Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku, kisahnya, dan kisah kita (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
Bagian 3 (Pov suci)

Aku terkejut saat terbangun dari tidur, ternyata hari sudah siang menunjukkan jam 11. Terlihat jelas dari jendela kamarku bahwa sinar matahari sudah sangat terik. Untungnya hari ini aku masih libur semesteran, jadi tidak khawatir bila bangun siang. Aku melihat sekelilingku dan hanya ada aku, Aku merasakan tubuhku masih sangat lemas akibat di gagahi semalam. Dengan melawan rasa lemas aku bangun untuk segera mandi. Aku membawa pakaian ku ke kamar mandi. Mulai hari ini aku memakai pakaian yang lebih tertutup dari biasanya. Selesai mandi aku langsung makan siang. Di rumah saat itu hanya sendiri. Ayah sedang bekerja, ibuku sedang di membantu tetangga karena aka nada acara pernikahan besok, dan 3 adikku main entah kemana. Kakekku? Ahh aku tidak peduli dengan perginya kakekku. Saat itu aku hanya bermalas-malasan di rumah, tiduran sambil menonton tv di ruang tamu. Sedang fokus menonton tv, aku dikagetkan dengan ketukan pintu di depan. “tok..tok..tok”. aku langsung membukakan pintu. Ternyata kakekku dengan 2 orang tetanggaku yang membawa peralatan bangunan, ya tetangga itu pak min dan pak man. Kedua tetanggaku senyum kepadaku.

Kakek: “monggo mlebu (silahkan masuk) pak min, pak man.” (sambil mempersilahkan kedua tetanggaku itu)

Pak min dan pak man: ”nggih pak.”

Ternyata kedua tetanggaku itu disuruh kakek untuk membetulkan atap kamar yang semalam bocor. Aku sedikit lega karena bila dapat selesai hari ini, maka aku nanti malam bisa tidur sendiri dan itu membuatku lebih aman.

Kakek: “nduk sini.”

(aku hanya diam lalu menghampirinya)

Kakek: “buatkan minum untuk mereka berdua ya.”

Aku hanya mengangguk dan menuju ke dapur, disaat aku melewati kakek. Aku merasakan pantatku diremas sebentar oleh kakek. Aku hanya mendengus kesal dan terdengar suara tertawa kakek lirih. Disaat ku membuat minuman kakek menuju ke kamar mandi, aku pun cuek dengan hal itu. tapi kelamaan aku penasaran dengan aktifitas kakek di kamar mandi. Saat aku mengaduk kopi yang aku buat, aku menoleh kea rah kamarmandi. Aku terkejut Karena kakek pipis tetapi tidak menutup pintu kamar mandi. Aku membuang muka setelah itu dan lanjut mengaduk kopi. Setelah itu aku mengantarkan kopi ke depan untuk disuguhkan kepada tetanggaku itu. aku menuju dapur untuk mengembalikan nampan, ternyata kakek sedang duduk di pinggirmeja makan dn hanya berbalut handuk.

Kakek: “sini sebentar nduk.”

Aku menghiraukan panerintahnya dan langsung meletakan nampan. “nduk, kamu kok gak sopan dipanggil kakek malah diem aja” kata kakek sambil meninggikan suaranya. Dengan malas aku menghampiri kakek. Tubuhku langsung sitarik ke dalam pelukannya. Aku sedikit mengelak tetapi lagi2 kekuatanku kalah. Aku saat ini berada di pelukannya.

Kakek: “kamu kok panas begini pake pakaian gini sih nduk.” (sambil mengelus bahuku)

Aku pada saat itu memang memakai kaos lengan panjang dan celana training panjang. Karena aku tidak mau memekai pakaian yang minim bila ada kakek dirumah.

Kakek: “ditanya kok diem nduk?” (sambil meremas bahuku dengan keras)

Aku: “i..iya aku lagi pengen pakaian ini.”

Setelah lama aku dipeluk kakek, aku merasakan sangat gerah. Keringat mulai membasahi tubuhku. Baju yang kugunakan juga mulai basah oleh keringatku dan keringat di tubuh kakek. Kakek yang mulai menyadari hal itu lalu melepaskan pelukannya dan berkata. “tuh kan bajumu basah, ayo ganti bajumu.”

Aku: “engga ah kek.”

Kakek: “udah nduk ganti aja, itu udah basah begitu kok. Nih basah nih.” (kakek sambil memegang kaos bagian dadaku)

Aku: “ahh kek.” (kataku lirih karena takut kedengaran tetanggaku)

Kakek: “kakek mau kayak semalem nduk hehe”

Aku: “jangan ah kek, aku gak mau.”

Kakek tidak memperdulikan ucapanku dan langsung menarik tubuhku kedalam pelukannya lagi. Kakek langsung meremas payudaraku dari luar kaosku. Aku berusaha berontak dan ternyata sia2. “ahhh kek jannggaann aahh.”

Kakek: “enak to nduk?”

Aku: “mmmhhhh ahh kek geliihhh.”

Kakek: “kakek mau mandi dulu, tunggu kakek di kamarmu. Kalo kamu gak nurut nanti kakek akan mengajak si min dan man buat perkosa kamu.”

Aku pun hanya dapat menahan tangis dan mengangguk. Takut yang aku rasakan saat itu, aku gak mau mengulanginya lagi. Tapi aku bisa apa? Akhirnya aku berjalan menuju kamarku, saat aku melangkah. Kakek ku memanggilku dan memberiku sesuatu.

Kakek: “nduk ganti pakaian mu pake ini ya.” (kata kakek sambil menyerahkan pakaian itu)

Ternyata itu adalah daster putih tipis tanpa lengan miliku yang semalam terkena tumpahan air minum. Aku memeprhatikan daster itu sambil diam. “udah kakek cuci nduk, dan untungnya hari ini sangat panas jadi bisa kering haha.” Kata kakek yang menyadariku kebingungan. “Kalo kamu nurut semua ini akan cepet selesai nduk.” Tambahnya lagi. Akupun hanya mengangguk dan menuju ke kamar sambil membawa daster itu.

Di dalam kamar aku duduk di depan kaca dan menangis. Aku harus berbuat apa, tapi aku tak punya pilihan lain. Akhirnya aku membuka seluruh pakaianku dan memakai daster ku itu. aku masih duduk di depan kaca kamarku. aku hanya terdiam sambil membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Akhirnya aku dikejutkan oleh suara dari kamar tamu. “loh mau pake baju dimana pak?” Tanya tetanggaku, entah pak min atau pak man. “mau pake dikamar suci aja haha.” Jawab kakekku. Lalu… “tok tok tok, nduk.” (kakek sambil mengetuk pintu kamarku.) dengan berat aku membuka pintu itu. setelah itu aku langsung duduk kembali di kursi depan kaca. Kakek langsung masuk dan menutup pintu kamarku dan hal yang membuat aku terkejut adalah kakek juga mengunci pintu kamarku.

Aku: “kok dikunci kek?”

Kakek: “loh kan kakek mau pake baju.” (pada saat itu kakek hanya memakai handuk yang dililitkan ke pinggang dan sambil membawa pakaiannya.)

Aku hanya terdiam dan langsung merebahkan tubuhku ke Kasur. Aku sedang malas menatap wajah kakek. “nduk” Panggil kakek. “nduk kok diem aja sih?” kata kakek lagi. Dengan malas aku membalikan tubuhku, saat aku membalikkan tubuhku. Aku terkejut Karena kakek melepas handuknya dan telanjang di depanku, ditambah kontolnya yang sudah berdiri tegak. Kakek langsung naik kekasurku, tidak sempat menghindar kakek langsung memegang kedua tangan ku dan menindihiku. Kedua tangan ku kin dikunci dan diletakan diatas kepalaku. Dengan begitu kedua ketekku langsung terlihat dihadapan kakek.

Aku: “kek, jangaann aahhh.”

Kakek langsung menjialti kedua ketek ku secara bergantian. Rasanya sangat geli sekali, ditambah kakek juga sesekali menjilati telingaku. “ahhh mhhh kek, udah huhuhu.” (kataku sambil menangis)

Kakek: “ahh nduk kakek uwes ra tahan (udah gak tahan).” (kata kakek sambil masih menjilati ketekku)

Aku: “ampunnn kek ahhh.”

Kakek tak menghiraukan ucapanku, dengan cepat kakek menurunkan kedua tali dasterku. Setelah itu kakek melepas bhku. Ya saat ini daster yang kugunakan hanya menutupi perut dan cd ku. Setelah itu kakek langsung menyerbu bibirku sambil meremas dan memainkan putingku. “hhmm aahhh hmmm” hanya itu yang keluar dari bibirku. Aku sangat geli dan merasakan sangat enak sekali diperlakukan kakek seperti ini. Ahh aku mulai menikmatinya. Aku merasakan cd ku sudah sangat basah. Ditambah aku merasakan ada benda yang menyodok2 memekku. Tak berapa lama tubuhku menegang hebat karena aku pipis enak lagi. Tubuhku sedikit keatas saat itu. kakek yang menyadari hal itu mulai melapaskan bibir dan payudaraku.

Kakek: “enak to nduk haha.”

Aku: “mmhhh hah hah hah.” (aku masih mengatur nafasku)

Disaat aku sedang mengatur nafas kakek menarik daster ku turun dan aku tinggal menggunakan cd saja. Setelah itu kakek kembali menyerbu bibir dan tubuhku. Dipeluk nya dan dimiringkan tubuhku. Sambil berciuman tangan kakek mulai meremasi pantatku. Saat itu aku mulai merasakan tangan kakek masih terhalang oleh cd ku. lagi2 aku terlena dengan ciuman kakek aku mulai tidak sadar saat kakek mulai menurunkan cd ku secara perlahan. Aku tersadar saat kulit pantatku merasakan tangan kakek langsung. Aku yang tersadar mulai memberontak tapi sambil menendang2 kakiku. Namun itu malah fatal bagiku, cd ku malah semakin turun dan sudah sampai mata kakiku. Kakek yang menyadari hal itu langsung melepaskan dari kaki dan aku sekarang telanjang bulat di depan kakek. Kakek langsung duduk dikasurku dan memperhatikan tubuh montokku. Aku yang malu mulai menutupi memekku yang ditumbuhi bulu tipis (karena aku memang risih bila bulu memekku panjang).

Kakek lalu menyingkirkan tanganku, aku menggelengkan kepalaku. Namun kakek masih saja berusaha menyingkrikan tanganku. Dan akhirnya aku yang masih lemas kalah dengan tenaga kakek. Terpampang lah memekku dihadapan kakek. Tak butuh waktu lama kakek mulai duduk bertumpu lututnya di samping tubuhku. Tangan kanan kakek mulai membelai memekku yang sudah basah dan tangan kirinya membimbing tangan kiriku untuk memegang kontolnya dan mulai mengocok nya, karena aku sudah tau apa yang dimau olehnya.

Kakek: “mhhh enak nduk kocokanmu.”

Aku: “i..ya kek ahhh.” (aku mendesah saat kakek mulai memencet itilku.)

Kakek: “kakek masukin ya nduk.” (kata kakek sambil menarik kontolnya dan langsung menempatkan dirinya di sela2 kakiku.)

Aku: “kek, jangannnn ampuunnn kek jangan dimasukin.” (tangisku mulai pecah)

Kakek menghiraukan ku dan mulai mengrahakan kontolnya ke memekku. Saat aku merasakan ada benda yang membelah bibir memekku. Tiba2 “tok tok tok.” “mbah, aku sama si man mau pulang dulu.” (suara pak min.)



Segitu dulu ya gan hehe sampai bertemu di page 7 :p
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd