Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kakakku, hartaku

Status
Please reply by conversation.

Iron48will

Tukang Semprot
Daftar
22 Jul 2016
Post
1.009
Like diterima
1.495
Bimabet
Cerita ini hanya fiksi, tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun. Mohon untuk tidak diambil hati

Ami dan Ravi adalah kakak beradik yang merupakan yatim piatu. Mereka tinggal disebuah rumah kecil yang diberikan oleh om mereka. Ami sudah berkuliah sementara Ravi kelas 11. Ami merasa kini ia juga harus bekerja untuk membiayai kehidupannya bersama adiknya, maka dari itu selagi kuliah ia kerja sambilan disebuah rumah makan yang lumayan besar sebagai waiter, semenjak ada Ami rumah makan ini menjadi semakin ramai.

Hari ini rumah makan dimana Ami bekerja sangat ramai, mereka bahkan baru keluar setelah beres – beres pukul 11 malam, padahal biasanya jam 10 atau bahkan setengah 10 rumah makan ini sudah tutup. Ami berpamitan pada salah satu temannya karena ojek online orderan Ami sudah datang. Setibanya dirumah, Ami melihat rumahnya masih gelap, artinya Ravi belum pulang kerumah, Ami yang sudah sangat lelah menyalakan lampu dan memutuskan berbaring disofa sambil menunggu adiknya pulang. Pukul 1 pagi, Ravi baru sampai dirumah, ia membuka pintu depan, melihat kakaknya masih dengan pakaian kerjanya berupa polo hitam dan rok hitam yang sudah tersingkap memperlihatkan paha kakaknya yang putih mulus. Mata Ravi yang tinggal 5 watt kembali terang, ia mendekat perlahan kearah kakaknya agar ia tak terbangun, ia tertegun melihat paha mulus kakaknya serta payudaranya yang nampak sesak dengan polo hitam kerjanya. Ravi mulai mengelus pelan paha kakaknya, melihat tak ada reaksi dari kakaknya yang tertidur, ia menyibakkan rok kakaknya hingga CD putih kakaknya terlihat, Ravi menelan liurnya melihat keseksian kakaknya. Ravi mengambil smartphonennya dan memilih memotret kakaknya dengan rok yang sudah tersibak. Ia kembali melanjutkan aksinya, ia mengelus payudara kakaknya yang masih dilapisi BH dan polo, Ravi mencoba menarik keatas polo hitam itu, bagian pusar Ami mulai terlihat, semakin keatas semkain Ravi merasa ragu, ia melihat Ami tak merasa terganggu, mungkin ia merasa sangat lelah hari ini. Polo hitam itu semakin keatas, memperlihatkan tubuh Ami yang langsing dan tampaklah payudara Ami yang masih ditutupi BH hitam, Ravi kembali memotret kakaknya yang hampir telanjang itu. Ravi semakin penasaran melihat tubuh kakaknya, ia menyingkap BH Ami tampaklah payudara yang lumayan besar dan padat itu dihiasi puting bewarna pink. Penis ravi langsung tegang, ia langsung mengambil beberapa kali foto Ami. Ravi mendekatkan wajahnya ke payudara Ami sebelah kanan, lidahnya mulai menjulur keluar dan mengenai puting Ami. Ravi melihat sebentar kearah Ami, ternyata Ami masih terlelap, ia mulai menjilati puting Ami keatas kebwah berulang kali, melihat tak ada reaksi Ami akan bangun, Ravi mulai menyedot puting Ami “ ehhhh” terdengar desahan pendek dari Ami, Ravi sedikit kaget dan kembali melanjutkan menyedot puting Ami dan menjilatinya. Beberapa menit kemudian Ravi meremas halus payudara kiri Ami dan sesekali mencubit putingnya. Ami menggelengkan kepalanya dan sesekali mendesah. Ami merasakan semakin lama kalau ini bukanlah mimpi, ia berusaha menyadarkan dirinya, matanya mulai terbuka, ia melihat orang yang tak asing sedang menjilati dan meremas payudaranya, saat hendak berteriak, Ravi langsung membungkam mulut Ami karena ia mengetahui Ami sudah sadar “ kakak jangan berisik, kakak gak malu kalo sampai tetangga denger adik perkosa kakaknya?” Ravi mengancam Ami, “ kalau ngerti ngangguk “ Ravi melanjutkan dan Ami pun mengangguk, perlahan Ravi melepas bekapan tangannya “ kamu ngapain ngelakuin kayak gini? “ Ami bertanya sembari terisak “ lagian kakak tidur, masih paku baju kayak gini, terus roknya nyingkap “ Ravi membela “ kakak capek Vi abis pulang kerja “ Ami membalas “ ohh.. tapi sayang aku gak peduli “ belum hilang rasa kaget Ami, Ravi langsung mencium bibir Ami, Ami berusaha berontak namun tenaganya kalah dari Ravi. Hampir 5 menit berciuman, Ravi melepas ciumannya “ kakak mantep bener, kita lanjut ke kamar yuk ? “ ajak Ravi, Ami menggelengkan kepalanya, tak terima Ravi menjambak rambut panjang Ami dan memaksanya kekamar. “ jangan Vi, inget kita adik kakak “ Ami mulai menangis memohon pada adiknya sendiri, namun apa peduli Ravi, ia tetap menariknya kekamar. Sesampainya dikamar, Ravi menyuruh Ami untuk menuju ranjang, Ami sekarang hanya bisa menuruti permintaan Ravi, ia duduk ditepi ranjang, Ravi menutup pintu dan menghampiri kakaknya yang sedang duduk ditepi ranjang. “ buka semua pakaian kakak SEKRANG ! “ perintah Ravi, dengan sedikit ragu, Ami melepas polo serta BH nya, begitu pula roknya, namun ia tidak melepas CD nya “ aku bilang buka semua “ Ravi menghampiri kakaknya dan memaksa menarik CD Ami, Ami berusaha mempertahankan CD nya, ia mengatupkan kedu kakinya. Karena kesal, Ravi menampar Ami, dan pertahanannya melemah, Ravi langsung melepas CD Ami dan membuangnya kesembarang arah. Ravi kagum melihat vagina Ami yang ditumbuhu bulu halus karena Ami sering merawat vaginanya. Ravi membuka lebar kedua kaki Ami, wajahnya hanya berjarak beberapa centi dari vagina Ami. Ia langsung menjilati vagina Ami. Ami yang merasa vaginanya sudah dijilat Ravi, ia berusaha bangkit dan melawan, ia berusaha menjauhkan kepala Ravi dari vaginanya, namun kepala Ravi sudah seperti menempel di vaginanya “ ahhh ... udahhhh Vi....ahhhh “ Ami berusaha melawan namun sesekali desahannya terdengar.

Ami sudah mulai lelah melawan adiknya yang sudah dirasuki hawa nafsu yang besar, wajahnya mulai mengeluarkan keringat, beberapa helai rambut menempel ditenguk dan dahinya, peluhnya juga membasahi punggung Ami. Ravi akhirnya menemukan klitoris kakaknya, menggunakan tangan kanan Ravi memencet klitoris kakaknya, Ami merasa seperti tersengat listrik, ia kembali berusaha melawan namun usahanya tetap gagal, ia sudah sangat lelah. Ravi mulai merasa vagina Ami sudah mulai basah.

Kini posisi badan Ami dikasur sementara kakinya menjuntai kelantai dan ditengahnya ada Ravi yang sudah berdiri, Ami mengira penderitaanya telah usai, namun ia salah, Ravi melepas sabuk dan dasinya, ia meluruskan badan Ami agar seluruhnya dikasur, ia mengangkat kedua tangan Ami dan mulai mengikatnya ke masing – masing sisi kasur “ kamu mau ngapain ? “ Ami bertanya takut pada Ravi “ udahlah gak usah pura – pura bego. “ Ravi mulai melepas seragam SMA nya, Ami mulai ketakutan, tampakm penis yang sudah menengang dibalik kolor hitam Ravi.

Ravi duduk dipayudara Ami, memperlihatkan penisnya yang menengang, kolornya sudah dilepas. Ami ketakutan. Ravi mulai mengeluskan penisnya disekitar wajah Ami. Ami menutup matanya, tak berani melihat penis itu mengelilingi wajahnya, ia nampak jijik, namun tidak dengan Ravi, ia terlihat senang. Puas bermain diwajah kakaknya, Ravi kini beroindah duduk di bawah payudara Ami dan menjepitkan penisnya disela payudara Ami, ia menekan kedua payudara Ami dan menjepit penisnya, ia mulai memaju mundurkan penisnya disela payudara Ami. Terlihat cairan bening keluar dari lubang penis Ravi, Ravi memberhentikan kocokannya “ kak jilat dong, ujung penisku “ Ami meolak “ cepet “ Ravi memaksa, dengan sangat terpaksa dan jijik Ami menjilat ujung penis Ravi. Ami merasa rasa asin dari cairan itu dan sedikit bau pesing. Tubuh Ravi menggeliat karena penisnya dijilat oleh Ami.

Ravi meninggalkan Ami diranjang dengan posisi tangan masih terikat dimasing – masing ujung tempat tidur, Ravi mengambil CD Ami yang tadi ia lempar, lalu menyumpalkannya dimulut Ami. “ sekarang hidangan utama “ ucap Ravi semangat, wajah Ami terlihat takut, ia belum pernah melakukan ini. Ravi membentangkan kedua kaki Ami, menempatkan penisnya tepat pada lubang vaginanya, Ami berusah berontak, air matanya mulai membasahi pipinya. Penis Ravi berusaha memasuki lubang vagina yang masih sempit itu, Ami menutup matanya. Kepala penis Ravi mulai masuk kedalam vagina Ami. Ami mengeram menahan sakit ketika penis Ravi sudah masuk setengah. Tiba tiba Ravi langsung memasksa masuk penisnya menembus vagina Ami “ ehmmmmmmmm....ehmmmmmmmmm “ Air mata Ami kembali turun dengan deras, ia merasakan sakit yang amat sakit di vaginanya, Ravi telah mengambil keperawanan dirinya. Ravi merem melek saat penisnya dibiarkan adaptasi di vagina Ami. Setelah dirasa cukup, Ravi melihat ada darah keluar dari sela vagina dan penisnya.

Ravi merasa bangga bisa memperawani kakaknya. Ini pertama kali ia memperawani wanita, walaupun baru pertama kali memperawani wanita, ia sudah sering main wanita baik teman disekolahnya atau teman sepergaulannya tanpa sepengathuan Ami.

Ravi mulai menggenjot penisnya secara perlahan, Ami kembali merintih, mulutnya masih disumpal CD nya sendiri. Genjotan Ravi semakin cepat membuat payudara Ami bergoyang mengikuti irama goyangan tubuhnya, Ravi tak membiarkan payudara Ami menganggur, ia langsung meremas payudara itu. Ami menggelengkan kepalanya kekiri kekanan menahan rasa sakit di vagina dan payudaranya. Ravi menyempatkan mengambil smartphonenya sambil tetap menggenjot vagina Ami dan memfoto bagian atas tubuh Ami. Ia kembali meremas dan mencubit puting Ami, peluh semakin membanjiri tubuh Ami membuat Ravi semakin bersemangat mengentoti kakaknya sendiri. Ravi melihat ketiak Ami yang basah dan merasa tergoda untuk menjilatinya, saat menjilati ketiak Ami, Ami merasa sangat geli di ketiaknya.

Hampir 10 menit memperkosa Ami, Ravi merasa ia akan keluar, ia mempercepat genjotannya, terdengar bunyi benturan telur penis Ravi dengan bongkahan pantat Ami yang lumayan keras, dan “ crotttt......crottttt.....crotttttt......crottttttt “ terdengar beberapa tembakan sperma dari penis Ravi didalam vagina Ami, tubuh Ravi menegang. Lelehan sperma Ravi bahkan terlihat meleleh keluar dari sela – sela penisnya yang masih menyatu dengan vagina Ami. Ami kembali menteskan air mata, ia merasa sangat terhina.

Ravi membiarkan penisnya didalam vagina Ami dan mengecil sendiri dan terlepas sendiri. Saat sudah mengecil, ia melepas sumpalan CD dimulut Ami dan menyuruhnya membersihkan penisnya, Ami kembali menolak, Ravi langsung mengarahkan penisnya yang berlumur sperma dan sedikit darah itu kemulut Ami. Dengan sangat terpaksa Ami membersihkan penisnya. Ravi melepas penisnya, dan Ravi kembali memfoto Ami yang sedang telanjang serta payudara dan vaginanya yang baru saja dan dibobol. Ravi juga menyumpal lagi mulut Ami dan meninggalkannya begitu saja dalam keadaan telanjang dan terikat. Ami menangis maratapi nasibnya.

30 menit kemudian Ravi kembali. Ia melepas ikatan dikedua tangan kakaknya dan juga CD yang menyumpal mulutnya. Ami baru hendak berbicara “ nungging ! “ Ravi langsung menyuruh Ami. Ami memasang mimik heran “ NUNGGING ! “ perintah Ravi lagi, kesal karena perintahnya tak dituruti, Ravi menunggingkan kakaknya dengan paksa, lalu mengangkat pantatnya, ia langsung mengarahkan penisnya kembali ke lubang vagina Ami. “ ahhhhh “ Ami berteriak kesakitan “ stttt jangan berisik kak, mau ketahuan tetangga? Ami hanya menggeleng. “ ya udah nikmatin aja “ Ravi langsung menggenjot kakaknya. Ami bertumpu dengan tangannya dan lututnya. Ravi kembali meremas payudara Ami yang menggantung dan tangan satunya menampar pantat Ami yang sekal itu. “ ahhhh....ahhhh...sak.....ahhhhh “ Ami berusaha menahan rasa sakit yang dibuat adiknya pada dirinya. Ravi semakin mempecepat genjotannya, tak kuat Ami membenamkan wajahnya dibantal. Ia semakin keras meremas dan mencubit puting Ami. “ crotttt....crotttt....crotttt “ tembakan sperma kembali memenuhi vagina Ami walaupuntak sebanyak tadi. Ravi melepas penisnya dan kembali membalikkan posisi Ami telentang dan menyuruhnya menjilati penisnya. Rambut panjang Ami sudah menutupi sebagian wajahnya, apalagi ditambah peluhnya, membuat Ravi kembali terangsang, ia langsung memotret kakaknya dan langsung memperkosa mulut kakaknya, ia memaju mundurkan kepala Ami, karena memang belum pernah diperlakukan seperti itu, gigi Ami beberpa kali menggigit pelan penis Ravi, namun ia tak peduli, ia terus memperkosa mulut Ami, tak lama kemudian Ravi kembali keluar, ia menyuruh Ami menelan sperma yang sedikit itu, dengan terpaksa Ami menelan sperma itu agar tetap bisa bernafas. “ hahhh.hahhhh....hahhhh terlihat wajah Ami yang memerah karena kelelahan lalu tertidur dengan kondisi telanjang. Ravi mengabadikan momen ini dan memilih tidur bersama kakaknya.

“ woi bangunn, perekkk bangun “ seseorang seperti sedang menampar pipinya kanan kiri. Siapa lagi kalau bukan Ravi yang sedang menampar Ami dengan penisnya. Ami merasa sangat lelah “ kenapa dek? “ tanya Ami lemah. “ masakin gue nasi goreng “ perintah Ravi, kali ini ia menggunakan kata ‘ Gue “ dengan kakaknya. “ kakak capek dek, kamu perkosa kakak semalaman “ Ami membela “peduli apa gue? Sekarang gue laper dan gue minta elu masak “ Ravi semakin kesal “ atau gue share foto bugil lu telanjang “ Ravi mengancam, Ami kaget lalu menuju dapur dengan sedikit linglung san mengangkang karena lelah dan sakit di vaginanya. Saat hendak mengambil pakaiannnya Ravi melarangnya dan menyuruh Ami memasak dan melakukan semua aktifitas dirumah telanjang, Ami hanya bisa menurut. Ia mulai memasak nasi goreng sambil telanjang, Ravi merekam kakaknya dari berbagai angle, Ami merasa sangat risih direkam dalam keadaan telanjang. Ravin makan dengan lahap nasi goreng buatan kakaknya yang memang jadi favoritnya. Selesai makan, fantasi Ravi kembali aktif, ia menumpahkan minyak goreng ke tubuh kakaknya dan meratakannya hingga kaki =, kini semua tubuh Ami terlihat berkilau, Ravi memfoto kakaknya yang diolesi minyak itu. Ami mengeluarkan air matanya diperlakukan begitu oleh adiknya sendiri. Ravi kembali terangsang, ia langsung memperkosa kakaknya. Ami bertumpu pada wastafel yang berada dipojok dapur, ia perkosa adiknya dalam kondisi berdiri, ia menciumi bibir Ami dengan sangat ganas “ ahhhh.....ahhhhh.....ahhhhh....aahhhhh “ Ami mendesah keras saat diperkosa oleh adiknya. 10 menit kemudian Ravi merasa ia akan keluar, ia menyuruh kakaknya jongkok dan ia mulai mengocok penisnya dan mengeluarkannya diwajah kakaknya sebagian juga ada yang jatuh dipayudara dan sebagian mengenai rambutnya, Ami hanya menutup mata. Lagi dan lagi Ravi kembali memfoto kakaknya dan saat selesai diratakan sperma dimuka Ami ia kembali memotret kakaknya yang kini semua tubuhnya berkilau karena keringat, minyak dan juga sperma. Ami menangsis dipojok dapur sementara Ravi duduk melihat koleksi foto Ami dari semalam. Terlintas ide liar Ravi, ia melihat kakaknya yang masih memeluk kakinya mennagis dipojok dapur lalu tersenyum jahat “ gue dapet ide “ batin Ravi

------------------------------------ BERSAMBUNG ------------------------------------

Mohon kritik dan saran yang membangun, untuk karya yang lebih baik
 
Mantap hu,, cuma nama tokohnya jadi inget artis alay
 
mejeng pejwan dulu lah, :haha:
sekalian baca sambil nunggu ujan reda :baca:
 
Biasanya ane seneng genre yg sex under intimidasi gini. :jempol:
Tp penjabaran cerita suhu bikin ane malah sedih.
Inget kk cewe ane :sendirian:

Really nice fantasy hu :jempol:
 
Incest incest.. One of my fav

Tapi ini kesannya buru2 banget ya suhu.. Kaya mau bikin cerita sekali tamat.

Kalo ini cerita dikasih pengantar dulu mungkin agak mudah untuk diikuti
Misalnya rafi adalah bla blabla yang mulai berubah dan salah bergaul semenjak menjadi yatim piatu sehingga bla bla bla .etc
Lalu diusahakan detail diperhatikan suhu..
Misal
terdengar desahan pendek dari Ami, Ravi sedikit kaget dan kembali melanjutkan menyedot puting Ami dan menjilatinya.
..., Ravi sedikit kaget, menghentikan aksinya dan terdiam melihat reaksi kakaknya ...


Tapi mungkin ini cerita yang bagus.. Kalo melihat pembuka part pertama sdh seperti itu..

Semangat suhu, Suhu hebat sudah berani menulis cerita.. Tidak seperti nubie yg hanya pembaca setia
:semangat::beer::beer::beer:
 
mangstaffff...kakaknya dijual aja dijadiin lonte...ravi jadi germonya
 
waduh ngegas nih kayaknya si agan... baru awal-awal udah nancep aja

:adek:

lanjut gan... gas polll
 
numpang naro sendal
 
Bimabet
UPDATE
EPISODE 2

selamat menikmati

“ Ahhhhhhh “ desahan nikmat itu keluar dari seorang lelaki berkulit sawo matang berambut jabrik itu. Ia baru saja mencapai klimaks keduanya hari ini dengan posisi doggy style. Wanita yang baru saja ia setubuhi langsung ambruk setelah laki – laki itu melepas kedua tangannya yang ditarik oleh lelaki itu, siapa lagi kalau bukan Ravi dengan Ami, kakak beradik itu baru saja selesai melakukan persetubuhan. Dikamar yang hanya disejukkan oleh kipas itu terlihat Ami yang wajahnya memerah dan badannya yang berpeluh keringat.

Sudah lebih dari seminggu ini Ami harus melayani nafsu adiknya, baik sebelum berangkat kesekolah ataupun setelah Ravi pulang dari geng jalanannya. Ravipun juga jarang kesekolahnya, ia bangun sekitar pukul 9 lalu pergi tak jelas kemana. Ketika Ravi dirumah Ami dilarang mengenakan pakaian baik luar maupun dalam. Ravi sangat menyukai tubuh mulus kakaknya apalagi ketika ia sedang mencuci dan menjemur pakaian mereka, Ami mencuci pakaian dengan menggunakan tangan bukan mesin cuci. Setelah itu Ami harus telanjang kebelakang rumah mereka untuk menjemur pakaian mereka, rumah halaman rumah belakang mereka hanya dibatasi papan kayu yang tingginya kurang lebih 2 meter.

Hari sabtu pagi, Ami baru saja selesai menjemur pakaian dihalaman belakang rumah mereka Ami mengikat rambutnya kebelakang sehingga lehernya yang jenjang dan mengalir peluh terlihat sangat menggoda. Sementara Ravi didalam sedang asik menonton tv sambil makan nasi uduk. Ketika Ami ingin makan nasi uduknya Ravi memanggilnya dan menyuruhnya membawa bungkusan nasinya, Ravi mengambil bungkusan itu dan membukanya, lalu melanjutkan membuka CD nya, sehingga tampaklah penisnya yang sudah mengacung tegak. Ami masih heran apa yang akan disruh adiknya. “ sekarang lu masturbasi “ perintah Ravi santai, Ami pun lagi – lagi terpaksa mengikuti perintahnya. Ami duduk dan mulai meremas remas payudara kanannya dan tangan kirinya mengelus vaginanya, wajah Ami yang berkeringat menambah keseksian dirinya. Ravi semakin bersemngat mengocok penisnya “ masukin satu jari “ perintah Ravi, Ami langsung memasukkan jari telunjuknya dan mulai mengocok vaginanya, Ami tampak masih malu, ia merasa malu masturbasi dihadapan adiknya sendiri. “ sekarang 2 jari “ perintah Ravi lagi, jari tengah Ami pun amblas kedalam vaginanya ia masih memaju munurkan kedua jarinya. Tampak kedua jarinya sudah mulai basah “ makin kenceng “ Ami pun menambah empo kocokan dan “ ahhhhhhhh “ desahan panjang Ami terdengar, ia orgasme, Ravi pun mengeluarkan spermanya di atas nasi uduk yang hendak dimakan Ami. “ Sekarang lu makan ini gue mau liat “ perintah Ravi, Ami tanpa mencuci tangan dengan terpaksa memakan nasi uduk yang ditambah sperma itu “ gimana rasanya nasi uduk plus sperma ? hahhhahah “ Ravi mengejek Ami yang sedang makan itu. Ami hanya diam dan tetap makan. Setelah selesai makan, Ravi beranjak dari sofa ruang Tv dan hendak menuju kamar “ oh ya nanti malem lu ikut gue ke rumah temen gue “ perintah Ravi dan menutup pintu kamar. Ami bangkit dan mencuci piringnya dan piring yang diguanakan Ravi, Ami mencuci sambil menangis.

Jam 7 malam. Ravi sudah bersiap pergi kerumah temannya, ia menggunakan kaos polos hitam dan jaket jeans biru senada dengan celana panjangnya yang sudah sobek – sobek. Ia masih menunngu Ami. 5 menit kemudian Ami keluar, ia hanya berdandan seadanya ia menggunakan kemeja krem lengan panjang dan rok jeans navy selutut yang lumayan ketat. “ gak dandan aja lu bikin gue nafsu “ entah memuji atau menghina Ami. Mereka bersiap pergi menggunakan motor bebek Ravi.

Perjalanan yang lumayan panjang dan sedikit macet berhasil mereka tempuh, 45 menit kemudian mereka tiba dirumah Ravi yang sangat besar. Ravi memarkirkan motornya digarasi rumah itu, Ravi sangat hafal seluk beluk rumah itu. Saat ini mereka sudah tiba diruang tengah dimana ada 4 teman Ravi yang sedang asik mengeborol ditemani bir dan beberapa snack. “ woi brooo “ teriak Ravi menuju kerarah mereka, Ami mengikuti Ravi dari belakang, ia tampak malu – malu. “ Wow Ravi sudah dateng guys “ puji salah satu teman Ravi yang bisa dibilang gantengnya diatas rata – rata, ia merupakan blasteran sekaligus pemilik rumah. Ami juga mengenalnya, ia pernah datang beberap kali kerumah mereka. Lelaki itu bernama Jason. Sementara 2 lainnya masih bisa dibilang cukup ganteng. Rero badannya lumayan besar, rambutnya panjang sehingga menutup dahi dan sebagian mata kirinya. Maulana atau biasa dipanggil Maul, luamyan tinggi, berkulit putih, dan rambutnya selalu disisir kebalakang.

Ami tampak ragu dan tak enak berada diantara remaja laki – laki itu. “ kak Ami apa kabar? “ tanya Jason “ aku baik kok “ jawab Ami dengan senyum yang sedikit dipaksakan. Merekapun memulai pesta kecil mereka, mereka masih menonton pertandingan sepak bola Inggris di TV 24 inch itu. Ditengah – tengah pertandingan Rero berpindah duduk kesebelah Ami yang agak menjarak dengan mereka, ia sedang asik menikmati pertandingan itu. “ hai kak “ sapa Rero “ hai juga “ . Hening terjadi antara mereka, tiba – tiba Maul langsung merangkul Ami, ia mendekati wajahnya ke leher Ami, ia mencium wangi parfum favorit Ami “ kakak wangi bikin nafsu “ bau alkohol tercium dari mulut Rero yang berada dekatnya. Perasaan Ami mendadak tak enak, ia langsung menghampiri Ravi dan membisikinya adiknya “ Vi, pulang yuk “ pinta Ami “ pestanya kan belum dimulai kak, lagian pesta ini harus ada kakak “ Ravi menjawab, wajah Ami tampak takut, ia lalu berdiri, lalu berjalan mundur hendak berlari, namun Maul sudah berada dibelakangnya dan memeluknya keras, ia mulai meremas payudara Ami dari balik kemeja dan tanktop Ami, “ kyaaaa tolonggg, Vi tolong kakak “ Ami menjerit. Ravi, Aji, dan Maul hanya berdiri melihat Ami menjerit. Rero yang lebih tinggi dari Ami menciumi rambut Ami dan mencoba menciumi pipi Ami. “ Raviiiiiii, kamemphhhh “ belum selesai bicara mulut Ami sudah dicium oleh Rero dari belakang sambil terus meremas kedua payudara Ami. Ravi dan kawan – kawannya mengeluarkan Hp mereka dan mulai merekam aksi sahabatnya mencium Ami. Rero pun melepas ciumannya, Ami pun langsung teriak “ tolonggggg Raviiii “ “maaf kakak cantik, kakak mau teriak sekeras apapun gak bakal ada yang denger kak “ Jason memberitahu Ami “ breettt tiba – tiba Rero menarik kesamping kemeja Ami sehingga kancingnya jatuh berhamburan ke lantai, terlihat tanktop Ami yang bewarna senada dengan kemejanya begitu juga belahan dadanya. Maul mendekati Ami yang tangannya sedang ditahan Rero kebelakang sehingga Ami tak bisa lepas, Maul juga langsung meremas payudara Ami lumayan keras, ia mengangkat Tanktop Ami dan tampaklah payudara Ami yang bulat dan menggoda itu. Ami disuruh Ravi untuk tak memakai BH. Maul tampak terpana sekian detik lalu mulai menjilati puting sebelah kanannya. Ami menutup matanya menahan rasa di payudaranya. Jason yang sudah terangsang juga mulai mendekati dan menjilati payudara dan puting Ami sebelah kiri, sedangkan tangan kanannya meraba bagian vagina Ami yang masih tertutupi rok jeans dan CD itu. Rero pun juga menjilati kuping dan tenguk Ami, ia ingin membuat Ami terangsang, sementara Ravi merekam aksi kawan – kawannya menggunakan kamera smartphone terbaru Jason agar hasilnya maksimal. Tangan Jason mulai masuk ke bagian dalam rok Ami, tangannya menyusup dari bawah, tangannya sudah mencapai vagina Ami, ia lalu sedikit menggeser kesamping CD Ami lalu mulai mengelusi vagina Ami “ Ahhhhh “ Ami mulai mendesah karena perlakuan tangan Jason. Jason menemukan dimana klitoris Ami, ia langsung mencubit klitoris Ami yang membuat Ami mendesah dan sedikit kesakitan “ ahhhhhhhhhh “ desahan panjang Ami terdengar, Rero langsung menyambar bibir Ami, kepalanya mengadah keatas sehingga Rero mudah menciumunya. Kini Jason mulai menusukkan jari telunjuknya ke vagina Ami sambil terus menjilati dan sesekali menggigit puting Ami.

Kini 2 jari Jason sudah menusuki vagina Ami dengan sangat kencang, Rero melepas ciumannya di bibir Ami, agar mereka bisa mendengar desahan Ami “ ahhhh.ahhhhh.....ahhhhh...uuuu...ahhhhhhhh “ sambil menutup mata Ami mendesah karena kocokan kencang di vaginanya. Ravi yang merekam aksi mereka harus lebih banyak bersabar. “ ahhhhhhhhh “ desahan panjang Ami terdengar ia mencapai orgasme pertamanya, tubuhnya mengejang “ hahhahahaha , daritadi nolak tapi nyampe juga “ ejek Rero yang membuat Ami malu, Jason mengeluarkan tangannya dari dalam rok Ami, ia memperlihatkan jarinya yang sudah basah terkena cairan vagina Ami. Ami benar – benar merasa malu. Jason lalu menyuruh Ami menjilati jarinya yang basah, Ami sempat melirik Ravi sebentar, Ravi memberi isyarat “ Ya “ pada Ami. Dengan terpaksa Ami pun menjilati jari Jason yang dipenuhi cairan dari vaginanya. Mereka memberikan appluse pada Ami, bagi Ami ini seperti hinaan terbesar dalam hidupnya. Mereka menjauhi Ami kecuali Rero. Rero melepas ikatan tangannya pada Ami lalu berusaha melepas kemeja Ami dan juga tanktopnya. Tampaklah badan Ami yang mulus, payudara yang bulat dengan belahannya yang indah serta perutnya yang rata, mereka semua tertegun melihat tubuh indah Ami. Kini Rero berusaha melepas rok jeans Ami. Ami berusaha mempertahankan roknya, namun Ravi justru membantu Rero menarik lepas rok jeans itu, tampaklah kaki Ami yang panjang, mulus, pahanya yang tak terlalu besar sangat cocok dengan badannya, CD nya yang bewarna putih juga terlihat begitu juga sebagian vaginanya yang masih tampak ada cairan putih kental. Kini giliran Ravi yang berusaha melepas CD Ami. Ami tampak pasrah, ia lalu melebarkan kedua kaki Ami, tampaklah seluruh vagina Ami, wajah Ami memerah menahan malu. “ OK sekarang waktunya acara utama “ Jason memberitahu teman – temannya. Teman – temannya tampak senang, Secara tiba – tiba Jason menggendong Ami di pundaknya sehingga kini bagian pantat Ami tepat disebelah kepala Rero dan kepalanya menjuntai kebawah dibagian tubuh belakang Rero. Rero memanfaatkan keadaan itu untuk mengelusi dan menampar pantat Ami. Membuat Ami beteriak kesakitan. Mereka lalu menuju kamar tidur Jason dilantai 2.

Kamar Jason berukuran sangat besar, terdapat ranjang king size, TV 23 inch, PS, dan juga kamar mandi yang besar yang tersambung melalui sebuah pintu, dan 1 pintu untuk menuju balkon yang lumayan besar yang menghadap kebelakang rumahnya. Ami yang diangkut oleh Rero langsung dilemparkan ke ranjang yang berukuran ini diikuti oleh mereka sambil melepas seluruh pakaian mereka, sementara Ravi tidak melepas pakaiannya, ia hanya melihat aksi kawan – kawannya yang akan memperkosa Ami. Jason yang sudah telanjang langsung meniban tubuhb Ami yang terbaring di ranjangnya. Ia langsung menciumi bibir Ami. Ami masih menutup bibirnya rapat – rapat, Jasonpun menjilati bagian wajah Ami yang lainnya. Ami berusaha berontak, karena kesal Jason berniat mengikat tangan Ami namun, Ravi menahannya, ia memperlihatkan fotonya yang sedang telanjang, Ami pun terdiam, ia terlihat kecewa terhadap Ravi namun apa dayanya. Jasonpun melanjutkan aksinya, ia menciumi bibir Ami yang terpaksa ia buka, Ravi menjilati langit mulut Ami, ia memainkan lidahnya didalam mulut Ami, ia hanya memilih pasrah. Tangan Jason mulai beraksi di payudara serta vaginannya sementara lidah Jason sudah berpindah ke area ketiak Ami, ia menjilati keringat yang sudah berkeringat itu sehingga mengeluarkan bau khas yang membuatnya tambah bernafsu “ ahhhh...geliiii.hahahah..ahhhh “ antara mendesah dan geli Ami merasakan perlakuan dari sahabat adiknya. Jason melepas ciumannya ia melebarkan kedua kaki Ami. Ami sudah tau maksudnya, ia hanya berharap semoga ini cepat berakhir. Jason mulai memasukkan penisnya, Ami meremas bantal dan menggigit bibir bawahnya. Ketika kepala penisnya masuk, Jason langsung menghantam penisnya menembus vagina Ami yang masih sangat rapat walaupun sudah tak perawan itu “ ahhhhhhhhhhhhhhhhhh “ teriakan Ami terdengar sangat panjang dan keras, ia merasa kaget dan kesakitan ketika penis itu menembus vaginanya. Jason membiarakan penisnya beradaptasi di vagina Ami, lalu mulai memaju mundurkan penisnya secara perlahan dan semakin cepat, lalu tiba – tiba berenti lalu cepat, ia memainkan tempo tak menentu, membuat Ami keterusan mendesah, sementar Ravi masih merekam persetubuhan itu dari berbagai angle. Tak sampai 5 menit, Ami mencapai orgasme keduanya “ ahhhhhhh “ tubuhnya melengkung, membuat dadanya membusung lalu kembali rileks setelah menerima orgasme keduanya. Setelah melihat Ami rileks, Jason kembali mengentoti Ami, ia kembali memainkan tempo tak menentu membuat Ami mulai menikmati pemerkosaan dari Jason,namun logikanya masih bisa mengalahkan hawa nafsunya, ia menggigit bibir bawahnya agar bisa menahan desahannya. 10 menit berlalu, Ami merasa akan keluar lagi, ia berusaha menahan sekuat tenaga agar tak keluar lagi. Jason juga terlihat akan mencapai orgasme pertamanya dengan Ami, vagina Ami yang masih rapat membuat Jason tak terlalu kuat, ia mempercepat genjotannya dan meremas payudara Ami. “ kak gue mau keluar ahhhh “ Jason memberitahu Ami, namun Ami tak mengiraukannya, ia berusaha menahan gejolak tubuhnya yang ingin mencapai orgasme, namun usahanya gagal ia mencpai orgasme ketiganya dan Jason mencapai orgasme pertamanya. Wajah Ami memerah dan berkeringat walaupun AC dikamar Jason sudah dinyalakan dan cukup untuk mendinginkan ruangan ini. Wajah Jason terlihat sangat puas. Ia membiarkan penisnya mengecil dan keluar sendiri dari vagina Ami. Setelah penisnya lepas dari vagina Ami terlihat dari lubang vagina Ami yang baru saja dibobol Jason cairan putih, campuran anatara sperma Jason dan per – cum Ami sendiri. “ bro gue izin pamit ya “ izin ravi pada Jaosn “ ok Bos, jadi kakak lu nemenin kita sampai besok kan ? “ tanya jason “ iya besok sorean gue jemput lagi kakak gue, gue izin pergi ya “ Ravi menjelaskan lalu meninggalkan mereka. Ami yang mendengar itu hanya bisa diam saja, ia sudah tak kuat berbicara. “ nah selanjutnya giliran kalian “ Ravi mengizinkan Maul dan Rero untuk memulai giliran mereka.

Maul meminta Rero untuk mengangkat Ami. Ami hanya pasrah apa yang akan dilakukan pada mereka pada tubuhnya, kini Maul yang berbaring, penisnya sudah berdiri dengan tegak, Rero mengarahkan vagina Ami ke penis itu, secara perlahan – lahan rero menancapkan vagina Ami kedalam penis sahabtanya “ ahhh manteppp “ desah Maul ketika sebagian penisnya sudah ditelan vagina. Kini penis Maul sudah ditelan semua oleh vagina Ami. Payuadara Ami kini sudah dalam genggaman tangan besar Rero yang berada dibelakangnya, ia meremas – remas payudara Ami dengan kasar “a hhhh sakittt “ teriak Ami kesakitan, namun mereka tak peduli. Rero kini meninggalakan mereka berdua. Ami yang tak kuat menumpu tubuhnya dengan kedua tangannya yang sudah berkeringat itu di paha bagian atas Maul, tubuhnya sedikit membungkuk. Maul mulai menggerekan penisnya secara perlahan “ ehhhh...ahhhh “ desah Ami pelan, ia sangat lelah. Maul terlihat sangat menikmati perkosaan ini “ ahhh mantap bangetttt, masih serettt “ ceracau Maul. Ia semakin cepat menggerakan penisnya namun tak bisa maksimal karena Ami yang berada diatas. Maul menggeser tangan Ami yang ada dipahanya sehingga payudara Ami Ami kini bertemu dengan dada Maul yang bidang begitu juga muka mereka, Maul langsung menggunakan kesempatan itu untuk menciumi bibir Ami. Ami berusaha menghindar namun kepalanya sudah dipegang oleh Maul menghadap wajah Maul sehingga Ami tak bisa menghindari ciuman Maul.

Maul semakin kencang mengentoti Ami dengan posisi berbaring sambil terus menciuminya “ ehmmm...empmppp “ hanya lenguhan tak jelas yang keluar dari mulut mereka berdua. Jason yang melihat aksi mereka dari kursi dekat meja belajarnya yang tak jauh dari ranjangnya. Rero yang daritadi hanya melihat sudah tak tahan, ia menghampiri mereka berdua. Ia memberi isyarat ia akan ikut bermain yang hanya dijawab anggukan oleh Maul, ia menghentikan genjotan dan ciumannya. Akhirnya, Ami bisa bernafas, ia berusaha melawan namun pergerakannya sudah diantisiapasi oleh Maul sehingga usahanya gagal. Rero meludahi tangannya dan mengoleskan liurnya disekitar lubang anus Ami. Ami merasa terkejut “ kamu mau ngapain? “ tanya Ami ketakutan “ tenang kakak Pelacur, sakitnya Cuma bentar “ jawab Rero santai “ entar juga nikmat sendiri “ Rero melanjutkan. Ami mulai meneteskan air matanya dan berusaha berontak. Namun usahanya gagal, ia sudah tak punya banyak tenaga untuk melawan. Kini penis Rero mulai diarahkan ke lubang anus Ami. Ami berusaha menggerakan pantatnya agar ia bisa menghindari penis Rero. Rero langsung menampar keras bongkahan pantat Ami hingga menampakkan bentuk tangan Rero “ ahhhh ‘ Ami berteriak kesakitan. “ Jangan banyak gerak perekkk “ Rero memarahi Ami, ia mulai memasukkan penisnya yang panjang itu secara perlahan “ plisss jangan disitu, di vagina aja “ pinta Ami, air matanya mulai turun, namun permintaannnya tak digubris. Kepala penis Rero sudah masuk ke lubang itu, ia kembali memasukkan penisnya lebih dalam lagi “ erghhhhh “ Ami mulai merasakan sakit saat lubang anusnya dibobol oleh penis Rero. Kini penis Rero sudah hampir setengah masuk, Ami sudah menangis karena sakit dilubang anusnya tak kuat ia tahan “ udahhhh sakittt “ lagi – lagi Ami memohon “ blessss “ penis Rero langsung dipaksa membobol anus Ami yang masih kering didalamnya “ arghhhhhhhhhhhhh “ teriakan Ami melengking, memekakan kuping orang disekitarnya terutama Maul yang berada paling dekat dengannya. Anus Ami terasa lecet saat penis Rero menghujamnya tanpa aba – aba. “ erghhhh sempit banget jingggg “ Rero juga membiarkan penisya beradaptasi di anus Ami. Setelah membiarkan beberapa saat Rero mulai menggerakan penisnya secara perlahan “ arghhhhh sakittt udahhh cabutt “ Ami tak bosan untuk memelas, walaupun tau itu takkan berhasil. Kini giliran Maul yang menggerakan penisnya juga. Ini merupakan double penetrartion pertama sekaligus tersakit yang pernah dialaminya. Saat penis Maul masuk, penis Rero keluar begitu juga sebaliknya “ ahhhh....ahhhh....sakitttt “ Ami mendesah. Pantantnya diremas – remas oleh Rero.

Hampir 20 menit kemudian, tempo Maul jadi berantakan, ia semakin mempercepat gerakan penisnya di vagina Ami. “ Ahhhhh....ahhh ....mantapppp.... gue pengen keluarrrr “ ceracau Maul. Ami juga merasakan ia akan keluar juga dan mereka keluar secara bersamaan, mengetahui hal itu Rero mengehntikan gerakannya, membiarkan mereka berdua menikmati klimaks mereka. “ tuh kan keluar lagi “ ejek rero kepada Ami. Maul mencabut penisnya. Badan Ami diangkat sedikit oleh Rero agar Maul bisa keluar. Maul berguling ke samping lalu duduk “ bersihin kontol gue buruan “ perintah Maul. Ami menolak, namun kepalanya diarahkan secara paksa ke penisnya. Akhirnya penis itu masuk kedalam mulut Ami. Maul menggerakan kepala Ami maju mundur, Rero juga mulai memaju mundurkan penisnya di anus Ami. Beberapa menit kemudian Maul melepas penisnya dari mulut Ami lalu meninggalkan mereka berdua di ranjang “ bakal nambah deh gue bayarnya “ tiba – tiba Jason berbicara “ yang penting puas, lu kan punya banyak duit “ balas Maul mengambil air dingin dari kulkas mini yang ada dipojok kamar.

Ami yang menungging, kepalaya dibantal, ia tak menggunakan tangannya sebagai penumpu karena sudah tak kuat. Rambutnya menutup sebagian wajahnya. Badannya sudah berkeringat, membuat Rero semakin bernafsu mengentotinya. Rero menambah tempo genjotannya dan Rero mencabut penisnya dari lubang anus Ami lalu membalikan tubuh Ami kembali telentang, Rero menyibak rambut Ami yang menghalangi wajahnya dan juga ia mengocok penisnya tepat didepan wajah Ami, lalu “ crottt....crottttt...crottt...crotttt “ lebih dari 5 semburan sperma muncrat mengenai wajah Ami bahkan sampai rambutnya. “ hahhhh...hahhhh...hahhhh “ Rero tampak terengah – engah. Jason mengambil smartphonenya lalu memotret wajah Ami yang belepotan sperma dan mengirimnya kepada Ravi. “ penis lu masih tegang aja bro “ Jason melihat penis sahabatnya yang masih tegak walau sudah klimaks “ gue hebat, gue pengen mulai ronde kedua “ sebut Rero sambil mengarahkan penisnya ke vagina Ami. Ia meremas – remas dengan keras vagina Ami sambil mengentotinya. Tak sampai 10 menit Rero mencapai klimaks keduanya, semprotan spermanya juga tak sebanyak saat pertama tadi.

Kini giliran penis Jason dan Maul yang kembali tegang “ double penetration yuk ? “ ajak Maul ke Jason “ ayooo, keluarnya diluar ya. “ “ gampang “ mereka berdua memasukkan penis mereka ke vagina dan anus Ami. Ami hanya bisa pasrah menerima perlakuan dari sahabat adiknya. Jason dilubang vagina dan Maul di anus Ami. Ami masih merasakan sakit yang amat di lubang anusnya, namun apa peduli mereka. Mereka kembali mengentoti Ami di dua lubang itu. Sementara Rero sudah terlihat sangat lelah. 5 menit kemudian Jason dan Maul merasa akan klimaks mereka mencabut penis mereka dan mengocok berbarengan didepan wajah Ami. Kembali tembakan sperma dari 2 orang mengenai wajah dan rambutnya bahkan ada yang jatuh ke leher Ami. Mereka memfoto Ami yang wajahnya sangat penuh dengan sperma dan menyuruhnya membersihkan penis mereka secara bersamaan. Ami memainkan lidahnya untuk membersihkan kedua penis itu dan sesekali memasukannya kedalam mulutnya. Mereka pun tertidur karena kelelahan, apalagi Ami, ia langsung tak sadar setelah membersihkan penis Jason dan Maul. Mereka tertidur telanjang, penis yang basah oleh air liur dan Ami yang kedua lubangnya masih menganga dan wajahnya yang berlumuran sperma. Mereka berempat tertidur dalam 1 ranjang.

Bersambung


 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd