Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Keseharian Budak Tambang nomor 216

wopca

Suka Semprot
Daftar
11 May 2021
Post
2
Like diterima
8
Bimabet
maaf newbie mau coba buat cerita
semoga suka
menerima kritik dan saran
--
Keseharian Budak Tambang nomor 216


“Bugh” sebuah tendangan kasar memaksaku untuk bangun. Suara gemerincing rantai dan pemandangan barisan gadis-gadis bermuka muram dengan pakaian karung goni bekas yang menenteng peralatan tambang berjalan menuju tempat mereka bekerja memulai hariku pagi ini,seperti biasa.

aku bergegas bangun sebelum terkena cambuk, namun rasa berat dari belenggu besi yang mereka pasang di leherku agak membuatku kesulitan. Dan lagi kakiku kembali terasa perih karena lecet akibat tergesek belenggu di kaki ketika berjalan,luka yang tak pernah sembuh karena terus tergesek setiap hari.

ugh,kapan aku akan terbiasa,bahkan aku masih merasakan gatal dari karung goni bekas yang kugunakan sebagai pakaian. Segera kuambil belencong milikku dan bergabung ke dalam barisan para tawanan menuju tambang.

Namaku… entahlah, aku sudah lupa, disini aku hanya dipanggil sebagai 216 ,kalau kalian masih belum paham dari ceritaku diatas, aku adalah seorang budak tambang. Aku bekerja menambang batu bara di sebuah tambang yang tersembunyi di sebuah kota kecil,tanpa bayaran selama 18 jam sehari,dengan kaki yang dirantai dan sebuah collar besi sebagai penanda kalau aku adalah budak milik tuanku.

Aku sudah lupa berapa lama aku menjadi budak,sulit menghitung waktu jika kamu harus fokus bekerja setiap hari tanpa henti. Aku harus bekerja sekeras mungkin untuk memenuhi kuota harian jika tidak ingin tidur dalam keadaan kelaparan. Jika kuota terpenuhi pun yang kudapat hanya semangkuk kecil bubur dingin yang sedikit basi dan berlendir yang baunya saja sudah membuat mual,namun pilihannya hanya makan atau kelaparan. Kelaparan akan membuat lemas dan semakin sulit untuk memenuhi kuota, belum lagi ancaman cambuk dan siksaan berat jika gagal memenuhi kuota, jadi mau tak mau aku terpaksa menelan bubur yang menjijikkan itu setiap hari, beruntung jika ketika bekerja aku menemukan serangga, cacing, atau makhluk kecil lainnya. Anggap saja cemilan tambahan untuk menambah tenaga.

TRANG!!!TRANG!!!TRANG!!!TRANG!!!

Entah sudah berapa jam aku bekerja hari ini, sudah ratusan atau mungkin ribuan kali kuayunkan belencong ini menghantam batu bara di dalam gua ini. Keringat bercucuran membasahi tubuhku dan seluruh otot terasa sakit karna bekerja tanpa istirahat, tapi cambukan para penjaga jauh lebih sakit daripada sakit otot yang aku rasakan sehingga aku paksakan untuk terus mengayun sekuat tenaga. Tapi tetap saja cambuk2 itu mendarat di punggung, pantat,dan pahaku sebagai pengingat atas statusku atau sekedar keisengan penjaga-penjaga tersebut.

Setelah berjam-jam kemudian, akhirnya aku berhasil memenuhi kereta batu bara milikku, artinya aku telah memenuhi kuota hari ini, segera kudorong kereta ini menuju tempat pengangkutan sekaligus tempat mereka membagikan makanan. Bersusah payah aku mendorong kereta yang beratnya berkali-kali berat tubuhku, aku harus cepat karna jika aku sampai di tempat pengangkutan setelah peluit berbunyi, aku akan dianggap tidak memenuhi kuota yang artinya tidak mendapat jatah makanan dan siksaan yang sangat amat berat dan menyakitkan. Belenggu di kakiku seakan berkompromi dengan para penjaga untuk lebih menyiksaku, gesekan mereka di luka-luka bekas gesekan sebelumnya yang belum kering(dan mungkin tidak akan pernah) terasa sangat perih dan membuatku kesulitan untuk berjalan mendorong, belum lagi jalur yang kutempuh mendaki menambah penderitaanku saat ini.

PRIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIT!!!! Bunyi peluit terdengar nyaring di seantero tambang, beruntung aku telah berhasil sampai di tempat pengangkutan tepat waktu, segera kuambil mangkukku dan bergegas menuju post pembagian ransum. “Hei,aku melihatmu nyaris terlambat tadi, kamu memang berhasil tapi tetap saja harus dihukum karna lamban” kata penjaga yang bertugas membagikan bubur untuk para budak. Glek,aku menelan ludah,menerka-nerka hukuman seperti apa yang akan diberikan padaku kali ini.

Penjaga tersebut lalu maju, dan mendorongku hingga terjatuh. Dia lalu membalikkan mangkuk makananku sehingga bubur dingin yang ada didalamnya tumpah ke lantai. “sekarang,kamu makan buburmu itu, tapi dilarang menggunakan tangan,makanlah seperti anjing budak, jilat bubur itu langsung!” perintahnya.

“oh iya, bagaimanapun juga kamu berhasil disaat-saat terakhir ya, kamu berhak atas hadiah juga budak” tambahnya sambil menginjakkan sepatunya ke bubur makananku lalu “cuih” dia juga meludahi bubur itu.

“sekarang,makan!!”perintahnya sambil mencambukku yg masih terduduk dilantai.

Aku merangkak,menunduk dan mendekatkan mulutku ke bubur itu,ugh,baunya langsung masuk ke hidungku dan membuatku mual. Perlahan kubuka mulutku dan mulai menjilati bubur tersebut di lantai. “ayo makan yang cepat!!” bentak si penjaga sambil menginjak kepalaku dan membuatku semakin kesulitan untuk memakan bubur kotor itu. Kupaksakan tenggorokanku menelan bubur yang rasanya semakin lama semakin menjijikkan itu, mulutku terus berusaha mengambil suap demi suap sambil kepalaku masih terus diinjak. Berkali-kali aku nyaris muntah karena rasa bubur tersebut namun kutahan karena aku tau kalau aku sampai muntah siksaanku akan bertambah berat. Sulit sekali makan dengan keadaan seperti ini, aku tidak bisa langsung menelan dengan cepat seperti biasanya dan terpaksa menelan sedikit demi sedikit dan membuat perutku makin mual karenanya.

Akhirnya aku hampir menghabiskan bubur itu, kujilati lantai untuk membersihkan sisa-sisa bubur tersebut sampai benar-benar tidak ada bubur lagi, penjaga tersebut akhirnya melepaskan injakannya dr kepalaku. “bagus budak,pelajaran agar lain kali kamu bekerja lebih cepat, sekarang cium sepatuku lalu kembali ke sel” kata penjaga tersebut sambil kembali menendangku. Aku segera bangun, mencium sepatunya lalu aku bergegas berjalan menuju sel tempat kami tidur.

Aku duduk di tempatku di dalam sel, seorang penjaga memasng rantai di kalung besiku agar aku tidah bisa kemana-mana saat waktu tidur, aku duduk dan berusaha untuk tidur sesegera mungkin, mengacuhkan bau sel yang pesing dan bau karena keadaan yg memaksa para budak untuk buang air sembarangan. dari kejauhan juga terdengar suara-suara teriakan teman-temanku yang disiksa karena gagal memenuhi kuota harian mereka, entah apa saja yang saat ini dilakukan para penjaga untuk membuat mereka jera. Aku masih beruntung malam ini karena berhasil memenuhi kuotaku.

dan aku harus segera tertidur, karena hanya saat tidur,saat aku menghibur diriku dengan membayangkan kehidupan indahku sebelum diculik dan dipaksa menjadi budak dan berharap kembali kesana, sampai para penjaga membangunkan kami dan kembali bekerja menambang seharian, demi semangkuk bubur basi.

tamat?mungkin
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd