Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Ibu salah kah aku mencintai dia (pelacu*)

Part 10

Kalau seperti ini akan sulit aku bisa mengalahkan keling, karena dia psti akan mencari kelemahan ku. Tetapi kalau sampai aku tidak nyerah, pasti tante Mariam bakal celaka

" Baik bang aku menyerah... Kataku sembari berjalan mendekat ke arah keling, aku sudah tidak melihat kearah tante Mariam lagi. Jarak antar keling dan aku tinggal 3meter, aku mengangkat tangan tinggi keatas dan aku menyerahkan diri ke keling..

"Bugk!! ...Plak.. Krek.... Aduhh.. Cuma itu suara yang keluar. Setelah jarak satu meter keling tanpa menyadari kalau aku akan melakukan serangan tendangan mendadak tepat ke arah perutnya, baru setelah dekat dia coba berkelit tapi terlambat
Tendangaku justru mengenai dadanya. Melihat serangan ke arah Keling anak buah ikut menyerang ku. Satu tamparan ke wajahnya lebih cepat gerakan ku dan satu lagi ketika mau Membacokan goloknya, tendangan ku tepat mengenai pergelangan tangannya dan patah

Aku segera cekik leher Keling...
" Kalian lepaskan tante Mariam atau Keling aku patahkan barang lehernya.. Cepat!!! Teriak ku ke arah mereka
' Baik bang.... Teriak anak buahnya yg tadi mau melempar tante Mariam
" Cepat bawa kemari... Aku sudah sangat lelah dengan keadaan sehingga emosiku hampir tak terkendali. Keling hampir saja mati kehabisan nafas kalau aku tidak melihat kakinya sudah kejang-kejang.

Begitau tante Mariam sudah dekat, aku tukar dengan Keling. Tante Mariam menagis dan aku peluk dia..

' sudah tan, semuanya sudah teratasi.. Kataku kepada tante Mariam
" Dan buat kalian.. Aku tidak pernah dendam dengan kalian tetapi kalau sampai kalian mengusik kehidupan ku dan orang orang yang dekat denganku. Aku tidak akan segan untuk membuat kalian menyesal dan buat kamu yang sudah membuat ibuku malu dan terhina.. !!
Kaki kiri keling aku tendang bagian lututnya Krakk!!! Haduhhhh ahhh!!! Aku rasa kaki itu remuk bagian lutut nya

Kejadian perkelahian ku dengan keling sudah menyebar. Baik preman 2 yang pernah di kalahkan dan di tindas keling maupun temanya banyak yang mendatangi aku untuk bergabung. Aku tidak ambil keputusan iya atau tidak cuma aku pesan ke mereka jangan bikin ke onaran si wilayah tempat aku tinggal

Seperti biasa pagi aku keliling untuk menjajakan minuman kopi..
" Gus.. Mau dong kopinya.. Kata tante Mariam
Aku lihat tante audah keliatan segar dan ceria setelah hampir 1minggu mengurung diri. Dan perasaanku ke tante Mariam semakin sayang
" Wah.. Tante sudah kelihatan cantik, pasti nanti banyak tamunya.. Kataku
' aku masih malas gus buat ngamar, kalau teringat kejadian kemaren aku masih takut... Jawabnya sedih
"Sudah tante sekarang ga perlu takut lagi... Kataku
" Tapi ingat gus... Keling orang yang pendendam, apa lagi terhadap kamu. Hati-hati tante yakin cepat atau lambat pasti itu terjadi.. Kata tante mariam

Andaikan ibu tidak melarang aku untuk tidak berhubungan dengan tante Mariam.. Apa mungkin karena ilmu yang diturunkan Ibu. Atau mungkin kalau ibu sudah menikah lag, barui aku bisa berhubungan dengan tante Mariam?? Pikir ku dalam hati... Aku harus bantu ibu untuk mencari orang yang masih perjaka untuk memandikan Ibu...

"Bu... Kalau seandainya aku sudah menemukan orang yang bisa bantuin Ibu, apakah ibu mau? Tanyaku..
" Maksud kamu buat mandiin Ibu? Memangnya kamu sudah tidak sayang Ibu. Supaya ibu menikah lagi?? Jawab ibu setengah cemberut.. Aku jadi serba salah dengan jawaban ibu seperti itu
"Bukan nya ga sayang justru bagus pengen ibu ada pendamping lagi, karena menurut aku ibu masih muda kalau sudah ada suami kan ga ada yang godain ibu lagi.. Aku mencoba menjelaskan
" Andai pun dapat itu juga harus di curug gus buat mandiin ibu.. Kata ibu menjelaskan
" Bagus akan siapkan semua nya, ibu tunggu kabar dari bagus

"Terserah kamu saja gus... Ibu mau nepatin janji ibu sama kamu.... Sambil memeluk ibu langsung berjinjit, memeluk leherku lalu mencium bibirku. Sejenak aku terkesiap, namun tak lama kemudian kami sudah asyik berciuman. Hilang sudah akal sehatku setelah bibirku melumat dengan bibir ibu yang tipis dan indah itu. Sambil asyik berciuman, diraihnya tangan kananku untuk meremasi payudaranya di sebelah kanan, sedangkan diarahkannya tangan kiriku ke pantatnya. Tangankupun langsung bergerak terampil. Keduanya langsung bergerak nakal menjalari payudara dan pantatnya yang ranum dan montok itu.
"Ahhssss... Gusss... Desah ibu... Ibu kelihatan sangat terangsang dan agresif

Aku baru ingat ibu janji akan melayani aku berhubungan badan kalau aku bisa mengalahkan keling....

Ibu tampak melenguh-lenguh merasakan nakalnya tanganku meremasi payudara dan jari-jariku menyusuri belahan pantatnya. Di lain pihak, tangan ibu aktif meremasi otongku dari luar celanaku, membuat semakin membengkak saja ukurannya. Satu tangannya ibu julurkan ke dadaku untuk meremasi puting susuku yang tercetak jelas dari balik baju ku ketat yang kukenakan ini. Ketika nafsu ibu semakin memuncak, dituntunnya aku untuk saling melucuti pakaian masing-masing, sehingga tak lama aku dan ibu sudah telanjang bulat

Kupandangi dengan sepenuh nafsu tubuhnya yang bugil itu. Luar biasa! Usia bertambah tapi bodinya tak kalah dengan bodi para perempuan yang lebih muda. Tanda-tanda ketuaan memang tak bisa ditutupi, tapi secara garis besar, ibu masih sangat menggiurkan bagi para lelaki mana saja yang menatapnya. Apalagi kalau sudah bugil begini. Bahunya lebar, payudaranya besar, ranum dan mengkal putih bersih. Tak tampak tanda-tanda melorot seperti payudara para wanita seusianya. Perutnya rata, nyaris tak ada lemaknya. Pinggangnya bundar, pinggulnya montok. Kaki dan betisnya tampak mulus dan kencang.
Ibu samabil menatapku penuh nafsu. Ibu mendekatiku lalu memelukku lagi. Kedua tangannya bergerak liar, meraba-raba bukit dada dan perut simetrisku, lalu bergerak turun ke arah otongkulku. Sesaat kemudian, kita kembali asyik berciuman liar dan saling meremas apa yang bisa aku dan ibu remas.

Hanya sebentar kita melakukan itu. Berikutnya, aku dan ibu saling membaringkan diri di atas ranjang di ruangan itu. Ibu seakan tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Aku dan ibu membentuk posisi 69 dan tak lama kita sudah asyik saling menjilati kemaluan lawan mainnya. Ibu tampak bersemangat mengulum kemaluanku sambil asyik mengocoknya. Sesekali ibu ikut menjilat dan meremasi kantung spermaku.

Rasanya sangat dahsyat kulumannya. ibu benar-benar sudah lama tidak disentuh lelaki selain sama aku hingga kulumannya tampak begitu ganas. Di bawah sana, lidah dan jari-jariku tak kalah aktifnya dengan tangan ibu. Lidahku bergerak naik-turun sambil menjilati bibir kemaluannya, dan semua yang ada di sekitarnya. Tangan kiriku asyik meremasi bokongnya, sedangkan jari-jari tangan kananku asyik menusuki lubang kemaluannya.

Kitai terus saling merangsang sambil mendesis-desis penuh kenikmatan. Aku dan ibu saling mencium, menjilat, meremas, dan menggigit dengan rakusnya. Sampai akhirnya kita sendiripun merasa tidak tahan. Tanpa ada aba-aba sebelumnya, serentak aku berubah posisi. ibu ambil posisi di bawah, sedangkan aku bergerak menindih di atas tubuh montok Sambil tersenyum, ibu buka selangkangannya lebar-lebar. liang surganya yang sangat indah nan menggiurkan itu. Membuat tak sabar segera kutuntun otongku ke lubang kemaluan ibu.

Kugesek-gesekkan sejenak kepala nya di bibir vaginanya, sebelum akhirnya kudorong pelan.

"Ssleebb... ssleebbb... bblessshhh..." sedikit demi sedikit otong ku tertelan liang surganya, menimbulkan sensasi nikmat yang susah digambarkan rasanya. ibu sendiri tampak meringis-ringis nikmat merasakan sodokan kemaluanku yang hangat dan keras ini memasuki liang surganya.

Lubang kemaluan ibu kurasakan masih sempit dan legit. ibu sangat pintar dalam menjaga kemaluannya itu. Membuat batang otong ku yang ukurannya king size itu tampak agak kesulitan menembusnya. Namun dengan rangsangan terus menerus dariku di titik-titik erotisnya, akhirnya vagina ibu menyerah juga. Lorong yang hangat itu terasa semakin basah seiring meluapnya cairan pelumasnya, akibat rangsangan lidah dan tanganku di payudaranya.

Otongku terus melaju hingga sampai di bagian terdalam liang surganya. Lalu mulai kupompa nya. Aku bergerak dalam posisi push-up di atasnya. Sementara pantatku bergerak maju-mundur mengebor kemaluan ibu. Semakin lama gerak pantatku semakin kupercepat. Membuat jeritan erotis ibu semakin keras terdengar. Membuatku semakin bersemangat dalam menjajah lubang kemaluannya.
"Ahhhsss.... Ohhh ss.... Sayanggg.... Jeritan ibu kecil

Keringat mulai mengalir deras membasahi tubuh bugil kita. Ibu tampak menjerit-jerit keenakan dipompa senjataku. Sepasang tangannya meremasi rambutku. Tak jarang tangan-tangan itu aktif mencakari punggungku yang liat ini, membuat sedikit pedih di kulitnya karena kukunya yang agak panjang itu. Aku sendiri tak mau kalah. Sambil terus memompa otongku dalam-dalam, aku asyik mencumbui bibirnya yang seksi. Aku juga gigit-gigit pelan lehernya yang mulus kulitnya itu. Sesekali aku menyusu sepasang payudaranya yang menggiurkan itu secara bergantian. Pantat dan pinggul ibu tampak bergoyang-goyang liar menyambut sodokan otongku, membuatku nyaris gila karena begitu nikmat pengaruhnya di batang otongku.

Sekitar 15 menit kemudian ibu keluar. Ibu semakin erat memeluk tubuh ku yang basah kuyup oleh keringat kita berdua. Kubiarkan ibu beristirahat sejenak setelah orgasmenya itu. Kemudian kembali kuserang ibu. Kucoba bangkitkan gairahnya lagi dengan meremasi setiap jengkal titik erotisnya. Tak lama kita sudah asyik berciuman dengan liarnya sambil saling meremas dan meraba. Tak butuh lama untuk membangkitkan gairahnya. Ciuman kita yang liar berhasil membuatnya panas kembali. Ketika aku hendak menggaulinya lagi dengan posisi serupa, ibu menggeleng.

Ibu berdiri lalu memintaku untuk bercinta lagi di posisi lain. Aku tersenyum mendengar permintaannya itu. Lalu segera kubopong ibu ke atas sofa . Di sana aku dan ibu masih sempat bergelut sebentar sebelum ibu bergerak lagi. Ibu naik ke atas pangkuanku membelakangiku. Dipegangnya batang otongku yang masih perkasa ini ke arah vaginanya yang sudah mulai basah kembali, lalu... "blesshhhh...." masuk sudah seluruh batang otongku ditelan kemaluan nya
"Ohhh sss....Ohhasss.....rintihan Ibu terdengar pelan.

Pada posisi yang kedua ini, rasa nikmat yang kita rasakan terasa luar biasa. Kemaluanku yang king size ini begitu menikmati pijatan otot-otot vaginanya ibu. Di lain pihak ibu tak henti-hentinya mendesis kenikmatan. Kepalanya tampak bergoyang-goyang liar merasakan pompaan otongku. Kepala kemaluanku yang besar ini rupanya berhasil sampai di mulut rahimnya, dan memberikan kenikmatan tak terhingga baginya. Turun-naik, keluar-masuk, memompa dan dipompa, menggoyang dan digoyang. Semakin lama semakin liar dan cepat. Sambil memompa, tak henti-hentinya kuremasi payudaranya yang montok itu dari belakang. Seperti tadi, sekitar 15 menit kupompa vaginanya ibu, dan keluar lagi untuk yang kedua kalinya.
"Ohhh ssss... Ahasss... Ibu keluar sayang sss...

Sebelum aku keluar, kita sempat bercinta dalam 2 posisi lagi. Aku dan ibu melakukannya dalam gaya berhadapan dan gaya anjing di sofa itu. Aku berhasil membuatnya keluar sebanyak 2 kali. Masing-masing dalam setiap gaya persetubuhan yang kita lakukan.

10 menit kemudian, setelah lebih dari sejam kita bercinta, jebol juga pertahananku. Kutarik otongku keluar dari jepitan vaginanya semenit sebelum aku sampai di puncak. Lalu kusemburkan spermaku berkali-kali ke wajah dan payudara ibu.
BERSAMBUNG
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd