Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Dirumah Bambu BERCINTA dengan IBU

Status
Please reply by conversation.
Maaf suhu-suhu baru update lagi, antara memindahkan dari tulisan dibuku ke catatan ternyata banyak yang harus direvisi.
Iseng membuat cerita hanya ketika ada waktu luang sehabis kuli, gak nyangka banyak notif.
Oke suhu ijinkan saya untuk melanjutkannya kembali, :nulis::halo:
Note: karena judulnya ibu, maka saya mungkin akan lebih banyak menceritakan tentang ibu, meskipun ada tokoh lain. Tks😁
 
Terakhir diubah:
"Cup kamu dari mana? Ibu nyariin kamu dari tadi.." tanya ibuku yang kebetulan berada didepan pintu.


"Dari rumah bi Sarah Bu.. ayah mana Bu?"


"Lagi tidur, kayaknya kecapean.. kamu udah makan belum? Ibu udah goreng ikan mujair garing kesukaan kamu.."
ucap ibuku yang ikut duduk disampingku.


"Baru aja ucup makan Bu dirumah bi Sarah, nanti aja buat malem.. " lalu lanjutku, "Bu..(kataku sedikit berbisik) gimana perut ibu ada perubahan?" Tiba-tiba ibu semakin mendekat kepadaku yang sedang duduk didepan rumah panggung, lalu berkata, "sayang, kayaknya ibu hamil lho..tadi ibu mual-mual pengen muntah dikamar mandi.. ibu yakin didalam perut ibu sedang tumbuh anakmu sayang.." kata ibu sambil mengusap perutnya, tampak dari wajah ibuku perasaan bahagia setelah belasan tahun rahimnya kosong, kini berhasil aku isi dengan benih cintaku.


"Beneran Bu? Ibu hamil anakku..? Terus Bu, gimana kalau ayah tahu ibu sedang mengandung anakku? Ucup bisa-bisa diusir dari rumah..." kataku setelah mendengar bahwa ibuku ternyata sedang hamil, aku merasa senang sekaligus takut karena dibalik kebahagiaan itu terdapat masalah yang serius.


"Makanya ibu harus segera disetubuhi bapak kamu supaya tak curiga, nanti sekalian ibu mau ngomong kalau ibu pengen punya anak lagi. Pasti bapakmu senang mendengarnya.." ucap ibuku memberikan jalan keluarnya.


"Alhamdulillah Bu, ucup sangat senang akhirnya kita akan punya anak penerus keturunan kita ya..? Ucup makin sayang sama ibu.." ingin sekali aku peluk ibuku yang sudah merelakan rahimnya diisi oleh spermaku, sehingga berhasil membuahi sel telurnya.


Paras ibuku yang cantik, tubuh mulus bahenol dibalut baju daster, juga payudara dan pantatnya yang besar membuatku ingin menyetubuhi ibuku lagi berkali-kali.


Ketika sedang memperhatikan tubuh montok ibuku, ibu berkata, "maafin ibu ya nak... Ibu gak bisa bersikap romantis saat ini.. ibu pun amat sangat menyayangimu lebih dari siapapun.. kamu tahu? Betapa rindunya ibu sama kamu.." ucap ibuku dengan suara yang pelan sekali.


"Gak apa-apa Bu.. ucup mengerti situasinya.. kalau begitu ucup mau mandi dulu ya Bu.."


"Iya sayang sekalian ibu juga mau buatin jamu buat kamu..hihi!"
Kata ibuku tertawa genit.


"Ibu bikin ucup gemes aja.. kalaulah diluar aman pasti aku entot ibu disini sekarang juga.." godaku kepada ibu.


Tiba-tiba ibu mencubit pipiku, "iya ya kayaknya enak banget kalau ibu dientot kamu disini.. rasanya pasti beda banget... Ya sudah cup mandi dulu sana.." ucapnya sambil mengelus kepalaku.


"Baik bu.." sebelum aku bangkit karena saking gemasnya pada ibu, aku pegang payudara ibuku sebelah kiri lalu meremasnya ugh! Rasanya padat banget..! Mendapat serangan mendadak itu ibuku kaget lalu melotot kearahku, "nakal ihh gimana kalau ada yang liat...!" Ucap ibu sambil cemberut. Tapi muka cemberutnya itu saya tahu ibu tak sebenarnya melarangku.


"Abisnya ibu menggemaskan ... Ibu gak marah kan Bu?" Setelah mengatakan itu ibuku tersenyum.


"Nggak sayang, kalau kamu mau akan ibu berikan... Tapi jangan disini bisa bahaya ketahuan tetangga.."


"Iyaa Bu... Kalau begitu ucup mandi dulu ya Bu..?"


"Sana mandi yang bersih.."



Aku pergi kekamar mengambil handuk, sedangkan ibu kedapur meracik ramuan ajaibnya.


****


Setelah dari kamar, aku kebelakang menuju kamar mandi melewati ibuku yang sedang bikin jamu, melihatku datang ibu tersenyum, tentu aku pun membalas senyuman ibuku yang begitu indah.


Ketika sedang mengaduk jamu, mataku tertuju pada bongkahan pantatnya yang bulat. Iseng-iseng aku mencoba mengelus pantat ibuku "Ugh! Pantat ibu enak banget kayaknya kalau di entot.." kataku dengan begitu lancar mengatakan itu.


"Mau nyobain..?" Kata ibuku sambil menggoyang pantatnya seperti itik.


"Iya Bu, ibu udah pernah belum pantat ibu dientot ayah Bu?" Kataku sambil merapatkan pantat ibuku dengan selangkanganku.


"Belum pernah nak, anehnya ibu pun sepemikiran sama kamu.. pengen nyobain dientot lewat pantat.." ucap ibuku sambil terus mengaduk jamu yang sudah hampir siap minum.


"Kapan-kapan kita coba ya Bu? "


"Iyaa sayang nanti kita coba ya..?"


"Bu..?"
Tanyaku.


"Apa sayang..?" Jawab ibu.


"Maafin ucup ya Bu..? Ucup berkata yang seharusnya tidak diucapkan kata kasar itu sama ibu... Ucup masih tetap menganggap ibu sebagai orang yang ucup hormati... Kata 'ngentot', 'Memek' sering terlontar begitu saja dari mulut ucup pada ibu... Padahal sebenarnya ucup sangat sayang sama ibu..." Kata ku pada ibu sambil sedikit berbisik.


"Ibu tahu kamu mengatakan itu bukan untuk menghinakan ibu.. ibu tahu kok...! Ibu juga tahu yang kita lakukan ini sangat salah menyalahi kodrat sayang... Tapi nak... Jujur, ibu juga sangat mencintaimu sebagai anak sekaligus sebagai suami ibu... Ibu sudah tidak peduli salah atau benar, dosa atau tidak. Bagi ibu, apa yang membuat ibu bahagia itu yang akan ibu perjuangkan. Itu semua ada pada diri kamu nak.." mendengar curahan hati ibu, aku tidak menyesal sama sekali telah membuatnya mengandung anakku.


Saat kami saling mencurahkan isi hati, ku cium ibuku tanpa memikirkan resikonya. Ibuku terkejut dengan serangan mendadakku di bibirnya. Tapi ibu tidak menolak atau menghindar, malah membuka sedikit mulutnya. Disaat itulah ludah yang aku kumpulkan dengan perlahan sedikit demi sedikit aku salurkan kedalam mulut ibuku. Lalu ibu pun dengan senang hati menelan air ludahku tanpa adanya rasa ragu didalam hatinya.


Sekitar 30 detik aku cium ibuku sambil meludahinya, aku lepaskan ciumanku dimulutnya.


Kulihat ibu masih menjilati permukaan bibirnya yang tebal, lalu menelannya sampai bersih.


"Bu, ucup akan berusaha membahagiakan ibu..ucup akan bekerja keras untuk masa depan anak kita. Ucup tahu ibu sangat mencintaiku, tapi ucup juga berharap sama ibu... Tetaplah cintai ayah seperti dulu ibu pertama bertemu. Ucup tak mau merusak hubungan antara ayah dan ibu, ucup yakin bahwa hubungan kita meskipun terlarang, kekuatan cinta kita takkan pernah lepas jika kita saling percaya.." Ibuku begitu senang mendengar apa yang baru saja aku katakan, lalu keningku diciumnya agak lama.


"Iya sayang..ibu sangat senang mendengarnya.. kamu jangan khawatir ibu meninggalkan bapakmu.. ibu hanya menduakan perasaan, jiwa dan raga ibu saja. Walaupun sebenarnya ibu jujur sama kamu, perasaan ibu lebih besar sama kamu... Sekarang kamu mandi dulu.. keliatannya kamu lemas banget.. ini diminum dulu jamunya sayang.." ucap ibuku sambil menyodorkan segelas jamu racikannya kepadaku.


Aku pun langsung meminumnya sampai habis tak tersisa.


"Enak banget Bu.. buatin yang banyak dong Bu..?"


"Jangan berlebihan sayang.. nanti jadi penyakit.."
ucap ibu sambil memegang daguku.


"Bu.. boleh liat memek ibu...?"


"Nanti kalau bapak kamu bangun mergokin kita gimana sayang...? Ibu takut.."
kata ibu mengeryitkan dahi.


"Bentaran aja kok Bu, ucup kangen rasanya.. aromanya bikin ucup penasaran.. boleh ya Bu..?" Rayuku sambil mengiba.


"Baiklah.. tapi bentaran aja ya sayang..?" Ucap ibuku sambil mengelus kepalaku.


"Iyaa Bu.." aku pegang kepala ibu dan ku kecup keningnya, ku lihat ibu merasa tenang.


Aku berjongkok dengan ujung jari kaki dan lututku ditanah seperti mau berdoa, sedangkan ibu menurunkan cd-nya sampai lutut. Lalu diangkatnya kain daster ibu dan diikatkan dibagian pinggangnya, sehingga terpampanglah memek ibuku yang tebal membusung tepat didepan mukaku.


Jantungku berdegup kencang melihat memeknya yang begitu indah dipandang mata, bagai bongkahan batu berlian yang berharga. Disitulah sumber dari segala kenikmatan duniawi yang sangat aku rindukan, kehangatan dan kedamaian saat penyatuan kelamin, sungguh suatu anugerah terindah dalam hidupku.


Dengan perlahan aku cium kulit permukaan belahan memek ibu, "ugh~!" Tatkala aroma klasik yang ku hirup merasuk ke seluruh aliran darahku, lalu sekujur tubuhku bereaksi sampai bergetar dan kontolku pun sangat bahagia merasakan aroma memek ibuku yang lembab.


Aku lebarkan bibir memeknya, juga dibantu ibu dengan melebarkan kedua kakinya. Aku sedot lobang memeknya kuat-kuat "ahh~!" Baunya rasanya,, membuatku ketagihan meskipun agak aneh.. seperti mencium aroma tembakau cap gorila begitu istimewa ku rasakan aromanya.


Kami lupa bahwa ritual ini hanya akan dilakukan sebentar saja, tapi rasa nikmat yang menguasai aku dan ibuku mengabaikan resiko terberat jika sampai ketahuan ayah.


"Bu, dilepas ya cd-nya..?"


"Iya sayang dilepas aja.."
aku turunkan CD ibuku sambil dibantu ibu mengangkat sebelah kakinya bergantian.


Aku sendiri pun melepaskan celanaku dan ku simpan diatas papan kayu tempat kami biasa makan bersama didapur. Kontolku yang sudah berdiri tegak mengacung di selangkanganku. Apalagi ketika melihat memek ibu yang tembem dan terlihat padat itu, membuatku semakin dikuasai nafsu birahi, sampai-sampai urat dibatang kontolku semakin terlihat menonjol melingkar disekelilingnya.


Setelah sama-sama kami setengah telanjang, aku peluk ibuku, ku dekap ia erat sehingga ku rasakan degup jantungnya berdetak kencang Duk! Duk! Duk!, ku tatap matanya yang aku rasa ibu pun sudah dikuasai nafsunya.


Kontolku aku selipkan dibelahan bibir memeknya yang terasa lembab dan hangat. Insting ibu saat ini sedang diuji kepekaannya, dia sengaja mengangkat sebelah kakinya, lalu aku majukan pantatku sampai kontolku benar-benar berada tepat dibelahan memeknya. Setelah pas, ibu merapatkan kembali kakinya sehingga kontolku dijepit bibir memeknya yang tebal.


Aku merasa kagum dengan respek ibu yang mengerti bagaimana agar kontolku mudah merasakan kehangatan hawa memeknya. Sambil kami berpelukan dan menyelipkan kelamin, aku ciumi bibir ibuku dengan perlahan.


Hati kami yang sama-sama dipenuhi rasa cinta, serta birahi yang menguasai kami berdua, benar-benar membuat kami merasa mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya.


Meskipun saya merasa takut akan ketahuan, tapi entah kenapa perasaan itu lenyap begitu saja tatkala kami saling berpelukan.


Sambil ku peluk ibu, ku melihat dirinya sebagai wanita tercantik yang telah membuatku tergila-gila mencintainya. Dialah wanita yang mengurusku dengan kasih sayangnya sejak aku masih didalam kandungan, sekarang malah aku yang telah membuatnya mengandung anakku.


Melihatnya penuh dengan tatapan cinta, ibu pun sampai ternganga melihatku seperti itu. Jantung kami sama-sama semakin berdegup kencang, perasaan cinta seakan saling tersambung melalui irama degup jantung yang senada.


"Bu, ucup sangat mencintaimu Bu.." kataku.


"Ibu juga sayang.. lebih mencintaimu dari siapapun.." balas ibu.


"Ibu akan terus aku entot Bu.." kataku


"Ibu malah bahagia setiap hari dientot kamu sayang.." balasnya lagi.


Ketika aku dan ibu saling mengungkapkan rasa didalam hati kami, aku merasakan batang kontolku dilumuri lendir lubrikasi yang keluar dari dalam memek ibu.


Aku pun semakin menekan kontolku sambil memegang bongkahan pantatnya yang besar dengan meremasnya.


"Memek ibu anget banget.. ucup suka.."


"Kontol kamu juga adalah kontol idaman ibu sayang.. entot terus ibumu ini sayang... Hamili ibu ya..?"
Ucapnya sambil mengelus pipiku.


"Baik bu, ucup senang mendengar langsung dari mulut ibu, ibu yakin mau dihamili terus sama ucup Bu..?"


"Iyaa sayang.. karena bagi ibu, hamilnya ibu olehmu adalah kado terindah dalam hidup ibu.." mata ibu mulai berkaca-kaca.


"Mulut ibu bikin ucup gemas, boleh ucup entot mulutmu Bu..?"


"Kamu mau ngentot mulut ibu sayang? Boleh kalau kamu mau, nanti ibu hisap kuat-kuat kontolmu sampai kamu kelojotan hihi..."


"Ihh.. ibu mah tau aja cara muasin ucup.."


"Ini ibu lakukan hanya sama kamu lho.."


"Serius Bu..?!"


"Iya sayang.."



Aku merasa bangga sekali rasanya menjadi orang yang di spesialkan.


"Bu, terimalah ludahku sebagai tanda rasa sayangku pada ibu.."


Ibu memegang kepalaku, lalu menciumku dengan mulut sedikit terbuka. Disaat itu aku berikan air ludahku sebanyak-banyaknya aku keluarkan kedalam mulutnya, ibu dengan senang hati terus menghisap dan menelan ludahku sampai hanya tinggal sedikit yang aku berikan.


Setelah itu kami melepaskan bibir kami yang saling berciuman, "ucup salut sama ibu yang berani menelan ludahku Bu.. nggak merasa jijik kah..?" Kataku sambil mengelus kepala ibu.


"Jangankan ludah sayang.. kalau kamu menyuruh ibu untuk nyepongin kontol kamu seharian pun akan ibu lakukan sayang... Kamu tau? Betapa cintanya ibu sama kamu sampai berbuat seperti ini.."


"Iyaa ucup percaya sama ibu.. ibu adalah wanita yang ucup sayangi.. Bu.. hisapin kontol ucup dong.."


"Kamu pengen ngerasain dihisap mulut ibu ya..?"


"Iyaa... Boleh kan Bu?"


"Boleh kok sayang... Tapi lepasin dulu dong kontolnya di selangkangan ibu.."


"Ehh.. iyaa ucup lupa.. hehee... Abisnya jepitan selangkangan ibu enak banget sampai kelupaan..."
Aku tarik kontolku yang ternyata sudah penuh lendir ibu bagian atasnya.


"Aduh Bu, kontol ucup penuh lendir di lap dulu Bu.."


"Ahh gak usah.. itu lendirnya dari memek ibu kan? Gpp sekalian ibu bersihin..."
Tangan ibu memegang kontolku lalu ujung lidahnya memainkan kepala kontolku, sehingga membuatku merasa geli-geli nikmat.


"Ibu mah nakal... Bikin ucup ke enakan begini... Ugh! Geli... " Ibu memasukan kepala kontolku kedalam mulutnya, lalu dihisapnya kuat-kuat sambil memainkan lidahnya memutar-mutar disekitaran ujungnya.


Melihat ibuku yang berusaha menghisap spermaku melalui kontolku, bagaimana pun aku takkan memberikannya lewat mulutnya. Belum waktunya ibu mendapatkan sepenuhnya air maniku, saat ini aku hanya akan melepaskannya didalam memeknya.


Perlahan ibu kini mulai memasukkan batang kontolku hampir seluruhnya, karena memang kedalaman mulutnya tak sanggup menampung semuanya, hanya menyisakan beberapa centi lagi.


Aku elus kepalanya seperti mengelus seekor kucing dengan tujuan agar jinak, tapi mengelus kepala ibuku ketika sedang menghisap kontolku, agar ibuku merasa dibanggakan olehku.


Berapa kali ibu memajukan kepalanya, sampai ku lihat mulutnya sedikit monyong menampung ukuran batang kontolku.


Perasaan geli, hangat, nikmat dan terasa disedot kuat oleh mulut ibu, membuatku merasa seperti terbang ke langit ketujuh.


Tanpa merasa jijik sedikitpun ibu menikmati setiap inchi senjata kebanggaanku, aku merasa beruntung ibuku menjadi pulau cinta tempatku bersandar. Diperbolehkan untuk menikmati dan bercocok tanam dari benih yang ku simpan.


Disisi lain aku tak percaya bahwa aku sudah melakukan perbuatan yang sangat terlarang dan pastinya membuat ayah kecewa dengan perbuatan kami.


Tapi seperti yang sudah-sudah, aku dan ibu sudah tidak memandang lagi mana salah atau benar, dosa, khianat semuanya tertutupi oleh besarnya perasaan cinta kami.


Ibuku masih menjilati batang kontolku dari pangkal sampai keujung, lalu diakhiri dengan memasukkan batang kontolku kedalam mulutnya sambil dihisap kuat-kuat sembari di emut.


Aku tak mau mengeluarkannya sekarang, karena tujuanku adalah melepaskannya didalam memeknya.


Sebelum aku merasa keenakan sehingga melupakan tujuan utama, karena jika ku biarkan bisa-bisa aku lepas kendali menyemburkan didalam mulutnya.


"Sudah ya Bu..? Nanti keluar didalam mulut ibu.." kataku agar ibu melepaskan kulumannya, ibu pun melepaskannya tapi masih memegangnya seolah 'ini milik ibu'.


"Sayannnngg... Kontol kamu enak banget... Keluarin didalam mulut ibu aja ya.. nanti ibu telan habis kok.."
ucap ibu memelas manja.


"Iyaa setelah ngentot ibu ya..? Nanti ibu bersihin kontol ucup yang belepotan sperma ya Bu..?" Bujukku.


"Iya deh.. padahal ibu pengen meminum langsung sperma kamu.."


"Kapan-kapan ibu boleh menghisapnya sampai muncrat di mulut ibu.. sekarang ucup pengen ngentot memek ibu ya sayang.."
aku ikut berjongkok lalu ku kecup keningnya.


"Janji ya sayang..? Nanti keluarin dimulut ibu.."


"Iya ucup janji sama ibu, mulut ibu akan ucup entot sampai keluar.."
hiburku pada ibu yang sekarang mulai tersenyum.


"Makasih ya sayang... Ibu gak tau kenapa suka banget kontol kamu.."


"Ucup juga gak nyangka ibu seliar itu hehee..."
Suasana pun cair, kami pun merasa bahagia dengan kebiasaan tabu ini.


"Sayang.. kamu bikin ibu gemes sama kamu... Ibu merasa seperti pengantin baru saja.."


"Anggap aja kita lagi bulan madu Bu...Bu, ibunya menghadap ke depan.. membungkuk sedikit.. ucup entot ibu dari belakang ya..?"
Ajakku kepada ibu yang tadinya sama-sama jongkok, kini berdiri.


"Iya sayang..ibu nurut aja sama kamu.. kalau ketahuan bapak kamu kita tanggung sama-sama ya akibatnya..?" Ucap ibu lalu membalikkan badannya.


"Tentu Bu.. ucup akan tanggung semua resiko terberatnya..." Kataku kepada ibu, setelah sepakat lalu ibu membungkuk.


Sebelum aku tusuk lobang memeknya, ku ludahi batang kontolku berikut kepalanya sambil aku oles-oles sampai merata.


Setelah itu aku arahkan ujung kepala kontolku tepat di lobang memeknya yang ternyata sudah licin dan terasa hangat. Ketika menempel saja kepalanya, sudah sangat membuatku gemas ingin menyatukan kontolku dengan memek ibuku yang tebal dan membusung.


Ku tekan kontolku kedalam lobang memeknya sedalam-dalamnya Blessskkk...!! Ahhhmmmhhh...!! Ibu melenguh kuat tapi keburu ditutup mulutnya dengan tangan kanannya agar suaranya tidak lepas kendali.


Sungguh, berapa kali pun aku menyetubuhi ibuku sedikitpun tak pernah merasa bosan. Sensasinya ketika tubuhku dengan tubuh ibu menyatu, seperti ditimpa ribuan kenikmatan berkali lipat. Hisapannya, pijatannya oleh otot vaginanya yang melekat dikontolku terasa bergerinyal memeluk erat penuh kerinduan seakan 'jangan pergi, tetaplah disini'.


Kedua pinggulnya aku pegang agar ibu tidak terdorong kedepan jika aku hentakkan.


Perlahan aku mulai menarik senjataku sampai hanya menyisakan kepalanya saja, lalu aku tekan kembali perlahan sambil merasakan ujung kontol dan batangku menggesek setiap lipatan otot vaginanya ibu.


"Ahh~! Memek ibu sumpah enak banget Bu... " Ucapku sambil memaju mundurkan pantatku.


"Iya sayanggg... Kontol kamu juga bikin birahi ibu semakin meningkat sayang.. jangan keras-keras ngentotnya... Pelan-pelan aja..." Mungkin ibu takut suara pantatnya dan selangkanganku ketika beradu menimbulkan bunyi yang membangunkan ayahku.


"Ibu jangan kuatir... Ucup akan pelan-pelan kok.." tiba-tiba aku iseng pas mau memajukan pantatku, aku hentakkan dengan keras Plokkkk...!!! Ughh~!" Kontolku menghujam dengan keras menerobos lipatan-lipatan lobang sempit ibuku, Aku diamkan sambil aku goyang-goyangkan pinggulku sampai kurasakan kontolku terasa ngilu.


Ibu tidak memprotes kelakuanku, malah ibu terus melenguh karena kenikmatan yang luar biasa didalam memeknya.


Aku cabut kontolku dengan cepat, lalu berjongkok melihat memek ibu yang sudah melebar dan terlihat menganga. Imut banget mulut memeknya mengap-mengap seperti mulut ikan dipermukaan kolam, ibu pun ketika membungkuk dengan kaki dilebarkan, melihatku dikedua selangkangannya sedang asyik mengamati lobang memeknya.


Ku colok dengan jari tengahku sampai amblas sambil aku tekuk sedikit, lalu aku korek-korek lobang memeknya sampai terdengar seperti cipakan ekor ikan yang mengamuk dikolam Crokk! Crok! Crokk! Ku cabut dan ku lihat jari tengahku diselimuti lendir bening seperti putih telur, lalu aku emut lendir itu sambil disaksikan ibu.


Ibu sampai ternganga melihatku tanpa merasa jijik menikmati lendirnya, aku colok lagi lobang memek ibu dan ku cabut lagi lalu ku berikan pada ibu. Tak ku sangka ibu mengemut jariku yang penuh lendir memeknya sampai benar-benar bersih.


Setelah mengemut jariku, ku pegang kedua pipi ibu kuciumi wajahnya juga bibirnya, aku berkata pada ibu, "Bu, cinta kasih ibu benar-benar nyata sama ucup.. Bu, anus ibu ucup entot ya..?" Pintaku pada ibu.


"Boleh sayang... Pelan-pelan ya sayang.. ibu belum pernah soalnya..." Ibuku berjongkok lalu memegang kontolku "kontol kamu ibu jilati dulu ya boleh kan sayang..?" Katanya menatapku.


"Boleh Bu .." aku berdiri lalu ku sodorkan kontolku pada wajah ibu, ku lihat ibu menarik nafas dalam lalu menghembuskannya lewat mulut. Terpancar rasa bahagia dari wajahnya tatkala ibu akan menyepong kontolku.


Ibu menjilati seluruh batangnya yang penuh lendir dari samping, mengemut pelerku lalu batang bagian bawahnya, barulah ibu memasukkan seluruh batang kontolku kedalam mulutnya.


"Ugh! Bu enak banget Bu... Ahh...!!" Ucapku sambil mengelus kepalanya.


Mungkin sekitar se-menitan ibu mengoral kontolku, aku minta ibu melepaskannya. Ibu mengerti lalu mulai siap-siap menungging lagi, kali ini sebelah kaki kanan ibu berpijak pada papan yang biasa untuk tempat kami makan, seperti anj*ng yang sedang kencing ibu berpose seperti itu.


Belahan pantat ibu aku ludahi dari atas sehingga mengalir tepat dilobang pantatnya, kini aku arahkan ujung kontolku sampai menempel dilobang pantatnya, kemudian aku tekan perlahan sampai lobang anus ibu sedikit menyeruak dan setengah kepalanya masuk diiringi erangan ibu yang seperti menahan sakit.


Aku usap-usap punggung ibu agar ibu tenang sambil aku berkata kepadanya, "sakitkah bu? Lobang anusnya ucup entot..?"


"Iya sayang.. lobang anus ibu masih sempit...sedangkan kontol kamu gede banget... Tapi ibu percaya sama kamu... Lanjutkan sayang entot anus ibu tolong..."
Ucap ibu menyemangatiku.


"Baik bu... Ucup lanjutkan ya..?"


"Iyaa entot ibu nak..."



Mendapat motivasi dari ibu untuk ngentot anusnya, aku pun merasa bersemangat ingin menerobos lobang anus ibuku yang seakan menolak untuk dimasuki kontolku yang besar.


Sebelum aku tekan lagi, selain ujung penisku aku ludahi juga lobang anusnya. Dengan keyakinan yang kuat serta restu dari ibu, aku arahkan kontolku dilobang anusnya, perlahan-lahan ku tekan dengan sekuat tenaga memajukan kontolku kedepan Blessskkk!!! Ujung kepala kontolku tenggelam tak terlihat. Lenguhan, erangan kami sebisa mungkin kami tahan agar tidak menimbulkan suara-suara yang mencurigakan.


Ibu menoleh kebelakang sambil menganggukkan kepalanya agar aku yakin pasti bisa memasukkan seluruh batang kontolku kedalam anusnya, bagi kami ini pertama kalinya berhubungan badan melalui lobang anus. Sedikit demi sedikit aku tarik ulur se-centi kebelakang dua centi kedepan, karena lobang anus ibu mulai beradaptasi dengan ukuran kontolku yang sedang berusaha untuk masuk.


Dengan kerja keras dan ketekunanku mengacak-acak lobang anusnya, kini perlahan-lahan akhirnya Blessskkk!! Amblas sudah seluruhnya ditelan anus ibu. Sekujur tubuhku terasa merinding tatkala kulihat pantat ibu dengan perutku menempel erat, sedangkan kontolku bersemayam didalam anusnya merasakan jepitan, pijatan dan kehangatan kasih sayang padaku melalui hubungan badan.


Ku rasakan denyutan-denyutan halus melumat kontolku didalam.


Tak menunggu lama aku obrak-abrik anus ibu dengan keras Plok! Plok! Plok! Ahh...!!! Ugghh...!! Ngentot anusnya ternyata nikmat juga, ibu pun sampai melenguh bahkan meringis menikmati hubungan tabu ini.


Beberapa menit kemudian ibu berkata ketika aku sedang menggenjotnya dari belakang, "ahhh... Sayang... Ibuu... Mmaaauuu kkeellluuaaarrrhhh... Aaaaaahhhhh~~~!!!!" Aku pegang kuat-kuat pinggulnya tatkala ibu mendapatkan orgasmenya, sambil aku tarik kontolku, ku lihat dari memeknya keluar banyak sekali lendir yang merembes dari lobang memek ibu.


Aku terkesiap sekaligus takjub bahwa aku berhasil membuat ibu mendapatkan kenikmatannya.


Ibu sampai ngos-ngosan melepaskan lendir-lendir itu, aku pun bangkit lagi dan ku setubuhi ibuku lewat memeknya. Ku rasakan lobang memek ibu terasa sangat licin dan masih berkedut-kedut, setelah ibu merasa tenang kembali, aku setubuhi ibu dari belakang lewat memeknya. Tapi aku coba angkat ibu agar berdiri, sambil berdiri itulah aku setubuhi ibuku dari belakang.


Mulut kami bertemu dan berciuman, sedangkan kelamin kami menyatu diiringi irama-irama birahi yang kini sedang menyelimuti kami berdua.


Aku rasakan kontolku mulai terasa geli, ada sesuatu yang sangat dahsyat ingin keluar dari dalam tubuhku. Perasaan nikmat yang menggumpal sepertinya aku akan mencapai tujuan utama, penyemburan air mani dari dalam tubuhku.


Ku genjot ibu dari belakang sambil berdiri, kujilati lehernya "Bu.. ucup... Mau muncrat... " Ucapku sekalian menjilati keringatnya yang terasa asin gurih.


"Ibu juga mau keluar lagi... Sayang.... Bareng ayoookk..."


"Iyaa Bu.. ohhh lacurku sayang .... Memek kamu memang enak darsih
(ku sebut nama ibuku)..." Genjotanku semakin keras Plok! Plok! Plok! Lalu aku tekan kuat-kuat pantatku kedepan sedangkan ibu menekan pantatnya kebelakang sehingga kontolku menghujam kedalam dan Crooottt...!!! Cccrrroooottt...!!! Ccccrrroooootttttt...!! Air maniku menyembur kuat menghujani rahim ibu. Lalu disusul ibu melepaskan double orgasmenya sampai tubuh ibu mengejang hebat! Bahkan sampai seperti mau mengamuk karena kedahsyatan hubungan kelamin anak dan ibu. Ssssrrrrrrrr......!!!! Menyembur mani ibu dari dalam menyirami kontolku dari dalam, karena aku merasa tak kuat akhirnya aku terduduk didipan kayu sambil memangku ibu yang tubuhnya gemetaran melepaskan lendir-lendir orgasmenya.


Nafas yang memburu ngos-ngosan kini terasa mulai tenang, ibu menoleh kearahku ingin menciumku, lalu aku sambut bibir ibu dengan bibirku sambil bertukar lidah dan menelannya.


Ibu bangkit, Plok!!! Terlepas kontolku dari memeknya, ternyata ibu ingin duduk dilahunanku sambil berhadapan. Ketika ibu mengangkangi itu dari memeknya bercucuran lendir banyak sekali, setelah duduk dilahunanku, ibu memeluk leherku lalu memelukku erat dan mencium kepalaku.


"Makasih sayang... Baru kali ini ibu mendapatkan kenikmatan yang berkaki lipat bersamamu... Entot ibu diwaktu senggang ya sayang..? Kita nyari-nyari waktu yang tepat..."


"Iya Bu... Ucup ingin ngentot ibu selamanya... Kapan-kapan kita ngentotnya dihutan yuk Bu? Didalam terbuka menikmati alam sambil ngentot pasti seru Bu..."
Ajakku pada ibu.


"Wahh!! Kayaknya seru sayang... Uhh!! Anak ibu nakal udah ngentot ibunya..."


"Tapi ibu gak kapok kan??"


"Nggak dong sayang... Ibu malah ketagihan... Seneng banget ibu dihamili kamu... Akhirnya ibu akan punya anak lagi..."


"Ucup juga senang Bu bisa ngentot ibu sampai hamil..."



Akhirnya selesai juga ritual tabu kami, ketika sedang memakai celana lagi dan ibu membereskan dasternya juga tak lupa mengelap memeknya. Tiba-tiba ayah memanggil ibu dari kamar, tentunya membuat kami kaget "Bu!! Tolong ambilin bapak air minum haus nihh...!!!"


"Iya pak sebentar..."
Ucap ibu dari dapur yang sedang memakai lagi kancutnya. Sebelum ibu mengantarkan air minum, ibu berkata kepadaku "mandi dulu gih jangan lupa kontol kamu dicuci ya.." kata ibu sambil tersenyum lalu meninggalkanku didapur.


Aku hanya membalas ibu dengan senyuman sambil beranjak pergi ke kamar mandi.


*****


Malam hari seperti biasa aku mengintip ayah dan ibu berhubungan badan, ku lihat ibu diam saja melihat ayah dari atasnya sedang menggenjot ibu, lalu sampai akhirnya ayah pun mengerang dan ambruk diatas tubuh ibu yang montok.


"Bu.. memek ibu malam ini terasa becek dan agak beda .. terasa longgar..." Kata ayah yang sudah beralih kepinggir ibu.


"Mungkin karena ibu rindu sama bapak jadi ibu menahan sange pak..."


"Jadi ibu nahan kangen pengen dientot bapak ya..?"


"Iya pak, makanya memek ibu jadi becek nahan nafsu... Oiya pak, ibu pengen punya anak lagi ya..?"


"Hah?! Serius Bu??"


"Iya ibu serius... Kasian si Ucup katanya pengen punya adik buat teman ngobrol.."


"Bapak senang Bu... Malah bapak bersyukur harapan bapak punya anak lagi akhirnya terkabul..."



Setelah mendengar itu aku pun balik lagi ke kamarku rebahan dikasur dengan perasaan bahagia, karena masalah yang aku dan ibu khawatirkan sudah terselesaikan.


Paginya seperti biasa aku memberi makan kambing, ayam dan bebek.


Bapak datang menghampiriku yang sedang memberi makan bebek, "cup sebentar lagi kamu akan punya adik lagi... Gimana perasaanmu..?"


"Punya adik lagi pak..? Jadi ibu mau punya anak lagi? Wahh ucup senang mendengarnya.."
kataku pura-pura tak tahu.


"Bapak juga gak tahu kenapa ibu mau punya anak lagi setelah bertahun-tahun menunda... Tapi bapak senang kalau ibu mau mengandung lagi..."


"Mungkin ibu berubah pikiran yah... Pengen punya keturunan yang banyak.."
balasku pada ayah.


"Iya mungkin saja... Ya sudah bapak mau dalam dulu.."


"Iya pak..."



Antara senang dan merasa bersalah aku rasakan saat ini, akhirnya aku punya keturunan dari hubunganku dengan ibu. Tapi disisi lain aku telah membohongi ayah bahwa sebenarnya didalam rahim ibu sudah tumbuh anakku hasil percintaanku dibelakang ayah.
 
Bimabet
"Cup kamu dari mana? Ibu nyariin kamu dari tadi.." tanya ibuku yang kebetulan berada didepan pintu.


"Dari rumah bi Sarah Bu.. ayah mana Bu?"


"Lagi tidur, kayaknya kecapean.. kamu udah makan belum? Ibu udah goreng ikan mujair garing kesukaan kamu.."
ucap ibuku yang ikut duduk disampingku.


"Baru aja ucup makan Bu dirumah bi Sarah, nanti aja buat malem.. " lalu lanjutku, "Bu..(kataku sedikit berbisik) gimana perut ibu ada perubahan?" Tiba-tiba ibu semakin mendekat kepadaku yang sedang duduk didepan rumah panggung, lalu berkata, "sayang, kayaknya ibu hamil lho..tadi ibu mual-mual pengen muntah dikamar mandi.. ibu yakin didalam perut ibu sedang tumbuh anakmu sayang.." kata ibu sambil mengusap perutnya, tampak dari wajah ibuku perasaan bahagia setelah belasan tahun rahimnya kosong, kini berhasil aku isi dengan benih cintaku.


"Beneran Bu? Ibu hamil anakku..? Terus Bu, gimana kalau ayah tahu ibu sedang mengandung anakku? Ucup bisa-bisa diusir dari rumah..." kataku setelah mendengar bahwa ibuku ternyata sedang hamil, aku merasa senang sekaligus takut karena dibalik kebahagiaan itu terdapat masalah yang serius.


"Makanya ibu harus segera disetubuhi bapak kamu supaya tak curiga, nanti sekalian ibu mau ngomong kalau ibu pengen punya anak lagi. Pasti bapakmu senang mendengarnya.." ucap ibuku memberikan jalan keluarnya.


"Alhamdulillah Bu, ucup sangat senang akhirnya kita akan punya anak penerus keturunan kita ya..? Ucup makin sayang sama ibu.." ingin sekali aku peluk ibuku yang sudah merelakan rahimnya diisi oleh spermaku, sehingga berhasil membuahi sel telurnya.


Paras ibuku yang cantik, tubuh mulus bahenol dibalut baju daster, juga payudara dan pantatnya yang besar membuatku ingin menyetubuhi ibuku lagi berkali-kali.


Ketika sedang memperhatikan tubuh montok ibuku, ibu berkata, "maafin ibu ya nak... Ibu gak bisa bersikap romantis saat ini.. ibu pun amat sangat menyayangimu lebih dari siapapun.. kamu tahu? Betapa rindunya ibu sama kamu.." ucap ibuku dengan suara yang pelan sekali.


"Gak apa-apa Bu.. ucup mengerti situasinya.. kalau begitu ucup mau mandi dulu ya Bu.."


"Iya sayang sekalian ibu juga mau buatin jamu buat kamu..hihi!"
Kata ibuku tertawa genit.


"Ibu bikin ucup gemes aja.. kalaulah diluar aman pasti aku entot ibu disini sekarang juga.." godaku kepada ibu.


Tiba-tiba ibu mencubit pipiku, "iya ya kayaknya enak banget kalau ibu dientot kamu disini.. rasanya pasti beda banget... Ya sudah cup mandi dulu sana.." ucapnya sambil mengelus kepalaku.


"Baik bu.." sebelum aku bangkit karena saking gemasnya pada ibu, aku pegang payudara ibuku sebelah kiri lalu meremasnya ugh! Rasanya padat banget..! Mendapat serangan mendadak itu ibuku kaget lalu melotot kearahku, "nakal ihh gimana kalau ada yang liat...!" Ucap ibu sambil cemberut. Tapi muka cemberutnya itu saya tahu ibu tak sebenarnya melarangku.


"Abisnya ibu menggemaskan ... Ibu gak marah kan Bu?" Setelah mengatakan itu ibuku tersenyum.


"Nggak sayang, kalau kamu mau akan ibu berikan... Tapi jangan disini bisa bahaya ketahuan tetangga.."


"Iyaa Bu... Kalau begitu ucup mandi dulu ya Bu..?"


"Sana mandi yang bersih.."



Aku pergi kekamar mengambil handuk, sedangkan ibu kedapur meracik ramuan ajaibnya.


****


Setelah dari kamar, aku kebelakang menuju kamar mandi melewati ibuku yang sedang bikin jamu, melihatku datang ibu tersenyum, tentu aku pun membalas senyuman ibuku yang begitu indah.


Ketika sedang mengaduk jamu, mataku tertuju pada bongkahan pantatnya yang bulat. Iseng-iseng aku mencoba mengelus pantat ibuku "Ugh! Pantat ibu enak banget kayaknya kalau di entot.." kataku dengan begitu lancar mengatakan itu.


"Mau nyobain..?" Kata ibuku sambil menggoyang pantatnya seperti itik.


"Iya Bu, ibu udah pernah belum pantat ibu dientot ayah Bu?" Kataku sambil merapatkan pantat ibuku dengan selangkanganku.


"Belum pernah nak, anehnya ibu pun sepemikiran sama kamu.. pengen nyobain dientot lewat pantat.." ucap ibuku sambil terus mengaduk jamu yang sudah hampir siap minum.


"Kapan-kapan kita coba ya Bu? "


"Iyaa sayang nanti kita coba ya..?"


"Bu..?"
Tanyaku.


"Apa sayang..?" Jawab ibu.


"Maafin ucup ya Bu..? Ucup berkata yang seharusnya tidak diucapkan kata kasar itu sama ibu... Ucup masih tetap menganggap ibu sebagai orang yang ucup hormati... Kata 'ngentot', 'Memek' sering terlontar begitu saja dari mulut ucup pada ibu... Padahal sebenarnya ucup sangat sayang sama ibu..." Kata ku pada ibu sambil sedikit berbisik.


"Ibu tahu kamu mengatakan itu bukan untuk menghinakan ibu.. ibu tahu kok...! Ibu juga tahu yang kita lakukan ini sangat salah menyalahi kodrat sayang... Tapi nak... Jujur, ibu juga sangat mencintaimu sebagai anak sekaligus sebagai suami ibu... Ibu sudah tidak peduli salah atau benar, dosa atau tidak. Bagi ibu, apa yang membuat ibu bahagia itu yang akan ibu perjuangkan. Itu semua ada pada diri kamu nak.." mendengar curahan hati ibu, aku tidak menyesal sama sekali telah membuatnya mengandung anakku.


Saat kami saling mencurahkan isi hati, ku cium ibuku tanpa memikirkan resikonya. Ibuku terkejut dengan serangan mendadakku di bibirnya. Tapi ibu tidak menolak atau menghindar, malah membuka sedikit mulutnya. Disaat itulah ludah yang aku kumpulkan dengan perlahan sedikit demi sedikit aku salurkan kedalam mulut ibuku. Lalu ibu pun dengan senang hati menelan air ludahku tanpa adanya rasa ragu didalam hatinya.


Sekitar 30 detik aku cium ibuku sambil meludahinya, aku lepaskan ciumanku dimulutnya.


Kulihat ibu masih menjilati permukaan bibirnya yang tebal, lalu menelannya sampai bersih.


"Bu, ucup akan berusaha membahagiakan ibu..ucup akan bekerja keras untuk masa depan anak kita. Ucup tahu ibu sangat mencintaiku, tapi ucup juga berharap sama ibu... Tetaplah cintai ayah seperti dulu ibu pertama bertemu. Ucup tak mau merusak hubungan antara ayah dan ibu, ucup yakin bahwa hubungan kita meskipun terlarang, kekuatan cinta kita takkan pernah lepas jika kita saling percaya.." Ibuku begitu senang mendengar apa yang baru saja aku katakan, lalu keningku diciumnya agak lama.


"Iya sayang..ibu sangat senang mendengarnya.. kamu jangan khawatir ibu meninggalkan bapakmu.. ibu hanya menduakan perasaan, jiwa dan raga ibu saja. Walaupun sebenarnya ibu jujur sama kamu, perasaan ibu lebih besar sama kamu... Sekarang kamu mandi dulu.. keliatannya kamu lemas banget.. ini diminum dulu jamunya sayang.." ucap ibuku sambil menyodorkan segelas jamu racikannya kepadaku.


Aku pun langsung meminumnya sampai habis tak tersisa.


"Enak banget Bu.. buatin yang banyak dong Bu..?"


"Jangan berlebihan sayang.. nanti jadi penyakit.."
ucap ibu sambil memegang daguku.


"Bu.. boleh liat memek ibu...?"


"Nanti kalau bapak kamu bangun mergokin kita gimana sayang...? Ibu takut.."
kata ibu mengeryitkan dahi.


"Bentaran aja kok Bu, ucup kangen rasanya.. aromanya bikin ucup penasaran.. boleh ya Bu..?" Rayuku sambil mengiba.


"Baiklah.. tapi bentaran aja ya sayang..?" Ucap ibuku sambil mengelus kepalaku.


"Iyaa Bu.." aku pegang kepala ibu dan ku kecup keningnya, ku lihat ibu merasa tenang.


Aku berjongkok dengan ujung jari kaki dan lututku ditanah seperti mau berdoa, sedangkan ibu menurunkan cd-nya sampai lutut. Lalu diangkatnya kain daster ibu dan diikatkan dibagian pinggangnya, sehingga terpampanglah memek ibuku yang tebal membusung tepat didepan mukaku.


Jantungku berdegup kencang melihat memeknya yang begitu indah dipandang mata, bagai bongkahan batu berlian yang berharga. Disitulah sumber dari segala kenikmatan duniawi yang sangat aku rindukan, kehangatan dan kedamaian saat penyatuan kelamin, sungguh suatu anugerah terindah dalam hidupku.


Dengan perlahan aku cium kulit permukaan belahan memek ibu, "ugh~!" Tatkala aroma klasik yang ku hirup merasuk ke seluruh aliran darahku, lalu sekujur tubuhku bereaksi sampai bergetar dan kontolku pun sangat bahagia merasakan aroma memek ibuku yang lembab.


Aku lebarkan bibir memeknya, juga dibantu ibu dengan melebarkan kedua kakinya. Aku sedot lobang memeknya kuat-kuat "ahh~!" Baunya rasanya,, membuatku ketagihan meskipun agak aneh.. seperti mencium aroma tembakau cap gorila begitu istimewa ku rasakan aromanya.


Kami lupa bahwa ritual ini hanya akan dilakukan sebentar saja, tapi rasa nikmat yang menguasai aku dan ibuku mengabaikan resiko terberat jika sampai ketahuan ayah.


"Bu, dilepas ya cd-nya..?"


"Iya sayang dilepas aja.."
aku turunkan CD ibuku sambil dibantu ibu mengangkat sebelah kakinya bergantian.


Aku sendiri pun melepaskan celanaku dan ku simpan diatas papan kayu tempat kami biasa makan bersama didapur. Kontolku yang sudah berdiri tegak mengacung di selangkanganku. Apalagi ketika melihat memek ibu yang tembem dan terlihat padat itu, membuatku semakin dikuasai nafsu birahi, sampai-sampai urat dibatang kontolku semakin terlihat menonjol melingkar disekelilingnya.


Setelah sama-sama kami setengah telanjang, aku peluk ibuku, ku dekap ia erat sehingga ku rasakan degup jantungnya berdetak kencang Duk! Duk! Duk!, ku tatap matanya yang aku rasa ibu pun sudah dikuasai nafsunya.


Kontolku aku selipkan dibelahan bibir memeknya yang terasa lembab dan hangat. Insting ibu saat ini sedang diuji kepekaannya, dia sengaja mengangkat sebelah kakinya, lalu aku majukan pantatku sampai kontolku benar-benar berada tepat dibelahan memeknya. Setelah pas, ibu merapatkan kembali kakinya sehingga kontolku dijepit bibir memeknya yang tebal.


Aku merasa kagum dengan respek ibu yang mengerti bagaimana agar kontolku mudah merasakan kehangatan hawa memeknya. Sambil kami berpelukan dan menyelipkan kelamin, aku ciumi bibir ibuku dengan perlahan.


Hati kami yang sama-sama dipenuhi rasa cinta, serta birahi yang menguasai kami berdua, benar-benar membuat kami merasa mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya.


Meskipun saya merasa takut akan ketahuan, tapi entah kenapa perasaan itu lenyap begitu saja tatkala kami saling berpelukan.


Sambil ku peluk ibu, ku melihat dirinya sebagai wanita tercantik yang telah membuatku tergila-gila mencintainya. Dialah wanita yang mengurusku dengan kasih sayangnya sejak aku masih didalam kandungan, sekarang malah aku yang telah membuatnya mengandung anakku.


Melihatnya penuh dengan tatapan cinta, ibu pun sampai ternganga melihatku seperti itu. Jantung kami sama-sama semakin berdegup kencang, perasaan cinta seakan saling tersambung melalui irama degup jantung yang senada.


"Bu, ucup sangat mencintaimu Bu.." kataku.


"Ibu juga sayang.. lebih mencintaimu dari siapapun.." balas ibu.


"Ibu akan terus aku entot Bu.." kataku


"Ibu malah bahagia setiap hari dientot kamu sayang.." balasnya lagi.


Ketika aku dan ibu saling mengungkapkan rasa didalam hati kami, aku merasakan batang kontolku dilumuri lendir lubrikasi yang keluar dari dalam memek ibu.


Aku pun semakin menekan kontolku sambil memegang bongkahan pantatnya yang besar dengan meremasnya.


"Memek ibu anget banget.. ucup suka.."


"Kontol kamu juga adalah kontol idaman ibu sayang.. entot terus ibumu ini sayang... Hamili ibu ya..?"
Ucapnya sambil mengelus pipiku.


"Baik bu, ucup senang mendengar langsung dari mulut ibu, ibu yakin mau dihamili terus sama ucup Bu..?"


"Iyaa sayang.. karena bagi ibu, hamilnya ibu olehmu adalah kado terindah dalam hidup ibu.." mata ibu mulai berkaca-kaca.


"Mulut ibu bikin ucup gemas, boleh ucup entot mulutmu Bu..?"


"Kamu mau ngentot mulut ibu sayang? Boleh kalau kamu mau, nanti ibu hisap kuat-kuat kontolmu sampai kamu kelojotan hihi..."


"Ihh.. ibu mah tau aja cara muasin ucup.."


"Ini ibu lakukan hanya sama kamu lho.."


"Serius Bu..?!"


"Iya sayang.."



Aku merasa bangga sekali rasanya menjadi orang yang di spesialkan.


"Bu, terimalah ludahku sebagai tanda rasa sayangku pada ibu.."


Ibu memegang kepalaku, lalu menciumku dengan mulut sedikit terbuka. Disaat itu aku berikan air ludahku sebanyak-banyaknya aku keluarkan kedalam mulutnya, ibu dengan senang hati terus menghisap dan menelan ludahku sampai hanya tinggal sedikit yang aku berikan.


Setelah itu kami melepaskan bibir kami yang saling berciuman, "ucup salut sama ibu yang berani menelan ludahku Bu.. nggak merasa jijik kah..?" Kataku sambil mengelus kepala ibu.


"Jangankan ludah sayang.. kalau kamu menyuruh ibu untuk nyepongin kontol kamu seharian pun akan ibu lakukan sayang... Kamu tau? Betapa cintanya ibu sama kamu sampai berbuat seperti ini.."


"Iyaa ucup percaya sama ibu.. ibu adalah wanita yang ucup sayangi.. Bu.. hisapin kontol ucup dong.."


"Kamu pengen ngerasain dihisap mulut ibu ya..?"


"Iyaa... Boleh kan Bu?"


"Boleh kok sayang... Tapi lepasin dulu dong kontolnya di selangkangan ibu.."


"Ehh.. iyaa ucup lupa.. hehee... Abisnya jepitan selangkangan ibu enak banget sampai kelupaan..."
Aku tarik kontolku yang ternyata sudah penuh lendir ibu bagian atasnya.


"Aduh Bu, kontol ucup penuh lendir di lap dulu Bu.."


"Ahh gak usah.. itu lendirnya dari memek ibu kan? Gpp sekalian ibu bersihin..."
Tangan ibu memegang kontolku lalu ujung lidahnya memainkan kepala kontolku, sehingga membuatku merasa geli-geli nikmat.


"Ibu mah nakal... Bikin ucup ke enakan begini... Ugh! Geli... " Ibu memasukan kepala kontolku kedalam mulutnya, lalu dihisapnya kuat-kuat sambil memainkan lidahnya memutar-mutar disekitaran ujungnya.


Melihat ibuku yang berusaha menghisap spermaku melalui kontolku, bagaimana pun aku takkan memberikannya lewat mulutnya. Belum waktunya ibu mendapatkan sepenuhnya air maniku, saat ini aku hanya akan melepaskannya didalam memeknya.


Perlahan ibu kini mulai memasukkan batang kontolku hampir seluruhnya, karena memang kedalaman mulutnya tak sanggup menampung semuanya, hanya menyisakan beberapa centi lagi.


Aku elus kepalanya seperti mengelus seekor kucing dengan tujuan agar jinak, tapi mengelus kepala ibuku ketika sedang menghisap kontolku, agar ibuku merasa dibanggakan olehku.


Berapa kali ibu memajukan kepalanya, sampai ku lihat mulutnya sedikit monyong menampung ukuran batang kontolku.


Perasaan geli, hangat, nikmat dan terasa disedot kuat oleh mulut ibu, membuatku merasa seperti terbang ke langit ketujuh.


Tanpa merasa jijik sedikitpun ibu menikmati setiap inchi senjata kebanggaanku, aku merasa beruntung ibuku menjadi pulau cinta tempatku bersandar. Diperbolehkan untuk menikmati dan bercocok tanam dari benih yang ku simpan.


Disisi lain aku tak percaya bahwa aku sudah melakukan perbuatan yang sangat terlarang dan pastinya membuat ayah kecewa dengan perbuatan kami.


Tapi seperti yang sudah-sudah, aku dan ibu sudah tidak memandang lagi mana salah atau benar, dosa, khianat semuanya tertutupi oleh besarnya perasaan cinta kami.


Ibuku masih menjilati batang kontolku dari pangkal sampai keujung, lalu diakhiri dengan memasukkan batang kontolku kedalam mulutnya sambil dihisap kuat-kuat sembari di emut.


Aku tak mau mengeluarkannya sekarang, karena tujuanku adalah melepaskannya didalam memeknya.


Sebelum aku merasa keenakan sehingga melupakan tujuan utama, karena jika ku biarkan bisa-bisa aku lepas kendali menyemburkan didalam mulutnya.


"Sudah ya Bu..? Nanti keluar didalam mulut ibu.." kataku agar ibu melepaskan kulumannya, ibu pun melepaskannya tapi masih memegangnya seolah 'ini milik ibu'.


"Sayannnngg... Kontol kamu enak banget... Keluarin didalam mulut ibu aja ya.. nanti ibu telan habis kok.."
ucap ibu memelas manja.


"Iyaa setelah ngentot ibu ya..? Nanti ibu bersihin kontol ucup yang belepotan sperma ya Bu..?" Bujukku.


"Iya deh.. padahal ibu pengen meminum langsung sperma kamu.."


"Kapan-kapan ibu boleh menghisapnya sampai muncrat di mulut ibu.. sekarang ucup pengen ngentot memek ibu ya sayang.."
aku ikut berjongkok lalu ku kecup keningnya.


"Janji ya sayang..? Nanti keluarin dimulut ibu.."


"Iya ucup janji sama ibu, mulut ibu akan ucup entot sampai keluar.."
hiburku pada ibu yang sekarang mulai tersenyum.


"Makasih ya sayang... Ibu gak tau kenapa suka banget kontol kamu.."


"Ucup juga gak nyangka ibu seliar itu hehee..."
Suasana pun cair, kami pun merasa bahagia dengan kebiasaan tabu ini.


"Sayang.. kamu bikin ibu gemes sama kamu... Ibu merasa seperti pengantin baru saja.."


"Anggap aja kita lagi bulan madu Bu...Bu, ibunya menghadap ke depan.. membungkuk sedikit.. ucup entot ibu dari belakang ya..?"
Ajakku kepada ibu yang tadinya sama-sama jongkok, kini berdiri.


"Iya sayang..ibu nurut aja sama kamu.. kalau ketahuan bapak kamu kita tanggung sama-sama ya akibatnya..?" Ucap ibu lalu membalikkan badannya.


"Tentu Bu.. ucup akan tanggung semua resiko terberatnya..." Kataku kepada ibu, setelah sepakat lalu ibu membungkuk.


Sebelum aku tusuk lobang memeknya, ku ludahi batang kontolku berikut kepalanya sambil aku oles-oles sampai merata.


Setelah itu aku arahkan ujung kepala kontolku tepat di lobang memeknya yang ternyata sudah licin dan terasa hangat. Ketika menempel saja kepalanya, sudah sangat membuatku gemas ingin menyatukan kontolku dengan memek ibuku yang tebal dan membusung.


Ku tekan kontolku kedalam lobang memeknya sedalam-dalamnya Blessskkk...!! Ahhhmmmhhh...!! Ibu melenguh kuat tapi keburu ditutup mulutnya dengan tangan kanannya agar suaranya tidak lepas kendali.


Sungguh, berapa kali pun aku menyetubuhi ibuku sedikitpun tak pernah merasa bosan. Sensasinya ketika tubuhku dengan tubuh ibu menyatu, seperti ditimpa ribuan kenikmatan berkali lipat. Hisapannya, pijatannya oleh otot vaginanya yang melekat dikontolku terasa bergerinyal memeluk erat penuh kerinduan seakan 'jangan pergi, tetaplah disini'.


Kedua pinggulnya aku pegang agar ibu tidak terdorong kedepan jika aku hentakkan.


Perlahan aku mulai menarik senjataku sampai hanya menyisakan kepalanya saja, lalu aku tekan kembali perlahan sambil merasakan ujung kontol dan batangku menggesek setiap lipatan otot vaginanya ibu.


"Ahh~! Memek ibu sumpah enak banget Bu... " Ucapku sambil memaju mundurkan pantatku.


"Iya sayanggg... Kontol kamu juga bikin birahi ibu semakin meningkat sayang.. jangan keras-keras ngentotnya... Pelan-pelan aja..." Mungkin ibu takut suara pantatnya dan selangkanganku ketika beradu menimbulkan bunyi yang membangunkan ayahku.


"Ibu jangan kuatir... Ucup akan pelan-pelan kok.." tiba-tiba aku iseng pas mau memajukan pantatku, aku hentakkan dengan keras Plokkkk...!!! Ughh~!" Kontolku menghujam dengan keras menerobos lipatan-lipatan lobang sempit ibuku, Aku diamkan sambil aku goyang-goyangkan pinggulku sampai kurasakan kontolku terasa ngilu.


Ibu tidak memprotes kelakuanku, malah ibu terus melenguh karena kenikmatan yang luar biasa didalam memeknya.


Aku cabut kontolku dengan cepat, lalu berjongkok melihat memek ibu yang sudah melebar dan terlihat menganga. Imut banget mulut memeknya mengap-mengap seperti mulut ikan dipermukaan kolam, ibu pun ketika membungkuk dengan kaki dilebarkan, melihatku dikedua selangkangannya sedang asyik mengamati lobang memeknya.


Ku colok dengan jari tengahku sampai amblas sambil aku tekuk sedikit, lalu aku korek-korek lobang memeknya sampai terdengar seperti cipakan ekor ikan yang mengamuk dikolam Crokk! Crok! Crokk! Ku cabut dan ku lihat jari tengahku diselimuti lendir bening seperti putih telur, lalu aku emut lendir itu sambil disaksikan ibu.


Ibu sampai ternganga melihatku tanpa merasa jijik menikmati lendirnya, aku colok lagi lobang memek ibu dan ku cabut lagi lalu ku berikan pada ibu. Tak ku sangka ibu mengemut jariku yang penuh lendir memeknya sampai benar-benar bersih.


Setelah mengemut jariku, ku pegang kedua pipi ibu kuciumi wajahnya juga bibirnya, aku berkata pada ibu, "Bu, cinta kasih ibu benar-benar nyata sama ucup.. Bu, anus ibu ucup entot ya..?" Pintaku pada ibu.


"Boleh sayang... Pelan-pelan ya sayang.. ibu belum pernah soalnya..." Ibuku berjongkok lalu memegang kontolku "kontol kamu ibu jilati dulu ya boleh kan sayang..?" Katanya menatapku.


"Boleh Bu .." aku berdiri lalu ku sodorkan kontolku pada wajah ibu, ku lihat ibu menarik nafas dalam lalu menghembuskannya lewat mulut. Terpancar rasa bahagia dari wajahnya tatkala ibu akan menyepong kontolku.


Ibu menjilati seluruh batangnya yang penuh lendir dari samping, mengemut pelerku lalu batang bagian bawahnya, barulah ibu memasukkan seluruh batang kontolku kedalam mulutnya.


"Ugh! Bu enak banget Bu... Ahh...!!" Ucapku sambil mengelus kepalanya.


Mungkin sekitar se-menitan ibu mengoral kontolku, aku minta ibu melepaskannya. Ibu mengerti lalu mulai siap-siap menungging lagi, kali ini sebelah kaki kanan ibu berpijak pada papan yang biasa untuk tempat kami makan, seperti anj*ng yang sedang kencing ibu berpose seperti itu.


Belahan pantat ibu aku ludahi dari atas sehingga mengalir tepat dilobang pantatnya, kini aku arahkan ujung kontolku sampai menempel dilobang pantatnya, kemudian aku tekan perlahan sampai lobang anus ibu sedikit menyeruak dan setengah kepalanya masuk diiringi erangan ibu yang seperti menahan sakit.


Aku usap-usap punggung ibu agar ibu tenang sambil aku berkata kepadanya, "sakitkah bu? Lobang anusnya ucup entot..?"


"Iya sayang.. lobang anus ibu masih sempit...sedangkan kontol kamu gede banget... Tapi ibu percaya sama kamu... Lanjutkan sayang entot anus ibu tolong..."
Ucap ibu menyemangatiku.


"Baik bu... Ucup lanjutkan ya..?"


"Iyaa entot ibu nak..."



Mendapat motivasi dari ibu untuk ngentot anusnya, aku pun merasa bersemangat ingin menerobos lobang anus ibuku yang seakan menolak untuk dimasuki kontolku yang besar.


Sebelum aku tekan lagi, selain ujung penisku aku ludahi juga lobang anusnya. Dengan keyakinan yang kuat serta restu dari ibu, aku arahkan kontolku dilobang anusnya, perlahan-lahan ku tekan dengan sekuat tenaga memajukan kontolku kedepan Blessskkk!!! Ujung kepala kontolku tenggelam tak terlihat. Lenguhan, erangan kami sebisa mungkin kami tahan agar tidak menimbulkan suara-suara yang mencurigakan.


Ibu menoleh kebelakang sambil menganggukkan kepalanya agar aku yakin pasti bisa memasukkan seluruh batang kontolku kedalam anusnya, bagi kami ini pertama kalinya berhubungan badan melalui lobang anus. Sedikit demi sedikit aku tarik ulur se-centi kebelakang dua centi kedepan, karena lobang anus ibu mulai beradaptasi dengan ukuran kontolku yang sedang berusaha untuk masuk.


Dengan kerja keras dan ketekunanku mengacak-acak lobang anusnya, kini perlahan-lahan akhirnya Blessskkk!! Amblas sudah seluruhnya ditelan anus ibu. Sekujur tubuhku terasa merinding tatkala kulihat pantat ibu dengan perutku menempel erat, sedangkan kontolku bersemayam didalam anusnya merasakan jepitan, pijatan dan kehangatan kasih sayang padaku melalui hubungan badan.


Ku rasakan denyutan-denyutan halus melumat kontolku didalam.


Tak menunggu lama aku obrak-abrik anus ibu dengan keras Plok! Plok! Plok! Ahh...!!! Ugghh...!! Ngentot anusnya ternyata nikmat juga, ibu pun sampai melenguh bahkan meringis menikmati hubungan tabu ini.


Beberapa menit kemudian ibu berkata ketika aku sedang menggenjotnya dari belakang, "ahhh... Sayang... Ibuu... Mmaaauuu kkeellluuaaarrrhhh... Aaaaaahhhhh~~~!!!!" Aku pegang kuat-kuat pinggulnya tatkala ibu mendapatkan orgasmenya, sambil aku tarik kontolku, ku lihat dari memeknya keluar banyak sekali lendir yang merembes dari lobang memek ibu.


Aku terkesiap sekaligus takjub bahwa aku berhasil membuat ibu mendapatkan kenikmatannya.


Ibu sampai ngos-ngosan melepaskan lendir-lendir itu, aku pun bangkit lagi dan ku setubuhi ibuku lewat memeknya. Ku rasakan lobang memek ibu terasa sangat licin dan masih berkedut-kedut, setelah ibu merasa tenang kembali, aku setubuhi ibu dari belakang lewat memeknya. Tapi aku coba angkat ibu agar berdiri, sambil berdiri itulah aku setubuhi ibuku dari belakang.


Mulut kami bertemu dan berciuman, sedangkan kelamin kami menyatu diiringi irama-irama birahi yang kini sedang menyelimuti kami berdua.


Aku rasakan kontolku mulai terasa geli, ada sesuatu yang sangat dahsyat ingin keluar dari dalam tubuhku. Perasaan nikmat yang menggumpal sepertinya aku akan mencapai tujuan utama, penyemburan air mani dari dalam tubuhku.


Ku genjot ibu dari belakang sambil berdiri, kujilati lehernya "Bu.. ucup... Mau muncrat... " Ucapku sekalian menjilati keringatnya yang terasa asin gurih.


"Ibu juga mau keluar lagi... Sayang.... Bareng ayoookk..."


"Iyaa Bu.. ohhh lacurku sayang .... Memek kamu memang enak darsih
(ku sebut nama ibuku)..." Genjotanku semakin keras Plok! Plok! Plok! Lalu aku tekan kuat-kuat pantatku kedepan sedangkan ibu menekan pantatnya kebelakang sehingga kontolku menghujam kedalam dan Crooottt...!!! Cccrrroooottt...!!! Ccccrrroooootttttt...!! Air maniku menyembur kuat menghujani rahim ibu. Lalu disusul ibu melepaskan double orgasmenya sampai tubuh ibu mengejang hebat! Bahkan sampai seperti mau mengamuk karena kedahsyatan hubungan kelamin anak dan ibu. Ssssrrrrrrrr......!!!! Menyembur mani ibu dari dalam menyirami kontolku dari dalam, karena aku merasa tak kuat akhirnya aku terduduk didipan kayu sambil memangku ibu yang tubuhnya gemetaran melepaskan lendir-lendir orgasmenya.


Nafas yang memburu ngos-ngosan kini terasa mulai tenang, ibu menoleh kearahku ingin menciumku, lalu aku sambut bibir ibu dengan bibirku sambil bertukar lidah dan menelannya.


Ibu bangkit, Plok!!! Terlepas kontolku dari memeknya, ternyata ibu ingin duduk dilahunanku sambil berhadapan. Ketika ibu mengangkangi itu dari memeknya bercucuran lendir banyak sekali, setelah duduk dilahunanku, ibu memeluk leherku lalu memelukku erat dan mencium kepalaku.


"Makasih sayang... Baru kali ini ibu mendapatkan kenikmatan yang berkaki lipat bersamamu... Entot ibu diwaktu senggang ya sayang..? Kita nyari-nyari waktu yang tepat..."


"Iya Bu... Ucup ingin ngentot ibu selamanya... Kapan-kapan kita ngentotnya dihutan yuk Bu? Didalam terbuka menikmati alam sambil ngentot pasti seru Bu..."
Ajakku pada ibu.


"Wahh!! Kayaknya seru sayang... Uhh!! Anak ibu nakal udah ngentot ibunya..."


"Tapi ibu gak kapok kan??"


"Nggak dong sayang... Ibu malah ketagihan... Seneng banget ibu dihamili kamu... Akhirnya ibu akan punya anak lagi..."


"Ucup juga senang Bu bisa ngentot ibu sampai hamil..."



Akhirnya selesai juga ritual tabu kami, ketika sedang memakai celana lagi dan ibu membereskan dasternya juga tak lupa mengelap memeknya. Tiba-tiba ayah memanggil ibu dari kamar, tentunya membuat kami kaget "Bu!! Tolong ambilin bapak air minum haus nihh...!!!"


"Iya pak sebentar..."
Ucap ibu dari dapur yang sedang memakai lagi kancutnya. Sebelum ibu mengantarkan air minum, ibu berkata kepadaku "mandi dulu gih jangan lupa kontol kamu dicuci ya.." kata ibu sambil tersenyum lalu meninggalkanku didapur.


Aku hanya membalas ibu dengan senyuman sambil beranjak pergi ke kamar mandi.


*****


Malam hari seperti biasa aku mengintip ayah dan ibu berhubungan badan, ku lihat ibu diam saja melihat ayah dari atasnya sedang menggenjot ibu, lalu sampai akhirnya ayah pun mengerang dan ambruk diatas tubuh ibu yang montok.


"Bu.. memek ibu malam ini terasa becek dan agak beda .. terasa longgar..." Kata ayah yang sudah beralih kepinggir ibu.


"Mungkin karena ibu rindu sama bapak jadi ibu menahan sange pak..."


"Jadi ibu nahan kangen pengen dientot bapak ya..?"


"Iya pak, makanya memek ibu jadi becek nahan nafsu... Oiya pak, ibu pengen punya anak lagi ya..?"


"Hah?! Serius Bu??"


"Iya ibu serius... Kasian si Ucup katanya pengen punya adik buat teman ngobrol.."


"Bapak senang Bu... Malah bapak bersyukur harapan bapak punya anak lagi akhirnya terkabul..."



Setelah mendengar itu aku pun balik lagi ke kamarku rebahan dikasur dengan perasaan bahagia, karena masalah yang aku dan ibu khawatirkan sudah terselesaikan.


Paginya seperti biasa aku memberi makan kambing, ayam dan bebek.


Bapak datang menghampiriku yang sedang memberi makan bebek, "cup sebentar lagi kamu akan punya adik lagi... Gimana perasaanmu..?"


"Punya adik lagi pak..? Jadi ibu mau punya anak lagi? Wahh ucup senang mendengarnya.."
kataku pura-pura tak tahu.


"Bapak juga gak tahu kenapa ibu mau punya anak lagi setelah bertahun-tahun menunda... Tapi bapak senang kalau ibu mau mengandung lagi..."


"Mungkin ibu berubah pikiran yah... Pengen punya keturunan yang banyak.."
balasku pada ayah.


"Iya mungkin saja... Ya sudah bapak mau dalam dulu.."


"Iya pak..."



Antara senang dan merasa bersalah aku rasakan saat ini, akhirnya aku punya keturunan dari hubunganku dengan ibu. Tapi disisi lain aku telah membohongi ayah bahwa sebenarnya didalam rahim ibu sudah tumbuh anakku hasil percintaanku dibelakang ayah.

Terima Kasih Suhu...
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd