Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY (Inneke koesherawaty) Berselimut nafsu ( update part 4 )

Bimabet
Sekali sekali pov yg genjot inneke dong suhu please biar bs sambil rasain jg wkwkwkwk
 
mohon dilanjutkan lagi suhu, dah kangen sama mbak inneke nih.
 
Terakhir diubah:
PART 4

Pov Inneke koesherawaty



Sudah beberapa bulan lamanya suamiku berada di dalam penjara, aku pun secara rutin datang untuk menjenguk suamiku yang pastinya sangat membutuhkan semangat dan perhatian dari diriku sebagai istrinya,



Beberapa kali datang berkunjung ke penjara membuatku merasa miris dengan kondisi ruang tahanan yang di tempati oleh suamiku, yang mana ruangannya sangat memprihatinkan , jauh sekali di bandingkan keadaan kamar kami di rumah. Dalam hati aku merasa sangat sedih melihat kondisi suamiku yang sehari –harinya harus berada di ruangan yang sangat tidak nyaman itu.



Suatu hari pada saat jadwal ku untuk menjenguk suamiku, aku pun pergi menuju ke penjara tempat suamiku di tahan. Hari belum terlalu siang saat aku sampai di penjara tersebut, segera ku arahkan langkahku menuju tempat registrasi dan pelaporan untuk tamu yang hendak berkunjung. Tak butuh waktu lama untuk melapor aku pun akhirnya dapat segera masuk ke ruangan untuk menunggu suamiku, beberapa saat menunggu akhirnya suamiku pun muncul di ruangan dengan di antar seorang sipir yang menjemputnya dari ruang tahanan.



Setelah mengantarkan suamiku ke tempat aku menunggu sipir tersebut pun segera meninggalkan kami berdua, aku pun berdiri dan menyalami serta mencium tangan suamiku, kami pun melepas kerinduan dengan cipika – cipiki dan berpelukan dengan erat. Kami pun duduk berhadapan dan mulai mengobrol



“ bagaimana kabar kamu sayang…?” tanya suamiku memulai percakapan di antara kami



“ kabar ku baik – baik saja mas, “ jawabku



“mas sendiri, bagaimana kabarnya,..? “ lanjutku bertanya



“ yah, beginilah keadaan ku, mungkin terlihat baik – baik saja, namun kondisiku sangat tertekan berada di dalam ruang tahanan…” jawab suamiku



“ aku sedih mas melihat keadaan mu yang kurang terurus di dalam sana,..” ujarku



“ iya sayang, inilah yang harus ku rasakan akibat dari perbuatanku sendiri,..” ucap suamiku



“ yang sabar ya mas, inilah yang harus kita jalani saat ini,..” ucapku mencoba menguatkan suamiku



“ iya sayang, aku akan berusaha untuk bersabar dan tabah menjalani hukuman yang ku terima..” ujar suamiku



“ hanya saja aku sangat merasa tidak nyaman berada di ruang tahanan yang sempit itu…” lanjutnya



“ aku sering merasa sangat bosan dan tertekan karena tidak ada yang dapat aku lakukan , meskipun hanya sekedar menonton televisi sebagai hiburan,..” ucapnya sambil tersenyum getir



“ aku mengerti mas, pastinya dirimu merasa sangat jenuh berada di ruangan tersebut,.” Ucapku



“ sebenarnya kalapas pernah menawarkan sejumlah fasilitas dan izin khusus kepada ku , tapi hal itu belum sempat aku bahas lebih lanjut dengannya,..” ujar suamiku



“ memangnya bisa mas mendapatkan fasilitas dan izin khusus tersebut,..? “ tanyaku



“ entahlah sayang, aku belum sempat berbicara banyak dengan kalapas “ ucap suamiku



“ bagaimana kalo sekarang kita temui kalapasnya mas, supaya kita bias mendapat kejelasan mengenai tawarannya tersebut..” ucapku



“ boleh juga sayang, kita temui kalapas bersama- sama sehingga kita bias medapat kejelasan mengenai tawarannya tersebut “ ujar suamiku



“ sebentar aku tanyakan ke sipir , apakah kita bias menemui kalapas sekararang, “ lanjut suamiku



Suamiku pun segera beranjak ke pintu dengan maksud untuk meminta izin kepada sipir penjara untuk dapat bertemu dengan kalapas tempat suamiku di tahan.

Tak berapa lama suamiku pun kembali ke tempat kami, dia menjelaskanbahwa saat ini sipirenjara sedang menemui kalapas untuk meminta izin kami bertemu dengannya. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya sipir penjara pun datang ke tempat kami dan dia menjelaskan bahwa kalapas bersedia untuk menemui kami berdua.



Dengan di antar oleh sipir tersebut kami pun beranjak menuju ke ruang kalapas untuk menemuinya dan bermaksud untuk menanyakan tawaran yang di berikan olehnya kepada suamiku.



Kami pun sampai di depan pintu ruangan kalapas yang terletak di lantai 2 bangunan penjara ini, sipir yang mengantar kami mengetuk pintu tersebut, dan ada jawaban dari dalam ruangan yang mempersilahkan kami untuk masuk ke dalam ruangannya.



Setelah pintu dibuka aku dan suamiku sebera beranjak masuk untuk menemui kalapas, sedangkan sipir yang mengantar kami pun pamit untuk kembali menjalankan tugasnya. Kami berdua pun segera melangkah menuju ke dalam ruangan kalapas.



“ silahkan duduk pak , bu, ..” ujar kalapas mempersilahkan kami untuk duduk di sofa yang berada di dalam ruangan tersebut



“ Terimakasih pak,..” ucap suamiku sambil beranjak duduk di sofa tersebut,aku pun mengikuti suamiku untuk duduk

Kalapas pun beranjak dari mejanya dan menghampiri kami untuk duduk bersama dengan kami di sofa, setelah menempati salah satu kursi , kalaas pun mulai membuka obrolan di antara kami.



“ ada yang bisa saya bantu pak fahmi,..?? “ Tanya kalapas kepada suamiku



“ sebelumnya perkenalkan ini istri saya pak,..” ujar suamiku sambil memperkenalkan ku kepada kalapas



“ saya inneke pak, …” ujarku menjabat tangan kalapas sembari memberikan senyum perkenalan



“ saya wahid, sebagai kalapas yang bertanggung jawab terhadap keseluruan lapas ini…” ujarnya sambil membalas jabatan tanganku dengan erat



“ begini pak wahid, saya dan juga istri saya ingin membahas sejumlah fasilitas dan izin khusus yang sempat bapak tawarkan kepada saya,…” ucap suamiku



“ oh, mengenai tawaran saya waktu itu,..? “ ujar kalapas memastikan



“ betul pak, kira – kira apa yang bisa saya dapatkan dan bagaimana cara mendapatkan tawaran tersebut,..? “ Tanya suamiku



“ begini pak fahmi, tentunya bapak merasa sangat bosan dan jenuh berada di dalam ruangan tahanan tanpa ada fasilitas apapun yang dapat menjadi hiburan untuk bapak,.?” Ujar kalapas sambil sedikit bertanya



“ betul pak , saya sangat merasa jenuh dan tertekan berada di ruangan tersebut,..” ucap suamiku



“ Begini pak fahmi dan ibu inneke, saya bisa memberikan fasilitas berupa sebuah ruangan yang di lengkapi dengan televisi, ranjang yang nyaman, AC , HP untuk berkomunikasi serta kamar mandi yang bersih, selain itu saya juga bisa menyediakan sebuah rumah yang bisa di tempati oleh ibu inneke di dekat lapas sini, sehingga ibu inneke tidak perlu bolak balik ke Jakarta untuk bertemu dengan suami, dan juga pak fahmi dapat saya berikan izin khusus untuk berkunjung ataupun menginap di rumah tersebut,..” ucap kalapas menjelaskan



“ wah, tentunya saya sangat tertarik dengan tawaran fasilitas dari pak wahid tersebut,..” ucap suamiku



“ iya pak, saya sangat senang apabila suami saya bisa mendapatkan fasilitas tersebut,..” ujarku



“ Tapi ada syaratnya jika kalian menginginkan fasilitas tersebut buat pak fahmi,..” ujar kalapas sambil tersenyum



“ syarat apa pak yang harus di penuhi agar saya dapat mendapatkan fasilitas tersebut,..??” Tanya suamiku ke kalapas



“ Mohon maaf sebelumnya, jika syarat yang saya sampaikan tidak berkenan pada kalian,..” ucap kalapas



“ apa syaratnya pak,..? “ tanyaku



“Hhhmm,… saya mau agar bu inneke bersedia menemani dan melayani saya 2 kali setiap minggunya…” ujar kalapas



Apa yang di ucapkan oleh kalapas barusan tentu saja membuat aku dan suamiku tersentak kaget, kami pun saling berpandangan seakan tak percaya dengan apa yang di minta oleh kalapas sebagai syarat agar suamiku bisa mendapatkan fasilitas – fasilitas tersebut. Aku pun hanya bisa menundukkan kepala, memikirkan syarat yang di berikan oleh kalapas tersebut, pikiranku berkecamuk menimbang – nimbang persyaratan tersebut.



“ Apaa,..??..” Tanya suamiku dengan getir



“ Apakah harus seperti itu syaratnya pak,.??,” Tanya suamiku



“ iya, itu syarat yang saya mau, karena saya sangat terobsesi untuk menikmati dilayani oleh bu inne,..” ucap kalapas sambil tersenyum licik



Suamiku pun kulihat bersandar dengan lemas pada tempatnya duduk, aku sadar pasti sangat berat syarat yang harus di penuhi agar suamiku bisa mendapatkan segala fasilitas khusus tersebut. Suamiku pun menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya, aku tau pasti dia sangat merasa dilema dengan tawaran dari kalapas tersebut.



Setelah memikirkan dengan cukup matang dan dengan pertimbangan yang cukup berat,akhirnya aku bisa mengambil keputusan mengenai tawaran dan juga syarat yang harus di penuhi agar sumiku bisa mendapatkan fasilitas khusus tersebut.



“ Pak Wahid, Baik pak saya menyanggupi apa yang tadi bapak ajukan sebagai syarat agar suami dapat di berikan kemudahan dan fasilitas yang cukup baik di lapas ini,…” ucapku dengan bergetar sambil menatap wajah kalapas.



“ sayangg,..apa kau sudah gila,..??? apa kau sudah pikirkan matang – matang…?” Tanya suamiku agak terbawa emosi mendengar persetujuanku terhadap tawaran kalapas



“ iya mas, aku sudah memikirkan dengan matang tentang keputusan yang ku buat,…” ujarku



“ ini sebagai bentuk pengabdianku sebagai seorang istri kepada suaminya yang sedang terkena masalah,.,..”



“ aku sadar kamu pasti sangat tersiksa berada di ruangan yang sempit seperti itu,..”…ucapku



“ baiklah kalau memang itu keputusan yang kamu ambil, aku sebagai suami sangat berterimakasih atas pengorbananmu agar aku bisa mendapatkan kenyamanan di sini,..” ujar suamiku sambil menggenggam erat kedua tangaku



“ Baiklah, kalau memang kita sepakat, mulai nanti siang pak fahmi akan menempati ruangan khusus yang tersedia di blok K lengkap dengan segala fasiltasnya,..” ucap kalapas



“ dan rumah untuk ibu inne akan di siapkan hari ini dan besok ibu inne sudah harus berada di rumah tersebut untuk menemani saya ,…” lanjutnya



“ karena saya sudah tidak sabar untuk menikmati tubuh ibu inne,..” ucapnya lagi sambil tersenyum mesum ke arahku



“ Baik Pak , besok pagi saya akan berada di rumah tersebut, silahkan kirimkan alamatnya ke nomor HP saya,..” ucapku mantap



“ baiklah pak, jika sudah tidak ada lagi yang kita bahas, saya dan istri mohon pamit ,..” ucap suamiku



“ iya pak fahmi, silahkan, nanti akan saya persiapkan ruangan pak fahmi,dan setelah makan siang nanti bapak bisa menempati ruangan tersebut…” ujar kalapas



“ baik, terimakasih dan kami permisi pak,..” ujar suamiku sambil berdiri dan menyalami kalapas



“ terimakasih pak, saya dan suami mohon pamit,..”ucapku sambil menyalami kalapas



“baik pak fahmi dan bu inne, terimakasih atas kesepakatan yang telah kita setujui, ..” ujar kalapas



“ saya tunggu besok ya bu inne, dan saya harap bu inne besok berdandan dengan cantik, karena saya berharappelayanan yang luar biasa dari ibu…” ujarnya sambil tersenyum



Aku dan suamiku pun segera beranjak meninggalkan ruangan kalapas, dan di ujung koridor telah menunggu sipir yang tadi mengantar kami ke sini.



“ sudah selesai pak,..? “ Tanya sipir tersebut



“ sudah pak , tapi saya minta waktu sebentar saja untuk berbicara dengan istri saya,..” ucap suamiku



“baik, 5 menit ya pak, silahkan “ ujar sipir



Sipir tersebut pun mengantarkan kami ke ruangan temapat tadi kami bertemu, setelah sampai di ruangan tersebut , sipir itu pun meninggalkan aku dan suamiku



“ sayang, kenapa kamu mau menenerima syarat yang di berikan oleh kalapas tadi..? “ Tanya suamiku



“ kan sudah aku jelaskan tadi bahwa aku mau mengabdi kepada kamu mas, itu bentuk pengorbananku sebagai seorang istri agar kamu bisa memperoleh kenyamanan di sini…” ucapku sambil menahan tangis



“ terimakasih banyak ya sayang, kamu mau berkorban untuk aku,..” ujar suamiku



“ ya mas,..” ucapku



“ aku pamit ya mas, semoga kamu nyaman dengan ruangan yang baru nanti,..” ujarku sambil berdiri



“ iya sayang, hati – hati ya di jalan, …” ucap suamiku sambil memelukku dengan erat

“ iya mas,…” aku pamit ya sembari beranjak meninggalkan suamiku





Akupun berjalan menuju ke parkir mobil, dan sesampainya di sana aku pun menyalakan mobilku dan segera beranjak meninggalkan rumah tahanan, perjalanan yang terasa sangat melelahkan karena pikiranku ang masih berkecamuk mengenai hal yang mesti aku lakukan esok hari.



Sesampaina di rumah sku pun memberi segera beranjak ke kamar untuk sekedar mengistirahatkan tubuhku yang terasa sangat letih, saat tengah rebahan di kasur HP ku berbunyi menandakan adanya notifikasi pesan masuk , segera ku buka dan kubaca yang isinya ternyata adalah alamat rumah yang besok akan ku tempati di dekat rumah tahanan, di rumah itu pula besok aku harus melayanai nafsu dari kalapas yang pastinya sangat terobsesi menikmati tubuhku.



Pagi ini aku bangun dengan tubuh yang terasa segar karena semalam aku tidur lebih awal, setelah sedikit merapikan tempat tidur aku pun beranjak ke kamar mandi, ku basahi tubuh telanjang di bawah pancuran air shower yang terasa sangat segar di tubuhku, ku bersihkan tubuhku sebersih mungkin. Setalah selesai mandi aku pun menuju ke meja rias untuk merias wajahku agar semakin terlihat cantik dan menarik, selesai merias diri, aku pun mengenakan pakaian yang akan ku kenakan hari ini, aku memilih celana dalam berenda warna hitam yang terlihat cukup seksi ketika ku kenakan, sedangkan untuk bra- nya aku pun memilih warna yang senada , setelah memakai pakaian dalam akupun mengenakan celana jeans hitam yang membunkugkus tubuh bagian bawahku dengan ketat, untuk bagian atasnya aku memilih kemeja berwarna merah yang membungkus tubuhku dengan ketat, sehingga bentuk lekukan tubuhku dapat terlihat dengan jelas, terakhir aku mengenakan jilbab yang senada dengan warna kemejaku, ku pandangi sekujur tubuhku di depan cermin, setelah di rasa cukup akupun segera mempersiapkan diri untuk berangkat menuju ke rumah tinggalku sementara, ku ambil tas dan koper yang berisi segala perlengkapanku selama tinggal di sana.



Setelah mematikan semua keperluanku sudah beres aku pun segera beranjak menuju mobil untuk segera berangkat, tak berapa lama aku pun sudah berada dalam perjalanan menuju ke tempat yang sudah di beritahukan oleh kalapas. Sekitar 3 jam perjalanan akhirnya aku pun sampai di rumah yang sesuai dengan alamat yang di berikan, ku buka pintu gerbang rumah itu sesuai instruksi dari kalapas yang memberitahu kalau aku bisa membuka pintu gerbang karena tidak dikunci dan dia sudah menunggu di dalam rumah, ku parkirkan mobil ku di dalam garasi, dan segera ku tutup kembali pintu gerbang yang terbuka.



Ku bawa tas beserta koperku menuju ke pintu rumah, sesampainya di depan pintu aku pun memencet bel yang berada di samping pintu. Tak lama pintu terbuka dan muncullah kalapas dari dalam rumah dengan senyum yang terpampang di bibirnya.



“ Selamat pagi mba inne, mari silahkan masuk,..” ujar pak wahid



“ pagi pak,..” ucap ku sambil melangkah masuk



“ silahkan mba inne kalo mau merapikan barangnya di kamar sekalian beristirahat ,..” ujar pak wahid



“ iya pak, saya ke kamar dulu ya,..” ucapku sambil beranjak menuju ke kamar



Sesampainya di kamar aku pun segera menata dan merapikan segala perlengkapan yang aku bawa tadi, ku tata pakaian – pakaian ku di dalam lemari hingga rapi, lalu ku rapikan peralatan make up di meja rias yang terletak di dalam kamar, begitu juga dengan peralatan mandi ku di dalam kamar mandi.



Tak berapa lama selesai membereskan perlengkapan ku, terdengar ketukan di pintu kamar ku,ku langkahkan kaki ku menuju ke arah pintu kamar, ku buka pintu tersebut dan sesuai dugaanku pak wahid sudah berada di depan pintu kamar. Ku persilahkan pak wahid untuk masuk ke dalam kamar, setelah berada di dalam kamar, pak wahid pun duduk di atas sofa yang terdapat di dalam kamar dengan santainya.



“ bagaimana perjalanannya mba inne ..? “ tanyanya memulai obrolan



“ alhamdullilah lancar pak, walau sedikit macet tadi di tol ,..” ucap ku yang masih berdiri di dekat pintu kamar yang baru ku tutup



“ mari sini mba inne, duduk di samping saya,..” ajak pak wahid



“ Baik pak,..” jawabku sambil melangkah kearah sofa, aku pun segera duduk di samping pak wahid



“ AC-nya saya matikan ya mba inne,..” ujar pak wahid



“ lho, kenapa di matikan pak, kan nanti jadi gerah,..” ucap ku



“ saya sangat senang melihat wanita berkeringat…” ujarnya sambil beranjak mematikan ac dan setelah mematikan ac dia pun kembali duduk di sampingku



“ sini mba inne, mendekat ke saya…” ucapnya sembari menarik perlahan tanganku agar merapat ke tubuhnya



“ akhirnya keinginan saya terkabul untuk dapat menikmati tubuh artis yang cantik seperti mba inneke,..” ucapnya sembari mengelus – elus tanganku dan mulai memeluk tubuhku



“ saya harap mba inne memberikan pelayanan terbaik untuk sayadan memperlakukan saya seperti suami mba sendiri, sehingga kita dapat menikmati saat – saat kita sedang bersama,..” lanjut pakwahid



“ Insya allah pak, saya akan berikan pelayanan yang terbaik buat pak wahid,…” ucap ku tersenyum menghadap ke arahnya



“ mulai saat ini , kapan pun saya mau kamu harus siap untuk melayani saya,..” ucap pak wahid sembari membelai pipi kanan ku



“ Baik pak, lakukan apa yang kamu mau, tubuh saya sepenuhnya milikmu,..” ujar ku pasrah menikmati belaian di pipiku



Cuuuppp,… perlahan bibir pak wahid mencium lembut bibir ku, aku pun membalas dengan membuka sedikit bibirku , sehingga kini kami berdua menikmaii ciuman kecil di bibirkami.



Perlahan –lahan ciuman kami pun semakin bertambah liar, kami pun saling melumat bibir dan bertukar ludah antar mulut kami berdua, sembari terus melumat bibirku kedua tangan pak wahid pun mulai menjelajahi tubuhku yang masih terbalut gamis lengkap, tangan kirinya meraba pantatku, sedangkan tangan kanannya mulai bergerilya meremas payudara kiriku.



Aku pun tak hanya diam, tangan kiri ku pun mulai meraba penis pak wahid yang terasa sudah menegang. Kami masih asyik saling mencumbu dengan nafsu yang sudah menggelora di antara kami, akibat ac yang tadi di matikan tubuh kami berdua kini mulai berkeringat, kurasakan tubuhku sudah mulai basah akibat keringat yang keluar akibat udara yang terasa panas di dalam kamar ini. Nafas kami memburu dengan cepat akibat dari panasnya percumbuan yang kami lakukan, tangan kami masih saling meraba, remasan pak wahid pun kurasakan semakin kuat di payudara kiriku.



Beberapa saat asyik bercumbu pak wahid pun melepaskan lumatannya di bibirku, ia kemudian beranjak dari sofa dan segera menuju ka arah ranjang, sesampainya di ranjang ia pun kemudian merebahkan badannya di atas kasur yang empuk tersebut dan mulai memutar musik dari smartphonena yang tergeletak di atas meja kecil di samping ranjang.



“ Mba Inne, aku ingin melihat dirimu menari erotis sambil melepaskan pakaianmu, kecuali jilbabmu biarkan tetap terpakai…” ucap pak wahid



Aku pun tersenyum sembari mengangguk mendengar permintaannya, aku pun segera bangkit dari sofa dengan gerakan yang cukup menggoda, aku mulai meliuk – likukkan tubuhku yang masih terbalut pakaian lengkap dengan gerakan yang ku buat menggoda, ku goyangkan bongkahan pantatku dengan perlahan sehingga amat sangat terluhat erotis, sambil terus bergoyang ku buka perlahan kain kemeja ketat yang kupakai, ku buka satu per satu kancingnya sampai terbuka semua sehingga menampakkan kulit mulus tubuh bagian depanku, pak wahid ku lihat mulai bersandar di atas ranjang, aku terus meliukkan tubuhku dengan perlahan dan mulai melepas kemeja yang melekat di tubuhku, setelah terlepas aku pun melempar kemeja tersebut ke lantai, kini bagian depan tubuhku yang masih di balut bra warna hitam sudah terlhat dengan jelas oleh pak wahid.



Aku tak menghentikan goyangan tarian erotisku, sembari mulai membuka celana panjang yang ku kenakan, ku lolosi celana tersebut sampai ujung kakiku, dan segera ku lepas dan menggesernya dengan kakiku, kini tubuh mulusku hanya di lindungi oleh celana dalam dan bra jitam yang masih ku kenakan. Pakwahid ku lihat masih melihat tubuhku dengan penuh nafsu, tangannya kini mulai mengelus – elus sendiri penisnya yang sudah berdiri tegak di balik celananya. Aku masih terus meliukkan tubuhku sambil kini mencoba untuk melepas bra yang masih ku kenakan, tak butuh waktu lama akhirnya bra yang kukenakan pun sudah terlepas dan jatuh kelantai, kedua payudaraku kini menggantung dengan bebasnya di depan pak wahid, ku lihat dia semakin terpesona dengan tubuh atas ku yang sudah terbuka.



Aku pun membalikkan badan dan mulai menurunkan celana dalam yang ku pakai sambil menggoyang – goyangkam kedua bongkahan pantatku, ku turunkan dengan perlahan celana dalam tersebut hingga terlepas, kini bongkahan pantatku terlihat dengan jelas oleh pak wahid, aku pun kembali membalikkan tubuhku dan vaginaku yang di tumbuhi bulu – bulu yang lumayan lebat dapat terlihat oleh pak wahid, aku pun mulai beranjak menuju ke ranjang dengan langkah yang ku buat se erotis mungkin, sementara pak wahid masih terus mengelus penisnya dengan tatapan penuh nafsu kearah tubuh telanjangku dengan jilbab yang masih menutupi kepalaku.



Sesampainya di tepi ranjang pak wahid pun langsung menggapai tubuhku dan langsung menarik ke arahnya sehingga kini tubuhku menindih tubuh pak wahid di atas ranjang, kami langsung saling melumat dengan panasnya, air liur kami saling bertukar seiring dengan lumatan – lumatan kami berdua. Kedua bongkahan pantatku pun di remas –remas oleh pak wahid tanpa melepaskan lumatan kami, aku pun tak hanya diam tanganku pun berusaha untuk menarik kaus yang di kenakan oleh pak wahid, tak butuh waktu lama kaus itu pun akhirnya terlepas dari tubuh pak wahid.



Masih dengan saling melumat aku pun mulai mengelus – elus penis pak wahid yang sudah berdiri tegak di balik celananya, aku pun juga mulai berusaha untuk melepas celana pak wahid, pak wahid pun meremas – remas pantat dan payudara ku dengan kedua tangannya, setelah berhasil melepas celana yang di kenakan pak wahid, tanganku pun masih terus mengelusi penis pak wahid yang masih tertutup celana dalam, tak ingin terburu – buru untuk melepas celana dalamnya aku pun terus mengelus penisnya danmulai merayap di atas tubuh pak wahid yang sudah basah oleh keringat nafsunya, ku rentangkan kedua tangan pak wahid sehingga kini kedua ketiakknya yang di tumbuhi bulu yang cukup lebat terpampang dengan jelas, aku pun dengan segera menjilat ketiak pak wahid yang juga sudah basah oleh keringat tersebut, lidahku perlahan menyusuri permukaan ketiak yang basah dan di tumbuhi bulu tersebut, pak wahid Nampak sangat menikmati jilatan – jilatan lidahku di ketiaknya, matanya terpejam sembari menikmati sensasi yang ku lakukan di ketiaknya, aku masih terus bergantian menjilati kedua ketiak pak wahid sambil berusaha melepas celana dalam yang di kenakan pak wahid, begitu berhasil terlepas celana dalam yang di kenakannya pak wahid pun merentangkan tanganku sehingga ketiak kananku yang juga sudah basah oleh keringat terekspos dengan jelasnya di depan wajah pak wahid, pak wahid pun mulai menjilati ketiak kananku, sedangkan aku masih terus menjilat dan melumat ketiak kanan dari pak wahid. Tanganku masih terus mengelu penis pak wahid yang juga di tumbuhi bulu yang lebat, pak wahid pun menyudahi lumatannya di ketiakku dan mulai menjilat putting payudaraku, ia menjilati putingku dengan sangat bernafsu, sedangkan payudara yang satu pun di remas – remas dengan cukup kuat sehingga menimbulkan gairah yang semakin memanas dalam diriku. Tak puas hanya menjilati putingku pak wahid pun mengulum – ulum putingku dengan sesekali menggigit kecil putingku, sedangkan putingku yang satu lagi pun di plintir – plintirnya



“ ooohhhhh,.ooohh,,,.aahhhh,…” racau ku menikmati cumbuan di kedua putingku sambil terus menjilati ketiak pak wahid



Pak wahid mulai mengelus vaginaku dengan tangan kirinya, awalnya perlahan di elusnya vaginaku sambil masih melumat dan meremas kedua putting payudaraku, semakin lama elusan pak wahid di vaginaku pun semakin bertambah cepat dan sedikit demi sedikit jarinya mulai di masukkan ke dalam vaginaku



“ oouucchh,.aahhh,..aahhh,..” erang ku menerima rangsangan dari pak wahid



Perlahan kocokan dari pak wahid bertambah semakin cepat di dalam vagina ku, aku pun mulai tidak bisa berkonsentrasi untuk melumat ketiak pak wahid karena menikmati cumbuan – cumbuan yang di lakukan oleh pak wahid, vagina ku kini sudah sangat basah akibat kocokan jari pak wahid di dalamnya, ku rasakan dari dalam vagina ku mulai berdenyut yang menandakan aku akan segera mendapatkan orgasme, otot – otot vagina ku makin mencengkeram jari pak wahid yang berada di dalam vaginaku,



“,..oouucchh,…oouuucchh,…aaacchhhh,…aacchhhh,….aaaahhhh,..” erang ku saat mendapatkan orgasme akibat cumbuan – cumbuan dari pak wahid



Tubuhku sedikit melemas karena orgasme yang baru saja ku dapatkan, sedangkan pak wahid hanya tersenyum kecil sembari menarik wajahku ke arahnya dan segera melumat bibirku.



“ ,.hehhehehe,..gimana mba inne,..??,..enak kan ,..?? Tanya pak wahid sambil tersenyum yang kubalas hanya dengan anggukan dan senyuman sambil masih menikmati sisa orgasme ku

Pak wahid pun segera bangkit dan duduk di atas ranjang, kemudian ia menarik perlahan tubuhku yang masih sedikit lemas agar terduduk juga di hadapannya, iapun mulai berusaha untuk melepas jilbab yang ku kenakan, dengan telaten dia melucuti jilbabku hingga terlepasdan di lemparkannya ke lantai, ia pun menarik kepalaku dan kembali melumat bibirku, aku pun membalas lumatannya dengan bernafsu.



Tak lama saling melumat pak wahid pun kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur, dan ia pun menari tubuhku ke atas tubuhnya dan memposisikan vaginaku di depan mulutnya dan kini kami berposisi 69 dengan penis pak wahid yang menjulang tegak berada tepat di depan wajahku. Pak wahid kembali menjilati vagina ku yang masih basah oleh cairan orgasmeku, sedangkan aku pun mulai menjilati kepala penis pak wahid, tak hanya menjilataku pun mulai melumat kepala penis pak wahid dan memasukkannya ke dalam mulutku, ku kulum dan ku hisap penis pak wahid yang berada di dalam mulutku. Ku rasakan pak wahid sangat bernafsu menjilati dan juga melumat vagina ku.



Aku masih menikmati mengulum penis pak wahid yang berada di dalam mulutku, ku naik turunkan mulutku di penis pak wahid sehingga penisnya basah oleh air liurku. Sedangkan pakwahid masih terus menjilati vaginaku, tak hanya mengulum penis pakwahid, aku pun berinisiatif untuk menjilati lubang anus pak wahid yang terpampang di depanku. Kurasakan sedikit sentakan dari tubuh pak wahid ketika lidah ku pertama kali menjilat lubang anusnya. Pak wahid pun melakukan hal yang sama denganku, dia pun menjilati lubang anusku dengan penuh nafsu, sambil terus menikmati jilatan lidah pak wahid di anusku, aku pun kembali mengulum penis pak wahid, ku urut dengan sedikit cepat penisnya di dalam mulutku, tak berapa lama kurasakan penis pak wahid pun sedikit mengembang, ku percepat kocokan kuluman mulutku pada penisnya, dan akhirnya crooottt,…crooooott,…crooott,…beberapa kali tembakan sprema pak wahid keluar di dalam mulutku.



“,..oouucchh,..aahhhh,…aahhhh,…haahhhh,..haaaa,..” erang pak wahid menikmati orgasmenya di dalam mulutku.



Aku pun segera bangkit dan duduk di hadapannya dengan mulut yang tertutup karena banyaknya sperma di dalamnya, dengan sedikit tersenyum aku pun menelan seluruh sperma yang berada di dalam mulutku sampai habis, setelahnya aku pun menjatuhkan tubuh telanjangku di atas badan pak wahid, tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat yang keluar akibat panasnya ruangan dan juga panasnya percumbuan kami berdua.



Segera kulumat bibir pak wahid sambil mengelus – elus penisnya yang masih berdiri mengacung tegak walaupun baru saja mendapatkan orgasme, cukup tangguh juga pikiranku terhadapnya. Setelah ku rasakan cukup merangsang penis pak wahid, aku pun segera beranjak memposisikan vagina ku tepat di atas penisnya, ku genggam dan ku arahkan penistersebut ke depan lubang vaginaku, perlahan ku turunkan pinggangku dan sedikit demi sedikit penis pak wahid pun mulai memasuki vaginaku. Sambil menggoyang perlahan pinggulku penis pak wahid pun sudah berada di dalam vaginaku, ku maju mundurkan tubuhku di atas tubuh pak wahid.



“oouuhh,…aahhh,…oouuuhh,….” …erangku sambil terus bergoyang menikmati penis pak wahid di vaginaku



“eerrhh,…ahhh,…aahhh,….” Pak wahid pun menikmati penetrasi penisnya di dalam vaginaku



Aku terus bergoyang di atas tubuh pak wahid, ku maju mundurkan tubuhku yang terkadang ku selingi dengan putaran pinggangku sehingga kedua payudara ku bergoyang dengan bebas dan di remas – remas oleh pak wahid, Keringat semakin membanjiri tubuh kami berdua yang sedang di mabuk kenikmatan.



Tak lama pak wahid pun menarik tubuhku sehingga kini aku terbaring di samping pak wahid, dia kemudian bangkit dan berlutut di sela –sela kedua pahaku yang mengangkang menampakkan vaginaku yang basah. Perlahan dia pun memposisikan penisnya di depan vaginaku dan mencoba untuk memasukkannya, sedikit demi sedikit penis pak wahid pun masuk ke vaginaku, di sodok – sodokkan penisnya ke dalam vagina hingga masuk seluruhnya, dia pun mulai memompa penisnya dengan semangat. Kurasakan hujaman – hujaman enis pak wahid menyentuh sampai dinding rahimku. Semakin lama sodokan penis pak wahid pun terasa semakin cepat , ku rasakan sebentar lagi orgasme ku akan kembali menghampiriku. Ku Tarik tubuh pak wahid hingga menindih tubuhku , kedua kakiku kueratkan di belakang pinggulnya, pak wahid pun mengerti dan segera menyodok penisnya di dalam vaginaku dengan semakin cepat.



“,..ooouuuccchhh,…aaacchhhhh,….aaaccccchhhh,…ooouuuuucchhhhhhh,…” erangku saat menikmati orgasme yang kembali melandaku



“ acchhh,…hhaaaahhhh,…haaasssshhh,…haasssshhh,..” pak wahid pun terengah – engah setelah menyodokkan penisnya dengan cepat di dalam vaginaku.



Aku pun terkulai dengan lemas menikmati sisa – sisa orgasme yang baru saja menghampiriku, sedangkan pak wahid masih menancapkan penisnya di dalam vagina ku tanpa di sodok – sodokkan. Sambil masih terkulai lemas, kurasakan perlahan pak wahid mengeluarkanpenisnya dari dalam vaginaku, dia melakukannya dengan lembut, setelah berhasil keluar dari vaginaku, ku lihat penis pak wahid masih berdiri dengan tegak dan terlihat menkilat karena basah oleh cairan orgasmeku. Ku raih perlahanpenis tersebut dan mengulumnya dengan lembut di dalam mulutku.



Setelah membiarkan ku beristirahat sejenak sambil mengulum penisnya, pak wahid pun segera memposisikan tubuhku untuk menungging, kini pantatku terlihat dengan jelas di hadapan pak wahid. Ku rasakan sedikit geli di lubang anusku, ku tengok ke belakang ternyata pak wahid menjilati lubang anusku dengan perlahan sembari mengocok sendiri penisnya dengan perlahan, setelah lubang anusku basah perlahan pak wahid pun memposisikan penisnya di depannya, secara perlahan pak wahid mendorong penisnya agar dapat masuk ke lubang anusku, sedikit demi sedikit penisnya mulai memasuki ke dalam anusku



“ eerrrghhh,…aaacchhh,…pelan – pelan pak,..” ucapku sedikit menahan perih di anusku



“ ooccchh,..aaarrghhh,….aargghhh,…iya mba inne,..” ucap pak wahid sambil memaju mundurkan penisnya dengan perlahan di dalam anus ku



“ aaacchhhh,….sempit sekali lubang anusmu mba inne,… nikmat sekali ,..” ucap pak wahid lagi



Pak wahid pun mulai mempercepat sodokan penisnya di dalam anus ku setelah keseluruhan batang pnisnya menghunjam anusku.



Ploookk,..plooookk,….bunyi tubuh kami berdua yang beradu akibat sodokan – sodokan penis pak wahid, aku pun turut memaju mundurkan bokongku mengikuti ritme sodokan – sodokan pak wahid. Keringat semakin membanjiri tubuh kami berdua, pak wahid pun terus menghujamkan penisnya di anusku sembari meremas – remas kedua payudaraku. Cukup lama kami menikmati posisi ini, sodokan penis pak wahid terasa sangat penuh mengisi lubang anusku sehingga menimbulkan rangsangan hebat kedalam diriku, terasa otot – otot vaginaku kembali menegang, segeraku tarik pantatku sehingga penis pak wahid terlepas dan ku rebahkan tubuhku di atas ranjang, pak wahid pun segera memasukkan penisnya ke dalam vaginaku. Pak wahid segera menyodokkan penisnya didalam vaginaku dengan cepat, sambil terus menyodokkan penisnya tubuh pak wahid menindih tubuh ku, kini kami berdua berpelukan sambil terus melakukan persetubuhan dengan panasnya, aku pun meraih kepala pak wahid dan segera melumat bibirnya sehingga kami saling melumat dengan nafsunya, kembali air liur kami saling bertukar di dalam lumatan – lumatan kami, kembali kurasakan kedutan di vaginaku akibat sodokan penis pak wahid yang sangat cepat, ku cengkeram kedua bahu pak wahid, dan pak wahid pun segera mempercepat sodokan penisnya.



“,…ooouuucccchhh,…aaarrghhh,…aaaccchhhh,….ooouuuuuccchhhhhhh,…” erangku tak berapa lama di karenakan orgasme yang kembali ku dapatkan



“eerrrghhhh,…aaacccchhh,….aahhhhh,….” Pak wahid pun semakin mempercepat sodokan penisnya, hingga tak berapa lama



“,…aaaarrrrggggghhhhhh,…..ouuucccchhhhh,..aaaacccchhhh,…aaaacccchhhhh,..” racau pak wahid sembari menyodok penisnya dengan keras di dalam vaginaku.



Crrrooooottt,…crroooooottt,…croooootttt,…. Tubuh pak wahid menegang di iringi dengan semburan – semburan spermanya di dalam vaginaku, terlihat wajahnya tersenyum puas menandakan nikmatnya orgasme yang di dapatnya.



Setelah menikmati gelombang orgasmenya, pak wahid pun langsung melumat mulutku dengan ganasnya, aku pun juga membalas dengan melumat mulut pak wahid dengan tak kalah ganasnya, kami saling melumat sambil menikmati kepuasan yang kami capai berdua. Puas saling melumat kami pun melepaskan pagutan kami sembari saling menggigit perlahan bibir – bibir kami berdua, pak wahid pun merebahkan tubuhnya yang masih basah oleh keringat di samping tubuh telanjangku yang juga masih berkeringat, ku peluk tubuh pak wahid dengan erat sehingga kami saling berpelukan dengan masih telanjang di atas ranjang.



“ Nikmat sekali mba inne,…kamu hebat juga ya di ranjang..” ucap pak wahid



“heheehhe,… iya donk pak,,..” ujarku



“ terimakasih ya mba inne,..memek dan anusmu mantap,..” ucap pak wahid,..



“ iya pak, saya berusaha berikan yang terbaik untuk bapak,..” ujarku



“ akhirnya saya bisa menikmati tubuh artis cantik sepertimu mba inne,…” ujar pak wahid



“ kita istirahat sebentar ya mba inne,…hari masih panjang, saya mau menikmati tubuhmu sepuas – puasnya,..” lanjut pak wahid



“ iya pak,… nikmatilah tubuh saya sepuas bapak,… saya akan berikan yang terbaik buat bapak,..” ucapku sambil mengeratkan pelukanku ke tubuh pak wahid, dan pak wahid pun merengkuh tubuhku dan mengecup perlahan keningku.
 
Bimabet
diperkosa dan digangbang sama para penjaga tahanan mantap nih hu..
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd