantor. Akupun pulang menutup hariku ini dengan perasaan antusias tak sabar menunggu besok.

Ke esokan harinya saat sarapan pagi di rumah bersama Riky, dia sering sekali menggodaku yang akan mencoba kontol papua dan arab padahal aku sendiri sudah pernah merasakannya tapi aku tetap berpura2 penasaran agar Riky tidak kecewa. "Btw kamu semangat pengen lihat aku main sama yang hitam2 dan panjang atau kamu semangat penasaran sama cewek arab? Tapi pastinya udah lebar tuh punya dia keseringan kena pasak bumi unta hahaha".

"Belum dicoba mana bisa tahu Yan, tapi benaran lho aku malah lebih semangat pengen lihat kamu ngemut kontol yang panjang2 soalnya penasaran bisa nggak istriku masukin seluruhnya kontol sepanjang itu hahaha". "Ooo dasar cowok kelainan lihat istrinya mau ngulum batangan cowok lain kok malah semangat". "Lho bukan batang biasa Yan tapi yang hitam2 dan panjang besar kan sesuatu yang beda". "Emangnya kamu pernah lihat punya si arab kok tahu besar".

"Nih lihat aku dikirimin Dom video tuh waktu si Arab sama istrinya lagi ml tuh panjang besar berbulu kan punya si Arab lihat yang perempuan sampai ke enakan tuh waktu dicoblos". Melihat adegan tidak senonoh itu membuatku menjadi sedikit horny apalagi saat melihat batang kontol yang besar itu menerobos liang vagina si cewek, membayangkan penis itu menjebol vaginaku uuuhhh membuatku pengen cepat berangkat.

""Hey Yan hayooo ngelamun jorok ya, pengen kan ngaku aja". "Siapa yang nggakbpengen kalau dapat enak2, kamu juga pasti pengen cepet2 ya main sama istrinya arab tuh bodynya lebih montok dari aku". "Hehehe mana ada yang bisa ngalahin istriku tercinta ini yang kebinalanya sudah mendunia, oh ya akubdikirimin video2 waktu Dom ngerjain kamu, tapi kok kamu nggak pernah cerita".

Deg gila si Dom ngapain juga ngirimin video2 porno aku sama dia ke suamiku "Yaah maap yank, aku kuatirnya kamu marah kalau aku ketemuan sama dia terus". "Gpp sih aku malah tambah semangat lihat adegan2 waktu kamu blowjob kontol hitam Dom bikin pengen cepet2 lihat live secara langsung".

Hmmm dia nggak marah, aku cerita jujur aja semuanya nggak ya??!. "Tapi kamu perawanmu beneran nggak direnggut si Domkan?". "Lha iya nggak lah gila apa pentung sebesar itu jebol vaginaku yank".

"Nanti kalau bakal ditusuk ke punyamu lho yang besar dan panjang pengen nggak atau nnggak usah ya" Riky menggodaku. "Yah terserah kan lamu yang janjian bukan aku". "Hahaha jadi kok, begitu saja kok sewot. Kecewa yah kalau nggak jadi dapat yang jumbo2 hayo siap2 kita janjian ketemuan di hotel jam 11 an".

"Hmmm kita ke hotel Yank tumben biasane sukanya di tempat2 yang aneh". " Mereka yang nggak mau di tempat terbuka, padahal aku sudah usul di tempat yang lebih menantang bikin deg deg serrr. Kata si Dom sih temannya itu tinggalnya di Lamongan jadi ke Surabaya khusus buat kamu dari kemarin".

"Oke deh tak ganti baju sama make upan dulu, pakai baju yang mana yaah?" "Terserah tapi yang jelas semakin terbuka semakin bagus hehehe". "Oooo nggak usah pakai baju bugil aja sekalian cuma pakai g string aja berangkatnya yuk kan kebuka banget". "Hahaha mauku sih begitu tapi begitu masuk loby hotel langsung ditangkap nanti. Hmmm ada message masuk dari Dom, katanya si unta setuju ideku main di luar tapi istrinya yang masih takut nggak mau jadi masih negosiasi".

"Terserah sih mau di luar di dalam sama aja buat aku tapi memangnya di mana rencananya" aku pun membongkar isi lemari merenung mau pakai baju yang mana. "Surprise katanya nanti aja ketemuan di mall dulu baru diberitahu".

Setelah berganti pakaian dan selesai berdandan kitapun berangkat ke mall tempat janjian sama Dom yang jaraknya cukup dekat dari rumahku. Aku memakai mini dress yang cukup terbuka dengan bagian atas model kemben sabrina yang menonjolkan kedua payudaraku serta bawahan rok mini yang lumayan mepet hampir memperlihatkan pantatku. "Hmmmp aku kok nggak pernah bosan kalau lihat istriku yang cantik ini pakai baju seksi". "Kan kamu kelainan suka lihat istrinya dilihatin orang banyak". "Tapi lama2 kamu sendiri ya suka kan jadi perhatian orang hehehe. "Ya suka2 aja siapa yang nggak suka jadi pusat perhatian".




Kita pun menuju ke restaurant di area lantai 1, Dom dan si unta ternyata sudah menunggu di situ. Aku bisa melihat istrinya ini wooow cantik juga khas wajah2 timur tengah dengan memakai hijab dan pakaian yang sopan sungguh kontras dengan penampilanku yang serba terbuka.

"Hai Mbak Dian akhirnya bisa ketemu lagi, sudah kehabisan akal aku biar bisa ketemuan lagi?". "Lho kenapa pak Dom, aku kira sering ketemuan sama Dian dilihat dari jumlah video yang bejibun gitu" Riky bertanya terlihat sangat penasaran tapi tetap dengan nada santai. "Hahaha sejak menikah dia aku hubungin nggak pernah direspon balik, untung saja ada kawanku nih yang berbaik jati mau berbagi istrinya yang solehah buat ditukar sama Dian sekarang hehehe".

"Tapi nggak adil pak, masak istriku ngelayani 2 cowok, sedangkan mbaknya ini cuma sama saya". "Hahaha tenang aja Zulaidah nanti saya juga bakal ikut incip kok".

Wajah gadis berhijab ini kemudian pucat pasi saat memandang Dom dan berkata "Bah nggak usah ya, aku takut" . "Mi jangan begitu, kemarin kan sudah sepakat kenapa nggak mau nurut. Mau aku cari bini ke dua atau tetap seperti rencana semula seperti ini kita cari pasangan2 yang sudah menikah jadi sama2 saling membantu".

"Hmmm tapi pak Dom kan nggak bawa istrinya Bah?". "Halaah meski Dom bawa istrinya ke sini aku juga nggak berminat". "Heh siapa juga mau berbagi ke kamu, bisa gratisan begini ngapain juga berbagi hahaha".

Aku lihat yang namanya Zubaidah ini mungkin ini yang pertama baginya ikut swinger atau suaminya ini kurang pintar membujuk istrinya.

"Kenalin dulu mbak namaku Riky ini istriku Dian" dia cuma menjulurkan tanganya bersalaman denganku sedangkan sama Riky dia cuma sedikit melirik. "Hahaha gayamu nggak mau sentuhan tangan tapi nanti malah susumu tuh yang bakal diremas2" Dom tertawa terbahak2 sehingga menarik perhatian pengunjung restoran ini yang sedang makan siang.

"Kenalkan namaku Hasan dia ini istriku Zubaidah yaah seperti kalian lihat dia agak kolot, hmmm ini yah yang namanya mbak Dian lebih cantik aslinya dibandingkan di video sama Dom hehehe" dia berpura2 baru bertemu denganku pertama kali di sini padahal di pesta pernikahan temanku dia dan Dom mengerjain tubuhku di parkiran mobil.

Aku duduk di sofa panjang diapit Riky dan pak Dom. "Wah ini kok nanggung Yan lha turun dikit begini baru pas". Kembenku diplorot sama Dom katanya kurang pantas kalau cuma nongol sedikit. Sehingga saat ini payudaraku hampir nongol, putingku nyangkut di penghujung kain



"Glek itu susu kok putih mulus begitu mbak Dian perawatan di mana, atau perawatan pakai cairan yang kental2 sama mas Riky ya" ucap pak Hasan sambil mempelototi payudaraku.

Saat yang bersamaan ada pelayan datang menghampiri kami memberikan daftar menu sambil melirik belahan payudaraku yang menonjol sekali. Riky diam saja melihat ulah Dom yang menurunkan kembenku bahkan terlihat dia senyum2 sendiri. "Hmm kenapa mas kok nglihatin ke arah sini aja, kurang jelas ya?" Kata pak Dom ke pelayan itu yang mungkin secara naluriah pandangan matanya melekat ke area wilayah dadaku yang terekspos.

Tanpa kuduga justru adalah ulah Riky yang tiba2 berkata "Oo mungkin masnya kurang jelas lihat toket istri saya ya , ini mas biar lebih jelas" dia menarik kembenku turun ke bawah sehingga boing2 payudaraku terlepas memantul naik turun berguncang tepat di hadapan pemuda ini yang nampak shock.

"Eeehh Yank ngawur banget sih lihat mas nya jadi bingung tuh hihihi maaf ya mas ini memang kelakuan suamiku ada2 aja". "Haa apa mbak oh ya gpp mbak, oh ya pak kalau siap memesan bisa panggil saja ya" pelayan itu pun langsung ngacir dengan wajah yang serba kebingungan.

"Oo dasar suami mesum, punya istri kok dipamer2in punyamu sana yang dipamerin?!". "Kalau punyaku yang dikeluarin malah dilaporkan polisi Yan, tapi kalau punyamu yang diihat sih pastinya senang2 aja namanya juga cowok. "Mi lihat tuh yang namanya istri harus nurut apa maunya suami jangan seperti kamu, berontak melulu". "Beda Bi kalau aku kan kamu suruh aneh2, nggak sesuai sama akidah beda sama mbaknya ini kan". "Udah2 kalian itu berantem melulu bosan yang lihat dari tadi" Dom menggerutu sambil tangannya meremasi payudaraku, Riky melihat istrinya dilecehkan malah senyum2 saja dari tadi.

"Udahlah pak Dom kita pesan dulu saja tuh lihat ditunggu sama masnya dari tadi lihat ke arah sini terus" aku menggerutu karena lapar. "Itu gara2 tadi lihat mbak Dian masih kurang pemandangan gunung yang tadi" ucap pak Hasan. Setelah memesan makanan aku pindah tempat duduk di samping Zubaidah, tujuannya agar waktu makan tidak diganggu terus oleh Dom si maniak..

Setelah mengobrol dengan Idah ternyata dia ini istri ketiga makanya kok masih muda banget wajahnya. Istri pertama pak Hasan meninggal sedang yang kedua ada di Arab sono, kalau Idah ini ternyata baru dinikahi di sini. Dia ini arab lokal makanya kok ngomongnya kayak orang Surabaya sini.

Sambil makan akhirnya kita menjadi lebih akrab saat mengobrol membuat dia lebih rileks. Katanya ini baru pertama kali dia mau tukar pasangan, sebenarnya mereka sempat berantem besar sampai pak Hasan mengancam cerai dan menikah lagi kalau dia nggak mau menuruti kata suami.

Akhirnya dengan berat hati dia bersedia, sebab pak Hasan ini anunya nggak bisa tegang kalau berhubungan seks dengan normal. Seringkali kalau main harus di outdoor bahkan pernah Idah tangannyandigantung di gudang sambil disetubuhi pak Hasan dengan ditonton penjaga gudang.

Idah berkata dia sampai menangis2 karena serasa diperkosa waktu di gudang apalagi dilihat orang lain. Bahkan hal itu jadi rutinitas sehari2 kalau pak Hasan lagi pengen menuntaskan nafsunya pasti harus ditonton orang lain atau main di tempat umum baru penisnya bisa tegang.

Aku bertanya sejak kapan pak Hasan seperti itu, ternyata jawaban Idah kok waktunya setelah kuingat2 timingnya kok setelah pak Hasan dan pak dom menikmati tubuhku di parkiran gedung resepsi. Jadi gara2 aku pak Hasan jadi nggak bisa ngaceng "hahahhaaha". Tanpa sadar aku tertawa terpingkal2. "Lho kenapa mbak Dian kok ketawa , nggak lucu yah punya suamiku seperti itu padahal sebelumnya normal. Aku akhirnya pasrah saja asalkan aku tidak disentuh oleh orang lain. Tapi hari ini Abi minta sesuatu yang sebenarnya aku masih sangat heran kok bisa ada orang mau melakukannya yaituntukar pasangan".

"Aah aku tertawa kok bisa seperti itu pasti ada penyebabnya, masa nggak bisa tegang kalau di kamar. Jadi penasaran nih betul nggak pak Hasan". "Kalau Dian sih pasti bisa mode hard on maksimal, ini sekarangnaku lihatin belahanmu sudah mode terkeras tadi bayangin kalau mukaku tenggelam di situ".

Wajah Idah nampak muram saat mendengar ada cewek lain yang bahkan bisa membuat pak Hasan batangnya keras meski tanpa aku ngapa2in.

Melihat Zubaidah yang raut mukanya berubah masam membuatku ingin menggodanya "Masa sih pak sudah besar nggak percaya mana buktinya". "Yah makanyan duduk di sampingku, biar suamimu duduk samping istriku Idah". "Oooh gitu ya, Dah aku pinjem suamimu sebentar boleh ya hehehe" sambil berjalan menuju sofa tempat pak Hasan duduk bersama Pak Dom.

Riky sudah berganti posisi denganku saat ini duduk di samping Idah. Entah dia membisikkan kalimat apa ke telinga Zubaidah sampai dia jadi tersipu malu2.

"Ayo Yan sini kembali ke habitatmu". Sialan emangnya aku binatang apa habitat. "Lihat nih mbak Dian coba dielus2 dari luar betul keras nggak". Wuuik aku liat tonjolan di balik celana itu benar2 jumbo jadi tanpa diperintah lagi aku pun meraba2 batang penis pak Hasan.

"Wuiiih kok sudah tegang banget pak kalau masuk ke sini bisa lebih keras lagi nggak" aku menggoda pak Hasan sambil mengangkang menunjuk belahan kemaluanku yang memakai celana dalam open crotch alias bagian tengahnya berlubang yang menampakkan bagian vaginaku yang sudah tercukur rapi.



"Loh loh looh sudah siap ternyata guamu dimasuki ularku hehehe, punya istri kok siap pakai begini mas Riky beruntung sekali, Mi lihat tuh seharusnya seperti ini lho jadi istri itu siap menyenangkan suami" Riky aku lihat tidak tinggal diam, tangannya mulai merangkul pinggang Zubaidah yang nampak canggung.

"Uuughhh pak Hasaann hmmmmmm" tanpa kusangka jari telunjuknya yang panjang itu sudah menyeruak mencoblos2 liang vaginaku. "Hahaha kalau Dian ini bukan menyenangkan suami tapi menyenangkan lelaki lain" Pak Dom yang mengetahui hal ini hanya tertawa kemudian mempelorotkan kembenku ke bawah dan menyusu payudaraku.

Melihat pemandangan erotis istrinya dinikmati lelaki lain di depannya tentu saja Riky menjadi bersemangat juga. Dia mencium bibir Zubaidah dengan penuh nafsu, pak Hasan pun tak mau kalah membalasnya dengan mencium bibirku pula..

"Hahaha kalian ini saling membalas, ayo Yan kocokin mainan kesayanganmu" dalam keadaan topless telanjang dada tanganku menggenggam batang penis pak Dom yang menjulang tinggi dan mengocoknya perlahan2.

Pak Hasan pun bersandar sambil mengeluarkan kontol dari celananya "Hayo servis kita berdua pakai tangan dulu Mbak eeiya uuugjh yaah pas banget kocokanmu hueenak uuhhh eeh pelayannya mau ke arah sini" pak Hasan langsung mengangkat kembenku ke atas saat melihat ada pelayan wanita berjalah ke arah kami.

Meskipun meja makan yang kami tempati berada di ujung tapi tetap saja sesekali ada orang lewat. Tanganku keduanya sibuk mengocok dua batang penis lelaki ini di samping kanan kiriku. Aku lihat Zubaidah wajahnya merah dengan nafas tidak beraturan, kelihatannya tangan Riky sedang menjelajah bagian kemaluannya.

"Cantik kok diam aja, ada yang kamu pikirkan ya kenapa melihat suamimu terus?" Riky bertanya sambil tangannya kini meremasi payudaranya yang besar. "Uughh mass jangaaann". "Jangan apa, lihat tuh suamimu enak2 aja ngerasain enak dikocoki pakai tangan istriku. Masa aku didiemin aja, haruskah aku batalkan pertemuan kita sekarang" dia mencium bibir Idah dengan penuh nafsu.

"Mii ingat perjanjian kita tadi, udahlah nggak usah ngelawan terus uugghh ya mbak Diaan terus kocok yang kenceeenng" Pak hasan kontolnya aku genggam erat2 sambil terus aku kocok, sesekali mulut dan tanganya yang nakal meraba2 tubuhku.

Pak Dom tiba2 berdiri dan berjalan ke arah Zubaidah " Begini saja Dah kamu sama Riky pindah di samping pasangan kalian, aku yang berjaga di sini biar aman tapi ingat yah nanti di babak kedua gantian aku yang nikmatin Zubaidah & Dian". "Yaah terserah aja Dom, kamu yang ngatur acara ini saja uuughh Yaaaaannnn".

Saat pak Dom berjalan pergi aku pun berinisiatif untuk bikin surpise pak Hasan dengan memasukkan batang kontol itu ke dalam mulutku " sluurpp sluurppp hmmp hmppp hemm eenaak nggak Fak Hasaan oommpphh oohmmp" Zubaidah yang akan duduk di sampingku shock saat melihatku bersimpuh di bawah meja sedang mengulum kontol suaminya.

"Uugghh Mas Riky apa nggak kewalahan punya istri sebinal ini, uuugh sedotanmu uuuuvhh yaan yaaaaannn". "Hmmm yaah harus bersyukur pak, nggak semua istri mau seperti Dian. Dia ini istri impian laki2 manapun hehehe mau disuruh yang aneh2 dan enjoy menikmati. Zubaidah ini pak bajunya kurang sexy, mungkin nanti berhijab tapi baju kaftannya agak semi transparan dalamnya pakai lingerie jadi kapan2 bisa duet bareng Dian jalan2 ke mall".

"Uuuh ide bagus itu ya nggak Mi ,uuuh binaaal banget Dian inii uuuuuuuuhhhh kayak penyedot debu kecepatan maximal" pipiku sampai kempot saat menghisap kepala kontol pak Hasan. Kini secara perlahan kumasukkan batang yang panjang itu seluruhnya ke dalam mulutku. "Uuughh deepthroat uuuhhj mii lihat Mii ini contohnya kalau oral sex yang baik sperti ini uuuh kontol harus bisa ketelen semua".

Riky nampak tak sabaran saat melihatku mengeksploitasi seluruh jengakal batang kontol pak Hasan. Dia segera mendorong tubuh Zubaidah ke bawah kursi dan memaksanya menghisap kontolnya. "Hiiks jangan mass aku nggak mau huii jangan aku nggak mau ini dosa nggak bener iniii".

Pov Riky

Aku yang sudah sangat bernafsu melihat Dian yang mengulum kontol Pak Hasan yang besar panjang dan berurat itu segera memaksa Zubaidah agar mau meblowjob aku. Tapi saat melihat dia menangis aku menjadi illfeel, kontolku yang sudah tegang menjadi mengecil kembali.

"Wah pak kelihatannya Dian harus balik pulang sama aku, kalau begini caranya cuma pak Hasan sama Dom yang dapat senang saya ampas". "Hooi Zubaidah kamu mau aku cerai ayo turuti kata suamimu, menyenangkan hati suami kok malah menolak. Nggak bisa ya lihat suami senang plaak" dia menampar pipi Zubaidah yang menangis sesenggukan.

Dian yang sedang enjoy menikmati tiang berurat itu pun menghentikan aktivitasnya "pak Hasan jangan kasar2 sama wanita, biar saya yang bicara dulu sama Zubaidah kalau pak Hasan main tangan saya juga nggak mau nerusin". "San gila kamu main tampar aja, kita di sini mau senang2 bukan mau ribut". Pak dom pun ikut mengomeli pak Hasan yang kalap.

Akhirnya kita pun pergi dari restaruran tsb menuju ke mobil pak Hasan, Dian merangkul Zubaidah yang masih menangis sesenggukan dan menghiburnya. Suasana di dalam mobilpun menjadi canggung, tetapi akibat persuasi dari Dian. Zubaidah akhirnya sudah tenang dan setuju mau meneruskan aksi swinger ini demi keutuhan rumah tangganya.

Mobil itu akhirnya berhenti di komplek pergudangan di surabaya utara yang ramai sekali orang lalu lalang keluar masuk barang. "Mau apa Pak kita ke sini". Yah kita senang2 di sini saja atau Mas Riky maunya di hotel saja.

Deg aku malah semakin antusias membayangkan apakah Dian bakal digilir oleh para kuli2 yang mengangkut barang ini, atau mereka bakal membukkake istriku dengan sperma di seluruh tubuh Dian. "Nggak masalah pak, di mana saja okay! Dian justru seneng kalau main di luar". "Hahaha iya mas saya sudah tahu, kelihatan kok dari cara berpakaiannya jelas sekali maksudnya pengen diperkosa di jalanan".

Dian yang mendengar obrolan kami kelihatan menggumamkan sesuatu tapi aku tidak bisa mendengar dengan jelas. Kita pun masuk ke gudang melewati para buruh yang sibuk keluar masuk memindahkan barang.

"Siang Pak Hasan, keperluan biasa ya hehehehe kita ikut nonton seperti biasa boleh nggak" ada salah satu dari mereka kelihatannya sih kepala gudang menghampiri pak Hasan tapi pandangannya tidak bisa lepas dari Dian. Dia melotot menjelajah seluruh tubuh Dian dari atas sampai bawah.


Dian yang dipandangi seperti itu malah sengaja menggodanya dengan menundukkan badannya sehingga walah bisa terlihat kedua payudaranya yang menggantung jelas. "Waduh mana ya, kelihatanya jatuh di sana tadi ya" Dian malah sengaja berbalik dan kemudian menungging di lantai membelakangi para buruh dan kepala gudang sehingga kini pantat dan kemaluannya bisa terlihat akibat celana dalam crotchless yang berlubang di tengah.

"Ooo hehehe ternyata masih ada, aku kira tadi terjatuh" dia senyum2 sambil melirik ke arah kepala gudang dan kawan2nya. "Kalian nanti tunggu perintah dari aku saja, sekarang kerja yang betul" ucap pak Hasan agar mereka kembali mengerjakan tugasnya masing2. Terlihat wajah kecewa di wajah Dian saat mendengar kalimat tsb, wow sejak kapan ya Dian jadi sebinal ini tapi justru hal ini yang kuharapkan dari istriku. Hasil trainingku selama pacaran berhasil hehehe seperti hasil trainingku ke Septi mantanku yang berjilbab masa kuliah dulu yang menjadi jilboober suka eksib.

Kita semua pun naik ke lantai 2, di sini masih berupa ruangan gudang juga penuh dengan barang2 tapi lebih terorganisir di bandingkan di bawah. Tepat di area depan balkon lantai 2 aku mendapati ada ruangan luas yang penuh dengan alat2 bantu sexual, ada tali tergantung di atap, ada semacam kuda2 an dengan penis menonjol di pelana kudanya, ada matras besar juga di lantai. "Wah pak saya nggak hobi kalau bdsm begini, malah bikin hilang selera". "Hahaha mas Riky tenang aja ini alat2 kesukaan Zubaidah istriku, kalau mbak Dian nggak mau pakai ya pakai yang asli saja sambil menunjuk ke arah kontolnya".

"Hmmm gimana ya rasanya naik kuda ini" Dian nampak tertarik melihat kuda2 an dengan batang penis menonjol berdiri di tengah pelananya. "Haahaha langsung coba aja Yan, kelihatannya istrimu malah yang pengen coba" Dom nampak semangat saat melihat Dian memegang2 batang penis di kuda tsb

Melihat Dian yang penasaran aku malah semakin ingin menggodanya "Oh ya pak dom, aku ingat Dian penasaran gimana rasanya kontol kuda kan besar panjang tuh". "Yaah itu cuma penasaran aja, tapi kan bukan berarti pengen coba kuda betulan. Gila apa main sama binatang jorok banget".

"Uuugh bayangin mbak Dian menghisap kontol kuda bikin tongkatku tegang" pak Hasan tanpa basabasi langsung menyergap Dian dan mencium bibirnya tepat di hadapanku.

"Uuuhmmp pakkkhmmmp" Dian meronta2 tetapij tidak melepaskan bibirnya dari pak Hasan. Sambil mencium Dian dengan penuh nafsu tangan pak Hasan melorotkan kemben Dian ke bawah dan mempermainkan putingnya.

"Kok diam saja itu tuh istri Hasan nganggur mau dipakai saya dulu atau kita pakai bareng hehehe kalau Dian kan saya sudah pernah coba tapi kalau Zubaidah ini yang bikin penasaran. Hasan seringnya cuma kasih lihat videonya pas main sama istrinya tapi nggak pernah sekalipun boleh disentuh".

Zubaidah yang mendengar kalau Dominggus mau ikut menjamah tubuhnya langsung menolak "pak Dom jangan pak, perjanjiannya kan sama suami Dian aja, pak Dom saya kira ke sini tujuannya Dian kenapa saya jadi ikut terlibat". "Lho kata siapa, ya kalau aku maunya ya incip kalian berdua".

"Hiks hikks jangan paak ingat bapak kan teman suamiku, kita nanti sering ketemu lagi jangaan hiks bikss". Lha nangis lagi bikin ilfeel aja, aku yang tadinya sudah nafsu gara2 lihat Dian dijamah lelaki lain jadi males lagi lihat cewek nangis.

Hasan yang melihat istrinya kembali menangis naik pitam dan marah2 "Idah jangan nangis lagi tadi sudah kuingatkan, kenapa sih kok dikit2 nangis". "Iya Bi , ini pak Dominggus kan aku kira sama Dian bukan sama aku". Pak Hasan nampak tidak perduli dia membaringkan Dian di matras dan melucuti pakaiannya sampai telanjang bulat.



Payudaranya kemudian dijilati serta dikulum2 dalam keadaan berbaring, Dian nampak menikmati saat lidah Pak Hasan menjilati area sensitif di sekujur tubuhnya "Uuuhmm uughh paak hmmm". "Wah lihat tubuh Dian aku jadi pengen ikutan, boleh ya mas Riky aku lahap istrimu lagi hehehe" pak Dom nampak sudah tidak tertarik dengan Zubaidah saat melihat tubuh bugil Dian sedang dinikmati pak Hasan yang sudah telanjang juga penuh dengan bulu di sekujur tubuhnya.

Aku pun mendekati Zubaidah "Boleh kupanggil Ida saja ya?". "Hmmm iya mas uuuh" dia menundukkan kepala malu saat melihat suaminya bersama pak Dom mengerubuti Dian. "Masnya gpp lihat istrinya diperkosa lelaki lain?". "Hmm diperkosa apa? Kalau diperkosa itu dipaksa Da, tapi lihat raut wajah Dian yang penuh kebahagiaan. Memangnya kamu kalau lagi berhubungan inyim nggak merasakan hal seperti itu".

"Hmm iya terkadang tapi itu kan sama suamiku sah bukan sama orang lain". "Terus gimana donk Da, mau dibatalkan tapi istriku sudah terlanjur dimakan suamimu. Nggak adil kan kalau begini". Ida terdiam nampak berpikir "baiklah mas terserah kamu, aku pasrah aja, tapi nanti jangan sampai Dominggus menyentuhku ya. Jijik aku lihat dia sama istri temannya kok begitu, padahal kita udah sering ketemu".

"Lihat tuh punya Dominggus, kamu nggak pengen mencoba kontol hitam legam besar panjang. Dian bener2 menikmatinya masa kamu nggak tergoda" sebenarnya aku sendiri sudah ngaceng berat saat melihat live show istriku yang sedang mengulum2 dan menyedot kontol dominggus yang hitam dan besar itu apalagi ketika Dian mendeepthroat batang tsb dalam2. Pak Hasan terus saja menyusu di kedua payudara Dian secara bergantian dengan tangannya meraba2 area kemaluan istriku.

Gluuk aku sampai menelan air liur melihat Dian dinodai lelaki lain malah semakin membuatku bergairah. Tanpa pikir panjang aku menyeret Ida ke matras dan menidurkannya dengan paksa di samping Dian. Ida awalnya sedikit meronta2 tapi kemudian saat melihat suaminya yang sedang asik mempermainkab payudara istri orang akhirnya dia terdiam dan berbaring di samping Dian dengan tatapan kosong.

Pov Dian

Aku benar2 bergairah saat badanku dipermainkan olah pak Hasan dan Dominggus. Mereka berdua benar2 paham setiap jengkal sensitif di tubuhku ini baik saat meremas2 payudaraku atau mengulum putingku bahkan sentuhan tangannya saat mengusap belahan vaginaku membuat seluruh bulu kudukku merinding.

Aku melihat Riky sedang berbicara dengan Zubaidah yang sedang termenung diam. Entah apa yang sedang mereka bicarakan tapi kelihatannya efektif menenangkan gadis keturunan arab ini.

"Uughh hmmm mmkpppakk" mulutku tiba2 dijejali oleh kontol hitam Dominggus. "Melamun apa Yan, biarin suamimu menikmati hasil tukar gulingnya uuughh yaah sedoot teruss Yaaan".

Aku kulum2 batang hitam itu sambil kusedot sesekali. Pak Hasan berpindah ke bagian selangkanganku dan kini menusuk2 jarinya ke dalam lubang memekku "uuuhm uuhjmmmmmmmm" aku semakin bersemangat meblowjob penis hitam ini saat vaginaku diobok2 oleh Pak Hasan.

Kulihat Zubaidah sudah berbaring di sampingku dan pakaiannya dilucuti oleh Riky, melihat suamiku bercumbu dengan wanita lain sedikit membuatku cenburu dan agak emosi tapi yang kulakukan jauh lebih parah dibandingkan Riky jadi kupendam rasa marahku dan berusaha menikmati semua aksi terlarang ini.

Pak Hasan berbisik di telingaku "mbak Dian apa Suamimu tahu kalau mulutmu ini pernah merasakan kontolku hehehe". "Ploop nggak pak dia nggak tahu, uuuhjj yang dia tahu cuma aku sama pak Dom uuhnuuuhhh" tangan pak Hasan semakin cepat menusuk2 vaginaku membuatku kelojotan dan mengerang2 merasakan kenikmatan ini.

Tanganku mengocok batang kontol Dominggus kemudin menelannya kembali sambil aku jilati dalam mulutku. Kulhat di samping Zubaidah memegang batang penis Riky dan mengocoknya perlahan dengan tatapan yang lesu tanpa ada gairah.

"Pak kita geseran ke sana biar dekat ssma Idah". Aku berjalan merangkak menuju Zubaidah yang sedang berbaring terlentang dalam kondisi telanjang tapi tetap memakai hijab kemudian kujilati lubang vaginanya. "Uuuug Yaan apa yang kamu lakukan uuuh uuhhh".

"Wooow aku nggak nyangka kamu doyan perempuan juga Yan" ucap Dominggus yang kini berada di samping Idah dengan kontol mengacung ke arah pipinya. Pak hasan terinspirasi dengan tindakanku ini ikut menjilati belahan vaginaku.

"Sluurp sluuurp sllepp slleeeep" sambil aku jilat2 terkadang jariku menyodok2 kemaluan Ida. "uuughg Yaaan jangaan diterusin uuuh uuhhh" Ida yang tadinya berwajah muram durja kini mulai menampakkan wajah horny bergairah setelah aku rangsang.

"Hmmm habisnya kamu melayani suamiku setengah hati uumm padahal aku sudah sepenuh hati bekerja keras nih memuaskan suamimu kan curang namanya Daaa uuuhh pak Hasaan yaa jilat teruss hmmm".

Kontol Riky yang sebelumnya hanya dikocok dengan tangan kini sudah beralih ke mulut Zubaidah. " Dia yang sudah terangsang habis kini mengulum2 batang penis suamiku itu". "Uuuuh yaaan, lihat suamimu ini kontolku diblowjob cewek lain uuuh mantap juga cewek arab nyedotnya nggak kalah sama kamu Yan".

"Ayo dah butuhku juga perlu diservis nih" kontol hitam Dominggus ditempelkan di telapak tangan Zubaidah. Mungkin akibat saking bernafsunya dia jadi lupa kalau tadi dia awalnya nggak mau melayani Dominggus tapi justru kini tangannya secara otomatis mengocok2 batang hitam tsb.

"Uuuh nggak bisa bayangin kalau aku bakal dikocokin sama kamu Dah, dari awal lihat kamu dulu aku sudah sering bayangin gimana rasanya kalau bisa bercinta denganmu. Kamu cantiik dengan tubuh montok uggh susu juga besar begini hmm" tangan dominggus kini menggerayangi payudara Zubaidah yang tertutup hijab panjang.

"Uuumm pak Dooom hhmmppp sluurp uuuhhh" nampaknya dia mau bicara sesuatu tapi segera disumpal oleh batang penis Riky.

"Pak Hasan masukin donk paak?" Aku yang sudah makin horny jadi tidak sabar pengen segera ada kontol mengisi lubang memekku. "Apaan yang dimasukin mbak Dian, ooh tanganku atau lidahku" goda pak hasan seolah2 tidak mengerti maksudmu. "Kontolmu paak kontoooolll". Dom langsung berkata "hahahaha istrimu ini memang binal banget, waktu aku pakai lubang pantatnya juga sering begitu tuh memohon agar segera disodok hahaha".

Riky nampak tidak perduli dengan perkataan Dominggus tapi kemudian tersadar dan berkata "wah masa pak, tapi enak nggak lubang pantat istriku makanya kok jadi agak lebar ternyata ulahmu hayo minggir Yan aku mau making love sama Zubaidah".

"Ooh barengan nih ceritanya mas Riky oke siaaap". Kini aku dan Zubaidah sama2 berbaring terlentang dengan pasangan kita masing2 saling bersiap akan memasuki liang vagina kita berdua. Pak Dom berkata " wah saya pilih mulut yang mana nih, Dah mulutmu yah aku coba kalau Dian sudah sering".



Zubaidah yang nampaknya bernafsu tinggi sudah lupa dengan segala penolakannya tadi dan memegang batang kontol hitam Dominggus dan langsung mengulum kepala kontol tsb. "Uuuh binimu masih perlu banyak pelajaran Saaan, sering kena gigi uuhh uhhh". Melihat kontol hitam Dominggus dihisap2 Zubaidah kok malah aku jadi iri dan berkata "Pak Dom gantian ya nanti pindah ke mulutku terus ke Zubaidah lagi kita pertandingkan mana yang lebih jago blowjobnya".

"Hahaha Yan yan kamu merasa tersaingi ya, kalau masalah binal sama cabul kamu juaranya nggak usah takut kalah" ucap Dominggus. "Wah Yank nggak nyangka kamu sampai senakal ini ya sekarang" Riky tangannya mengarah ke putingku dan menyentilnya keras2 "uuuhh sakit yaank". "Tapi enak kan, biasanya kamu paling terangsang daerah sini sensitif banget". setelah menyentil2 putingku dia kemudian mempelintir dan menariknya kuat2 "uuughhh hmmmmm" aku mengerang2 menikmati titik erotisku dipermainkan Riky.

"Sebentar ya Dah ini bini orang nggak sabar minta jatah kontolku tunggu antrian ya" Dominggus mengeluarkan batang hitamnya dari mulut Zubaidah dan berjalan ke arahku dengan kontolnya yang menjuntai panjang berayun2. Melihat batang penis raksasa itu membuatku tidak sabaran dan langsung kugenggam dan aku kocok2 dulu baru haap aku telan.

"Uuhmmmp uuhmmm shluurp sllururpp uuhmm" kupuas2 kan mengulum kontol hitam ini yang sudah beberapa bulan tidak kusentuh. Saat asyik mengulum2 penis Dominggus saat itu juga "Uughhhhhh hmmmmp pak Hasaan, punyamu besaaar uuuuuuhhh sluurp hmmpp" kurasakan kontol Arab yang panjang itu menusuk dalam2 liang vaginaku.

Kulihat Zubaidah juga sudah mulai bergoyang2 saat disetubuhi Riky. "Uuuh meskipun biasa dipakai kontol onta tapi masih njepit juga nih memek mu Zubaidah". "Uuuh pakai ramuan mas biar kempot2 suami lebih puas uuhh uuhh hmm iya situ situuuu". Saat menyetubuhi Ida, tangan Riky mempermainkan klitorisnya yang besar sehingga Ida menjadi kelojotan.

"Uuhmm pak Hasan hmmm punyamu uuugghh panjang sekali uuuuhh uummmp" saat menyetubuhiku mulutnya menjilati payudaraku dan mengulum2nya bersamaan dengan saat itu kontol Dominggus aku telan dalam2 sampai hampir seluruhnya tertelan.

"Uuuh sedotanmu ini yang bikin kangen Yan, ooohh sedap benar ayo terus hisap sampai habis telan semua uuugghh" Domingggus nampak ke enakan saat menerima servis dari mulutku. Aku melayani dua laki2 ini di hadapan suamiku tanpa memperdulikan Riky lagi.

Saat sedang enak2 nya bercinta tiba2 Dominggus berkata "uugghh udaah Yan nanti aku malah keluar duluan nggak lucu, oh ya San tadi kelihatannya Dian penasaran tuh main sama kuda2 anmu kita coba sana yuk". "Oh ya uuh uhhhh sebenarnya sih nanggung aku masih suka rasa jepitan memek mbak Dian tapi penasaran juga hehehe lihat dia naik kuda". Pak Hasan sambil berbicara malah menggenjot dengan kencang batangnya menyodok2 kemaluanku.

"Uuuh uggh apa pak Hasan, kontolmu kayak punya kuda uuhh iyaa pak panjaangg uuuhmm uugghh jadi penasaran apa seperti ini rasanya uuuhh kontol kuda beneran hmmp hmmpp plooop, lho kok dicabut pak lagi enak2nya kok?".

"Hehehee tadi kelihatannya mbak Dian penasaran tuh sama kuda2 an yang di sana mau coba nunggangin nggak?". Deeg melihat kontol besar panjang menjulang tinggi yang terdapat di atas pelana kuda tsb membuat ku was2 juga.

"Hmm nggak pak enak yang asli ayo dilanjutin lagi yuk". "Nggak apa2 Yan ayo dicoba dulu" Dominggus mendorongku berjalan menuju arah kuda tsb. "Tapi pak Dom ini besar plus panjang banget mana kuat aku aaaahhh" Dom langsung mengangkat tubuhku dan diposisikan mengangkang di atas kuda siap ditusukkan ke lubang vaginaku.

"Uuuhh yaang lihat istrimu ini mau diapain sama mereka, jangan sibuk sama istri orang terus". Riky yang sedang asyik dengan Zubaidah menolehkan wajahnya dan kaget melihat posisiku yang mengangkang tepat di atas pelana kuda dan dildo kontol itu menempel di belahan kemaluanku siap akan menerobos.

"Lhoo besaaar banget pak , istriku apa bisa tuh menerima kontol sebesar itu, ayo Dah ke sana sebentar yuk". "Hmm gpp Yan aku juga sering naikitu , awalnya memang nggak enak tapi lama2 bikin nagih" Ucap Zubaidah yang kini sudah tidak malu2 lagi, dia dalam kondisi bugil tetapi masih mengenakan hijab lebar dan kaos kaki panjang berjalan ke sampingku.




"Ready siaaap 1,2,3 go!" Pak Hasan mengucapkan aba2 agar Dominggus menurunkan tubuhku pelan2. "Tunggu2 pak Do uuuhhh hmmmppp hmmpppppppp" aku hanya bisa menggigit bibir saat merasakan kontol mainan itu menerobos lubang vaginaku secara perlahan menguak lebar belahanku itu.



"Uuggh ppenuh paak hmmm nggak bisa masuk hmmmpp" tapi nampaknya mereka tidak peduli dengan pendapatku dan membiarkan gravitasi bumi yang bekerja dnegan melepas tubuhku sehingga langsung terjatuh menghujam batang dillo yang berdiri tegak itu.

"Uuughhjhjhhhh hmmmmmpp" tubuhku tersodok oleh kontol yang panjang dan besar di atas pelana kuda tsb. Aku merasakan antara perasaan nyeri tapi nikmat yang membuatku semakin horny sambil berpegangan di kepala kuda.

"Ayo yan goyang ngebor" ucap Riky yang malah semangat melihat kondisiku saat ini. Dia berdiri sambil memeluk Zubaidah dari belakang dan meremas2 payudara jumbonya.

"Uugh iya Yaang uughh ughh uughh" aku pun berusaha bergoyang bergerak naik turun mengggenjot batang kontol itu sehingga terlihat lubang vaginaku ikut tertarik melebar mengecil saat dildo itu menerobos kemaluanku. Payudaraku pun ikut berguncang gundal gandul akibat posisi women on top ini. Uuuhh posisi ini memang yang paling kusuka woman in top membuat seluruh batang tsb menusuk dalam di belahan kemaluanku "uugh ugh hmmpp sexy nggak istrimu ini Yang uughhh memekku rasanya mau sobek penuh bangeet uuugggh mentook hmmp" saat sedang asyik naik turun menikmati kontol panjang ini dari arah sampingku pak Dom dan Pak hasan keduanya menyusu di payudaraku. Uuuh komplit banget deh rasanya uuhh aku jadi semakin bernafsu dan semakin kencang menggenjot batang dildo tsb.

Badanku terus saja menghentak naik turun di kontol raksasa itu yang besar dan panjangnya hampir sama dengan kontol kuda betulan."uuhhhhhhhh aku keluaaaaar Yaaank hmmm hmmppppppp uuughhhhhhh" aku pun terduduk lemas di atas kuda tsb dengan batangnya masih menancap di vaginaku.

"Hahahaa huenak Yan, sekali2 coba sama kuda betulan mau nggak hehehe" ucap pak Hasan menggodaku dari belakang meremasi pantatku. "Nggak pak, takut kalau sama kuda betulan bisa ditendang aku nanti hehehe. Tapi penasaran pengen pegang kontol kuda betulan".

Rikya langsung menanggapi kata2ku "Hahaha Dian ini kalau lihat kuda pasti yang diomongin kontolnya pak". "Maksudnya pegang pengen ngocok kontol kuda itu mbak Dian" tanya pak Hasan". "Hmm nggak juga sih pengen tahu aja kalau dipegang rasanya sama kayak punya manusia nggak , tapi bukan berarti mau ngocokin" meskipun aku berbicara seperti itu tapi sebenarnya penasaran juga gimana kalau aku handjob kontol kuda apakah spermanya keluar banyak atau sedikit ya hmmm kental atau encer.

"Waduh kalau Dian lemes begini, berarti nggak ada pilihan lain, Zubaidah cantik ayo kamu harus tanggung jawab" pak Dom langsung menghampiri Zubaidah yang kini sudah menblowjob kontol Riky sambil menungging.

Zubaidah kaget saat batang hitam legam punya Dom tiba2 menyentuh liang vaginanya. Dia langsung berdiri menghindar "Nggak pak, kok enak kamu nggak modal apa2 mau nikmatin tubuhku. Seharusnya istrimu juga melayani suamiku baru aku mau".

"Hoy Mi jamgan salah ya meskipun isrti Dom ikutan tapi aku yang nggak mau alias nggak doyan". "Hahahaha dengar tuh Da, suamimu sendiri kan yang nggak mau, jadi aku bisa apa ayo2 ini nih ularku sudah kepengen coba masuk ke sarang mu" goda Dominggus sambil menjulurkan batang kontol hitam sambil digoyang2.

Aku yang masih agak lemas diberdirikan pak Hasan dari atas kuda tsb dan kemudian duduk di samping sofa dekat balkon. Pak hasan duduk di samping ku sambil aku kocok2 batangnya dengan tangan secara perlahan.

"Ayo Mi udahlah terima saja tuh ular hitam si Dom biar tahu bedanya sama ular Abi". "Tapi Bi" Zubaidah nampak keras kepala tidak mau melayani Dom, entah dia mungkin punya masalah pribadi dengannya atau ada apa aku tidak tahu.

"Pakai mulut saja gimana Dah, jadi aku bisa pakai lubang bawahmu ini hehehe" Riky mengusulkan seperti itu. "Heem iya deh mas , aku coba" Idah pun menggengam kontol Dominggus dan mengocoknya dengan kaku sambil melirik marah ke Dominggus.

"Uugh tatapanmu itu Daah niih aku jadi tambah konak uuuhhhh ya terus kocok2, habis ini aku bisa merasakan bibirmu menelan butuhku hahaha". Riky pun kembali menyetubuhi Idah dari belakang sambil tentu saja tangannya ikut mempermainkan klitorisnya sehingga dia tanpa sadar menjadi bernafsu dan mengulum batang Dominggus. "Uuhmmpp sllurp sluurp uuhmppp" Idah mendesah2 sambil terus mengulum2 batang Dominggus.

"Yank kamu nggak lapar sudah waktunya makan siang lho" aku bertanya ke Riky yang sedang asyik menggenjot Zubaidah yang bodynya memang montok depan belakang. "Uuuh kamu dulu aja aku belum uugh selesaii, kamu enak sudah puas lemes laper ya kan uuuhh masih kempot2 aja nih memek".

"Mbak Dian lapar ya? Adanya cuma camilan atau roti aja". "Yaah gpp pak Hasan mana rotinya? Biar berenergi lagi, kan kalian semua belum ada yang terpuaskan kan hihihi" aku menggoda pak Hasan dan Dominggus.

Aku pun duduk di sofa kemudian makan roti dan camilan sambil terus saja digrepe oleh pak Hasan yang nggak sabaran. "Main sama Idah dulu aja pak, nunggu saya makan. Nanti kalau sudah ada tenaga baru nyusul okay sayang!". sambil aku mengelus2 batang penisnya yang mengacung tegak dari tadi.

"Nggak mbak Dian saya masih suka nyusu aja hehehe sluirp sluurpp". Pak Hasan kembali menempelkan bibirnya yang berkumis tebal itu di payudaraku. Aku menyaksikan Zubaidah dengan semangat mengocok dan mengulum batang hitam Dom dengan penuh semangat.

"Uuuuh Daaaa jangan kenceng2 ngocokinnya bikin pengen crroot". Mendengar kata2 Dom justru memacu semangat Idah untuk menyedot dengan kuat dan menggerakkan tangannya dengan cepat mencengkram kontol itu.

"Uuugghh baru kali ini aku mau keluar cepet gara2 dikocok uuugg gilaa binimu nih Sannn" tiba2 Dominggus berlari ke arahku melepaskan diri dari hisapan bibir Zubaidah yang sampai monyong2. "Lho ngapain pak ke sini" aku yang sedang memakan roti berhenti sejenak.

"Croot croootcrooooot" Dominggus memuncratkan seluruh spermanya ke rotiku , semburannya yang kencang tidak hanya mengolesi rotiku tapi juga mengenai bibir dan pipiku. "Bedebah kamu Dom, pejumu kena aku". Hahahaha maaf juragan maklum keburu, kasihan tuh Dian rotinya kurang selai jadi aku tambahin.

"Hmmm tambah enak pak Dom, rotinya jadi gurih2 asin hehehe" aku yang memang suka dengan rasa sperma dengan santainya memakan roti yang bertaburan sperma kental tsb. "wooow cantik banget kamu Dian kalau wajah dan mulutmu kena sperma jadi lebih eksotik".




"Yankk suka makan roti selai sperma ta, nanti di rumah aku simpan di toples ya hahahaha kalau kurang nanti bisa minta teman2ku mungkin ada yang mau nyumbang jebok jebok jebook" Riky yang melihatku makan roti sperma malah semakin semangat menggenjot tubuh bugil Zubaidah. Hijab yang dipakainya sudah acak2an hampir terlepas, payudara jumbonya diremasin dari belakang oleh Riky dalam posisi doggy style menungging berpegangan ke tembok.

"Zubaidah mau coba roti sperma kayak istriku nggak". "Uuuhh hmmmpp nggak mas, aku masih normal cewek baik2". "Hahahaha cewek baik2 kok tadi waktu ngisep kontolku kayak psk dolly pas mas jayanya" potong Dom dengan nada menyindir.

"Ini mbak Dian minum dulu". "Apaan ini pak hasan" Ramuan tokcer jamu2 arab lah dijamin nanti bawaannya kuat pengen main terus hehehe". "Masa sih" aku pun meminum ramuan tersebut tanpa ragu2. Dan benar saja setelah sekitar 3 menitan saat aku melihat live show suamiku menyetubuhi perempuan arab ini membuatku merasakan gairah lagi.

"Hahaha lihat mbak Dian sudah pengen lagi kan sluurp slurpp hmmph susu begini ini kesukaanku hmmpp sluurp. "Melihat pandangan tidak senonoh di depanku ditambah payudaraku yang selalu dipermainkan oleh pak Hasan membuatku menjadi horny kembali dan aku mencium bibir pak Hasan sambil berpelukan di sofa.

Dominggus yang sudah menuntaskan hajatnya kini duduk sambil merokok di pinggir balkon jendela ruko "banyak juga pegawaimu ya san". "Oooh lagi baru ada jadwal bongkar muat siang ini memang, oh ya mbak Dian ayo ke sini".

Pak Hasan menyeretku ke arah balkon "Mau apa pak, kata pak Dom kan laginramai orang". "Hahaha tenang saja mereka anak buahku semua jadi pasti tutup mulut nggak cerita ke mana2 kalau masih mau kerja".

"Tapi pakk" meskipun aku meronta2 tapi tenagaku masih kalah dengan pak Hasan yang berbadan besar penuh bulu. Dengan kondisi bugil telanjang bulat aku dipaksanya berpegangan ke pinggir balkon. "Wooow lihat tuh ada cewek bugil di lantai 2". "Oh ya itu tadi yang di bawa abah ke atas, aku kira temannya". "Wah tuh pasti cewek panggilan top, woow putih mulus cantik ya". "Bayarnya pasti mahal cuk, gila cantik begitu kapan kita bisa dapat yang begituan yaah". "Hehehe sesekali ganti suasana, biasanya kan yang burik2 terus yang jadi emandangan sehari2 kita hahahaha". "Tapi dibandingkan sama yang sebelumnya lebih montok yang kemarin ya". "Wah aku suka yang model begini, putih bersih toketnya juga mancung tapi nggak besar banget pas".

Mereka nampak terkejut melihat cewek bugil di balkon, tapi tidak nampak terlalu kaget. Mungkin pak Hasan pernah bawa cewek panggilan ke sini "Hmmm pak uughh apa nggak apa2 aku bugil di depan sini". "Tenang aja mbak Dian mereka semua anak buahku dan di depan kita juga ada tembok pembatas sawah jadi aman. Kamu lihat kan mereka semua bernafsu melihat tubuh bugilmu ini cantiikk. Biasanya mereka cuma lihat Zubaidah yang bugil di balkon sini, sesekali kasih hiburan yg lain".

"Haaa serius pak, Zubaidah kamu pertontonkan tiap hari di sini". Membayangkan jika aku yang bisa bugil eksib setiap hari disni membuatku menjadi tambah horny lagi. "Kenapa mbak Dian iri ya, mau aku pamerin setiap hari di sini banyak penontonnya lho, hehehe cuma 2 kali Zubaidah aku bugilin di sini itupun pakai cadar dan hijab jadi mereka nggak tahu kalau itu istriku".. "Nggak aah pak kata siapa aku suka pameer uughhh hmmm paakak". Payudaraku diremas2 dari belakang kemudian dikenyot2 oleh mulut pak Hasan yang berkumis tebal sehingga membuatku tambah geli2 terangsang.

"Baah dibagi donk ceweknya?". "Iya Baah kan bukan bini abah,kita berani bayar patungan " suara2 teriakan di bawah yang memperlakukanku seperti pelacur semakin membuatku tambah bergairah, mereka mengajukan penawaran harga seperti aku ini barang yang dilelang. "Uuhmmm pak kok mereka seperti biasa lihat pemandangan seperti ini, pak Hasan sama siapa lagi selain Zubaidah yang diajak ke sini".

"Hahaha tahu saja kamu, tentu saja cewek2 nakal yang mau dibayar mahal asalkan mau aku pamerin di balkon sini, ini hiburan buat para pegawaiku dermawan kan aku". "Uuuh dasar maniak, tak heran banyak sekali alat2 permainan seks di lantai 2 ruko ini". "Kalau kamu mau melayani mereka gpp aku bayar juga mau nggak mbak Dian".

"Nggak pak uuuhh pentilku jangan digigit paaakal uuhmmm" selain menggigit puting payudaraku pak Hasan juga menusukkkan jari2 nya di kemaluanku. "Mereka disuruh ke atas saja pak, biar lebih jelas nonton Dian dari dekat" tanpa kuduga suara Riky yang menyarankan agar para penonton di bawah naik ke lantai 2.

"Hahahaha saran suamimu boleh juga tapi nanti dulu mas Riky, saya pengen pakai istrimu dulu di balkon sini ayo mbak pegangan yang kuat jleeeb" uuuhkk kurasakan batang kontol pak Hasan yang besar dan panjang menyeruak masuk menembus liang vaginaku. memang tidak sepanjang kontol kuda mainan yang tadi aku naiki tapi uuuhhh benar2 kesat serasa lubang vaginaku tertarik2.

"Uuuhh hmmm paaaaak besaar sekalii uuuhh" aku berpegangan di balkon dengan payudaraku berayun tergoncang2 ke bawah. Para penonton di bawah kini bertepuk tangan ada juga yang bersiul memandangiku disetubuhi dari belakang oleh boss mereka. Tapi kok tidak ada yang merekam atau memotretku hal ini membuatku kecewa, mungkin sudah perintah dari pak Hasan ini kali ya agar tidak ada dokumentasi.

"Uugh uughh ughh jmmm" sambil disodok berkali2 oleh pak Hasan aku remas2 payudaraku dengan sesekali kuplintir2 sendiri putingku. Uuugh bercinta dengan dipandang langsung oleh para penonton di bawah serasa konser live di atas panggung pertunjukkan. Jadi teringat saat malam pengantinku bersama pak Ali dkk saat itu juga seperti ini tapi yang menyaksikan sangat jauh dan tidak secara gamblang seperti sekarang yang langsung memanggil2 aku berkomentar melecehkan. "Uuhhjj kalian semua lihat aku, aku istri nakal yang suka kontollllll uuhmm ihmmm".

"Hahahaha lihat Dian kok jadi mengeras lagi nih butuh aku" Dominggus mendekati aku yang sedang digenjot oleh Pak hasan. Dia mencium bibirku sambil mempermainkan payudaraku, tanganku diletakkan ke batang hitamnya dan langsung kukocok. "Hohohoho kelihatannya sudah saatnya kita masuk ke dalam Dom ploop" kontol Pak hasan terlepas dari liang vaginaku yang basah.

"Hai kalian masuk 10 orang, diundi atau apa terserah kalian yang menentukan". Mendengar perintak pak Hasan, kerumunan penonton di bawah langsung ribut saling bertengkar ingin naik ke lantai 2.
"Pak serius nih aku mau dikerjain orang 10, nggak kuat aku pak jebol memekku". Hahaha nggak tenang saja mereka cuma aku suruh menonton dari dekat, saya selektif mbak dian agar tidak kena penyakit kelamin. Kalau sama psk ya pasti pakai kondom, tapi kalau sama bini orang ya nggak usah siapa tahu bisa nambah anak hahahaa".

Kulihat di dalam Riky terlihat sudah lemas berbaring di samping Zubaidah yang nampak terlihat wajahnya puas. Kelihatannya saat kita di luar tadi Riky sudah ejakulasi entah di rahim Idah atau di mulutnya. "Yank kamu sudah selesai hayo kamu keluarin di mana jangan di rahim Ida lho nanti kalau dia hamil anakmu gimana?". "Tenang yank aku keluarin di mulut kok, sesuai permintaan Zubaidah, sekarang aku mau jadi penonton aja istiku yang cantik dikeroyok kontol besar2 hahaha".

"Uuhh dasar suami gila lihat istri dipakai orang lain kok malah suka". "Kalau dipakai gratis ya nggak suka lah, tapi ini kan ada penggantinya jadi nggak rugi hehehe" dia menyusu di toket jumbo Idah yang langsung badannya menggelinjang saat putingnya disedot Riky.

Tak lama kemudian datanglah berbondong2 buruh angkut dan karyawan pak Hasan datang ke lantai 2. Mereka nampak terkesima melihat pemandangan di hadapan mereka dari dekat. Zubaidah dengan hijab yang masih terpakai tetapi telanjang bulat di bawahnya dan aku yang bugil polos tanpa mengenakan apapun di tubuhku.

Matras yang berada di pinggir ditarik ke tengah ruangan agar para penonton bisa lebih jelas melihat pertunjukkan sex ini."Ingat kalian hanya bisa melihat saja jangan ada yang berani macam2 mendekat ke dua perempuan ini okay".Mereka mengiyakan dengan setengah hati karena pastilah siapa yang bisa tahan disuguhi pemandanagn 2 perempuan cantik yang sedang telanjang begini.

"Waduh nggak tahan aku kalau cuma nonton boleh sambil onani nggak Bah saya nggak bakal mendekat kok". "Iya Bah kita coli sendiri aja, nggak kuat". mereka ribut karena cuma disuruh nonton, ya pastilah tentu saja batang penis mereka menegang keras pengen segera dilampiaskan.

"Tanya suaminya tuh yang masih betah sama istriku boleh nggak?". "Lho suaminya ada di sini Bah, aku kira mbaknya ini psk?". "Lha iya aku kira lonte tapi kok bening banget lah ko ada suaminya". "Gimana mas Riky boleh nggak istrimu ini dijadikan bahan onani mereka ini". "Hahaha boleh2 saja kalau mau, Dian ini paling suka pamerin tubuhnya di muka umum, kalau dientot sambil ditonton banyak orang pasti lebih suka lagi".

"Lhaaa aku nggak pernah suka pameri tubuh, kan kamu yang suka pamerin aku ke mana2" aku menggerutu seakan tidak mau tetapi membayangkan aksi binalku ini disaksikan banyak orang membuatku menjadi tambah horny, Sex live show oooh rasanya seperti apa ininya hehehe. Aku didorong sampai menungging di matras yang berada di tengah ruangan dan penisnya kembali disodokkan langsung dalam lubang memekku jleeppp.

"Uugj uuhhj uuhhjmmmm" disetubuhi dari belakang sambil menungging membuat payudaraku mengayun tergantung maju mundur. Melihat pemandangan erotis ini tentu saja membuat 10 lelaki yang baru datang ini langsung mengeluarkan batang kontol mereka masing2 dan mulai mengocok di hadapan kami.

Zubaidah kulihat menutup badannya dengan kain dengan wajah murung tertunduk malu. "Mi ngapain pakai malu2 segala kan sudah sering kamu kasih show buat mereka hahaha meski kamu pakai cadar tapi aku yakin mereka tahu kalau itu kamu" ucap pak Hasan sambil terus menggenjotku dari belakang.

Dominggus yang melihat wajah Zubaidah yang malu2 justru menghampirinya dan menarik kain yang menutupi auratnya. "Kyaaaa, pak Dommm" Idah yang telanjang bulat tapi tetap memakai hijab terlihat lebih erotis apalagi dengan sikapnya yang malu2 membuat pandangan sebagian penonton beralih kepadanya.

"Waah Umii biasanya kita lihat cuma bisa lihat dari jauh aja dari bawah tapi kalau dilihat langsung woooyy muantap coy". "Iyo cong itu toge bener ukurannya pasti enak kalau wajahku terbenam di belahan itu". "Lho cewek bercadar itu Umi, aku kira lonte berhijab". Bahan onani para lelaki ini saat ini terbagi menjadi dua, ada yang menghadap ke arahku dan sebagian lagi mendekat ke arah Zubaidah yang terus berusaha menutupi auratnya dengan kedua tangan.

"Bawa ke sini aja biniku Dom, kita berlomba genjot dua perempuan ini bersama2". Zubaidah nampak pasrah saat ditarik oleh Dominggus ke sampingku, dia kini menungging gaya anjing "Masukinnya pelan2 ya pak Dom". Ngapain pakai pelan2 ukuranku hampir sama dengan Hasan jadi santai saja" memang size kedua lelaki ini hampir sama hanya saja punya Hasan lebih panjang sedang Dominggus diameternya lebih besar.

"Uuugh uuuhh" Zubaidah setelah merasakan penis Riky kemudian saat ini ditusuk batang kuda hitam tentu saja lebih terasa nikmatnya. Saat terus digenjot Dominggus, payudara jumbo Zubaidah berayun2 tergantung maju mundur.

"Wooi liat tuh toket Umi nggelantung2 sluurp pengen dikenyot aja". "Cuuuk lebih mantap lihat dari dekat begini" mereka semakin kencang mengocok batang penisnya masing2.

Aku lihat Riky memegang hpnya merekam semua adegan ini dari sofa. Pak Hasan & Dominggus saling berlomba menggenjot tubuh kami berdua dengan semangat akibat sorakan para penonton.

Tiba2 pak Hasan mengangkatku dan menghadapkan tubuhku ke arah penonton yag berkerumun. Dengan posisi mengangkang di atas gendongan pak Hasan aku disetubuhi dari arah belakang. "Lihat nih kalian kapan bisa dapat pemandangan cewek secantik ini diperkosa hahaha".

Dominggus tidak mau kalah dia menggendong Zubaidah sambil terus menggenjot tubuh wanita arab ini sambil dipeluk dari belakang. Berbagai macam posisi sex dipraktekkan oleh mereka berdua kepada tubuh kami yang hanya bisa terbuai menikmati sensasi kenikmatan duniawi ini.

"Oooh Bah aku hampir muncrat, disemprotin di mana bolehnya" salah satu dari penonton berteriak. "Buang aja peju kalian di di seluruh tubuh Dian, istriku ini dari dulu penasaran yang namanya bukkake mandi sperma hahaha".

"Huuu kata siapa aku penasaran, uuugh aku nggak bilaaang seperti uuh itu" mulutku protes tetapi batinku menjerit kegirangan membayangkan sekujur badanku bakal berlumurkan sperma dari 10 lelaki yang tidak kukenal ini. Cairan kental itu nantinya akan menjadi lulur di kulitku, nanti harus kubiarkan sampai mengering agar bisa jadi masker sperma biar kulit menjadi kencang.

"Yan hoi sadar2 malah melamun jorok aja. Saking senangnya bakal mandi peju yah sampai senyum2 sendiri" goda Dominggus di sampingku "Haa masa sih aku senyum2 sendiri ughh pak Hasaan uuuummmmp kontolllmuuuuu".

Tubuhku pun dibalik dibaringkan di matras dengan batang penis Pak Hasan masih tertancap di kelaminku. "Ayo kalian dengar sendiri kata suaminya, Dian ini impiannya mandi sperma ayo wujudkan".

Cowok yang teriak tadi langsung maju dengan mengocok batang penisnya sekencang2nya dan croot crooot dia ejakulasi tepat di wajahku "Uuh lega". Awas minggir aku juga mau taburin peju ke mukanya "croot croooott" cowok kedua menyemburkan spermanya lagi2 di wajahku.

"Umi Zubaidah boleh dimandikan pejuh nggak Bah". "Wah kalau itu jangan, si Dian ini aja yang memang jalang banget kalian mandikan okay. Kalian dengar sendiri dari suaminya kan kalau dia sendiri yang pengen mandi sperma bukan biniku".

"Uuhhh iya aku istri jalang hmmp uuughh hmmpp mana kontol kalian semburkan semua ke badanku uuuhh uuhj lengket semua wajahku uuuh bau sperma ini aku paling suka". pak Hasan yang mendengar kata2 ku semakin bernafsu menggenjot tubuhku semakin kencang.

Kujilati sperma yang ada di bibirku dan membuka mulutku lebar2 "Uhmm aaah ayo mana sperma kalian masukkan dalam mulutku". Mereka mendengar provokasi dariku langsung berbondong2 mendekatkan kontolnya mau dimasukkan ke mulutku yang terbuka lebar tapi dicegah oleh pak Hasan. "Hei kata siapa kalian boleh masukin kontol ke mulut Dian, cuma peju kalian yang boleh semprotin jangan sampai masuk kontol ke dalam mulutnya".

Sayang sekali padahal aku sudah pengen banget mengulum kontol2 yang berada di depan mukaku ini, karena tidak sabaran akhirnya tanganku meraih salah satu batang kontol tsb dan mengocoknya. "Uughh mulusnya tangan mbake ini hayo mbak terus kocook". "Uenake rek mbak aku juga mau nih"

Mereka semua berebut minta dihandjob. "Uuhh uuuh uuh iya sabar semua pasti kebagian aku kocokin aaah pak Hasaaannn kok semakin dalam uuugghh kontolmu masukkkkkkk mememkku uuuuuughhhh".

Mereka semua bergantian memuntahkan sperma ke sekujur tubuhku. Tidak hanya wajahku yang menjadi lengket penuh sperma kental, payudaraku, rambutku dan perutku juga lengket bahkan mataku sampai sulit untuk terbuka.



Aku kulum2 sperma yang masuk ke dalam mulutku dan berkata "uugh uughh hmm mana manaaaa pejuh kalian semburkan semua hmmp hmmpp enaakkk assin guriihh"..

"Mi lihat nih contoh istri yang baik, kalau minum sperma itu sehat bergizi, mandi sperma juga bagus buat kulit iya nggak mbak Dian". "Uugh uuhhh apa pak , iya terserah uuuhhhh kontolmu paaak hmmmp enaak".

Zubaidah di sampingku mendesah2 mengerang menikmati kontol hitam Dominggus "hmmp iya Bi, umi hmmm nurut apa maunya Abi hmmppp".

"Wah boleh nih bah kita pejuin umi ". "Haaa nggaklah, maksudku cuma godain Zubaidah aja hahahaa". "Aaha abi jahat uuughh pak Dom itumu besar sekali sesak anuku uugghh".

"Aku hampir sampai mbak Dian, aku keluarin di dalam boleh ya". "Uuugh tanya suamiku pak, uumm mau nggak dia punya anak tiri uugh uughjjj" brengsek pak hasan ini malah sengaja menarik putingku keras sekali saat menusuk batang panjangnya ke dalam memekku.

"Nope, tidak boleh tadi Zubaidah juga menolak aku keluarin di dalam. Kalau mau ya keluarin saja di dalam pantat Dian aja pak hehehe". "Uuughh pak Hasaaaaaannnnnnnn uuughhh" dia langsung mencabut tongkat pusakanya dari dalam memekku kemudian dicobloskan ke dalam lubang pantatku dan croot croooot crooottt semburan sperma itu menyembur dalam2 ke liang pantatku.

Untung hanya kepala penisnya yang masuk ke pantatku , nggak bisa membayangkan jika batang sepanjang itu menyodomiku tanpa pemanasan bisa berdarah2 lubang pantatku.

Para penonton yang sedari tadi mengocok kontolnya bergantian menyemburkan sperma ke tubuhku. Aku kini tergeletak lemas di matras dengan lelehan sperma di seluruh jengkal tubuhku sampai menetes2 di lantai.

"Lemes pak uuugghh tak tiduran dulu ya". "Woow cantik banget kamu Yan, tenggelam dalam lautan sperma" ucap Riky yang mendekatiku dan mendokumentasikan seluruh tubuhku yang lengket ini.

"Aku tambahin lagi nih sekali lagi Yan" dominggus mengeluarkan kontol hitamnya dari vagina Zubaidah dan menyodorkannya ke mulutku dan langsung kukulum2 "croot crooot uugmmp uhhmppphh " luapan sperma itu mengalir di tenggorokan langsung.

"Woow benar2 istri idaman, lihat itu Yank saat mulutmu menyedot kontol hitam kelihatan eksotik dan seksi banget" Riky tak henti2nya memujiku. Akhirnya aku benar2 bisa beristirahat sampai tertidur saking lelahnya.

Saat terbangun aku masih dalam keadaan bugil dan sperma yang menempel di wajah dan sekujur tubuhku sudah hampir mengering. "Ooh sudah bangun Yank, hehehe kamu kayak maskeran seluruh badanmu ini sampai kayak kulit keduamu yang menempel hehehe".

Mana pak Hasan dan Dominggus?". "Kenao masih kurang ta mau minta jatah lagi hehe". "Ngawur aja nggaklah ini memekku aja masih senut2 rasanya, cuma tanya aja kok sepi nggak ada orang di sini". "Dominggus masuk kerja shift sore, kalau pak Hasan sama Zubaidah sudah pulang. Yank kamu hari ini cuantik banget hari tercantik sejak aku ketemu kamu lho, mau kayak gini lagi nggak sama Pak Hasan & Dom lain kali"..

Bersambung..
 
Terakhir diubah:
Hahaha mbak Dian is back.... wah untung ricky dapat menikmati wanita keturunan Arab.... hmmm tapi ricky masuh rugi banyak kerana masih belum mengetahui sikap Dian selama ini....
 
Mantaab suhuuu...
Udh 7 purnama nunggu mbak Dian... :nenen:
Finally.... Dilancrotkan jugaa.....
Makasih Huuuu.... Update nya sangatlah berarti...
Apalagi ujan2 gini... :genit:
 
Bimabet
Mantap, pasti puas bgt tu dian kena dua pasak bumi + mandi peju
riky cuma dpt jatah sekali ya :lol:
Makasih updatenya om @avo
 
  • Like
Reactions: avo
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd