Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gundam msx-999 archangle

Bimabet
Keren banget,ganarc. :jempol: karya ente memang selalu bikin imajinasi ane melayang-layang.
 
Yang bener harusnya Verraux. Ane lagi konslet kemaren nulis namanya Voyeour. Kebanyakan nonton JAV.:p

Coba cek di google apa itu artinya Voyeour. :p
Kalau Verraux itu jenis nama elang langka.

Hehehe teringat species Aquilla Verrauxi.
BTW membayangkan ZAKU dikasih GN-Drive kayaknya gmn gitu hehehe
Maju terus om Arci
 
bab setelah ini bakal terkezut semua :p

Sabar yah gaes. Klo nggak sabar silakan buka sopiler berikut :Peace:

Letnan Benedicth menemukan sebuah puing-puing dari sebuah mobile suit. Di dalam mobile suit itu ada kerangka mayat, ada sebuah nama tertera di sana. Namanya adalah Kamille Bidan. Dan mobile suit itu disebut Mobile Suit GUNDAM Z.

______________________________________________________:ngacir:
 
Yang bener namanya Kamille Bidan. Gitu sih di gundam wikia
 
Yup tambahan pula di After Colony. Ada Wing Zero juga. Tapi minus pilotnya. Kenapa ane pake Ano Domini sebagai primary timeline, karena di sini ini gerbangnya spacetime continum.

Di Gundam Unicorn sebenarnya mau ane ikutin tapi kayaknya terlalu jauh. Walaupun mobile suitnya mampu melintasi ruang dan waktu.
 
PHASE 2
IMPACT 2 ~ FROM ANOTHER TIMESPACE

"Komandan, komunikasi kita akan ada jeda kira-kira 30 detik, apakah Anda mengerti? Ketika Anda masuk ke Gargantua tak ada lagi jalan untuk pulang," kata salah seorang mekanik.

Zarch sudah berada di dalam kokpit Neo Zaku. Dia melihat kepada para anak buahnya. "Ini akan jadi perjalanan terakhir. Tapi kuharap tidak. Wayne, aku serahkan kapal ini kepadamu!" Wayne yang berada di bridge mengangguk. "Kalian semua dengarkan. Mungkin aku tak akan kembali lagi, tapi kalau aku kembali lagi ingatlah bahwa aku sangat bangga bekerja bersama kalian."

"Komandaaann...!" tampak seseorang mekanik lainnya menangis.

Pintu kokpit pun menutup seperti menelan komandan Zarch. Ia memakai helmnya. Ia tak tahu perjalanannya akan seperti apa nantinya. Mobile suit ini pun kemudian meluncur dari markasnya. Ternyata mereka berada di sebuah asteroid. Asteroidnya cukup besar dan mengandung gravitasi, di asteroid ini mereka membangun bangunan besar sebagai markas. Demonstar bahkan membangun peradaban mereka sendiri. Tampak tambahan roket dipasang di mobile suit Neo Zaku ini. Dengan cepat mobile suit ini pun melaju melewati serpihan-serpihan derbis dan juga bebatuan luar angkasa.

"Titik warp terdeteksi," ujar Zarch. "Apakah itu?"

"Iya komandan. Tapi kita tak tahu pasti akan pergi ke mana warp itu," ujar operator.

"Harry, aku akan pergi ke titik itu," kata Zarch.

"Perjalanan setelah Yupiter akan membutuhkan waktu sekitar dua hari. Di sana ada titik warp," ujar Harry.

"Diterima"

"Komandan, semoga berhasil!"

Mobile suit Neo Zaku pun melesat pergi dengan kecepatan tinggi. Roket dinyalakan dan meninggalkan sebuah garis lurus menjauhi sabuk asteroid. Di luar angkasa merupakan sebuah pemandangan indah yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Manusia bisa menjelajah luar angkasa sampai sejauh ini. Dari kejauhan Zarch bisa melihat Mars. Planet merah nan eksotik yang menjadikan misteri bagi semua orang sampai sekarang. Planet yang kemudian dihuni oleh ELS sejak seabad lalu. Entah peradaban seperti apa yang dibentuk oleh ELS di planet merah ini. Di atas planet, Zarch bisa melihat satelit buatan mereka yang berbentuk seperti sebuah ranjau laut raksasa. Satelit itu memberikan sinyal-sinyal. Sebagian di antaranya tak akan dimengerti oleh manusia, namun berkat kecanggihan teknologi dan juga komunikasi dengan ELS, manusia bisa menerjemahkan bahasa mereka. Zarch membaca pesan dari sinyal itu di layar monitornya.

"Selamat siang tata surya. Bersama satelit ELS. Mars sedang membangun peradaban"

Zarch merasa geli membacanya. Peradaban seperti apa yang tidak dimengerti oleh manusia. Bicara dengan ELS membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit. Setidaknya hal itu tidak disukai oleh Zarch. Kenapa hanya karena bicara kepada mereka manusia harus berperang, terbunuh hingga kemudian mengorbankan banyak waktu dan tenaga. Walaupun semuanya bisa dibantu dengan GN-Particles tapi tetap saja apa yang telah terjadi tidak bisa diterima dengan logika.


* * *​


"Ini....," Letnan Benedicth terbengong-bengong ketika melihat di layar monitor. Sebuah gambar tentang sebuah mobile suit terpampang di sana. Mobile suit ini seperti terkubur di dalam lautan. "Bisa diambil?"

"Kami sedang berusaha mengangkatnya. Yang jelas mobile suit ini tidak biasa. Kami tidak pernah menemukan mobile suit seperti ini sebelumnya, tak ada model yang dibuat seperti ini," kata operator perempuan.

"Tapi desain kepalanya mirip sekali dengan GUNDAM," lanjut Letnan Benedicth.

"Apakah ini GUNDAM?" tanya Kathlen.

"GUNDAM sudah dihancurkan seabad yang lalu, logamnya dilebur di matahari. Karena peperangan sudah tidak ada lagi waktu itu. Siapa tahu belum sampai satu abad peperangan ada lagi. Tapi yang ini, sungguh diluar dugaan. GUNDAM ada di dasar lautan kita dan terkubur di sana. Kalau ini benar, maka... bukan tidak mungkin kita bisa mendevelop mobile suit seperti GUNDAM."

Besoknya mobile suit yang terkubur di dalam lautan itu pun diangkat. Sebuah kapal induk menjadi tempat diangkutnya mobile suit ini. Letnan Benedicth melihat dari atas bentuk mobile suit ini. Logamnya sudah membatu, tapi yang pasti tidak ada karat, terbuat dari logam khusus yang tidak hancur karena air laut. Ada beberapa rumput laut yang melekat tapi mobile suit ini jelas sekali bentuknya mirip GUNDAM.

"Letnan, mungkin Anda mau lihat ini!" kata salah seorang operator.

Letnan Benedicth melakukan komunikasi dengan sang operator. Dia melihat sang operator menunjukkan sesuatu.

"Kami telah memindainya, entah bagaimana mobile suit ini tidak pernah ada di jaman kita. Dari semua data, tidak ada satu pun yang cocok baik dari bumi maupun koloni. Bahkan GUNDAM pun tidak pernah ada yang seperti ini. Tapi kita ada sebuah enkripsi yang ada di pintu kokpitnya. Tapi kodenya mirip dengan milik kita. Kita bisa mendekrip kode ini."

Letnan Benedicth dengan didampingi oleh Kathlen turun untuk mendekat ke mobile suit yang baru saja ditemukan. Bentuknya seperti pesawat, atau mobile suit yang bisa berubah menjadi pesawat. Ada sepasang sayap, hanya saja tangan kanan dan kakinya hancur. Beberapa orang mekanik sedang berada di atas mobile suit ini, tepat di ruang kokpit. Beberapa kabel terjulur dengan sebuah laptop kecil yang mereka pakai.

"Oh, terbuka!" ujar mereka.

Letnan Benedicth segera menaiki tubuh mobile suit tersebut dan melihat apa yang ada di dalam kokpit. Mereka semua tampak tertegun melihatnya. Ada sesosok tubuh di dalam mobile suit ini. Letnan Benedicth berpandangan dengan yang lainnya. Segera mereka mencoba untuk mengeluarkan tubuh itu. Namun, mereka hanya mendapati tubuh itu sudah tak bernyawa lagi. Di dadanya ada sebuah nama Kamille Bidan. Kerangka itu pun diangkat dari tempat duduk pilot.

"Kamille Bidan?? Ada yang pernah dengar nama ini?" tanya Letnan Benedicth. "Sepertinya mobile suit ini terkubur lebih dari seratus tahun, hanya saja kenapa sampai ada di sana itu yang jadi pertanyaan. Pertanyaan berikutnya adalah siapa Kamille Bidan?"

"Letnan, sepertinya semua sistemnya bisa berjalan," kata sang mekanik.

"Biar aku yang masuk," kata Letnan Benedicth.

Letnan itu pun kemudian duduk di kursi pilot setelah mayat tadi di keluarkan. Dia kemudian menekan sebuah tombol. Pintu kokpit pun tertutup. Ternyata mobile suit ini masih berfungsi. Ada keterangan sedikit tenaga di sana. Semua sistemnya terlihat masih primitif. Kemudian ada sesuatu yang membuat prajurit ini tertarik. "Record". Sebuah rekaman. Dia pun menyalakannya.

"Ini adalah rekaman terakhirku. Aku telah terkubur di lautan setelah bertempur habis-habisan dengan Titan. Mereka bangkit lagi, aku juga tak tahu kenapa aku kembali mengendarai Zeta GUNDAM sekali lagi. Mobile suit ini aku yang merancangnya. Perlu diketahui, sekarang ini aku entah tersedot ke dalam ruang dimensi dan waktu setelah pertempuran di Mars. Aku tak tahu akan mendarat di mana, di zaman apa dan rasanya aku sudah tak tahu lagi sudah berapa lama aku berada di sini. Dan..ohh...!"

Dari rekaman itu terlihat jelas bahwa Kamille tampak bergetar, ia sepertinya sedang berjuang terhadap sesuatu.

"Di depan terdapat banyak bebatuan, aaarrghhh! Air, banyak air! Aku menabrak sebuah planet dengan keras, lengan dan kaki mobile suitku hancur, tidaak!....ZZzzzzz...!"

Ada beberapa gangguan. Namun kemudian video kembali normal.

"Aku terjebak di dasar laut. Aku tak tahu ada di planet apa. Apakah ini bumi? Batteryku sudah mulai habis, dan aku terluka. Aku akan mengirimkan sinyal SOS, semoga mereka bisa mendengarku...."

Letnan Benedicth tidak melihat lagi adanya rekaman. Mobile suit Zeta GUNDAM. Apa yang bisa dia lakukan dengan mobile suit ini nantinya?? Kamille Bidan, pilot yang mengendarainya sepertinya baru saja melintasi ruang dan waktu hingga sampai terlempar ke tempat ini. Dari video terakhir terbaca tahun UC0087. Tahun yang tidak pernah dikenal. Namun Letnan Benedicth kemudian melihat timer yang ada di Operating System mobile suit ini. Di sini UC0487.

"Empat ratus tahun? Berarti mobile suit ini usianya lebih lama dari pada GUNDAM OO. Mobile suit yang berasal dari dimensi lain? Dunia paralel? GUNDAM Z sehebat apakah engkau nanti?" gumam Letnan Benedicth dengan senyum penuh kemenangan.

* * *​


Hari itu Elang mengikuti pelajaran. Ia terdaftar sebagai siswa di SSABS. Punya locker, punya asrama. Ternyata di dalam asrama barang-barangnya sudah dikirimkan ke sana. Aturan di SSABS sama seperti sekolah lain pada umumnya hanya saja jam pelajarannya lebih banyak melakukan observasi, mengumpulkan artikel dan simulasi. Simulasinya terdiri dari simulasi pilot, baik mobile suit, pesawat untuk keperluan sipil maupun militer. Elang masih berada di kelas saat dosen pengajar mengajarkan tentang sistem GN-Particles.

"Banyak teknologi yang memang tidak diajarkan atau dijelaskan rahasia dibalik penciptaannya, seperti GN-Particles. Partikel ini merupakan partikel ajaib yang membuat kita bisa bicara dengan orang lain tanpa kontak secara langsung. Seperti telepati. Partikel ini juga membuat sistem yang ada di mobile suit bekerja secara ajaib," jelas sang dosen.

Elang menyerahkan secarik kertas kepada Elena yang duduk di sampingnya. Elena membaca apa yang tertulis di kertas tersebut.

"Aku ingin bicara denganmu ketika istirahat. Penting!"

Melihat isi kertas itu, Elena menoleh ke arah Elang. Elang tampaknya kembali fokus ke depan. Sesekali ia melirik ke arah Elena. Gadis itu sepertinya bertanya-tanya apa yang terjadi.


* * *​


Setelah melewati Mars dan Yuputer, tepat satu jam perjalanan dari Yupter, di depan Zarch sekarang ada sebuah lubang. Tak akan bisa terlihat kecuali ada di depannya. Ia sekarang menghadap ke sebuah warp. Neo Zaku telah melepaskan propeler tank heliumnya, sekarang mulai mendekat ke arah warp. Zarch walaupun tidak pernah takut kepada pertempuran apapun, bahkan yang jelas-jelas ia bisa terbunuh di medan perang tetap saja takut ketika akan menghadapi sesuatu yang tidak pasti seperti warp yang ada di depannya. Lubang ini akan membawa dia melintasi ruang dan waktu. Entah ia akan sampai di mana nantinya. Yang jelas, apa yang ada di depannya adalah masa depan dan masa lalu yang bisa saja silih berganti. Kemudian dengan hati-hati ia pun menekan tuas untuk maju, pedalnya diinjak, thurst pun terbakar membuat Neo Zaku yang ia tumpangi melesat masuk ke dalam warp room.

Bergetar, itulah yang dia rasakan ketika memasuki lubang itu. Dia terus maju, mobile suitnya terus maju menembus apapun. Mobile suit ini memang dirancang untuk bisa tahan terhadap suhu yang bisa berubah-ubah secara drastis di luar angkasa sana. Semua tipe mobile suit luar angkasa seperti itu. Bahannya lebih tebal dan tidak mudah memulai. Namun sepertinya apa yang menjadi perkiraan manusia tetap saja meleset. Mobile suit ini pun bergetar hebat.

"Kumohon, aku harus sampai kepada ujung lubang ini!" kata Zarch.

Baru kali ini Zarch yang memang tidak religius berusaha menjadi religius, walaupun dalam keinginan hati etheisnya dia tidak ingin mempercayai tuhan. Dia sekarang benar-benar pasrah. Tangan mobile suit Neo Zaku pun mulai mengelupas. Terdengar benturan-benturan seperti seng ditabuh. Makin lama seperti jatuhan air hujan yang sangat deras. Zarch terus memegang tuas kemudi dan menjaganya agar tidak goyah. Di hadapannya sekarang dia melihat ribuan bebatuan kerikil menghantam mobile suitnya. Tangan mobile suitnya hancur. Disusul kakinya hingga kemudian kepalanya pun mulai remuk sedikit demi sedikit. Hingga tiba-tiba ia merasakan suatu gaya tarik yang luar biasa.

Tarikan itu begitu kuat hingga kemudian Neo Zaku seperti terhisap ke dalam lubang yang sangat hitam pekat tanpa cahaya. Zarch tak bisa berbuat apa-apa, rasanya ia sudah tak bisa lagi mengendalikan mobile suitnya. Setelah itu Zarch pingsan untuk beberapa saat.

Di luar angkasa, tak ada yang bisa mengukur waktu. Menghitung waktunya pun percuma. Karena kalau seseorang sudah megikuti orbit suatu planet dan rotasinya maka perhitungannya pun berbeda dengan bumi. Bisa jadi lima menit waktu yang ditempuh oleh Zarch dalam tidurnya, sama dengan puluhan tahun di bumi. Dan kini Zarch tidak sadarkan diri untuk beberapa waktu. Cukup lama baginya, mungkin juga cukup sedikit waktunya bagi yang lain. Di dalam wrap ini dia lepas dari ruang dan waktu, tak terpengaruh oleh apapun. Bahkan mungkin ia sekarang berada di tempat yang dia tidak kenali.

BLAARRR! BUUMM! BLAAARRR

Suara memekakan telinga membangunkan Zarch. Dia terbangun. Kini di hadapannya ada sebuah cincin bercahaya. Ia sudah keluar dari wrap. Sekarang dia berada di depan sebuah benda yang sangat besar. Ini adalah sesuatu yang sangat ditakuti oleh para ilmuwan. Neo Zaku sekarang berada di depan sebuah Black Hole, Gargantua. Di depan Zarch sekarang ada sebuah lubang hitam yang dikelilingi oleh cahaya. Black Hole ini sangat besar. Ia hanya bisa melihat bahwa Gargantua mampu menelan bumi bulat-bulat. Perlahan-lahan Neo Zaku seperti tersedot di dalamnya.

"Apa ini? Aku di mana? Kontrol? Kalian bisa dengar aku?" kata Zarch. Tapi tak ada yang membalas. Dia memeriksa kondisi mobile suitnya. Mobile suitnya dalam kondisi 49% mengalami kerusakan. Ia tak akan mungkin kembali dalam kondisi seperti ini. "Hahahaha, ternyata hanya sampai di sini. Tapi, aku tak boleh diam. Sekali diam di sini berarti aku sudah menyerah. Baiklah. Kita akan lihat apa yang ada di dalam Black Hole itu."

Neo Zaku pun terhisap di dalamnya. Perlahan-lahan tubuh Zarch menjadi berat, ada sebuah medan magnet yang sangat besar menariknya. Zarch bahkan tak pernah menyangka demikian kuatnya gaya gravitasi yang ada di dalam black hole. Ini merupakan misi bunuh diri paling tidak ia akan kembali dengan hasil atau dengan tanpa hasil.

Kini Neo Zaku masuk ke dalam gumpalan kabut hitam yang makin lama makin pekat. Gelap. Ya, hanya kegelapan yang menyelimuti mobile suit ini. Hingga kemudian seluruh power yang ada di dalam mobile suitnya mati. Tak ada cahaya. Bahkan Zarch pun tidak bisa melihat apapun, tangannya sendiri pun tak bisa dia lihat. Hingga ia merasakan sesuatu di depan. Hangat. Lalu, tiba-tiba system yang ada di dalam mobile suitnya berfungsi lagi secara tiba-tiba. Zarch melihat kumpulan awan berwarna-warni mengelilingi dia. Tidak. Lebih tepatnya dia sekarang berada di dalam sebuah ruang dimensi yang tak pernah ia ketahui. Zarch terus tenggelam lebih dalam lagi ke dalam lautan awan. Berkali-kali Neo Zaku terguncang. Beberapa kali tubuh Zarch seperti dihantam hingga kemudian dia melihat sebuah titik cahaya di depan. Neo Zaku terhisap ke dalamnya. Mobile suit itu pun berputar-putar hingga kemudian seperti terbebas begitu saja. Zarch melihat matahari. Di kejauhan dia melihat sesuatu.

"Ini?? Di mana?" gumamnya. "Bima sakti?"

Sebuah roket melayang di atas bumi. Dan sepertinya sedang menuju ke sebuah tujuan. Matahari. Melihat itu Zarch mengarahkan Neo Zaku untuk mendekat kepadanya. Roket itu berjalan pelan, sehingga Neo Zaku bisa mengejarnya. Begitu sampai Neo Zaku bisa meraih roket tersebut. Dia kemudian membuka pintu roket dan melihat sesuatu di dalamnya. Ia sangat terkejut. Mobile suit. Ada banyak mobile suit.

"Kenapa roket ini menuju ke matahari?" Gumam Zarch dalam hati.

Zarch segera masuk ke dalam roket dan kemudian dia keluar dari Neo Zaku. Di platfom mobile suit itu ada nama-nama. Zarch bisa membaca semuanya, Wing Zero Custom, Heavy Arm Custom, Sand Rock Custom, Death Scythe Custom, Shen Long Custom dan Talgeese III. Kenapa semua mobile suit ini ada di sini. Apakah manusia ingin menghancurkan semua mobile suit ini??

Zarch tiba-tiba saja tersenyum penuh kemenangan. Dia segera kembali ke Neo Zaku, kemudian masuk ke kokpit.

"Inilah saatnya. Aktifkan D-Drive!" gumam Zarch. "Aku hanya bisa membawa satu mobile suit, aku akan pilih.... Wing Zero Custom."

Neo Zaku pun bergerak. Dia kemudian menuju ke Wing Zero Custom. Mobile suit bersayap lebar itu dipegang oleh Zaku yang hanya punya satu kaki dan satu tangan. Tubuh Neo Zaku bergetar, mengeluarkan listrik dan kilatan listrik. Kemudian bersamaan dengan itu cahaya menyilaukan keluar dari tubuh Neo Zaku. Dua mobile suit pun seperti terhisap ke dalam sebuah wrap room. Zarch dengan Neo Zakunya seperti menyeret GUNDAM Wing Zero Custom ke dalam lubang cacing lebih dalam.

"Aku harus....bisa....aku tak boleh mati. Ayo Neo Zaku! Kamu satu-satunya harapanku!" kata Zarch.

Kemudian muncul cahaya berwarna-warni, Sekali lagi Zarch melewati lautan awan dan nebula. Setelah itu kembali Neo Zaku yang membawa GUNDAM Wing Zero Custom terhepas keluar dari worm hole. Keduanya menghantam asteroid.

"Komandan Zarch! Komandan! Komandan! Anda tidak apa-apa?" terdengar suara dari alat komunikasi. "Semuanya jemput Komandan Zarch!"

Zarch sudah kembali ke masa dan tempat di mana dia tadi berangkat untuk pertama kali. Ternyata kegunaan D-Drive adalah menggunakan space continum yang baru saja ia lewati dan menghantarkan ia kembali ke tempat semua. Tidak setiap orang bisa bertahan menggunakan D-Drive. Zarch salah satu orang yang bisa melakukannya. Hanya saja sayangnya setelah D-Drive digunakan, maka tidak bisa digunakan lagi. Sekarang GUNDAM Wing Zero Custom berada di tangan Demonstar.


* * *​


Sementara itu Eden Silverhand baru saja mendarat di Mars. Dia kemudian keluar dari mobile suitnya. Langsung dia disambut oleh ELS. Dengan tablet hologram kecil yang ada di lengannya dia menerjemahkan bahasa makhluk ELS yang sekarang menyambutnya dengan tubuh seorang manusia yang tidak iakenal siapa. Katanya manusia yang ada di mars adalah kebanyakan Innovado. Sebutan manusia buatan yang menjadi vesel bagi ELS. Terkadang sebagian di antara mereka bisa bicara, terkadang tidak. Dan yang sedang berhadapan dengan Eden ini tidak bisa berbicara.

"Aku ingin menunjukkanmu sesuatu WHITE KNIGHT!" baca Eden di layar tabletnya. "Ya, apa?"

Dia dan makhluk ELS kemudian berjalan menuju ke sebuah bangunan aneh yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri. Cuaca planet Mars sangat panas. Kalau saja Eden tak memakai baju astronot mungkin dia sudah terbakar. Setelah berjalan memasuki sebuah bangunan yang terbuat dari bebatuan Mars yang terdiri dari granit dan bebatuan lain yang sangat keras, Eden dikejutkan dengan sesuatu yang ada di dalam bangunan itu.

Eden sekali lagi membaca tulisan yang muncul di layar tabletnya. "Kami menemukan ini setelah melakukan penggalian. Kami sengaja memberitahukan ini hanya kepada WHITE KNIGHT. Sesuatu dari zaman yang berbeda sepertinya meletakkan ini di sini. Dan iya, aku sangat terkejut melihatnya. Ini adalah .... GUNDAM."

Eden mendekat ke mobile suit yang sedang dalam posisi duduk. GUNDAM ini tidak biasa. Tidak ada di jaman ini. GUNDAM milik Celestial Being. Yang ada di depannya sekarang adalah GUNDAM OO yang hilang dua abad yang lalu. Ternyata Celestial Being mengumpulkannya, merakitnya ulang dan menaruhnya di Mars, bersama makhluk ELS.

"Valhala! Masuklah! Kalian tak akan percaya terhadap apa yang aku lihat," ujar Eden. "Dan tidak cuma satu..." Eden menyapu ruangan itu dan menemukan tiga lagi mobile suit di sana. Ada GUNDAM Dynames, GUNDAM Virtue, dan juga GUNDAM Kyrios.


* * *​

Di sebuah tempat di negara ORG. Negara yang menjadi simbol perdamaian dunia. Para penduduknya tampak sibuk dengan urusan perdagangan. Beberapa di antara mereka ada yang bekerja di sawah dan ladang. Sebuah mobil melaju membelah jalan raya dan ikut berjibaku dengan kesibukan masyarakat. Dua orang yang ada di mobil berwarna merah maroon ini merupakan kedua pilot mobile suit yang tangguh. Mereka adalah Arie Quickshot dan Lucky Redtail. Keduanya memakai baju casual seperti turis menuju ke istana kepresidenan. Lagak mereka sok cool dengan memakai kacamata.

Kemudian mereka pun membelokkan mobil mereka di depan pintu istana negara. Seorang penjaga memeriksa identitas mereka.

"Siapa? Ada perlu apa?" tanya sang penjaga.

"Kami pilot GUNDAM, ingin bicara dengan Pak Presiden," jawab Arie Quickshot.

Sementara itu di dalam ruang kerja presiden. Demas van Bourgh sedang menulis sesuatu. Dia sedang ditemani oleh beberapa bawahannya sampai seorang staf kepresidenan masuk ruangan dan membisiki dia sesuatu. Raut wajahnya sedikit berubah, namun tetap tenang. Dia kemudian mengijinkan staf itu untuk pergi.

"Maaf, sepertinya kita harus sudahi. Aku ada tamu penting," kata Demas van Bourgh undur diri.

Dia kemudian berjalan keluar ruangan. Para stafnya mengundurkan diri juga. Sang Presiden berjalan menuju ke sebuah ruangan khusus dan ternyata di ruangan ini Arie Quickshot dan Lucky Redtail baru saja diantarkan masuk. Melihat kedua pemuda ini sang presiden sedikit terkejut. Ia tak menyangka dua pemuda ini adalah pilot GUNDAM.

"Kalian pilot GUNDAM?" tanya Demas.

"Begitulah, namaku Arie Quickshot dan dia Lucky Redtail," jawab Arie. "Kami ke sini ingin mengajak ORG untuk beraliansi dengan Verraux Foundation."

"Jawabanku tetap sama seperti yang lain. Negara ini cinta damai. Tidak ingin membela siapapun, itulah yang terjadi," kata Demas.

"Tapi, kami berjuang untuk menghapuskan peperangan di muka bumi ini. Dan kami ingin ORG menjadi simbol perdamaian. Setidaknya dengan ORG menjadi simbol bagi kami, maka hal ini akan sedikit lebih membuat negara-negara lain berpikir dua kali sebelum berperang melawan kami, sehingga pertumpahan darah yang tidak perlu tak akan terjadi."

"Tapi bukankah itu sama saja? Kalian menghapuskan peperangan dengan berperang. Aku tidak bisa melakukannya. Negara ini berprinsip seperti itu. Kalau kalian ingin meminta perlindungan, kami akan berikan. Siapapun, tanpa terkecuali. Baik NOE, EDF, Koloni, Demonstar, kami akan memberikan perlindungan kepada siapa saja. Kalau kalian lapar, maka ORG akan membantu kalian. Kalau ada yang terkena bencana, ORG akan membantu. Inilah prinsip ORG. Tidak ada yang bisa mengubahnya. Aku tetap kepada pendirianku."

Arie menghela nafas tersenyum. "Baguslah, ternyata ORG masih tetap seperti apa yang kita harapkan di sini. Hanya saja, saat ini kami dari Verraux Foundation akan melindungi ORG. Saat ini Anda sedang dalam incaran musuh."

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Demas.

"Menara ALBA diserang," jawab Lucky.

"Aku sudah dengar. Dan memang sangat disayangkan, tapi kalian berdua ikut andil bagian bukan dalam hal itu?"

"Kami justru menghabisi semua orang yang berperang di sana, orang tua!" kata Lucky agak meninggi.

"Lucky, jaga bicaramu. Dia presiden!" kata Arie. "Maafkan teman saya."

Lucky Redtail membuang muka. Dia memang berbicara seperti itu, perilakunya memang sedikit urakan. Kalau dibandingkan dengan Arie yang lebih tenang maka akan jauh sangat berbeda. Lucky Redtail ini lebih tempramental, dengan rambut berwarna merahnya yang mencolok, siapapun tak akan menyangka bahwa dia juga seorang anak yang sangat jenius. Dan tak pernah disangka juga di usianya yang masih muda dia sudah menjadi pilot GUNDAM. Nilai simulasinya cukup tinggi, nilai tempurnya juga tinggi. Dia punya kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh pilot-pilot mobile suit manapun. Bahkan ketiga pilot GUNDAM lainnya.

"Apa yang kalian inginkan?" tanya presiden ORG.

"Putri Anda selamat dari peristiwa itu," jawab Arie.

"Putriku, ada di sana?"

"Anda tidak tahu?"

"Dia bilang akan belajar di Oxford!"

"Tidak, Anda salah besar. Putri Anda sekarang sudah berada di SSABS. Tapi tenang rekan kami sudah berada di sana melindungi putri Anda."

"Ini tak mungkin!" Demas tidak percaya. Ia segera menyambungkan ke tabletnya. Kemudian menghubungi seseorang.

Saat itu Elena baru saja selesai pelajaran. Melihat yang menghubungi ayahnya ia sedikit terkejut. Kemudian segera ia berjalan keluar dari ruangan kelas. Dia terima hubungan jarak jauh itu.

"P-papa?" tampak Elena sedikit ketakutan.

"Elena, apa-apaan ini? Kamu berada di mana? Kamu berbohong kepadaku!?"

"M-maafkan Elena papa, seharusnya setelah mendarat di SSABS Elena bicara kepada papa."

"Ini tak bisa dimaafkan. Kalau sampai terjadi sesuatu kepadamu bagaimana?"

"I-iya pa, Elena minta maaf. Hikss.... Elena minta maaf tidak bilang ke papa, tapi Elena memang ingin ke SSABS dari dulu."

Demas van Bourgh melihat putrinya menangis. Dia kemudian menoleh ke arah Arie Quickshot. "Siapa temanmu yang bersama putriku?"

"Elang, Elang Baruna. Dia bisa dipercaya," jawab Arie Quickshot.

"Dengar Elena, di sana ada Elang Baruna. Percaya kepadanya. Aku ingin kamu pergi dari SSABS kembali ke ORG!"

"Tapi papa, aku masih ingin sekolah di sini!" Elena bersikeras.

"Ini bukan masalah papa melarangmu atau tidak. Ini soal nyawamu! Kamu tahu tidak kalau menara ALBA diserang itu karena ada kamu di dalamnya?"

Elena terkejut. "Benarkah itu, papa?"

"Jangan banyak bicara, segera pulang! Elang Baruna akan mengantarkanmu!" segera setelah itu Demas mematikan komunikasinya. Ia menghela nafas.

"Benarkah?" tanya Arie Quickshot.

"Beberapa waktu yang lalu sempat bocor sebuah pesan dari intelejen yang mengatakan bahwa target para teroris adalah membunuh putriku. Mereka ingin agar simbol perdamaian di dunia ini hancur. Itu yang aku ketahui. Mungkin dengan menyerang menara ALBA, mereka ingin menyamarkan kematian putriku dengan sebuah kecelakaan." Demas diam sejenak. "Aku ingin meminta tolong kepada kalian, agar putriku bisa pulang dengan selamat."

"Kami sudah memperhitungkan itu. GUNDAM akan melindungi ORG," kata Arie Quickshot.

Continue to the next Impact....
 
wihh..ada serie wing gundam juga.paporit ane ni gan,wlpun series laen juga keren tp versi awal ini pling ane demen...jempol 5 buat suhu arci
 
Kan udah ada tersirat/tersurat itu di bab ini. Kamille Bidan tersedot di dimensi ruang dan waktu trus terdampar di era Ano Domini.
Sedangkan Zarch lebih sadis lagi, pergi melintasi wrap room, masuk ke worm hole, pergi ke Gargantua. Masuk ke Black Hole cuman buat nemuin Wing Zero Custom.

:baca: lagi deh bro.
 
hmmmm wah agak putus dari cerita wing brarti ... di battle terakhir custom ancur karena dipaksakan nembak barrier... yg 4 laennya diledakkan bareng2
ngirim ke matahari itu wing zero dkk diambil lg ama quatre tapi seru gan arc kyk game gundam dynasty warrior:)
 
arrggghh:groa: jadi bingung, bang,, jika ane harus ngikuti hubungan diantara rentang waktu yang berbeda... ane fokus baca untuk Era yang sejalan OrG saja dech....dari pada puyeng
:pusing:

serem:senam: juga ya, lorong:senam2: waktunya.... lebih canggih dan bersahabat punya nya Doraemon
wkwkwkkkk:D
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd