Gini deh, coba bikin komitmen, rencanakan ketika kalian mau tinggal berdua.
Bikin pengeluaran rumah tangga, di sini masuknya adalah segala pengeluaran buat suhu berdua hidup, misal biaya kontrakan, nyicil rumah, makan sehari-hari, dll, sesuai dengan gaji yang dimiliki suhu. Karena menurut suhu, suami adalah penafkah keluarga, bukan istri.
Istri mau tetep kerja ? ga masalah. Let her work, tapi tegaskan bahwa uang dari gaji dia, adalah milik dia, bukan milik rumah tangga. Gaji gf (atau wf) bisa doi pake sendiri, terserah misal buat nabung kek, jajan kek, beli kosmetik dll.
Soal takut ditolak karena inferior dari sisi finansial ? maju suhu, jangan takut. Kalo bisa bicara sama bapaknya, man to man. Tegaskan soal keinginan suhu dalam membangun rumah tangga bersama anaknya, berikan assurance bahwa suhu akan bertanggung jawab untuk kebahagian anaknya (gf suhu). Jangan tunjukkan keraguan karena perbedaan finansial, tapi tunjukkan semangat bahwa suhu mau menghapus perbedaan itu.
Btw soal komitmen ente dan gf soal pengaturan duit rumah tangga vs gaji gf, ndak usah diberitahu ke ortunya. Karena itu ndak perlu diketahui, kecuali ortunya nanya ya.
Sekian sih celoteh malem dari ane. Babay, mau ane tinggal nyicil tugas