Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY GREAT DAIRAZER ANGELION (racebannon)

GREAT DAIRAZER ANGELION

=====

PART 9 – BUTTERFLY


albion10.jpg

“Albion System Engage, For God, The King, and The People”

Graham Townsend menutup matanya sebentar, membayangkan Kim, istrinya, dan kedua anaknya yang masih kecil, Harry dan Lizzie. Suara gemuruh mesin helikopter terdengar di telinganya. Dia mengatur nafasnya, sambil mencoba mendengar detail-detail kecil. Suara-suara missile dan meriam saling bersahutan.

Dia mengenakan helmnya, sambil menunggu beberapa saat lagi. Dia sudah menyalakan system Albion, dan siap ketika robot raksasa ini diterjunkan ke garis pantai Napoli.

“Begitu turun, langsung maju dan serang, kami sedang berusaha untuk membersihkan landasan untuk Albion”
“Roger That”

Graham menggenggam tuas di kanan dan kirinya, sambil memainkan kakinya, sebelum menginjak pedal untuk mengendalikan robotnya.

“All Clear”
“Drop the package”

Psssh.. Dua buah helikopter kargo yang mengangkut Albion menurunkan robot itu pelan-pelan. Beberapa Destroyer Gunship berputar-putar di atas Albion, membersihkan area sekitar itu dari pasukan Desdiber. Belasan Tank Amphibi mulai merayap dari garis pantai, untuk maju di garis depan bersama Albion.

“Ready”

Kedua helikopter kargo tadi sudah lepas landas lagi, kembali ke markas. Graham berusaha untuk rileks, dan tersenyum kecil, sambil mengucapkan salam pembuka.

“King William says hi” Dia menekan tombol yang ada di tuas, dan meriam yang ada di tangan kanan Albion langsung menyalak.

“DHUAR!” telak, mengenai sebuah battle station milik Armada Perang Desdiber.

“Albion maju, kecepatan 60 km/jam”

Albion berlari ke medan perang, dengan memuntahkan ribuan peluru dari semua senapan yang ada di badannya. Dengan tenang Graham mengendalikan robot raksasa itu, sambil menyapu semua tank, kendaraan berat, bahkan pesawat tempur Desdiber yang terbang rendah. Dia memang pilot yang jagoan.

Dan walaupun robot itu sudah uzur, tapi Albion benar-benar seperti tank yang berjalan. Dia kuat, walau sudah kuno. Dia efektif, walau teknologinya mundur belasan tahun ke belakang.

“Hebat juga” bisik Kenji ke Kaguya.
“Albion memang tidak pernah kalah di medan perang, kuncinya dia adalah gerakan yang efektif dan pertahanan yang tangguh” jawab rekannya itu.
“Kita juga jangan mau kalah”
“Makanya, kita bergabungnya nanti, sebentar lagi, tunggu Jericho memancing Androman 32 keluar dari kepompongnya dulu….”
“Hah, aku sudah tak sabar” kesal Kenji sambil menembakkan missile ke arah kerumunan pesawat armada Desdiber.

Di bawah sana, pasukan infantri manusia sudah mulai beradu tembak melawan pasukan Desdiber yang berteknologi canggih. Tapi bantuan Albion serta tank-tank yang sabar, maju perlahan-lahan mampu memaksa pasukan Desdiber mundur sedikit-sedikit.

Peluru tajam, sinar laser, missile, roket dan suara dentuman meriam saling berbalas. Tapi ada satu yang sangat mencolok.

Albion. Dia tampak seperti pahlawan disana. Dengan gagah robot kuno itu bergerak di tengah reruntuhan kota Napoli, maju ke arah kaki Gunung Vesivius. 40 menit, waktu yang disediakan untuk bisa sampai ke kaki gunung. Dan Albion terus merangsek maju pelan-pelan, jaraknya hanya 25 km, harusnya bisa sampai lebih awal.

“Harus kuakui aku agak meremehkan Albion”
“Siapa yang tidak…. Robot kuno soalnya…” balas Kaguya, sambil melihat radar. Dia melihat Albion terus maju dengan lancar. Pasukan Desdiber memang lebih canggih, tapi Albion lebih kuat dan lebih berpengalaman di medan perang.

“Graham, arah jam 11, jarak 2 kilometer, ada Astro Jackal” pesan dari Markas masuk.

Graham mengaktifkan teropongnya, dan melihat ada sosok anjing ganas luar angkasa yang berlari kencang ke arahnya. Anjing ganas itu menginjak-nginjak beberapa tentara manusia maupun tentara Desdiber, sambil meloncati dan menghindar tank-tank yang merangsek maju ke kaki Gunung Vesivius.

“Serahkan padaku”

Mahluk ganas itu menerkam Albion. Tapi dengan gagah Albion berhasil menangkapnya dengan tangan kanannya. Albion lalu membanting mahluk itu ke tanah, sambil menghancurkan kepalanya dengan satu injakan yang keras.

“Keren” puji Kenji. “Aku tak sabar ingin bergabung, sekarang bagaimana?” Kenji menghindari missile yang terbang ke arahnya.
“Nanti”

“Kalian tak sabar ya? Apakah seksnya panas tadi malam?” potong Isla Zimmerman di communicator.

“Kenapa dia ikut-ikutan dalam pembicaraan kita?” tanya Kaguya.
“Entahlah”

“Dairazer, Angelion, Carpet Bomber, Red Team dan Blue Team, tolong bantu Albion…. Pasukan Astro Jackal datang dari arah jam 11 nya Albion” Markas memberikan perintah, untuk menangani kerumunan Astro Jackal yang mendadak muncul dan menyerbu ke arah Albion dan kendaraan-kendaraan lapis baja yang sedang bergerak stabil ke arah Kaki Gunung.

“ROGER”

Beberapa pesawat langsung mengambil arah menyamping, sambil menghujani para Astro Jackal dengan tembakan-tembakan beruntun, Albion dan pasukan yang di darat terus maju, tidak mengindahkan hadangan anjing-anjing luar angkasa tersebut.

“Light em up!” teriak Graham di communicator, sambil memuntahkan ribuan peluru tajam yang menembus daging-daging Astro Jackal yang mengerikan.

“Arah jam 3, light tank Desdiber”
“On it”

Graham Townsend meluncurkan beberapa buah Zeta Missile dari punggung Albion, menghancurkan tank-tank alien itu, membersihkan jalan mereka ke Kaki Gunung Vesuvius untuk mengambil alih area itu.

Red Team, Blue Team, Dairazer dan Angelion kembali bergabung dengan armada yang menuju kawah gunung. Carpet Bomber dari angkasa terus menghujani bom-bom mematikan untuk pasukan Desdiber. Beberapa dari mereka tertembak jatuh, atau hancur di udara, terkena amunisi mematikan pasukan penjelajah galaksi itu.

“Jericho, status?”
“Dalam lima menit kita akan sampai ke kawah gunung” balas Isla yang sedang mengalihkan tenaga robotnya ke Zeta Cannon di tangannya, juga mempersiapkan pedang laser untuk menebas kepompong Androman 32 yang masih duduk tenang di atas kawah gunung.

“Albion, status?”
“Kamp militer terlihat, kita akan sampai dalam waktu lima menit… Amunisiku sebentar lagi habis, minta tolong untuk transporter datang dan mengisi ulang senjata”
“Roger, akan segera dikirim”

Graham dengan penuh percaya diri merangsek maju, menghabisi beberapa tank, kendaraan lapis baja dan beberapa Astro Jackal. Sampai saat ini, pasukan gabungan Italia, Jerman, Prancis, Israel dengan bantuan Albion dan Armada dari Sea Lion bisa mendekat dengan baik ke arah target mereka. Korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Semuanya terlihat seperti neraka, asap hitam, kobaran api, peluru dan missile yang saling meluncur, adalah pemandangan pagi itu.

“Jericho, mulai”
“Roger”

Isla menekan pedal sampai mentok, Jericho meluncur di udara, ditemani oleh dua Destroyer Gunship dari Blue Team.

“Tembak” ucap Isla dengan suara seksinya, mengarahkan Zeta Cannon ke arah Kepompong Androman 32. Destroyer Gunship memuntahkan puluhan Zeta Missile, untuk menghancurkan kepompong itu.

Semuanya kena dengan telak, dan asap hitam membumbung dari arah kepompong mahluk mengerikan itu.

“Kena?”
“Semuanya kena”
“Tunggu sampai asapnya pergi”

“Sial, dia tidak terpengaruh oleh tembakan kita!”

Kepompong itu masih berdiri tegak. Urat-uratnya yang terlihat seperti akar pohon masih terlihat dengan jelas. Dia masih berdiri dengan mengerikannya di atas kawah. Warnanya hitam pekat, dengan aksen-aksen abu yang membuatnya terlihat lebih seperti telur alien daripada kepompong.

“Dairazer dan Angelion bantu serang…. Tunggu!!”

Sinar-sinar merah terlihat dari dalam ruas-ruas kepompong itu. Retakan mulai muncul.

“WRRRRRRKKKKKKKKK” suara aneh itu menggelegar, memekakkan telinga, Androman 32 akan bangkit.

“TEMBAK!!!” ribuan missile, sinar-sinar laser menyerang ke arah kepompong sialan itu. Tapi tidak satupun yang mempan. Retakannya makin lebar, cairan putih yang menjijikkan menetes-netes ke sekitarnya, dan sebuah kaki serangga raksasa keluar dari tengah kepompong.

Tak Cuma satu sekarang, dua, tiga dan….

KRAAAKKKKKKKKK.

“WWWRRRKKKKRKKRKRKRKRKRKRKRKKRKRRKRKRKRKKRRKKKKK” Androman 32 memecahkan kepompongnya sendiri. Mahluk mengerikan itu keluar dari sana, lantas mengembangkan sayapnya yang besar itu.

“Tunggu, terakhir sebelum membentuk kepompong, dia tidak terlihat seperti itu…….”

“WAAAAAARRRRKKKKKK”

Androman 32 menyalak ke angkasa, dan dia mulai mengepakkan sayap raksasanya, lantas melayang dan mengapung di udara. Mereka semua tidak menyangka Androman 32 berubah bentuk. Dulu, bentuknya hanyalah kupu-kupu raksasa sayapnya dapat memuntahkan api. Tapi sekarang, bentuknya jadi lebih mengerikan.

Mulutnya memiliki taring yang banyak. Matanya empat, dan wajahnya terlihat lebih mirip dengan laba-laba dibandingkan dengan kupu-kupu. Ke delapan kakinya bergerigi, semuanya terlihat berbahaya. Sayapnya ada enam, dan semuanya berwarna pelangi, indah tapi mematikan. Dan yang lebih mengerikan, tubuhnya mengular panjang, dan bertekstur aneh.

androm10.jpg

“Itu… Terlihat seperti kumpulan tengkorak manusia….”
“Fuck, mengerikan sekali!!”

Tubuhnya terlihat mengerikan dan menjijikkan. Badan panjangnya seperti disusun oleh ribuan tengkorak dan tulang belulang manusia. Dan Astromonster mengerikan itu, sekarang terbang dengan gagahnya di angkasa, berputar-putar dan menghabisi beberapa pesawat tempur yang ia lewati.

“Serang!!”

Serangga raksasa itu sudah bermetamorfosis, dan dia memuntahkan lahar api dari mulutnya, menghabisi semua yang bisa ia temui.

Semuanya kelabakan, menembakkan semua amunisi yang mungkin, kecuali pasukan di darat dan Albion, yang memang fokus menghancurkan Kamp Militer Desdiber.

“Saatnya G.D.A bergabung!” perintah dari markas muncul. Kenji dan Kaguya langsung memindai jari mereka, bersiap untuk sequence Dai Gattai. Sementara Dairazer dan Angelion bergabung, pasukan udara lainnya terus-terusan menghujani Androman 32 dengan semua persenjataan yang ada dan mungkin.

“Gila, tidak mempan!!” teriak Isla Zimmerman di komunikator.

Jericho berusaha menghindari serangan Androman 32. Dia mengeluarkan laser bladenya, dan langsung menuju sayap monster itu. Kilatan cahaya terlihat saat dia menghantamkan pedang sinar itu ke sayap Androman 32. Jericho yang mungil, sedang bertempur dengan Monster serangga raksasa, dan tampaknya mahluk itu sulit dilukai.

“Great Dairazer Angelion siap!!!” teriak Kenji. Yang langsung meluncurkan robot tempur raksasa itu, untuk menghajar wajah mengerikan Androman 32.

“Albion? Status?”

“Kami sudah bisa menghancurkan gerbang utama, tank sudah mulai masuk dan pasukan infantri menyusul…” Graham Townsend melihat kengerian di udara. Puluhan Destroyer Gunship hancur, sementara Great Dairazer Angelion dan Jericho sedang bertarung habis-habisan dengan Androman 32.

“Ratakan dengan tanah!”
“Roger”
“Albion, bantu untuk serang Androman 32 dari bawah”
“Roger that”

Albion bergerak sendirian, memisahkan diri dari pasukan yang mulai bisa menguasai kamp milik Desdiber. Ini rasanya seperti terlalu mudah. Robot kebanggaan Inggris itu memuntahkan ratusan missile yang baru saja diisi ulang.

Dengan ganasnya dia menyerang Androman 32 dari bawah, yang sedang kerepotan dalam dogfight melawan Jericho dan Great Dairazer Angelion.

“Sulit sekali, kulitnya sangat keras”
“LIGHT BLADE!!! ON !!!”

Great Dairazer Angelion memunculkan pedang sinar raksasa yang langsung ditebaskan ke arah Androman 32. Kena, dengan telak. Salah satu kaki monster itu putus, dan jatuh ke tanah. Monster itu malah terbang tak tentu arah, menabrak ke sana sini, sambil menyisir udara.

Albion, sekarang sendirian, mengikuti arah gerak monster itu. Dia terus memuntahkan semua peluru yang ia punya, mencoba melukai Androman 32.

Monster serangga itu sekarang mencoba mendarat. Albion menghentikan tembakannya dan mengeluarkan palu godam raksasa yang muncul dari belakang punggungnya. Tangan kanannya mengarahkan meriam raksasanya ke muka Andoman 32, dan mulai menembak.

“WRRKKK!!!” Androman jatuh, dan pada saat yang bersamaan, Albion memukulkan palu tersebut ke arah muka mahluk itu.

“Sial!!”

Androman 32 menangkap palu itu, mencabutnya dari tangan Albion, dan membuangnya entah kemana. Monster dari neraka itu merangsek, menangkap badan Albion yang besar, dan mulai terbang kembali.

Albion berontak, dia memuntahkan kembali semua peluru yang bisa dia tembakkan. Androman tetap terbang tinggi ke atas, menembus langit dan awan.

“Graham!”
“Aku akan coba menghancurkan monster ini…”
“Segera selamatkan dia!”

Jericho dan Great Dairazer Angelion menyusul mahluk itu, berharap bisa menyelamatkan Albion.

KRAK!

Androman 32 mematahkan badan Albion. Puing-puing Albion jatuh dari angkasa.

“Graham, status?”
“Graham, Please Copy!!”

Jericho terbang ke arah puing-puing itu, tapi Androman 32 kembali terbang ke bawah, dan dia menghantamkan badan Albion ke tanah. Mendadak, suasana hening. Asap hitam membumbung dari badan Albion yang sudah tercerai berai.

Graham Townsend tidak bersuara. Tidak ada balasan dari Albion. Robot kebanggaan Inggris itu sudah hancur berkeping-keping, tidak ada tanda kehidupan dari sana.

“Graham Townsend!!! Status? Albion? Albion?”

Suara dari markas terdengar panik. Androman 32 dia, dan dia memuntahkan lahar panas dari mulutnya, menutupi puing-puing Albion dengan seketika. Tidak ada tanda-tanda Graham selamat.

Mendadak semua hening. Androman 32 menyalak ke udara, dan terbang kembali.

Di markas, di pulau Sardinia, indikator kehidupan Graham Townsend mati. Cahayanya meredup. Sinyal radio dari Albion hilang. Dan kondisi mulai gawat.

Sepertinya, Inggris kehilangan pilot robot kebanggaan mereka.

=====

BERSAMBUNG
 
GREAT DAIRAZER ANGELION - ANNOTATION

Project G.D.A


Project Super Robot, dibawah komando Sea Lion Base untuk melawan Armada Perang Desdiber.

Sea Lion Base

Pangkalan militer yang terletak di Laut Cina Selatan. Joint Operation antara Angkatan Bersenjata Jepang, Filipina, Hong Kong dan Korea Selatan.

- Kenji Sato : Pilot Dairazer, tokoh sentral serial ini.
- Kaguya : Pilot Angelion, tokoh sentral serial ini.

- Gen. James Chu : Komandan Sea Lion Base, Ketua Project G.D.A
- Yuki Yoneda : Field Commander Project G.D.A
- Gloria Reyes : Field Operator / Support Project G.D.A
- Park Eun Hyeun : Field Operator / Support Project G.D.A
- Naoto Nakajima : Field Operator / Support Project G.D.A
- Professor Daijiro Hayashi : Pencipta Great Dairazer Angelion

Civilian

- Nami Takahara : Reporter TV, Tunangan Kenji Sato

main_c10.jpg

Kaguya - Kenji Sato - Nami Takahara

Mount Vesuvius Operatio


- Marco Viali : Komandan Operasi
- Isla Zimmerman : Pilot Jericho, Angkatan Bersenjata Israel
- Graham Townsend : Pilot Albion, Angkatan Bersenjata Inggris

asdf10.jpg


Desdiber

Armada Pasukan Perang antar Galaksi yang berambisi menguasai Alam Semesta dari ujung ke ujung.

Mysterious Leader : Sosok pemimpin Armada Perang Desdiber

Para Perwira Tinggi Desdiber yang ditugaskan menyerang Bumi :

desdib10.jpg


Astromonster

Senjata milik armada Desdiber. Monster raksasa puluhan meter hasil kreasi bioteknologi, robotika dan mistis.

Andoman 32 : Menyerang Italia, bersarang di Gunung Vesuvius
 
GREAT DAIRAZER ANGELION

=====

PART 10 – FUNERAL


androm10.jpg

“Graham Townsend, copy, please reply!”

Teriak Komandan Marco Viali dari markas. Layar utama di markas menampilkan puing-puing Albion. Beberapa orang tampak kaget. Yuki Yoneda langsung menyambar komunikator yang ada di hadapannya, dan memerintahkan Great Dairazer Angelion untuk segera beraksi.

“Kenji, Kaguya, selesaikan ini dengan cepat”
“AEON CLAW!!” Kenji meneriakkan salah satu senjata terkuat dari Great Dairazer Angelion. Jari-jari robot raksasa itu berpendar, berwarna hijau.

“Isla, tolong, alihkan perhatian monster itu, pancing dia!” teriak Kenji ke Jericho.
“Roger”

Isla Zimmerman yang juga masih kaget melihat Albion dicabik-cabik sekarang bergerak maju. Dia menyisir udara, dengan kecepatan khas Jericho, robot tempur Israel itu. Dia bergerak seakan-akan acak, hanya untuk memancing Androman 32.

Androman 32 mulai terbang mengejar Jericho. Jericho menanggalkan Zeta Cannonnya yang tampaknya tak berguna. Jericho meliuk-liuk di udara, berusaha agar tak terkejar oleh Androman 32 yang dengan asal memuntahkan lahar panas dari mulutnya.

Badan monster itu terlihat sangat mengerikan dan tak manusiawi. Susunan tubuh yang terdiri dari tengkorak dan tulang manusia itu terlihat tidak wajar dan tak nyaman.

“Red Team, Blue Team, tembak bersamaan ke arah Androman 32, hujani dia dengan missile dan senapan jenis apapun”

“Roger that” mereka membalas permintaan Kenji, dan langsung memuntahkan semua yang mereka punya ke arah Androman 32. Kenji langsung mengejar monster itu. Sementara di bawah sana, tank pasukan gabungan dan berbagai kendaraan lapis baja lainnya merangsek pelan ke kamp milik Desdiber. Albion yang sudah jatuh, berhasil membuka jalan untuk mereka dan menghabisi sebagian besar pasukan Desdiber.

“Kaguya, aku butuh kamu mengalihkan sebagian besar sumber daya ke tangan G.D.A” pinta Kenji.
“Kenapa? Kita akan jadi sulit terbang nantinya”
“Aku ingin merobek monster sialan itu”

Great Dairazer Angelion terbang ke arah Androman 32, dan dengan gerakan yang cepat, dia menangkap badan dari monster aneh itu.

“Sekarang!”

Cahaya hijau di jari jemari Great Dairazer Angelion berpendar makin kencang. Kenji dengan penuh amarah, langsung mencabik badan monster itu.

“Kita akan kehilangan keseimbangan” bisik Kaguya.
“Sebentar lagi”

“KKKKRRRAAAAKKKK” Androman 32 berteriak kesakitan, saat Great Dairazer Angelion merobek badannya. Tubuh panjang yang menjijikkan itu robek, terbuka lebar, memperlihatkan organ dalamnya yang tak berbentuk. Tulang-tulang manusia rontok dari badan Astromonster itu.

Jericho memperlambat terbangnya dan membalikkan badannya. Dia melihat kengerian yang hadir. Adegan merobek perut monster serangga raksasa dari luar angkasa ini akan membuat mual orang-orang yang berperut lemah.

“Stabilkan kembali” Kenji berteriak pelan.
“Dalam 3, 2, 1…”
“Oke…. Siap-siap untuk Dai Blast”
“Energi sudah stabil, tembak sekarang Kenji, sebelum dia menjauh!” seru Kaguya sambil menyeimbangkan distribusi energi robot itu.

“DAI BLAST !!!!”

Sinar penghancur meluncur dari mata Great Dairazer Angelion. Langit seperti menyala terang ketika itu terjadi. Sinar mematikan itu kena dengan telaknya ke organ dalam Androman 32. Monster aneh itu meraung-raung, berusaha menghindar dari senjata mematikan itu, tapi tak sanggup. Great Dairazer Angelion memegang badannya yang sebentar lagi hangus itu.

“KKKR KKRKRKRK KRKKRRKR……” Androman 32 meronta-ronta. Dia terbang ke segala arah, tapi tak sanggup melepaskan dirinya dari cengkraman dan cahaya maut dari Great Dairazer Angelion.

Sejenak, mata mahluk itu seperti tak bercahaya lagi. Great Dairazer Angelion membuang bangkai Androman 32 ke tanah. Kenji mencoba menyeimbangkan nafasnya yang memburu. Dia menyeimbangkan posisi terbang robotnya lagi. Sang pilot lantas langsung mengambil satu tarikan nafas yang sangat panjang.

“Kaguya”
“Kenapa?"
“Kita selesaikan ini semua, mari habiskan Kamp Militer Desdiber”
“Tidak perlu, pasukan gabungan sudah menguasainya sekarang”
“Oh? Baiklah…..” Kenji lantas menerbangkan Great Dairazer Angelion memutar, memantau kondisi medan perang yang sudah amburadul.

Ribuan kendaraan perang tampak hangus. Tumpukan mayat manusia dan alien tercerai berai dimana-mana. Asap membumbung tinggi dari bangunan-bangunan kamp militer Desdiber. Suasana hening, langit seperti kosong. Great Dairazer Angelion turun dari langit, mendarat dengan mulusnya di dekat puing-puing Albion. Robot tempur raksasa itu berlutut, dan menjulurkan tangannya ke tanah. Kenji menekan sebuah tombol dengan keras. Kokpit robot itu terbuka.

Dia loncat keluar, sambil berusaha membuka helmnya.

“Kenji, jangan keluar dulu… Bahaya!” teriak Kaguya memperingatkannya. Tapi helm pria itu sudah terlanjur terbuka. Kenji menyusuri badan dan tangan Great Dairazer Angelion untuk kemudian berlari, ke arah reruntuhan Albion.

“Graham!” dia berteriak ke arah potongan potongan badan Albion. Dia berusaha mencari tubuh bagian atas robot itu, yang tampaknya sudah terlihat oleh mata. Kenji berlari, menghampiri puing tersebut, dan berusaha mencari akses ke kokpit Albion.

Ketika Kenji sudah mendapatkannya, dia membukanya dengan paksa.

“Pssh” pintu kecil seukuran orang dewasa terbuka di badan Albion. Kenji meringis. Dia melihat pemandangan yang miris. Graham Townsend, sedang beristirahat dengan tenang disana. Matanya tertutup, dengan darah keluar dari hidungnya. Dia tidak mungkin mengeluarkan Graham dari kokpit yang tampaknya agak remuk itu. Ekspresi wajahnya tenang, dia seperti sedang tertidur.

Tangan kanannya menggenggam sesuatu. Kenji mencoba membuka tangannya dan melihat apa yang digenggam pilot robot asal Inggris itu. Kenji lantas menelan ludahnya.

Sebuah foto keluarga yang sudah lecek dan ada tetesan darahnya. Keluarga kecil yang bahagia. Dengan kesal, Kenji menatap ke angkasa, melihat para pesawat tempur yang sedang terbang memutar, Jericho yang sedang berusaha untuk landing, dan Carpet Bomber yang siaga, kalau-kalau ada serangan balasan.

Hatinya seperti hancur. Dia menatap bangkai Androman 32 yang terlihat di kejauhan.

Langit seperti ingin menangis, tapi tidak mau. Keheningan ini entah sampai kapan akan berakhir.

=====

pckvgg10.jpg

Birmingham, 15 Oktober 2053.

Kenji terdiam di tengah kerumunan orang di sana. Dia memakai setelan jas berwarna hitam, lengkap dengan kacamata hitam untuk menutupi matanya yang silau.

Pukul sepuluh pagi disini.

Kaguya berdiri di sebelahnya dengan dress sederhana berwarna hitam, lengkap dengan syal di lehernya. Semua yang hadir memakai baju hitam.

Peti mati yang terlihat gagah itu ada di atas liang kubur. Seorang pria yang tak asing, berdiri di podium, dengan muka gamang. Dia seperti bingung harus bicara apa di depan khalayak ramai. Matanya terus memperhatikan Kim Townsend, yang sedang duduk sambil memeluk foto seorang tentara gagah yang berseragam lengkap.

Graham Townsend. Kim terus-terusan menangisi kepergian suaminya di medan perang. Gunung Vesuvius adalah misi terakhir Albion, sekaligus misi terakhir Graham Townsend. Lizzie dan Harry, anak sang almarhum berdiri di samping ibunya, tampak terdiam dan tak tahu harus berbuat apa. Mereka berdua masih kecil, mungkin masih duduk di sekolah dasar.

“Graham Townsend adalah pahlawan perang” ucap King William. Dia tersenyum kecil ke arah Kim Townsend. Queen Kate yang menemaninya hanya bisa diam di belakangnya. Uskup Agung Canterbury berdiri di sebelah King William.

“Dia adalah contoh semangat Inggris sejati. Dia memenangkan perang, membuka jalan untuk membebaskan Gunung Vesuvius dari jajahan. Kami dulu mungkin adalah bangsa yang menaklukkan dunia dan memerintahnya, tapi kami sekarang membebaskan dunia dari jajahan, seperti apa yang sudah dibaktikan oleh Graham Townsend di medan perang. Tempat terbaik di surga pasti menjadi tujuan dia sekarang”

Kenji termenung, dia melihat sendiri proses jatuhnya puing-puing Albion. Dia sudah biasa melihat rekan sesama tentara gugur di medan perang, tapi baru kali ini dia melihat seseorang wafat saat sedang berjuang mengendarai robot raksasa.

“Dia sudah damai sekarang, tugasnya telah selesai, sekarang tugas kita melanjutkan perjuangannya. Inggris sedang berduka, tapi kita tidak boleh hilang semangat untuk membantu dunia mengalahkan Desdiber. Tuhan bersama kita, dan akan terus menemani kita dalam perjuangan kita… Dan hari ini, Graham Townsend kembali ke Tuhan, sebagai pahlawan perang”

King William diam, dan mundur. Seketika, semuanya hening. Uskup Agung akan memimpin kembali upacara pemakaman. Janda sang pahlawan perang masih menangis. Rasa marah di dalam hati Kenji semakin besar.

Desdiber, harus segera dilenyapkan.

=====

Malam, menjelang tengah malam. Suasana di Birmingham begitu sepi. Negara ini sedang berduka, mereka baru saja kehilangan putra terbaiknya, Graham Townsend yang gugur di medan perang.

Wajah sang pilot Albion menghiasi halaman muka semua media. Nyalakan televisi, mukanya muncul. Di jalanan pun begitu, apalagi disini, di kota tempat ia tinggal.

Kenji Sato baru kembali ke hotelnya. Dia baru saja keluar minum-minum bersama beberapa perwira militer lainnya. Sejak pertempuran di Gunung Vesuvius kemarin, belum ada kejadian-kejadian besar lainnya yang membutuhkan dirinya dan Kaguya.

Suasana sedang gloomy sekarang. Kenji tidak membiarkan suasana ini menguasai hatinya. Dia sedang marah, karena lagi-lagi sebuah misi penting memakan korban yang penting.

Dia berjalan ke arah lift, dan dia menekan tombol yang menuju ke lantai tujuannya. Dia memendam amarah, yang ingin ia salurkan ke kewajibannya sebagai pilot sebuah robot raksasa. Robot raksasa yang begitu canggih, sehingga kedua pilotnya harus berhubungan badan agar koneksi antara mereka dan robot tersebut menjadi erat.

Dan hal ini butuh sesuatu yang reguler. Dia telah sampai di lantai tujuannya.

Ah, sial, pikirnya. Kenji berjalan ke arah sebuah kamar, dan dia langsung mengetuknya dengan pasti.

Hening sesaat.

“Kenji?”
“Iya ini aku”

Pintu kamar itu terbuka. Kaguya berdiri di balik pintu, masih mengenakan dress hitam yang tadi.

“Aku masuk ya”
“Sebentar” Kaguya membuka rantai yang terpasang di pintu kamarnya. Dia membuka lebar pintu kamar hotel itu, mempersilahkan rekannya masuk.

mood-r10.jpg

Kenji tanpa disuruh langsung masuk ke dalam, dan duduk di kasur Kaguya. Televisi menyala dengan terangnya di ruangan gelap itu. Dan lagi-lagi, siaran berita yang mengudara menyiarkan tentang kejadian di Gunung Vesuvius, lengkap dengan profil pilot Albion, Graham Townsend.

Kaguya menutup dan mengunci pintu. Dia berjalan dan berdiri di hadapan Kenji.

Mereka berdua terdiam sambil saling menatap.

“Kita…”
“Iya, aku tahu apa yang harus dilakukan” Kaguya melepas celana dalamnya tanpa membuka bajunya. Kenji langsung menarik badan perempuan itu ke pangkuannya. Dia memeluk pinggang ramping Kaguya, sambil menatap matanya lekat-lekat. Sulit sekali berhubungan seks tanpa intimacy. Rasanya seperti sedang disetrap.

Alat kelamin mereka berdua saling menempel, dipisahkan oleh celana Kenji yang masih terpasang rapih. Sang lelaki membuka jasnya, dibantu oleh sang perempuan, yang melepaskan dasi, untuk kemudian dengan perlahan membuka satu demi satu kancing kemeja Kenji.

“Let’s do this quick” bisik Kaguya di telinga Kenji, yang sepertinya merangsang lelaki itu. Kenji mengangguk sambil menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal lain selain penetrasi. Dia merogoh Kondom dari saku celananya. Kaguya membantunya untuk melepaskan celananya.

Tanpa gerakan yang tidak perlu, dia berhasil melakukan semuanya dalam waktu singkat. Kaguya mendorong tubuh Kenji jatuh ke arah kasur.

“Tidak usah butuh waktu lama…. Aku sudah merangsang diriku sendiri dari tadi” lanjut Kaguya. Mereka sudah melakukan ini dengan rutin dan terjadwal, jadi Kaguya bersiap-siap sebelumnya. Kenji mengangguk. Kaguya langsung menggenggam penis Kenji dan memasukkannya ke Vaginanya yang sudah basah.

“Ahnn…” Kaguya meringis saat penis pria itu masuk ke dalam tubuhnya. Perlahan tapi pasti, dia menggerakkan tubuhnya naik turun di atas badan pria itu. Kenji hanya menyentuh paha Kaguya, dan perempuan cantik itu bergerak sendiri.

“Ssh…” Kaguya mendesah kecil, sesuai dengan ritme gerak tubuhnya. Kenji menutup matanya. Dia berusaha membayangkan tunangannya agar dia tidak merasa terlalu berdosa. Entah ini selingkuh atau bukan. Tidak ada satupun yang memakai perasaan dan mereka punya aturan yang jelas.

Tanpa ciuman. Tanpa oral seks. Tanpa foreplay. Tanpa cuddling. Straight to sex, dan harus memakai pengaman. Bagi lelaki yang katanya lebih banyak memikirkan soal hal-hal berbau seksual daripada perempuan, hal ini menyiksa juga. Karena sejatinya hubungan seks adalah tanda keintiman, tanda kasih sayang, tanda kedekatan. Tapi walaupun itu semua tidak ada, nafsu juga harus bermain. Dan disini, nafsu Kenji dan Kaguya seperti ditahan. Karena kita semua tahu, nafsu bisa menjadi pintu masuk bagi perasaan-perasaan dan tingkah laku lain.

“Nnn”
“Ah…”

Mereka berdua saling mengerang dan mendesah dalam suara yang tak nyaman. Seperti ada sesuatu yang tertahan di dalam diri mereka.

“Fuck…” bisik Kenji.
“Ah!”

Kenji mendadak bangkit, memeluk tubuh Kaguya. Dia merubah posisi bercinta mereka berdua. Kaguya dibaringkan di kasur, dan Kenji menimpa tubuhnya. Dia menggerakkan penisnya dengan gerakan yang cepat dan tak beraturan.

“Kenji… Ah… Pelan-pelan….”
“Bukankah kita tidak ingin melakukan ini terlalu lama?”
“Ah… Iya tapi… Ah!”

Kaguya mengerang tertahan. Mulutnya terbuka, dia tidak mengantisipasi serangan seperti ini.

“Kenji.. Kenapa.. Ah!” Dia merasakan sensasi lain. Tangan Kiri Kenji sepertinya sedang meremas pantatnya. Mendadak, tangan sang lelaki merayap ke atas, lalu meremas buah dada perempuan itu.

“Jangan… nnn.. Jangan… Mnn…”

Bibir mereka berdua bertemu. Sejenak, mereka hanyut dalam adegan itu. Mereka saling memagut, memainkan lidah mereka dan saling melumat bibir. Kaguya seperti terjun bebas. Bibir lelaki itu dengan kasar menciumi bibirnya. Dia pun membalas dengan gerakan yang sama-sama kasar juga.

Malam itu mereka melanggar peraturan mereka sendiri.

“Nnmmm…”
“Nnnh..”

Kenji bergerak semakin cepat. Mreka masih saling berciuman dengan ganasnya. Nafas mereka beradu. Kamar hotel itu jadi saksi pergumulan kasar mereka, yang melanggar norma-norma serta rambu yang mereka rancang.

“Aaahhh….” Kaguya mengejang. Kenji masih menggerakkan badannya. Kaguya melepas ciuman Kenji dan dia memeluk leher pria itu. Kenji bergerak asal dan dia menggigit leher Kaguya.

“Kenji… Ah.. Aaa…. Aku sudah… Ah!” Kenji menghentikan gerakannya. Untuk waktu yang sepertinya lama, mereka terdiam dalam posisi itu. Badan Kenji menghimpit badan Kaguya. Mereka mengatur nafas mereka, berusaha mengembalikan ritme jantung ke ritme asalnya.

“Kenapa?” bisik Kaguya di telinga Kenji.
“Aku hanya ingin cepat selesai”
“Kenapa kamu cium aku?”
“Entahlah”


“…..”
“…….”

Mereka berdua terdiam. Suara televisi mengisi keheningan yang ada. Kepala mereka berdua kosong. Sekosong suasana sekarang, yang mungkin menghanyutkan siapapun yang ada di dalam kamar itu.

=====

BERSAMBUNG
 
Bimabet
GREAT DAIRAZER ANGELION - ANNOTATION

Project G.D.A


Project Super Robot, dibawah komando Sea Lion Base untuk melawan Armada Perang Desdiber.

albion10.jpg


Sea Lion Base

Pangkalan militer yang terletak di Laut Cina Selatan. Joint Operation antara Angkatan Bersenjata Jepang, Filipina, Hong Kong dan Korea Selatan.

- Kenji Sato : Pilot Dairazer, tokoh sentral serial ini.
- Kaguya : Pilot Angelion, tokoh sentral serial ini.

- Gen. James Chu : Komandan Sea Lion Base, Ketua Project G.D.A
- Yuki Yoneda : Field Commander Project G.D.A
- Gloria Reyes : Field Operator / Support Project G.D.A
- Park Eun Hyeun : Field Operator / Support Project G.D.A
- Naoto Nakajima : Field Operator / Support Project G.D.A
- Professor Daijiro Hayashi : Pencipta Great Dairazer Angelion

Civilian

- Nami Takahara : Reporter TV, Tunangan Kenji Sato

main_c10.jpg

Kaguya - Kenji Sato - Nami Takahara

Mount Vesuvius Operatio


- Marco Viali : Komandan Operasi
- Isla Zimmerman : Pilot Jericho, Angkatan Bersenjata Israel
- Graham Townsend : Pilot Albion, Angkatan Bersenjata Inggris

asdf10.jpg


Desdiber

Armada Pasukan Perang antar Galaksi yang berambisi menguasai Alam Semesta dari ujung ke ujung.

Mysterious Leader : Sosok pemimpin Armada Perang Desdiber

Para Perwira Tinggi Desdiber yang ditugaskan menyerang Bumi :

desdib10.jpg


Astromonster

Senjata milik armada Desdiber. Monster raksasa puluhan meter hasil kreasi bioteknologi, robotika dan mistis.

Andoman 32 : Menyerang Italia, bersarang di Gunung Vesuvius
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd