Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

black_magnuM

Semprot Baru
Daftar
11 Nov 2014
Post
47
Like diterima
181
Bimabet
halo para suhu croters, ini merupakan postingan pertama nubi di forum beloved kita ini jadi mohon nubi diarahkan apabila nubi salah jalan. Tuntunlah nubi pada kebenaran.

Ngomongin soal sex, nubi mau menyajikan sebuah kisah pengalaman yang sudah dibumbui dan ditaburi sedikit drama yang akan dibungkus dalam sebuah cerbung. Setiap pengalaman yang berbeda akan nubi kasih juga judul yang berbeda berdasarkan isi ceritanya. Dan nubi akan berusaha mengungkapkan cerita nubi ini secara baik dan detail sehingga pembaca juga dapat merasakan sensasi tersendiri saat membacanya. Nantinya bakalan ada sebuah chapter panjang dengan subjudul yang berbeda beda. Jadi, jika tulisan nubi ini masih terlihat berantakan mohon dimaklumi berhubung ini pertama kalinya nubi nulis di forum manapun.

Langsung aja ya ke bagian pertama.

Cerita ini menggunakan alur campuran. Mohon agar pembaca mampu memahami perpindahan setiap alur yang terjadi.

PART 1

Gue tersentak dari keasikan bermain PES di laptop gue ketika melihat wanita cantik yang berdiri terdiam di pintu kamar gue. Putri yang saat itu lagi tiduran di paha gue langsung bangun dan beranjak menjauhi gue. mata wanita cantik itu terlihat sayu berpindah pindah memandangi gue dan Putri yang saat itu hanya memakai tanktop dan celana pendek. Dengan senyum kecil seakan gak percaya dengan kehadirannya gue berdiri dan mendekat untuk memastikan kalau dia bukanlah halusinasi. Hanya senyum kecil yang di hadirkannya saat gue sudah berada di depannya. Tubuhnya gue peluk dengan erat ketika tangannya masih diam tak beranjak. Ocha, yang saat itu gue sadari lagi berdiri di pintu rumah gue langsung masuk kedalam kamar dan menarik Putri keluar dari rumah itu. Keadaan yang memungkinkan gue untuk mengucapkan sepatah kata membuat gue melepaskan pelukan erat gue dari tubuhnya. Gue memegang pipinya dan mengelap air mata yang keluar mengalir di pinggiran pipinya.
PLAKK!!...
sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiri gue sehingga gue sadar kalau dia benar benar nyata.

“bukan pertemuan kayak gini yang aku mau” ucapnya tertangis saat menjatuhkan tubuhnya lagi dalam pelukan gue.



PUTRI

Nama gue anto (nama samaran dengan kearifan lokal). Saat ini gue berumur kurang lebih 25 tahun. Tinggi 170 cm, kulit sawo matang, gak ganteng dan gak jelek jelek amat. Namun banyak cewek yang bilang kalau gue punya kharisma tersendiri dari cara gue bicara dan menatap orang. Gak ngerti sih maksudnya apaan, tapi kalau boleh jujur, mata gue emang memiliki daya tarik tersendiri. Gak jarang tatapan gue menimbulkan perkelahian tanpa sebab. Yah mungkin ini dulu lah basa basi perkenalannya, kalian pasti jijik kalau ngebayangin cowok.

Semuanya diawali kira kira dua tahun yang lalu saat gue pulang ke kota asal hendak menghadiri pesta pernikahan abang gue sendiri. Bisa dibilang abang gue merupakan anak kebanggaan dari keluarga besar gue karna selain pintar dan baik, abang gue juga sangat mirip dengan mendiang ayah gue. Gue yakin bakalan rame anggota keluarga besar gue yang datang menghadiri pesta tersebut.

Pukul 4 pagi gue nyampe dirumah. Tenda pernikahan sudah terpasang rapi menghiasi rumah gue. Gue masuk menyalami anggota keluarga yang pada saat itu udah mulai bangun untuk siap siap menjalankan kegiatan pernikahan tersebut. Gue lihat abang gue yang udah kebelet banget pengen nikah. Dan nyokap gue yang terharu melihat anak pertamanya bakal menempuh hidup baru. Gue pun juga ikut bahagia dengan keadaan tersebut dong.

Pernikahan pun selesai pada pagi itu. Abang gue resmi menjadi suami anak orang. Namun untuk saat ini mereka belum bisa berkeringat bareng karna mereka juga harus duduk dipelaminan besok harinya. Selagi anggota keluarga besar gue yang lain datang satu persatu, gue membantu banyak persiapan untuk pesta pernikahan hingga sore harinya gue merasa ngantuk banget karna selama 12 jam perjalanan pulang ke kota asal, gue gak tidur karna bawa motor. Bisa dibilang gue gak tertidur selama 30 jam lebih sejak kemarennya. Di belakang rumah gue terdapat sebuah rumah besar 2 lantai milik tetangga gue yang baru dibangun namun belum dihuni oleh pemiliknya. Mereka fine fine aja meminjamin rumah mereka untuk keluarga besar gue yang diprediksi bakalan membludak kedatangannya. Rumahnya masih setengah jadi, ada beberapa pintu yang belum terpasang namun lantai dan dinding udah selesai dikerjain. Gue langsung aja nyelonong dan mencari spot yang bagus untuk tidur berhubung masih sedikit keluarga besar gue yang juga tiduran disana.

Hari pesta pun akhirnya tiba. Pagi pagi sekali gue udah disuruh bangun, disodorin kopi dan disuruh bersiap siap buat nyambut tamu. Walau jengkel dibangunin pagi hari, gue merasa senang karna semua kakak adek sepupu gue pada datang. Mereka pasti udah gede gede sekarang. Gue pun menyusul ke lantai dua dimana telah terjadi keberisikan oleh adek adek sepupu yang berkumpul setelah sekian lama. Gue mengenali seluruh anggota keluarga gue yang berada disitu dari tante tante dan om om gue, kakak dan adek sepupu gue semua gue salamin. Namun ada satu cewe yang gak gue kenal sama sekali lagi berada dipojokan dekat tangga berbalut selimut sambil mainin hp-nya. Dia cuma sendirian bersama koper pakaian didekatnya. Gue tanyain setiap om dan tante gue namun gak satupun yang kenal doi. Gue perhatiin lagi dan mencoba untuk mengingat siapa tau dia adalah anggota keluarga jauh gue. Doi melihat kearah gue diikuti sebuah senyumin kecil yang ramah. Gue mulai berpikir mungkin itu keponakan atau anggota keluarga yang punya rumah disuruh buat jagain rumah. Yaudah, biarin aja.

Lelah melayani tamu undangan, gue mengambil kopi dan segera ke lantai dua rumah tetangga gue buat istirahat sambil nyebat juga pengen lihat lagi cewe cakep yang gak gue kenal itu. Namun disana kosong ga ada siapa siapa, yaudah gue pun nyebat di balkon belakang rumah yang kebetulan dekat dengan tangga. Lagi asik asiknya gue nyebat ada suara langkah kaki menapaki tangga tersebut dan muncullah sesosok ibuk-ibuk yang udah belasan tahun gak gue jumpai bersama dengan cewek cakep yang gak gue kenal tersebut.
“anto?”
“nnggggg... ibu mir? Apakabar bu udah lama gak ketemu?”
“...baik nto, kamu udah gede ya sekarang ganteng lagi, kerja dimana sekarang?”
“anu bu masih kuliah hehehe.” Tunggu dulu, kalau ini ibu mir berarti cewek ini????
“.... oh masih kuliah toh. Putri aja udah nyambung S2 nih” jawab ibu mir sambil merangkul cewe itu kesebelahnya. “udah ketemu ama Putri? masih ingat kan pacar kamu dulu?"
“iiihh mami apaan sih” jawab Putri malu malu.
Mendengar ucapan ibu mira gue juga ikutan malu mengingat kalau dulu waktu kecil gue dan Putri sering main bareng.
“heheh Putri, apakabar?”
“baik... ”
“yaudah berduaan dulu sana nostalgianya. Mami mau kebawah lagi”

*Flashback*
Dari umur 4 tahun, gue dan Putri emang sering main bareng dikarenakan bokap kami bekerja di satu perusahaan yang sama dan sering mampir mampiran kerumah ataupun berangkat keluar kota bareng. Saat berangkat keluar kota, bokap lebih sering ngajak gue ketimbang abang gue, begitu juga bokapnya Putri lebih sering ngajakin Putri ketimbang abangnya, Putra. Namun keluarga Putri mutusin pindah kekota lain ketika bokap gue meninggal saat gue kelas 4 sd. Masih teringat gue ama Putri yang dulunya dekil, jorok, bandel dan jahat sekarang malah berubah jadi cewek manis yang pemalu. Gue juga masih ingat ketika gue masuk kelas 4 sd, merupakan pertama kalinya gue tau bentuk dan rupa yang namanya pepek. Saat itu kami lagi bermain di kebon belakang rumah Putri. Bokap kami ada urusan kerja dan nyokapnya Putri, ibu mir, lagi ke pasar. Tahun itu merupakan pertama kalinya Putri yang baru masuk kelas 3 sd mengenal yang namanya biologi atau dulu saat sd dikenal dengan IPA. Putri memaksa gue buat pipis karna dia pengen tahu gimana bentuknya titit kalau lagi pipis, sebagai imbalannya dia juga bolehin gue buat ngelihat dia pipis. Dan dengan polos tololnya kami pipis sambil liat liatan. Anjer.
“kamu pernah nonton film mama papa belum?” tanya Putri
“belum, emang filmnya apaan sih?”
“gak tau juga, tapi abang aku sering nonton bareng temennya kalo lagi dirumah”
“trus kamu gak ikutan?”
“gak dibolehin..... coba nonton yuk”
“yuk” dengan polosnya tanpa tahu apa itu film ‘mama papa’.
kaset ‘mama papa’ yang baru diambil di kamar bonyoknya Putri langsung di ekse di dvd player. Dan terlihatlah adegan ‘mama papa’ tersebut. Melihat film itu kontol gue ikutan ngaceng diikuti pekik tawa Putri yang ngelihatnya dikala kami lagi melakukan riset terhadap tubuh masing masing saat menyimak adegan demi adegan di film tersebut. Dan juga beberapa kali pada hari itu kami mencoba melakukan beberapa praktek adegannya namun hanya sebatas sentuh sentuhan aja tanpa ada eksekusi yang sebenarnya. Nah, pada saat kelas satu smp lah gue baru sadar kalau film ‘mama papa’ yang pernah gue tonton bareng Putri disebut bokep oleh khalayak umum.
***

Hari itu gue lebih banyak ngehabisin waktu dengan Putri daripada melayani tamu undangan. Beliin tambahan kue pesta, nambahin pesanan catering minuman dan juga kami keliling keliling kota melihat tempat tinggal Putri dulu, sd-nya dulu dan banyak hal lainnya kami lakuin sampai malam datang pukul 12 tepat dan tamu pesta udah gak ada lagi. Sebagian keluarga gue ada yang tidur, ada yang ngerumpi, ngeberesin pesta dan ada juga yang nyanyi-nyanyi. Gue dan Putri mojok di sebelah kiri balkon yang emang terlihat samar samar dari area lantai 2 rumah. Kami cerita banyak hal tentang masing masing kami setelah belasan tahun gak bertemu. Dari cerita dan tanggapan Putri mengenai cerita gue, gue menarik kesimpulan kalau Putri bukanlah cewek baik baik mengingat ternyata dia juga kuliah di kota yang sama dengan gue hanya saja kami beda universitas dan dia juga tau gimana dunia gemerlapnya kota tersebut. Hal itu membuat niat setan gue terpancing sehubung udah hitungan mingguan gue belum ngeue.
“lu cantik juga ya sekarang”
“.... ah bisa aja lu” jawab Putri yang terlihat kaget mendengar kata kata gue.
“pasti banyak ya cowok yang ngincar lu. Playgirl lu pasti”
“eelllah boro boro ngincar ada yang mau aja gue udah sukur” jawab Putri sambil ngebalikin bola matanya kearah gue.
“ah bohong, masa secakep lu gak ada”
“ iya beneran, gak ada yang mau ama gue, gue kan jahat sering bikin cowok nangis. Lu aja nangis dulu sama gue”
“enak aja, kapan gue nangis oi”
“duluuuuu, waktu main ‘mama papa’-”
Putri langsung nutupin mulutnya dan memalingkan wajahnya dari pandangan gue. Tapi gue paham maksudnya Putri, dia juga lagi sange atau mungkin ngasih kode ke gue buat nyamperin dia kalau ntar kami udah balik ke kota. Kesempatan ini gak boleh gue sia siain.
“gimana gak nangis. Lu nyubit pala kontol gue kenceng gitu. Pake di tarik tarik lagi” Jawab gue sambil ketawa.
Putri mencoba pura pura terlihat syok terdiam karna gue masih ingat kejadian ‘mama papa’ tersebut. Gue tau cewe kayak gini, sangean tapi malu malu. Dari samping gue perhatiin mata coklatnya yang sayu, bulu matanya yang lentik, hidungnya yang pesek pesek mancung dan bibirnya yang hampir dikategorikan ke dalam bibir kulum. Tipis diatas agak berisi dibawah namun bukan tebal. Rambut panjangnya yang terurai serta rambut halus di deket tengkuknya membuat gue yakin kalau Putri ini orangnya sangean. Paling nggak gue harus bisa mendapatkan bibirnya terlebih dahulu sebelum menjamah area lainnya dikemudian hari. Tetap memegang pagar balkon, gue coba mendekatkan kepala gue kewajahnya Putri. Putri pun merespon dengan menolehkan sedikit kepalanya kearah gue dan sedikit mundur. Tanpa ragu gue menpercepat gerak kepala gue sambil merhatiin bibirnya Putri yang asoy makin mengundang. Putri pun mulai memejamkan mata daaaaaannnnn......... bertemulah bibir kami. Gue emut emut bibir atasnya Putri dan dibalasnya dengan emutan di bibir bawah gue. kepala gue udah mereng ke kanan tapi kepala Putri masih tegap berdiri. Gue coba untuk memasukan lidah gue kedalam bibirnya, sial! Putri menghentikan ciuman tersebut lalu mendorong gue menjauh. Suasana pun berubah hening untuk beberapa saat.
“jangan diulang kayak gitu...”
“maaf put.... gue khilaf”
yah anjing, batal deh niat gue buat ngecobain dia dikemudian hari.
“orang rame... ntar keliatan... kan malu” jawab Putri diiringi sedikit senyum dibibirnya.
Mendengar ucapan itu gue bingung ini cewek mau apa nggak sih?? Putri lalu melihat ke arah gue dan melebarkan senyumnya. Weeww ini kesempatan! Putri mau ciuman hanya saja jangan ditempat yang bisa dengan mudah terlihat oleh orang. Gue harus bawa ni cecan ke tempat sepi dan mencoba ngajakin dia ngentot. Gue harus bisa!! Tapi gimana cara bawa dia ke tempat sepi malam-malam gini ya? Oh iya, LANTAI TIGA KOSONG!!

bersambung...
 
Terakhir diubah:
terimakasih buat suhu suhu yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita nubi ini. kritik dan sarannya akan nubi tampung untuk memperbaiki lagi cerita ini.
Part 2 menyusul besok atau kalo udah sampe di page 2
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd