Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

LANJUTAN CERITA ISTRIKU DAN "ASSET"NYA.

Pak Slamet: Woi jawab dong!!! Berasa nih kontol mu gesekan sama punyaku!!

Lanjut Pak Slamet mempertanyakan hal tersebut kepada Pak Sugeng.


Sementara kini istriku yang baru pertama kali merasakan double penetrasi di dalam dirinya, kini tampak hanya diam saja dan menenggelamkan wajahnya di sebelah leher Pak Slamet.

Pak Sugeng: Ah bawel lu met!! Mbak Reni aja udah diem Kok,, udah nikmatin aja!!! Gila ini lobang pantat sempit banget mett!!! aahhhh...wooww... Casing-nya aja yang montok, dalemannya uhhh... Sempit banget.. Nggak kalah sama memeknya!!


Komentar Pak Sugeng yang ternyata telah berhasil memasukkan penisnya ke dalam vagina istriku.

Pak Sugeng: Gila.. gila!! Baru pertama kali Aku ngerasain lobang pantat perempuan!!! Dan dapatnya perempuan spesial lagi,,, oh Mbak Rani!! I love you... Kamu luar biasa banget!!


Komentar serta pujian pak Sugeng mengalir untuk istriku malam ini.


Pak Slamet: Gila geng!! Berasa makin sempit aja memeknya mbak Rani!! Bisa-bisa moncrot aku geng kalau gini nih!!


Pak Sugeng: Udah nikmatin aja sih,, bawel banget mulut lu mett!! Gimana Mbak rani enakan??


Pak Sugeng mempertanyakan hal tersebut kepada istriku, ketika melihat istriku mulai bangkit dari dekapannya terhadap tubuh Pak Slamet. Kini kepala istriku sedikit mendongak ke atas dan ia menempelkan payudaranya tepat di bibir alamat yang berada di bawahnya, kini mereka semua sama-sama berdiam belum melakukan gerakan apapun. Seperti masih menikmati proses penetrasi yang baru saja terjadi.


Istriku: Aduh kok rasanya penuh banget ya pak?? Saya belum pernah diginiin,, tapi kok rangsangannya kayak geli banget gitu ya??? Isapin nenen saya dong Pak!!


Tampak istriku semakin menempelkan payudaranya pak Slamet.

Sementara itu kini tampak Pak Slamet mulai menuruti apa yang diminta oleh istriku, ia melumat dan meremas payudara Istriku yang menggantung di depan wajahnya. Sementara itu pak Sugeng yang kini berada di belakang Posisi istriku, tampak Pak Sugeng meludahi lubang pantat istriku. Lalu beberapa saat kemudian tampak Pak Sugeng mulai melakukan genjotan perlahan di lubang pantat istriku, akibatnya badan istriku ini semakin melenting menerima sodokan dari Pak Sugeng tersebut. Desahan istriku kini semakin jelas terdengar memenuhi seisi kamar kami.


"aaahhhh....woooww...ahhhhh...ahhhhh... Berasa banget sih Pak?? Jangan kenceng-kenceng ya!! Pelanin dulu aja!! Biar saya terbiasa dulu!"


Jawab Istriku yang kini tidak tampak tidak lagi protes atas perlakuan kedua laki-laki tua tersebut terhadap tubuhnya.


Sekitar beberapa menit Pak Sugeng menggenjot istriku secara perlahan pada lobang pantatnya, kini tampak istriku mulai menikmati sensasi yang baru pertama kali ia rasakan tersebut. Terdengar olehku malam ini istriku meminta pak Slamet juga mengenjot dirinya dari bagian bawah, permintaan istriku tersebut tentu disambut Pak Slamet dengan seorang gembira hatinya.


" genjotin saya juga dong Pak dari bawah sana,, tapi sambil disiapin terus ya nenen saya!! "


Pinta istriku kepada Pak Slamet.


Setelah itu tampak Ini istriku mulai digenjot oleh keduanya dalam ritme yang kadang cepat dan kadang pelan, hal tersebut membuat istriku semakin meracau dan tampak sangat menikmati perlakuan Pak Sugeng bersama Pak Slamet pada tubuhnya malam ini. Bahkan kini tampak pantat istriku mulai aktif ikut bergoyang menyambut hentakan penis kedua laki-laki tersebut pada vagina dan lubang pantatnya, tetapi ternyata pak Slamet tidak cukup kuat untuk menahan sensasi gesekan vagina Istriku yang semakin terasa menyempit saat ini. Karena tentu saja ini penis Pak Slamet terasa bergesekan dengan penis Pak Sugeng yang terus keluar masuk menggenjot lubang pantat istriku, akibatnya Pak Slamet mengatakan bahwa dirinya akan segera mencapai puncak kenikmatannya.


Pak Slamet: Geng pelanin geng!!! Saya mau moncrot nih.. Masih belum puas lah, masih mau nikmatin memek Mbak Rani loh.


Permintaan dari Pak Slamet tersebut, tampaknya tidak terlalu dipedulikan oleh Pak Sugeng. Kini Pak Sugeng terus menggenjot lobang pantat istriku dengan tempo yang sangat cepat. Akibatnya kini ketiganya sibuk dengan desahan Dan Racun mereka masing-masing, dari Irama goyangan pak Sugeng yang tengah menyodok aku dari belakang tersebut. Tampaknya Pak Sugeng juga akan segera mencapai puncaknya malam itu. Tetapi nyatanya Pak Slamet yang sudah benar-benar tidak kuat menahan jepitan vagina istriku, kini harus muncrat terlebih dahulu dan menyemburkan spermanya di liang vagina istriku.


"crotttttt....crooootttt...crooootttt.."


Pak Slamet telah mencapai puncak kenikmatannya dan kini hanya baring pasrah dibawah tubuh istriku, kini Pak Slamet tidak lagi menggerayangi tubuh istriku ia Hanya berbaring terlentang pasrah dengan penisnya yang masih tertanam di vagina istriku. Sementara itu pak Sugeng melihat pak Slamet yang telah mencapai puncaknya, kini dirinya juga merasakan hal yang sama sebentar lagi spermanya akan muncrat di dalam lubang pantat istriku. Menyadari hal tersebut pak Slamet segera mencabut penisnya dari sana. Kemudian ia meminta istriku untuk mendekatkan wajahnya persis di depan penis Pak Sugeng saat ini, kini istriku mengambil posisi duduk di atas tubuh Pak Slamet.


Saat itu penis Pak Slamet yang masih tertanam di dalam vagina istriku, entah masih dalam posisi mengeras atau tidak. Sambil menantikan Pak Sugeng menyemprotkan sperma di wajahnya, tampak istriku sambil bergoyang mengulek penis milik Pak Slamet di bawahnya. Sambil sesekali istriku meremas kedua payudaranya dan memilin sedikit putingnya, ini istriku memejamkan matanya sambil memasang muka pasrah siap untuk dilumuri pak Sugeng dengan spermanya.


" terima ini mbak,,,ahhhhh.....ahhhh... Spesial untuk malam ini... Mbak Rani luar biasa!! "


"crotttttt......crooootttt "

Pak Sugeng kembali memuncratkan spermanya dan kini ia tumpahkan di wajah istriku, tampak tidak cukup banyak main kini keluar dari penis Pak Sugeng. Namun tentunya cukup untuk membasahi sedikit wajah istriku, kemudian Pak Sugeng langsung mengambil posisi berbaring ke belakang setelahnya. Diikuti dengan Istriku yang kini turun dari badan Pak Slamet dan mengambil posisi berbaring juga di tengah-tengah mereka, kini ketiganya tampak pas sambil memejamkan mata. Baru saja mereka semua telah mencapai kenikmatan yang begitu luar biasa malam ini, bagi istriku tentu ini merupakan suatu sensasi rasa bercinta yang baru baginya. Aku yang melihat hal tersebut kini merasa semakin bergairah terhadap istriku, kini rasanya tidak sabar lagi Aku ingin segera bercinta bersama istriku.


"Masih kayak mimpi geng!!"

Ucap pak slamet kegirangan dan kini kembali menggumuli tubuh istriku, tampak istriku hanya pasrah saja tubuhnya di gerayangi oleh pak slamet.


Lalu beberapa saat kemudian tampak istriku mulai bereaksi atas perbuatan Pak Slamet terhadap dirinya.

"Udah ihh pak slamet,,, cukup dulu. Pulang gih sana, ajak tuh Pak sugeng sekalian. Nanti malah ketiduran disini!!"

Ucap istriku yang saat itu melihat pak sugeng tampak kelelahan dan matanya terus terpejam.


Setelah itu tampak pada pandangaku kini mereka beranjak merapikan pakaian mereka masing-masing, Istriku saat itu langsung mengenakan pakian luarnya tanpa menggunakan pakaian dalamnya terlebih dahulu. Selanjutnya Pak Sugeng dan Pak Slamet tampak bersiap meninggalkan rumah kami, mereka selanjutnya berpamitan kepada istriku. Tampak saat itu diruang tamu rumah kami pak slamet merangkul tubuh istriku sambil berjalan menuju kearah pintu, Sedikit remasan nakal ia daratkan pada pantat istriku yang ia singkapkan keatas baju yang digunakan istriku saat ini. Lalu aku melihat pak Slamet seperti membisikkan sesuatu kepada istriku, sayangnya aku tidak dapat mendengar apa yang diucapkan pak Slamet kepada istriku saat ini. Tampak saat itu istriku hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya, lalu istriku menepis tangan pak Slamet yang terus meremasi pantatnya. Sementara itu pak Sugeng yang kini tampaknya cukup lemas hanya berjalan melonyor keluar dari pintu rumah kami, selanjutnya hal yang sama juga dilakukan oleh Pak slamet yang ikut pergi diam-diam meninggalkan rumah kami.

Pov Rudi End.


Malam yang berkesan!!

Malam itu Rani kembali merasakan sensasi bercinta bersama dua laki-laki, kini dirinya merasa cukup lelah dengan kondisi tubuhnya dan ingin segera beristirahat. Begitu ia melihat jam dinding yang ada di dalam kamarnya, saat itu Jam menunjukkan pukul 03.00 pagi. Hal tersebut menandakan bahwasanya hampir 2 jam dirinya memacu birahi bersama kedua laki-laki tua mesum tersebut, pak Sugeng dan juga Pak Slamet. Sebelum meninggalkan kediaman Rani tampak Pak Sugeng begitu yang telah kehabisan tenaganya, hanya berlalu meninggalkan Rani tanpa banyak berbasa-basi seperti biasanya. Sementara Pak Slamet dengan sisa-sisa tenaga dan tentunya semangat di dalam dirinya yang masih tersisa, pak Slamet berusaha untuk merayu Rani agar kedepannya bersedia melakukan persetubuhan kembali bersama dirinya.

"Kalau diizinkan sih,, pengen nya nginep ini mbak,, tapi bahaya!! kapan-kapan lagi ya mbak?? beneran saya masih terbayang terus,, puass sihh.. tapi nagihh"

Pinta Pak Slamet memelas kepada Rani.


Permintaan dari Pak Slamet tersebut hanya di tanggapi senyum oleh Rani, tanpa ia memberikan jawaban kepada Pak Slamet.


Rani menghelah nafasnya setelah kedua bapak-bapak tersebut meninggalkan rumah mereka, kemudian kini ia segara masuk kedalam dan mengunci pintu rumah mereka. Sementara itu sekarang ini kondisi sang suami yang masih berada di tempat ia bekerja, kini sang suami merasa begitu terkesan dengan apa yang baru ia lihat dilakukan oleh istrinya bersama dua laki-laki tersebut. Sudah sejak lama fantasi tersebut di impikan oleh rudi, dirinya sangat mengharapkan istrinya dapat memenuhi keinginan fantasinya tersebut. Akhirnya malam ini hal tersebut dapat dipenuhi oleh sang istri dan disaksikan langsung oleh dirinya. Seakan kejadian yang ia saksikan malam ini, telah membuka sebuah Cakrawala baru di dalam pikirannya. Sensasi rasa itu nyata dirasakan oleh Rudi saat ini, baginya melihat sosok sang istri yang telah bercinta bersama dua laki-laki lain merupakan sebuah tontonan yang sangat menggairahkan. Hal tersebut bahkan melebihi dari menonton adegan bokep profesional terbaik sekalipun, sungguh tidak dapat ungkapkan dengan kata-kata tetapi sungguh bisa dinikmati dalam rasa.

"Rasa kenikmatan dalam bercinta, fantasi yang terwujud mendorong kenikmatan itu menjadi semakin terasa mantapnya"

Kini malam telah berlarut hingga pagi, sepanjang malam Rudi sibuk berusaha terus mengingat-ingat dan membayangkan kelakuan binal istrinya. Rasa tidak percaya, rasa puas, rasa cemburu, rasa takut dan bahkan rasa ingin mengulangi kini bersarang di kepala Rudi. Hal tersebut membuat Rudi tidur dengan tidak begitu nyenyak malam ini, bayangan akan hal tersebut selalu menghantui kepalanya sehingga membuat dirinya tidak tenang sekaligus begitu bergairah. Hal yang sebaliknya ia lihat sepertinya dirasakan oleh sang istri saat ini, sepanjang malam Rudi bolak-balik mengecek CCTV untuk terus melihat kondisi sang istri. Tampak begitu menggoda sang istri dalam pose tidurnya malam itu, Dengan balutan pakaian tidur yang lumayan prees dengan tubuhnya. Malam itu rani terlihat begitu menggairahkan di mata sang suami, terlebih saat ini menatap wajah sang istri. Wajah yang tampak anggun dan kelem tersebut ternyata dapat berlaku begitu nakal dan liarnya malam ini, bahkan dengan dua orang laki-laki sekaligus. Sungguh hal tersebut menjadi sesuatu yang amat menggemaskan dan terus mengganggu pikiran rudi, sehingga kini timbul keinginan Rudi untuk melihat sang istri melakukannya kambali bersama laki-laki lain.


Sementara itu dibalik rasa lelah yang dialami oleh sang istri malam ini, setelah dirinya dinikmati oleh dua laki-laki malam ini. Tertanam di dalam dirinya sang istri juga merasa sangat menikmati atas apa yang dilakukan oleh laki-laki tersebut terhadap dirinya, kini sang istri nampak tidur pulas hingga pagi. Nampak begitu lelah karena telah berpeluh-peluh bersama Pak Sugeng dan pak Slamet, rasa lelah yang tentunya terbayar lunas dengan kenikmatan yang ia dapatkan.

Sensasi kenikmatan bercinta kembali dirasakan oleh Rani pada malam tadi, bagaimana dirinya Kali ini harus kembali merasakan penetrasi pada lubang yang tidak seharusnya. Setelah "ASSET" tersebut pertama kali didapatakan oleh sang suami beberapa minggu lalau, kini kenikmatan itu kembali ia rasakan datang dari sosok pak Sugeng. Laki-laki mesum dan nekat yang sejak awal selalu berusaha menggoda dirinya.


Pagi itu Rani bangun dengan kondisi tubuh begitu lelah, rasa malas untuk memulai aktivitas hari ini begitu kuat ia rasakan. Rani merasa seluruh badannya begitu terasa lelah dan lumayan pegal-pegal, mungkin hal tersebut karena pengaruh terlalu banyak gerakan yang ia buat tadi malam. Belum lagi saat dirinya merasa badannya yang terus dibolak-balik oleh pak Sugeng dan juga Pak Slamet, saat itu Rani benar-benar merasa diperlakukan seperti layaknya wanita penghibur saat kedua laki-laki tersebut ketika mereka menikmati tubuhnya. Tetapi dalam hal perintah Rani merasa dirinya seperti diratu'kan oleh pak Sugeng dan Pak Slamet, karena apapun yang diminta olehnya selalu dituruti oleh keduanya. Walaupun mereka dalam keadaan sangat bernafsu sekaligus tetapi tetap saja mereka menuruti Apa yang diperintahkan oleh Rani, tentang apa yang boleh dan apa yang tidak di lakukan terhadap dirinya. Tetapi pada hasil akhirnya Rani akhirnya tetap kembali takluk di tangan pak Sugeng yang begitu pandai memanfaatkan situasi, malam itu pak Sugeng berhasil meng'anal Rani. Naasnya Rani malah menikmatinya, karena setelah hal tersebut terjadi Rani tetap dapat mengendalikan sebagian besar ritme permainan mereka malam itu.


Pagi ini Rani melihat sinar matahari mulai menyingsing dari celah pintu kamarnya, Sekarang Rani mulai untuk bangun dari posisinya. Rani mulai bangun untuk bersiap berangkat bekerja, dan mengurus semua keperluan dirumahnya. Sementara itu kondisi yang sebaliknya, Kini sang suami kini juga tengah bersiap untuk pulang ke rumah mereka. Pagi ini tugas rudi dalam shif malamnya telah selesai, kini ia bersiap untuk kembali pulang kerumah mereka. Pertukaran waktu yang tidak tepat antara keduanya terkadang membuat Rudi merasa cukup kesal karenanya, seperti halnya pagi ini dirinya mengharapkan untuk bisa berdua bersama istrinya di rumah. Karena didalam dirinya Rudi merencanakan untuk mendengar cerita langsung dari istrinya, tentang bagaimana sensasi rasa kenikmatan yang dirasakan oleh sang istri tadi malam. Namun kenyataannya semua hal tersebut harus tertunda hingga tiba pada malam harinya, setelah istrinya pulang kerja dan semua aktivitas harian keluraga mereka hari itu terlewati. Pikiran begitu tidak tenang yang kini dirasakan oleh Rudi, akhirnya membuat dia melakukan sesuatu yang di luar Nalar pikirannya. Saat itu Rudi membolongi tembok dinding bekas lubang AC lama di kamar mereka, lobang tersebut sedikit dibuka kembali oleh Rudi namun tidak begitu tampak celah yang ditimbulkan dari golongan tersebut.


Beberapa kali Rudi sempat mengecek hasil dari lobang yang ia buat tersebut, untuk dapat melihat dari luar ke dalam rudi harus menggunakan tangga untuk mencapai lobang tersebut. Setelah mengetahui hasilnya sesuai yang diharapkan oleh Rudi, rudi tampak mendekatkan tangga yang nanti akan ia gunakan jika sewaktu-waktu hal tersebut diperlukan. Entah apa kini yang ada di kepala Rudi sehingga dirinya melakukan hal tersebut, seakan memiliki rencana yang begitu yakin akan ia lakukan. Setelah selesai dengan urusan lubang di dalam kamar tersebut, kini Rudi berpindah membuat lubang di bagian belakang rumah mereka. Dengan kondisi adanya lobang tersebut rudi dapat melihat hingga ke ruang tamu mereka, rudi merasa tempat tersebut aman-aman saja karena di belakang hanya terdapat sebuah gudang tempat mereka menyimpan barang-barang yang sudah tidak terpakai di rumah mereka.

Tibalah waktu pada malam harinya, waktu yang telah dinanti-nantikan oleh Rudi semenjak terbitnya sang surya pagi tadi. Dirinya harus menunggu hingga sang surya kembali menghilang dari peradaban. Agar bisa untuk mencurahkan isi hatinya, tentang sebuah rasa penasaran yang ia ingin tuntaskan dari cerita istrinya. Tentu sebuah pengakuan dan penuturan yang akan ia sinkronkan dari pengamatan dirinya melalui CCTV, sejak pagi rudi telah bolak balik menonton rekaman istrinya bericnta bersama pak sugeng dan pak Slamet. Tontonan tersebut membuat Rudi harus dengan ekstra menahan gairah yang muncul karenanya, namun sekuat mungkin dirinya berusaha mengendalikan hak tersebut. Karena ingin menuntaskannya sambil mendengar pengakuan langsung dari sang istri, Rudi merasa pastilah hal tersebut akan menjadi sebuah sensasi yang sangat nikmat baginya.

"Menyetubuhi sang istri sambil mendengarkan cerita nakalnya, tentu akan sangat menggairahkan bagi suami yang telah terwujudfantasinya seperti Rudi. Belum lagi jika dia membahas tentang desahan sang istri yang memang begitu amat menggoda, memanglah desahan sang istri merupakan sesuatu yang begitu menggairahkan bagi Rudi. Desahan manja nan natural tersebut memanglah menjadi ciri khas dari sang istri, hanya dengan dengar mendengar desahannya saja pastilah laki-laki manapun akan nagkit gairahnya dan bangun kemaluannya"


Membayangkan sensasi rasa yang akan segara ia dapatkan malam ini, dengan tidak sabar kini Rudi mengajak sang istri untuk masuk kedalam kamar. Rani yang sudah mengetahui gelagat sang suami tersebut, kini tampak mulai tersenyum cantik dan menggelengkan kepalanya karena kelakuan sang suami. Rani begitu menyadari perubahan pada diri suaminya itu, kini tingkah suaminya seakan lebih mesum dan terkesan gemas dengan dirinya, sejak tadi sore sang suami selalu curi-curi kesempatan untuk mencolek dan meremas tubuh seksi sang istri. Tampak begitu gemas dan bergairah terhadap dirinya, tentu Rani juga merasa amat Senang dengan perubahan sang suami tersebut. Artinya tidaklah sia-sia dirinya memenuhi fantasi sang suami, walaupun dirinya harus kembali dinikmati oleh dua laki-laki sekaligus.

"Walaupun hal yang lebih gila lagi masih ia sembunyikan dari sang suami, sesuatu yang lebih erotis dan nikmat dirasakan oleh rani ketika bercinta dengan dua laki-laki muda atau lebih tepat nya dengan sosok "
'Bull' seperti Abdur dan Aldo. Karena mereka begitu profesional dalam memperlakukan dirinya, sementara jika bersama laki-laki tua seperti pak sugeng dan Pak Slamet Rani merasa cara mereka memperlakukan wanita dalam seks masih terkesan konvensional. Tetapi tetap saja sensasi tubuhnya dinikmati oleh dua laki-laki tua, masih mendapatkan tempat kenikmatan tersendiri di dalam dirinya."


Fantasi yang akhirnya menimbulkan kenikmatan sensasi, kini di rasakan oleh rudi sangatlah menjadi pemicu hasrat seksual yang begitu paten baginya. Terlebih ketika ketika fantasi tersebut memenuhi ekspektasinya, maka kenikmatan itu semakinlah menjadi begitu nyata baginya. Akan terasa semakin nikmat sensasi nyata itu ketika kita mendengarkan pengakuan langsung dari sosok istri, seperti halnya kini yang di harapkan rudi. Kini sang istri tampak belum tau banyak tentang kamera CCTV dipasang olehnya, hal tersebutlah yang nanti akan dimanfaatkan oleh Rudi untuk mengetahui kejujuran istrinya.

"Akankah wanita akan terbuka mengakui kenikmatan yang ia dapatkan dari laki-laki lain?? ketahuilah dada laki-laki yang menikmati sensasi tersebut akan sangat berdebar-debar mendengar pengakuan kalian!! Seketika itu pula dibarengi dengan gairahnya yang ikut memuncak"

Hal inilah yang sekarang dirasakan oleh rudi, dirinya yang pagi ini hingga siang dan hingga sore hari dirumah saja. Sudah tidak terhitung kali dirinya menonton rekaman ulang kamera CCTV tersebut, efek ya luar biasa membuat gamang dirinya sendiri.

"Sebenarnya apa yang diharapkan seorang Rudi dari fantasi yang mengarah tersebut?"

Sebenarnya kalau soal kejujuran tentu Rani telah berjanji tidak akan menutupi hal yang juga telah diketahui oleh suaminya tersebut, bahkan dirinya dengan berani meminta izin terlebih dahulu kepada sang suami untuk menerima kehadiran Pak Sugeng malam itu di rumah mereka. Tetapi yang namanya perempuan tetap saja akan ada hal yang ia tutupi dan tidak ingin diketahui oleh siapapun termasuk sang suami sekalipun, semua tentu untuk menjaga kredibilitas dan harga diri seorang perempuan.

"Pahamilah sebelum melangkah lebih jauh, karena 'kenikmatan' itu memang benar nyata adanya'


○●Secara singkat dari poin pertama yang bernama 'fantasi' berproses menuju poin kedua yang bernama 'Realisasi' semua pada akhirnya bermuara pada terpenuhinya poin ketiga yang dinamakan 'Ekspektasi'.
Belum berakhir!!! Semua akan berbalik pada muara sesungguhnya.
Titik terjadinya kenikmatan yang dihasilkan dari satu kata yang dinakaman 'sensasi'
Mereka berputar kembali pada poin kedua setelah terjadinya 'Realisasi' lalu berbalik menuju kembali ke poin satu demi memenuhi hasrat yang namanya 'Fantasi' sebagai seorang laki-laki ada hal yang tetap tidak bisa dipaksakan dalam diri seorang wanita jika semua hal tersebut telah terjadi, bagaimanapun diri seorang wanita dia haruslah selalu diberikan penghargaan. Termasuk harus bisa menerima jika wanita tidak bersedia!! Atau bersedia memenuhi tetapi tidak bisa memenuhi kejujuran dirinya tentang rasa. Karena mungkin cara laki-laki lain memperlakukan wanitamu akan berbeda, wanita adalah makhluk perasa. Sekali rasa itu nyata, rasa itu akan menjadi keyakinan baginya. Sangat berbahaya jika rasa itu di jadikan seorang wanita sebagai patokan!! So..Think Again🙃🙃○●


Kini setelah keduanya berada di dalam kamar seperti yang diharapkan oleh Rudi, akhirnya malam itu dirinya bisa mendengarkan pengakuan dan cerita langsung dari istrinya. Tentang bagaimana tubuh sang istri malam itu dinikmati oleh kedua laki-laki ya itu pak Sugeng dan Pak Slamet, mendengarkan penuturan dari sang istri tersebut rudi merasa sangat bergairah dan merasa sang istri telah mampu memenuhi fantasi yang selama ini ia impikan. Kini gairah Rudi untuk menyetubuhi istrinya kembali menjadi sangat memuncak, ia cumbu istrinya dan ia masukkan penis ke dalam vagina istrinya.


Selama menyetubuhi istrinya tak henti-hentinya Rudi meminta istrinya untuk mengakui secara jujur, tentang penis Siapa yang lebih nikmat ketika menyetubuhi istrinya. Lebih enak penis miliknya atau milik laki-laki lain yang pernah memasukkan penis ke dalam vaginanya, saat itu Rani hanya menjawab bahwa semuanya rasa yang ia dapatkan sama saja dari setiap laki-laki yang pernah menyetubuhi dirinya. Rudi menanyakan kepada Rani juga bagaimana sensasi rasanya disetubuhi dua laki-laki sekaligus, Rani menjawab dirinya cukup puas dan begitu nikmat rasanya.

”Mama suka pa,,uhhhh...enakk"

Jawab Rani yang tengah digenjot oleh Rudi.

Rudi merasa semakin bergairah karena menggenjot istrinya dibarengi dengan cerita sang istri tersebut, desahan demi desahan yang keluar dari mulut istrinya seakan menjadi lantunan nada yang begitu menggairahkan didengar oleh Rudi. Rani memang memiliki suara desahan yang khas, desahan natural yang tampak tidak dibuat-buat. Memang begitulah adanya diri seorang Rani yang sebenarnya, di balik pendidikannya yang tinggi dan dirinya yang dihormati di dalam posisi pekerjaannya, tetapi sebenarnya wanita ini memiliki pemikat seksual yang tinggi. Tidak heran sampai hari ini begitu banyak laki-laki yang mengincar untuk dapat menikmati tubuh indahnya, hal tersebut ditambah lagi dengan semakin mudahnya kini Rani takluk di dalam pelukan laki-laki lain. Semua tentu karena pengaruh rasa kenikmatan berbeda yang pernah ia dapatkan dari dari setiap laki-laki, ditambah lagi rasa penasaran akan setiap bentuk berbeda dari batang laki-laki cukup sering menghantui pikiran Rani saat ini.


Dengan bentuk tubuhnya yang begitu mudah menggoda keimanan laki-laki, godaan demi godaan kini semakin sering dapatkan oleh Rani dalam kesehariannya. Sebenarnya sudah sejak lama setiap laki-laki yang melihat dirinya mengagumi 'ASSET' pada tubuhnya tersebut, tetapi karena sifat Rani yang cenderung kalem dan selama ini tergolong pemalu. Banyak di antara laki-laki yang awalnya ingin menggoda menjadi sungkan dan akhirnya segan kepada Rani dengan semua sikapnya tersebut, tetapi kini dengan mulai terbukanya Rani kepada laki-laki yang mengajaknya bicara bahkan ke arah mesum sekalipun. Maka laki-laki yang mengagumi 'ASSET' pada dirinya tersebut semakin memiliki keberanian untuk melangkah lebih jauh, tentu tujuannya adalah untuk merengkuh kenikmatan Dari 'ASSET' Rani tersebut.


Malam ini sepasang suami istri tersebut bercinta dengan begitu nikmatnya, rudi kembali melakukan anal seks kepada Rani. Kini setiap ada kesempatan rudi selalu berusaha mengeksplor bagian tubuh istrinya, terutama bagian belakanganya yang baru saja ia rasakan kenikmatannya tersebut. Rudi semakin menggila ketika menggenjot lobang pantat Rani saat mereka bercinta malam itu, semua karena mengetahui bahwa 'ASSET' sang istri tersebut telah dinikmati juga oleh Pak Sugeng. Dan yang membuat Rudi semakin kesetanan adalah ketika Rani mengakui bahwa dirinya menikmati ketika penis Pak Sugeng bersarang di lobang pantatnya.

"eeghhhh...ahhhh...iyaa pahh..uhh enakk!! kontol pak sugeng enakk...uhhh..masuk ke pantat mama pa..ahhh...ahhhh"


Desah Rani yang tengah di genjot Rudi dalam posisi doggy.

Mendengar pengakuan sang istri tersebut, dengan tidak dapat dikendalikan lagi sperma Rudi muncrat di dalam lobang pantat Rani.

"Aghh..Papa kluarr ma"


"Crooottt...Crooootttt...Crooootttt"

Sperma Rudi keluar dengan derasnya di lobang pantat Rani.

Terasa sangat istimewa percintaan sepasang suami istri itu malam ini, Rudi begitu puas mendapatkan servis dari sang istri yang bertambah nakal dan mampu memenuhi sensasi bercinta yang ia harapkan. Rani kini selalu menanggapi setiap ajakan mesum yang dilakukan oleh Rudi, termasuk saat Rudi menanyakan kepada dirinya apakah ingin merasakan penis laki-laki lain lagi,, selain laki-laki yang pernah menyetubuhi dirinya?? Saat itu Rani menjawab 'IYA'


Jawaban tersebut tentu membuat fantasi Rudi semakin menggebu-gebu untuk mengulangi hal tersebut kembali bersama istrinya, kini Romansa dalam percintaan pasangan suami istri tersebut seakan menemukan titik kenikmatan yang baru. Hal tersebut tentu dihasilkan dari fantasy Rudi yang kini telah terpenuhi, sehingga menimbulkan sensasi kenikmatan dan rangsangan yang berbeda untuk terus menyetubuhi istrinya. Sementara itu bagi diri Rani kini dirinya mulai menikmati sensasi yang juga dirasakan oleh dirinya, walaupun tetap timbul kecemasan di dalam dirinya tentang banyaknya laki-laki berhasil menikmati tubuhnya.


Tentu tanpa diketahui suaminya telah lebih dari 3 orang laki-laki yang menikmati tubuhnya, semua laki-laki tersebut tampak selalu tergila-gila sesaat sebelum dan sesudah menyetubuhi dirinya. Kesan yang ditimbulkan dari percintaan bersama Rani selalu meninggalkan kesan berbeda dari setiap laki-laki yang menyetubuhinya, yang kini membangunkan gelora hasrat ingin mengulanginya kembali juga di dalam diri Rani. Kini dirinya haus akan pujian dari setiap laki-laki yang melihat keindahan tubuhnya, entah kenapa saat ini setiap Ia mendapatkan pujian bahkan candaan mesum dari laki-laki rani merasa berdesir hatinya dan saat itu juga timbul hasrat di dalam dirinya. Lebih parah lagi kini hal tersebut diimbangi dengan rani mulai suka membayangkan bentuk penis laki-laki yang menggodanya.


"Kuat gak sih kalau aku genjotin?? Gimana ya kalau mereka liat nenen aku secara langsung?? Vagina aku di bilang peret juga gak ya??"

Pikiran nakal tersebut sering muncul di kepala Rani ketika kini dirinya mendapatkan godaan oleh laki-laki.

Seperti halnya pada akhir pekan ini, saat itu pada hari Sabtu Rani beserta keluarga kecilnyanya mengunjungi mertuanya. Disana telah berkumpul keluarga besar lainnya yang juga hadir mengunjungi orang tua mereka, tentu Mas Bayu juga hadir di dalam rutinitas mereka tersebut. Laki-laki yang juga pernah menikmati tubuhnya tanpa diketahui oleh suaminya, saat berada disana Rani merasakan tatapan sang kakak ipar tidak henti-hentinya terus menatap tubuhnya. Bahkan sang kakak ipar sempat memeluknya dari belakang ketika dirinya berada di dapur seorang diri, yang lebih membuat Rani terkejut adalah kondisi penis sang kakak ipar yang telah mengeras dan menempel dan digosokkan sang kakak ipar dipantatnya. Perlakuan tersebut dilakukan sang kakak ipar sambil memeluknya dari arah belakang.


Seketika itu juga rani merasa bergairah karena perlakuan nakal sang kakak ipar, dirinya membayangkan ternyata penis sang kakak ipar telah dari tadi mengeras karena melihat tubuhnya. Bayangan akan betapa menggoda dirinya tersebut membuat pikiran Rani dengan begitu mudahnya teralihkan menjadi ikut bergairah, karena mengetahui hasrat laki-laki terhadap dirinya. Saat itu Rani Tengah mencuci piring di dapur rumah mertuanya, sementara yang lain kini tengah berada di ruang tengah termasuk sang kakak ipar juga pada awalnya. Entah dari mana datangnya tiba-tiba saat itu sang kakak ipar telah berada di belakang tubuhnya, dan seketika itu juga mendaratkan pelukan pada tubuhnya dari arah belakang. Tidak cukup sampai di situ kini sang kakak ipar memasukkan tangannya ke dalam celah atas baju yang dikenakan oleh Rani, tangan tersebut langsung meremas dan memilin puting payudaranya. Akibatnya desiran rasa yang dihasilkan dari sentuhan sang kakak ipar tersebut, mampu membuat Rani bergairah karenanya. Hal tersebut membuat tubuh Rani menjadi lemah dan kini menyender di badan Sang kakak ipar, melihat tidak ada penolakan dari Rani mas bayu membisikkan sesuatu di telinga Rani.

Mas Bayu: Ke tempat kemarin Bentar mau ya Dek??

Ajak Mas mas Bayu kepada Rani.

Rani: Mau ngapain sih Mas??


Mas Bayu: Kangen sama seponganmu Dek, mbakmu nggak Sepandai kamu melakukannya!!


Bisik Mas Bayu di telinga Rani.

Mendengar Pengakuan dari sang kakak ipar tersebut Rani merasa sangat terpuji dan Tersanjung, akibatnya kini pikiran nakal juga menguasai kepala Rani.


Rani: Sebentar aja ya?? takut ihh ketauan, dari tadi nakalin aku terus nihh.!!

Ucap Rani membalas ajakan sang kakak ipar.

Sesaat kemudian Rani membalas perlakuan mesum sang kakak ipar, Rani mengarahkan tangannya ke depan celana sang kakak ipar. Lalu Sesaat kemudian Rani meremas pelan penis sang kakak ipar yang telah mengeras dibaliknya.

Mas Bayu: Ahhh...dekk..kamu..paling bisa bikin sangee..mmmhh...hh

Balas mas Bayu tampak semakin bergairah kepada sang adik ipar, ucapannya tersebut diakhiri dengan desah kenikmatan dari mulutnya.

Remasan tangan sang adik ipar terasa begitu menegena baginya, terasa cukup keras remasan tersebut namun begitu pas mengenai titik kenikmatan pada batang penisnya. Remasan Rani pada kemaluan sang kakak ipar tepat mengenai tengah batang kemaluannya, di barengi gerakan menurun kearah kepala penisnya. Tindakan Rani tersebut membuat semakin gemas sang kakak ipar kepada dirinya, akibatnya kini sang kakak ipar langsung menarik tangannya menuju kearah belakang rumah bersama dirinya.


Mas Bayu: Ayokk dek,, sebentar aja!! Mumpung yang lain masih di sana.

Ajak Mas Bayu kepada Rani sembari kembali ia menarik tangan sang adik ipar, cukup meyakinkan tarikan tangan mas Bayu kali ini, seakan tarikan tangan tersebut menunjukan keyakinan dirinyabyang sudah benar-benar bergairah dengan Rani. Rani hanya pasrah mengikuti ajakan mas Bayu tersebut untuk menuju tempat yang jarang dikunjungi oleh penghuni rumah yang lainnya.

Tanpa banyak mempertimbangkan keadaan yang akan terjadi kini Rani dan sang kakak ipar langsung berjalan menuju ke arah sana, setibanya di sana rani langsung diminta duduk pada sebuah kursi yang memang telah tersedia disana oleh sang kakak ipar. Kemudian sang kakak ipar mengambil posisi berjongkok di depan Rani.

Mas Bayu: Buka nenennya dong Dek, mas keingat terus sama nenen kamu dari kemarin. Montok banget sih?? Rudi ngenyotin mulu nih, putingnya sampe gede banget gitu.


Rani: Iyalah,, kan emang punya dia!! Mas tuh seenaknya, udah tahu punya adik sendiri!! Eh di embatt juga..hihiiii..dasar..


Mas Bayu: Kalau Mas tahu kamu nakal kayak gini dek, udah dari dulu Mas entotin kamu!! Ingin nggak yang malam-malam itu dek?? Yang waktu Mas nganterin kamu pulang ke rumah, waktu si Rudi Lagi jaga malam hari.

Rani: Yang mana sih Mas??

Mas Bayu: Itu loh yang waktu ujan-ujan kamu Mas anterin balik naik mobil, itu kan anak-anakmu nginep di sini semua. Mas sempat lama tuh Ngobrol sama kamu berdua aja dirumah kalian, ingat nggak??

Rani: Oh yang itu,, iya ingat Mas. Terus kenapa??

Mas Bayu: Nyesel waktu itu gak nakalin kamu, padahal jujur aja nih. Malam itu mas nafsu loh liat kamu, udah lama sih sebenarnya. Cuman kemarin itu adalah puncaknya..Habisnya handukan aja sihh, telanjang lagi di baliknya..Nakalll...


Rani: Kenapa bisa nekat sih mas kemarin??

Mas Bayu: Udah Nanti aja ceritanya,, mas mau nikmatin ini dulu.


Ucap Mas Bayu sambil meremas lalu mengangkat ke atas baju yang dikenakan oleh Rani.

Setelah baju tersebut terangkat dan terbuka, kini tampak payudara Rani yang masih terbungkus di balik BH yang ia kenakan. Dengan sedikit menggodanya mas Bayu meminta Rani untuk menaikkan BH tersebut.


Mas Bayu: Naikin dong Dek penutupnya yang ini,,!!

Ucap Mas Bayu meremas payudara Rani, sambil meminta Rani untuk membukakan payudaranya secara sukarela dan spesial untuk dirinya.


Rani: Ih dasar,, sengaja nih,, padahal tangannya udah disitu...huuuhh!!

Balas Rani sambil sedikit tersenyum genit, namun sesaat kemudian ia menuruti keinginan sang kakak ipar.

Rani: Tuh!! Suka gak istri adiknya bisa nakal begini???

"Tapi pelan-pelan jangan kayak kemarin ya!!"

Ucap Rani kembali mengingatkan mas Bayu.

Mas Bayu: Wow gila dek,, makin gede aja puting kamu?? Makin seksi loh.

Rani: Masa sih Mas??


Mas Bayu: Iya,, makin kenceng juga.!! Bener-bener Hot kamu dek!! Mas langsung ya??

Mendengar pertanyaan dari Mas Bayu tersebut rani hanya menganggukkan kepalanya, dan kini kepala Mas Bayu telah menempel pada dada rani.


Mas Bayu kini menghisap dan terus menjilati puting Rani tersebut dengan sangat bergairah, ia lakukan dengan juga meremas-remas payudara Rani dengan begitu gemasnya. Akibatnya desahan dari mulut Rani sesekali terdengar keluar dari bibirnya, tampak begitu sangat erotis posisi keduanya saat ini. Mereka layaknya sepasang ABG yang tengah memadu kasih, dengan mencuri-curi waktu bercinta di setiap tempat!. Saat itu Rani mengapitkan pahanya pada tubuh Mas Bayu yang kini berjongkok di depannya, Rani merasa hisapan Mas Bayu pada payudaranya membuat vaginanya bergetar dan ingin menerima sodokan di sana. Menyadari hal tersebut semakin suliat ia kendalikan, karena dari tadi dirinya terus menahan diri agar tidak mendesah. Rani segera meminta Mas Bayu Untuk menghentikan perbuatannya tersebut, dirinya khawatir tidak bisa mengontrol dirinya dan akibatnya bisa mengeluarkan suara yang dapat diketahui oleh penghuni rumah yang lain.

Mempertimbangkan hal tersebut sang kakak ipar memenuhi keinginannya, kini sang kakak ipar berganti posisi mengambil posisi duduk. Sementara kini Rani yang sebaliknya mengambil posisi berjongkok di hadapannya, mas Bayu membuka celana dan mengeluarkan penisnya dari sana. Kini setelah terbuka penis tersebut langsung dikocok oleh Rani sambil sesekali ia jilati kepala penisnya, mas Bayu dibuat gemas oleh kelakuan nakal Rani tersebut.

Ingin rasanya saat itu juga ia menggulingkan tubuh Sang adik ipar dan langsung menggenjot memeknya saat itu juga di sana, permainan mulut Rani pada penis mas Bayu benar-benar membuat dirinya tidak tahan menahan kenikmatan yang diberikan oleh Rani tersebut.Terlebih ketika ia mengingat betapa nikmatnya vagina sang adik iparnya tersebut ketika penisnya bersarang di sana, namun dirinya sadar bahwa saat itu tidak mungkin hal tersebut dilakukan di sini. Selanjutnya Mas Bayu meminta Rani memasukkan lebih dalam penisnya kedalam mulutnya.

"Sambil di kocok ya dek,,, mas udah mau sampe kayaknya"


Pinta mas Bayu kepada Rani.


Rani yang kini juga merasa bergairah tanpak memenuhi kemauan sang kakak ipar tersebut, tampak Rani yang berjongkok di hadapan sang kakak ipar mulutnya terus menhisap sambil mengocok penis sang kakak ipar. Mas bayu dibuat merinding dan juga mendongakan kepalanya keatas karena perlakuan sang adik ipar yang begitu nikmat tersebut, semakin tidak tahan kini tangan Mas Bayu menelusup masuk ke celah baju Rani. Sambil penisnya terus dihisapi oleh sang adik ipar, tangan Mas Bayu tak henti-hentinya meremas dan memainkan puting payudara Rani di balik bajunya. Saat sang kakak ipar mengatakan akan mencapai puncak kenikmatannya,

Rani dibuat merasakan kenikmatan yang sama pada saat itu, ingin rasanya saat itu ia minta sang kakak ipar untuk mengelus memeknya. Rani mengambil posisi berdiri sambil terus memegang penis mas Bayu. Merasa penisnya terus di genggam dan di tarik keatas oleh Rani, kini mas bayu juga ikut berdiri mengikuti keinginan Rani. Dalam posisi berdiri kini keduanya berciuman sambil mas bayu meremasi payudara Rani, sementara itu penis mas bayu terus di kocok oleh Rani. Merasa gairah tersebut semakin tidak tertahankan kini Rani menggenggam tangan mas Bayu yang terus menempel pada payudaranya, tangan mas bayu tersebut ia arahkan untuk mengelus vaginanya dari luar celana. Perlakuan tersebut membuat keduanya makin saling pangut bibir dengan ganasnya, namun tiba-tiba saat keduanya semakin hanyut dalam kenikmatan. Bahkan saat itu Rani membiarkan saja tangan mas Bayu yang telah menelusup kedalam Rok yang digunakan oleh Rani, tampak saat itu Rok yang digunakan oleh Rani telah terangkat hingga pantat Rani kini terekspos hanya tertutupi celana saja. Tiba-tiba dari dalam rumah keduanya mendengar anak Rani yang nomor dua memanggil Rani, suara tersebut terdengar begitu dekat dan telah keluar dari pintu di dapur tersebut. Lebih parahnya lagi saat itu juga terdengar suara Rudi yang anak tersebut dari ruang tengah kedengaran dari suaranya.
Menyadari hal tersebut kini keduanya bergegas menghentikan perbuatan mereka, lalu buru-buru keduanya berlarian masuk ke dalam rumah agar perbuatannya tidak diketahui oleh penghuni rumah yang lain.


Gairah yang telah memuncak dan tidak tersalurkan dengan sempurna tersebut kini membuat keduanya tampak gelisah, tampak keduanya saling beradu tetap diberbagai kesempatan di dalam rumah tersebut. Walaupun saat itu di dalam rumah Tengah berada keluarga besar mereka yang lain, baik Rani maupun Mas Bayu sesekali saling melempar tatapan dan senyum penuh arti. Terutama kini mas bayu yang semakin merasa gemas dan bergairah kepada sang adik ipar, mas bayu sempat mencuri kesempatan untuk sekali lagi memeluk curo-curi tubuh rani di dapur. Hanya sekejap saja mas bayu memeluknya, lalu kemudian mas bayu membisikkan di telinga Rani.


"Kapan-kapan kalau Rudi gak ada dirumah, kabarin ya dek!!"


Bisik mas Bayu di telinga.


"Enggak ihh,, udah gila kalau sampe gitu mas"

Balas Rani kepada mas Bayu.


Hingga tibalah kini Pada malam harinya, kini mereka semua berpamitan untuk pulang ke rumah masing-masing. Tampak saat itu Rani berpamitan dengan keluarganya begitu juga dengan keluarga yang lain. Rani dan sang suami beranjak pulang menggunakan mobil menuju ke rumah mereka, di dalam mobil Rani mengatakan kepada sang suami bahwasanya dirinya malam ini ingin kembali mengajak suaminya bercinta.

"Mumpung lagi berdua aja sayang,, ya kan?? Bisa bebas dong!! Hihiii"


Ucap Rani menggoda sang suami.

Rudi: Maksimal ya ma?? sambil cerita kayak kemarin ya??

Rani: Ighh papa, selalu mau nya gitu. Suka banget sih bahas begituan.


Rudi: Tapi enak kan sensasi nya ma??

Rani: Gak tau ihh,, malu kali pa mama dibahas terus.

Rudi: Iya mama sayang,,udah dirumah aja nanti.


Mendengar ajakan dari istrinya tersebut, tentu tidak akan dilakukan penolakan oleh Rudi. Tentu dirinya akan dengan senang hati memenuhi keinginan sang istri tersebut, terlebih kini dengan adanya titik kenikmatan bercinta yang baru yang dirasakan oleh pasangan tersebut. Yaitu sebuah fantasi yang telah terpenuhi ekspektasinya, hal tersebut kini membuat gairah keduanya seakan diperbaharui oleh sebuah rasa yang baru. Hingga kini tibalah keduanya dirumah mereka, Tampak saat itu di halaman rumah mereka tengah ada orang yang bekerja memperbaiki kabel listrik yang tertimpa pohon disana.




Pov Rani:

Malam dengan kegilaan yang tidak pernah disangka!!

Setelah malam itu aku pulang dari rumah mertua bersama suamiku, setibanya kami didepan rumah tampak disana ada para pekerja yang tengah membersihkan sisa2 dahan pohon yang tumbang dan mengenai kabel listrik.


"Untung udah kelar pah,, kalau enggak gelap-gelapan jadinya malam ini dirumah pah"

Ucapku kepada suamiku malam itu.

Aku yang malam itu terlebih dahulu turun dari mobil karena suamiku harus memutar kebelakang memarkirkan mobil di garasi yang letaknya di belakang rumah kami, saat itu aku yang berjalan masuk kedalam rumah dan akan melewati mereka yang kini tengah bekerja disana. Tetapi belum tiba aku disana, tampak ada seorang bapak-bapak yang tengah memegang kapak pemotong kayu melihat cukup terarah kepadaku, namun sesaat kemudian ia mengalihkan pandangannya dariku. Dengan sedikit aneh aku melihat kelakuan bapak-bapak tersebut, karena setelahnya ia tampak memberitahukan kedatanganku pada teman-temannya yang lain. Hal itu terbukti dengan kini mereka secara bersamaan dan bergantian menatap kearah aku yang berjalan mengarah ke mereka.


"Permisi pak,, wahh roboh ya pohon nya pak??"

Sepaku ramah dan berbasa-basi kepada mereka.


"iya buk,, itu pohonnya roboh sampe kena kabel listrik. Kami numpang ngasoh di teras ya buk, buat lurusin kaki lah sebentar nanti. soalnya ini mungkin lama baru kelar buk, motongnya pake alat begini ya lama"


Ucap salah seorang dari mereka yaang tampak kerjanya hanya mengawasi saja temen-temannnya yang sedang bekerja.


"Saya toto buk, saya yang ambil borongan kebersihannya. Yah itung" amal lah, biar gak bikin macet pohonnnya nutupin jalan. Saya mandorlah kalau istilahnya dan mereka ini yang kerja"


Ucap bapak-bapak yang baru aku ketahui ternyata bernama pak totok tersebut.


Aku: Ohh iya pak, makasih lho ya pak,, udah di beresin. Biar gak nutupin jalan juga Pak!


Pak toto : Iya buk, aman aja udah jadi kewajiban kami kok.

"Ibu tinggal dirumah ini??"

Lanjut Pak toto.

Rani: Iya Pak Saya tinggal di sini, dan itu suami saya.


Pak Toto: Oh iya Bu, nanti kami bilang juga sama suaminya ya?? Kalau kami numpang Ngasoh sebentar nanti di teras rumahnya.


Rani: Iya Pak Nggak apa-apa kok,, silakan aja.

"Nanti saya bikinkan kopi sama cemilan sekalian ya pak, habis hujan begini Siapa tahu bapak-bapak Pengen ngopi ya kan!!"


Aku menawarkan kopi kepada bapak-bapak di sana.


Pak Toto: Wah terimakasih sekali Bu,, dengan senang hati lah kami terima kalau ibu menawarkan kopi kepada kami. Memang hujan-hujan begini enaknya yang anget-anget bu. Hehehe


Mendengar kalimat dari Pak Toto tersebut seketika aku menangkap Maksud lain dari perkataannya tersebut, dia mengatakan hal tersebut sambil menatap lekat pada payudaraku yang tampak membusung di balik baju yang aku kenakan. Aku memperkirakan usia Pak Toto ini tidak terlalu jauh berbeda dengan usia kami, walaupun tergolong sedikit bertampang seram namun ternyata Pak Toto ini adalah sosok yang ramah ketika diajak bicara. Menyudahi obrolan kami malam itu, aku pamit kepada mereka untuk masuk ke dalam rumah dan akan menyediakan kopi serta cemilan untuk mereka.

Aku pun berlalu masuk ke dalam rumah, disana aku segera menyiapkan kopi dan beberapa kue kering untuk mereka yang tengah bekerja di depan rumah kami saat ini. Setelah semuanya aku persiapkan, ketika hendak keluar menuju ke depan rumah kami. Aku berpapasan dengan suamiku yang saat itu baru masuk ke dalam rumah, suamiku sempat menanyakan kepadaku tentang kopi yang aku bawa. Saat itu aku menjelaskan bahwasanya tadi aku sempat menawarkan kopi kepada mereka terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam rumah, dengan tiba-tiba Suamiku meminta aku untuk meletakkan kopi tersebut kembali di atas meja.

Suamiku: Sebentar aja Mah, dengerin Papa dulu Sayang.

Aku: Ada apa sih pah?? Kok kayak panik gitu???

Suamiku: Mama tadi Ngobrol apa sama mereka di depan?? Mama nyadar nggak sih tatapan mereka tuh kayak nafsu banget lihat mama??

Aku: Masa sih Pah?? Papa tahu dari mana?? Bukannya tadi papa di belakang ya??

Suamiku: Iya Papa memang di belakang, pas Papa mau ke depan itu loh dan pas mama mau masuk ke rumah nih. Mereka kayak lihatin ini mama terus.

Ucap suamiku sambil menepuk bokongku.

Aku: Terus kenapa Pah??

Suamiku: Godain Mereka aja yuk ma?? Kayaknya nafsu banget deh lihatin badan mama dari tadi!!

Aku: Godain gimana sih maksud papa??

Suamiku: Mama ganti pakaian gih,, yang seksi gitu loh Mah. Biar mereka makin suka lihat body mama.


Aku: Ih papa aneh-aneh aja,, jangan dong Pa. Belum berani Mama kalau sampai kayak gitu, pelan-pelan aja sayang. Lagian mama capek banget nih, habis ini mau langsung sama papa deh. Biar capeknya berubah jadi nikmat. Hihihi


Suamiku: Ya udah deh kalau gitu,, mama antar aja deh kopinya. Papa nungguin di kamar ya.


Aku: Iya,, mama Anterin dulu ya pak.

Setelah mengucapkan hal tersebut kepada suamiku, kini aku berlalu menuju ke luar rumah untuk mengantarkan kopi yang telah aku sediakan untuk mereka yang bekerja di sana. Setibanya aku di sana saat aku sedikit berjongkok meletakkan kopi tersebut di atas meja di teras kami, ketika aku berbalik badan dan mengarah melihat ke arah mereka. Saat itu aku melihat mereka semua kompak melihat ke arah aku yang tengah meletakkan kopi tersebut, aku merasa sedikit risih sekaligus aneh dengan apa yang mereka lakukan tersebut terhadap diriku. Namun saat itu aku hanya tersenyum dan berusaha untuk ramah kepada mereka.


Pak Toto: Wah makasih banget ini Bu, udah disediain kopi segala. Jadi betah Pengen ngopi nih kalau disini ada warung kopinya.

"Bukan mau kopinya tapi penjualnya kalau si bos mah"


Sahut salah satu bapak-bapak yang tengah bekerja memotong dahan pohon tumbang tersebut.


Pak Toto: Ah kang Dadang bisa aja nih,, kalau yang punya warung begini mah. Siapa coba yang nggak betah??

"Pahamlah kita Bos, hahaa"

Sahut Pak Dadang kembali.


Saat itu aku yang tengah berdiri di teras depan rumah kami merasa seakan menjadi tontonan bapak-bapak yang tengah bekerja, tampak mereka sering curi-curi pandang melihat ke arah tubuhku. Selalu saja, entah kenapa tatapan laki-laki begitu suka berlama-lama menatap payudaraku. tak terkecuali sosok dari Pak Toto ini, sejak awal aku merasa dirinya selalu berusaha mencuri-curi pandang ke arah payudaraku terus-terusan. Dirinya yang pada saat itu berdiri jauh dari posisi aku saat ini, sekarang mulai kembali mendekat seperti awal tadi aku tiba dirumah dan menyapa mereka. Bahkan kini Pak toto mulai berani terang-terangan menatap payudaraku didepan aku yang berdiri di hadapannya, semakin lekat dan semakin menampakan wajah gairahnya terhadap tubuhku. Merasakan hal tersebut aku menjadi sedikit ngeri karenanya, bukan apa-apa mungkin saja karena sosok pak toto ini yang terlihat begitu seram di wajahnya. Di tambah lagi dengan perawakan badannya yang tampak hitam dan kekar.


Semakin dekat!!

kini Pak toto tampak duduk di teras kami, tepat tidak jauh dari posisi aku berdiri saat ini.


Pak toto: Ibu dirumah berdua aja ya?? Anak-anaknya mana??


Aku: iyaa pak lagi berdua aja,, anak-anak lagi nginep dirumah neneknya.


Pak toto: ohh begitu,, pantes aja tadi keliatan buru-buru mau masuk rumah...hehehe... Ternyata...ya...Pahamlah..hehe.

Ungkap pak toto dengan wajahnya yang semakin terlihat menakutkan bagi aku.


Aku; Yaudah deh pak,, saya masuk dulu ya. Silahkan diminum kopinya pak.


Pak toto: Ehh iya makasih loh buk, maaf sudah merepotkan.


Aku: Enggak kok pak, gak repot. Biasa aja kol cuman kopi sama cemilan aja.


Pak toto: Kalau minta susu baru ngerepotin ya bu??


Ucap pak toto yang begitu membuat aku kaget. Karena ia mengucapkan hal itu sambil menatap lekat payudaraku dari posisi duduknya.

Aku sangat yakin,, bahwa saat itu ia dapat dengan jelas melihat gundukan payudaraku sari arah bawah, sejak awal duduk di posisi itu aku merasa tatapan cukup sering curi-curi pandang terhadap payudaraku.

Semakin Risih!!

Akhirnya aku kembali berpamitan kepada mereka untuk masuk kedalam rumah, aku masih berusaha menampakkan sikap ramahku kepada mereka.

Aku; Mari pak bapak-bapak saya masuk dulu ya.


"iyaa ibu makasih kopi sama susunya"

Jawab mereka kompak.

Aku semakin merasa risih mendengar ucapan mereka tersebut, sesaat kemudian aku melanjutkan langkahku untuk masuk kedalam rumah. Aku berjalan membelakangi mereka, saat itu aku merasakan tatapan mereka semua mengarah ke bokongku. Walaupun aku tidak melihatnya secara langsung, tetapi rasanya naluriku tidak salah.


Pak toto: Gelas sama toplesnya nanti gimana buk?? Kami gak enak kalau harus manggil ibu malam-malam buat balikin!


Ucap pak toto mengingatkan aku, sehingga hal tersebut membuat aku kembali berhenti dan berbalik menghadap kearah mereka.


Benar saja!!

Saat aku sudah dalam posisi membalikkan badanku, aku melihat tatapan mereka saat itu langsung berpindah dari tubuhku. Tampak saat itu mereka buru-buru mengalihkan pandangannya kearah lain, tapi tidak untuk pak toto. Saat itu ia tampak masih terus menatap kearah sana, tetapi kini bukan bokongku yang ia lihat, melainkan kini tatapan nya tentu mengarah ke vaginaku.


Aku: Udah biar aja disitu pak, besok pagi saya ambil.

Pak toto: ohh iya buk, baiklah. Saya juga sama kok, kalau lagi sama yang modelan kayak mbak pasti gak mau di ganggu juga. Hehhee


Ucapan dari Pak totot tersebut semakin membuat aku semakin risih, akhirnya kini aku menampakkan wajah sedikit kesal karena terus-terusan di goda mengarah ke sesuatu yang mesum oleh orang yang baru aku jumpai malam ini, dari ke 5 diantara mereka tidak satu pun aku mengenalnya. Sepertinya mereka hanya pekerja dan bukan orang asli sini. Wajar saja kalau saat ini aku tidak satupun mengenali dari mereka. sesaat kemudian aku segara masuk kedalam rumah, lalu aku masuk kedalam kamar dan langsung menemui suamiku disana. Tampak saat itu ia hendak keluar kamar hanya dengan menggunakan handuk.


"Mungkin saat itu ia telah telanjang di baliknya"


Benar saja!!

Saat aku sudah berasa di dalam kamar tanpak suamiku yang hanya berbaring dan ketika ia memelukku, aku merasakan batang penisnya yang menempel pada tubuhku sudah dalam posisi mengeras.

Suamiku; Gas yook ma??

Aku hanya tersenyum dan kini berbaring di sebalah suamiku, setelahnya suamiku langsung mencumbuku dan kembali mengajak aku untuk menggoda mereka. Tentu aku belum siap melakukannya, selain karena malu jujur saja aku merasa kurang nyaman dengan tatapan mesum bapak-bapak tersebut. Lagi pula jika akan melakukan hal tersebut ini adalah sesuatu hal yang benar-benar baru bagiku, dan aku belum sangat siap untuk itu.

"Mungkin karena aku belum mengenal mereka, biasanya akan lebih liar lagi tatapan yang aku terima dari setiap laki-laki pada tubuhku. Tetapi karena ini dari orang yang benar-benar asing aku menjadi tidak nyaman"




Mendengar aku kembali menolak ajakannya, kini suamiku tidak lagi berusaha mengajak aku untuk melakukannya. Dia mulai kembali mencumbuiku dan kini ia berusaha membuka baju yang aku kenakan.


Lanjut video. ..


Menahan desshan!!!

Malam itu aku kembali bercinta dengan suamiku, tetapi kali ini aku diajak oleh suamiku bercinta dengannya ketika ada orang lain yang berada di sekitar rumah kami. Tentu sangat mengkhawatirkan bagi aku, karena ketika dalam prosesi bercinta aku sangat sulit menahan desahan yang akan keluar dari mulutku.


Bukan karena kesengajaan, tetapi entah kenapa aku sungguh sangat sulit menahan sensasi rasa kenikmatan dalam bercinta sehingga desahan tersebut keluar begitu saja dari dalam mulutku.


Malam ini aku benar-benar merasa tersiksa sekaligus sangat nakal sekali, karena suamiku menyetubuhi aku di saat para pekerja yang membereskan tumpukan pohon di depan rumah kami masih berada di sana. Mereka membereskan sisa-sisa pohon yang tadinya roboh karena hujan yang cukup deras sebelumnya, saat itu mereka masih berada tepat di depan rumah kami. Bahkan sama-sama aku mendengar suara mereka berada pas di samping kamar kami juga, tapi suamiku seakan tidak memperdulikan hal tersebut dirinya seolah sengaja untuk menggoda bapak-bapak yang berada di luar sana dengan suara desahanku.


Aku cukup merasa nakal karena diajak suamiku berlaku seperti ini, mengingat pertama aku datang kembali ke rumah kami. Bapak-bapak yang berada di luar sana seakan begitu bernafsu melihat tubuhku, terutama tatapan mereka begitu lekat pada payudaraku. Membayangkannya aku berpikir mereka pastilah kini merasa semakin sangat bergairah, karena mendengar sosok yang dari tadi membuat mereka bernafsu kini tengah mendesah nikmat disetubuhi oleh suaminya. Cukup sulit aku menahan agar desahan tersebut tidak keluar dari mulutku, tetapi karena rasa nikmat yang aku dapatkan dari suamiku akhirnya mulutku tidak kuasa menahan keluarnya desahan tersebut.


Hal yang membuat aku semakin merasa sangat nakal sekaligus tertantang, ketika suamiku mengajak aku bercinta di depan ruang tamu rumah kami. Posisinya saat itu sangatlah dekat dengan bapak-bapak yang kini tengah duduk di teras kami, aku mendengar suara mereka Tengah berbicara sangat lantang pada saat ini. Kini mereka Tengah duduk bersantai sambil menikmati kopi yang tadi aku sediakan untuk mereka, saat itu aku sangat yakin bahwasanya desahanku pastilah terdengar oleh mereka.

Pikiran nakalku muncul!!

"Apakah saat ini mereka merasa semakin bernafsu kepada diriku?? Karena kini mereka benar-benar mengetahui bahasanya sosok yang tadi membuat mereka bernafsu tengah mendesah liar dan terdengar oleh mereka!!"

Aku yang saat itu merasakan sudah tidak tahan lagi menahan desahan dari mulutku, kini mengajak suamiku untuk kembali masuk ke dalam kamar kosong yang berada di bagian depan rumah kami. Berada di sini tentunya desahanku masih bisa dengan jelas terdengar oleh mereka, tetapi rasanya agar lebih parah jika aku mendesah dengan liarnya dan terdengar oleh mereka di ruang tamu rumah kami ini. Suamiku memenuhi keinginanku, akhirnya kini kami berpindah bercinta di dalam kamar. Di sana Aku mendesah dengan bebasnya, aku mengeluarkan semua rasa yang tadi sempat aku tahan-tahan agar tidak keluar sepenuhnya dari mulutku.


Semakin parah!!


Di sana suamiku meminta aku untuk kembali menaiki dirinya, suamiku meminta aku posisi woman on top. Posisi ini merupakan posisi di mana penis akan suamiku menyodok dengan begitu dalamnya di vaginaku, sehingga hal tersebut membuat desahan dari mulutku akan semakin terdengar liar adanya. Terakhir suamiku mengajak aku bercinta dalam posisi berdiri sambil memegang tembok, yang mana tembok tersebut berbatasan langsung dengan teras rumah kami yang sekarang ini digunakan sementara oleh bapak-bapak tersebut untuk beristirahat.


Saat itu aku sudah tidak terlalu peduli lagi akan apa yang mereka pikirkan tentang diriku, aku tidak peduli lagi dan saranku yang kini mungkin akan terdengar jelas oleh mereka. Saat itu aku benar-benar menikmati genjotan yang diberikan oleh suamiku dari arah belakang, sampai akhirnya percintaan kami malam itu berakhir dengan Suamiku mengeluarkan rumahnya di dalam vaginaku.


Belum berakhir!!!

Setelah malam itu suamiku tubuh ikut dengan kondisi yang demikian, kini Ia Malah berniat meninggalkan aku sendiri di dalam rumah. Suamiku mengatakan dia ingin pergi keluar rumah sebentar saja, mungkin hanya sekitar satu jam katanya.

Suamiku: Sayang papa keluar dulu ya?? Nanti pas Mama ambil gelasnya, mama lihat deh reaksi mereka kayak gimana!! Pasti mereka tahu tuh Mama habis setubuhi sama papa. Kira-kira mereka makin nafsu nggak ke Mama,, mau ya sayang?? Nanti ceritain ke papa deh!! Habis itu baru kita ngewe lagi Sayang. Pasti sensasinya nikmat banget pas Papa dengar cerita mama, papa yakin tatapan mereka ke Mama pasti bakal bertambah liar deh!!


Ucapan suamiku tersebut sunggu sangat membuat aku terkejut, karena Tentu saja aku akan sangat malu saat ini untuk keluar rumah mereka. Pastilah mereka tadi dengan sangat jelas mendengar suara desahanku ketika aku Tengah disetubuhi oleh suamiku, saat ini aku membayangkan pastilah pikiran mereka benar seperti apa yang dikatakan suamiku akan bertambah liar menilai diriku.

Aku: Aduh papa udah deh,, jangan aneh-aneh Pah. Bisa-bisa mama perkosa kalau mau Papa tinggalin sendirian di rumah. Udah tau mereka denger banget kok desahan Mama tadi, malah sekarang Papa mau tinggalin mama sendirian sama mereka di sini. Pakai disuruh ambil gelas lagi!! Gimana kalau mama diperkosa coba??

Suamiku: Jangan mau lah Sayang kalau diperkosa,, mama layanin aja dong satu-satu!! Hehehe


Aku: Ih papa udah gila kali ya,, mereka berlima papa. Bisa nggak mau bangun Mama disetubuhi mereka rame-rame begitu.


Suamiku: Masa sih Mama nggak kuat??

Aku: Ya enggaklah papa,, masa berlima sih?? Berdua kayak kemarin aja Mama rasanya kewalahan banget,, aduh kalau beneran terjadi Mama gak kebayang deh pa!!! Bisa Beneran nggak bangun Mama kalau disetubuhi mereka rame-rame gitu.

Suamiku: Enggak kok Sayang,, mereka nggak bakal berani macam-macam lah. Paling Mama cuman digodain aja kok, papa cuma mau lihat itu sayang. Bukan mau lihat mama di ewein mereka berlima, dan rasanya itu nggak mungkin saya yang terjadi.

Aku: Iya sih Mama tahu,, tapi kan kemungkinan itu tetap ada papa. Pokoknya jangan Ah Mama nggak berani.

Saat itu suamiku terus memaksa aku agar menuruti apa yang ia inginkan tersebut, suamiku beralasan bahwa ini hanya untuk memenuhi fantasinya kembali. Cukup lama kami mendiskusikan hal tersebut dalam kondisi bertelanjang bulat pada badan kami, di tengah pembicaraan kami yang belum menemukan titik sepaket tersebut. Kini tiba-tiba suamiku kembali menaiki tubuhku, yang menghisap payudaraku dan kembali menjemput diriku enggak aku kembali merasa bergairah. Tetapi dengan tiba-tiba pula kini suamiku menghentikan perbuatannya tersebut, lalu ia meminta aku untuk kembali memenuhi keinginannya tersebut.


Suamiku: Tuh kan Mah bener apa papa bilang kan?? Nikmat banget sensasinya sayang, mama mau ya?? Nggak bakal terjadi kok mama tenang aja, nggak bakal berani mereka tuh ngewein mama paling-paling cuman ngomong jorok sama Nathan nakal aja kok!! Iya sayang?? Mau ya??

Merasa lelah karena terus dipaksa oleh suamiku, kini dengan setengah hati dan ragu-ragu aku mengiyakan permintaan suamiku tersebut.

Aku: Terus mama harus ngapain nih??

Suamiku: Nanti mama,, pas Papa mau pergi nih!! Papa nanti perginya Naik motor aja sayang, nah Mama antar deh tuh papa ke depan. Kayak pamitan gitu loh Ma, udah kayak gitu aja!! Nggak aneh kan??


Aku: Sekalian Mama ambil gelas kopinya nih Pah?? Tapi kalau mereka masih mau minum kopi, mama tinggalin aja gelasnya ya Mama langsung masuk aja.!! Gimana Pa??

Suamiku: Pokoknya nanti, begitu Mama udah anterin Papa nih ke depan. Setelah itu bebas deh terserah mama, mau langsung masuk atau mau ngobrol dulu sama mereka. Mama atur aja lah pokoknya gimana,, oke ya Sayang??

Aku: Hmm.. Ya udah deh Pah mama ngikut,, tapi Papa jangan lama-lama perginya. Masa dibiarin gantung gini yang udah dimulai??

Ucapku sambil menggosok belahan vaginaku yang mulai becek kembali karena tadi sempat mendapatkan sedikit rangsangan dari suamiku.

Suamiku: Tenang Sayang,, kontol salah satu diantara mereka atau bahkan semuanya pasti mau banget kok kalau mama kasih itu..hihiii... Tinggal pilih aja Sayang ada lima kok!!

Aku: Ih papa bener-bener udah kelewatan deh,, masa istrinya mau dikasih ke bapak-bapak itu sih??? Emang tega Pah lihat mama digituin sama mereka??

Suamiku: Kalau mama nikmatin!! Ya Papa izinin dong Sayang.. cuppp.

Suamiku sambil kini ia mengecup bibirku kembali.

Aku: Ya udah Papa jangan nyesel ya kalau mama,, sampai digituin sama mereka. Pokoknya Papa nggak boleh ngambek ataupun marah, kalau mama sampai harus begituan sama mereka. Sepakat ya sayang??

Suamiku: Oke,, ayo sayang kita siap-siap.

Saat itu suamiku langsung mengenakan pakaiannya kembali dan begitu juga dengan diriku, tetapi saat ia telah siap kembali dari kamar mandi dan masuk kembali di dalam kamar. Suamiku sempat protes dengan pakaian yang aku gunakan saat ini, selain itu aku kembali mengenakan celana panjang beserta baju lengan panjang lengkap dengan jilbab di kepalaku. Ternyata pakaian yang aku gunakan saat ini diminta untuk diganti oleh suamiku.


Suamiku: Mama gimana sih?? Masa pakai yang begituan?? Pakai santai aja Sayang kayak mau tidur gitu loh.

Aku: Ih papa,, masa sih sampai begitu banget?? Tahu sendiri lah kalau mama pakaian kayak gitu tanggapan mereka lihat mama kayak gimana!! Bisa-bisa mama benar-benar digituin sama mereka pa!!

Suamiku: Enggak,, itu perasaan Mama aja kok!! Nggak akan berani lah sayang, udah deh mama Ganti Dek bajunya. Udah malam ini Sayang jangan buang-buang waktu. Ayo!!

Aku: Ih sayang,, kok gitu sih??

Suamiku: Udah Sayang nggak ada waktu buat berdebat loh,, ayo ayo cepet!!

Menuruti Apa yang diucapkan oleh suamiku, kini aku mengganti pakaianku dengan pakaian tidur yang biasa aku kenakan. Dengan susah payah aku memilih pakaian yang saat itu bisa benar-benar menutupi tubuhku, namun nyatanya sangat sulit. Karena notabene pakaian tidur yang aku miliki walaupun tertutup, tetapi cukup press dengan bentuk tubuhku sehingga dengan pakaian tersebut kini rasanya bentuk tubuhku dapat tergambar dengan jelas di baliknya.

Aku: Yakin nih Papa suruh mama pakaian begini?? Kebuka banget lo ini sayang!! Tuh lihat nenen mama,, kek mau loncat aja kalau pakaiannya kayak gini loh!!!

Suamiku: Udah nggak kok,, itu kan namanya pakaian tidur sayang. Mama aja yang terlalu berlebihan, mereka maklum kok kalau Mama di rumah pakaian kayak gitu. Nggak mungkin lah Mama disangka sengajain juga dengan mereka liat mama gunain pakaian itu,, ya kan??

Aku: Ya udah deh ngikutin Papa aja lagi,, tapi kalau sampai Mama kenapa-kenapa nih!! Papa tanggung jawab ya??

Suamiku: Tanggung jawab gimana sih maksudnya ma? Emang Mama pikir Mama bakal diapain sama mereka??

Aku: Di ewe sama mereka Nanti mama yang ada,,hihiii

Ucapku saat itu menggoda suamiku yang tampaknya begitu bersemangat menyuruh aku mempertontonkan tubuhku ini kepada bapak-bapak di depan rumah kami sana, tetapi ternyata itu adalah sebuah kesalahan yang aku buat. Kini malah suamiku semakin tidak karuan setelah mendengarkan ucapan tersebut dari mulutku, tiba-tiba dia malabar tubuhku dan membaringkan aku di atas kasur. Suamiku dengan sangat bergairah kembali mencumbu diriku hingga Ia membuka baju yang aku kenakan kembali, tidak sulit karena baju yang aku gunakan kini adalah baju setelan kimono dengan hanya pengikat tali pada pinggangnya. Terpampanglah sudah kini tubuh telanjang ku di hadapan suamiku, sempat aku merasa cukup senang karena sepertinya suamiku bakal mengurungkan niat tersebut dan kini Mungkin ia akan melanjutkan persetubuhan kami di ronde yang kedua. Tetapi nyatanya aku salah kembali, setelah itu ternyata suamiku kembali menghentikan kegiatannya dan meminta Aku melakukan hal yang lebih gila lagi.

Suamiku: Mama nggak usah pakai ini!! Langsung bajunya kayak gitu aja deh.

Ucap suamiku sambil melempar jauh BH yang tadi aku gunakan.


Aku: Ih Papa apaan sih?? Malah makin menjadi-jadi nih!! Masa mama disuruh nggak pakai BH sih sayang??

Suamiku: Udah pokoknya ikutin aja,, apa sekalian Papa suruh nggak pakai celana dalam nih???

Aku: Eh jangan...jangan...jangan...pa!! Ya udah deh mama ikutin kemauan papa!!

"Kalau mama diewe sayang?? Gimana??"


Ucapku yang saat itu Tengah memeluk tubuh suamiku sambil membisikan kata-kata tersebut di telinganya.


"Mama nikmatin aja lah sayang,, suka kan??"


Balas suamiku.


Setelah itu kini suamiku melepaskan pelukannya dari tubuhku, kini ia bersiap untuk keluar rumah dan mengajak aku untuk ikut mengantarnya hingga sampai ke depan teras. Sesampainya di sana suamiku sempat sedikit berbasa-basi dengan bapak-bapak yang tampak Tengah beristirahat di teras kami, kehadiran kami saat itu tampak disambut dengan tatapan yang agak lain dari mereka oleh mereka.


"Habis enak-enak nih ye!!"

Seolah-olah kata depan mereka menggambarkan kata-kata tersebut kepada kami.

Suamiku: Saya permisi dulu ya pak!! Sedang ada kerjaan sebentar.

Ucap suamiku berpamitan kepada mereka, dengan kompak saat itu mereka menjawab perkataan dari suamiku.

"Iya Pak hati-hati"


Jawab mereka secara bersamaan.

"Iya Pak jalannya licin!! Becek banget kayaknya"

Lanjut Pak Toto seorang diri sambil tersenyum.


Saat itu aku menangkap maksud lain dari perkataan Pak Toto tersebut, perkataan yang seolah-olah menggambarkan Maksud lain dengan mengumpamakan sebuah kata "Jalan".


"Iya pak terima kasih"

Jawab suamiku dengan Rama.

Setelah itu suamiku juga pura-pura berpamitan kepada diriku.

Suamiku: Sayang Papa pergi dulu ya!! Mama nggak papa kan sendirian di rumah?? Lagian nanti ada bapak-bapak ini juga kok, kalau mereka perlu apa-apa juga mungkin bisa bantu.!!

Aku: Bantuin apa sih Pah?? Masa mama disuruh ikut motongin pohon juga sih??

Suamiku: Bukan dong Sayang,, kalau seandainya mereka perlu kopi lagi atau alat-alat yang lainnya buat motong pohon lho,, itu kan di gudang belakang banyak Sayang ada semua kok alat-alatnya!!


Balas suamiku seakan-akan benar-benar yakin ingin membuat aku terus bertemu dengan mereka.

Aku sedikit kesal dengan tawaran suamiku tersebut, karena dengan menawarkan hal tersebut kepada mereka tentu kini aku merasa suamiku seakan memberikan jalan kepada mereka untuk memanggil aku yang nantinya akan masuk kedalam rumah.

"Bisa saja mereka memanggil aku sewaktu-waktu"

Begitulah pikiranku semakin mengkhawatirkan kondisiku saat ini.

Pak toto: Iyaa pak terimakasih,, nanti jika kami butuh apa-apa kami panggil aja ibu nya kalau belum tidur.

Balas Pak toto, seakan meng'amini perkataan suamiku.

Tampak saat itu aku melihat ekspresi suamiku yang seoalah begitu senang karena telah berhasil mengerjai diriku, tampak sedikit senyum mengejeknya ketika ia hendak berpamitan dengan diriku.

Suamiku: ma,, papa pergi dulu ya.

Ucap suamiku sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman denganku.

Dengan sedikit kesal aku menyambut uluran tangan suamiku, dan kini aku juga berbalik membalas perlakuannya kepadaku.

"Hati-hati ya papa,, jalannya licin lho kayak kata bapak tadi, apalagi abis ujan gini, nanti papa kedinginan. Cepet balik ya kalau papa kedinginan"


Ucapku sambil sedikit menampakkan senyum nakal menggoda dirinya.


Tetapi tampaknya selain suamiku, bapak-bapak yang kini berada di teras rumah kami juga ikut tergoda dengan perkataanku barusan. Saat itu terlihat olehku salah satu dari mereka tampak menepuk bahu temannya, lalu sang bapak berkata.

"Tuh Pak,,, enak kan kalau punya istri!! kalau kedinginan disuruh balik kerumah, lah bos kita ini lhoo?? hahaha...kalau kedinginan ya sama guling aja bisanya"


Ucap bapak tersebut seolah mengejek boss mereka yang ternyata adalah Pak toto.

Pak toto: Ahhh kampret...Hahaha..bisa gawat kalau bahas yang begituan disini. Jadi kebayang lah..hahaha.


"Cepet kawin lagi makanya boss hahaha"

Tampak saat itu mereka saling bersahut-sahutan saling mengejek bossnya.


Melihat hal tersebut aku dan suamiku hanya tersenyum menanggapinya, lalu suamiku kembali mengulangi pamit kepada mereka dan kini berjalan mengarah ke motornya. Sesaat kemudian suamiku berlalu pergi benar-benar meninggalkan aku dirumah bersama bapak-bapak tukang disini, kini aku harus menghadapi mereka semua dengan kondisi aku yang tidak mengenaakan BH di balik baju yang aku kenakan.

Sesaat setelah melihat suamiku menghilang dari pandanganku, saat itu aku hendak pamit kepada mereka disini untuk masuk kedalam rumah. Tetapi tampak pak toto saat itu sedikit menahanku dengan upayanya mengajak aku berbicara.


Pak toto: Malam-malam begini mau kemana suaminya buk?? Ehh..iya maaf sebelumnya, dari awal kita belum tau nama ibu. Padahal udah di bikinin kopi kayak gini kan,, siapa namanya buk??

Ucap pak toto mulai mengajak aku berbicara.


Aku: Saya Rani bapak-bapak,, Perkenalkan.

"Ohhh Rani"

Jawab bapak-bapak yang lain juga secara bersamaan.


Pak toto: Ohh ibu Rani tohh,, makasih ya bu, sekali lagi kopi sama cemilannya. Jadi bisa istrhat sambil ngopi deh kami semua, malam-malam abis ujan gini orang pada malas jualan.

"Iyalah boss, enaknya kelonan kalau ujan begini mahh..hahaha"


Celetuk salah satu dari mereka.


Pak toto: Husshh kalian ini,, kenapa dari tadi bahas itu terus sihh?? Mentang-mentang abis dengerin nyanyian merdu ibu Rani tadi nih pasti!!!

Ucapan tersebut keluar dari mulut Pak toto dan tentu saja aku paham maksud kata 'nyanyian' yang dimaksudkan oleh pak toto, yang tentu artinya adalah Desahanku tadi ketika bercinta dengan suamiku.


Menyadari hal tersebut aku menjadi sangat malu sekali dihadapan mereka, memang ini semua karena ulah suamiku yang seakan sengaja membuat desahnku sampai terdengar keluar rumah. Kini aku harus menahan malu karenanya, benar ternyata desahanku tadi terdengar sampai ke telinga mereka. Akibatnya kini aku hanya bisa tersipu dan berdiam kaku berusaha mengelak dari tuduhan mereka.


Aku: Ehhh..saya gak pandai nyanyi kok pak,, lagian tadi saya gak ada nyanyi kok didalam rumah.

Aku berusaha pura-pura tidak memahami ucapan mereka tersebut, tetapi ternyata aku salah perhitungan.


"Masa gak bisa buk,, orang kedengaran sampe sini kok,, itu lho boss saya sampe kayak mau nempel telinganya di pintu sana,, karena pengen dengar lebih jelas. Habis itu gak tau kenapa, dianya bolak-balik ke bagian belakang rumah ibu. Di cek deh nanti bu, siapa tau ada yang lengket-lengket tumpah..hahaha"


Celetuknya semakin berani terang-terangan mengutarakan hal tersebut kepadaku.

Untung saja saat ini pak toto tampak tidak ingin memperpanjang guyonan mesum mereka, sehingga kini Pak toto memerintahkan mereka kembali bekerja.

"Udahh-Udah kalian ini,, bahas yang kayak begituan di depan orangnya, ya gak sopan lah!!! Udah beresin deh itu dulu,, abis ini kita balik!!"


Ucap pak toto dengan nada tingginya, tampak mereka semua begitu takut ketika pak toto memarahi mereka. Segara saat itu juga mereka kembali bekerja, lalu kemudian tampak saat itu mereka tidak banyak bicara lagi dan hanya fokus bekerja. Saat itu aku berpikir, ternyata wajar saja sejak tadi bapak-bapak yang lain tampak tidak berani menimpali temannya yang mengejek pak toto yang kini sedang tidak punya pasangan, ternyata pak toto ini adalah sosok yang galak dan ternyata lebih ceplas-ceplos mulutnya jika sudah dalam keadaan marah.

"Ngentot aja yang dibahas,, kayak pelermu gede aja,, sampe segitu nafsunya sama bu Rani. Berani-beraninya lagi pake ngaduin aku tadi sempat ngintip ke dalam segala!! Apa mau aku hajar disini?? hahhh??" Kenapa kalau aku nafsu dengar desahannya ibu Rani?? Apa kamu enggak nafsu walaupun sudah punya istri?? Apa istrimu bisa mendesah dengan liar begitu?? Ku pecahkan kepalamu nanti!!!

Tampak saat itu pak toto begitu emosi dan mendekat kearah bapak tersebut.

Saat itu juga aku merasa sangat malu dengan apa yang diucapkan oleh pak toto barusan,, dengan jelasnya dia bisa mendeskripsikan desahan yang keluar dari mulutku.

"Ini semua karena ulah suamiku!! Awas aja nanti pas dia balik!!!"

Cukup dibuat kesal aku saat itu dengan apa yang di perbuat oleh suamiku, hingga kini keadaan dirumah kami jadi begini.

"Udah-udah boss, mungkin dia khilaf!! Jangan terlalu di ambil hati, maklum udah malam. Kita semua sama-sama capek"

Ucap bapak yang tampak lebih tua dari Pak toto, bapak tersebut berwajah sedikit kalem dengan badan kurusnya tetapi dengan beraninya dia melarang Pak toto sambil mendorong kencang badan Pak toto untuk menjauh hingga tampak Pak toto terdorong kebekalang. Aku sempat ketakutan dan berlarian masuk kedalam rumah, tetapi aku tidak langsung menutup pintu. Aku sempat ingin menyaksikan, lebih tepatnya mencegah agar tidak terjadi keributan karena tadi sedikit banyak pak perlakuan Pak toto tersebut karena usahanya membela aku. Lagi pula jika keributan ini benar-benar terjadi maka itu terjadi didepan rumah kami, dan jika di runtut permasalahannya.

"Maka masalahnya adalah karena suara desahanku yang terdengar oleh meraka"

Sungguh sesuatu yang akan sangat memalukan jika semua sampai benar-benar terjadi.


"Kamu berani sama aku pak maman??"

Ucap pak toto yang tampak kesal mendapatkan dorongan dari Pak maman tadi.

"Aku bukan berani, tapi setidaknya kamu tau aku!! Udahlah,,"


Ucap bapak tersebut malah semakin mendekat kepada Pak toto.

"Boleh lah kalau mau dicoba pak maman!!"

Balas Pak toto semakin emosi.

Saat itu aku benar-benar panik dan sepertinya perkelahian diantara mereka benar-benar akan terjadi saat ini, akhirnya aku mulai bersuara dan berusaha menghentikan sebelum semuanya terjadi.


"Bapak-bapak!! Udah dong jangan jadi begini,, gak enak sama orang ribut malam-malam begini,, Jangan ya??? Tolong!!"


Ucapku meneriaki mereka dari depan pintu.


Pak maman: Udah ibu tenang aja,, saya gak akan mau kok ribut sama dia, dan saya yakin dia juga. iya kan to??

Ucap pak maman seolah sangat yakin!!

Tampak saat itu pak toto hanya diam saja sambil tangannya terus mengepal dan menatap tajam kearah pak maman.

Pak maman: Udah lah to, kita sama-sama tau gimana kita, selama ini aku udah banyak ngalah sama kamu. Tapi bukan berarti aku takut!!

"Bu Rani saya minta tolong ya,, boleh kan ajak pak toto masuk sebentar kedalam rumah?? Jangan khawatir sebentar aja kok, dambil dikasih Air minumlah. Kami disini kebetulan air putihnya udah habis. biar dia lebih tenang juga"

Lanjut Pak maman, kini ia memintan aku untuk mengajak Pak toto masuk kedalam rumah kami.


Memikirkan hal yang buruk bisa saja terjadi jika Pak toto masih berada diluar rumah dengan emosionalnya yang masih memuncak, aku merasa saran dari Pak maman tersebut memang benar adanya.


Aku: Yasudah,, ayo pak sini duduk diruang tamu aja.

Ucapku menyetujui saja saran dari Pak maman barusan.


Pak maman: Terimakasih buk,,

"Udah sana tenangin dirimu, kamu kalau disini terus aku tau gimana emosi kamu. Bisa-bisa benar kejadian, kita bukan lawan to"


Lanjut Pak maman menarik kencang tangan pak toto dan membawanya berjalan masuk kedalam rumah kami.


"Silahkan duduk pak,, saya ambilkan air putih sekalian untuk bapak-bapak juga"

Jawabku mempersilahkan pak toto dan juga Pak maman untuk duduk diruang tamu rumah kami.


Lalu aku membawakan minuman air putih gelas untuk mereka, dan mempersilahkan mereka untuk minum terlebih dahulu.

"Silahkan pak"

Ucapku saat memberikan minum kepada meraka.

Tampak Pak toto saat itu masih hanya diam saja dengan wajahnya yang masih tampak emosi.

"Terimakasih ya bu, malah kami semakin merepotkan. Air putihnya saya bawa keluar dulu ya?? Pak toto biar disini dulu sebentar sampai dia tenang. Saya yakin kalau sama bu Rani dia gak akan emosi lagi"

Jawab Pak maman menanggapi tawaran tadi.


"Iya pak silahkan"

Jawabku sekenanya, kemudian aku melihat pak maman yang kini berjalan keluar membawa air putih yang dia inginkan.

Tinggal berdua saja di dalam rumah kami!!



Kini aku hanya tinggal berdua saja bersama dengan Pak toto di ruang tamu rumah kami, tampak saat itu pak toto masih berdiam diri disana. Tetapi kini tampak wajahnya sudah tidak menampakan emosionalnya lagi, sehingga aku mulai berani mengajaknya berbicara.


Aku: Pak toto,, Udah ihh jangan pake marah-marah segala. Serem tau Pak!!

Ucapku memulai pembicaraan dengannya, pak toto sedikit tersenyum menanggapi perkataanku barusan.

Pak toto: Iya buk,, maaf ya udah bikin ibu ketakutan. Maafkan juga perkataan teman saya tadi.

Aku: iyaa pak,, Udah gak apa-apa kok!!

Pak toto: Terkhusus saya!! saya mohon maaf bu, karena tadi memang benar apa yang dikatakan teman saya. Saya sudah kurang ajar sama ibu dan suami, tapi sungguh semuanya terjadi tanpa niatan saya kok!!


Aku: iyaa pak udah gak apa-apa,,!!

Di balik jawaban "tidak apa-apa" tersebut, kini aku harus menerima kenyataan bahwa ternyata tadi Pak toto telah melihat langsung aku bercinta dengan suamiku.

"Tetapi liat dari mana?? Emang dia ngintip dari mana?? Mungkin hanya suara desahanku saja yang dimaksudkan oleh pak toto"


Rasa penasaran akan hal tersebut akhirnya membuat aku semakin penasaran ingin mengetahui kebenarannya.


Pak toto; maafkan saya nekat buk, awalnya saya hanya tidak sengaja mendengar suara desahan ibu dari dalam kamar, dan selanjutnya maka terjadilah saya mengintip tadi!! Tolong jangan laporkan sama suaminya ya bu?? Saya jadi gak enak!! Ini saya katakan berhubung ibu sudah mengetahuinya dari teman saya tadi.


Aku: Emang bapak lihatnya dari mana?? Atau cuman suara saya aja yang kedengeran??

Aku semakin penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Pak Toto barusan kepada diriku, hingga timbul keberanian di dalam diriku untuk menanyakan hal itu secara langsung kepadanya.


Pak Toto: Sekali lagi saya mohon maaf kepada ibu, saya melihatnya dari ventilasi kamar ibu dengan menaiki tangga yang ada di dekat sana. Maafkan saya ya Bu??


Pernyataan Pak Toto tersebut membuat aku sangat terkejut, karena dengan begitu nekatnya dia sampai melakukan hal tersebut.

Aku: Berarti bapak lihat secara langsung dong?? Masa sih Pak?? Ihh bikin malu aja deh!!

Pak Toto: Iya Bu Pokoknya saya,, memohon Maaf yang sebesar-besarnya atas perlakuan saya tersebut. Jujur saya merasa begitu terangsang ketika mendengar suara desahan ibu yang terdengar begitu menggairahkan di telinga saya, akhirnya saya nekat melakukan untuk melihat langsung ke dalam kamar ibu.


Aku: Bapak lihat langsung beneran?? Secara langsung gitu??

Pak Toto: Iya Bu,,, saya lihat pas Ibu lagi naikin atas bapaknya tadi.


Aku sangat terkejut ketika mendengar Pengakuan dari Pak Tato tersebut, wajahku terasa panas pada saat itu. Ketika mendengarkan pengakuan Jujur dari Pak Toto tersebut.

Aku: Lama lihatnya bapak??

Pak Toto: Saya melihatnya sampai Ibu berjalan berpelukan bersama suami Ibu menuju ke ruang tamu??

Lagi-lagi aku dibuat sangat terkejut dengan pengakuan dari Pak Toto tersebut, jika ia melihat sampai bagian tersebut berarti cukup lama ia melihat apa yang aku lakukan bersama suamiku ketika bercinta di dalam kamar kami tadi.

Aku: Bapak lihatnya mulai dari bagian mana??

Aku semakin merasa penasaran ingin mengetahui sejauh mana pak Toto menyaksikan semuanya.


Pak Toto: Sejak dari situ saja Bu, sejak Ibu menaiki di atas badan suaminya sampai dengan momen yang saya sampaikan tadi.


"Maafkan saya bu, saya jujur mengakui bahwa saya ini seorang duda. Sejak awal saya sudah sangat tertarik ketika melihat ibu turun dari mobil bersama suami Ibu tadi. Jujur saja saya menyukai bentuk tubuh ibu, terlebih Ketika saya mendengar suara desahan ibu saat sedang
diewe suami ibu. Saya semakin penasaran ingin melihat bentuk tubuh ibu secara langsung, sekali lagi maafkan saya ya??"


Pak Toto melanjutkan perkataannya dengan sangat jelas mengenai ketertarikan dirinya terhadap diriku, aku sebenarnya bukan tidak merasakan hal itu sejak awal. Semenjak pertama kali aku turun dari mobil, pak Toto ini tampak berusaha mencuri-curi pandang ke arah payudaraku secara terus-menerus. Dari pak Toto tersebut kini aku hanya bisa berdiam diri dan tidak bisa berkata apapun lagi menanggapi pernyataan dari Pak Toto, tetapi rasa penasaran tentang betapa jelasnya desahanku terdengar hingga keluar rumah tadi kini juga semakin kuat menghantui pikiranku.


Aku: Emang kedengaran banget ya pak desahan saya tadi??

Ucap Rani mempertanyakan hal sudah begitu jelas diakui oleh pak toto tadinya.

Akhirnya Fantasi kembali terwujud dengan sedikit lebih ekstrim.

*Prosesi Rudi mengintip sang istri diekse oleh pak tukang terlampir dalam video*


CERITA ISTRIKU DAN "ASSET"NYA END DI BAGIAN INI YA SUHU, DAN MUNGKIN AKAN BERLANJUT DENGAN KEHADIRAN CERITA JUDUL BARU YANG SUDAH DIKEMAS.

SENGAJA ANE UP SEDIKIT PANJANG DAN INI ADALAH CERITA VERSI PREMIUM, SEBAGAI PERSEMBAHAN TERAKHIR DARI CERITA INI.

TERIMAKASIH PARA SUHU DAN OM MOMOD, TELAH BERPARTISIPASI AKTIF DALAM DALAM CERITA INI.

SEE YOUU....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd