GREAT DAIRAZER ANGELION
=====
PART 9 – BUTTERFLY
“Albion System Engage, For God, The King, and The People”
Graham Townsend menutup matanya sebentar, membayangkan Kim, istrinya, dan kedua anaknya yang masih kecil, Harry dan Lizzie. Suara gemuruh mesin helikopter terdengar di telinganya. Dia mengatur nafasnya, sambil mencoba mendengar detail-detail kecil. Suara-suara missile dan meriam saling bersahutan.
Dia mengenakan helmnya, sambil menunggu beberapa saat lagi. Dia sudah menyalakan system Albion, dan siap ketika robot raksasa ini diterjunkan ke garis pantai Napoli.
“Begitu turun, langsung maju dan serang, kami sedang berusaha untuk membersihkan landasan untuk Albion”
“Roger That”
Graham menggenggam tuas di kanan dan kirinya, sambil memainkan kakinya, sebelum menginjak pedal untuk mengendalikan robotnya.
“All Clear”
“Drop the package”
Psssh.. Dua buah helikopter kargo yang mengangkut Albion menurunkan robot itu pelan-pelan. Beberapa Destroyer Gunship berputar-putar di atas Albion, membersihkan area sekitar itu dari pasukan Desdiber. Belasan Tank Amphibi mulai merayap dari garis pantai, untuk maju di garis depan bersama Albion.
“Ready”
Kedua helikopter kargo tadi sudah lepas landas lagi, kembali ke markas. Graham berusaha untuk rileks, dan tersenyum kecil, sambil mengucapkan salam pembuka.
“King William says hi” Dia menekan tombol yang ada di tuas, dan meriam yang ada di tangan kanan Albion langsung menyalak.
“DHUAR!” telak, mengenai sebuah battle station milik Armada Perang Desdiber.
“Albion maju, kecepatan 60 km/jam”
Albion berlari ke medan perang, dengan memuntahkan ribuan peluru dari semua senapan yang ada di badannya. Dengan tenang Graham mengendalikan robot raksasa itu, sambil menyapu semua tank, kendaraan berat, bahkan pesawat tempur Desdiber yang terbang rendah. Dia memang pilot yang jagoan.
Dan walaupun robot itu sudah uzur, tapi Albion benar-benar seperti tank yang berjalan. Dia kuat, walau sudah kuno. Dia efektif, walau teknologinya mundur belasan tahun ke belakang.
“Hebat juga” bisik Kenji ke Kaguya.
“Albion memang tidak pernah kalah di medan perang, kuncinya dia adalah gerakan yang efektif dan pertahanan yang tangguh” jawab rekannya itu.
“Kita juga jangan mau kalah”
“Makanya, kita bergabungnya nanti, sebentar lagi, tunggu Jericho memancing Androman 32 keluar dari kepompongnya dulu….”
“Hah, aku sudah tak sabar” kesal Kenji sambil menembakkan missile ke arah kerumunan pesawat armada Desdiber.
Di bawah sana, pasukan infantri manusia sudah mulai beradu tembak melawan pasukan Desdiber yang berteknologi canggih. Tapi bantuan Albion serta tank-tank yang sabar, maju perlahan-lahan mampu memaksa pasukan Desdiber mundur sedikit-sedikit.
Peluru tajam, sinar laser, missile, roket dan suara dentuman meriam saling berbalas. Tapi ada satu yang sangat mencolok.
Albion. Dia tampak seperti pahlawan disana. Dengan gagah robot kuno itu bergerak di tengah reruntuhan kota Napoli, maju ke arah kaki Gunung Vesivius. 40 menit, waktu yang disediakan untuk bisa sampai ke kaki gunung. Dan Albion terus merangsek maju pelan-pelan, jaraknya hanya 25 km, harusnya bisa sampai lebih awal.
“Harus kuakui aku agak meremehkan Albion”
“Siapa yang tidak…. Robot kuno soalnya…” balas Kaguya, sambil melihat radar. Dia melihat Albion terus maju dengan lancar. Pasukan Desdiber memang lebih canggih, tapi Albion lebih kuat dan lebih berpengalaman di medan perang.
“Graham, arah jam 11, jarak 2 kilometer, ada Astro Jackal” pesan dari Markas masuk.
Graham mengaktifkan teropongnya, dan melihat ada sosok anjing ganas luar angkasa yang berlari kencang ke arahnya. Anjing ganas itu menginjak-nginjak beberapa tentara manusia maupun tentara Desdiber, sambil meloncati dan menghindar tank-tank yang merangsek maju ke kaki Gunung Vesivius.
“Serahkan padaku”
Mahluk ganas itu menerkam Albion. Tapi dengan gagah Albion berhasil menangkapnya dengan tangan kanannya. Albion lalu membanting mahluk itu ke tanah, sambil menghancurkan kepalanya dengan satu injakan yang keras.
“Keren” puji Kenji. “Aku tak sabar ingin bergabung, sekarang bagaimana?” Kenji menghindari missile yang terbang ke arahnya.
“Nanti”
“Kalian tak sabar ya? Apakah seksnya panas tadi malam?” potong Isla Zimmerman di communicator.
“Kenapa dia ikut-ikutan dalam pembicaraan kita?” tanya Kaguya.
“Entahlah”
“Dairazer, Angelion, Carpet Bomber, Red Team dan Blue Team, tolong bantu Albion…. Pasukan Astro Jackal datang dari arah jam 11 nya Albion” Markas memberikan perintah, untuk menangani kerumunan Astro Jackal yang mendadak muncul dan menyerbu ke arah Albion dan kendaraan-kendaraan lapis baja yang sedang bergerak stabil ke arah Kaki Gunung.
“ROGER”
Beberapa pesawat langsung mengambil arah menyamping, sambil menghujani para Astro Jackal dengan tembakan-tembakan beruntun, Albion dan pasukan yang di darat terus maju, tidak mengindahkan hadangan anjing-anjing luar angkasa tersebut.
“Light em up!” teriak Graham di communicator, sambil memuntahkan ribuan peluru tajam yang menembus daging-daging Astro Jackal yang mengerikan.
“Arah jam 3, light tank Desdiber”
“On it”
Graham Townsend meluncurkan beberapa buah Zeta Missile dari punggung Albion, menghancurkan tank-tank alien itu, membersihkan jalan mereka ke Kaki Gunung Vesuvius untuk mengambil alih area itu.
Red Team, Blue Team, Dairazer dan Angelion kembali bergabung dengan armada yang menuju kawah gunung. Carpet Bomber dari angkasa terus menghujani bom-bom mematikan untuk pasukan Desdiber. Beberapa dari mereka tertembak jatuh, atau hancur di udara, terkena amunisi mematikan pasukan penjelajah galaksi itu.
“Jericho, status?”
“Dalam lima menit kita akan sampai ke kawah gunung” balas Isla yang sedang mengalihkan tenaga robotnya ke Zeta Cannon di tangannya, juga mempersiapkan pedang laser untuk menebas kepompong Androman 32 yang masih duduk tenang di atas kawah gunung.
“Albion, status?”
“Kamp militer terlihat, kita akan sampai dalam waktu lima menit… Amunisiku sebentar lagi habis, minta tolong untuk transporter datang dan mengisi ulang senjata”
“Roger, akan segera dikirim”
Graham dengan penuh percaya diri merangsek maju, menghabisi beberapa tank, kendaraan lapis baja dan beberapa Astro Jackal. Sampai saat ini, pasukan gabungan Italia, Jerman, Prancis, Israel dengan bantuan Albion dan Armada dari Sea Lion bisa mendekat dengan baik ke arah target mereka. Korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Semuanya terlihat seperti neraka, asap hitam, kobaran api, peluru dan missile yang saling meluncur, adalah pemandangan pagi itu.
“Jericho, mulai”
“Roger”
Isla menekan pedal sampai mentok, Jericho meluncur di udara, ditemani oleh dua Destroyer Gunship dari Blue Team.
“Tembak” ucap Isla dengan suara seksinya, mengarahkan Zeta Cannon ke arah Kepompong Androman 32. Destroyer Gunship memuntahkan puluhan Zeta Missile, untuk menghancurkan kepompong itu.
Semuanya kena dengan telak, dan asap hitam membumbung dari arah kepompong mahluk mengerikan itu.
“Kena?”
“Semuanya kena”
“Tunggu sampai asapnya pergi”
“Sial, dia tidak terpengaruh oleh tembakan kita!”
Kepompong itu masih berdiri tegak. Urat-uratnya yang terlihat seperti akar pohon masih terlihat dengan jelas. Dia masih berdiri dengan mengerikannya di atas kawah. Warnanya hitam pekat, dengan aksen-aksen abu yang membuatnya terlihat lebih seperti telur alien daripada kepompong.
“Dairazer dan Angelion bantu serang…. Tunggu!!”
Sinar-sinar merah terlihat dari dalam ruas-ruas kepompong itu. Retakan mulai muncul.
“WRRRRRRKKKKKKKKK” suara aneh itu menggelegar, memekakkan telinga, Androman 32 akan bangkit.
“TEMBAK!!!” ribuan missile, sinar-sinar laser menyerang ke arah kepompong sialan itu. Tapi tidak satupun yang mempan. Retakannya makin lebar, cairan putih yang menjijikkan menetes-netes ke sekitarnya, dan sebuah kaki serangga raksasa keluar dari tengah kepompong.
Tak Cuma satu sekarang, dua, tiga dan….
KRAAAKKKKKKKKK.
“WWWRRRKKKKRKKRKRKRKRKRKRKRKKRKRRKRKRKRKKRRKKKKK” Androman 32 memecahkan kepompongnya sendiri. Mahluk mengerikan itu keluar dari sana, lantas mengembangkan sayapnya yang besar itu.
“Tunggu, terakhir sebelum membentuk kepompong, dia tidak terlihat seperti itu…….”
“WAAAAAARRRRKKKKKK”
Androman 32 menyalak ke angkasa, dan dia mulai mengepakkan sayap raksasanya, lantas melayang dan mengapung di udara. Mereka semua tidak menyangka Androman 32 berubah bentuk. Dulu, bentuknya hanyalah kupu-kupu raksasa sayapnya dapat memuntahkan api. Tapi sekarang, bentuknya jadi lebih mengerikan.
Mulutnya memiliki taring yang banyak. Matanya empat, dan wajahnya terlihat lebih mirip dengan laba-laba dibandingkan dengan kupu-kupu. Ke delapan kakinya bergerigi, semuanya terlihat berbahaya. Sayapnya ada enam, dan semuanya berwarna pelangi, indah tapi mematikan. Dan yang lebih mengerikan, tubuhnya mengular panjang, dan bertekstur aneh.
“Itu… Terlihat seperti kumpulan tengkorak manusia….”
“Fuck, mengerikan sekali!!”
Tubuhnya terlihat mengerikan dan menjijikkan. Badan panjangnya seperti disusun oleh ribuan tengkorak dan tulang belulang manusia. Dan Astromonster mengerikan itu, sekarang terbang dengan gagahnya di angkasa, berputar-putar dan menghabisi beberapa pesawat tempur yang ia lewati.
“Serang!!”
Serangga raksasa itu sudah bermetamorfosis, dan dia memuntahkan lahar api dari mulutnya, menghabisi semua yang bisa ia temui.
Semuanya kelabakan, menembakkan semua amunisi yang mungkin, kecuali pasukan di darat dan Albion, yang memang fokus menghancurkan Kamp Militer Desdiber.
“Saatnya G.D.A bergabung!” perintah dari markas muncul. Kenji dan Kaguya langsung memindai jari mereka, bersiap untuk sequence Dai Gattai. Sementara Dairazer dan Angelion bergabung, pasukan udara lainnya terus-terusan menghujani Androman 32 dengan semua persenjataan yang ada dan mungkin.
“Gila, tidak mempan!!” teriak Isla Zimmerman di komunikator.
Jericho berusaha menghindari serangan Androman 32. Dia mengeluarkan laser bladenya, dan langsung menuju sayap monster itu. Kilatan cahaya terlihat saat dia menghantamkan pedang sinar itu ke sayap Androman 32. Jericho yang mungil, sedang bertempur dengan Monster serangga raksasa, dan tampaknya mahluk itu sulit dilukai.
“Great Dairazer Angelion siap!!!” teriak Kenji. Yang langsung meluncurkan robot tempur raksasa itu, untuk menghajar wajah mengerikan Androman 32.
“Albion? Status?”
“Kami sudah bisa menghancurkan gerbang utama, tank sudah mulai masuk dan pasukan infantri menyusul…” Graham Townsend melihat kengerian di udara. Puluhan Destroyer Gunship hancur, sementara Great Dairazer Angelion dan Jericho sedang bertarung habis-habisan dengan Androman 32.
“Ratakan dengan tanah!”
“Roger”
“Albion, bantu untuk serang Androman 32 dari bawah”
“Roger that”
Albion bergerak sendirian, memisahkan diri dari pasukan yang mulai bisa menguasai kamp milik Desdiber. Ini rasanya seperti terlalu mudah. Robot kebanggaan Inggris itu memuntahkan ratusan missile yang baru saja diisi ulang.
Dengan ganasnya dia menyerang Androman 32 dari bawah, yang sedang kerepotan dalam dogfight melawan Jericho dan Great Dairazer Angelion.
“Sulit sekali, kulitnya sangat keras”
“LIGHT BLADE!!! ON !!!”
Great Dairazer Angelion memunculkan pedang sinar raksasa yang langsung ditebaskan ke arah Androman 32. Kena, dengan telak. Salah satu kaki monster itu putus, dan jatuh ke tanah. Monster itu malah terbang tak tentu arah, menabrak ke sana sini, sambil menyisir udara.
Albion, sekarang sendirian, mengikuti arah gerak monster itu. Dia terus memuntahkan semua peluru yang ia punya, mencoba melukai Androman 32.
Monster serangga itu sekarang mencoba mendarat. Albion menghentikan tembakannya dan mengeluarkan palu godam raksasa yang muncul dari belakang punggungnya. Tangan kanannya mengarahkan meriam raksasanya ke muka Andoman 32, dan mulai menembak.
“WRRKKK!!!” Androman jatuh, dan pada saat yang bersamaan, Albion memukulkan palu tersebut ke arah muka mahluk itu.
“Sial!!”
Androman 32 menangkap palu itu, mencabutnya dari tangan Albion, dan membuangnya entah kemana. Monster dari neraka itu merangsek, menangkap badan Albion yang besar, dan mulai terbang kembali.
Albion berontak, dia memuntahkan kembali semua peluru yang bisa dia tembakkan. Androman tetap terbang tinggi ke atas, menembus langit dan awan.
“Graham!”
“Aku akan coba menghancurkan monster ini…”
“Segera selamatkan dia!”
Jericho dan Great Dairazer Angelion menyusul mahluk itu, berharap bisa menyelamatkan Albion.
KRAK!
Androman 32 mematahkan badan Albion. Puing-puing Albion jatuh dari angkasa.
“Graham, status?”
“Graham, Please Copy!!”
Jericho terbang ke arah puing-puing itu, tapi Androman 32 kembali terbang ke bawah, dan dia menghantamkan badan Albion ke tanah. Mendadak, suasana hening. Asap hitam membumbung dari badan Albion yang sudah tercerai berai.
Graham Townsend tidak bersuara. Tidak ada balasan dari Albion. Robot kebanggaan Inggris itu sudah hancur berkeping-keping, tidak ada tanda kehidupan dari sana.
“Graham Townsend!!! Status? Albion? Albion?”
Suara dari markas terdengar panik. Androman 32 dia, dan dia memuntahkan lahar panas dari mulutnya, menutupi puing-puing Albion dengan seketika. Tidak ada tanda-tanda Graham selamat.
Mendadak semua hening. Androman 32 menyalak ke udara, dan terbang kembali.
Di markas, di pulau Sardinia, indikator kehidupan Graham Townsend mati. Cahayanya meredup. Sinyal radio dari Albion hilang. Dan kondisi mulai gawat.
Sepertinya, Inggris kehilangan pilot robot kebanggaan mereka.
=====
BERSAMBUNG