Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kisah assistant manajer

vessel46

Suka Semprot
Daftar
22 Nov 2013
Post
18
Like diterima
7
Lokasi
Jakarta
Bimabet
Halo agan, kembali lagi ane yang mau bawain cerita fiksi yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi agan, paling tidak ni juga di ambil dari kehidupan sehari-hari.

Kita mulai dari gue yang seorang pekerja di sebuah perusahaan swasta nasional terkemuka di jakarta. Gue yang berprofesi sebagai manager keuangan di perusahaan tersebut yang selalu mengurusi arus keuangan perusahaan, dimana pendapatan gue sesuai dengAn tanggung jawab yg gue emban. Tapi itu juga, membuat gue selalu pulang larut untuk selalu menyelesaikan pekerjaan2.

Sebagai catatan nama gue Anto gue berumur 30 tahun dan masih single, maklum mungkn tlalu giat bekerja dan senang2 sendiri sampai2 gak kepikiran untuk menikah.
Tapi, singkat cerita meskipun gue sebagai seorang manajer yg sibuk dan selalu plg larut malam di banding anak buah, gue punya seorang assitant cantik. Namanya Vivi, seorang cewek yang rajin kerja, pintar, cantik dan sexy. Tapi sayang dia dah menikah.

Singkat ceritanya lagi nih, waktu itu gue sudah seminggu selalu pulang larut malam, vivi negur gue.
"Pak, sudah seminggu ni bapak plg larut, banyak sekali yang harus di kerjakan, apa ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Vivi

"Its oke Vi semua masih bisa di handle, tapi km boleh coba bantu saya untuk mengerjakan dokumen2 yang ada di laci meja saya itu" sambil menunjuk meja gue yang ada di pojok ruangan gue.

"Baik pak, saya bantu kerjakan,"
Vivi kemudian bantu gue mengerjakan tugas2. Tanpa gue sadari Vivi ternyata ikut beberapa minggu terakhir pulang larut.

Suatu hari waktu sudah menunjukan pukul 8 , vivi biasa pulang pukul 11 malam dan gue bisa jam 12an. Saat itu gue coba tanya Vivi.
"Vivi malam ini km pulang jam berapa, saya perhatikan beberapa minggu ini pulang larut terus, apa suamimu gak mencari?"tanya gue
" mmmm,,, gak apa pak, saya kalo pulang malam juga di jemput suami koq, suami saya juga lembur terus"
"Wah suami km sibuk juga ya?"
"Yah begitu deh pak, hehehe" sambil mencairkan suasana Vivi di iringi senyum manisnya..
"Tapi kan kalo terus larut nanti kamu nya lupa buat anak lho?" Canda gue
Karena dari yang gue tau 5 tahun pernikahan mereka belum juga di karuniai anak

Oh iya, Vivi seorang cewek cantik, berwajah oriental, umur 27tahun, masih sangat muda untuk seorang asisten manajer, gue berani challange dia di posisi itu karena dy pekerja keras dan juga pintar. Relasinya pun cukup banyak. Tidak sulit untuk menaruhnya di posisi itu.
Lanjut cerita, "hehehe, bapak bisa aja." Sambil malu2 Vivi meladeni pertanyaan gue

"Kalo plg malam kan kalian nnt kecapekaan, jd gak kepikiran deh"
"Yaa gak gitu juga sich pak, subuh kan bisa pak, n hari libur,". Jawab vivi
"Wah subuh? Pantas tiap pagi kamu penuh semangat. Hahahaha..."
" hahaha, kan anak muda harus semangat pak,"
penampilan Vivi sangat menawan, luar biasa cantik


Ilustrasi

"Bapak sendiri sampai sekarang belum nikah,, sibuk kerja sich"
"Hahaha, ya begitu deh, tapi kan pacar saya banyak,"
"Wah bapak bisa aja"
Iseng2 mgkn karena lelah bekerja dan mengurangi stres sampai larut, gue nyeletuk yang aneh2.
"Tapi Vi kamu kan plg malam, tenaga suamimu masih kencang juga kan?"
"Mmmm,,, bagaimana ya pak?"
"Apanya yang bagaimana?"
Sambil berat iya bercerita keluh kesah suaminya
"Sebenarnya, suami saya sudah mulai dingin, kehidupan percintaan kita sudah redup karena belum di karuniai anak, di tambah suami yang Cepu pak," keluh Vivi
" cepu? Apa itu?" Tanya gue pura2 gak tau
"celup metu pak, hehehe,,, suami saya lemah" gak malu2 lagi Vivi cerita sama gue

"Sudah periksa kedokter?"
"Sudah pak, sudah di obati tapi masih kaya begitu"
"Terus kamu bagaiman?"
"Mmmm,, gak tau deh pak, ya paling saya asik sama 'mainan' saya" sambil merunduk malu2 bercrita sama gue
" its okelah gak apa, yang penting kamu masih bisa menyalurkan hasrat kamu" sambil menenangkan dia yang masih duduk di meja kerjanya, kemudian gue tepuk lembut pundaknya,
" gak bisa pak, beda." Jawab dia dengan nada yang kecewa..
Gue coba tatap dia, tapi mata gue mulai gak fokus, karena paha yang terbalut rok mininga, terlihat putih mulus membuat jantung dsn darah gue mengalir deras.



"vivi kmu yang sabar ya, apa yang bisa saya bantu?"
"Bapak baik banget sama saya, maaf kalo saya membuat bapak terganggu"
"Terganggu kenapa?"
Lalu vivi mengalihkan pembicaraan, " bapak pasti lelah bapak duduk dlu biar saya bantu pijit pundaknya,"
Lalu gue di dudukannya di kursi dia, kemudian tangan lembutnya memijat lembut bahu gue,
"Ada kesulita kah Vi, dengan tugas ini semua?"
"Gak ada pak, masih bisa saya handle,"

Tangan lembutnya memijat pundakmgue dan tanpa gue sadari mungkin karena sentuhan tangan cewek adik 'kecilku' pun berontak di balik celana kerja gue,

Tanpa gue sadari juga Vivi memperhatikan itu, dia tersenyum senyum melihat gue,
"Kenapa Vi, km koq senyum2,"
"Owh,, ga,, ga,, pa pa koq pa, cuma lucu aja,"
"Apanya yang lucu?"
"Hmmmm,, maaf pak, i,,i,,itu bapak bangun ya?"
"Kan saya ga ngapa2in pak," dalam hati Vivi ngucap, ("aduuuh gue ngomong apaan sich")

"Ah kamu,," malu ke gep gue sama Vivi, ceplas ceplos lagi

Terus gak lama Vivi ucapkan terimakasih atas perhatian gue sebagai atasan dia yang menurut dia dah cukup perhatian dengan semua anak buahnya, dan yang buat gue terkejut ciuman bibir mungil Vivi yang mendarat di pipi gue, buat gue terdiam
"Mmmuuach, makasih pak atas kerja keras bapak selama ini, kami bawahan bapak sangat bangga dan merasa nyaman."
"Sa,,sa,,sama-sama Vie,"
"Ini karena kalian juga koq"
Hari2 terus berlanjut dan gue sama Vivi semakin dekat gak seperti atsan dan bawahan lagi, semakin kompak dan semakin terbuka baik kerjaan, atau maslah pribadi,

Suatu waktu, kita berdua lembur waktu menunjukan pukul 9, satu lantai hanya kita berdua, Vivi di ruangannya dan gue diruangan gue.
Gue telp Vivi, untuk bantu bereskan berkas2 di meja gue,
"vi, lagi sibuk gak? Boleh bantu saya berekan dokumen di meja saya?"
"Gak koq pak, saya juga dah selesai, segera saya keruangan bapak"
Hari itu Vivi sangat menarik, berpakaian rok mini dengan blazer, menggunakan kemeja putih sedikit kancing terbuka sedada, membuat gue ser2an.
Disaat itu juga kembali, kontol gue berontak di balik celana, Vivi masih sibuk dengan dokumen gue, tanpa sengaja ada moment dimana, gue tepat di belakang Vivi, dan Vivi sedikit membungkuk ke meja menagmbil dokumen tanpa sengaja 'adik' gue menyentuh belahan pantat Vivi, dan Vivi sedikit terkejut

"Owww,, pak, "
"Kenpa Vi?"
"Itu bapak, nyenggol saya,,,"sambil tersenyum dan jarinya menunjuk
"Owh maaf Vi"
"Bapak kenapa, ada yang bisa aku bantu gak?"
Tersenyum nakal Vivi sama gue,
"Sowry Vie, kamu cantik, bikin saya bagaima ini,"
"Gak apa2 pak, bapak dah baik sama kita semua, apapun akan aku lakukan buat bapak"
Lalu tanpa aba2 Vivi dengan cepat tangan nya menggengam kontol gue dr luar celana dan mengelusnya,,
"Ehhmmm,, Vi,,vi,, kamu apain" Sambil terbata kaget akan perlakuan Vivi,
"Gak apa pak, aku cuma bantuin bapak, kasihan bapak. Maaf ya pak buat bapak jadi begini, hihihi, "
Lalu gak lama gue pun menyantap bibir Vivi, malam itu kita berciuman cukup panas, lidah kita saling merasakan isi mulut masing2 sampai membuat Vivi pun mendesah,
Entah, mngkin Vivi lama tidak mendapatkan dari suaminya,
Lalu tangan gue pun menjelajah membuka kancing baju Vivi, terlihat bongkahan dada, yang bulat di balut bra putih berenda, yang kira2 34b cukup buat gue, gak terlalu besar gak terlalu kecil putih mulus padat bulat,
vivi kemudian mengambil posisi jongkok dan mendudukan gue di kursi dengan cepat dia membuka resleting celana gue,
Gak lama kontol gue pun bebas, yang dah keras dari tadi,
Vivi terkejut melihat kontol gue yang besar n panjang, maklum selama ni gue pake obat2 an pembesar n panjang dan sukses.
"Waaaaw, pak. Ini punya bapak gede bangeeet.."
"Kamu suka Vi, suami km jg sama kan?"
"ng,,,Ngga pak, suami ku kecil gak sebesar dan sepanjang ini."
Tangan2 halusnya mengusap kontol gue dari pangkal sampai ke ujung, mengocok pelan membuat gue merem melek. Gak lama lidahnya memainkan kepala kontol gue yang buat gue ngilu2 enak.
"Owhhhh,,Vi.."
"Bapak suka?"
"Enak Vi, jangan panggil saya bapak lagi. Panggil aja Mas."
" iya Mas, hmmmm,,,mmmhhh" sambil ngemut punya gue, sesekali cepat seskali pelan. Dan gak lama karena nikmatnya sepongan Vivi gue keluar.

cuma beselang 10 menit gue pun keluar karena gak tahan. Gue pikir wajar aja suaminya mungkin gak bisa ladeni dia. vivi hebat, macam artis bokep sepongannya.
"vi sowry aku gak tahan mo keluar nih"
"Keluarin aja mas gak apa"


Gak lama keluarlah cairan hangat gue, menyembur bak sir keluar dari selang, di dalam mulutnya,,, "creeet serrrr,srrrrr.." Vivi kaget karena begitu banyak yang keluar di mulutnya sampai tersedak
Dan cabut kontol gue dari mulutnya tapi peju gue masih aja nyemprot banyak ke mukanya..
Hebatnya Vivi...
Malam itu tak ada masalah dg Vivi. Gue berjanji sm Vivi besok gue mo puasin Vivi
"vi, maaf ak ga tahan sm emutan km, ak janji besok ak harus puasin kamu,"
"Gak apa mas, yang penting malam ni mas puas,(senyum manis sambil melap peju gue yang nyemprot di mukanya). Peju mas banyak banget, lama gak di keluarin yah? vivi smpai gak nampung nih di mulut, muka kena semua, jadi facial deh. Hehehe..."ujar Vivi
"Ya sudah mandi dlu sana di toilet ruangan ku, biar nnt di jemput suamimu gak curiga aneh2,."
"Iya mas,"
Vivi kemudian bersih2 dan kembali siap2 untuk pulang karena sudah di jemput suaminya.
Ketika hendak pulang, gue panggil Vivi, " Vi, besok jumat km masuk kan, boleh gak, ak mo lihat km pakai pakaian kerja km seperti biasa tapi tanpa dalama sedikt pun,"
"Iiihh, mas apaan sich, ak kn pke rok mini mas, salah2 kalo duduk nnt kelihatan lagi."
"Iya kan km gak kemana2, d ruangan aja, paling cuma ada Riska dan santi. Sama2 cewek. Berangkat diantar suami pake mobil."

"Lihat besok aja deh mas,"dengan senyum nakalnya sambil bgegas pulang dan mendarat kan bibirnya ke bibir gue

Jumat yang di nannti pun tiba, sampai sore hari gue bru balik kekantor setelah meeting di luar dengan klien, gue masuk ruangan.melihat ada Santi, Riska dan Vivi. Selintas Vivi berpakaian biasa saja. Kemeja putih, d bungkus blazer panjang dan rok mini.
Jam 3 gue kembali ke meja. Sampai stg 5 gue lihat karyawan lainnya sudah satupersatu pulang meninggalkan kantor. Gue masih di ruangan sampai pukul7. Jam8 pun lantai kantor gue benar2 sepi.
vivi kemudian keruangan gue,
"Mas, masih banyak pekerjaannya?"
"Dah selesai koq Vi,"
Lalu Vivi duduk di sofa tamu ruangan gue.
Sambil memperhatikan gue yang masih dengan komputer. Lalu gue melirik Vivi, di sofa itu. Dan mata gue tepat melihat pemandangan upskirt rok mininnya, memek yang terlihat mulus, meskipun samar.
"vie, kamu cantik"
Sambil tersenyum perlahan Vivi membuka kedua kakinya, semakin jelas terpampang memek Vivi, putih merah bersih,,
Waw, buat kontol gue berdiri.

vivi terus nya perin gue ke meja, lalu tanpa kata dia ciumin gue, melumat bibir gue, tangan gue cuma bisa meluk punggung, dan pantatnya. Dengan posisi duduk. Tangan Vivi sudah membuka sleting celana gue dan pelorotin. Sampai kontol gue dah gak ketahan, berdiri tegak tepat di hadapan wjah Vivi,
"Waw mas, kontomu gede, aku suka." Langsung dilumatnya masuk kedalam mulutnya


Dikocokannya kontol gue, lidahnya bermain. Kontol gue pun basah air liurny? Gue pun gak mo tinggal diam, tangan gue membuka blazernya, dan.
Toket 34 B nya menggantung indah, dengan puting yang berwarna pink di balik kemeja putih. Gue buka kancing2nya.
"Massss,, ssshhh.. Emut mas" pinta Vivi yang kelihatannya sudah sangat bergairah.
Mulut gue pun melahap toket dan puting ya bergantian kiri kana sesekali tangan gue meremasnya.
"Aww,, mas, terus mas. Enaaak."
Tangan gue yang satu lagi membuka resleting roknya
Seketika pas kita mau pindah tempat melorotlah roknya. Terpampang memeknya yang terlihat sudah agak basah.
Lalu gue dudukan dia diatas meja kerja gue.. Lidah gue menyapu klitorisnya.

i

"Ssshhhhh,,oowwhhhhh,, mas terus mas,,"
"Hmmmm, ni memek kamu Vi yang sudah lama tak disiram ya"
"Hehehehe, ho'oh mas. Terus mas lidah kamu hebat"



Cukup lama gue bermain posisi begini, orgasme pertama Vivi pun terdapatkan.
Lalu gue dah gak tahan kontol besar gue gu usap2 di bibir memek Vivi,
"Owwhh mas, masukin mas, aku ngga tahan, mo di entot km."
Kata2 Vivi yang sudah mulai terbawa suasana dan nafsu membuat gue pun semakin bersemangat untuk mengaduk memeknya.
"Siap y Vi..."
"Pelan2 mas, punya kamu gede banget"
Gue gesek2 kan dulu kepala kontol gue perlahan gue masukin, dan benar, memek Vivi yang masih terasa sempit. Kesulitan gue, kontol gue pelan2 menusuk memek Vivi yang sempi,
"Owhhh,, sshhhh,,, arrgggghh, ayooo masss.. Pelannn."
"Eehhhhggg, Viii."
Masuklah semua batang kontol gue ke dlam memeknya. Gue diemin sejenak supaya memeknya terbiasa dengan konto gue. Gue sambil ciumin dia dan kenyotin payudaranya, putingnya gue mainin.
"Masss,, enak."
Dirasa dah siap, memek Vivi mulai gue genjot perlahan.
"Sleeppp,,cleeppppp,,sleepp"
[[=http://imgbox.com/Z1wtVjwM]
Z1wtVjwM.jpg
[/URL] =http://imgbox.com/ahhkZNoJ]
ahhkZNoJ.jpg
[/URL]


Kocokan gue semakin cepat.
"Ahhh,,, ahhh, ahhh,,,mass,, terus mas, aku keluar mas."
15 menit bselang orgasme Vivi kembali.
Lalu gue ganti posisi Vivi, Vivi yang gue tengkurapin di atas meja, gue hajar dari belakang.
"Vivi memek kamu enak banget, sempit sayang."
"Mas suka banget ya, ayo mas masukin lagi"
Perlahan dengan posisi nungging, gue masukin kontol gue dr belakang. Dan mungkin dengan posisi seperti ini membuat kontol gue masuk dengan maksimal. Terasa seperti mentok dinding rahim, Vivi sedikit berteriak.
"Awww,,, mas,,, sakit tapi enak."
Gue mulai ngocok lagi.. Perlahan cepat dan perlahan lagi.
Terasa banget dinding memek Vivi menjepit kuat kontol gue, kelihatan batang kontol gue ada cairan putih dr memek Vivi. Tanda mngkn dia orgasme kambali.
"Mas ss, kontolmu,,, enaaak.."




Sekian menit dengan posisi itu. Gue coba pindah kesofa tamu masih di ruangan gue, dangan gue lepas semua pakaian yang nempel di badan kita masing2. Bugil sudah kita berdua. Gue rebahkannya badan Vivi di sofa dan kemudian gue masukin kontol gue ke memek Vivi. Dan mulai mengaduk dan kocok2 memeknya
"Owhhh mas,,, ya bgtu, terus mas.."
"vivi,, enak sekali memek kamu sayang"
Gak lama gue cabut kontol gue. Gue coba black holenya yang kelihatan bersih. Gue olesin dengan cairan yang nempel di kontol gue dan sedikit gue ludahin. Perlahan gue masukin kontol gue ke anusnya yang belum di jamah sama sekali.
"Mas kamu mo ngapain, jangan mas, ak blm pernah." Pinta vivi
"Gak apa Vi, sakit sebentar aja"
Blessss, separuh batang kontol gue masuk, Vivi berhasil gue anal. Sempit banget krna blm terjamah. Gue kocok pelan 2.

"Sshhhhh,,,rgghhh,,, maaaassss.. Uuuhhhh"
Sakit dan nikmat jadi satu. Gak terbayang oleh Vivi, diperlakukan beda seperti ini membuat dia terbang. Nikmat yang belum pernah dia dapat. Tangan nya mengocok memeknya sendiri mengimbangi kocokan analnya.
Kemudian, gue cabut n kembali mengocok memeknya,
"Hhmmmm,, mas,, ayo mas lebih cepat mas."
Beriring cepat gue menggoyang, toketnya naik turun seirama goyangan kocokan gue di memek Vivi. Kedua tangan gue mencengkram dua toketnya.
Vivi hanya memejamkan mata, sambil merintih dan bibir bawahnya yang digigit.

Setelah lama dengan posisi ini, gue kembali berganti posisi. Gue berbarbaring di karpet kantor, biar Vivi yang di ats gue. Tangannya menuntun kontol gue masuk ke dalam memeknya. Seperti menunggang kuda dengan lincahnya Vivi bergoyang dia ats gue. Naik turun berputar, dan rasanya gue gak bisa bertahan lama dengan posisi begini.
"Owwhhh owhhhh ayo Vi,,, enak.
"Sshhh,, mas,, awww,,,, yeah..." Sesekali kontol gue mentok karena goyangan Vivi yang seskali dalam.


Lalu Vivi merebahkan tubuhnya diatas gue, tanda setelah dia orgasmeny. Gue diemin sejenak, untuk istirahat. Peluhnya mulsi membasahi.

Lalu, vivi bangun dan berbaring di samping gue. Dengan telungkup.
Gue gak mo berlama2. Gue suruh nungging, dengan posisi doggy style kembali gue entot Vivi

Gue kocok dengan cepat.
"Massss,, owhhh,, terus mas"
" yeah vi,, enak banget"
" terusss mass, ssshhhhhh.. Hmmmmmm...."
Selama15 menit di posisi itu dengan mengocoknya keras akhirnya gue klimaks juga.

"Vi,, aku ga tahan lagi.. Mau keluar"
"Owhhh, keluariiin mas,,, aku mo peju km... Sshhh rrgghhhhh..."
Saat yg dinantikan pun tiba. Peju hangat gue menyembur luber di dalam memek Vivi sampai mengalir keluar... Kemudian vivi tengkurap d lantai dengan gue di ats tubuh vivi dengan kontol gue yang masih menancap di memeknya.
"Owwhhh,,, mas terima masih. Km luar biasa lebih dr ap yg aku daptkandari sumiku. Aku mau lagi mas"
"Ak bsedia kalo kamu memang mau Vi, bila perlu kita nenikah."
"Iya mas, ngga aku ingin kaya bgini aja. Suamiku baik mas. Ak ga tega tinggalin dia"
Sambil terengah2 kelelahan karena permainan nafsu kita di kntor malam itu,
"Baikla klo kamu maunya begitu"
"Makasih mas"
Waktu sudah jam 11 malam, vivi kemudian bersih2 dan kmbli brpkaian.
Dan pamit sama gue malam itu. Dengan di jemput suaminya pulng.
Gue pun kmbli berpakaian, tersenyum puas malam ini bersa a vivi. Begitu juga malam2 lembur berikutnya, berlangsung slama 2 bulan, dan sisanya kita brcinta di hotel dengan dalih dinas keluar kota.

Demikian cerita ini yang mungkin bisa menjadi bahan bagi para pembacanya. Maaf kalo nubie nyajikannya masih berantakan.
Selamat berimajinasi
 
Mantap suhu,, jd inget kejadian 2tahun lalu,*н̲̣̣̣̥є̲̣̥н̲̣̣̣̥є̲̣̥н̲̣̣̣̥є̲̣̥н̲̣̣̣̥є̲̣̥н̲̣̣̣̥є̲̣̥
 
terlalu byk ilustrasinya broo kesannya cerita bergambar
tp over all :jempol:
 
saran aja spya gmbrx di ilangin aja..
mantaaapp en keren...
 
Ceritanya mantab, cuma kalo mbikin ilustrasi gambar yang sinkron supaya mbayanginnya enak
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd