Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™: Revolution

Saling silang ya jadinya..


Indeed... Butuh revolusi...


Vote for revolution
Sblm tau alasan mama liana khianat atau udh fix dia yg berkhianat, ane masih curiga bkn dia pelaku utama..


Hmm.. Gk kecepetan jon... Gpp filler campur alur..
yoi sob
soalnya bab 14 bab 15
gw rasa kepanjangan
habisnya bingung
mau dipotong di bagian joke ceritanya jadi gak nyambubg
mau ditambahin plot utama, jadinya panjang bgt
 
makin seru nih bang.
ga bosen² nya serial joni ngeloco.
eh.. kroco..
 
Bolehlah bang... dulu pas joni ngewe umi zahra adegannya hot banget...
Kalo bisa sebelum liliana dimatiin berharap joni bisa exe emaknya dulu😙
wakaka susah kalau sama Liliana.... kagak masuk di skenarionua. nanti lah gw pikirin cara....

sama Wagimin boleh
 
16. Joni Kroco dan Pesta Seks di Istana Siluman
Adil sejak di dalam pikiran. Si Habib, guru Spiritual gw selalu menanamkan itu sama gw. Subjektivitas membuat manusia tidak bisa menilai segala sesuatunya secara berimbang. Subjektivitas membuat mereka menilai sesuatu secara superfisial tanpa mau membelah pada substansi.

Seperti orang-orang yang malas membaca cerita karena muka cast-nya atau karena jenis kelamin tokoh utamanya?” tanya gw sama si Habib.

Terutama mereka.”

Gw terkagum-kagum. Mengira si habib adalah orang yang sudah mencapai pencerahan. Sebelum akhirnya gw tahu dia plagiat dari Novel Bumi Manusia.

|XII|

Gw nggak ngerti kenapa Tara bisa menuduh Mama Liliana yang ngebunuh Babe Sahal. Meski yang diomonginnya masuk akal, gw nggak yakin dendam dan kebencian yang berakar dalam hati Tara bisa membuatnya berpikir objektif.

“Kalau bukan dia siapa lagi? Oom Sahal sayang banget sama Tante Liliana, dan cuma orang ini yang bisa keluar masuk ruang kerjanya Eyang Bi Hun!” geram Tara dengan cakar menggenggam urat nadi Mama Liliana.

Di ujung ajal. Mama Liliana menjawab tenang. Tak menyisakan rasa gentar sedikitpun.

“Sahal adalah pembunuh. Dia hanya menuai apa yang ditanamnya. Sahal sudah tahu itu sejak awal, dan saya yakin dia pun tak akan menyesali apa yang terjadi pada dirinya. Seorang yang berjalan di jalan Pedang akan mati di ujung pedang pula”

“Ah. Now you said it,” hardik Tara. Bersiap mematahkan leher Mama Liliana dengan cakar-cakarnya.

“Saya memang bukan orang suci. Saya pun sudah menghilangkan begitu banyak nyawa. Tapi bukan saya yang membunuh Sahal. Apa yang terjadi pada Sahal. Apa yang terjadi pada saya hanyalah buah dari Karma belaka. Apa yang harus dirisaukan jika semua yang terjadi semata-mata adalah eksekusi kontrak yang sudah kita tandatangani sebelumnya? Jika ini adalah Karma saya, so be it. Bunuh saya, kalau itu membuatmu merasa lebih baik,” Mama Liliana tersenyum, menantang tatapan Tara tanpa rasa takut.

Gemetar, tangan Tara yang mencengkeram leher Mama Liliana bisa saja mengakhiri dendam kesumatnya dalam satu gerakan cepat. Tapi menghadapi sepasang mata Mama Liliana yang menyongsong kematian tanpa penyesalan, Tara tahu dia adalah pihak yang kalah jika membiarkan musuh bebuyutannya mati semudah itu

“Apalagi yang kamu tunggu? Saya yang membunuh Julian dan keluarganya. Saya juga yang memerintahkan Assasin membunuhmu waktu itu.”

Tara membeliak geram. Cengkraman cakarnya semakin kuat mencekik.

“Tapi jangan lupa. Julian yang mengundang Jafar masuk ke dalam keluarga Dasaatmadja. Julian yang memiliki ide menikahkan saya dengan Jafar padahal saya sudah bersama Sahal…. Julian yang menghancurkan keluarga saya…. Julian yang merenggut anak kesayangan saya!!!” Mama Liliana yang tadinya tanpa ekspresi mulai menunjukkan air muka.

Gemetar, Mama Liliana termegap di antara napasnya yang tinggal sepenggal.

“Julian yang lebih dulu membunuh semua saudara-saudaranya… Saya hanya membunuh… untuk melindungi… putera kesayangan saya….”

“DIEM! NGGAK ADA GUNANYA MENCARI SIMPATI GUA!!! KALAU MAU CARI SIMPATI, SANA CARI DI COUNTER HP!!!”

“Kak Tara, Cukuuuuuuph Kak!!! Hati kakak dikuasai Jin Ifrit!!!!”

─gw serius! Prana Dimensi Kegelapan membuat Tara buta hati buta jiwa, persis seperti mata hati tukang report cerita yang sudah tertutupi oleh rasa dengki.

Istighfar! Nyebut kak! Eling!” jerit gw panik soalnya Tara udah kalap gitu mau matahin leher Mamanya Sheila! Mau gw pegangin juga gimana, badan gw aja masih AFK di kamar!

🎼Hmmm🎶… hmmm🎶…. hmmm🎶… hmmm🎶….”

“Ngapain lu?” decih Tara berang ke arah gw.

🎼Kalla hadzil ard mataqfii masahah🎶 / lai na’isinila samahah🎶…. (Seluruh bumi akan terasa sempit jika hidup tanpa toleransi)… Gua nyanyi Deen As-Salam buat menenangkan amarah lu!” gw manggut-manggut syahdu. “Wanta’ayasna bihab🎵 / Lau tadiqil ardi naskan kalla kolb🎶─ (namun jika hidup dengan rasa cinta/ meski bumi sempit kita akan bahagia─) ”

“DIEM, JANGAN NYANYI!!!”

Mungkin emosi gara-gara gw nyanyi ‘hmm… hmm…’ 10 jam kek Nissa Sabyan, Tara khilaf terus matahin kepala Mama Liliana dengan sekuat tenaga.

─Terdengar suara tulang patah.

Disusul darah yang menyembur waktu kepala Mama Liliana dicopot dari badan.

“CROTT!!!!”

“Kyaaaaaaaaah!!!!” gw ngejerit imut.

Mampoooos sodara-sodara!!!! Mamanya Sheila kepalanya buntung!!! Sekte Jade Lotus adalah satu-satunya aliansi kami di tempat ini!!! Membunuh Mamanya Sheila cuma akan menjadikan Sekte Jade Lotus sebagai musuh!!!”

Sama seperti suami yang habis menang Carok dan berhasil menghabisi nyawa mas-mas warung yang ngewe sama istrinya. Tara terduduk lemas.. Adrenalinnya yang menyurut membuat otot-otot tubuhnya kehilangan tenaga. Kepala Mama Liliana menggelinding di lantai dengan mata melotot dan mulut yang mengeluarkan darah. Dendam Tara tuntas bersama dengan perubahan wujudnya yang lenyap ketika Prana Kegelapannya habis terpakai. Akal sehat kembali menjangkiti pikiran Tara. Gemetar, tangannya berlumuran darah korbannya, seperti juga wajah dan tubuhnya yang telanjang bulat, menyadari bahwa dirinya telah melakukan blunder.

“Hayo lo… hayo lo… emak orang lu matiin… hayo lho…. kena pasal 340 KUHP, lu… masuk buser, lu..”

“INI EMAK LU JUGA, KONTOL!!!”

─gw lupa.

Tydaaaaaa….

|XII|

Suara tepuk tangan sinis terdengar dari arah pintu. Diikuti suara langkah kaki yang terasa mengintimidasi.

“Kami membukakan pintu rumah kami. Dan ini balasan yang kalian berikan?” suara Sheila terdengar bermusuhan.

Puluhan pendekar Sekte Jade Lotus mengepung Tara dengan senjata terhunus.

“Jangan kira gua nggak berjaga-jaga terhadap segala kemungkinan, kak,” Sheila mengatupkan tangan.

Seketika itu realitas di sekeliling Tara runtuh. Termasuk mayat Mama Liliana yang ternyata hanyalah ilusi belaka, dan Mama Liliana sendiri ternyata sudah berdiri di belakang tubuh Pendeta Hitam Mito yang segede Kingkong dan membawa golok besar.

─Tyda mungkin!!!! Ini adalah genjutsu!!!! (jurus ilusi)

“Dua tahun kita nggak bertemu, jangan kira gua masih Sheila yang sama. Selama elu membusuk di Penjara, gua sudah mempelajari semua jurus ilusi Eyang Bi Hun.”

“DIEM!!! CUMA SATU MURID TERBAIKNYA GRAND ILLUSIONIST!!!” Tubuh Tara kembali diselimuti Prana Kegelapan. “GUA!!!!”

Not anymore, Sis,” Sheila tersenyum dingin. “You’re second best.”

Berang. Tara menerjang dalam wujud demon dan menyarangkan cakarnya yang diliputi elemen petir dan menembus dada Sheila dalam satu kejapan mata.

Semburan darah segar.

Sheila bahkan tak mencoba menghindar.

“Elu kira kenapa gua menjadi Jade Empress? Dipilih secara demokratis? Wasiat terakhir Eyang Bi Hun? Titipan ketua Parpol? No…” Sheila tersenyum meski dadanya berlubang.

Tangan Sheila balik mencengkeram leher Tara.

Because I-AM-SIMPLY-STRONGEST….”

|XII|

Ilushyi di atas ilushyi… bagaikan cewek yang empat tahun dipacari lalu ditikung teman sendiri, Realitas di sekeliling Tara memudar menjadi serpihan-serpihan debu… Dan lagi-lagi Tara kena tipu barang palsu….

Nggak ada Sheila.

Nggak ada siapapun.

Hanya tubuh telanjang Tara yang berlutut lemas dengan mata yang menatap kosong.

─Sejak awal kesadarannya sudah terjebak dalam genjutsu.

|XII|


Sheila
The Grand Illusionist

Kontol. Gini neh gara-gara gampang kemakan hoaks. Cuma gara-gara Tara yang emosian habis lihat berita di fb dan langsung bikin konpers, gw dan anggota tim gw yang lain jadi korban! Tara langsung dibekuk oleh para pendekar Sekte Jade Lotus, sebagaimana badan gw yang masih AFK.

Wagimin yang lagi cam sex sama emak-emak sange dibekuk tanpa melakukan perlawanan. Tititnya masih ngaceng waktu kepalanya dikarungin pake karung terigu segitiga biru.

Sementara itu, di kamar sebelahnya, Tikus dan Elin bukannya kabor malah ngedrama waktu diseret dalam keadaan telanjang bulat bak pelaku kumpul kebo yang diciduk Pak RW.

Oppa Tikus, daku tertjidoek!”

“Adik Elin! Tjinta kita tak akan bisa dipisahkan djeroedji besi!!!”

Oppaaaa!!!!”

“Adiiiiiiiiiiik!!!!”

“Meskipun kita terpisah jauh tapi hati kita akan selalu dekat! Rasakan a-a-a-a-a-a-ku!!!”

“Kekuatan cinta kita tak akan pernah rapuh! Ai ai ai ai ai ai ai asitheru!!!”

Sebelum pelukan mereka terpisah, keduanya masih sempat memberikan hand sign Saranghae.


kaya gini bentuknya

Cuma Ahmad Zainal yang melakukan perlawanan. Dia dipegangin rame-rame, tapi tangannya masih bisa mengepal gahar, mengacung jatmika ke udara, simbol orang-orang yang menolak tunduk di bawah tirani!!!!! Uwooooooh! Sohib gw neh emang radikal garis mainstream!!!

“ANA DIKRIMINALISASI!!!! ANA DIKRIMINALISASI!!!!! INI ADALAH KRIMINALISASI TERHADAP ORANG-ORANG YANG VOKAL TERHADAP PEMERINTAH!!!!! INI ADALAH KONSPIRASI REZIM!!! HIDUP AKAL SEHAT!!!!!”

Tapi Sheila nggak peduli. Nggak pakai proses pra-pengadilan apalagi pakai aksi demo bela Joni Kroco di tanggal-tanggal cantik. Kami berenam dijebloskan dalam penjara.

Tanpa sempat kabur ke luar negeri.

|XII|

Sorry. Harus berakhir seperti ini,” Sheila berkata berwibawa di atas singgasananya dalam balutan lingerie sutera tipis yang menampakkan lekuk tubuhnya.

Kami berenam dirantai dalam keadaan telanjang bulat, berlutut di tingkat terbawah tangga dari batu giok di bawah singgasana Sheila

Di sekeliling kami adalah balairung gigantis dengan tiang-tiang tinggi yang terbuat dari batu giok berwarna hijau membentuk arsitektur dengan atap-atap melengkung. Sementara di sekeliling kami terdapat ratusan siluman, manusia berkepala binatang bertubuh humanoid yang telanjang bulat dan menggilir para korban dalam sebuah pesta orgy beda spesies. Ratusan manusia, laki-laki dan perempuan, tak menyadari dirinya telah menjadi korban jurus ilusi Warisan Eyang cuma bisa mendesah-desah menikmati dicabuli oleh beragam siluman.

Gw langsung tahu di mana kami berada. Istana Siluman Tiryag!!! Sheila memerangkap kesadaran kami dalam dunia ilusi!!!

_________________________________
Jurus Ilusi yang memerangkap korbannya dalam Istana Siluman. Sehingga yang ada di otak mereka hanyalah nafsu birahi dan menjadi budak seks apra siluman (baca season ,2)
_________________________________

Bertahta di singgasananya, Sheila yang hanya mengenakan lingerie tipis yang menerawangkan bagian intim tubuhnya, menatap puas ke arah kami yang dirantai telanjang bulat bak hewan peliharaan.

“PENGECUT!!!!” jerit Tara emosi. “KALAU BERANI JANGAN PAKAI JURUS ILUSI!!!! BY ONE SINI! GUA JABANIN!!!”

Sheila tersenyum keji. “Elu yang mulai pertama dengan menyerang Mama gua, Kak.”

“Iya Shel. Kalau mau tangkap Tara aja Shel! Masa gua dan Tikus juga kena getahnya. Jangan gitu lah Shel. Masa elu gitu sama gua? Hiks… hiks….”

Sorry, Jon. Gua nggak mau ambil resiko, secara elu juga berencana mencuri tubuh Xiang Yu. Buat sementara, gua kurung kalian di sini sampai gua memutuskan nasib kalian.”

“Sheeeeeel…. masa elu tega gua ditusbol lagi, Sheeeeel... elu gak tahu gua udah kena gangbang geng klitih di bab 10…. hiks… hiks….”

“Tenang. Gua kagak sejahat itu membiarkan kalian digilir siluman teletabis. Sementara gua menyelesaikan negosiasi dengan utusan Papa. Kalian bisa enjoy wik-wik-wik di tempat ini ”

Lah. Gitu doang?

“─ tapi swinger. Hiya-hiya-hiya”

|XII|

“Hompimpa alaihom gambreng!”

“Hompimpa alaihom gambreng!!!”

“Gambreng!!!”

“Gaaaam… breng!!!”

Bhaaaa.

Setelah hompimpa. Akhirnya diputuskan: Elin vs Lord Baphomet. Tikus Vs Tara. Dan gw… ya elah… kenapa gw dapat pasangan si Wagimin yang udah senyum-senyum najong sambil ngocokin batang kontol ngelihat gw yang ngangkang lebar-lebar.

“Tidakh! Jangan paksa akuh melakukanh inih! Adikh Elinh!!! Kesucian tubuhkuh hanya untukh permaisurikuhhh…” Tikus menangis bombay, karena Tara yang telanjang bulat sudah berlutut di bawah pahanya dan menelan bulat-bulat batang tititnya. Wajah Tara yang lucu bergerak maju mundur mengoral Tikus yang menolak kesucian tubuhnya direnggut paksa.

Tapi emang nih benteng mesum membangkitkan sisi hewani kita yang paling tersembunyi. Berada dalam benteng Siluman tanpa sehelai benangpun di badan dan ditontonin sama berbagai macam siluman dalam keadaan telanjang bulat justru membuat sisi lonte Elin yang sehari-hari kalem menunjukan persona sebenarnya.

“PLAK!!!” kepala Anal alias Bapho ditampar Elin yang melotot gahar.

“EH, BNGZNT ANJK!!! HISAPIN MEMIAW GUA!!!!”

“Eh?”

“ELU BUDEK YA?!!!! JILATIN ITIL GUA, BURUAN!!!!”

“Astaghfirullah!!!”

“CEPET, DASAR MANTAN BEGAL!!!! PUASIN GUAAH!!!”

Ebuset. Di tempat ini Elin karakternya berubah jadi maniak seks!

Jenggot Anal dijambak, terus kepalanya dikangkangin. Dibekepnya Anal di selangkangannya, dipaksa jilatin memiawnya yang berbulu lebat kek hutan Amazon. Jembut Elin yang lebatnya melanggar HAM masuk-masuk ke lubang hidungnya dan membuat Anal bersin-bersin. Megap-megap gak bisa napas.

Tapi jambakan keras dan tamparan berkali-kali membuat Anal tak memiliki pilihan lain selain menelan lendir Elin yang beraroma terasi Puger…

Tubuh Elin yang mungil dan telanjang bulat menggelinjang binal mengangkangi wajah Anal sambil meremas payudaranya sendiri…

Tikus menangis dikhianati kekasihnya….

Anal menangis kesuciannya direngguth….

Anal aka Lord Baphomet, mantan begal yang dulu hobi merkosa emak-emak lewat, sekarang diperkosa sama kimcil lucu yang mukanya kaya artis korea….

Sekarang barulah gw yakin… Karma itu ada…

Tapi…

Gw…

SALAH GW APAAAAAH SAMPE DINISTAI GINI!!!

“Babe gimiiiin…. Jeannie kok dientooooth….hiks-hiks….” gw cuma bisa berurai air mata diperkosa sama bapak mertua gw sendiri.

─gw tulis pake PoV orang ketiga biar yang homophobic kagak jijik bacanya.

|XII|


Jeannie K
Biar ente enak bayanginnya

Wagimin yang telanjang bulat sans aja ngewein gw (dalam wujud Jeannie) yang notabene menantunya. Kaki si Jeannie yang jenjang dinaikin ke atas pundaknya. Bokongnya diremes-remes. Dan badan Wagimin yang perkasa bergerak mengewe tubuh montok yang cuma bisa menggeliat dalam rengkuhannya. Jeannie menggeleng menolak, tapi memiawnya yang memproduksi berliter-liter cairan pelicin tidak bisa membohongi apa yang diinginkan tubuhnya saat ini.

“Udah lah, Jeannie… dari duluh… babeh gimin… pengen banget ngentothih Jeannie…..” Si Wagimin merem melek kek ekspresi tukang kebon di cerbung KBB. “Nikmatin aja pisang ambon babeh Gimin… uwooooooh… kagak usah munafik neng…. neh memekhnya neng Jeannie juga udah basah bangeth….”

Jeannie melengguh pelan, berusaha memungkiri kenikmatan yang diberikan batangan berurat si Wagimin yang segede pisang ambon. Tytyd brutal si Wagimin yang menggesek dinding-dinding liang senggama Jeannie yang dipenuhi dengan ujung-ujung syaraf erogen membuat segala kelenjar di bawah perutnya bergetar mensekresikan cairan pelicin yang menimbulkan suara berkecipak mesum setiap kali ujung tumpulnya menyentuh mulut rahim Jeannie.

Jeannie membeliak penuh kenikmatan. Bibirnya yang tebel seksi cuma bisa mengeluarkan desahan-desahan lemah. Tubuhnya yang montok udah dipenuhi lelehan keringat yang menambah eksotis pemandangan tubuh bugil cewek bening yang diewe tubuh berotot item si Wagimin. Sepasang paha Jeannie masih bertumpu di pundak Wagimin, mengejang setiap kali pantat mertuanya menggenjot tubuhnya. Tetewnya yang montok tak luput dari penistaan si Wagimin, diremas-remas dan dipilin-pilin putingnya, sehingga akhirnya Jeannie tak tahan lagi mengeluarkan ceracau cabul dari bibirnya.

“Wik… wik-wik-wik… wik-wik… wik-wik-wik-aaaah…. ih-ih… ih-ih-ih… ih-ih-ih-aaaaaw……”

Tubuh montok Jeannie menggelinjang nikmat ketika dirasanya puncak kenikmatan itu semakin mengumpul di pangkal pahanya yang terasa semakin gatal. Lalu ketika ujung tumpul Wagimin menohok tepat pada g-spotnya, orgasmenya tiba.

Jeannie bahkan tidak bisa lagi mendengar kata-kata mesum apa yang keluar dari bibirnya. Semburan cairan orgasmik bercampur dengan urin yang menyemprot kencang menyertai rintihan nikmat ketika tubuhnya melejang-lejang digenjot si wagimin yang sepertinya juga udah mau muncrat.

“Aduuuuuh… aduuuuh Jeannie nyampeeeh… aduuuh… ngilu, be…. ngilu…. udaaah… memekh Jeannie ngilu…. ” Jeannie megap-megap sayu.

“Uwoooooooh… cakep banget elu kalau udah nyampeh, neng…..” ngelihat muka Jeannie yang tambah seksi habis orgasme, si Wagimin makin gelap mata.

Dicipoknya gw, eh maksud gw Jeannie pake mulutnya yang bau jengkol

“Hmmmmmh!!!!” Jeannie megap-megap histeris. Lidahnya masuk-masuk. Bulu idungnya nyolok-nyolok tajem.

“Bibir lu lembut banget, Jeeeen… mmmh…”

“JANGEEEEEK!!! BULU IDUNG LU MASUK-MASUK KE IDUNG GUA, ANJEEEEENK!!!!!!”

“UWOOOOOOOOH!!!!”

“CROT!!!!!!”

“Kyaaaah!”

Wagimin keluar di dalem.

Padahal ini masa subur gw.

Benihnya meleleh keluar dari dalam memiaw gw.

“Wagiminh…. apa yang kamuh lakukanh ke sayah, ituh… jahath…..”

To Be Contijon!!!
 
Bimabet
F**k.....
mbayangin Jeannie K diperkostion sm Wagimin.......
pengen :berbusa::berbusa::berbusa::berbusa::berbusa:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd