Abdi boleh share sepenggal cerita real story om
" Si Budih Anak Dusun "
Real Story ,,,
Budih, yah budih dilahirkan sebagai anak sulung laki - laki dgn 3 adik perempuan disebuah dusun pinggiran di Jawa Tengah. Dia dilahirkan dr keluarga yg serba kekurangan. Kedua org tuanya hanyalah petani yg berjuang dlm hidup ini dgn tekun, gigih, jujur & selalu berdoa mengucap syukur.
Selepas SMU merantaulah Budih ke kota metropolitan tuk menggapai mimpinya, doa org tua yg tulus mengiringi langkah Budih.
10 Mei 1993 pertama kali kaki Budih menapak di kota Jakarta kota metropolitan...
Tahun demi tahun tlah terlewati tak terasa hampir 9 tahun Budih di Jakarta, perjuangan hidup yg dijlni dgn tekun, gigih, jujur yg diwarisi dr org tuanya berbuah kemenangkan yaitu *harta* ya mimpi Budhi adalah menjadi org kaya berharta. Bagi Budih semua hal akan mudah kalo menjadi org kaya harta.
Sekarang semua sudah dicapai menjadi org kaya dgn byk harta hari2 dilalui dgn segala kemewahan, suatu waktu Budih mendapat kbr dari dusun bpknya masuk rumah sakit krn serangan jantung, ibunya & adik2 nya menangis mengharapkan Budih secepatnya plng, Budih berkata : "Mak aku sangat sibuk skrng, nanti ak kirim aja uang tuk menanggung semua biaya rumah sakit bpk".
Dlm 1 tahun hampir 14 x bpknya keluar masuk rumah sakit krn serangan jantung & hanya 1 x Budih pulang tuk menengok bpknya.
Kehidupan berjalan roda berputar, suatu waktu usaha Budih berjln melambat pemasukan harta menjadi kurang lancar "pusing pusing pusing" celoteh Budih dari hari ke hari menghadapinya, ditambah mendpt kabar emak kena diabetis & darah tinggi & bpk masuk rumah sakit lagi dibutuhkan dana yg besar,,,"stresssss aku" celoteh Budih bertambah keras, adik2nya yg meminta Budih tuk pulang tak digubrisnya, sampai datanglah kbr "bpk pergi tuk selamanya"
Dengan pikiran & perasaan yg kacau Budih pulang ke kampungnya, didapati jasad bpknya terbujur dengan tersunging senyum getir.
Sebulan setelah kepergian bpk tercinta menyusul pula emak yg sangat disayangi Budih tuk menghadap sang Pencipta
Lemah lunglai Budih memandang jenazah emak yang disayangi terbujur dengan penuh kedamaian, air mata tangisan sudah kering tiada keluar lagi dimata Budih.
Budih, budih, budih, suara dari hati Budih memanggil ,,,,
Kembali ke Jakarta setelah selesai seluruh pemakaman dari emak tercinta Budih termenung dalam keheningan malam,,,, membuka lembar-lembaran cerita hidup yang telah dilalui ,,, ya cerita hidup itu kata hati Budih ,,,,
Usaha yang selama ini telah membuat kejayaan hidup Budih dengan bergelimpang "Harta" mulai meredup dan diambang titik kehancuran.
Segala yang dimiliki satu-persatu kembali hilang dalam hidup Budih & habis tiada sisa lagi.
Dengan langkah lusuh & gontai kembalilah Budih ke dusun dimana cerita kehidupan itu dimulai dengan keceriaan hidup sederhana yg penuh dengan kekurangan tapi penuh dengan sukacita & kedamaian.
Bersimpuh Budih dimakam kedua orang tuanya tercinta ... diam, menangis, menyesal memohon ampun dengan segala yg telah Budih lakukan selama ini, meski sudah banyak hal yg dia lakukan terhadap seluruh keluarganya tetapi diakhir hidup kedua orang tuanya Budih semakin menjauh menjauh & menjauh dari keluarganya.
Teringat kembali akan warisan ucapan dari kedua orang tuanya tercinta sebelum berangkat ke Jakarta ....
" Budih hidup harus dijalani dengan tekun, gigih, jujur & selalu berdoa mengucap syukur dalam keadaan apapun,,,"Harta" yang termulia adalah dapat berbuat sesuatu kebaikan terhadap keluarga & sesamamu, dan satu hal lagi Budih lakukanlah perbuatan besar kepada orang yang masih hidup janganlah sesuatu hal besar engkau perbuat kepada orang yang telah tiada. "
"Ingatlah selalu perkataan dari kami orang tuamu ini Budih, kami tahu tidak bisa memberikan harta yang berlimpah kepadamu Nak hanya perkataan ini yg bisa kami berikan kepadamu"
Budih, Budih, Budih, semua telah terjadi tak ada lagi yang harus disesali kata "Hati Budi" ,, melangkahlah kedepan dengan cerita yang lebih bermakna dalam hidupmu .
Tuk : Budih sahabatku selamat jalan kawan sekarangpun mungkin engkau sudah berkumpul kembali dengan kedua orang tuamu disana ,,,,
End ...
monggo di ambil inti ceritanya sendiri yah ,,,,