bijikematengan
Semprot Kecil
- Daftar
- 10 Jan 2018
- Post
- 55
- Like diterima
- 214
Amat sangat ditunggu part 2nya om
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA Karena Dirimu, Sinka (Season 2 dari "Paket Komplit" Sinka, Si Senior Kampus) (Part 4) (Last Part)
- Thread starter axelovers
- Start date
Amat sangat ditunggu part 2nya om
aesthetics
Tukang Semprot
- Daftar
- 18 May 2017
- Post
- 1.121
- Like diterima
- 74
singka lucu anjir, wuwu iyuth akuw
axelovers
Guru Semprot
semoga dlm minggu ini, udah ada
axelovers
Guru Semprot
axelovers
Guru Semprot
wokeee, suhu
- Daftar
- 8 Jan 2018
- Post
- 214
- Like diterima
- 0
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Cara update cerita bungShare begimane bung? Sharelock holmes ?
- Daftar
- 8 Jan 2018
- Post
- 214
- Like diterima
- 0
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Jadi harus nunggu 7hari dulu ya bung baru bisa bikin thread
- Daftar
- 8 Jan 2018
- Post
- 214
- Like diterima
- 0
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Siap bung makasih buat infonya membantu sekali buat pemula sepertiku ini yang tidak tau apa apa
axelovers
Guru Semprot
share gimana maksudnya??? share ke permukaan???
axelovers
Guru Semprot
yes, bnr sekali
Sami13
Semprot Kecil
- Daftar
- 15 Jun 2011
- Post
- 70
- Like diterima
- 5
Part 1
Semenjak kejadian 1-bulan yang lalu, hubungan ku dengan Sinka berdiam diri satu dengan yang lain atau lebih tepatnya break, bagiku untuk sementara waktu. Aku merasa bodoh, bodoh sekali... Karena mengkhianati orang yang aku sayangi dan dia juga menyayangiku. Setiap bertemu dengannya di kampus maupun di daerah kost, Sinka selalu buang muka. Dan untuk kakaknya yang bernama Naomi, aku tidak mempedulikannya karena aku hanya mengganggapnya patner sex.
Apakah Sinka mau memaafkanku...??? Aku pun tidak tau. Tetapi aku harus meminta maaf ke dia karena memang aku melakukan kesalahan fatal.
-----XXX-----
Pagi hari dihari jumat yang cerah. Aku serta sebagian panitia – panitia acara, sedang mempersiapkan acara untuk esok hari. Acara tersebut merupakan acara culture Jepang yang isi acaranya tentang kebudayaan Jepang, hobby – hobby Jepang, dan lain – lain. Aku terpilih menjadi ketua panitia perlengkapan dan aku juga menunjuk Oby sebagai wakil jika aku tidak bisa mengerjakan yang harus aku kerjakan. Aku juga mengetaui kalau Sinka juga menjadi panitia, tetapi entahlah panitia apa.
1-Hari digunakan untuk mempersiapkan acara untuk esok hari, maka kelas untuk hari ini ditiadakan dan digantikan oleh tugas yang harus dikumpulkan hari selasa.
“By, tolong bantu anak -anak yang lain” kataku yang menunjuk sebagian orang yang mengangkat besi tenda
“Sip – sip”
Disaat aku sedang membantu yang lain, aku melihat Sinka dan Naomi melewatiku begitu saja tanpa menyapaku sama sekali. Ku lihat Sinka menggunakan pakaian olahraga dengan jaket jeans berwarna putih dan Naomi juga mengenakan pakaian yang sama dengan Sinka. Hanya berbeda warna pakaian olahraga.
“Caranya minta maaf gimana ya???” kataku dalam pikiran
Setelah membantu teman – teman yang lain, aku melihat jam tanganku sudah menujukan pukul 1-siang dan aku menyuruh teman – teman semua untuk istirahat sejenak. Aku menuju kamar kost untuk mengambil barang yang akan digunakan untuk panggung acara. Setelah mengambil barang yang akan digunakan untuk panggung acara, aku keluar dari kamar kost ku dan melihat Sinka sendirian menuju kamar kostnya.
“Sin???”
Aku pun seperti biasa dicueki oleh Sinka dan aku mulai berjalan menuju kampus. Entah perasaan apa yang berada dipikiranku setelah aku berjalan, aku berpikiran jika sekarang Sinka sedang melihatku berjalan menuju kampus. Setibanya aku berada di tempat acara untuk esok hari, aku memberikan alat – alat yang ku bawa.
“By, lu bisa atur sebagian orang...??? Kepala gw lagi puyeng”
“Lu langsung balik ke kost aja... Kalo udah kelar, gw kabarin”
“Thanks ya...”
-----POV Author-----
“Aku kangen kamu, Rino...”
Sinka melihat foto Rino dan dirinya di handphonenya. Foto yang menjadi saksi dimana Rino memintanya untuk menjadi pasangannya.
-----POV Author End-----
Setibanya aku didepan kamar kost, terpikirkan olehku cara untuk meminta maaf ke Sinka dan tepat ketika cuaca sekarang sedang mendung menuju hujan. Dengan cepat aku masuk ke kamar kost dan menuliskan sebuah pesan di sejarik kertas kecil yang akan aku tempelkan didepan pintu kamar kost Sinka.
“Ketika aku sadar beribu-ribu bintang mulai berkerlap-kerlip”
“Sinar bulan, terbayang wajah”
“Perasaan ingin melindungi semakin bertambah besar”
“Dalam masing-masing nilai terpenting kita”
“Ada kepribadian yang penuh warna”
“Sambil saling berselisih”
“Kita saling mengakui satu sama lain, saling memuji”
“Mulai muncul cinta yang baru”
Itulah sepenggal lagu Jepang yang aku coba terjemahkan sendiri. Lagu itu menemaniku disaat aku menulis surat yang akan aku gunakan nanti untuk meminta maaf kepadanya. Setelah menulis surat, aku langsung menuju depan kamar kost Sinka dan ku tempelkan surat yang aku bikin.
-----XXX-----
Pukul 5-sore dan aku sudah menunggu di warteg yang bersebrangan dengan kost aku. Cuaca saat itu memang sudah hujan cukup deras. Aku pun cukup khawatir dengan Sinka karena mungkin dia tidak bisa ketempat yang aku maksud.
Tidak menunggu lama aku melihatnya menunggu menggunakan payung di tengah – tengah parkiran kendaraan kost yang menghadap ke kamar kostku. Dengan sigap aku langsung menuju dibelakangnya.
“Rino kemana ya...??? Kok lama???”
Ketika dia ingin melangkah menuju depan kamar kostku, tiba – tiba...
“Hai, Sin...”
“Rino...???” kata Sinka yang kaget
“Kamu mau kan maafin aku yang hina ini???” kataku yang langsung memegang pundaknya
Rintik – rintik hujan yang membasahi badanku, semakin banyak membasahi badanku dan mulai membasahi badan Sinka walaupun dia sudah menggunakan payung. Entah kenapa tiba-tiba Sinka meneteskan air mata menatapku yang juga terdiam di hadapannya.
“Maafin aku karena kesalahan kemarin... Aku tau aku salah karena bermain dibelakang”
“Aku menyadari kalau aku bodoh... Aku harap kamu mau memaafkan aku... Aku enggak apa – apa kalo kamu enggak mau maafin aku”
Tiba – tiba Sinka langsung membuang payungnya dan langsung memelukku dengan eratnya. Dia pun menangis disaat pelukan eratnya kepadaku.
“Aku maafin kamu kok... Aku kangen sama kamu, Rino...” bisiknya disela – sela pelukan
“Maafin aku yang hina ini, Sin”
Sinka mulai melepaskan pelukannya. Aku tersenyum sebentar dan mulai mencium bibirnya dengan lembut. Sinka yang sempat kaget sesaat lalu memejamkan matanya. Kami berdua berciuman di tengah guyuran hujan yang sudah membasahi badan kami berdua.
“I love yo, Sin...” kataku disela – sela ciuman
“Love you too...”
Sinka mulai mengalungkan tangannya di leherku dan mencium bibirku dengan lembut. Lidahnya langsung masuk ke rongga mulutku dan langsung bermain dengan lidahku. Suara decakan bibir dan lidah disaat kami berdua ciuman, kalah dengan suara guyuran hujan yang sudah membasahi badan kami. Tidak menunggu lama, Sinka menarik tanganku menuju kamar kostku. Dengan Sigapnya aku buka kamar kostku dan aku kunci pintunya untuk berjaga – jaga.
Kami berdua langsung membuka semua pakaian yang menutupi badan kami berdua. Sinka pun langsung mendorongku menuju kasur dan dia langsung menindih badanku dan menggesek – gesekan vaginanya ke penisku. Dengan senyum nakalnya, dia mulai mencium bibirku lagi. Aku menikmati perlakuan yang diberikan oleh Sinka.
“Sin... Enakkkkkk......”
Dia pun terus menggesek – gesekan penisku dan aku pun mulai merasakan gatal diujung penis. Sinka dan aku orgasme untuk pertama kalinya setelah sekian lama kami berdua tidak melakukan hubungan badan.
“Rino... Aku mau kamu....”
Aku dengan sigap mengarahkan penisku ke vaginanya. Sinka mulai menurunkan badannya dan mulai menggerakan pinggulnya keatas – kebawah. Kedua tanganku menyentuh payudaranya disaat Sinka menggerakan pinggulnya. Tangan kananku mengelus – ngelus puting payudara kanannya dan tangan kiriku memutar – mutarkan payudara kirinya.
“Rinoooo.... Akuuuuu..... Enakkkkkkkkk.... Ahhhhhhhh”
“Disituuuuuuuu...... Ohhhhhhhhhhhhhh.........”
Suara desahannya membuatku makin bersemangat untuk menggarap Sinka.
“Rinooo... Pengennnn.... Keluarrrrrrrr”
Aku pun langsung memeluknya dan menggerakan pinggulku dengan cepat. Tanpa aba – aba, ku ledakan spermaku 5 hingga 7-kali lebih didalam vaginanya. Aku memegang dagunya dengan perlahan dan ku cium pipinya dan bibirnya dengan lembut.
“Rino... Makasih yaaaa...”
“Aku yang harusnya bilang makasih...”
Suara handphone ku berbunyi dan ternyata berasal dari Oby. Aku pun melihat isi pesan dari Oby kalau semua sudah disiapkan dan tinggal menunggu hari h acara dimulai. Aku pun menyuruh Sinka untuk kembali ke kamar kostnya dengan segera karena aku takut dia sakit karena kehujanan tadi.
Setelah aku pun juga membersihkan diri, aku menuju kampus dan melihat keadaan sekitar untuk acara sudah siap.
“Thanks ya, by...”
“Santai aja...”
-----XXX-----
Pagi hari, pukul 9, hari sabtu. Aku berada di acara kampus. Aku pun menggunakan kostum Ultraman Hikari yang ku sewa dari teman komunitas. Ku lihat Sinka menggunakan kostum Arale.
“Rino, enggak kesempitan ya???”
“Enggak kok, Sin...”
Karena sebentar lagi bagian aku tampil dipanggung aku menuju panggung dengan segera. Di panggung aku memperagakan gaya – gaya bertarungnya Ultraman Hikari dan gaya saat mengeluarkan jurus. Setelah itu pun, aku memperagakan saat melawan monster dan muncul sosok Ultraman Evil yang bernama Camilla didepanku.
Cukup lama kami berdua memperagakan gaya bertarung diatas panggung dan setelah selesai memperagakan gaya bertarung, aku melepaskan kepala Ultraman Hikari untuk berkenalan dengan orang yang menjadi Ultraman Camilla dibelakang panggung.
“Bagus banget tadi... Namanya siapa???”
Cukup kaget bagiku karena yang menjadi Ultraman Camilla adalah seorang perempuan. Aku pun kaget setelah dia membuka kepala Ultraman Camilla.
“Ruth Sitanggang, kak... Panggil aja Ruth”
“Nama kakak siapa???”
“Rino...”
“Muka kakak mirip host Ultraman Geed...”
“Bisa aja...”
“Ngomong – ngomong, boleh minta kontak???”
Bersambung...
Blom da kisah lanjutannya suhu..??
axelovers
Guru Semprot
coba cek indexnya... ketauan ngak dibaca bnr nih hehe
Sami13
Semprot Kecil
- Daftar
- 15 Jun 2011
- Post
- 70
- Like diterima
- 5
axelovers
Guru Semprot
Wuaahh,, salah quote suhu..
Maafkan nubie yg hina ini..
semoga senang dgn cerita ane
axelovers
Guru Semprot
Part Spesial (Part 2)
Aku pun kaget karena tiba – tiba Rona mengajak aku ketemuan lagi, setelah pertemuan yang terakhir ketika kami berdua ketauan oleh Sinka. Tetapi ada rasa yang mengganjal dihati ini. Entahlah perasaan apa itu, tetapi aku merasakannya berdebar – debar.
-----XXX-----
Siang hari dihari Jumat, seperti biasa aku menuju kampus bersama Oby dan teman – teman yang tinggal di kost tempatku tinggal selama mendalami ilmu perkuliahan. Setibanya dikelas, aku dan Oby sedikit berbicara tentang tugas dan tokusatsu yang akan diluncurkan oleh produsen asal Jepang.
“By... Bentar lagi Tsuburaya bikin ultraman baru”
“Ultraman apaan???”
“Masih simpang siur sih kalo itu... Kemungkinannya sih itu pas tengah tahun”
“Patut ditunggu sih, apalagi lu hahahahahahaha”
“Pasti lah”
Tidak menunggu lama, dosen yang mengajar kelas aku tiba dan selama 1 ½-jam kami semua diajarkan tentang sejarah – sejarah perfilman Jepang. Setelah kelas selesai, aku pun langsung kembali menuju kost karena ingin bersiap – siap bertemu dengan Rona.
-----Flashback-----
“Besok, jangan lupa ya...”
“Kalo sempet ya, Ron”
Kami berdua mengakhiri pembicaraan melalui videocall dan aku melanjutkan tugas kampus yang harus diselesaikan hari ini. Kami berdua janjian untuk bertemu disalah satu mall didaerah Kemang esok hari pada waktu 4-sore.
-----Flashback End-----
Setibanya disebuah mall didaerah Kemang, aku menunggu di tempat santai yang terbuka. Ku menunggu selama ½-jam, menanti kehadirannya.
“Maaf ya nunggu lama”
Suara itu tidak asing ditelingaku. Aku mencoba menengok kebelakang dan ternyata perempuan tersebut adalah Rona. Dia pun tersenyum ke hadapanku setelah aku menengok kebelakang.
“Enggak apa – apa kok...”
“Tumben kamu enggak dandan banget”
“Lagi males aja”
“Aku lebih suka gitu sih”
“Suka gimana?”
“Kamu yang enggak dandan banget... Lebih keliatan natural”
Ku melihat dia menggunakan kemeja bergaris dan celana jeans biru muda. Lekuk pantat kebawah begitu menggoda ketika dilihat.
“Duduk dulu aja... Kamu pasti capek pas kesini”
“Enggak kok... Mau jalan – jalan sekarang, Rino???”
“Boleh...”
Kami berdua jalan – jalan melihat – lihat isi mall yang berada didaerah Kemang. Aku berada dibelakangnya ketika kami berdua berjalan menyusuri mall dan sesekali ku lihat pantatnya yang cukup menggoda.
Ketika menghampiri toko pakaian, sesekali dia menunjukan baju yang akan dia beli ke aku untuk ditanya apakah pantas dipakai atau tidak.
“Rino... Ini cocok kalo aku pake?”
“Selama kamu suka, aku juga suka kok”
Perasaan ini, sama saat kami berdua jalan berdua disebuah mall didaerah Senayan. Aku sangat suka perasaan ini.
“Love me tender,”
“Love me sweet,”
“Never let me go.”
“You have made my life complete,”
“And I love you so.”
Itulah sepenggal lirik lagu berasal dari salah satu penyanyi dari amerika yang merupakan idolaku, Elvis Presley yang berjudul love me tender.
-----XXX-----
Setelah dia menunjukan pakaian yang ingin dia beli ke aku, kami berdua pun menuju kasir untuk membayarnya. Karena aku sesekali ingin membahagiakan Rona, aku pun membayarkan pakaian yang dia beli.
“Rino... Serius enggak apa – apa kamu yang bayar???”
“Sesekali boleh lah aku bahagiain temen sendiri hehe” kataku yang memberikan kartu kredit ke penjaga kasir
“Makasih banget, Rinoooo!!!!!!!!” katanya yang memelukku dari belakang
“Rona, udah...!!! Ini ditempat umum tau”
“Emang kenapa...??? Kamu suka kan dipeluk sama aku???”
“Suka sih”
Setelah membayar pakaian yang dipilih oleh Rona, dia tetap memelukku sampai sekarang. Celaka kami berdua, aku seperti melihat ada yang memfoto kami berdua. Entah siapa yang memfoto kami berdua.
“Siapa yang foto...??? Semoga aja enggak disebar di sosmed” kataku dalam pikiran
Aku tidak tau siapa yang memfoto kami berdua. Tetapi aku mempunyai firasat kalau orang yang memfoto kami berdua secara diam – diam itu adalah orang yang tidak asing bagi kami berdua.
Aku menawarkan Rona untuk makan berdua di foodcourt mall dan dia mengiyakan ajakanku. Tidak menunggu lama setelah kami berdua memesan makanan, makanan yang dipesan tiba dan ku lihat dia memakan makanan itu dengan lahapnya.
“Rona, jangan cepet – cepet makannya... Nanti kamu keselek loh”
“Biarin... Biar kamu makin perhatiin aku”
Entah kenapa dia berbicara seperti itu ke aku. Apakah dia hanya memancing untuk aku menggodanya atau untuk aku lebih memperhatikannya...??? Aku tidak tau.
Setelah makan, Rona memberitaukan ke aku kalau esok hari dia akan perform theater di show 2 dan dia menyuruhku untuk menonton.
“Rino... Besok nonton aku perform ya”
“Aku enggak janji bisa, tapi aku usahain buat liat kamu perform ya”
“Janji ya?” katanya yang menunjukan jari kelingking
“Janji”
Aku pun mengantarkannya pulang, setelah kami berdua makan bersama. Diperjalanan, kami berdua berbincang – bincang mengenai aktifitas masing – masing selama kami berdua tidak bertemu.
“Kamu ngapain aja pas enggak ketemuan sama aku?”
“Ya seperti biasa aja, Rona... Kerjain tugas kampus, nonton film ultraman”
“Masih banyak juga aktifitas yang lain”
“Kamu sendiri???”
“Latihan sama perform doang”
“Emangnya kamu enggak kuliah?”
“Lagi kerjain skripsi sih”
“Semangat ya... Aku doain lulus tepat waktu”
“Makasih ya, Rino... Love you”
“Hah???”
“Eee... Enggak kok”
“Makasih ya”
Rona memelukku dengan eratnya ketika aku mengantarkannya menuju kostnya. Setibanya di kostnya dia menawarkan aku untuk masuk, tetapi aku menolaknya karena aku ingin beristirahat.
-----XXX-----
Malam hari dihari sabtu, aku berada didalam theater JKT48. Aku menepati janjiku ke Rona untuk melihatnya tampil dan aku berada di posisi row 2, tempat aku duduk untuk melihatnya. Selama perform, aku terus melihatnya dan sesekali juga dia melihatku dengan senyumnya yang khas itu.
Setelah perform, aku ingin mengantarkannya pulang agar dia sampai di kostnya dengan selamat. Tetapi dia menolak ajakan aku karena tidak ingin merepotkan aku. Ketika aku tiba di parkiran motor ber-cc besar, notifikasi sosial media berbunyi dismartphoneku dan ku lihat Rona share foto dengan pakaian yang kubayar untuknya kemarin dan kulihat balasan – balasan yang berasal dari fansnya yang mengomentari dia share foto. Karena Rona jarang sekali yang namanya share foto ketika selesai perform.
“Buru – buru balik ke kost dah... Besok harus gereja pagi” kataku dalam pikiran
Ku nyalakan motorku dan langsung ku pacu dengan cepat diperjalanan. Hampir 1-jam perjalanan menuju kostku dan tiba dengan selamat. Setelah aku turun dari motorku, aku melihat Naomi yang menunggu didepan kamar kostku.
“Ngapain nih nunggu depan kost?” kataku dalam pikiran
Bersambung...
Aku pun kaget karena tiba – tiba Rona mengajak aku ketemuan lagi, setelah pertemuan yang terakhir ketika kami berdua ketauan oleh Sinka. Tetapi ada rasa yang mengganjal dihati ini. Entahlah perasaan apa itu, tetapi aku merasakannya berdebar – debar.
-----XXX-----
Siang hari dihari Jumat, seperti biasa aku menuju kampus bersama Oby dan teman – teman yang tinggal di kost tempatku tinggal selama mendalami ilmu perkuliahan. Setibanya dikelas, aku dan Oby sedikit berbicara tentang tugas dan tokusatsu yang akan diluncurkan oleh produsen asal Jepang.
“By... Bentar lagi Tsuburaya bikin ultraman baru”
“Ultraman apaan???”
“Masih simpang siur sih kalo itu... Kemungkinannya sih itu pas tengah tahun”
“Patut ditunggu sih, apalagi lu hahahahahahaha”
“Pasti lah”
Tidak menunggu lama, dosen yang mengajar kelas aku tiba dan selama 1 ½-jam kami semua diajarkan tentang sejarah – sejarah perfilman Jepang. Setelah kelas selesai, aku pun langsung kembali menuju kost karena ingin bersiap – siap bertemu dengan Rona.
-----Flashback-----
“Besok, jangan lupa ya...”
“Kalo sempet ya, Ron”
Kami berdua mengakhiri pembicaraan melalui videocall dan aku melanjutkan tugas kampus yang harus diselesaikan hari ini. Kami berdua janjian untuk bertemu disalah satu mall didaerah Kemang esok hari pada waktu 4-sore.
-----Flashback End-----
Setibanya disebuah mall didaerah Kemang, aku menunggu di tempat santai yang terbuka. Ku menunggu selama ½-jam, menanti kehadirannya.
“Maaf ya nunggu lama”
Suara itu tidak asing ditelingaku. Aku mencoba menengok kebelakang dan ternyata perempuan tersebut adalah Rona. Dia pun tersenyum ke hadapanku setelah aku menengok kebelakang.
“Enggak apa – apa kok...”
“Tumben kamu enggak dandan banget”
“Lagi males aja”
“Aku lebih suka gitu sih”
“Suka gimana?”
“Kamu yang enggak dandan banget... Lebih keliatan natural”
Ku melihat dia menggunakan kemeja bergaris dan celana jeans biru muda. Lekuk pantat kebawah begitu menggoda ketika dilihat.
“Duduk dulu aja... Kamu pasti capek pas kesini”
“Enggak kok... Mau jalan – jalan sekarang, Rino???”
“Boleh...”
Kami berdua jalan – jalan melihat – lihat isi mall yang berada didaerah Kemang. Aku berada dibelakangnya ketika kami berdua berjalan menyusuri mall dan sesekali ku lihat pantatnya yang cukup menggoda.
Ketika menghampiri toko pakaian, sesekali dia menunjukan baju yang akan dia beli ke aku untuk ditanya apakah pantas dipakai atau tidak.
“Rino... Ini cocok kalo aku pake?”
“Selama kamu suka, aku juga suka kok”
Perasaan ini, sama saat kami berdua jalan berdua disebuah mall didaerah Senayan. Aku sangat suka perasaan ini.
“Love me tender,”
“Love me sweet,”
“Never let me go.”
“You have made my life complete,”
“And I love you so.”
Itulah sepenggal lirik lagu berasal dari salah satu penyanyi dari amerika yang merupakan idolaku, Elvis Presley yang berjudul love me tender.
-----XXX-----
Setelah dia menunjukan pakaian yang ingin dia beli ke aku, kami berdua pun menuju kasir untuk membayarnya. Karena aku sesekali ingin membahagiakan Rona, aku pun membayarkan pakaian yang dia beli.
“Rino... Serius enggak apa – apa kamu yang bayar???”
“Sesekali boleh lah aku bahagiain temen sendiri hehe” kataku yang memberikan kartu kredit ke penjaga kasir
“Makasih banget, Rinoooo!!!!!!!!” katanya yang memelukku dari belakang
“Rona, udah...!!! Ini ditempat umum tau”
“Emang kenapa...??? Kamu suka kan dipeluk sama aku???”
“Suka sih”
Setelah membayar pakaian yang dipilih oleh Rona, dia tetap memelukku sampai sekarang. Celaka kami berdua, aku seperti melihat ada yang memfoto kami berdua. Entah siapa yang memfoto kami berdua.
“Siapa yang foto...??? Semoga aja enggak disebar di sosmed” kataku dalam pikiran
Aku tidak tau siapa yang memfoto kami berdua. Tetapi aku mempunyai firasat kalau orang yang memfoto kami berdua secara diam – diam itu adalah orang yang tidak asing bagi kami berdua.
Aku menawarkan Rona untuk makan berdua di foodcourt mall dan dia mengiyakan ajakanku. Tidak menunggu lama setelah kami berdua memesan makanan, makanan yang dipesan tiba dan ku lihat dia memakan makanan itu dengan lahapnya.
“Rona, jangan cepet – cepet makannya... Nanti kamu keselek loh”
“Biarin... Biar kamu makin perhatiin aku”
Entah kenapa dia berbicara seperti itu ke aku. Apakah dia hanya memancing untuk aku menggodanya atau untuk aku lebih memperhatikannya...??? Aku tidak tau.
Setelah makan, Rona memberitaukan ke aku kalau esok hari dia akan perform theater di show 2 dan dia menyuruhku untuk menonton.
“Rino... Besok nonton aku perform ya”
“Aku enggak janji bisa, tapi aku usahain buat liat kamu perform ya”
“Janji ya?” katanya yang menunjukan jari kelingking
“Janji”
Aku pun mengantarkannya pulang, setelah kami berdua makan bersama. Diperjalanan, kami berdua berbincang – bincang mengenai aktifitas masing – masing selama kami berdua tidak bertemu.
“Kamu ngapain aja pas enggak ketemuan sama aku?”
“Ya seperti biasa aja, Rona... Kerjain tugas kampus, nonton film ultraman”
“Masih banyak juga aktifitas yang lain”
“Kamu sendiri???”
“Latihan sama perform doang”
“Emangnya kamu enggak kuliah?”
“Lagi kerjain skripsi sih”
“Semangat ya... Aku doain lulus tepat waktu”
“Makasih ya, Rino... Love you”
“Hah???”
“Eee... Enggak kok”
“Makasih ya”
Rona memelukku dengan eratnya ketika aku mengantarkannya menuju kostnya. Setibanya di kostnya dia menawarkan aku untuk masuk, tetapi aku menolaknya karena aku ingin beristirahat.
-----XXX-----
Malam hari dihari sabtu, aku berada didalam theater JKT48. Aku menepati janjiku ke Rona untuk melihatnya tampil dan aku berada di posisi row 2, tempat aku duduk untuk melihatnya. Selama perform, aku terus melihatnya dan sesekali juga dia melihatku dengan senyumnya yang khas itu.
Setelah perform, aku ingin mengantarkannya pulang agar dia sampai di kostnya dengan selamat. Tetapi dia menolak ajakan aku karena tidak ingin merepotkan aku. Ketika aku tiba di parkiran motor ber-cc besar, notifikasi sosial media berbunyi dismartphoneku dan ku lihat Rona share foto dengan pakaian yang kubayar untuknya kemarin dan kulihat balasan – balasan yang berasal dari fansnya yang mengomentari dia share foto. Karena Rona jarang sekali yang namanya share foto ketika selesai perform.
“Buru – buru balik ke kost dah... Besok harus gereja pagi” kataku dalam pikiran
Ku nyalakan motorku dan langsung ku pacu dengan cepat diperjalanan. Hampir 1-jam perjalanan menuju kostku dan tiba dengan selamat. Setelah aku turun dari motorku, aku melihat Naomi yang menunggu didepan kamar kostku.
“Ngapain nih nunggu depan kost?” kataku dalam pikiran
Bersambung...
Terakhir diubah:
axelovers
Guru Semprot
maaf buat part spesial "part 2", ngak ada euenya dan cuman sedikit ceritanya 
Similar threads
- Poll
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
