JALAN HIDUP
Saat itu di dalam mobil aku dan bu merry berbincang sebentar dalam perjalanan menuju rumah.
"nama kamu siapa dan asal dari mana?" tanya bu Merry
"aku Joko Bu. asal dari X di jawa tengah" jawabku
" ooooooh ya aku tau daerah itu. kebetulan dulu ayahku juga dari daerah itu. nama ayahku pak Y anaknya pak Z" jelas bu Merry
aku kaget. ternyata bu merry masih kerabat denganku. ayah bu merry adaah anak dari saudara dari kakekku. seharusnya aku memanggilnya Budhe.
"lho pak Y bukannya duu dikabarkan hilang dan meninggal?" tanyaku
"iya. kabarnya begitu. kata ayah memang ayahku sengaja menghilang karena gak mau jadi beban keluarga dan sudah teranjur sakit hati dengan tetangga sekitar sana" jelas bu merry
"kalo kakek nenekku masih ada kamu bisa tanya tentang ayahku. ayah masih berkomunikasi dengan kakek nenek tapi memang ayah minta agar merahasiakan komunikasi dan keberadaan ayah" tambah bu merry
entah kebetulan atau bagaimana tapi ini sudah jalan tuhan aku bisa bertemu dengan bu merry yg masih termasuk saudaraku.
"aku sempet kaget denger kamu dari daerah itu. tapi aku sendiri belum pernah kesana lho. tapi kakek nenek sering ke rumah jadi aku tau kakek nenek ku." kata bu merry
aku baru ingat. keluarga pak Z memang aneh. dulu kondisi keluarga kami dan keluarga pak Z sama kondisinya. kemudian perlahan keluarga pak Z menjadi orang berada. tapi bagusnya pak Z tidak sombong dan membantu tetangga dan keluarganya. tapi memang keluargaku malu untuk minta tolong dari keluarga pak Z
"brarti kita masih sodara ya mas joko. hehehe oiya tau gak kenapa aku berhutang budi banyak sama kamu?" tanya bu Merry dan aku menggeleng.
"di dalam tas yg waktu itu di jambret ada data dalam flashdisk barang bukti penyelewengan teman bisnis dan karyawan di kantor. nilainya sangat besar dan hanya itu satu satunya bukti. kalo itu ilang ya udah pasti bangkrut. makanya aku tuh makasih banget sama kamu, udah mau sampe. yuk siap siap". kata bu Merry
dari tadi aku terpesona oleh tubuh dan paras bu Merry. sudah berumur tapi masih sangat cantik. putih. badan terawat dan toketnya masih indah. pantat yang besar dan menungging membuatku penasaran untuk merasakan nikmatnya. Mobil memasuki gerbang rumahnya yg sangat besar. dan ternyata di dalam gerbang itu terdapat rumah yang sangat besar dan halaman yang sangat luas. seperti istana rumah itu besarnya, aku terpesona kemegahan rumah itu. mobil pun berhenti dan bu merry turun duluan dan mengajakku turun. dan yang menambahku lebih terpesona saat aku berjalan di belakang bu merry. goyangan pantatnya benar benar menggoda dan membuatku nafsu menikmati pantat montok itu.
"Lina...mama pulang..." teriak bu merry
tanpa bicara seseorang wanita muda cantik dan berbadan sangat seksi dengan pinggul bergoyang saat dia berjalan menuruni tangga dari lantai dua dan toket yang bergoyang indah dg ukuran besar seolah mengundang untuk di remas dan di terkam. ukuran yang bisa dibilang lebih besar dari ABG seusianya. dg kaus oblong yang longgar dan celana pendek se paha membuat darah panas ku mengalir sangat deras.
"lin kenalin ini joko. masih saudara sama kita. tapi joko ini yang bakal nyelametin kehidupan kita"kata bu merry
Lina hanya senyum kecut dan pergi begitu saja. aku tidak ambil pusing karna aku lebih memperhatikan tubuh wanita wanita di rumah ini. berkali kali aku menelan ludah memandang keindahan tubuh bidadari di dalam rumah ini. penisku sudah pasti tegang dan ingin segera masuk ke sangkarnya. tapi aku tahan dan tidak gegabah bisa bahaya nantinya.
"mba....mba surti....!!!!!" teriak bu merry
"iya bu." teriak seorang wanita dari dalam arah lain
muncullah dari arah dalam wanita dengan badan sedikit gemuk tapi bisa di bilang montok. pantat besar dan toket juga besar khas ibu ibu. ah pikiranku makin tidak karuan dikelilingi wanita wanita penggugah nafsu ini.
" permisi bu. maaf saya barusan dari luar habis beli sabun sama sampo. punya saya habis" kata seorang wanita satu lagi dari arah pintu masuk.
parasnya manis dengan kulit sawo matang tapi senyumnya dengan lesung pipit yang menawan.
"oiya tin. tolong siapkan buat mas ini. di kamar atas aja di sebelah kamar Lina ya" kata Bu merry
" baik bu" kata wanita itu
perkiraanku dia seorang pembantu juga tapi wajhnya begitu manis dan tidak seperti pembantu.
"joko. istirahat aja ya di kamarmu di atas. di dalam ada kamar mandi juga. di dalam lemari ada baju dan celana yang sudah saya siapin buat kamu,"kata bu Merry
"baik bu. terima kasih.saya ke kamar dulu" Kataku
aku naik ke lantai 2 dan masuk ke salah satu kamar yang ku pikir kamarku. saat aku buka ternyata kemungkinan kamar lina. tapi aku lihat di dinding kamarnya ada foto seorang laki laki muda yang di coret coret warna merah dan ada boneka beruang yang rusak dan kapasnya keluar karna sobek di bagian badan boneka beruang itu. aku tutup kembali. dan aku masuk ke kamar satunya lagi. dan benar ini kamarku.
aku masuk dan mengunci kamarku karna aku memang tidak mau ada orang lain yang seenaknya masuk ke kamarku. aku membuka bajuku dan celanaku. kini aku telanjang dan penisku masih tegang membayangkan body wanita wanita di rumah ini. aku mengocok penisku pelan pelan. aku merasa seperti ada orang yang memperhatikanku. aku berhenti melakukan masturbasi dan aku memperhatikan sekitar. aku berpikir hanya perasaanku saja.ah aku berpikir mendingan mandi aja.
aku menuju kamar mandiku dan langsung membuka pintu kamar mandi. dan ternyata aku temukan ada seorang wanita dan itu pembantu tadi. aku kaget dan dia pun kaget. dia kemudian langsung memeluk kaki kananku dan bersimpuh.
"ampun mas. tolong jangan bilang sama ibu kalo saya disini. ampun mas. saya masih butuh pekerjaan ini, jangan adukan saya mas ke bu merry" kata dia sambil memelas dan mulai menangis.
dia memeluk kaki kananku sedangkan aku posisi telanjang sehingga penisku tepat diatas kepalanya. saat dia memandang wajahku dia harus menengadah keatas sehingga otomatis penisku ada di hadapannya. duh rasanya ingin aku paksa dia untuk kulum penisku tapi aku ksihan. penisku makin tegang dan berkedut. tatpan mata wanita itu sesekali melihat penisku.
"berdiri mba. sini. jangan kaya gitu ah."kataku sambil menarik badannya agar dia berdiri. otomatis penisku menyentuh wajahnya uuuuuuh sensasinya hampir membuatku gila.
aku mengusap air matanya di wajahnya yg manis itu
" jangan nangis mba. aku ga akan bilang sama bu merry kok. mba ngintip aku ya tadi?" tanyaku
"maaf mas. i...i...iya mas." jawab dia gugup.
aku menarik badannya sehinggak tubuhnya dan tubuhnya dempet dan penisku persis menusuk selangkangannya. dia saat itu menggunakan rok dengan bahan yang longgar dan jatuh.
aku mulai membelai pipinya. dia hanya diam. kemudian aku belai lehernya dia mulai menggelijang
"mba. aku tau kamu udah nafsu liat penisku kan? jawab jujur!!!!!!" tanyaku
"ii...iii..iya."jawab dia sambil tertunduk
aku mulai mendekatkan mulutku ke telinganya dan berbisik
"mba. aku gak akan bilang ke ibu, tapi mba ikuti apa mau ku ya.buka celana dalam mu sama rok mu." kataku
sambil ketakutan dia mulai menurunkan celana dalamnya
"kamu baik mba. kamu masih perawan ya?"tanyaku
dia mengangguk sambil memasang muka takut
"mba buka kakimu. aku hanya ingin gesek gesek penisku. aku tidak akan merusak keperawananku. aku janji" kataku
perlahan dia mulai membuka kakinya sehingga selangkangannya terbuka. aku merabanya ternyata sudah sangat basah
"kamu sudah sangat nafsu ya?" kataku
perlahan aku angkat roknya dan mengarahkan penisku ke bibir vaginanya. "aaaaaaaaaah" dia melenguh pelan. aku tersenyum bahagia.
aku menggesek gesek penisku di bibir vaginanya. dia mulai mendesah "aaaah aaaaah aaaaaaah eeeeeeeh hmmmmm"
aku menggesek lebih kencang dan dia makin erat memelukku. nafasnya tidak beraturan. di telingaku dia mendesah merdu..
"ooooooh ooooooh enak mas aaaaah"desannya membuatku makin cepat menggesek dan pinggulnya mengikuti iramaku tandanya dia menikmati.
"ooooh mas aku mau pipis. udah mas..ooooh" nampaknya dia orgasme. dia memelukku sangat erat beberapa saat kemudian lemas sambil memelukku,
kemudian dia sadar dan memakai kembali celana dalamnya. kemudian dia langsung pergi begitu saja.
hehe pengalaman pertama menjamah wanita di rumah ini
