Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Food n' [Making] Love [PART V UPDATED]

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Part I


So...

Nama gue Harial, biasa dipanggil Arial, gue punya food truck. Ya kecil-kecilan sih tapi cukup buat membiayai hidup gue. Masa lalu gue punya cerita yang kelam, sempet kuliah di Texas, tapi ya... Gitu deh... Akhirnya malah jadi juru masak...


Sekarang gue hidup disini, di negara gue tercinta. Gue nggak perlu sebut negara mana lah ya, pokoknya disini negara yang tenang dan aman. Soal food truck gue bisa di bilang ramai ketika weekend, kalo weekday ya ada sih yang datang tapi ketika malam tiba.


Semua berjalan dengan lancar...


Sampai suatu ketika...


Dia datang...



***

8AyAPnnw_o.jpg


Seorang gadis sekarang berdiri menatap gue. Beberapa pelanggan saat itu terdiam menatap kami. Gue kaget menatap food truck gue tiba-tiba bergambar anime seperti ini, dan pelakunya tidak lain dan tidak bukan adalah gadis yang sekarang panik berdiri didepan gue...



"Lo... Apain food truck gue?"

"Maaf, aku nggak sengaja..."


Dia gemetar, sementara gue masih berusaha tenang walau perasaan kesal sudah muncul dari tadi...


"Nggak sengaja? Kalo nggak sengaja mah cuman segaris aja. Nah ini...?!"


"Udahlah kak, mungkin emang beneran dia nggak sengaja..." Celetuk salah satu pelanggan.



Gue tersadar, gue hampir memarahi seorang gadis di depan umum. Sekarang jam makan siang, food truck gue lumayan ramai. Ya gue harus melayani pelanggan sementara gadis itu sekarang jadi ketakutan duduk terdiam di bangku ujung...


Gue liatin, gue malah jadi kasihan sama dia...


Gue deketin sambil membawa sepiring burger dan minuman dingin...


"Nih, makan..."



Dia mendongak, ngeliatin gue, masang muka melas...



"Aku nggak punya duit..." Bisiknya.
Gue menghela nafas, "Udah makan aja. Kesian gue sama lo..."



Gue menjauh meninggalkannya melayani beberapa pelanggan yang tersisa...



***



Hari sudah sore, pelanggan sudah berkurang. Gue ngeliatin itu cewek masih duduk di tempat semula belom bergerak. Gue deketin...


"Ngapain masih disini?" Gue menatapnya.
"Aku nggak tau mau kemana..." Gadis itu bingung.
"Emang lo nggak punya rumah?" Gue ikutan bingung.

"Punya sih-" Jawabnya terhenti.
"Ya terus? Pulanglah..." Usul gue.

"Tapi aku...
...Eee...
..*** punya uang..."



DEG...



"Wah, lo, hebat lo...
...Sekarang lo mau minta duit gue?
...Food truck gue lo gambar-gambar, gue kasih makanan gratis, terus sekarang lo mau minta duit?"


"Lo pengemis ya?"


Gue kesel saat itu, kenapa gue harus ketemu gadis kayak dia? Tadinya gue kesian, tapi kalo jadinya kayak gini, kayaknya ini modus penipuan yang sekarang lagi ramai di sosial media. Gue harus usir gadis ini dari sini!


Dia tiba-tiba naik, menatap gue tegas...


"Heh! Kalo ngomong pake otak dikit dong!"


Gue kaget, "Ya santai dong! Gausah teriak!"
"Ya aku bukan pengemis!" Dia memukul meja.



DEG...



"Eee, kok jadi lo yang galak?!" Gue jadi sedikit naik.


Tanpa mengatakan apa-apa gadis itu pergi menjauh. Gue bingung menatapnya. Maksudnya apa coba?


Sepertinya sudah berlalu, gue membersihkan meja miliknya yang sedikit berantakan. Oiya gue berjualan di deket pantai, gatau kenapa dari kecil gue suka banget sama pantai. Bahkan dulu seminggu sekali gue selalu ke pantai sama orang tua gue...


"Astaga!"


Dia berdiri di depan gue!


"Aku boleh kerja disini nggak?"


Gue menghela nafas denger perkataannya barusan, "Apa lagi sekarang?"


"Aku boleh kerja disini nggak?" Tanyanya tidak berubah.
"Aduh, gue nggak punya duit buat gaji karyawan. Lagian akhir-akhir ini pendapatan gue lagi turun..." Jelas gue melemah.


"Nggak usah dibayar nggak papa..." Dia seperti memaksa.


Gue diam sebentar, "Lo modus pencurian ya?"
Dia ganti melotot, "Nggak! Mana ada! aku, aku nggak mau terima makanan gratis!"


Gue diam, mengacuhkannya. Dia terus menerus mengganggu gue. Gue nggak tau apa maksud gadis ini tau-tau datang kesini, bikin masalah terus minta duit, sekarang ngerengek minta kerja. Dia sepertinya kesal karena tingkah gue dan berlari kearah pantai dan duduk terdiam disana. Gue ketawa lalu membuatkan beberapa menu untuknya...


"Nih, cobain..."


Dia menoleh,


"Apa nih?"


"Ya, bukannya karyawan harus tau menu makanan di tempat dia kerja?" Gue cengegesan.
"Tunggu, jadi aku udah kerja disini?" Dia bingung.

"Eee, bukan kerja sih, lebih tepatnya bayar hutang. Karena lo udah nyoret-nyoret truck gue dan makan nggak bayar..." Balas gue enteng.


Dia berdecak sementara gue cuman cengegesan...


"Oiya, nama lo siapa?" Gue menatapnya.
"Kenapa pengen tau? Kepo amat!" Jawabnya sedikit jutek.
"Ya masa gue nggak tau nama karyawan gue..." Balas gue berirama.


Dia diam sebentar...


"Jennis..."

"Oh, gue Harial..." Tangan gue mengulur,


Dia memperhatikan tangan gue, lalu menatap gue...


"Jadi, sekarang kamu mau pegang tangan aku?" Tanyanya.
"Ya, aku tau modus kamu sekarang...!" Lanjutnya.


Gue tarik tangan gue dan berbalik menjauh meninggalkannya...


"Hei! Harial!" Teriaknya menyusul gue.



***

buS5OYHK_o.jpg


Hari sudah malam, dan gue sama Jennis duduk diatas truck sambil minum-minum dan memandang pantai dan beberapa orang yang masih bermain disana...



“Tadi waktu beres-beres, aku liat pamflet tentang kompetisi masak. Kamu mau ikut itu?” Tanya Jennis.


Gue diam lalu menggangguk...


"Kompetisi itu yang bakalan bikin hidup gue lebih baik..." Gue optimis.
Dia senyum, "Masakan kamu enak kok, pasti menang deh..."


Gue ikutan senyum, "Oiya, gambar lo juga bagus. Lulusan DKV ya?"


"Ya bisa dibilang begitu. Ngomong-ngomong kenapa kamu jualan di deket pantai gini sih?" Tanyanya menatap pantai.
"Dari kecil gue suka pantai, karena pantai bisa bikin lo ngerasa ringan dalam ngadapin masalah apapun..." Jawab gue.


Hari ini terasa berat sekali, gue kayaknya udah banyak minum dan kepala gue rasanya berat banget...


"Selamat tidur, Harial..."


Samar-samar gue denger suara itu...


"Panggil gue, Arial aja..."



BERSAMBUNG...
 
tolong hadirkan orn dan cherprang. trisume.
Astaga, jennis belom diapa2in padahal. Sabar atuh~ :ogah:

wah ci jennis bisa-bisa bernasib sama kaya aku nih ntar...
Nggak kok gee, Harial nggak sebodoh Yovie. Hiyaiyaiyaiya. :wek:

Wah wah mulai merambah bnk sekarang cerita disini
Abis banyak yang leh ugha :cup:

Masang tenda dulu:mancing:
Pasang tenda gelar tiker dulu
Ya monggo2 mau tiker, mau tenda, mau rumah, tanah, hotel, silahkan bebas. Make at homee yaaw~:haha:
 
Part II

EuJeJvQH_o.jpg


Gue tersadar, kepala gue pusing banget. Tunggu, kok gue di dalam truck? Perasaan semalem...


"Astaga!"


Foodtruck gue berantakan, meja-meja dan kursi juga berantakan. Gue panik, buru-buru mengecek seluruh peralatan sepertinya lengkap. Gue berpikir, semalem...


Jennis membopong gue yang tidak sadarkan diri, gue dekap dia...

"Jennis, Arial kedinginan..." Gue cengegesan.
Jennis berusaha mendorong gue, "Kamu apaan sih?"

Tapi gue juga tetep terus berusaha mendekapnya. Jennis kesal sedikit bertenaga mendorong gue dan berhasil, gue terduduk masih dalam keadaan tidak sadar. Dia diam sebentar dan menggeleng lalu kembali membopong gue masuk kedalam truck dan mengatakan...

"Kamu tidur disini ya! Aku mau pulang!"



"Aish, kenapa gue bisa jadi gitu sih?!"


"Kamu ngapain?"


Jennis berdiri menatap gue dengan handuk membelit dikepalanya dan sikat gigi dimulutnya. Gue berusaha datar walau tiba-tiba panik teringat kejadian semalam dimana gue memaksa mendekapnya...


"Kamar mandinya bersih juga, sana mandi gih..." Lanjutnya.
"Ini. Kenapa bisa berantakan semua gini?" Gue menatapnya.
"Heh bodoh, siapa yang semalem mabuk parah tapi nggak beresin resto?" Dia santai menatap gue.


DEG...


"Eee, emang gue mabuk? Sembarangan lo!" Gue berkelak.

"Iya kamu mabuk! Sampe mau-
-Ah udah sana mandi...!" Dia mendorong gue.


Mau...? Bodoh!


"Yaudah iya! Eh tunggu, itu sikat gigi siapa?" Gue sadar dari tadi dia menggigit sikat gigi terus di mulutnya.
"Ini? Aku nemu didalam mobil..." Jawabnya santai.
"Apa? Jennis! Itu sikat gigi gue-


Dia mengeluarkan sikat giginya dan memasukkannya kedalam mulut gue...


"Berisik banget! Udah sana mandi! Ini handuk juga punya kamu..."


Dia juga melepas handuk yang membelit dikepalanya dan memberikannya padaku. Oiya, selain foodtruck, gue ada tenda deket foodtruck ini. Kadang gue pake buat tidur dan buat nyimpan baju serta perlengkapan lain, gue bener-bener udah lama hidup di jalanan dengan foodtruck gue pindah kemana-mana...



***



Selesai mandi, Jennis sepertinya memasak sesuatu untuk sarapan. Seperti sebuah sup, tapi keliatan aneh. Dia sekarang menatap gue...


"Kenapa mukanya aneh gitu? Ini enak kok!"

"Ini apaan? Aneh gini..." Gue sedikit meringis menatap makanan itu.
"Ini sup ikan bodoh! Katanya koki, tapi sup ikan gatau!" Jennis cuek dan menuangkan sup itu ke mangkok yang ada didepan gue.


Gue tersenyum tipis, "Makan yang banyak gih, hari ini kita banyak kegiatan..."


Dia hanya nyengir lalu menyantap makanannya,


"Oiya, kamu yakin mau ikut kompetisi itu?" Dia menatap gue.
"Yakin lah, kenapa emang?" Balas gue cuek.

Dia diam sebentar, "Tinggal tiga hari lagi. Tapi, kalo ngerasain hasil makanan bikinan kamu enak-enak kok, nggak diragukan!"

"Apa nih? Jadi ceritanya lo muji gue?" Gue cengegesan.

"Apa? Nggak! Nggak muji!" Dia panik sendiri.
"Udah makan lagi!" Lanjutnya.


Gue masih cengegesan ngeliatin Jennis yang sekarang jadi canggung, menatap gue lalu melotot.

uZWh00R1_o.jpg


***



Setelah selesai sarapan gue mengajaknya ke supermaket untuk membeli beberapa bahan-bahan makanan yang perlu di restock, entah kenapa gue menurut ketika dia bilang pergi dengan jalan kaki, sementara jarak kami ke supermaket cukup jauh. Jennis bilang dia tau jalan pintas yang tercepat...


Dan kami harus melewati hutan-hutan dan sawah-sawah untuk itu...


"Sampe kan?" Jennis nyengir.
"Iya sih, tapi kenapa harus lewat jalur begitu sih?" Gue kesal.
"Kamu bawel kayak nenek aku ah!" Jennis meninggalkan gue.



Kami berbelanja bahan-bahan untuk foodtruck gue dan beberapa bahan makanan untuk dimakan sendiri. Sedang memilih beberapa daging tiba-tiba Jennis mencolek gue dan berbisik...

"Aku mau naik di trolly dong..."

"Hah? Apa sih? Nggak!" Gue menggeleng.
"Ih, Arial...!" Jennis merengek.
"Jennis! Kayak anak kecil ah!" Gue sedikit membentaknya.

"Aaaaa! Arial!" Jennis sedikit berteriak.
"Aduh! Yaudah iya nih naik nih!" Gue mengalah, takut teriakannya membesar.

Dia dengan cepat naik ke troli milik kami dan meminta gue mendorongnya. Sedikit norak tapi entah kenapa gue ikutan ketawa melihatnya tertawa...

A2nZlmee_o.jpg

Di kasir, semua barang melewati scan pembayaran, ada satu barang yang gue ngerasa ini bukan barang kami...

"Mbak, maaf ini kayaknya bukan barang kami deh..."

Kasir itu menatap gue lalu menatap Jennis, "Itu punya mbaknya..."

Gue gantian menatap Jennis yang sekarang sedikit panik, "Ini punya lo?"
"I-iya, punya aku" Jawabnya pelan.
"Ini apaan sih? Nggak usah aneh-aneh deh...!" Gue kesal.

"Itu pembalut..." Bisiknya pelan.
"Apa? Ngomong yang jelas!" Gue membentaknya.

Dia berubah kesal, "ITU PEMBALUT PUNYA AKU!"

Dan...

Menendang selangkangan gue!

Rasanya mules...!

"Astaga! Mas! Mas gapapa?"

Kasir itu mendekati gue, gue nggak perduli dan cuman bisa meringis melihat Jennis menjauh, rasanya perih dan mules jadi satu!

"Mbaknya tega banget nendang disitu! Lagian sih mas-nya! Jangan kasar-kasar sama perempuan!"
"Maaf ya mbak, jadi ngeliat kami berantem..." Gue masih meringis.
"Iya mas gapapa, tapi itu, bisa jalan?" Dia khawatir. Gue cuman senyum mesem lalu menjauh dengan langkah yang aneh...


Sepanjang perjalanan kembali ke truck, Jennis diam aja. Gue berjalan di belakangnya membawa dua plastik besar belanjaan kami...


"Yaudah iya gue minta maaf. Udah jangan ngambek dong!" Gue masih berusaha bersikap baik padanya.

Dia terhenti lalu menoleh, "Yakin?"

Gue memasang wajah melas dan mengangguk. Dia cengengesan sebentar...


DEG...


Dia berjongkok di depan gue...

"Nggak sakit kan?" Dia mendongak.

"Ah? N-nggak... Gapapa!" Gue memerah panik.
"Bisa gausah jongkok depan gue nggak? Kayak mau ngapain aja..." Lanjut gue berusaha tenang.

"Yaudah deh kalo gapapa, soalnya tadi aku nendang kayaknya kenceng banget..." Dia membantu gue membawa belanjaan dan bergegas.

Sebenernya masih ngilu sedikit tapi entah kenapa pas Jennis tiba-tiba jongkok di depan gue, jadi mengeras dengan sendirinya...


Kami sudah kembali ke foodtruck dan kembali berjualan seperti biasanya hingga sore hari menjelang. Jennis sepertinya lelah, hari ini dia banyak bergerak melayani pelanggan. Gue seneng liatnya...


"Kerja bagus, Jennis!" Dia tersenyum lalu memukul-mukul pundaknya beberapa kali.
"Hei, karena lo udah kerja bagus hari ini, mau gue masakin apa buat makan malam?" Gue santai menatapnya.

"Hmm, aku maunya masak bareng!" Dia nyengir.
"Ha? Udah gue aja..." Gue cengengesan.
"Ih! Harial...!" Dia melotot.

Gue ketawa, "Yaudah iya masak bareng sini..."


Jennis terlihat girang, dia naik kedalam foodtruck dan membantu gue membuat makan malam untuk kami berdua. Setelah semua bahan-bahan sudah dimasak, Jennis memperhatikan gue mengaduk-aduk nasi gorengnya...


Tanpa sadar Jennis memperhatikan dari dekat sehingga lengan gue tidak sengaja menyenggol dadanya!

oIqHBVYV_o.jpg


"Eh, maaf...!" Gue tersadar dan panik.
"Kenapa emang?" Jennis bingung ngeliatin gue.
"Ha? Emang nggak berasa?" Gue juga bingung.
"Apanya?" Jennis polos ngeliatin gue.
"Yaudah lupakan..." Gue datar.


Untung nggak nyadar, tapi kenyal juga... Eh, apaan sih!


Nasi goreng sudah siap kami santap. Kami berdua saling tatap dan sama-sama cengengesan...


"Udah dimakan ayok..." Usul gue.
"Enak ga nih? Tadi aku ngasih garam di telurnya kayaknya kebanyakan deh..." Jennis ragu.

"Nggak kok-

Asin...!

"Asin banget, Jennis!" Gue meringis.
Jennis tertawa, "Maaf...! Bentar aku ambilin minum!"


Gue buru-buru minum air dari Jennis. Masih merasa asin gue cuman bisa meringis, Jennis tertawa sepertinya puas sekali. Kami berdua tidak sadar bahwa ada seorang gadis tiba-tiba menghampiri kami...


"Harial, apa kabar?"


Gue dan Jennis kompak menoleh,


Dia kan...



BERSAMBUNG...



Monggo di nikmati, mudah-mudahan makin greget ehehehe~
 
Terakhir diubah:
Wih seruuu. Ngebangun emosi ama chemistry antara tokoh, sama ke pembaca juga, gamaen asal ekse aja. Favorit banget nih model cerita kaya gini
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd