Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA KISAHKU DENGAN LELAKI LAIN

Ditunggu loh Hu , update nya yah ,
Semoga suhu di berikan kesehatan dan kelancaran RL nya , sehingga kita semua bisa ikutan bahagia bersama forum yg selalu di hati ini
SEMANGAT HUUUUUU.......
 
Maaf, baru sempat update...
***

Aku mesti memenuhu janjiku dengan Pak Kasman. Bersama anakku yang pergi ke sekolahnya, aku sekalian juga pergi menemui Pak Kasman. Pada suami, aku pamit pergi mencari barang. Suamiku hanya mengiyakan. Dan kukatakan pula bahwa mungkin aku tak bisa menjemput anak kita. Sebab aku juga ada rencana bertemu teman. Dan suami pun bersedia menjemputnya.

Diriku mulai menyadari bahwa sepenuhnya telah menjadi istri yang liar. Hal itu tampak dari kebohonganku pada suami di atas, dan dari caraku mempersiapkan pertemuan dengan Pak Kasman.

Aku sengaja memilih pakaian dalam yang agak seksi. Entah kenapa. Barangkali agar lawan mainku itu puas. Kukenakan stelan CD dan BH dengan warna yang senada. Warna yang kupilih berwarna putih. CD yang kukenakan adalah model g-string. Bahkan kupakai juga parfum yang tercium seksi.

Aku segera menuju hotel yang dimaksud. Hotelnya adalah hotel kelas melati. Lokasinya juga agak menjauh dari kota. Tentu saja aku tak mungkin berharap diajak di hotel berbintang. Tapi hal ini memberikan sensasi berbeda pada diriku.
Sesampainya di hotel, Pak Kasman sudah menungguku. Tanpa banyak basa-basi kami langsung menuju kamar. Aku tak mau ada orang yang tau keberadaanku di sini.

Begitu masuk kamar, Pak Kasman langsung mengunci pintu. Aku menaruh tasku di meja yang tersedia. Di kamar itu juga ada kipas angin dan sebuah televisi 21 inchi.

“Mana HP-ku?” tanyaku.

Pak Kasman langsung menyerahkannya padaku. Ternyata sudah banyak pesan. Saat aku asyik memainkan HP, tiba-tiba Pak Kasman memelukku dari belakang.

“Akhirnya aku bisa menikmati tubuh ibu lagi,” ucap Pak Kasman.

Ia mulai menciumi leherku. Ia meraih HP dan menaruhnya. Aku menurutinya. Kemudian ia mencium bibirku. Kami saling memagut. Dan tanpa terasa, aku telah berbaring dan tangan Pak Kasman sudah masuk ke dalam bajuku.

Pak Kasman lalu melucuti pakaianku satu per satu. Aku bagai kerbau yang dicucuk hidungnya: menurut begitu saja. Malahan aku justru membantu Pak Kasman agar lebih mudah.

Kini yang tersisa hanyalah g-stringku. Meski vaginaku masih tertutup, tak membuat Pak Kasman mendiamkannya. Sembari melahap payudaraku, jari-jarinya bermain liar di vaginaku. Salah satu jarinya memainkan itilku.

“Ah....ah....ah...” Aku mulai mendesah. Sesuatu yang menggelikan menjalar di selangkangan ditambah permainan lidah Pak Kasman di putingku.

Jari itu terus saja menyiksaku dengan membuat itilku sebagai bulan-bulanan. Aku makin mendesah tak keruan. Bergerak ke sana-sini dan terkadang bergetar sesekali.

Tanganku mencari apa saja yang bisa kugenggam. Tak terkecuali penis Pak Kasman yang sudah tegang. Kugenggam dan bahkan aku masuk ke dalam CD-nya.

“Pak...uuuudaaahhhh.....” kataku memohon lantaran jarinya makin membuatku tersiksa.

Pak Kasman menuruti permintaanku. Ia menghentikan jarinya. Kini ia membuka g-stringku kemudian menjadikannya untuk membersihkan vaginaku. Lalu pahaku dibula lebar-lebar. Pak Kasman kini menenggelamkan kepalanya di selangkanganku. Tak lama, kurasakan sebuah benda basah dan lunak menyentuh bibir vaginaku.

“Ah....” Aku langsung mendesah.

Lidah itu kini makin liar bergerak-gerak di vaginaku. Pak Kasman sapukan seluruh bagian lidahnya di seluruh vaginaku. Tak luput yang menjadi mainannya adalah itilku.

“Ah....ah....paakkkk....” Aku mendesah saat lidah itu bergerak-gerak naik turun di bagian itilku.

Tanganku menggenggam seprai yang mulai kisut. Aku masih saja terus mendesah. Pak Kasman masih saja bermain di vaginaku. Kadang lidahnya jugae mencoba menusuk-nusuk lubang vagina lalu memutarnya.

Aku merasa tidak tahan lagi. Permainan ini membuatku makin mendekati puncak birahiku.

“Paaaakkk....aa.....” Aku pun mencapai orgasme pertamaku. Aku jepit kepala Pak Kasman.

Pak Kasman lalu berdiri. Aku terengah-engah. Kulihat Pak Kasman membersihkan mulutnya dengan kaosnya. Lalu ia menurunkan CD-nya dan terpampanglah penisnya yang gagah. Tapi aku masih tergolek lemas.

Setelah agak lama aku beristirahat, Pak Kasman langsung bergerak lagi. Rupanya ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.

Ia menindihku. Pahaku sudah dibuka. Penisnya sudah menyentuh vaginaku. Ia kini mulai menggesek-gesekkannya ke vaginaku. Aku pun mulai mendesah dan semakin lama aku meminta Pak Kasman memasukkannya.

“Pak...maassuukkkk....innn....”

Pak Kasman tanpa babibu, langsung menekan penisnya ke vaginaku. Masih terasa penuh. Butuh beberapa dorongan sampai akhirnya penis itu amblas ke dalam liang senggamaku.

Pak Kasman mulai memaju-mundurkan pantatnya agar penisnya itu keluar masuk di vaginaku. Perlahan tapi pasti rasa nikmat mulai menjalari seluruh tubuhku. Setiap dorongan penisnya membuatku mendesah.

Bibir Pak Kasman meraih bibirku dan melumatnya. Aku yang sudah dibakar nafsu, turut mengimbangi lumatannya.

Ingin aku melepaskan ciumana itu agar bisa puas mendesah, namun Pak Kasman tak mengijinkannya. Ia terus saja melumat bibirku.

Sementara penisnya masih tampak tak berkurang tenaganya menusuk-nusuk vaginaki. Justru gerakannya semakin cepat. Aku juga makin tak tahan.

“Ah....paaakkkk.....”

“Kenapa, bu?”

“Ahh.....ahh....”

“Enak?”

“Iiyyaaahh....ahh....”

Pak Kasman makin mempercepat gerakannya. Aku makin tak kuat menahan orgasmeku. Selang beberapa saat, aku merangkul tubuh Pak Kasman kuat-kuat. Pinggulku terangkat: aku kembali orgasme.

Pak Kasman lalu menarik penisnya. Aku agak kecewa ia melakukannya. Tetapi aku salah. Ternyata ia memberiku waktu untuk memulihkan tenagaku. Ia sendiri pergi ke kamar mandi. Mungkin buang air kecil.

Tak lama, ia keluar lagi dan menghampiriku. Ia tersenyum lalu kembali menindihku. Kuraskan penisnya kembali masuk ke dalam vaginaku.

“Ahh.....” desahku.

Pak Kasman langsung melakukan gerakan keluar masuk. Gerakannya langsung sangat cepat. Aku langsung segera mengimbanginya.

Gerakan itu lama kelamaan berubah menjadi sebuah goyangan yang makin membuat vaginaku terkoyak. Aku makin tidak mampu menahan kenikmatan yang datang. Aku mendesah dan meracau bergantian.

“Pakkk....eennnaakk...aahh....uuhhhh...”

Sementara Pak Kasman sendiri mendengus seirama dengan genjotannya di vaginaku. Setelah agak lama, Pak Kasman menyuruhku nungging. Aku menurutinya. Penisnya menyibak bibir vaginaku dari belakang. Rasanya penis itu makin susah masuk. Tapi semakin nikmat.

Kini kami bagai sepasang anjing berahi yang sedang kawin. Suara plok plok plok, pertemuan pantatku dan pinggul Pak Kasman, terdengar keras. Aku bergerak maju mundur mengikuti irama Pak Kasman.

Entah Pak Kasman memakai obat atau apa, tapi kekuatannya kali ini terasa lebih. Lebih dari 30 menit, Pak Kasman belum menunjukkan tanda-tanda akan sampai puncak. Aku kembali dimintanya untuk telentang sembari mengangkang. Ia kembali menindihku dan menggenjotku lagi. Aku keenakan dan makin tak kuasa. Akhirnya, aku kembali meraih orgasmeku.
Kini Pak Kasman tak lagi berhenti. Ia terus melanjutkannya. Aku bagai kehilangan tenaga. Tapi tak lama kemudian, Pak Kasman menegang dan membenamkan penisnya dalam-dalam. Terasa siraman spermanya di dalam vagainaku.

Pak Kasman terbaring di sampingku dengan penis yang mulai tidak tegang. Kami pun tertidur berdua.

***

Aku terbangun pukul 11 lebih. Kulihat Pak Kasman masih terlelap. Entah kenapa, melihatnya demikian membuat bernafsu. Tidur dalam kedamaian dan bertelanjang.

Aku meraih penisnya yang terkulai lemas. Kuarahkan langsung mulutku ke arah penis dan mulai menjilatnya. Itu membuat Pak Kasman terbangun. Ia menggeliat sembari membuka matanya. Tetapi ia tak memintaku berhenti. Aku terus saja mengulum penis itu.

Selanjutnya yang terjadi adalah pergumulan seperti sebelumnya. Pak Kasman kembali menggagahiku. Aku kembali dibuatnya orgasme berkali-kali. Ia menumpahkan spermanya lagi di rahimku. Aku benar-benar puas.

Kami tidak keluar kamar sama sekali. Keluar hanya untuk makan saja. Setelah makan, kami melanjutkan pergumulan lagi. Kami baru selesai sekitar pukul 3 sore. Aku mandi dan membersihkan diri dari sisa-sisa 'cinta' Pak Kasman.

Pak Kasman mengucapkan terimakasih kepadaku karena telah membuatnya puas. Aku pun demikian. Kami berpisah setelah melalukan ciuman panjang.

Sesampainya di rumah, aku disambut oleh anak dan suamiku. Sepertinya suamiku sedang ingin, tapi aku beralasan bahwa aku lelah. Untung saja dia tidak marah dan curiga. Ya, aku mencintai suamiku. Sangat mmencintainya.

***
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantap...lebih doeksplore lg kenakalan sebelum ke arah tujuan👍👍👍
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd