Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA I BLAME SATAN FOR MY SINS

"Syah?!"

"Iya bude?"
"Kamu kok keluar cepet?"

"Baru kali ini bude"

"Baru kali ini apa, wong kamu udah gasak fitri gitu"

"Tapi fitri gamau kaya begini bude"(kataku berbohong)

"Iyalah, kurang pengalaman"

"Kalah sama bude ya?"

"Hihihi, iyaudah istirahat dulu"

Bude lalu membersihkan sisa spermaku, ia beranjak ke dapur membuatkanku ramuan entah apa itu, yang jelas itu pahit sekali.

"Ini diminum, biar tambah kuat"
"Apa ini bude?"

"Itu obat, biasanya diminum pakdemu"

"Oh, pakde minum yang beginian supaya ga cepet keluar ya?"

"Iya, kaya kamu cepet keluar"

"Tapi emang hisepan bude itu gila banget, enak"

"Ya nanti gantian! Jangan mau enaknya sendiri" katanya sembari mencubit lenganku

"Gantian gimana bude?"

"Nanti bude ajarin"

Kita ngobrol² santuy sampai gerimis menyirami atap rumah bude, tak terasa jam semakin larut.

Tibalah waktunya, ketika bude asik berbicara perihal kehidupannya sehari-hari, aku tertegun tak bergeming melihat bibirnya yang tipis seksi itu, ia terus menerus berbicara sampai mulutku menghentikan aksinya, ia lalu membalas ciumanku dengan ganasnya, memaksakan lidahnya masuk, menghisap lidahku seperti mau kering rasanya, memang JABLAY LONTE SYARIAH itu BERBEDA!
Orang yang tampak menjaga image didepan publik, menjadi sosok yang diidolakan, yang berbicara masalah surga neraka kini sedang menghisap lidah keponakannya sendiri, sungguh penghuni neraka yang sebenarnya.

Kini ia tak lagi mengenakan jilbab, udara yang sedikit panas membuat lehernya berurai keringat, aku kembali menjamah payudaranya, itu benar benar membuat LONTE SYARIAH ini bergeliat seperti cacing yang kepanasan.

Ia kini sudah tak dibalut satupun benang, perutnya yang sedikit buncit dihias lemak wanita paruh baya yang lucu menurutku, jembutnya berantakan, aku tak mengira wanita yang senang perawatan ini membiarkan hutan hitam itu tumbuh tak terawat dibawah sana, apakah itu menambah gairah seks atau hanya sekedar hiasan yang kurang penataan?

Ia menyeretku ke kamar sakral tempat dia dahulu mengoyangkan vagina saat proses pembuatan Safitri dengan Pakde, sungguh beruntungnya diriku menjadi teman syaitan, ia membimbingku ke tempat kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya, setelah anaknya ibunya juga ku gagahi, sebagaimana amalan yang paling disukai syaitan.

Aku merebahkan diri, kini ku juga sama dengan Bude, tanpa sepenggal kain pun, ia mengagahiku, menempatkan vagina tepat didepan hidungku

"Jilat!" kata Bude sembari menyodorkan vaginanya yang berjengger hitam itu, vagina itu berlendir, mengeluarkan bau yang sedikit mengangguku, tak seperti miliki Safitri yang masih bau perawan, ini sedikit anyir pesing, aku bernapas lewat mulut agar baunya tak menganggu indraku, sedikit jijik saat itu, karena memang ini kali pertama aku menjilati lubang yang pernah dipakai 2 orang ini, aku tak sepenuh hati menjilati selangkangan itu, sampai bude menjambak rambutku, menekan mulutku ke vaginanya, memaksaku memasukkan lidahku ke lubang amis itu.

"Ough, hngg, ashh, ughhh, shhhh"

"Enak syah! Terus! Shhh! Iya gitu, kobel-kobel memek bude!"

Aku hampir tak bisa berbicara,bibirnya vaginanya yang berjengger hampir memenuhi mulutku, aku hanya fokus cepat-cepat memenuhi hasratnya, sungguh ini posisi yang tak kunikmati sama sekali, cerita2 itu bohong adanya, aku tak merasakan nikmat sama sekali.

"Shhh, arghh, ayo syah, masukin bude gakuat!"

Ia melebarkan pahanya, mebimbing penisku yang sedari tadi merah merona memasuki liang yang pernah melahirkan Safitri itu.

Bless! Masuk tanpa gigitan atau rem, lendirnya membuat penisku licin, ia mengambil posisi WOT kala itu, itu gaya kesukaannya selain dogy style.

"Kurang kerasa Syah, tapi tetep enak"

"Makanya Syah belikan obat pembesar penis biar bude puas"

"Besok ya syah, bude belikan, oghh shhh" katanya disela-sela goyangan mautnya.

Ia mengulum bibirnya ku sangat anarkis, ia mengigit pojok bibirku, lumayan nyeri sakit, tak ayal bagaimana ia sudah tak terpenuhi kebutuhan batinnya, rupanya penisku ini juga tak akan kuat meladeni vagina lapar itu

Rasanya melayang meski tak sejauh didalam vagina Safitri, vaginanya tetap memanjakan penisku dengan goyangan handal yang tak mampu kubendung untuk kedua kalinya, JABLAY memang beda! Sungguh!

"Ogh, ashhh, shhhh Bude!"

Saat detik2 terakhirku klimaks, ia malah menghentikan goyangannya dan dengan cepat meremas batang kontolku, membuatku tak jadi klimaks, itu sakit sangat sakit, ia sengaja agar aku tak keluar duluan, caranya memang sangat sadis, aku tak sempat pikir melayani singa kelaparan ini, aku laki-laki ibarat singa tapi aku kucing didepan wanita ini.

"Enak aja mau keluar lagi!" katanya sembari menampar pipiku, tamparan Bude lumayan membuat pipiku memerah.

"Aduh bude!" kataku meronta.

"Kalau mau enak ya gantian dong, sayang!"
"Gila!"pikirku.

Ia tiba-tiba menjadi sangat kalem terasa dari ciumannya yang mengendur, pelan dan terasa lebih enak.

Laju lidahnya turun ke buah dadaku, mengeliat disana, penisku yang tadinya kaget langsung layu, tiba-tiba bangkit kembali, sensasi getaran sebadan ini membuatku bergairah lagi, aku harus memuaskan ia terlebih dahulu baru bisa memakai vagina sepuas dan seenak caraku sendiri.

Jilatannya turun ke area anusku, Bude tak kenal jijik saat diranjang, entah bagaimana rasa anus itu, hanya ia yang tau dan aku tak ingin bertanya, yang jelas itu mengetarkan lagi seluruh badanku, aliran listrik yang bergerilya didalam darahku membuatku spontan berdiri, berinisiatif menusuk Bude lagi tapi dengan caraku sendiri, ia sempat kaget dengan tingkahku,.

"Bude nungging"

Bude Rodiyah tersenyum melihatku sudah mulai mengerti alur pertempuran kita.

"Ponakan bude udah mulai pinter"

Ia lalu menungging, pantatnya dinaikan senaik naiknya, membuat badannya meliuk, indah, aku suka gayanya memanjakan penis dan mataku.

Tak lupa kuludahi kepala penisku, lalu bersiap sembari kedua tanganku memegang erat kedua bokongnya, merapatkan kedua bongkahan daging kenyal itu agar rapat, aku ingin vaginanya terasa lebih sempit daripada yang tadi.
Mulai kumasukkan secara anarkisss, entah mulai darimana tapi aku terbawa sensasi hardcore itu.

Ku masukkan sampai mentok menabrak dinding rahimnya, ia hanya menoleh melihatku, tersenyum licik, lalu mulai menikmati alur sodokanku ke vaginanya yang perlahan mulai menambah kecepatan.

Ia merengkuh tak ubahnya seseorang yang sedang menikmati kenikmatan yang tak bisa diraihnya selama beberapa bulan itu.

"Ough, aghh, ough, shhh"

"Terus syah, oughhh, hmm"

Sesekali ia menolehkan kepalanya, menunjukkan wajah hornynya dengan mengigit bibir bawahnya.
Kupacu Bude dari belakang selama beberapa menit, ia meminta menganti posisi miring, aku sedikit kesulitan krn kasur yang kami pakai untuk berperang ini masih terbungkus plastik, sprei kasurnya sudah berantakan kemana-mana, tubuhku sedikit lengket. Ia tau aku tak nyaman dengan posisi ini, ia kembali ke style favorit awalnya, Women On Top.

Ia membuatku tak tahan menahan ledakan sperma lagi, ia mengoyangkan pantatnya sangat lihai, mungkin beliau jika tak jadi guru cocok jadi penyanyi dangdut dengan goyangan yang seperti ini.

"Ah, bude, syah mau keluar bude!!!"

"Tunggu, tunggu sayang!"

Ia semakin mempercepat goyangannya, penisku terasa mentok sampai kerahimnya.

"Aghhhhh, shhhhhhh, ough ahh"

Aku duluan klimaks daripada Bude, untung saja penisku masih tegang berdiri walau hanya beberapa menit kedepan, ia sempat merasakan klimaks juga,.

Tubuhnya berkeringat, roboh diatas dadaku, ia tersenyum senang, mencumbuku dengan halus lalu kami mengobrol sebentar.

Tak terasa, malam itu kami tertidur karena lelah.

Pagi kusambut dengan cerah, tubuhku fresh!.

Apakah ini yang dinamakan keuntungan sexs?
Menambah stamina?
Mood?
Kesehatan?
Kebugaran?
Aku tak tau pasti, yang jelas aku akan sangat menikmati lagi kedepannya.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd