Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Kisah Clara (TAMAT)

Bimabet
Ada yang kangen sama clara gak nih :fmalu:
Clara lagi sibuk perawatan nih biar meki sama tetek clara tetap bagus, sabar ya huuu pasti d update kok :fgenit:

Kangen doong Huuu....
Pengen bgt Clara di Gangbang... :coli:
 

Setelah keluar dari toko itu, aku mencoba berjalan pelan ke sebrang jalan kearah mobil supri. Badanku terasa sangat lemas, dengan kondisi vaginaku yang masih basah dan sedikit berdenyut akibat ransangan dari permainan tangan bapak tadi.

"Mobilnya dimana" aku pun mengirim pesan kesupri, karena aku tidak melihat posisi mobilnya

"Lu pake celana dalam sama kolor ya" balas chat supri

"Iya lah aku kan baru beli tadi" balasku lagi

"Cantik cantik kok bengok lu, itu celana dalam sama kolor belum dicuci tapi langsung lu pake, mau kena kanker lu?" Balas supri menakutiku, aku pun sedikit panik membaca pesan itu

"Buka kolor sama celana dalam lu, gak usah begok lu" balas supri lagi

"Iya nanti gua bukanya dimobil" balasku lagi

"Langsung buka di situ, jijik gua itu daleman sudah kena sperma bapak tua" balas supri lagi

"Haaaa masa buka disini, disini gak ada wc"

"Ya terserah lu, kalau mau kena kanker" balas supri lagi. Aku pun bingung melihat sekeliling sama sekali tidak ada wc atau kamar ganti. Aku pun tidak mau kembali masuk kedalam toko tadi, karena pasti nanti aku dikerjain lagi sama bapak itu

"Lu liat dibelakang lu ada gerobak kayu, lu ganti dibalik itu" balas supri lagi

"Haaa lu gila ya, kalau ada yang liat gimana" balas ku

"Ya lu tinggal ngangkang aja hahahha" balas supri dengan cepat

Akupun melihat sekeliling pasar lagi, ternyata memang tidak ada tempat untuk ganti baju. Aku melihat gerobak yang supri maksud, memang gerobak itu posisinya ada di sudut bangunan. Aku bisa melepas daleman ku disitu tapi bila ada yang lewat disitu pasti mereka dapat melihat posisi ku

Setelah berpikir lama akhirnya aku memberanikan diri untuk melepaskan dalemanku di balik gerobak kayu itu. Aku berjalan pelan kearah gerobak itu, agar orang orang yang ada dipasar tidak mencurigai ku

Setelah sampai dibelakang gerobak tanpa diketahui orang, dengan cepat aku melepaskan kaos ku serta bh yang sedang kupakai. Puting susu kembali mengeras dan tegang karena terkena hembusan angin. Aku pun menurunkan celana pendekku kebawah agar celana dalam ku dapat aku lepas juga. Bodohnya aku baru sadar ternyata sekarang kondisiku sedang telanjang bulat tanpa sehelai kainpun, seharusnya aku memakai baju kaos ku dulu sebelum membuka celana pendekku

Menyadari hal itu aku dengan sigap memakai kembali baju dan celana pendekku, dan berusaha merilekskan tubuhku agar puting payudaraku tidak semakin membesar karena dapat tercetak jelas dibajuku yg tipis ini.

"Dimana mobilnya, aku sudah lepas daleman aku" balas chatku ke supri. 10 menitan supri tidak kunjung membalas pesan ku

"Lu pulang sendiri" balas supri singkat

"Haa kok lu tega ninggalin gua"

"Salah lu sendiri, buka daleman aja lama bener padahal tinggal telanjang aja lebih cepat" jawab supri dengan memberikan simbol mesum

"Please supri jemput aku, aku mau pulang, ini pasarnya jauh dari rumah aku" balasku memelas berharap supri mau menjemputku

"Lu sekarang numpang truk barang yang ada dipasar buat pulang" perintah supri

"Haaa lu gila ya suruh gua numpang" jawabku kesal

"Kalau lu mau video video mesum lu kesebar sih gak papa" balas supri lagi. Melihat jawaban itu aku sudah tidak dapat membantah kata kata supri lagi

"Iya gua naik truk pulangnya" balasku singkat

"Bagus, coba foto muka mesum mu itu, kangen gua hahahah" balas nya lagi. Aku pun memfoto mukaku sambil tersenyum dengan latar belakang pasar

"Wahhh sudah sange aja muka lu, buru cari truknya" balas supri memberi perintah

Aku pun melihat sekeliling pasar, memang terdapat banyak truk truk besar disitu, tapi aku bingung gimana caranya agar mereka mau memberi tumpangan ke aku, karena yang aku tau supir truk itu terkenal garang. Aku mulai berjalan didepan truk truk yang sedang parkir.

Tok tok tok aku pun mengetok kaca pintu salah satu mobil truk disitu

"Iya ada apa neng" jawab supir truk tersebut

"Ehmmm gini pak aku boleh numpang truknya buat pulang kerumah"

"Kalau buat neng secantik ini boleh boleh aja sih, emaang rumahnya dimana neng"

"Di jalan xxxx pak"

"Oh pas itu, bapak juga mau antar barang kesitu"

"Kalau gitu aku naik ya pak" ucapku sambil berusaha membuka pintu mobil truk yang lumayan tinggi

"Ettssss tunggu dulu neng main naik aja, kalau bapak antar kamu bapak dapat apa" tanya bapak itu

"Ahh masa numpang aja bayar pak" jawab ku heran

"Ini dijakarta neng, mana ada yang gratis"

"Tapi aku gak bawa uang pak"

"Ehmm gpp nanti bayarnya pake apa, bapak pikirin dijalan, gimana" tanya bapak itu

"Ehmmm boleh deh pak" jawabku dengan ragu menerima tawaran bapak itu. Aku pun membuka pintu truk itu. Aku sedikit kesulitan menaikin truk itu karena pijakan kakinya yang agak tinggi

"Haaaah akhirnya" jawabku duduk dengan lega setelah masuk kedalam truk itu

"Neng, rambut nya dikuncir aja biar tambah seksi" perintah supir itu

"Hah boleh deh pak, ada karet" ucapku dengan polos mengiyakan, karena aku pikir agar badanku tidak kepanasan didalam truk ini

"Ini neng" jawabnya sambil menyodorkan karet bekas nasi bungkus. Aku pun mengikat rambutku di depan bapak itu. Bapak itu terus saja melihat tingkahku yang sedang mengikat rambut

"Wahhh tambah seksi neng"

"Hehehe makasih pak, yuk pak jalan"

Selama perjalanan bapak itu terus menerus melihat badanku dari atas sampe ke kaki

"Neng itu nyeplak lo" ucapnya sambil menunjuk kebajuku



"Heeee iya pak, sorry" ucapku yang kaget ternyata puting susu ku menyeplak dengan jelas dikaos tipisku. Aku berusaha agar puting susu ku tidak kelihatan lagi, tapi karena bajuku yang sudah basah terkena keringat, puting susuku selalu kelihatan dengan jelas dibalik bajuku

"Pink ya neng warnanya" ucap bapak itu sambil tersenyum mesum

"Heh iya pak" ucapku malu sambil menutupi bajuku dengan tangan

"Na gini aja buat ongkosnya mending neng buka baju aja dari pada tambah basah kena keringet, ntar bau lagi hehehe" ucap bapak itu

"Haaaaa jangan gila pak, nanti saya laporin kepolisi" jawabku mengancam bapak itu

"Kalau neng gak mau, silahkan turun dari mobil bapak sekarang" ucap bapak itu sambil meminggirkan truknya kepinggir jalan

"Aduh jangan pak, disini sepi gak ada mobil lagi" ucapku sambil melihat sekeliling, karena ini jalan lintas yang jarang dilewati mobil truk

"Mudah aja neng tinggal buka baju aja, toh gak bakal ada yang ngelihat" ucap bapak itu

"Tapi bapak jangan macam macam ya, " ucapku lembut agar bapak

"Iya, buruan buka" jawab bapak itu singkat sambil mata nya terus saja menatap badanku. Aku pun mengikuti keinginan bapak itu, aku pelan pelan melepaskan bajuku hingga bagian atas badanku terlihat jelas

"Wahhhh beneran pink puting susunya neng" ucap bapak itu

"Mmmmmakaasih pak" ucapku terbatah batah sambil tanganku menutupi kedua payudaraku

"Loh kok ditutupi, dibuka dong kalau gak dibuka bapak gak bakal jalan" ancam bapak itu lagi. Dengan terpaksa aku pun menurunkan kedua tanganku membiarkan kedua payudaraku menggantung dengan besar

"Ayo pak buruan jalan" jawabku sambil membiarkan payudaraku bergantung bebas yang sesekali bergerak mengikuti gerakan badanku. Akhirnya bapak itu mulai menjalankan mobilnya, walaupun kali ini bapak itu menjalankan mobilnya dengan lambat

"Baru kali ini bapak liat puting yang warna pink, biasanya kalau gak coklat ya hitam" ucap bapak itu memuji bentuk payudaraku lagi

"Makasih pak, tolong fokus kejalan aja pak" ucapku memperingatkan bapak itu

"Bapak boleh pegang teteknya neng, habis itu bapak janji bakal fokus kejalan" tanya bapak itu

"Iya boleh pak, tapi jangan kasar kasar ya" ucapku mengiyakan karena aku takut kalau bapak itu tidak fokus kejalan

Dengan sigap tangan kiri bapak itu langsung meremas remas payudara kananku, sambil terus memainkan puting ku hingga mulai membesar dan keras

"Eghhhmmmm aaahhhh ehhhmmmm" aku berusaha menahan suaraku walaupun aku sudah sangat terangsang

"Ehmmmm sudah ya pak" ucapku sambil memegang tangan bapak itu, agar tidak terus meremas payudaraku. Akhirnya bapak itu menuruti kemauan ku dan tertap fokus kejalan

Selama perjalanan aku membiarkan payudaraku bergerak bebas, sebenarnya ini sangat membuatku nyaman karena badanku tidak terasa panas lagi

"Neng bapak mau nanya" tanya supir itu sambil memandangi payudaraku

"Apa itu pak" jawabku

"Pasti neng gak pake celana dalem juga kan" ucap supir itu menebak

"Heh kok bapak bisa tau" jawabku polos

"Bisa lah posisi duduk neng dari tadi agak ngangkang terus" jawab bapak itu, aku pun buru buru memperbaikin posisi dudukku

"Dibuka juga dong neng celananya"

"Jangan pak, aku malu" ucapku menolak

"Loh kok malu,toh neng aja sekarang sudah gak pake baju lagi" ucap bapak itu sambil mengelus ngelus lembut payudaraku

"Jangan pak cukup atas aja" jawabku sambil mataku mulai berkaca kaca

"Gak usah sok nagis, sekarang buka itu celana atau ini baju bapak sobek" ucap bapak itu sambil sedikit menarik baju ku

"Iya iya iya pak tolong jangan dirobek" ucapku takut karena aku tidak punya baju lagi

"Kalau gitu buruan dibuka" ucapnya, aku pun mulai menurunkan resleting celaba pendekku. Aku naikkan sedikit pantat ku agar dapat dengan mudah melepaskan celana ku

"Ternyata benar kamu gak pake celana, kamu memang mau godain bapak ya ahahaha" ucap bapak itu sambil memegang pahaku agar kakiku terbuka

"Ampun pak jangan" ucapku sambil menahan kakiku agar tidak terbuka kesamping

"Mending kamu pasrah aja, dari pada nanti kita kecelakaan" ucap bapak itu sambil sedikit menggerakan setir mobil, sehingga truk agak oleng

"Tolong pak bawa mobil nya yang bener" ucapku sambil memegang gagang pintu mobil karena aku terlalu takut

"Kalau gitu kamu gak usah melawan, kamu tinggal turutin yang bapak mau" ucap bapak itu

"Tapi aku mohon pak jangan perkosa aku, aku sudah capek pak" ucapku memohon sambil menangis

"Tenang bapak gak bakal perkosa kamu, bapak cuman main main main sama badan nenh aja" jawab bapak itu yang sedikit membuat hatiku tenang

"Sekarang neng buka kaki, bapak mau mainin lubang mekinya eneng" perintah bapak itu, aku pun langsung menurutinnya

"Aaaqhhhh ahhhhh aaaahhhhh" desahku saat jari tangan bapak itu mulai memainkan vaginaku

Cccrrrrtttt ccccrrrrrtttt cccrrrrrttttt aku pun orgasme menyemburkan cairan cintaku sampe membasahi dasboard mobil

"Hahhaha ternyata kamu sudah sange dari tadi sampe nyemprot kayak gitu" ucap bapak itu sambil terus mempermainankan setiap jengkal tubuhku dengan tangannya

Selama perjalanan aku hanya diam, hanya suara desahanku saja yang terdengar. Aku seperti boneka, aku hanya bisa diam menerima semua sentuhan sentuhan itu, aku sudah tidak dapat menghitung lagi berapa kali aku mendapatkan orgasme akibat permainan tangan bapak itu

"Nenggg " ucap bapak itu sambil menggoyangkan tubuhku, memecahkan konsentrasiku yang sedang menikmati permainan tangan bapak itu

"Hah iya pak ada apa" jawabku dengan badanku yang penuh dengan keringat serta lantai mobil truk yang basah akibat cairan cintaku yang keluar sedari tadi

"Hahahhaa keenakan ya, sampe dari tadi dipanggil gak nyaut" ucap bapak itu

"Sudah mau keluar jalan tol nih, kita perlu bayar" ucap bapak itu

"Iya pak" jawabku tanpa tahu maksud dari bapak itu

"Tapi uang bapak sudah habis" ucapnya

"Aku juga gak bawa uang pak" ucapku

"Bapak punya ide biar kita bisa membayar jalan tol ini" ucap bapak itu

"Apa itu pak"

"Neng suruh aja penjaga tiketnya hisap toketnya neng, pasti kita dikasih lewat tanpa perlu bayar" ucap bapak itu memberikan saran

"Loh kok jadi aku yang kena pak"jawab ku marah

"Dari pada nanti kita diperiksa karena gak bisa bayar, nanti malah banyak yang liat eneng telanjang lo, apa lagi ini toket menggoda banget" ucap bapak itu sambil meremas remas payudaraku

"Ya udah aku mau pak, tapi ini yang terakhir ya" ucapku sambil membiarkan tangan bapak itu terus mempermainkan payudaraku

Cciiiiittttttttt bunyi rem truk itu

"Lima puluh ribu" ucap penjaga gerbang tol itu. Aku pun menurunkan kaca pintu truk itu sebatas kepala ku saja

"Wahh jarang ada amoy mau naik truk barang" ucap penjaga itu kaget

"Hehehe iya pak, pak kalau bayarnya bukan pake uang bisa" tanya ku

"Kalau bukan pake uang pake apa" jawab petugas itu

"Pake ini pak" ucapku sambil menurunkan kembali kaca mobil sampe payudaraku dapat terlihat

"Bapak boleh isep ini, tapi sebelahnya aja" ucapku sambil memegang salah satu payudaraku dengan sedikit aku goyangkan

"Wahhhh kalau bayarnya pake itu sih boleh" ucapnya sambil keluar dari pos penjagaan menuju truk. Aku pun memajukan badanku agar payudaraku agak keluar dari kaca jendela mobil. Dengan ganas petugas itu mulai menyedot payudaraku dengan kuat

"Aaaahhhh aaahhhhh pelan pelan" ucapku sedikit berteriak karena sedotan petugas itu yang terlalu kuat, puting payudaraku terasa seperti akan lepas

"Aaahhhhhhh ammmpuuunnn sudah cukup" ucapku sampai mendorong kepala petugas itu

"Wah enak sekali susunya amoy" sambil melap mulutnya yang basah terkena ludahnya sendiri. Aku pun langsung menutup kaca mobil.

"Hahaha enak ya, liat teteknya eneng sampe merah kayak gitu, putingnya tambah besar lagi" komentar bapak supir itu. Aku pun sudah tidak mau membahas lagi, sepanjang perjalanan aku hanya diam.

"Pak aku pakai baju lagi ya" ucapku ketika sudah dekat dengan rumah

"Iya pakai aja neng" ucap bapak itu, mungkin merasa iba kepadaku walaupun iya terus saja meraba raba tubuhku hingga aku turun dari truk

DIRUMAH

Setelah kejadian tadi siang, aku mengistirahatkan badanku yang masih terasa letih diranjang sambil menonton drama korea kesukaan ku. Ku selonjorkan kaki ku dengan sedikit aku lebarkan, vaginaku masih terasa masih sangat sensitif mungkin karena vaginaku yang terus saja diransang sepanjang perjalanan pulang.

Tinggggg, mendadak notifikasi hpku berbunyi. Dengan sedikit malas aku berusaha mengambil hpku di meja yang ada disamping ranjangku. HAAA!!! ternyata ada sms dari papa, tumben papa sms malam malam begini pikirku karena senang papaku menghibungiku

"Sudah tidur clara" tulis sms papa

"Belum pa" balasku

"Aduh anak gadis kok tidurnya malam malam sih"

"Hehehe lagu seru nonton pah, tumben papa sms clara tengah malam gini" tanyaku penasaran

"Papa mau tanya sama kamu" balas papa ku dengan cepat

"Tanya apa pa" balasku penasaran

"Coba kamu buka itu" tulis papaku sambil mengirim link yang harus aku buka. Aku pun bingung kenapa papa mendadak mengirim link, karena penasaran aku membuka link itu, sapa tau itu surat undangan dari universitas yang aku inginkan.

Setelah aku klik, ternyata loading link itu agak lama, mungkin karena sinyalku yang agak lelet atau file link itu terlalu berat.

"Haaaa kok ada ini" ucapku kaget, jantung ku mendadak berdetak kencang dan aku mulai panik, ketika melihat isi link itu

"Itu kamu kan clara" balas papa ku lagi, sebelum aku sempat membalas

"Bukan pa" balasku dengan tangan yang gemetar

"Kamu gak usah bohong clara, jelas jelas itu kamu yang ada divideo itu" balas papa ku lagi

"Papa dapat dari mana video itu" tanyaku

"Itu kamu kan clara" tanya papaku tanpa memperdulikan pertanyaanku

"Iya, pa maaf clara dijebak orang" jawabku memberi alasan

"Papa gak percaya, jelas jelas divideo itu muka kamu sangat menikmatinya" balas papaku, mendapat balasan kayak gitu aku semakin bingung mau membalas apa, rasanya aku ingin bunuh diri aja karena rasa malu ini

"Balas papa clara!!!!" Balas papaku lagi melihat aku tidak kunjung membalas pesannya

"Maafin clara pa" jawabku

"Mama tau kalau kamu sekarang jadi perempuan murahan kayak gitu" balas papa ku, sambil air mataku mulai netes membaca tulisan itu yang begitu kasar

"Gak pa, mama gak tau"

"Bagus kalau gitu, sekarang buat membuktikan kalau itu kamu papa mau minta sesuatu"

"Apa itu pa" jawab sms ku dengan cepat

"Sekarang kamu foto badan kamu dari atas sampe kebawah tanpa pakaian apapun"

"Haaaa jangan pa clara malu"

"Kamu mau papa kasih tau mama, biar mama aja yang cek?" Ancam papaku

"Iya pa bentar". Aku pun membuka seluruh baju tidur yang aku pakai, aku pun mulai mengarahkan kamera depan hp ku kebadanku



"Bener ternyata itu kamu clara, bentuk badannya sama kayak kamu" balas papaku setelah melihat foto telanjangku yang aku kirim

"Iya pa, jangan bilang mama ya"

"Iya sekarang kamu tidur, besok pagi papa pulang mau bicara sama kamu"

Sepanjang malam aku tidak bisa tidur, jantungku terus saja berdebar kencang, perasaan ku hancur mengetahui orang yang paling ku sayang mengetahui tingkahku yang bejat ini. Aku bingung apa yang harus aku katakan saat ketemu dengan papa pagi nanti

Pagi

"Clara clara ayo cepat bangun" tubuhku berguncang keras, ternyata mama ku berusaha membangunkan ku dari tidur

"Papamu sudah pulang tuh" kata mamaku, mendengar hal itu sontak badanku kaget, rasa kantukku pun mendadak hilang

"Kenapa kamu clara, kok kayak orang kaget gitu" ucap mamaku bingung

"Haaa gak kok ma"

"Buruan turun, papamu lagi makan dibawah"

"Iya bentar lagi, clara mau mandi dulu"

"Oke mama tunggu dibawah ya" ucap mamaku sambil berjalan keluar dari kamarku

Jantungku kembali berdetak kencang lagi, aku duduk lemas dipinggir ranjangku, bagaimana aku harus berhadapan dengan papaku. 5 menitan aku duduk merenung, akhirnya aku putuskan untuk mandi agar pikiranku jernih lagi

"Ini tubuh yang banyak disukai lelaki" ucap batinku sambil berdiri didepan cermin besar yang ada di kamar mandi

"Bagian privasiku pun sudah banyak yang memakainya sampai bergelambir seperti ini" ucap batinku sambil sedikit mengangkangkan kakiku agar vaginaku terlihat jelas di cermin

"Ini dia anak gadis kesayangan papa" ucap papaku ketika melihat aku berjalan kemeja makan

"Duduk sini clara" ucap papa ku sambil tangannya menepuk kursi yang ada disebelahnya, aku pun duduk di sebelah papa

"Loh kok bengong aja clara" ucap mamaku

"Ehhh iya ma"

"Hahahaha wajar clara kan jarang liat papanya" ucap papaku sambil tangannya mengelus pahaku

"Ya sudah kita makan dulu, nanti keburu dingin makanannya" ucap mamaku memberi saran, aku sarapan hanya beberapa sendok karena ntah mengapa perutku terasa kenyang

"Ma aku kekamar lagi ya, mau ngerjain tugas" ucapku ke mama

"Lo dikit banget makannya"

"Iya ma, clara masih kenyang" ucapku sambil beranjak dari meja makan ke kamarku

Sesampai dikamar, keringatku mengalir dengan desar, perutku terasa agak mual, mungkin karena aku terlalu gugup duduk disamping papa ku

Tiiiiiinggggg

"Kamu dimana clara" muncul notifikasi whatshapp dari papaku

"Di kamar" jawabku singkat

Tokk toookkk toookkl

"Clara papa masuk" ucap papaku di depan pintu kamarku

"Iya pa" jawabku pelan dari dalam kamar. Mendengar jawabanku papaku pun masuk kekamar dan duduk diranjang disampingku



"Sudah jangan tegang gitu" ucap papaku sambil mengelus ngelus rambut panjangku. Aku hanya duduk diam tanpa memberikan balasan

"Kalau kamu diam gini terus, enak papa panggil mama kamu juga ya" ancam papaku

"Jangan paaaa" ucapku cepat

"Makanya kalau gak mau, kamu jangan diam aja ya" ucap nya sambil membelai pipi ku

"Sekarang mau papa apa" tanya ku kesal

"Papa cuman mau buktiin aja kalau anak papa sudah semurah itu" ucap papaku sambil menunjukkan foto di hpnya

"Papa mau lihat ini" ucap papaku sambil menunjukkan screen shot bagian vaginaku dari video itu

"Haaaa jangan gila pa, aku ini anakmu" ucapku kecewa

"Yang gila itu kamu, masa orang lain boleh liat badan kamu tapi papa gak boleh" ucap papaku sedikit membentak

"Jangan paa clara minta maaf, clara janji gak bakal ulangin lagi"

"Papa gak percaya, papa cuman mau liat ini, atau mama kamu aja yang liat ya" ancam papaku sambil mendekatkan foto itu ke muka ku

Aku pun berdiri di depan papaku sambil menurunkan celana pendek kebawah sampai ke lututku

"Wahhhh kamu memang sudah kayak lonte clara, pake acara gak pakai celana dalem" ucapnya menghinaku, aku pun hanya diam memperlihatkan vaginaku

"Masa rapet kayak gitu vaginanya, difoto ini aja vagina clara kebuka lebar, coba buka juga, mirip gak, papa penasaran nih" ucapnya sambil jari tengah nya menyentuh vaginaku yang masih tertutup rapat

Akupun menuruti nya tanpa perlawanan, aku duduk dilantai dan mengangkangkan kakiku agar vaginaku terbuka lebar

"Aduh gak keliatan jelas clara, coba ngangkang lagi lebih besar sambil tangan kamu juga bantu buka bibir mekimu" ucap papaku sambil kakinya diarahkan kevaginaku. Aku pun mengangkangkan kaki ku lebih lebar lagi, sampai kaki ku bener benar lurus ke samping dengan kedua membuka bibir vaginaku agar terlihat dengan jelas



"Wah ternyata meki kamu lebih bagus dari divideo" ucapnya sambil terus menatap lubang vaginaku

"Sudah ya pa, clara malu, maafin clara" ucapku sambil air mataku terus mengalir

"Kamu gak usah nangis, toh badanmu sudah gak suci lagi" ucap papaku menghinaku

"Sekarang buka baju kamu, papa mau liat tetek kamu" perintahnya, tanpa melawan aku pun membuka kaosku, memperlihatkan dua gundukan daging yang indah

"Wah walaupun kelakuan kamu sudah kayak lonte, tapi tetek kamu masih kencang juga clara" ucap papaku

"Aku bukan lonte pa!!!!!" Ucapku marah

PLLLAAAKKKK tamparan keras mendarat dipipiku

"Berani kamu melawan sama papa" ucap papaku marah

"Ampun pa" ucapku sambil memegangi pipiku yang terasa panas

"Sekarang papa tanya, berapa cowok yang sudah pakai benda ini" ucap papaku sambil menusuk vaginaku dengan jempol kaki nya

"Aaaaaahhhhhhhhh sakit pa" ucapku sambil berusaha memundurkan badanku

"Majuu, awas kalau sampe kamu undur, papa panggil mama mu " ucap papaku sambil menekan jempol kakinya tambah dalam kevaginaku. Aku pun memajukan badanku keposisi semula sehingga jempol kaki papa semakin masuk ke dalam lubang vaginaku

"Berapa!!!!" Bentak papaku sambil mendorong jempol kakinya sampai masuk semua kedalam lubang vaginaku

"Lupa pa" ucapku seadanya karena pikiranku yang mulai kacau karena sensasi ini

"Memang sudah jadi lonte kamu, sampe lupa berapa cowok yang sudah pake kamu" ucap papaku, dengan posisi jempol kaki nya masih didalam vaginaku

"Makan ini jempol kaki, awas kalau sampe badan kamu mundur" ucap papa mengancam sambil jempol kaki nya dimaju mundurkan di dalam vaginaku dengan kencang, seperti papaku sedang menendang nendang vaginaku

"Aaaahhh aaahhhhh ahhhhh sakit pa, ampun nanti vagina clara berdarah" ucapku keenakan sekaligus takut karena kuku kaki papa ku bisa melukai vaginaku.

"Cccccrrrrttt ccccrrrrtttt cccrrrttt" mendadak cairan cinta ku menyemprot keluar dengan deras hingga mengenai pinggir ranjangku. Badanku bergetar kencang serta vaginaku yang terus berkedut nikmat karena sensasi yang berbeda ini

"Hahahaha memang kamu lonte clara, masa bisa keluar cuman karena jempol kaki" ucap papa menghinaku

"Maafin clara pa, clara gak bakal ulangin lagi" ucapku sambil menangis sekaligus masih menikmati jempol kaki papaku yang masih berada didalam vaginaku

"Sekarang papa mau hukum kamu"

"Kamu cium ini" ucap papaku sambil menunjukkan batang kemaluannya yang sudah sangat tegang

"Haa clara gak mau pa, jijik" ucapku

PLLLLAAAAAKKKM

"SEKALI LAGI KAMU PROTES, PAPA BAKAL PANGGIL MAMAMU" ucap papaku membentakku. Aku pun berdiri dari lantai menuju ranjang tempat papaku duduk

"Jilat yang benar" perintah papaku, aku pun menjilati batang kemaluan papaku seperti aku menjilati batang kemaluannya supri, cuman beda nya batang kemaluan ini lebih besar dan sedikit bengkok

"Hhhhhhhaaaaaaahhhhh jago banget kamu clara, pasti sering kan ngulum kontol" tanya papaku. Aku hanya diam tidak menghiraukannya sambil terus memasukkan batang kemaluannya kedalam mulutku

"Kalau orang tanya itu jawab lonte" ucap papaku sambil menjambak rambutku sampe kepalaku terdongak keatas

"Iya pa" ucapku jujur sambil melihat muka papaku

"Hahahaha ternyata kamu bener lonte, sekarang kamu duduk dipangkuan papa, sambil masukin kontol papa ke meki mu ini" ucap papaku memberi perintah sambil tangan nya menepuk netup vaginaku dengan tangan

Aku pun berdiri membelakangi serta mengangkangkan kaki ku diantara kedua kaki papa, pelan pelan aku turun kan vaginaku hingga tersentuh ujung kepala batang kemaluan papa. Aku bimbing batang kemaluan papa agar dapat masuk kedalam vaginaku yang masih kencang ini

"Aaaahhhhh kelamaaan kamu" ucap papaku dengan cepat tangannya menekan badanku kebawah, sampai seluruh batang kemaluan papa masuk kedalam vaginaku

"Aaaaaaaahhhhhh pelan pelan pa sakit" ucapku sambil melihat ternyata batang kemaluannya sudah masuk dengan sempurna kedalam vaginaku

"Hahahhaa kamu gak usah berisik, sekarang papa mau pake tubuh kamu sepuasnya" ucapnya sambil mulai menggenjot tubuhku dengan kencang

"Aaaaahhhhh aahhhhhhhh" desahanku keluar dengan keras, vaginaku terasa seperti dikorek korek dengan keras, mungkin karena batang kemaluan papa yang agak bengkok

"Hebat vaginamu masih sempit banget, gak seperti lonte lonte yang sering papa pake" ucap papa memujiku. Sebenarnya aku senang papa menikmati vaginaku, tapi aku kecewa ternyata selama ini papa telah menghianati mama

"Aaahhhhhh ahhhhhhh pelan pelan pa sakit" ucapku karena vaginaku mulai terasa panas karena genjotan papa yang sangat cepat. Mendadak papa mencabut batang kemaluannya dan mendorongku

"Buka mulutmu sekarang" ucapnya dengan marah sambil tangannya mengocok batang kemaluannya. Aku pun tau maksud dari papaku. Aku segera jongkok dibawah batang kemaluan papaku, sambil mendongakkan kepala ku keatas dengan mulut yang terbuka lebar

"Ccccrrroooottt crrrrooottt crrrrroooot" cairan sperma papaku keluar sangat bnyak dan kental didalam mulutku

"Telan awas sampe kamu buang" perintah papaku lagi, aku pun berusaha menelan semua sperma papaku, walaupun agak sulit karena spermanya terlalu kental dan banyak

"Hahaha pintar kamu, ternyata selama ini papa besarin seorang lonte, tapi kalau lonternya kayak gini papa senang" ucap papaku sambil tangannya meremas remas payudaraku. Dengan kondisi kecapekan akubiat permainan tadi, aku hanya pasrah membiarkan papaku mempermainkan payudaraku sambil sesekali menarik narik pentilku

"Sekarang kamu berdiri tegak, jangan malas malasan duduk di bawah, lonte harus rajin" perintah papaku. Dengan badan yang masih lemas aku berusaha berdiri tegak sambil tanganku menutupi payudara dan vaginaku

"Turun tangan kamu, ngapain masih ditutup, harus nya kamu itu telanjang aja" ucap papa memberi perintah, akhirnya akupun menurunkan kedua tanganku membiarkan seluruh bagian tubuhku terlihat dengan jelas



"Liat meki kamu masih kepengen kontol lagi" ucap papaku melihat cairan vaginaku yang masih terus mengalir membasahi kaki ku

"Mulai sekarang kamu lonte papa, kamu harus menuruti semua perintah papa, ngerti kamu" ucap papaku

"Iya pa" ucapku pelan

"Setiap kali papa masuk kamar kamu, kamu harus ngangkang dilantai seperti anjing" perintah papa

"Iya pa"

"Coba peragain" perintah papaku

Aku pun duduk kembali dilantai sambil mengangkangkan kaki ku dengan lebar sampai badanku hampir tidur terlentang dilantai seperti anjing yang sedang digaruk badannya oleh majikannya

"Bagus, memang kamu lonte papa yang paling bagus" ucap papaku

"Ya sudah cium papa dulu sini, papa mau pergi" ucap papaku

Aku pun bagun dan mencium pipi papaku dengan mulut

PLLLLAAAAAAKKKK

"Bukan kayak gitu, cium papa pake bibir bawah kamu" bentak papaku

"Iya pa maaf, clara gak tau" ucapku sambil memegang pipi ku

"Sini naik keatas ranjang terus cium papa pake bibir bawah mu"

Aku pun naik keatas ranjang, aku kangkangkan kaki ku agar vaginaku dapat terbuka, pelan pelan aku arahkan vagina sensitifku kemulut papaku yang dari tadi sudah menunggu ingin mencium vaginaku

"Cccrrrrrttt ccccrrrrtttt ccccrrrttt"akupun orgasme dengan deras pada saat bibir vaginaku menyentuh bibir papaku,

"Hahahahah lonte masih mau kontol, tapi nanti ya papa masih ada urusan" ucap papaku sambil membelai lembut vaginaku sambil sesekali jari tangannya mencoba masuk kedalam vaginaku yang masih berkedut ini

"Sudah ya pa, jangan dipegang lagi vagina clara, clara sudah capek" ucapku memohon karena aku kondisi badanku yang sudah sangat lemas karena orgasme tadi

"Tapi nanti kamu mau kan main sama papa lagi" tanya papaku yanh sudah tidak memegang vaginaku lagi

"Iya pa clara mau" ucapku pasrah, setidaknya sudah tidak ada yang merangsang vaginaku

"Gitu dong, lonte papa pintar" ucapnya sambil meninggalkan kamarku
 
Terakhir diubah:
Finally update juga neng Clara. Makin liar aja. Si bokap sampe pengen ikutan garap kayaknya ni :tegang:
Wih mulustrasinya selebgram favorit ane :bacol:
makasih updatenya suhu @Uwu88
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd