Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Fakultas Ilmu Seks Season 2

Ok ane suka fantasinya hahahaha gila tuh meki tangan aja bisa masuk mang masih bisa bearasa itu klo dimasukin mr. Konti hahaha ane suka ane suka
Skali2 temennya jh ada yg nyobain tp mekinya dah g'greget lg jadi di tingalin dengan pepaya yg menganjal wkwkwkw
 
[Update]


Sudah cukup lama Tomo mengobok bagian dalam vagina Alya dengan kasar sambil tangan satunya menyentil payudaranya hingga memerah. Tak lama kemudian, tubuh Alya mengejang seperti tersetrum lalu Tomo melepas tangannya. Cairan vagina Alya muncrat keluar disertai sedikit bercak darah akibat dikorek oleh Tomo. Tubuhnya lemas dan sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tomo semakin bersemangat karena Alya dan Dian sudah tidak bisa lagi mengganggu pestanya. Tetapi tanpa sepengetahuan Tomo, Dian yang masih dalam keadaan setengah sadar diam-diam merangkak kearah meja dan berusaha untuk berdiri. Saat berdiri, ia merasakan kaki kanan nya sakit sekali karena banyak luka akibat goresan beling. Dengan susah payah, Dian mengambil sebuah balok kayu dan berjalan terpincang kea rah Tomo.

Setelah puas melihat Alya yang sudah tidak berdaya, Tomo mengambil kembali alat suntik yang tergeletak di lantai sambil menyeringai mendekati wajah Alya. Air liur nafsu menetes membasahi wajah Alya yang berkeringat dingin. “Sekarang tidak ada lagi yang bisa mengganggu kita.” Tomo menyubit lengan Alya bersiap-siap menyuntik namun tiba-tiba sebuah pukulan keras menghantam kepala Tomo hingga membuatnya jatuh pingsan. Dian yang berjalan terpincang segera melepas ikatan di tubuh Alya lalu memeluknya. “Maafkan aku al…” ujar Dian sambil menangis. Alya hanya diam dan memeluk Dian dengan erat.

Dian yang masih terpincang merangkul Alya ke pintu yang terkunci. Namun, saat membuka pintunya Tomo sadar dan berteriak kearah mereka. “Jangan lari kamu ! kamu tidak boleh kemana-mana !” Dian panik lalu membuka pintu dan mendorong Alya keluar. Saat Alya melihat ke belakang, ia melihat Dian tersenyum lalu menutup dan mengunci pintunya. Sesaat setelah ditutup. Pintu besi itu berbunyi seperti dipukul-pukul dan kemudian sunyi. Alya bersandar di tembok kemudian tertidur.

“Sialan kamu ! Berani-beraninya !” Tomo melayangkan balok kayu ke arah Dian namun ia berhasil menghindar dan balok kayu itu menghantam pintu. Dian kemudian melompat kearah Tomo dan menidihnya. Ia langsung meremas penis Tomo dan dimasukkan kedalam vaginanya. Dengan nafsu, Dian menggoyangkan tubuhnya sambil mencium Tomo. Tak lama kemudian, Dian orgasme dan tubuhnya lemas hingga menidih Tomo. Tomo yang sudah di puncak amarahnya kemudian membalik tubuh Dian dan menggenjot penisnya dengan kasar sambil mengumpat kearahnya. Kedua payudara Dian diremas dan ditarik-tarik oleh Tomo lalu sesekali ia pencet puting susunya dengan keras. Dian berusaha menahan semua serangan Tomo sambil memejamkan matanya. Beberapa saat kemudian, Tomo memendam penisnya dalam-dalam dan menyemprotkan spermanya. Lalu, ia cabut penisnya lalu membalik tubuh Dian hingga tengkurap dan Tomo langsung menyodok penisnya di lubang anus Dian sambil digenjot dengan kasar. Kedua tangan Tomo juga tidak hentinya menampar bongkahan pantat Dian dengan penuh amarah. Kemudian, Tomo kembali orgasme dan mengisi lubang anus Dian dengan spermanya. Setelah itu, ia cabut penisnya dari anus Dian dan menarik wajahnya. Dengan nafsu Tomo menyodokkan penisnya di mulut Dian sambil memaju mundurkan kepalanya hingga ia orgasme dan menyemprotkan spermanya di dalam mulut Dian hingga terpaksa ditelan. Lalu Tomo mencabut penisnya dari mulut Dian dan mengulang lagi siklus itu berulang-ulang hingga Dian pingsan. setelah berkali-kali orgasme di mulut, vagina dan anus Dian, Tomo terus menggenjot penisnya hingga ia tidak sadar sudah memaksa penisnya orgasme berkali-kali. Saat ia menggenjot anus Dian, ia kembali orgasme lalu mencabut penisnya dan mendorong Dian. Tomo yang masih belum puas berusaha berdiri namun ia terhuyung dan jatuh pingsan ke lantai. Dian yang dalam keadaan pingsan pun berharap ada yang menyelamatkannya dari siksaan ini.

“Al… Alya !” suara yang dikenal Alya terdengar samar di telinganya. Ia membuka matanya lalu melihat Sofi dan Yasmin yang menangis. “Eh… kalian…” Alya memegangi pipi kedua temannya lalu mereka bertiga berpelukan. Alya melihat sekeliling lalu menghela nafas. “Kalian bisa tau aku disini darimana ?” tanyanya. “Saya sudah melacak semuanya dan ternyata benar Tomo dan perusahaan ini membuat sebuah eksperimen obat terlarang.” Ken ditemani Puspa dan Irene menghampiri Alya. Irene melihat banyak bekas suntikan di beberapa bagian tubuh Alya. “Kamu ga apa-apa kan ?” Irene dibantu Puspa mengeluarkan semacam suntik penawar untuk menghilangkan efek dari obat Tomo.

“Sekarang Dian dimana ?” ujar Ken. “Dia… didalam sama pak Tomo dan aku gatau nasib dia akan gimana.” ujar Alya. Ken mendobrak pintu tersebut hingga terbuka dan langsung masuk. Ken melihat Tomo yang sudah tergeletak disertai bau sperma dimana-mana. Setelah melihat sekeliling. Ia melihat Dian yang juga tergeletak dengan kondisi wajah, vagina dan lubang anus yang dipenuhi gumpalan sperma. Ken membopong tubuh Dian keluar ruangan. “Guys, kalian bersihin Dian. Biar aku, Irene dan Puspa yang mengurus ini.” ujar Ken. Sofi membopong Dian lalu Yasmin merangkul Alya ke kamar mandi. Setelah membereskan semuanya, Ken dan Irene membawa Tomo ke kantor polisi sementara Puspa mengantar Sofi, Yasmin, Alya dan Dian ke rumah sakit. Alya dan Dian mendapatkan perawatan intensif dan beristirahat di rumah sakit selama seminggu. Puspa dan Irene menemani Alya dan Dian di rumah sakit sementara Ken dan Icha menemani Sofi dan Yasmin membersihkan kosan Dian sambil melepaskan sandera-sanderanya. Buku hitam itu pun dibakar hingga menjadi abu.

Setelah sembuh dari rumah sakit. Dian sudah membaik dan menjalani kehidupan bersama ketiga sahabatnya walau sifat hiperseks itu masih melekat di tubuhnya. Mereka berempat terpaksa menambah satu semester lagi karena skripsi mereka yang belum selesai. Dian berinisiatif menjadikan kosannya sebagai markas belajar keempat gadis itu sambil sesekali berlesbian ria untuk menghilangkan penat skripsi. “Yaan… terus sayang… auhhh….” desah Alya saat Dian asyik memaju mundurkan wortel di vaginanya. “Tahan ya sayang…” Dian mempercepat sodokan wortel itu lalu Alya mengejang dan membasahi wortel itu dengan cairan vaginanya. dian dengan nakal mengemut wortel tersebut lalu ia melangkah ke dapur untuk menghampiri Sofi yang sedang memasak sayur. “Nih buat penambah rasa.” ujar Dian sambil memotong-motong wortel tersebut dan menceburkannya ke sup. “Ih … jorok deh…” gerutu Sofi. “Tapi enak kan ?” goda Dian sambil memeluk Sofi. “mmhh… nanti ya say aku lagi masak. Tuh ada yang lagi nganggur.” ujar Sofi sambil menunjuk kearah Yasmin yang sedang tiduran dengan laptop dan lembaran revisiannya. “Nganggur apanya ? lagi asik nih.” balas Yasmin. Dian pun tersenyum lalu menghampiri Yasmin dan tiduran di sebelahnya. “Ayo ding min. aku lagi pengen nih… yah ? yah ?” goda Dian sambil memegang tangan Yasmin dan ditempelkan ke vaginanya yang sudah basah. Yasmin tersenyum lalu menutup laptopnya dan menidih Dian. “Rasain nih.” Yasmin pun mengobok vagina Dian hingga orgasme. Hal itu mereka lakukan setiap hari untuk mengisi satu semester yang tertinggal.


Fakultas Ilmu Seks 2 – Tamat.

Mohon maaf kalo endingnya kurang memuaskan.
Ane berusaha untuk sedikit menambah scene namun karena waktu yang terbatas terpaksa ane tamatkan sampai disini.
Terimakasih yang sudah mampir dan memberi masukan. Ane bertapa dulu sambil mencari ide untuk cerita ane yang lain.
 
Wkwkwkwk tak bisa kubayangkan gimana itu lubang meqi ma anus wkwkwkw masih bisa merasakankah dengan ukuran konti yg standar wkwkwk
Cakep
 
Kentang banget suhu tamatnya. Kirain bakalan seseru part 1 nya. Tapi btw kongrats udh selesai part 2nya ditunggu buat part part yang lain suhu
 
Kentang banget suhu tamatnya. Kirain bakalan seseru part 1 nya. Tapi btw kongrats udh selesai part 2nya ditunggu buat part part yang lain suhu

ane takut ga bisa lanjutin ceritanya di kemudian hari jadi ending nya terkesan dibuat terburu-buru.
 
Wkwkwkwk tak bisa kubayangkan gimana itu lubang meqi ma anus wkwkwkw masih bisa merasakankah dengan ukuran konti yg standar wkwkwk
Cakep

lubang meqi nya elastis hu bisa rapet lagi :D
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ceritanya menarik cuma cepat tamat ny gan, di tunggu season 3 gan..
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd