Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
~Fünfter Teil!~







Anna Schwarz


Setelah aku menelpon Mr. Piers, aku mendapatkan pesan Whats'app dari adikku Anna bahwa pendapatan usaha ku bulan ini sudah ditransfer, aku cek dan ternyata benar... lumayan buat modal nikah, hehehhee....


"Dek, untuk Pengeluaran, Gaji Pegawai dan sisanya udah kamu urus belum?"


"Udah kok kak, semua udah aku urus, jadi yang aku transfer ke rekening kakak itu udah bersih kok..."


"Kamu udah ngambil bagian belum?"


"Ga usah kak, yang bulan kemaren aja masih banyak kok, lagian cafe punya ku juga lagi rame, jadi ga usah deh..."


"Eh, ga boleh gitu, bentar kakak transfer yaa..."



Lalu aku mentransfer bagian untuk adikku sebanyak 20% dari pendapatan ku bulan ini, aku memang mempercayakan urusan bisnis ku kepada adikku selama aku kuliah disini, aku cukup memonitor saja, sekalian adikku belajar untuk mengatur pengeluaran dan sebagainya, karena sebelum aku pergi, dia berencana untuk membuka sebuah cafe, dan dia meminta pendapatku, lalu aku ajar lah beberapa ilmu yang aku tau dan sisanya dia berdiskusi dengan Ibuku..."


"Dek, udah kakak transfer yaa..."


"Eeeh kakak, kan udah aku bilang ga usah, kok malah di kirim sih..."


"Gapapa, buat tabungan kamu aja..."


"Yaudah deh kalo kakak maksa, eh iya kak, untuk EO kakak bulan ini ada 4 Event, dan Gedung yang kakak sewain semua udah Full Booked, jadi untuk bulan depan udah penuh, kayanya kakak harus bikin gedung lagi deh, yang gedean, biar jadi lebih banyak pendapatannya.."


"Iya, nanti kakak bikin lagi, cari tanahnya dulu kali dek, kan perizinan-nya ga mudah...."


"Oh, gini deh kak, nanti aku sama Mama kan mau cari Tanah buat Cafe sama Restoran Mama yang baru, ntar aku sekalian cariin buat kakak deh gimana?"


"Yaudah, terserah kamu deh, tapi cari tempatnya yang bagus yaa..."


"Oke dek Kakak, eh Kakak kapan lulus? aku udah kangen..."


"Waah, Kayaknya kakak Lulus tahun depan deh dek, Nilai kakak masih ada yang kurang, maaf yaa, Kakak juga kangen kok sama kamu, sama Mama Papa juga, tungguin aja yah dek... "


"Yaudah deh kak, padahal aku dah kangen sama kakak..."


"Hahaha, sama kali dek, kakak juga, udah yaa, kakak ada urusan lagi sekarang.."


"Oke deh, Bye bye kak.."


"Bye Dek..."




*****





Aku berjalan menyusuri sidewalk, aku melihat Red Telephone Booth, di jaman sekarang masih saja ada yang namanya telepon umum, kalau di Indonesia, pasti sudah kebanyakan rusak, dan hanya menjadi pajangan saja...


Diriku mencari Groceries Store yang cukup lengkap untuk membeli bahan masakan untuk malam ini, dan aku menemukan sebuah Groceries Store yang cukup besar dan sepertinya aku bisa menemukan bahan-bahan yang aku perlukan....


Aku lalu memasuki tempat itu dan langsung mengambil sebuah trolley, dan menuju tempat dimana sayuran dan protein berada...






Rencananya aku ingin membuat Beef Wellington dan dan Mashed Potato untuk Dinner malam ini, aku mencari-cari daging yang pas untuk masakanku, aku masih memilih-milih daging yang mana yang bagus, setelah aku memikirkan daging mana yang akan aku pilih, dan langsung aku ambil daging tersebut dan aku taruh kedalam trolley.


Setelah mencari Daging, aku lalu mencari Kentang dan bahan pelengkap lainnya, aku juga membeli Wine untuk minumannya, buah-buahan, dan sebagainya, karena ini adalah makan malam yang cukup spesial untukku.


Aku telah mendapatkan semua bahan-bahan yang aku cari, lalu akupun langsung mendorong trolley ke area kasir untuk pergi membayar, ditengah jalan, aku melihat ada sebuah bahan yang mengingatkan ku kepada Dhea, Dhea suka sekali dengan yang namanya Chocolate, apalagi Dark Chocolate, duh, kalau tidak aku larang, mungkin dia bisa menghabiskan 1 Kilogram Dark Chocolate sendirian.


Aku lalu tersadar dari lamunanku, aah, mungkin sebelum aku pulang aku harus membelikan Dhea Dark Chocolate sebagai oleh-oleh, 2 Kilo cukup ga yah kira-kira, hhmmm.



*****


Sebelum aku keluar dari Groceries Store, aku kembali memeriksa bahan belanjaan ku, apakah ada yang terlewat atau tidak, disaat aku sedang memeriksa bahan belanjaan ku sambil berjalan, dan menunduk tentunya, aku tidak sengaja menabrak seseorang, bahan belanjaan ku terjatuh semua.


"HEII, Hati-Hati kalo jalan dong!!!..."


"Iya, Mbak, Maa... eh.."



Ternyata setelah aku melihat siapa yang aku tabrak tadi, dan kami bertatap muka, aku mengenali-nya, dia adalah anak bungsu dari Mr. Piers, yaitu Misty Piers, Adik dari Monica...







Misty Piers



"Eh, Ian?"


"Misty!, apa yang sedang kamu lakukan disini?"


"Aku sedang membeli beberapa keperluan untuk dirumah, dan membeli beberapa Snacks..."


"Ooh, sudah lama kita tidak bertemu ya.."


"Iya Ian, kata Ayahku beberapa Minggu yang lalu kamu membuat makan malam untuk mereka.."


"Benar, aku memang membuat makan malam untuk mereka beberapa minggu yang lalu, tetapi kamu tidak ada dirumah, kata ibumu kau ada urusan..."


"ehehehe, sebenarnya malam itu aku pergi berkencan dengan teman kuliah ku, tolong jangan kau beritahu keluargaku ya Ian, Please!"


"Baiklah, aku tidak akan memberitahu keluargamu tentang kebohongan mu malam itu.."


"Oh iya Ian, kau habis membeli apa, kelihatannya banyak sekali?"


"Kamu belum diberitahu ayahmu kalau malam ini aku akan membuat makan malam lagi dirumah mu?"


"Ayah belum memberitahu ku tentang itu..."


"Yasudah, sekarang kamu sudah tau, cepatlah beli keperluan dan snacks mu itu, aku akan menunggu mu diluar.."


"Okey Dockey Ian, tunggu ya, aku tidak akan lama..."



Misty Piers, Sungguh dia sangat berbeda dengan Monica, jikalau Monica memiliki Tubuh yang Kurus dan Tinggi, Misty ini kebalikan dari Monica, bentuk tubuhnya Curvy dengan Dada yang ukurannya cukup besar, serta pantat yang menungging,dan Pendek, tingginya hanya 160cm, dia adalah yang paling pendek di keluarga itu.


Sekitar 15 menit aku menunggu Misty keluar dari toko, akhirnya dia keluar dengan membawa 1 kantong Peper Bag, aku intip isinya ternyata ada beberapa Snacks dan peralatan Mandi, aku menatap wajah misty dengan tersenyum tipis.


"Kenapa kau melihat ku seperti itu?"


"Itu Snacks punya kamu semua?"


"Iya, soalnya kalau dirumah yang hobi ngemil cuma aku sendiri..."


"Hmmm, Pantas saja ya badan mu...."


"APAA?!, kamu mau bilang badanku gendut?"


"Ah enggak, kamu sih main potong aja, aku mau bilang kalau badanmu berisi..."


"IAAAANNNNN!!!!!!"



Hahahaha, sewaktu aku menyebut kata berisi, aku langsung lari menjauh darinya, cubitan-nya keras sekali, aku pernah beberapa kali di cubit olehnya dan pinggang ku langsung memar membiru...


Sebenarnya Tubuh dari Misty tidaklah Gemuk, menurutku Pas, cuma karena dia Pendek, tidak tinggi, jadi kelihatannya tubuhnya itu sedikit gendut dan menggumpal di dadanya, aku tidak munafik, aku sering melirik dada Misty jika dia ada dirumah-nya saat aku berkunjung.


Seperti sekarang ini, dia sedang mengejar ku dan aku melihat goncangan hebat dari dadanya yang bergerak naik turun itu, dan membuat aku berpikiran kotor sedikit, karena aku kasihan melihat Misty kesusahan berlari dengan membawa paper bag dan membawa 2 buah gunung itu, aku pun berhenti berlari, dan berjalan santai, adduuuhhhh...


"Rasakan Inii..."


"Heeyyy, sakit tau, cubitan mu itu keras sekali..."


"Lagian, kamu ninggalin aku eeeh..."


"Nih lihat memar kan pinggang ku.."


"eeh, iya maaf..."



Disaat aku menunjukan bekas cubitan-nya di pinggang-ku, aku melihat dia sedikit kikuk karena melihat otot perutku yang berbentuk kotak-kotak seperti susunan tahu, aku tau kalau Misty juga sering melirik ku saat aku sedang berenang dirumah-nya, dan jika seperti itu dia akan melihat ku sambil duduk di kursi dekat kolam berenang sampai aku selesai.


"Kamu kenapa?"


"Eeh, aku gapapa kok, ayo cepat, hari sudah semakin sore, nanti kamu tidak punya cukup waktu lagi untuk membuat makan malam..."


"Iya, iya, tungguin napa..."


Tadi saja marah-marah saat aku tinggal, sekarang dia yang berjalan cepat didepan ku, dasar wanita, ckckckck...



*****







Monica Piers



10 Menit aku dan Misty berjalan dalam diam, kami pun sampai dirumah Mr. Piers, di halaman rumah sudah ada Monica yang kelihatannya sendang menunggu ku, karena sewaktu dijalan tadi, dia menanyakan aku ada dimana, dan aku jawab aku sedang berada dijalan menuju rumah ayahnya.


Disaat Monica melihat ku berjalan bersama Misty dia tampak sedikit terkejut, lalu dia tersenyum simpul...


"Halo Ian, kamu ketemu Misty dimana?"


"Halo Mon, tadi gak sengaja aku nabrak dia di Groceries store.."


"Sebesar ini masa sih ga kelihatan sih Ian..."


"Eh kak, aku ga gendut yaaa..."


"Iya deh iya, ga gendut kok hihihi..."


"Tau ah, aku mau masuk dulu..."


"Eh ini barang belanjaan Ian sekalian tolong dibawain, aku mau ngomong sebentar sama Ian..."


"Iiih, yaudah sini..."


"Nih..."


"Hush hush, sana gih masuk, hhihihi..."


"Mau ngomong apa sih Mon, aku mau masaafffmmmmpphhhhhh..."


"Ummmpphhhhh, mmpphhh...."


"Hihihi, aku kangen tauu..."


"heh ngaco, nanti diliat adek kamu gimana?"


"ah biarin aja, hhihi, yuk masuk..."



Sesaat setelah Misty masuk kedalam, Monica langsung mencium bibir ku, dan memainkan lidahnya sebentar didalam mulutku, aku sedikit protes, takut ketahuan oleh Keluarganya, dia seakan tidak perduli, lalu ia menarik tangan ku untuk mengikuti dirinya masuk kedalam Rumah.






Aku ditarik Monica ke arah Ruang Keluarga, disana sudah ada Mr. & Mrs. Piers dan Angel, aku tidak melihat Misty disana, Mr. Piers menyuruh ku duduk, lalu aku pun menuruti perintahnya, dan Monica langsung duduk disebelah ku, dengan santainya dia menyenderkan kepalanya di lenganku sambil memeluk tanganku.


Aku melihat Mr. Piers hanya tersenyum saja, sepertinya Monica sudah cerita kepada Mr. Piers, Mr. Piers mengajak ku untuk mengobrol santai saja, dan aku juga jawab seperlunya, karena aku harus mempersiapkan Makan malam ku, aku lalu meminta izin untuk pergi ke dapur dan menyiapkan bahan masakan ku untuk malam ini, dan Mr. Piers pun mempersilahkan ku.



*****





Saat aku memasuki Ruangan Dapur, aku melihat Misty sedang mengambil sendok yang terjatuh dilantai dengan posisi menunduk menghadap kearahku, aku bisa melihat belahan dadanya, shit, Penisku sedikit mengeras karena melihat pemandangan itu, tanpa sadar pandangan mata kami bertemu, dan aku langsung mengalihkan padanganku dari Belahan Dadanya. Awkward Moment.


Aku yakin wajah ku memerah karena malu, Misty mendekati ku dan melihat Wajah ku yang memerah, sial, karena dia lebih pendek dariku, aku bisa dengan jelas melihat Belahan Dadanya yang terlihat dari Baju bermodel Uneck itu.


"Kamu kenapa Ian?"


"Oh, aku tidak apa-apa, hanya sedikit kaget saja karena melihatmu disini, aku kira kamu sedang berada dikamar..."


"Sepertinya kamu berbohong, kenapa wajahmu memerah?"


"Aaah, mungkin aku kepanasan saja.."



Dia melihatku dengan tatapan curiga, lalu dia melihat kearah badannya sendiri, dan tersenyum sambil melirik ku....


"Oooh, aku tu apa yang kamu lihat Ian, kamu nakal yaa,,,"


"Adduuuhh, heei kenapa kamu cubit aku lagi, yang tadi aja masih ada bekasnya..."


"Biarin, biar Memar seluruh tubuhmu, nakal kamu Ian... Hihihihi"



Misty lalu berlalu pergi meninggalkan ku, saat ia berada didepan ku tadi, bau parfum-nya tercium jelas, dan membuat penisku mengeras, apalagi mata ku disuguhi pemandangan yang Indah dari atas sini...


Setelah beberapa saat, aku menurunkan Nafsuku, dan kembali Fokus untuk membuat Makan Malam hari ini...


"Fiiuuhhh, saatnya Memasak Ian, ayo fokus, Huh!!!"



*****


~Fortsetzung Folgt~
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd