Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gundam msx-999 archangle

arczre

Pendekar Semprot
Daftar
18 Jan 2014
Post
1.870
Like diterima
2.008
Lokasi
Sekarang di Indonesia
Bimabet



Daftar isi

PASHE 1
1st IMPACT ~ GIANT TOWER


2nd IMPACT ~ SILENT WAR

3rd IMPACT ~ WHITE KNIGHTS

PHASE 2
1st IMPACT - DEVELOPING


2nd Impact - FROM ANOTHER TIMESPACE


PHASE 1

IMPACT I - GIANT TOWER

"Elang, kamu sudah siap?" tanya paman Abraham. Dia paman Elang dan satu-satunya kerabat yang masih hidup.

Hari ini adalah hari besar bagi Elang, karena dia akan pergi ke luar angkasa untuk belajar di sekolah Antariksa, SSABS (Sekolah Stasiun Antariksa Bartholomew Sreizure). Nama Bartholomew Sreizure adalah seorang penggagas perdamaian seabad yang lalu. Perdamaian yang terjadi antara bumi dan koloni.

Sekolah ini ada di sebuah stasiun antariksa Bartholomew Sreizure. Di seluruh dunia hanya terpilih empat puluh siswa jenius yang beruntung untuk bisa sekolah di sini. Seleksinya sangat ketat. Elang merupakan pemuda pertama kali dari daerahnya yang mendapatkan beasiswa ini.

Drngan jaket merah, topi hitam dan celana jeans, Elang menenteng ranselnya. Sang paman mengamatinya dari dalam truk.

"Kamu tidak seperti anak kota!" kata paman Abraham.

"Paman cerewet, aku memang tak mau mengubah penampilan hanya karena aku akan pergi ke luar angkasa," kata Elang.

Paman Abraham melihat kalung berukir seekor elang berada di leher pemuda ini. Atas dasar kalung inilah dia dinamakan Elang. Sejak kecil Elang ditemukan di depan pintu panti asuhan. Kemudian paman Abraham mulai merawatnya setelah bangunan panti asuhan hancur karena serangan Demonstar. Terjadi pertempuran hebat waktu itu. Dengan rasa iba Abraham pun akhirnya merawat Elang sampai dewasa.

Elang saat itu masih berusia lima tahun. Hilang ingatan. Ia juga tak tahu siapa orang tuanya. Hanya sepucuk surat bertuliskan "Rawat Dia" yang ada bersamanya. Tapi sepertinya Elang memang punya kemampuan melebihi anak-anak kecil pada umumnya. Sejak kecil ia telah bisa menyelesaikan berbagai banyak persoalan rumit seputar pelajaran eksak dan lain-lain. Maka dari itulah dia bisa menyelesaikan pendidikannya dengan cepat bahkan dalam usia 17 tahun dia sudah mendapatkan beasiswa untuk sekolah Antariksa.

Elang nak ke dalam truk. Ia sempat melambai kepada para penduduk kampung yang menyertainya untuk pergi. Di sini ia akan menempuh kehidupan yang baru. Di depan dia ada sebuah menara yang tinggi menjulang. Menara raksasa itu tidak lain adalah sebuah bangunan yang didirikan oleh Aliansi Bumi Antariksa (ALBA). Menara itulah yang akan Elang masuki untuk kemudian menghantarkan dia ke luar angkasa bersama para peserta lainnya. Di dalam menara ini ada elevator yang menjulang tinggi sampai ke luar angkasa. Dan di ujungnya ada sebuah peluncur yang akan menampung elevator khusus yang berbentuk seperti kapsul. Kapsul itu nantinya akan ditembakkan dengan kecepatan yang luar biasa cepat untuk sampai ke Stasiun Antariksa Bartholomew Sreizure. Elang mengamati bangunan super besar itu. Apakah ini adalah impiannya? Ia sendiri tak yakin dengan impiannya.

"Kenapa? Takjub dengan ketinggiannya yang menembus awan? Sebentar lagi kamu juga akan bisa sampai ke sana," kata Abraham yang melirik ke arah Elang. Dia melihat Elang yang menatap puncak menara raksasa ALBA yang menembus awan. Ia tak pernah melihat ujung bangunan itu seperti apa.

Elang tampak sangat antusias melihatnya. Dibenaknya sekarang berisi banyak pertanyaan. Apa yang akan dilihatnya di sana? Siapa yang akan dia jumpai? Siapa pula teman-temannya? Apakah mereka bersahabat ataukah tidak? Bagaimana cara orang makan di luar angkasa? Semua pertanyaan itu terus bergulir di dalam benaknya. Dan juga bagaimana kalau ada orang yang meninggal di luar angkasa? Apakah dikubur? Ataukah dikremasi? Ataukah dibiarkan mengapung di luar angkasa?

Setelah kurang lebih satu jam perjalanan kendaraan mereka pun sampai di sebuah halaman parkir yang teramat luas. Sebuah lantai berjalan membantu orang-orang untuk sampai ke tempat pintu masuk menara ALBA.

"Paman hanya bisa mengantarkanmu sampai di sini saja," kata Abraham.

"Terima kasih paman," kata Elang.

"Semoga berhasil Elang, kami semua mendo'akanmu. Elang Baruna," kata Abraham melambaikan tangan.

Elang membalasnya. Abraham kemudian mengarahkan truknya meninggalkan menara ALBA. Truk besar itu sudah pergi. Elang masih ingat bagaimana Abraham bekerja mengantarkan barang dengan menggunakan truk itu. Dia pernah menemani urusan logistik yang menjadi pekerjaan Abraham sehari-hari dari kota ke kota. Mungkin karena sering bekerja bersama Abraham membuat Elang jadi mandiri seperti sekarang. Ia tak pernah dimanja oleh Abraham dan ketika dewasa ia benar-benar mandiri.

Dengan sepatu ketsnya Elang melangkah sambil membawa tas di punggungnya. Bawaannya tak begitu berat, hanya beberapa buku dan pakaian. Dia membawa sebuah lembaran tiket dan beberapa by pass card untuk bisa naik ke menara raksasa ALBA. Setelah naik ke tingkat teratas, ia akan bertemu dengan mahasiswa lain untuk kemudian bersama-sama naik kapsul menuju ke SABS.

"Hei, apa kabar?" sapa seorang pemuda. Pemuda ini mempunyai rambut yang rapi tersisir, berbeda dengan Elang yang lebih kelihatan acak-acakan. Mata pemuda ini berwarna biru, rambutnya sedikit pirang. Dari logatnya ia bukan orang lokal.

"Baik," jawab Elang.

"Kenalkan, Eden Silverhand," kata pemuda itu.

"Elang, Elang Baruna," jawab Elang.

"Nama yang keren," kata Eden.

"Kamu juga."

"Dapat beasiswa ke SSABS?"

"Kamu juga?"

"Tentu saja. Ah, berarti kita satu jurusan. Senang punya teman untuk bisa bersama-sama naik menara ALBA."

"Aku lihat kamu bukan orang biasa," kata Elang menyelidik ke arah Eden.

"Pengamatanmu luar biasa, tentu saja orang-orang cerdik saja yang bisa masuk ke SSABS. Aku bisa saja langsung ke SABS. Tapi aku lebih ingin naik elevator di Menara ALBA ini."

"Kamu orang yang aneh."

"Hei, kamu pasti tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya bukan? Dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam melesat dari tanah ke angkasa. Konon katanya di atas nanti kita serasa di terminal pemberangkatan pesawat. Bukankah itu mengasyikkan?"

"Kamu pernah ke luar angkasa?"

"Tentu, keluargaku adalah keluarga bangsawan Silverhand."

"Silverhand, rasanya aku tidak asing mendengar nama itu."

"Tepat sekali, ayahku adalah Gondo Silverhand. Pewaris tunggal keluarga bangsawan Silverhand, salah satu pendiri SSABS."

"Terdengarnya seperti bau-bau Nepotisme."

"Jangan punya pikiran buruk, aku menempuh jalur resmi koq dan tanpa kecurangan sedikit pun."

"Sudah kuduga, pasti orang-orang yang mengujimu akan tahu siapa kamu ini sebenarnya."

"Itu tidak mungkin, karena aku menyamar."

"Menyamar? Kukira tidak, kamu baru saja mengatakan namamu Eden Silverhand."

"Ah, itu... iya ya, ketahuan. Hehehehehe."

Mereka secara tak merasa sudah sampai di pintu masuk menara ALBA. Menara ini sangat besar di dalamnya. Orang-orang antri untuk membeli tiket. Namun untuk pelajar seperti Elang dan Eden mereka punya by pass sendiri. Elang menunjukkan tiket dan by pass cardnya kepada security kemudian mereka diantar ke tempat lift khusus. Di sini Elang dan Eden juga bertemu dengan mahasiswa yang lainnya.

Seorang gadis cantik berambut panjang juga ikal tampak memeluk sebuah robot berbentuk bola yang punya telinga bisa naik turun. Robot kecil itu dijual bebas di pasaran dengan harga yang sangat mahal. Mereka menyebutnya Haro-Haro. Gadis itu menoleh ke arah Eden dan Elang. Elang hanya mengangguk, sedangkan Eden mengedipkan mata kepada gadis itu.

"Hai cantik, kamu dapat beasiswa juga?" tanya Eden.

"Hmm...," jawabnya singkat.

"Kenalkan aku Eden, dan ini sahabat baruku, Elang," kata Eden.

"Sejak kapan aku setuju bersahabat denganmu?" tanya Elang.

"Ayolah Elang, kita sama-sama bakal menikmat kecepatan 100km/jam di dalam elevator ini," kata Eden.

"Aku Elena, Elena van Bourgh," jawab gadis itu.

"Elena?" gumam Elang.

"Elena, Elena, Elang, Elang, Eden, Eden!" robot Haro-haro bersuara menyebut mereka bertiga.

Elevator makin naik dengan kecepatan luar biasa cepat. Eden tampak gembira menyaksikan sensasi kecepatan elevator ini. Darah di kepalanya serasa mendidih dan ingin terus seperti itu. Elang memegangi besi pegangan yang ada di dinding elevator. Ia seperti merasa dejavu. Kepala Elang mendadak seperti pusing.

Eden yang melihatnya tampak sedikit khawatir, "Kamu tak apa-apa sobat?"

"Entahlah, aku mendadak pusing," kata Elang.


* * *​


"Tuan Verreaux, Anda yakin meluncurkannya sekarang?" tanya seorang ajudan kepada seorang tua yang sekarang sedang terbaring di atas tempat tidur.

"Nama project ini adalah THE LAST HOPE, ini adalah harapan terakhir umat manusia. Tak ada yang bisa menghalangiku," jawab orang tua yang disebut Verreaux. "Bagaimana dia? Apakah sudah siap?"

"Dia sudah masuk ke menara raksasa, sebentar lagi akan meninggalkan bumi."

"Ini adalah pertama kalinya misi Demonstar untuk menunjukkan kekuatan mereka dengan menghancurkan menara ALBA. Ini juga misi terakhir kita, meluncurkan ARCHANGLE sebagai kunci untuk menuju perdamaian hakiki," kata Verreaux. "Aku Alexander Verreaux memutuskan Proyek THE LAST HOPE diluncurkan sekarang."

"Baik Tuan Verreaux. Luncurkan Sang Malaikat!" perintah sang ajudan.

Dari sebuah asteroid tampak sebuah kotak hitam dan panjang seperti kapsul meluncur. Kotak itu mengarah ke sebuah tujuan yaitu Stasiun Antariksa Bartolomew Sreizure. Kotak hitam misterius itu menuju dengan kecepatan konstan dan cepat.

"Harapan terakhir kita telah pergi, semoga ketiga yang lainnya juga telah siap," kata sang ajudan.

"Aku berharap demikian. Mereka akan bertemu sebentar lagi. George, kita sudah melakukan apa yang harusnya dilakukan oleh umat manusia dulu. Perdamaian harus datang, tapi bukan dengan membuat peperangan karenanya. Kita sudah mempersiapkan semuanya, termasuk para pembawa perdamaian."

Ruangan tempat Verreaux berada tiba-tiba berubah menjadi sebuah layar monitor besar dengan efek empat dimensi. Sebuah foto seorang anak manusia terpampang jelas, kemudian diikuti oleh foto-foto yang lain. Nama-nama mereka kemudian muncul, yaitu Elang Baruna, Eden Silverhand, Lucky Redtail, dan Arie Quickshot. Lengkap dengan seluruh profile mereka, termasuk foto mereka ketika kecil.


* * *​


"Kita sampaaaaiii!" seru Eden ketika elevator super cepat sudah sampai di tingkat paling atas.

"Whoaaaaa...! Lihat! Bumi kita luas yah!" seru seseorang pemuda yang juga tadi ikut satu rombongan dengan mereka.

"Hei, kenalkan. Aku Eden," kata Eden menyalami pemuda itu.

"Oh, aku Judy!" kata sang pemuda yang rambutnya ikal.

"Para calon mahasiswa silakan mengikuti track yang ada, kami tak mau ada salah satu dari kalian kesasar," kata seorang penjaga. Dia tampak judes, kulitnya seperti terbakar matahari membuatya lebih sangar lagi. Apalagi badannya besar, tegap, sunggu pantas menjadi petugas sekuriti. Nama di dadanya bertuliskan Barret.

Ruangan lantai paling atas menara ALBA ini dikelilingi oleh kaca besar, semua orang bisa melihat luar angkasa dari sini. Pasti banyak orang yang takjub ketika melihat ini pertama kali. Tak terkecuali Elang, tapi lagi-lagi perasaan dejavu muncul dari dalam dadanya. Ia tampaknya lebih akrab angkasa luar ini daripada orang-orang yang ada di ruangan ini. Ia memegangi kepalanya lagi, kali ini muncul memori-memori yang tak pernah ia ketahui sebelumnya.

"Elang, kamu tak apa-apa?" tanya Elena.

"Elang, kamu tak apa-apa? Elang, kamu tak apa-apa?" suara Haro-Haro membuat yang lain menoleh ke arah Elang.

"Ada apa anak muda? Pertama kali keluar dari bumi dan kamu mabuk?" tanya petugas sekuriti tadi.

"Aku tidak apa-apa," kata Elang. Padahal sebenarnya tidak. Ia mengingat bahwa dia berada di sebuah ruangan sempit, sangat sempit yang dipenuhi oleh kabel-kabel. Kepalanya seperti dikurung oleh sebuah alat yang ia tak pernah tahu apa itu. Dan dia dari sebuah penutup kepala yang terhubung ke monitor Advanced Reality melihat semuanya. Melihat dunia, melihat darah, melihat orang dibunuh, melihat pertempuran, melihat ledakan, melihat kehancuran di mana-mana. Tangan Elang mengeluarkan keringat dingin. Ia tak mengerti dari mana ingatan-ingatan itu berasal. Kenapa ada di dalam kepalanya.

Eden, merangkul Elang. "Aku akan mendampingimu sobat. Kamu tak perlu khawatir."

Elang seperti dipanggil oleh sesuatu. Ia mendongak ke arah stasiun Antariksa yang jaraknya masih lumayan jauh dari tempat ia berdiri. Stasiun luar angkasa yang berbentuk seperti dua donat berputar dengan sebuah sumbu di tengahnya seperti memanggil dirinya. Tidak, bukan stasiun itu, tapi ada suara lain yang mengetuk pikirannya.


* * *​

Federasi Pertahanan Bumi atau yang biasa di sebuah Earth Defence Federation (EDF) yang berpusat di London menerima sebuah sinyal yang mengejutkan. Seorang operator yang sedang melihat radar kemudian mengirimkan pesan darurat.

"Warning, bahaya! Ada dua puluh objek tak dikenal sedang menuju menara ALBA!" kata sang operator.

"Apa?! Siapa?" tanya sang komandan.

"Tidak tahu komandan, tapi mereka semuanya adalah mobile suit!"

"Apa?? Segera beritahukan pasukan Federasi untuk bersiap. Apa yang ingin mereka lakukan di menara ALBA?"

Sang operator segera mengetikkan pesan ke pasukan Federasi yang kemudian langsung direspon oleh seluruh pasukan Federasi yang berada di dekat menara ALBA. Sirine meraung-raung, beberapa pasukan mobile suit Zaku dan Forefighter diterbangkan.

Dari kejauhan sekitar 25 mil tampak dua puluh pasukan mobile suit bersenjata lengkap sudah bersiap untuk melakukan penyerangan. Mereka mobile suit dengan satu mata seperti Zaku, tapi bentuk kepalanya lebih berbentuk heksagonal. Di punggung mereka seperti ada sebuah selang besar. Di punggung mereka ada engine rocket brust yang mendorong mereka untuk terbang mendekat ke menara ALBA.

"Gambar diterima!" ujar operator.

Sang komandan langsung melihatnya di layar monitor besar di depannya. "Ini...?? Mobile suit milik koloni? Kenapa mereka ke sini?"

"Komandan, apakah mobil suit milik koloni dicuri? Sepertinya tak mungkin kalau koloni menyerang kita," ujar operator.

"Hubungkan komunikasi dengan mereka!" ujar komandan.

"Diusahakan!" kata operator.

"Komandan Krazel!?" salah seorang tentara masuk melapor.

"Ada apa?" tanya sang komandan.

"Mobile suit ini memang dari koloni, tapi mobile suit ini lebih dari itu," jawab tentara itu.

"Siapa kamu? Apa yang kamu ketahui?" tanya komandan.

"Saya, Letnan Benedicth Balrog dari divisi mobile suit. Mereka adalah mobile suit model Templar. Buatan aliansi pertahanan koloni yang dicuri oleh Demonstar. Hanya saja ini buruk," ujar Letnan Benedicth.

"Kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya komandan Krazel.

"Permasalahannya adalah mereka memakai kode sinyal dari aliansi koloni. Hal itu akan mengakibatkan orang-orang akan mengira kolonilah yang menyerang, padahal sejatinya bukan. Kita tak akan bisa mencegah ini, rencana Demonstar untuk membuat peperangan antara koloni dengan bumi sudah terlaksana," kata Letnan Benedicth.

"Ini tidak benar, kita bisa mengirimkan pesan bahwa mereka bukan dari koloni," ujar Komandan Krazel.

"Tidak apabila Anda melihat apa yang telah mereka lakukan beberapa saat lalu, tampilkan rekaman di siaran televisi koloni!" kata Letnan Benedicth.

Sang operator menampilkan siaran televisi koloni. Di sana terlihat sebuah berita yang cukup menggemparkan. Seorang reporter melaporkan, "Saudara-saudara telah terjadi serangan mendadak yang dilakukan oleh kelompok yang mengaku mereka berasal dari bumi. Mereka mobile suit yang dimiliki oleh kelompok Federasi bumi. Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa mereka menyerang koloni?"

Gambar-gambar itu memperlihatkan mobile suit Zaku menembaki sebuah asteroid yang dihuni oleh koloni F-Z01. Tampak puing-puing asteroidnya masih tampak dan beberapa mobile suit penyerang hancur karena ada perlawanan dari koloni. Tujuan dari penyerangan ini tidak jelas.

"Itu bukan kita!" ujar komandan Krazel.

"Sudah aku duga komandan akan membantah hal ini, setelah pertempuran itu, anggota pasukanku bertemu dengan mereka dan berhasil menghancurkan salah satu mobile suit. Sebuah tanda yang sangat tegas terdapat di dalam mayat salah satu pilot, sebuah tatto yang mana hanya dimiliki oleh anggota klompotan Demonstar," ujar Letnan Benedicth. "Dan aku yakin mobile suit yang sedang menuju ke menara ALBA adalah mereka juga."

"Kalau begitu kita akan menyebarkan berita ini ke seluruh koloni bahwa ini perbuatan Demonstar!" kata Komandan Krazel.

"Anda bisa melakukannya?"

"Maksudmu?"

"Saat ini sepasukan besar dari koloni F-Z01 sedang menuju bumi. Mereka berniat balas dendam. Dan sebentar lagi mereka akan bersama-sama pasukan Demonstar menghancurkan menara ALBA, siapa yang bisa menyelamatkan mereka sekarang?"

"Tidak mungkin!"


* * *​


Sementara itu para peserta peraih beasiswa sudah berada di depan sebuah alat yang disebut dengan Capsule Beam. Semuanya tampak takjub, yang lebih takjub adalah Eden, ia berkali-kali bertingkah norak. Hal itu membuat Elang eneg melihat teman satu angkatannya itu. Elena mengagumi bentuk capsule itu. Beberapa peserta mahasiswa masuk ke dalam capsule tersebut.

"Ini adalah satu-satunya kendaraan bagi kalian untuk sampai ke SSABS," kata Barret. "Di sini kita membagi kelompok. Setiap kapsul berisi sebelas orang. Kalian akan didampingi oleh pendamping. Aku akan mendampingi kelompok pertama. Yang namanya aku sebut maka silakan masuk. Sedangkan yang lain akan berangkat bersama temanku."

Beberapa orang yang berseragam sama seperti Barret tampak telah bersiap di depan kapsul yang lain. Barret kemudian mengambil tablet dan memanggil nama-nama.

"Elang Baruna?!" panggil Barret.

"Di sini," jawab Elang.

Barret memanggil yang lain. "Eden Silverhand!"

"Hadir!" seru Eden.

"Elena van Bourgh!"

"Di sini," jawab Elena.

"Aku bilang, namanya yang aku sebut masuk!" kata Barret dengan pandangan kecut.

Elang, Eden dan Elena segera masuk ke dalam kapsul. Sementara itu Barret memanggil nama-nama yang lain. Para penerima beasiswa yang akan sekolah ke sekolah Antariksa di SSABS masuk menempati kursi yang disediakan. Elang memakai sabuk pengamannya, Elena dan Eden mengikutinya. Tak berapa lama kemudian Barret masuk sambil menghitung jumlah siswa yang masuk. Dia lalu duduk di depan. Tepatnya di tengah para peserta.

"Perjalanan ini akan memakan waktu kurang lebih 30 menit. Kapsul ini sangat cepat. Jangan sampai kalian muntah, karena di atas sana tak ada gravitasi, mengerti?" tanya Barret. "Dan kalau kalian muntah, sebaiknya kalian telan sendiri!"

Semua peserta tampaknya eneg juga membayangkan muntahan bisa melayang di ruang tanpa gravitasi. Sementara itu ada Elang semakin berdebar-debar. Ia merasakan ada sesuatu di luar sana yang menunggu dirinya. Tapi ia tak bisa memberitahu sesuatu itu apa. Eden merasakan bahwa sedang terjadi sesuatu dengan Elang.

"Kawan, kalau kamu mau muntah, muntahlah sekarang karena kapsul ini belum berangkat," ujar Eden.

"Aku tidak apa-apa," kata Elang.

Eden menoleh ke jendela yang ada di sampingnya. Kapsul itu pun mulai berjalan.

"Semuanya pasang sabuk pengaman!" perintah Barret.

Semua peserta kemudian memasang sabuk pengamannya. Mereka semua tak tahu kalau dalam waktu dekat Menara ALBA tempat mereka akan berangkat hampir diserang. Kapsul yang mereka naiki kini berjalan semakin jauh ke atas. Di sana ada sebuah lubang untuk memasang mesin roket. Beberapa robot kerja ekstra untuk memasangkan mesin roket di bagian belakang kapsul. Begitu selesai hitungan mundur pun dimulai.

"KAPSUL NOMOR 576-HO SEGERA MELUNCUR! HITUNGAN LIMA, EMPAT, TIGA..."

Sementara itu roketnya sudah menyala dan daya dorongnya sangat kuat. Semua peserta sudah bersiap, sabuk pengaman mereka sudah terpasang. Helm juga sudah terpasang. Oksigen sudah dinyalakan. Semua bagian sisi ruangan kapsul itu bergetar hebat.

"...,DUA, SATU! MELUNCUR!"

Kapsul pun meluncur dengan hentakan yang sangat keras. Kecepatannya pun cukup luar biasa, sampai 24 Mach. Para peserta lainnya tampak bersorak-sorai ketika kapsul pertama telah berangkat. Elang menoleh ke arah Elena yang duduk di sampingnya. Gadis itu tampaknya tegang. Tangan Elang menggenggam tangan Elena.

"Tak perlu takut, aku akan ada di sisimu," kata Elang.

Elena menoleh ke arah pemuda di sampingnya itu. "Makasih" dia kemudian membalas menggenggam erat tangan Elang. Kapsul semakin cepat meninggalkan bumi.


* * *​


Sementara itu pasukan yang dilaporkan akan menyerang menara ALBA mendekat. Salah satu mobile suit melihat kapsul yang melesat. Mobile suit itu kemudian membuka sebuah palka di punggungnya. Beberapa puluh lubang moncong rudal sudah bersiap untuk ditembakkan.

WUZZ! WUZZ! WUZZ! WUZZ! WUZZ! WUZZ! WUZZ!

Beberapa puluh rudal pun ditembakkan mengarah ke menara ALBA, namun sebelum mata rudal mengenai menara sebuah senjata laser beam menembaki semua rudal itu dan menyapunya bersih.

BLAAR! BLAAR! BLAAR! BLAAR! BLAAR! BLAAR! BLAAR!

Menara ALBA bergetar karena efek ledakan dari rudal-rudal yang meledak di dekat mereka. Orang-orang pun panik. Alarm di bunyikan. Orang-orang di dalam menara melihat mobile suit melayang-layang mengitari menara ALBA. Semuanya dari EDF. Robot-robot itu kemudian menghadang robot-robot yang ingin menyerang menara ALBA.

Robot-robot penyerang dari Demonstar pun menyerang. Mereka semua serentak menembakkan beam rifle mereka. Pertempuran hebat pun terjadi. Gerakan mobile suit Demonstar cukup cepat walaupun bentuk mereka sepertinya cukup berat. Namun mereka punya sistem aerodinamis dan pertahanan yang cukup kuat. Perisai mereka mampu menangkis serangan dari mobile suit EDF.

"Kapten, sepertinya mobile suit mereka cukup tangguh!" ujar salah satu pilot.

"Kalau begitu, hajar saja dengan apa yang kita punya!" kata sang kapten. Dia dengan mobile suit Zakunya melesat ke arah salah satu mobile suit musuh dan mengeluarkan pedang beamnya, lalu membelah perut mobile suit milik Demonstar. Tubuh mobile suit itu jadi dua, kemudian disusul dengan ledakan. "SATU TUMBANG! HORRYAAAAHHH!"


* * *​

"Terjadi pertempuran hebat di menara ALBA, tampak pertempuran ini adalah balasan dari serangan yang terjadi di koloni F-Z01 yang terjadi baru-baru ini," suara di tv kecil yang ada di dalam truk Abraham.

"Celaka! ELANG!" serunya. Ia menghentikan truknya dan keluar dari truk. Dilihatnya dari kejauhan bagaimana pertempuran itu terjadi dari jauh. Ada kilatan dan ledakan di sana. Dari arah lain tampak beberapa mobile suit Aero Fighter bermunculan. Mereka semua dari EDF. Bala bantuan datang. Abraham berharap Elang baik-baik saja.

Di langit ia mendapati asap bekas roket kapsul meninggalkan bumi. Apakah itu Elang? batinnya. "Semoga dia selamat"

* * *​

Luar Angkasa, sesuatu tempat tanpa batas. Bahkan kalau pun ada batasnya manusia masih belum menemukannya batasnya sampai di mana. Misteri apa yang ada di luar sana. Stasiun Antariksa yang dituju Elang letaknya berada pada jangkauan orbit bumi. Letaknya tepat di tengah antara bumi dan Mars. Di dalam kapsul Barret tampak tak menunjukkan wajah senang. Ia gelisah, sambil memasang earphone di teliganya. Sepertinya benda itu terhubung alat komunikasi. Dia melihat wajah para peserta yang sekarang melihatnya dengan penuh penasaran.

"Aku ingin menyampaikan berita ini, tapi sepertinya kita akan terlibat lagi dalam sebuah pertempuran," kata Barret.

"Maksud Anda?" tanya Elang.

"Menara ALBA diserang, tepat setelah kita meluncur keluar dari bumi," jawab Barret.

"Diserang? Siapa yang menyerang?" tanya Eden.

"Kemungkinan koloni, tapi kemungkinan adalah Demonstar."

Tangan Eden mengepal. "Aku sudah menduganya, mereka akan melakukannya hari ini."

"Apa maksudmu?" tanya Elang.

"Demonstar, koloni yang membelot. Mereka lebih bisa disebut sebagai klan hitam luar angkasa, istilahnya mereka adalah perompak. Tapi mereka mempunyai kerajaan sendiri, ilmu pengetahuan sendiri bahkan konon mereka telah menjelajah ke Interstellar dan menemukan hal-hal baru. Mereka selangkah lebih maju dari kita," kata Eden.

"Kamu tahu banyak," kata Elang.

"Tentu saja, aku adalah Silverhand," kata Eden.

"Silverhand? Keluarga Silverhand?" tanya Barret.

"Iya, itu aku."

Barret tertawa, "Menarik, kenapa keluarga Silverhand sampai ikut di dalam kapsul ini?"

"Aku ingin ikut belajar dan merasakan bagaimana menjadi mahasiswa SSABS," kata Eden.

"Siapa itu Silverhand?" tanya Elang.

"Kamu tidak tahu?" tanya Elena.

"Iya, kamu tidak tahu siapa itu Silverhand?" Eden menimpali.

"Bukan begitu, kamu bilang Silverhand salah satu pendiri SSABS, tapi kukira tidak hanya itu. Kamu dan keluargamu pasti memiliki andil yang besar bahkan sampai disebu-sebut seperti itu. Betul bukan Tuan Barret?" kata Elang.

"Kamu benar. Di tahun awal berdirinya koloni, Silverhand adalah salah satu pilot GUNDAM," jelas Barret.

"Gun..Dam??" gumam Elang.

"Iya, mobile suit legendaris yang pernah menyelamatkan umat manusia, lalu membuat perdamaian antara bumi dan koloni. Mobile suit Gigantic Ultimate Neo Dynamic Armored Machine disingkat GUNDAM. Pilot Gundam pertama adalah Zach Silverhand, dia mengendarai RX-10. Dia dengan beberapa temannya berhasil menyatukan seluruh hati umat manusia untuk membuat perdamaian," jelas Barret.

Semuanya terkagum-kagum mendengar cerita Barret. Perjalanan mereka sungguh cepat. Tak terasa kapsul itu sudah berada dalam jangkauan jaring yang akan menangkap kapsul tersebut. Jaring itu merupakan jaring yang sangat luas menjangkau kurang lebih seradius 100 km. Jaring itu akan menangkap kapsul dan akan diarahkan ke sebuah tangan robot raksasa seperti pengait. Pengait inilah yang kemudian akan menempatkan kapsul pada lubang palka sehingga para penumpang bisa keluar.

Para murid pilihan ini telah diajari cara bertahan hidup di luar angkasa. Mereka juga tentunya sudah dibekali cara untuk berpindah tempat, dan tahu bahwa setelah ini mereka akan sedikit mual karena suasana di luar angkasa sangat berbeda dengan di bumi. Di luar angkasa tidak ada bunyi karena mediumnya tidak ada. Di luar angkasa selain hampa udara, juga gravitasinya nol. Hal ini akan membuat orang bisa bergerak bebas melayang. Namun stasiun luar angkasa ini berbeda. Di sini ada enam daratan yang kesemuanya memiliki tanah dan tanaman-tanaman. Perlu diketahui enam daratan ini terhubung dengan sebuah generator besar yang membuatnya berputar, perputaran inilah yang mengakibatkan adanya gaya tarik sehingga orang-orang bisa berjalan di atasnya seperti di bumi. Berputarnya cukup cepat kalau dilihat dari luar stasiun, tapi kalau sudah masuk di dalamnya kita tak akan berasa apa-apa.

Kapsul dengan sukses ditangkap. Elang dan yang lain sempat merasa perutnya seperti diaduk-aduk ketika kapsul itu terjatuh dengan tangkapan yang mulus. Kapsul pun kemudian diarahkan sebuah lubang palka. Namun belum sempat kapsul itu menempel, tiba-tiba saja kapsul mereka bergetar hebat dan bagian ujung kapsul meledak. Elang dan yang lainnya tersedot oleh tekanan yang kuat, karena mereka berada di ruang hampa udara. Tapi karena mereka semua memakai baju luar angkasa beserta helmnya maka mereka tak terpengaruh ketika udara tersedot ke luar dari kapsul.

"Semuanya tenang!" kata Barret.

Dari luar kapsul ternyata ada mobile suit yang menyerang. Mereka dari EDF.

"EDF?" gumam Barret. "Semuanya kalian pasti sudah pernah dilatih untuk bergerak di ruang hampa udara dengan menggunakan baju yan kalian pakai bukan?"

"Iya, kami pernah berlatih menggunakannya," kata Eden.

"Praktekkan sekarang, kita akan masuk secara manual ke lubang palka," kata Barret.

Mereka semua berpandangan. Elang merasakan sesuatu di luar sana. Sesuatu yang mendekat. Lebih dekat dan sekarang makin dekat. Eden menggeleng-geleng.

"Maaf, Pak. Aku harus pergi," kata Eden.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Barret.

"Karena...aku adalah pilot Gundam, jadi aku tidak bisa berdiam diri di sini," ujar Eden.

Barret sedikit terkejut. Tapi ia mulai mengerti, "Tapi untuk sekarang ini kalian adalah tanggung jawabku. Aku tak ingin terjadi sesuatu kepada kalian semua."

"Aku akan segera kembali!" kata Eden. Ia tiba-tiba menekan tombol pendorong yang ada di baju yang ia pakai. Seketika itu di pinggangnya keluar sebuah pendorong kecil yang bisa membuat ia melaju di ruang hampa udara. Eden melewati Barret dan keluar dari lubang yang terbentuk di kapsul mereka.

"Eden!" panggil Barret, tapi Eden sama sekali tidak menghiraukannya.

Barret menghela nafas. "Dasar Silverhand, anak-anak! Kalian semua ikuti aku!"

Semua murid-murid mengikuti instruksi Barret. Mereka mengoperasikan alat pendorong di baju mereka untuk mendekat ke lubang palka yang tak jauh dari kapsul yang mereka tumpangi. Mereka melirik ke arah lain, ternyata di luar angkasa sedang terjadi pertempuran. Para murid segera mendarat di lubang palka setelah Barret membuka secara manual lubang tersebut. Satu per satu mereka masuk ke dalamnya.

"Semuanya sudah masuk?" tanya Barret.

Elena menoleh ke belakang. Pintu palka tertutup lagi. Tiba-tiba ia baru sadar sesuatu. "Celaka, Haro-Haro?? Di mana dia?"

Barret menoleh ke arah Elena. Gadis Bermata biru itu kebingungan ketika Haro-haro menghilang. Ia kemudian melihat ke kaca yang ada di dinding palka. Di sana ia bisa melihat Haro-haro didekap oleh Elang.

"ELANG!" teriak Elena.

"Celaka, Elang ada di luar sana!" kata yang lain.

....Continued... to the next IMPACT
 
Terakhir diubah:
Waaaaahhh sugooiii.... meski agak bingung dan gabisa nangkep bbrapa nama2 asing tp me suka scene2 diluar angkasa sama tembak2annya :D
 
wah dah muncul aja cerbung yang lain..... keep it up bro.....
 
:pandaketawa:nang kono di tagih.. Woe.. tibakno dolanan neng kene..:main::ha:
ioo..pokok e:panlok4:eluuu..... mboh, nang ndi penake... mlaku-mlaku ndolek alien ta:hammer:
 
Pengenalan Tokoh

7b5246434292563.jpg


Elang Baruna
H: 185cm
W:70kg
Blood: A
Seorang yang punya cita-cita sekolah di SSABS. Tapi ternyata takdir membawanya menjadi pilot GUNDAM ARC.


d508f7434292556.jpg

Eden Silverhand
H: 190cm
W:72kg
Blood: O
Seorang keturunan dari Silverhand. 100 tahun yang lalu kakek moyangnya adalah seorang yang menyelamatkan dunia, pemersatu antara bumi dan koloni. Kali ini ia harus menjadi pilot Gudam untuk perdamaian.

2eb93c434292547.jpg

Arie Quickshot
H: 180cm
W: 73kg
Blood: B
Seorang yang punya dendam terhadap Demonstar, dilatih oleh militan Kurdi untuk kemudian bisa terpilih menjadi pilot Gundam. Kemampuannya membidik tak usah diragukan


2c62c2434292732.jpg

Lucky Redtail
H: 170cm
W: 65kg
Blood: AB
Dia memang terlihat urakan, tapi siapa sangka dia adalah pilot terbaik yang pernah ada untuk anak seusia dia. Remaja ini terpilih menjadi pilot GUNDAM, karena ia punya kemamuan yang sangat unik. Ia bercita-cita akan menyelamatkan dunia dengan kemampuannya itu.

0d79f9434292712.jpg

Elena Van Bourgh
H:160cm
W: 45kg
Blood: A
Gadis cantik ini adalah pemegang kunci perdamaian antara bumi dan koloni. Dia adalah anak dari Charlote van Bourgh, pemimpin dari ORG. Satu-satunya negara netral yang kemudian berusaha ditarik untuk memihak antara bumi dan koloni. Dia kemana-mana selalu ditemani oleh HARO-HARO.

b96dd6434292724.jpg

HARO-HARO
H: 30cm
W: 2kg.
Robot AI yang sangat cerdas. Bisa menjadi navigasi pilot dan juga bisa sebagai alat komunikasi. Dia selalu mendampingi Elang, terkadang juga Elena.


MECHA
Ilustrasi ini mengambil dari gambar-gambar GUNDAM yang sudah pernah ada. Sebagian ane ambil dari Customize GUNDAM. Jadi ini murni bukan buatan saya. Tapi untuk di ceritanya nanti menyesuaikan dengan gambaran yang ada di tulisan.


GUNDAM ARC (Full Armor Mode)


GUNDAM ARC (Release Mode)


GUNDAM Q (Quickshot)


GUNDAM SILVER CLAW


GUNDAM SILVER CLAW (Aerial Mode)


GUNDAM HELLFIRE


MSX-666 DEMON SAVIOR


NEO ZAKU MS-15B GYAN


ZAKU GERARA DOGA


ZAKU



karakter lainnya menyusul....
 
Terakhir diubah:
baruna...hehe,,seru ni gan ada cerita robot2an.memang g ada matinya suhu satu ini
 
Hehehe lulus audisi "Arie Quickshot"
 
Dlu wktu aq kecil, stauku GUNDAM tu sngkatn dari "Generation Unsubdued Nuclear Drive Assault Module"

Wkt it nntn filmny trus pas robot gundam dnyalain, mncul tulisan it d lyarnya

Atw mgkn vrsi GUNDAM mnrt kak arczre dbkin beda y
 
@Princess Tiara:

Ada banyak singkatan. Klo situ nonton GUNDAM SEED, singkatannya beda. Nonton Gundam Z, singkatannya juga beda. Tergantung dari masing-masing seri GUNDAMnya. Cekidot:

In the Cosmic Era all of the many Gundam acronyms refer to the name of the OS on their respective mobile suits. The acronyms are as follows:

"General Unilateral Neuro-link Dispersive Autonomic Maneuver synthesis system" is Morgenroete's designation for the OS mounted on the "Project G" MS. This includes the GAT-X105 Strike, GAT-X102 Duel, GAT-X103 Buster, and GAT-X207 Blitz, GAT-X303 Aegis, MBF-02 Strike Rouge and later the ORB-01 Akatsuki.

"Generation Unsubdued Nuclear Drive Assault Module complex" is the term used by ZAFT to refer to the Gundams they designed using the technology acquired from the stolen Morgenroete machines. The machines using this OS are the ZGMF-X09A Justice, ZGMF-X10A Freedom Gundam (as well as their latter incarnations, the ZGMF-X20A Strike Freedom and ZGMF-X19A ∞ Justice, as well as the ZGMF-X13A Providence.

The similar term, "Generation Unrestricted Network Drive Assault Module", was the designation for most of the Second Stage Series of Gundams including the ZGMF-X56S Impulse], ZGMF-X24S Chaos, ZGMF-X31S Abyss, ZGMF-X88S Gaia and the ZGMF-X23S Saviour.

"Gigantic Unilateral Numerous Dominating AMmunition" is an acronym unique to the Earth Alliance's GFAS-X1 Destroy.

Specifically the ZGMF-X666S Legend and ZGMF-X42S Destiny of the ZAFT Second Stage Series use the acronym "GUNNERY UNITED NUCLEAR-DUETERIONADVANCED MANEUVER SYSTEM".
The last of the many Cosmic Era Gundam acronyms is "Guider UNmanned Deployment Autonomic Manipulation", this acronym is another unique one, it refers only to the GSX-401FW Stargazer.[5].

sumber: WIKI GUNDAM
 
GanGay WJS atu ya, ngeramain tempat nongkrong baru

elena.elena apakah dia cantik seperti lacus clyne :kk:
 
Kalo disini GUNDAM dibikin buat sarapan pagi...
"cereal koko dengan biji GUNDAM pilihan"
:pandaketawa:


:beer: yooo ganmall :ha:
 
hhmmm... gundam... dah lama banget ndak ngikutin lagi... (terakhir pas jaman gundam wing) hiro yui kah nama tokohnya?
semangat kk archie diterusin threadnya.... :hore:
 
Elang, Eden, Arie, Kyaaaaahhh! >.< kenapa kalian ganteng semua! #Mimisan

sumpeeeh itu Visunya keren2! naksir siapa yah... harus milih mana ya, semuanya maaauuu >.< #PLAK! #Pingsan
 
wiw...gundam... mainan baru suhu arci..
archangel ?... koq malah kebayangnya heero yui dengan wing zero custom :(
 
Arcangel it bukan nama space shipny ya?

Klo di cerita ini bukan Battleship-nya di GUNDAM Seed. :D Ini nggak berhubungan dengan seri GUNDAM manapun.

Ada alasannya kenapa dinamakan GUNDAM ARCHANGLE. Semuanya berhubungan dengan MSX-999.

Mungkin nanti ane bakal ngambil mecha-mecha dari seri-2 GUNDAM yang sudah ada. Juga nama-nama yang nggak asing. Tapi sekali lagi ini lepas dari seri GUNDAM manapun. Ini bener2 FanFict.
 
Bimabet
asik.....emane suhu arci proyek critane akeh hahaha jd updatenya ngga isa cepet mgkn
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd