Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ibu majikanku

needlenbitch

Guru Semprot
Daftar
5 Nov 2014
Post
531
Like diterima
291
Bimabet
excuseer me goedemorgen :D
siapa tau lagi pada di jalan dan kecebak macet yang sangat membosankan apalagi klo kena pengendara yg overdome kan Bete yuk ah :baca: dulu

Cerita dengan tante ini
terjadi bersama ibu majikanku
yang memang terlihat sangat ganas
sekali dan haus sseks sekali.
Sebagai laki - laki normal yang
hanya pernah mendengar dalam
cerita, tentu aku tidak mampu
menolak dan menyia-nyiakan
kesempatan ini. Kenyataan inilah
yang harus kualami, apalagi ini
adalah perintah majikan.
Tanpa berpikir panjang lagi, aku
segera menjatuhkan kedua
tanganku di atas bukit kembar itu.
Mula-mula hanya kusentuh, kuraba
dan kuelus-elus saja, tapi lama
kelamaan aku mencoba
memberanikan diri untuk
memegang dan menekan-nekannya.
Ternyata nikmat juga rasanya
menyentuh benda kenyal dan
hangat, apalagi milik majikanku.
Ibu majikanku kelihatan juga
menikmatinya, terlihat dari
nafasnya yang mulai pula tidak
teratur.
Desiran mulutnya mulai
kedengaran seolah tak mampu
menyembunyikannya di depanku.
"Auhh...terus Nis, nikmat sayang.
Tekan...ayo...teruuuss...aakhh...
isap Nis...jilat donk.." itulah
erangan ibu majikanku sambil
meraih kepalaku danmembawanya
ke payudaranya yang kenyal, empuk
dan tidak terlalu besar itu.
Aku tentu saja tidak menolaknya,
bahkan sangat berkeinginan
menikmati pengalaman pertama
dalam hidupku ini. Aku segera
menjilat-jilat putingnya,mengisap
dan kadang sedikit menggigit
sambil tetap memegangnya dengan
kedua tanganku. Aku tidak tahu
kapan ia membuka celananya, tapi
yang jelas ketika aku sedikit
melepas putingnya dari mulutku
dan mengangkat kepala, tiba-tiba
kulihat seluruh tubuhnya telanjang
bulat tanpa sehelai benangpun di
badannya.
"Ayo Nis, kamu tentu tau apa yang
harus kamu perbuat setelah aku
bugil begini. Yah khan?"pintanya
sambil meraih kedua tanganku dan
membawanya ke selangkangannya.
Lagi-lagi aku tentu mengikuti
kemauannya. Aku mengelus-elus
bulu-bulu yang tumbuh agak tipis
di atas kedua bibir lubang
kemaluannya yang sedikit mulai
basah itu.
 
Aku rasanya tak ingin
memindahkan mulutku dari bukit
kenyalnya itu, tapi karena ia
menarik kepalaku turun ke
selangkangannya di mana tanganku
bermain-main itu, maka aku
dengan senang hati menurutinya.
"Cium donk. Jilat sayang. Kamu
ngga jijik khan?" tanyanya.
"Ngga bu'" jawabku singkat,
meskipun sebenarnya aku merasa
sedikit jijik karena belum pernah
melakukan hal seperti itu, tapi aku
pernah dengar cerita dari temanku
sewaktu di kampung bahwa orang
Barat kesukaannya menjilat dan
mengisap cairan kemaluan wanita,
sehingga akupun ingin
mencobanya.
Ternyata benar, kemaluan wanita
itu harum dan semakin lama
semakin merangsang. Entah
perasaan itu juga bisa di temukan
pada wanita lain atau hanya pada
ibu majikanku karena ia merawat
dan menyemprot farfum pada
vaginanya.
Pinggul ibu majikanku semakin
lama kujilat, semakin cepat
goyangannya, bahkan nafasnya
semakin cepat keluarnya seolah ia
dikejar hantu.
Kali ini aku berinisiatif sendiri
menguak dengan lebar kedua
pahanya, lalu menatap sejenak
bentuk kemaluannya yang
mengkilap dan warnanya agak
kecoklatan yang di tengahnya
tertancap segumpal kecil daging.
Indah dan mungil sekali. Aku coba
memasukkan lidahku lebih dalam
dan menggerak-gerakkannya ke kiri
dan ke kanan, lalu ke atas dan ke
bawah.
Pinggul ibu majikanku itu semakin
tinggi terangkat dan gerakannya
semakin cepat. Aku tidak mampu
lagi mengendalikan gejolak
nafsuku. Ingin rasanya aku segera
menancapkan penisku yang mulai
basah ke lubangnya yang sejak tadi
basah pula.
Tapi ia belum memberi aba-aba
sehingga aku terpaksa menahan
sampai ada sinyal dari dia.
"Berhenti sebentar Nis, akan
kutunjukkan sesuatu" perintahnya
sambil mendorong kepalaku, lalu ia
tiba-tiba bangkit dari tidurnya
sambil berpegangan pada leher
bajuku. Kami duduk berhadapan,
lalu ia segera membuka kancing
bajuku satu persatu hingga ia
lepaskan dari tubuhku. Ibu
majikanku itu segera merangkul
punggungku dan menjilati seluruh
tubuhku yang telanjang. Dari dahi,
pipi, hidung, mulut, leher dan
perutku sampi ke pusarku, ia
menyerangnya dengan mulutnya
secara bertubi-tubi sehingga
membuatku merasa geli dan
semakin terangsang.
"Nis, aku sekalian buka semuanya
yach....." pintanya sambil
melepaskan sarung dan celana
dalamku. Aku hanya mengangguk
dan mebiarkannya menjamah
seluruh tubuhku.
Sikap dan tindakan ibu majikanku
itu membuat aku melupakan
segalanya, baik masalah
keluargaku, penderitaanku, tujuan
utamaku maupun status dan
hubunganku dengan majikannya.
Yang terpikir hanyalah bagaimana
menikmati seluruh tubuh ibu
majikanku, termasuk menusuk
lubang kemaluannya dengan
tongkatku yang sangat tegang itu.
 
"Bagaimana Nis....? enak yach?"
tanyanya ketika ia berhenti sejenak
menjilat dan memompa tongkatku
dengan mulutnya. Lagi-lagi aku
hanya mampu mengangguk untuk
mengiyakan pertanyaannya. Ia
mengisap dan menggelomoh
penisku dengan lahapnya bagaikan
****** makan tulang.
"Aduhhh...akhhh...uuuhhhh...."
suara itulah yang mampu
kukeluarkan dari mulutku sambil
menjambak rambut kepalanya.
"Ayo Nis....cepat masukkan inimu
ke lubangku, aku sudah tak mampu
menahan nafsuku lagi sayang,,"
pintanya sambil menghempaskan
tubuhnya ke kasur dan tidur
terlentang sambil membuka lebar-
lebar kedua pahanya untuk
memudahkan penisku masuk ke
kemaluannya.
Aku tak berpikir apa- apa lagi dan
tak mengambil tindakan lain
kecuali segera mengangkangi
pinggulnya, lalu secara perlahan
menusukkan ujung kemaluanku ke
lubang vaginya yang menganga lagi
basah kuyup itu.
Senti demi senti tanpa sedikitpun
kesulitan, penisku menyerobot
masuk hingga amblas seluruhnya
ke lubang kenikmatan ibu
majikanku itu. Mula-mula aku
gocok, tarik dan dorong keluar
masuk secara pelan, namun
semakin lama semakin kupercepat
gerakannya,sehingga menimbulkan
suara aneh seiring dengan gerakan
pinggul kami yang seolah bergerak/
bergoyang seirama.
"Plag..pliggg....ploggg,,,decak...
decikkk..dec ukkk k" Bunyi itulah
yang terdengar dari peraduan
antara penisku dan lubang vagina
ibu majikanku yang diiringi dengan
nafas kami yang terputus-putus,
tidak teratur dan seolah saling
kejar di keheningan malam itu.
Aku yakin tak seorangpun
mendengarnya karena semua orang
di rumah itu pada tidur nyenyak,
apalagi kamar tempat kami
bergulat sedikit berjauhan dengan
kamar lainnya, bahkan peristiwa itu
terjadi sekitar pukul 11.00-12.00
malam.
"Bu...bu.....aku ma..mau..kkk"
belum aku selesai berbisik di
telinganya, ibu majikanku tiba-tiba
tersentak sambil mendorongku, lalu
berkata:
 
"Tunggu dulu. Tahan sebentar
sayang" katanya sambil memutar
tubuhku sehingga aku terpaksa
berada di bawahnya. Ternyata ia
mau merubah posisi dan mau
mengangkangiku. Setelah ia
masukkan kembali penisku ke
lubangnya, ia lalu lompat-lompat
di atasku sambil sesekali memutar
gerakan pinggulnya ke kiri dan ke
kanan. Akibatnya suara aneh itu
kembali mewarnai gerakan kami
malam itu
"decik...decakkk..decukkk".
Setelah beberapa menit kemudian
ibu majikanku berada di atasku
seperti orang yang naik kuda, ia
nampaknya kecapean sehingga
seluruh badannya menindih
badanku dengan menjulurkan
lidahnya masuk ke mulutku.
Aku kembali merasakan desakan
cairan hangat dari batang
kemaluanku seolah mau keluar.
Aku merangkul punggung ibu
majikanku dengan erat sekali.
"Akk..aakuuu tak mampu menahan
lagi bu'. Aku keluarkan saja
bu...yah" Pintaku ketika cairan
hangat itu terasa sudah diujung
penisku dan tiba-tiba ibu
majikanku kembali tersentak dan
segera menjatuhkan badannya di
sampingku sambil terlentang, lalu
meraih kemaluanku dan
menggocoknya dengan keras serta
mengarahkannya ke atas
payudaranya. Cairan hangat yang
sejak tadi mendesakku tiba-tiba
muncrat ke atas dada dan
payudara ibu majikanku. Iapun
seolah sangat menikmatinya.
Tarikan nafasnya terdengar
panjang sekali dan ia seolah
sangat lega.
Tindakan ibu majikanku tadi
sungguh sangat terkontrol dan
terencana. Ia mampu menguasai
nafsunya. Maklum ia sangat
berpengalaman dalam masalah
sex.
Terbukti ketika spermaku sudah
sampai di ujung penisku, ia seolah
tau dan langsung dicabutnya
kemudian ditumpahkan pada
tubuhnya. Entah apa maksudnya,
tapi kelihatannya ia cukup
menikmati.
"Nis,, anggaplah ini hadiah
penyambutan dariku. Aku yakin
kamu belum pernah menerima
hadiah seperti ini sebelumnya. Yah
khan?" katanya seolah sangat puas
dan bahagia ketika kami saling
berdamping dalam posisi tidur
terlentang. Setelah berkata
demikian, ia lalu memelukku dan
mengisap-isap bibirku, lalu
berkata:
"Terima kasih yah Nis atas
bantuanmu mau memijit tubuhku.
Mulai malam ini, Kamu kujadikan
suami keduaku, tapi tugasmu
hanya menyenangkan aku ketika
suamiku tidak ada di rumah. Mau
khan?" katanya berbisik.
 
"Yah,,bu'. Malah aku senang dan
berterima kasih pada ibu atas budi
baiknya mau menolongku. Terima
kasih banyak juga bu'" jawabku
penuh bahagia, bahkan rasanya
aku mulai sedikit terangsang
dibuatnya, tapi aku malu
mengatakannya pada ibu
majikanku, kecuali jika ia
memintanya.
Sejak saat itu, setiap majikan laki-
lakiku bermalam di luar kota, aku
dan ibu majikanku seperti layaknya
suami istri, meskipun hanya
berlaku antara jam 21.00 sampai
5.00 subuh saja. Sedang di luar
waktu itu, kami seolah mempunyai
hubungan antara majikan dan
buruh di rumah itu. Aku sangat
disayangi oleh seluruh anggota
keluarga majikanku karena aku
rajin dan patuh terhadap segala
perintah majikan, sehingga selain
aku diperlakukan layaknya anak
atau keluarga dekat di rumah itu,
juga aku dibiayai dalam mengikuti
pendidikan pada salah satu
perguruan tinggi swasta di kota
Makassar, bahkan aku diberikan
sebuah kendaraan roda dua untuk
urusan sehari-hariku.
Sayang aku dikeluarkan dari
perguruan tinggi itu pada
semester 3 disebabkan aku tidak
lulus pada beberapa mata kuliah
akibat kemalasanku belajar dan
masuk kuliah.
Karena aku sangat malu dan berat
pada majikan laki-lakiku atas
segala pengorbanan yang diberikan
padaku selama ini, terpaksa aku
meninggalkan rumah itu tanpa
seizin mereka dan aku kembali ke
kota Bone untuk melanjutkan
pendidikanku pada salah satu
perguruan tinggi yang ada di
kotaku tersebut. Untung aku punya
sedekit tabungan, karena selama
kurang lebih 2 tahun tinggal
bersama majikanku, aku rajin
menabung setiap diberikan uang
oleh majikanku.
 
semoga you you semua bisa :teggang: yes salam ceria from ai :)
 
PERTAMAX gan... dr pada beli premium, slrg cuma beda 3500 rupiah. kq malah ngebahas premium. btw pembukaannya kq g enak bgt y gan. tp top deh.
 
PERTAMAX gan... dr pada beli premium, skrg cuma beda 3500 rupiah. kq malah ngebahas premium sii. btw pembukaannya kq g enak bgt y gan. tp top deh.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd