-Sabotage-
Berhubung sudah malam, aku memutuskan untuk mengantar Sindy meski kosan Sindy cukup dekat dengan kampus. Tidak banyak yang kami bicarakan, namun kulihat Sindy terdiam seperti memikirkan sesuatu.
"Kenapa, Sin?" Tanyaku.
"Aneh ngga sih, Bay?" Balasnya.
"Aneh apanya?"
"Nggak tau, aku ngerasa kaya aneh aja tumben aku ngeliat orang ngentot tiba-tiba sampe sange, padahal biasanya juga kalo aku nonton bokep ngga se-sange itu" Jelasnya.
"Yaa tergantung sih, Sin. Tergantung kondisi kamunya juga lagi gimana. Kamu belom dikasih jatah sama Adi kali" Ledekku, dan Sindy pun sebal mendengar ledekanku dan langsung memukul lenganku.
"Ih kamu tuh, tapi kayaknya masih aneh aja, Bay. Masalahnya kayak se-instan gitu loh, kaya tiba-tiba aku dapet dorongan yang kuat gitu jadi bisa sange" Jawabnya.
"Mungkin karena kamu kaget kali, kan kamu sering ngeliat pak Jarwo jadi dosen, mungkin kamunya kayak kaget ngeliat dia lagi ngentot gitu" Balasku.
"Hmm, mungkin kali ya, yah yaudah lah yang penting udah ngerasain dientot sahabat pacar aku yang kontolnya gede" Ucap Sindy menggodaku, dan aku yang gemas mendengarnya pun langsung mencubit payudara Sindy dari luar baju.
"Ihh Bayu tangannya nakal ya hahaha" Ucapnya, dan setelah itu kami berdua langsung menaiki motorku dan beranjak pulang.
-----
(Meanwhile at some place in the same time...)
"KAK!! KAK!! GAWAT KAK!!" Teriak salah satu dari dua orang yang sedang berlari menuju orang yang mereka panggil kakak.
"Kenape kalian berdua lari-lari?" Tanya kakak itu.
"Rencana kita gagal, kak" Jawab salah satu dari yang tadi berlari.
"Hah? Gagal gimana?" Tanya kakak.
"Airnya ketuker kak" Jawab sang adik.
"HAH?! KOK BISA?! GIMANA SIH KALIAN?!" teriak kakak marah dan kakak langsung menampar keras salah satu juniornya hingga dia terjatuh.
"Aduh... Ampun kak... Kita nggak sengaja..." Ucap sang junior.
"Yaampun dasar bego, kalo airnya malah diambil sama orang-orang penting fakultas sana gimana? Mampus kita" Ucap kakak.
"Nggak, nggak, gini kak, tadi kita mikirnya tuh kan ada cewek yang duluan masuk, terus kita mikirnya itu cewek yang kakak maksud, yaudah kita kasih ke dia, tapi ternyata sekitar setengah jam kemudian, mereka berdua dateng, yaudah kita cuma bisa ngasih satu, itupun kita kasih ke yang ceweknya" Ucap si Junior yang tidak ditampar, namun akhirnya dia menerima tamparan keras juga dari si Kakak.
"LIAT DULU FOTONYA MAKANYAA!!" Teriak kakak.
"Hikss... Hikss... Ampun kak..." Ucap Junior itu terisak.
"GAUSAH NANGIS KAYAK BANCI!! LU COWOK BUKAN?!?" Teriak kakak.
"Kak, kak, tapi tadi..."
"TADI APA?!?" teriak kakak.
"Tadi kita sempet muterin gedungnya, dan kita ngintip di jendela" Jelas si Junior.
"Terus?"
"Kita liat ada yang lagi ngentot disitu, kak"
"Terus kalian rekam, nggak?" Tanya kakak, dan mereka berdua mengangguk sambil menyerahkan sebuah hape.
"Kalian yakin ini target gua?" Tanya sang kakak sebelum membuka hape.
"Kayaknya sih, kak. Soalnya kayaknya itu di dalem lab juga, mukanya kurang keliatan juga si tapi" Jawab si Junior.
Kakak pun langsung membuka hape itu dan langsung membuka galeri, di galeri tersebut terdapat dua video berdurasi kurang lebih 5 menit dengan thumbnail dua orang sedang ngentot. Kakak pun langsung memutar video itu, dan sembari menonton videonya, kakak juga melihat sekitar ruangan yang terrekam di video itu, sampai akhirnya kakak menyadari sesuatu.
"Bego, ini bukan lab, ini ruang dosen" Ucap kakak.
"Waduh, salah dong kita" Tanya si Junior.
"Ya salah, lah, pake segala nanya. Terus kalian liat sekitar dulu ngga? Mungkin mereka juga sebenernya ngentot tapi kalian nggak ngeliat" Tanya kakak, dan kedua junior itu menggelengkan kepalanya.
"Nggak, kak. Kita udah keburu panik takut ada security yang muter. Lagian juga kayaknya ceweknya juga anak baik-baik kak, orang hijaban gitu"Jelas si Junior.
"Nggak bisa langsung gitu kali, korban-korban kita juga banyak yang jilbaban kan?" Bantah kakak.
"Yah terus gimana dong, kak? Apa kita coba besok lagi kali, ya?" Tanya si Junior.
"Jangan, jangan. Bahaya kita udah masuk ke fakultas luar nyari masalah" Tolak kakak.
"Yah terus video ini juga nggak ada gunanya, dong?" Tanya si Junior.
"Kita apus aja videonya, kak?" Tanya junior yang satunya.
"Eh nggak usah, nggak papa, simpen aja videonya. Gua punya rencana lain, makasih ya" Jawab si Kakak dan setelah memberi beberapa lembar uang seratus ribu, kedua junior itu pergi sementara kakak masih memperhatikan video itu.
"Hahaha, sekarang gua udah punya senjata buat ngebikin lu ancur, sekali pencet, masa depan lo bisa ancur," Ucap si kakak tertawa.
"Sekarang, gua yang akan menang, Surya"
-To be Continued-