Chacharlak
Suka Semprot
- Daftar
- 14 Aug 2014
- Post
- 6
- Like diterima
- 4
Hubungan gelapku dengan dewi tetap berjalan mulus selama setahun tanpa diketahui si polda atau teman kantor, bahkan bigbosku, aku masih dianggap "anak baik" oleh mereka semua, kamipun masih sering exe kalau lagi pingin, kadang2 kami fast sex, dewi masuk ke ruanganku sudah tidak memakai celana dalam, aku tinggal memasukan kontolku dari belakang, kadang2 juga dewi bergaya dan makeup sexy berjam2 dan pakai rok mini ke hotel dan cuma sejam kuacak2 demi fast sex kami, aku paling suka liat dewi dengan rok mini, lekuk pinggul dan pahanya yang bulat sempurna sangat menantang, kontolku berdenyut2 kalau sudah nempel di paha si dewi, setahun kami hanyut dalam lendir, tiada hari tanpa nyemprot, bahkan mobil bigbos ssangyong musso pun pernah kecipratan pejuku di jok kulitnya, untung sampai sekarang beliau nggak tau,
Suatu ketika di bulan Juli Tahun 2008 aku dapet cuti pulang ke kota M di sulawesi, yang terkenal dengan cewek cantiknya, kampung halamanku, oh ya, ibuku asli kota ini sedangkan ayahku turunan Maluku-Belanda,
Skip skip skip, dari kota M ini aku sempat ke kota A desa L untuk ziarah di makam ayah dan ibu, tak disangka aku bertemu dengan mantanku, sebut saja yona, Cantik, Angelic face, inocent,putih, bodinya aduhai, anak 1, dia menikah dengan Ido saudara sepupuku dari ibu, seperti biasa kami bertukar nomor HP, bertukar cerita dll,
"Wah kak Sam badannya dah lebih gede nih, latihan terus ya?" Canda yona
"Ah normal aja koq, Emang si Ido dah nggak latihan lagi ya?" Tanyaku balik sambil lirik Ido,
"Males dia, sudah nggak mampu, mahal beli suplemen, lagian dia dah nggak kerja lagi, pengangguran, males aku" rajuk yona, maklum ido anak manja, laki2 tunggal diantara 2 saudara perempuannya, ortu ido dulu pejabat bank jaman orba, dari kecil terbiasa hidup mewah, sampai2 nggak mau kuliah, maunya foya2, bahkan yona pun digaetnya dengan pamer kekayaan, tapi aku sudah melupakannya, dulu aku kalah kaya,
Malam itu ido dan yona bertengkar kecil, mungkin doi membandingkan dengan aku yang merantau dan kelihatan lebih kaya, tapi aku nggak ambil pusing, ada 15 orang anggota keluarga yang datang, kami larut dalam cerita Nostalgia keluarga, malam itu kami ngumpul di rumah Oma yang kamarnya banyak dan halaman yang luas, maklum beliau dulu cucu dari kepala desa pertama merangkap penguasa onderneming belanda di kampung,
Singkat cerita selama 2 hari aku di kampung sering ngobrol bareng yona, jika hanya berdua, doi tanpa malu cerita bagaimana dulu kami berciuman, aku isap pentilnya dll, tapi ido-lah yang merengut keperawanannya bukan aku, aku pikir yona mencoba menggodaku, tapi pikiran itu aku tepis sendiri sampai hari ke 4 setelah aku balik lagi ke kota M, tinggal 3 hari lagi cutiku,
Jam 6 lewat, pagi,
"Biiip bìip", bunyi HPku,
"Siapa pa?" Tanya anakku,
kebetulan aku mengantarnya ke sekolah, si polda ngambil cuti juga biar aku bisa leluasa exe doi di rumah siang2,
"Tantemu, yona" jawabku sambil mengangkat telp, pas lampu merah
"Hey, dimana?" Celetuk khasnya
"Nganterin anak buah"
"Oooo, bisa ketemuan sebentar siang? Aku lagi di M sekarang, traktir dong"
"Oh ya? Oke deh" bla bla bla telpon kututup,
Mujurnya, Siang itu teman2 kantor si polda datang ke rumah, masak2 snack, alhasil aku meluncur saja sendirian ke pusat kota, kita ketemuan di cafe E yang menunya mengandung kopi semua, Yona tampil dengan setelan jeans ketat, atasnya blus putih yang lagi ngetop jaman itu, cantik skali, wanita metrolah,
"Hey, koq liatin aku begitu? Memangnya aku apaan?" Tangan yona melambai lembut dimukaku, memancarkan aroma wangi parfum
"Carolina Herera ya?" Tebakku
"Ia, hadiah dari mertua"
"Makin cantik aja nih, bener"
"Thankyou" yona tiba2 genit dan langsung sun di pipiku, kaget juga, tapi aku ngeh: doi sama saja iparku, kami ngobrol dan tertawa sejam kemudian,
"Sam, ada yang aku mau bilang" mimik yona jadi serius,
"Jangan bilang habis duit ya?" Aku masih becanda
"Eh serius nih" yona senyum getir, gelasku diambil dan ditaruh di meja, otomatis aku mendekat ke doi,
"Aku dan ido mungkin pisah, papi mami dah tau"
"Haaa?"
"Ido ketangkap basah selingkuh, aku sendiri yang tangkap, ban mobilnya sampai kukempesin 4-4nya"
"Aku malu yona" tanganya kupegang
"Aku mau balas dia, tapi nggak sanggup" mata yona berkaca2
"Kamu yang minta cerai kan?"
Yona mengangguk "sam, aku butuh kekuatan"
"Ia dong, pasti, nanti main ke rumah ya bentar malam, aku jemput, di hotel kan?"
Akhirnya kami berlanjut ngobrol serius tenatang itu, kira2 sejam kemudian aku pulang, tak lupa jemput si kecil di tempat les sekolahnya,
Sorenya aku meluncur ke hotel tempat yona menginap,
"Heeeeyy, masuk dulu, aku ganti baju dulu" yona memeluk aku cipika cipiki, pintu kamar dikunci,
"Jangan lama2, dinner di rumah nanti dingin"
"Nggak koq"
Seeeerrrrr, yona melucuti kimononya, membelakangiku, tubuhnya yang putih bersih polos didepanku, si otong mulai tegang, napasku kutarik panjang fuuuhhh
"Kenapa sam? Tegang ya? Koq melenguh begitu? .....d rumah belum dapet kan?" Lirik yona nakal, ternyata tadi aku melenguh beneran!
"Yona, aku jadi nggak enak nih, aku tunggu diluar saja"
Belum sempat aku berdiri yona sudah berbalik dan dengan satu langkah sudah berdiri di depanku, terlambat! Wangi parfumnya buatku mabuk, refleks pikiranku merasuk: ingin langsung kusedot kedua puting itu dan kucolokkan si otong di vagina yona, ingin kusemprotkan sampai pejuku memenuhi rahimnya yang tidak pernah kudapatkan dulu,
"Nggak usah lirik2 sam, liat aja langsung, nih!" Kaki2 yona sudah di samping pahaku, pelan2 yona duduk di pangkuanku, daguku ditarik pelan ke atas, tangannya yang satu menuntun tanganku ke dadanya, bibir kami menyatu,
"Sam,aku masih mencintaimu, tidak bisa melupakanmu, kau laki2 sejati"lirih suara yona, kami berciuman kembali makin lama makin cepat, saling sedot, lidah kami beradu melingkar2, suaranya berciutan di dalam ruangan itu, tanganku sibuk dari dada turun ke bawah, perlahan kugosok vagina yona
"Ooouuùuhhhh" yona melentingkan badan ke belakang, kukunya menempel di otot punggungku, sensasinya membuatku gila! Langsung kuserobot dua bukit yang kencang itu, bergantian kuhisap, kujilati, berputar putar di putingnya, yona mulai berkeringat,
Jariku sudah keluar masuk di vaginanya yang mulai basah,
"Teruuuusss, yaaaa yaa disitu situ..oooouuuuhhh"yona melenting kembali
Tiba2 yona meloncat ke belakang, berlutut tangannya menarik jeansku, dan langsung menyambar pusakaku yang dari tadi sudah berdenyut2 minta untuk disemprot, detik berikutnya kontolku sudah keluar masuk mulut yona, sangat indah pemandangannya! Aku menyorongkan kepala untuk melihat pemandangan ini, mata yona tersenyum manis sambil melihat juga padaku, kontolku diisap kuat2 ooouuuuhhhh nikmatnya! Yona melakukan berulang2, aku berdiri pelan2 dengan kontolku tetap di mulutnya, aku menahan kepala yona dan kubenamkan dalam2 kontolku, yyona tersedak, lumayan panjang sih, dua kkali aku melakukannya, aku mengocok cepat kontolku di mulut yona, suaranya berkecipak, kami berdua tertawa, kontolku kucabut, "sini sayang, kamu kan nggak pernah dapat yang ini dulu ya kan?" yona telentang di tempat tidur, jari2nya membuka bibir memek, rupanya yona sudah mencukur bulu2nya, hanya sisa sedikit di bagian atas, warnanya pun seputih kulitnya, kecuali bibir luar agak coklat dan merah di bagian dalamnya, sangat menggoda! langsung ku serobot memeknya,
Aku pingin menjilatinya, dulu aku hanya bisa memegangnya dari luar celana dalam
"Sayaaang, nanti ajah itu, masukin saja" mata yona sayu minta disetubuhi,
Kutekan pelan2 kontolku, masuk terbata2 seperti tersendat2 krek..krek...krek, padahal vagina yona sudah basah, 6 detik kontolku terbenam seluruhnya di vagina yona, aku nervous melihat pemandangan itu, kami berdua saling tatap, yona menggerakan otot vaginanya, kontolku mulai keluar masuk, makin lama makin cepat, yona mendesis desis, kadang2 yona meminta untuk perlambat,
"Oooouuuuhhhh nikmaaaatt sayang...terus..teruss...terusssssss aiiii" yona menjerit tertahan, suaranya lumayan kuat, beda dengan dewi yang kalem, kalau kusetubuhi suaranya mendesah kalaupun menjerit tapi tidak lantang
Kontolku makin lama makin cepat, cairan vagina yona membanjir tanda yona hampir "sampai" tapi cairan ini malah membuat kontolku seakan akan dikerubuti pasir2 kecil, ooohhh nikmatnya! "Terus sam, terus, terus ...sedikit lagi" kontolku mulai kram sepertinya siap2 memuntahkan laharnya, tiba2 yona melentingkan badannya, jari2 menarik sprei, aku tau doi dah nyampe, kontolku kosodok lebih cepat lagi, badan yona kaku,
"Yooonnaaaa!" Kupandang matanya dan Kubenamkan kontolku dalam2 dan pejuku menyembur dengan kencang di rahim yona, 1, 2, 3, 4, 5 kali kontolku berdenyut, doi memelukku erat2 "Nikmaaatttttt sayaaangggg" vagina yona berdenyut, doi pintar bikin begitu, aku heran kenapa ido masih saja main gila padahal punya bini dengan vagina sehebat ini, kalau polda aku sih memang kategori freeze (dilain waktu akan kuceritakan), aku membiarkan kontolku tetap di vagina yona sampai keluar sendiri, kami berdua mandi bersama,
"Sam liat nih apa?" tunjuk yona ke pahanya, pejuku meleleh di kedua pahanya,
Aku mengambil hp, 8 misscall dari polda, "kami di perjalanan" kubalas dengan sms
Semenjak dinner malam itu dan hari2 cutiku di kota M pasti kuisi dengan menyetubuhi yona dan polda sampai hari ini, kami bisa melakukannya di hotel, rumahnya di kota M atau di tempat kos yang kusewa, Setelah berpisah dengan Ido, yona diterima kerja di sebuah Bank di kota M, bagian FO tentu saja, kan cantik, makanya doi bisa beli rumah, sebagian aku yang tanggung, doi tidak menikah lagi, "buat apa? Aku sudah dapat dari kamu semua koq, aku cukup puas, biar aku dan anakku bisa hidup sejahtera saja, cukup" jawab doi kalau kutanya, sekarang doi sudah pindah kerja di dealer besar mobil F di kota M, katanya biar lebih santai,
Hubungan kami tetap seperti saudara ipar di depan keluarga yang lain dan belum terbongkar sampai saat ini, mungkin gara2 aku kerjanya jauh jadi tidak dicurigai, demikian agan2 dan suhu2, ceritaku ini, kisah nyata yang tetap jadi misteri hidup sampai aku mati, mohon petunjuk agan2 dan suhu2, maaf kalau ada salah2 kata dan kesamaan cerita, salam semproters
Suatu ketika di bulan Juli Tahun 2008 aku dapet cuti pulang ke kota M di sulawesi, yang terkenal dengan cewek cantiknya, kampung halamanku, oh ya, ibuku asli kota ini sedangkan ayahku turunan Maluku-Belanda,
Skip skip skip, dari kota M ini aku sempat ke kota A desa L untuk ziarah di makam ayah dan ibu, tak disangka aku bertemu dengan mantanku, sebut saja yona, Cantik, Angelic face, inocent,putih, bodinya aduhai, anak 1, dia menikah dengan Ido saudara sepupuku dari ibu, seperti biasa kami bertukar nomor HP, bertukar cerita dll,
"Wah kak Sam badannya dah lebih gede nih, latihan terus ya?" Canda yona
"Ah normal aja koq, Emang si Ido dah nggak latihan lagi ya?" Tanyaku balik sambil lirik Ido,
"Males dia, sudah nggak mampu, mahal beli suplemen, lagian dia dah nggak kerja lagi, pengangguran, males aku" rajuk yona, maklum ido anak manja, laki2 tunggal diantara 2 saudara perempuannya, ortu ido dulu pejabat bank jaman orba, dari kecil terbiasa hidup mewah, sampai2 nggak mau kuliah, maunya foya2, bahkan yona pun digaetnya dengan pamer kekayaan, tapi aku sudah melupakannya, dulu aku kalah kaya,
Malam itu ido dan yona bertengkar kecil, mungkin doi membandingkan dengan aku yang merantau dan kelihatan lebih kaya, tapi aku nggak ambil pusing, ada 15 orang anggota keluarga yang datang, kami larut dalam cerita Nostalgia keluarga, malam itu kami ngumpul di rumah Oma yang kamarnya banyak dan halaman yang luas, maklum beliau dulu cucu dari kepala desa pertama merangkap penguasa onderneming belanda di kampung,
Singkat cerita selama 2 hari aku di kampung sering ngobrol bareng yona, jika hanya berdua, doi tanpa malu cerita bagaimana dulu kami berciuman, aku isap pentilnya dll, tapi ido-lah yang merengut keperawanannya bukan aku, aku pikir yona mencoba menggodaku, tapi pikiran itu aku tepis sendiri sampai hari ke 4 setelah aku balik lagi ke kota M, tinggal 3 hari lagi cutiku,
Jam 6 lewat, pagi,
"Biiip bìip", bunyi HPku,
"Siapa pa?" Tanya anakku,
kebetulan aku mengantarnya ke sekolah, si polda ngambil cuti juga biar aku bisa leluasa exe doi di rumah siang2,
"Tantemu, yona" jawabku sambil mengangkat telp, pas lampu merah
"Hey, dimana?" Celetuk khasnya
"Nganterin anak buah"
"Oooo, bisa ketemuan sebentar siang? Aku lagi di M sekarang, traktir dong"
"Oh ya? Oke deh" bla bla bla telpon kututup,
Mujurnya, Siang itu teman2 kantor si polda datang ke rumah, masak2 snack, alhasil aku meluncur saja sendirian ke pusat kota, kita ketemuan di cafe E yang menunya mengandung kopi semua, Yona tampil dengan setelan jeans ketat, atasnya blus putih yang lagi ngetop jaman itu, cantik skali, wanita metrolah,
"Hey, koq liatin aku begitu? Memangnya aku apaan?" Tangan yona melambai lembut dimukaku, memancarkan aroma wangi parfum
"Carolina Herera ya?" Tebakku
"Ia, hadiah dari mertua"
"Makin cantik aja nih, bener"
"Thankyou" yona tiba2 genit dan langsung sun di pipiku, kaget juga, tapi aku ngeh: doi sama saja iparku, kami ngobrol dan tertawa sejam kemudian,
"Sam, ada yang aku mau bilang" mimik yona jadi serius,
"Jangan bilang habis duit ya?" Aku masih becanda
"Eh serius nih" yona senyum getir, gelasku diambil dan ditaruh di meja, otomatis aku mendekat ke doi,
"Aku dan ido mungkin pisah, papi mami dah tau"
"Haaa?"
"Ido ketangkap basah selingkuh, aku sendiri yang tangkap, ban mobilnya sampai kukempesin 4-4nya"
"Aku malu yona" tanganya kupegang
"Aku mau balas dia, tapi nggak sanggup" mata yona berkaca2
"Kamu yang minta cerai kan?"
Yona mengangguk "sam, aku butuh kekuatan"
"Ia dong, pasti, nanti main ke rumah ya bentar malam, aku jemput, di hotel kan?"
Akhirnya kami berlanjut ngobrol serius tenatang itu, kira2 sejam kemudian aku pulang, tak lupa jemput si kecil di tempat les sekolahnya,
Sorenya aku meluncur ke hotel tempat yona menginap,
"Heeeeyy, masuk dulu, aku ganti baju dulu" yona memeluk aku cipika cipiki, pintu kamar dikunci,
"Jangan lama2, dinner di rumah nanti dingin"
"Nggak koq"
Seeeerrrrr, yona melucuti kimononya, membelakangiku, tubuhnya yang putih bersih polos didepanku, si otong mulai tegang, napasku kutarik panjang fuuuhhh
"Kenapa sam? Tegang ya? Koq melenguh begitu? .....d rumah belum dapet kan?" Lirik yona nakal, ternyata tadi aku melenguh beneran!
"Yona, aku jadi nggak enak nih, aku tunggu diluar saja"
Belum sempat aku berdiri yona sudah berbalik dan dengan satu langkah sudah berdiri di depanku, terlambat! Wangi parfumnya buatku mabuk, refleks pikiranku merasuk: ingin langsung kusedot kedua puting itu dan kucolokkan si otong di vagina yona, ingin kusemprotkan sampai pejuku memenuhi rahimnya yang tidak pernah kudapatkan dulu,
"Nggak usah lirik2 sam, liat aja langsung, nih!" Kaki2 yona sudah di samping pahaku, pelan2 yona duduk di pangkuanku, daguku ditarik pelan ke atas, tangannya yang satu menuntun tanganku ke dadanya, bibir kami menyatu,
"Sam,aku masih mencintaimu, tidak bisa melupakanmu, kau laki2 sejati"lirih suara yona, kami berciuman kembali makin lama makin cepat, saling sedot, lidah kami beradu melingkar2, suaranya berciutan di dalam ruangan itu, tanganku sibuk dari dada turun ke bawah, perlahan kugosok vagina yona
"Ooouuùuhhhh" yona melentingkan badan ke belakang, kukunya menempel di otot punggungku, sensasinya membuatku gila! Langsung kuserobot dua bukit yang kencang itu, bergantian kuhisap, kujilati, berputar putar di putingnya, yona mulai berkeringat,
Jariku sudah keluar masuk di vaginanya yang mulai basah,
"Teruuuusss, yaaaa yaa disitu situ..oooouuuuhhh"yona melenting kembali
Tiba2 yona meloncat ke belakang, berlutut tangannya menarik jeansku, dan langsung menyambar pusakaku yang dari tadi sudah berdenyut2 minta untuk disemprot, detik berikutnya kontolku sudah keluar masuk mulut yona, sangat indah pemandangannya! Aku menyorongkan kepala untuk melihat pemandangan ini, mata yona tersenyum manis sambil melihat juga padaku, kontolku diisap kuat2 ooouuuuhhhh nikmatnya! Yona melakukan berulang2, aku berdiri pelan2 dengan kontolku tetap di mulutnya, aku menahan kepala yona dan kubenamkan dalam2 kontolku, yyona tersedak, lumayan panjang sih, dua kkali aku melakukannya, aku mengocok cepat kontolku di mulut yona, suaranya berkecipak, kami berdua tertawa, kontolku kucabut, "sini sayang, kamu kan nggak pernah dapat yang ini dulu ya kan?" yona telentang di tempat tidur, jari2nya membuka bibir memek, rupanya yona sudah mencukur bulu2nya, hanya sisa sedikit di bagian atas, warnanya pun seputih kulitnya, kecuali bibir luar agak coklat dan merah di bagian dalamnya, sangat menggoda! langsung ku serobot memeknya,
Aku pingin menjilatinya, dulu aku hanya bisa memegangnya dari luar celana dalam
"Sayaaang, nanti ajah itu, masukin saja" mata yona sayu minta disetubuhi,
Kutekan pelan2 kontolku, masuk terbata2 seperti tersendat2 krek..krek...krek, padahal vagina yona sudah basah, 6 detik kontolku terbenam seluruhnya di vagina yona, aku nervous melihat pemandangan itu, kami berdua saling tatap, yona menggerakan otot vaginanya, kontolku mulai keluar masuk, makin lama makin cepat, yona mendesis desis, kadang2 yona meminta untuk perlambat,
"Oooouuuuhhhh nikmaaaatt sayang...terus..teruss...terusssssss aiiii" yona menjerit tertahan, suaranya lumayan kuat, beda dengan dewi yang kalem, kalau kusetubuhi suaranya mendesah kalaupun menjerit tapi tidak lantang
Kontolku makin lama makin cepat, cairan vagina yona membanjir tanda yona hampir "sampai" tapi cairan ini malah membuat kontolku seakan akan dikerubuti pasir2 kecil, ooohhh nikmatnya! "Terus sam, terus, terus ...sedikit lagi" kontolku mulai kram sepertinya siap2 memuntahkan laharnya, tiba2 yona melentingkan badannya, jari2 menarik sprei, aku tau doi dah nyampe, kontolku kosodok lebih cepat lagi, badan yona kaku,
"Yooonnaaaa!" Kupandang matanya dan Kubenamkan kontolku dalam2 dan pejuku menyembur dengan kencang di rahim yona, 1, 2, 3, 4, 5 kali kontolku berdenyut, doi memelukku erat2 "Nikmaaatttttt sayaaangggg" vagina yona berdenyut, doi pintar bikin begitu, aku heran kenapa ido masih saja main gila padahal punya bini dengan vagina sehebat ini, kalau polda aku sih memang kategori freeze (dilain waktu akan kuceritakan), aku membiarkan kontolku tetap di vagina yona sampai keluar sendiri, kami berdua mandi bersama,
"Sam liat nih apa?" tunjuk yona ke pahanya, pejuku meleleh di kedua pahanya,
Aku mengambil hp, 8 misscall dari polda, "kami di perjalanan" kubalas dengan sms
Semenjak dinner malam itu dan hari2 cutiku di kota M pasti kuisi dengan menyetubuhi yona dan polda sampai hari ini, kami bisa melakukannya di hotel, rumahnya di kota M atau di tempat kos yang kusewa, Setelah berpisah dengan Ido, yona diterima kerja di sebuah Bank di kota M, bagian FO tentu saja, kan cantik, makanya doi bisa beli rumah, sebagian aku yang tanggung, doi tidak menikah lagi, "buat apa? Aku sudah dapat dari kamu semua koq, aku cukup puas, biar aku dan anakku bisa hidup sejahtera saja, cukup" jawab doi kalau kutanya, sekarang doi sudah pindah kerja di dealer besar mobil F di kota M, katanya biar lebih santai,
Hubungan kami tetap seperti saudara ipar di depan keluarga yang lain dan belum terbongkar sampai saat ini, mungkin gara2 aku kerjanya jauh jadi tidak dicurigai, demikian agan2 dan suhu2, ceritaku ini, kisah nyata yang tetap jadi misteri hidup sampai aku mati, mohon petunjuk agan2 dan suhu2, maaf kalau ada salah2 kata dan kesamaan cerita, salam semproters
