Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Hujan Membawa Nikmat

toto1945

Suka Semprot
Daftar
30 Jan 2012
Post
10
Like diterima
62
Bimabet
Cerita ini terjadi beberapa saat yang lalu. Banyak orang yang tidak suka dengan hujan, tapi peritiwa ini membuktikan bahwa hujan juga bisa membawa keberuntungan. Saat itu mendung tipis bergelayut di atas langit kantorku. Jam lima pun tiba, aku langsung kabur. Tiba-tiba Mbak Ria teman sekantorku datang. Ia mau pulang bareng. Memang tujuan Mbak Ria searah denganku, walau aku tidak tahu persisnya dimana.
“Tapi mau hujan mbak dan aku lupa nggak bawa mantel,”ujarku
“Nggak apa-apa lah,”jawabnya singkat
Ya sudah aku langsung pacu motorku. Sebab kalau hujan di tengah jalan bisa repot. Ternyata apa yang menjadi kekhawatiranku jadi nyata. Hujan tiba-tiba turun dengan deras. Sialnya hujan turun saat kami sudah dekat dengan rumah Mbak Ria. Akupun berhenti di sebuah halte bis. Kami berdua basah kuyub.
“Gimana Mbak, neduh apa sikat aja,”ujarku kepada Mbak Ria yang berdiri disebelahku
“Tanggung Wan, sekalian basah sikat aja yuk,”jawabnya
Aku segera memacu motorku. Kali ini Mbak Ria agak merapat ke badanku. Sehingga beberapa kali buah dadanya meyentuh punggungku. Lumayan saat hujan dingin ada sedikit kehangatan.
Tak berapa lama kami tiba di rumah Mbak Ria. Rumah itu tidak terlalu besar dan terletak di ujung jalan, sehingga agak jarang orang melewati rumah itu. Mbak Ria tinggal sendiri di rumah itu. Suaminya yang seorang dosen di sebuah univresitas swasta saat ini sedang menyelesaikan studinya di Australia. Dan sampai saat ini mereka belum punya anak.
Semula aku akan langsung pulang. Tapi Mbak Ria memaksaku mampir dulu.
“Masuk dulu lah Wan, keringkan badanmu dulu, siapa tahu setelah badanmu kering hujan reda,”katanya
Akhirnya akupun menuruti kemauan Mbak Ria, apalagi besok hari Sabtu, jadi pulang malam pun nggak masalah. “Toh besok libur,” pikirku.
Mbak Ria segera memintaku mengeringkan mandi dan mengeringkan badan. Aku segera menuju kamar mandi dan melepas semua pakaianku yang basah kuyub. Tiba-tiba aku membayangkan sesuatu. Aku membayangkan setiap hari Mbak Ria mandi di ruangan ini. Setiap hari Mbak Ria telanjang di rungan yang saat ini aku juga sedang telanjang. Penisku yang mengecil karena dingin perlahan-lahan mulai membesar.
Mbak Ria usianya sekitar 35 tahun. Namun penampilannya masih terlihat seperti mahasiswi, mungkin karena belum punya anak dan rajin merawat tubuh. Dengan tinggi sekitar 160 cm rambut sebetas leher, bodinya masih aduhai dan samgat menarik. Aku sering terpesona melihat kemolekan tubuhnya. Pernah suatu hari Mbak Ria memakai pakaian yang agak ketat. Buah dadanya yang montok terlihat begitu sexy. Aku perkirakan ukurannya 36 B. dalam hati aku berharap suatu hari bisa meremas-remas buah dada itu. Kemolekan tubuh Mbak Ria juga terlihat dari pantatnya yang aduhai. Aku juga berharap bisa meremas-remas benda itu.
Saat aku tengah asyik mengkhayalkan kemolekan tubuh Mbak Ria tiba-tiba… gubrraakkk…pintu kamar mandi terbuka.
“Sori Wan, aku terpeleset dan menabrak pintu,”ujar Mbak Ria yang berdiri di luar kamar mandi. Aku menjadi gugup sebab saat itu aku benar-benar telanjang. Terlebih lagi penisku mulai tegak berdiri setelah membayangkan keindahan tubuh Mbak Ria.
“Nggak apa-apa kok,”jawabku sambil menenangkan diri.
“Mbak mau mandi,”kataku saat melihat tubuh Mbak Ria yang saat itu hanya dililit handuk berwarna biru tua.
“Emang kamu sudah selesai mandinya,”jawab Mbak Ria
“Belum sih, tapi aku nggak keberatan kok kalau Mbak mau mandi,” jawabku
“Kita mandi bareng aja Wan,”jawab Mbak Ria sambil masuk ke kamar mandi.
Mbak Ria langsung berdiri di depanku. Tiba-tiba tangannya memegang penisku yang mulai tegang. Aku yakin dari tadi Mbak Ria memperhatikan peniksu yang berdiri. Sebetulnya ukuran penisku tidak terlalu istimewa, sekitar 16 atau 17 cm. Tapi mungkin Mbak Ria sudah lama tidak melihat penis berdiri, sejak suaminya ke luar negeri. Sehingga kini penisku di jadikan sasarannya.
“Wan, senjatamu gede juga,”kata Mbak Ria sambil membelai-belai penisku. Aku merasakan kenikmatan saat tangan Mbak Ria yang halus itu membelai penisku. Sehingga penisku menjadi semakin mengeras
“Bolehkan aku merasakan barangmu,”ujar Mbak Ria, akupun menganggukan kepala.
Mbak Ria yang masih terlilit handuk langsung jongkok. Setelah meremas-remas penisku, ia langsung memasukkan senjataku itu ke dalam mulutnya. Kenikmatan luar biasa segera aku rasakan. Penisku terasa hangat.
“Ahh…ahh….mbak….ahh,”desahku merasakan kenikmatan itu.
Mbak Ria hanya tersenyum mendengar aku mendesah keenakan. Ia semakin hebat mengulum penisku. Kadang kala ia hisap penisku dalam-dalam. Hingga aku merasakan penisku seperti tertarik.
Kini penisku benar-benar tegang dan mengeras, lengkap dengan urat-uratnya. Sambil tersenyum Mbak Ria melanjutkan aksinya. Kali inii ia juga menjilati setiap bagian penisku.
“Ahh…Mbak Ria….ohh…nikkmmat sekalii…ahh..,”desahku lagi dan lagi-lagi Mbak Ria membalasnya dengan senyuman sambil tetap mengulum penisku. Sesaat kemudian Mbak Ria menghetikan kulumannya.
“Wan kamu mau kan mainin punyaku,” kata Mbak Ria sambil melepas handuk yang melilit tubuhnya. Kini pemandangan indah terpampang dihadapanku. Tubuh sexy Mbak Ria yang selama ini aku khayalkan kini benar-benar telanjang di depanku. Kulit Mbak Ria yang putih mulus itu benar-benar indah. Buah dadanya yang montok terlihat sangat menggodaku untuk segera meremas-remasnya. Putingnya yang coklat kemerahan tampak mengacung.
Begitu juga pahanya yang putih mulus sangat indah. Liang vaginanya agak tersembunyi karena tertutup rambut kemaluan yang agak lebat. Rambut kemaluan itu tampak mencolok di sela-sela pahanya yang putih mulus. Mbak Ria pandai merawat liang nikmatnya itu. Walau rambut kemaluannya lumayan lebat, tapi vaginanya berbau harum.
Segera aku kulum buah dadanya. Sebetulnya aku ingin memasukkan seluruh buah dada Mbak Ria ke dalam mulutku. Tapi mulutku tak cukup untuk menampun gumpalan daging nikmat yang besar itu. Aku pun menjilati putingnya yang sangat menarik. Sementara tanganku meremas-remas buah dada yang lainnya. Ahh…nikmat sekali, gunung kembar Mbak Ria sangat kenyal dan sintal.
Rupanya Mbak Ria juga merasakan kenikmatan. Ia pejamkan matanya sambil mendesah-desah, terutama saat lidahku menyentuh putting susunya.
Tiba-tiba Mbak Ria memintaku menghentikan jilatanku. Mbak Ria meminta kami pindah tempat.
“Wan kita pindah ke kamar yuk, pasti lebih nikmat,”ujarnya
Aku langusung angkat tubuh Mbak Ria dan membawanya menuju kamar. Sesampai di kamar aku letakkan tubuh Mbak Ria diatas ranjang. Kini Mbak Ria tidur terlentang. Indah sekali tubuh sexy itu. Mbak Ria sedikit membuka pahanya. Sehingga liang vaginanya yang ditumbuhi rambut kemaluan tampak sangat memukau.
Segera aku jilati liang nikmat itu. Bau harum langsung tercium olehku, pertanda Mbak Ria rajin merawat organ nikmatnya. Dengan rakusnya aku menjilati setiap bagian vagina Mbak Ria. Tak lupa ku buka liang itu, sehingga bagian dalamnya yang berwarna merah muda tak luput dari jilatan lidahku.
“Ahh…ahh…jilat terusss…ahh..nnikkkmaattt…..ohhh..”desah Mbak Ria keenakan.
Desahan Mbak Ria membuat aku semakin bersemangat. Ada kepuasan dalam diriki jika mendengar Mbak Ria mendesah menerima kenikmatan yang aku berikan.
“Ahh…ahh…jjiillaaattt tterrusss..ahh…kamu pinter sekali…bikin aku..ahhh,”
Semakin lama lidahku semakin dalam memasuki liang vagina Mbak Ria. Hingga akhirnya ujung lidahku menyentuh biji klitoris Mbak Ria. Merasakan hal itu desahan Mbak Ria semakin hebat. Tubuhnya gemetar tak kuasa merasakan kenikmatan di vaginanya. Aku semakin bersemangat menjilati liang vagina Mbak Ria, terutama klitorisnya.
Beberapa saat kemudian Mbak Ria memintaku menghentikan jilatanku. Rupanya Mbak Ria sudah tidak tahan untuk merasakan hunjaman penisku.
“Wan, aku sudah nggak tahan lagi nih..yuk,”ujarnya
Aku segera mengambil posisi. Aku tindih tubuh sexy Mbak Ria dan mengarahkan penisku tepat di vagina Mbak Ria. Sejenak aku gosok-gosokkan ujung penisku pada bibir vagina Mbak Ria. Selanjutnya perlahan-lahan penisku mulai memasuki liang vagina Mbak Ria. Sengaja aku memasukkan penisku perlahan-lahan agar kenikmatan yang kami rasakan lebih lama. Bleess..blleess..blleessss…akhirnya seluruh penisku masuk ke vagina Mba Ria. Sejenak aku biarkan penisku terbenam di dalam vagina Mbak Ria. Kenikmatan segera aku rasakan. Kenikmatan yang aku rasakan sanat hebat, jauh lebih nikmat dari pada saat Mbak Ria mengulum penisku.
Sejenak aku pandangi wajah Mbak Ria, ia tersenyum manja. Kemudian aku mulian menggerakkan pantantku naik turun. Seiring dengan itu penisku keluar masuk vagina Mbak Ria. Ah nikmat sekali rasanya. Tubuhku seolah melayang merasakan kenikmatan luar biasa itu.
“Ahh…mbak nikmat sekali….”ujarku sambil terus menggerakkan pantanku. Sengaja aku gerakkan penisku perlahan-lahan agar tidak sakit, selain itu agar lebih nikmat.
Mbak Ria juga merasakan hal yang sama. Ia memajamkan mata merasakan kenikmatan itu. Sesekali Mbak Ria meremas dan menekan pantatku. Seolah ia ingin agar aku memasukkan penisku dalam-dalam. Ia mendesah merasakan sodokan penisku.
“Ahh…nniikkmmaaat seekkaallllii…ahh..tteerruss.ahh…..soddokk tteruss..ah..” ujarnya
Desahan Mbak Ria membuat aku semakin bersemangat. Sengata aku menggerakkan pantatku lebih cepat. Aku ingin Mbak Ria semakin mendapatkan fantasi sexual. Aku tahu sudah lama ia tidak menikmati permainan ranjang. Semakin lama penisku semakin cemat keluar masuk vagina Mbak Ria.
Tiba-tiba tubuh Mbak Ria menjadi tegang. Ia tekan pantatku dalam-dalam. Ia menjerit pelan. “Ahh…Wan…aaakkkuu…kkeellluuarrr…ohh…”
Aku merasakan ada cairan hangat menyembur dari liang nikmat Mbak Ria. Rupanya Mbak Ria orgasme. Aku cium bibir Mbak Ria sambil menggerakkan penisku. Sesaat kemudian aku hentikan gerakan pantaku, tapi penisku masih berada di dalam vagina Mbak Ria.
“Bagaimana, Mbak Ria puas,”kataku kepadanya.
“Kamu hebat, pinter sekali bikin Mbak nikmat,”ujarnya sambil berdiri mengambil segelas air. Tubuh Mbak Ria penuh keringat. Hal itu membuat kemolekan tubuh Mbak Ria semakin tampak. Setelah minum beberapa teguk air dingin, aku kembali memeluk tubuh Mbak Ria.
“Mbak tahu, kamu masih ingin main lagi, jangan kuatir, mbak siap kok, tapi biarkan mbak bernafas sejenak, senjatamu bikin mbak ngos-ngosan,”ujarnya
Sejenak kemudian Mbak Ria kembali naik ke atas ranjang. Ia langsung nungging di atas ranjang. “Tembak mbak dari belakang sayang, mbak kepingin main itu…”ujarnya
Aku pandangi pantat Mbak Ria. Dari belakang jelas terlihat bahwa pantat itu sexy sekali. Ditambah dengan liang nikmatnya yang memerah setelah diterjang penisku. Dan aku tidak berlama-lama memandangi benda nikmat itu. Segera aku arahkan penisku pada vagina Mbak Ria. Dan selanjutnya penisku kembali menjelajahi vagina Mbak Ria.
Mbak Ria kembali mendesah menerima sodokan penisku.
“Ahh…ahh….sodok terus sayang….ahh..nikkmaat ssekkaaaliii…”desahnya
Aku tersenyum sambil terus menggerakkan penisku keluar masuk vagina Mbak Ria. Ternyata menikmati liang nikmat Mbak Ria dari belakang terasa lebih nikmat. Aku bisa menikmati vagina sekaligus meremas-remas pantat sexy MbakRia. Kadangkala sengaja aku masukkan penisku dalam-dalam, sehingga penisku terasa nikmat sekali. Selian itu pahaku juga menekan pantat Mbak Ria. Ahh..nikmat sekali. Aku juga mendesah merasakan kenikmatan permainan itu.
Mbak Ria juga tak mau ketinggalan. Pantatnya yang sexy itu juga bergoyang. Kadang kala bergerak maju mundur, dan sesekali bergerak memutar. Ahh…nikmat sekali penisku serasa dipijat dan dipilin. Penisku serasa dijepit sepasang benda hangat dan nikmat.
“Ahh..mbak..aakkuuu…jjugaa nnikkmaattt…..”desahku seraya memperhabat sodokan penisku. Kecepatan penisku keluar masuk vagina Mbak Ria juga bertambah. Dan desahan Mbak Ria saat penisku menghunjam liang vaginanya juga semakin keras.
“Ahh….ahh….tterruss…lleebbih cceppaatt….ahh..nnikkmaattt….”desahnya
Aku pun semakin bersemangat menyodokkan penisku ke vagina Mbak Ria. Sesekali aku rebahkan tubuhku hingga memeluk tubuh Mbak Ria dari belakang. Aku ciumi tengkuk Mbak Ria yang putih mulus itu. Selain itu tanganku juga tak lupa meremas-rema buah dada Mbak Ria yang sedari tadi bergoyang seirama dengan gerakan penisku keluar masuk liang nikmat Mbak Ria.
Tiba-tiba gerakan pinggul Mbak Ria menjadi cepat dan tidak berirama. Aku merasakan ada cairan hangat menyembur dalam vagina Mbak Ria. Rupanya Mbak Ria orgasme untuk kedua kalinya. Ia menjerit pelan sambil tangannya mencengkeram bantal.
“Ahh…akkkuu..kkkeeellluuaarrrr…ahhh…ahhh…”
Aku hentikan gerakkan penisku. Aku tusukkan dalam-dalam penisku agar Mbak Ria meraskan kenikmatan luar biasa. Dan selanjutnya kembali aku tarik keluar penisku yang masih tampak perkasa, walau kini agak sedikit memerah.
“Kamu hebat sekali Wan, Mbak sudah dua kali keluar tapi senjatamu ini masih gagah perkasa, oke sekarang mbak harus bagaimana agar kamu juga keluar,”kata Mbak Ria.
Aku pun meminta Mbak Ria tidur tengkurap dengan bagian perut sebelah bawah diganjal bantal. Selanjutnya aku kembali memasukkan penisku ke dalam vagina Mbak Ria. Ini adalah posisi yang sangat nikmat. Penisku menghunjam vagina Mbak Ria dari belakang saat ia tengkurap. Aku rubuhkan tubuhku, sehingga aku benar-benar menindih Mbak Ria dari belakang.
Kemudian aku mulai menggerakkan pantatku naik turun. Penisku kembali keluar masuk liang nikmat Mbak Ria. Kali ini Mbak Ria tidak bisa berbuat apa-apa. Pantatnya tidak bisa bergerak sedikitpun. Namun ia meraskan kenikmatan luar biasa.
“Ahh….iinniii..nnikkkmaaatt..ssseekaaliii…ahhh…ahhh…”desahnya kembali.
Aku mempercepat gerakan pantatku. Dengan paha yang merapat, vagina Mbak Ria jadi terasa lebih sempit. Penisku menjadi semakin terjepit namun terasa semakin nikmat. Gerakan penisku semakin cepat. Aku ingin agar Mbak Ria bisa orgasme untuk ketiga kalinya. Dan ternyata hal itu menjadi kenyataan. Tubuh Mbak Ria kembali menegang. Pantatnya juga menjadi tegang, sehingga jepitan vaginanya pada penisku menjadi semakin hebat. Rupanya Mbak Ria kembali orgasme untuk ketiga kalinya.
“Ahhhh….akkuu..kkkeellluaarrr…..ahhh..aaahhh…..”desahnya
Aku pun merasakan hal yang sama. Penisku mulai bergejolak seakan ingin memuntahkan isinya
“Ahh..aakkuuu..jjuuuggaa…,”
“Yaa..dii..ddaalllaammm..sssaajaa..ahhh..ahhh….”
.Aku percepat gerakan penisku yang semakin berdenyut. Hingga akhirnya croottt…crrottt..crrottt….spermaku tumpah di dalam vagina Mbak Ria. Banyak sekali, cairan putih kental itu memenuhi liang vagina Mbak Ria, bahkan sebagian meluber keluar dan membasahi ranjang.
Dengan penis masih menancap di vagina Mbak Ria, aku peluk tubuh sexy itu. Aku ciumi tengkuk dan telinga Mbak Ria.
“Ahh..nikmat sekali mbak…”
“Iya..sudah lama mbak tidak merasakan ini,”jawab Mbak Ria
Aku cabut penisku dan tidur terlentang di samping Mbak Ria yang juga terlentang. Penisku perlahan-lahan mulai mengecil.
“Hebat sekali kamu Wan, mbak kalah telak, “katanya
Aku hanya tersenyum. Badan kami penuh keringat, kami berpelukan dan tertidur sampai pagi. Keesokan harinya kami terbangun dan masih telanjang. Untunglah hari itu hari Sabtu, jadi kami nggak ke kantor. Kami mandi berdua. Dan di kamar mandi kembali kami bercinta. Dan lagi-lagi Mbak Ria kalah telak.
“Kamu hebat sekali sayang, kamu jangan bosan ya main ke sini…”kata Mbak Ria saat aku hendak pulang.
Sejak itulah hampir setiap hari libur aku ke rumah Mbak Ria, setor sperma. Ada kekhawatiran dalam diriku jika Mbak Ria hamil. Tapi untunglah sampai suami Mbak Ria pulang dari luar negeri, ia tetap tidak hamil. Padahal entah sudah berapa kali spermaku membasahi liang vaginanya.
Dan sejak suaminya pulang, aku tidak lagi bisa menikmati dekapan hangat Mbak Ria. Namun jika kebetulan ada acara kantor, terutama jika menginap di luar kota, kami selalu mencari waktu untuk bercinta. Ah…Mbak Ria.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd