Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku, kisahnya, dan kisah kita (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
Bagian 10

(pov andi)


Hari kelulusan

Hari ini adalah hari pengumuman hasil ujian nasional. Aku lulus dengan nilai yang lumayan tinggi itu karena aku mengerjakan soal2 un dengan lancar, Cuma sedikit nyontek hehe. Setelah mengetahui hasil ujianku, aku langsung menghampiri suci di ruangannya. Ku lihat suci sedang mengobrol dengan silvy sambil membereskan tas nya.

Aku: “hai yang, gimana hasilya?”

Suci: “alhamdulillah lulus yang, kamu gimana?”

Aku: “jelas lulus dong, abis ini mau langsung pulang yang?”

Suci: “gatau mau kemana dulu yang”

Silvy: “eh kalian ikut aku aja, aku sama Irfan mau ke warnet dulu. Cari info2 tentang kampus swasta, kan setelah ini rencananya aku mau lanjut kuliah”

(tak lamakemudian Irfan datang)

Irfan: “hai cok, eh ada suci” (Irfan menyapaku dan suci”

Aku: “kamu mau ke warnet sama silvy?”

Irfan: “iya nih, kamu ikut aja yok ajak suci sekalian”

Aku: “gimana yang?” (tanyaku ke suci)

Suci: “yaudah ayok deh, tapi aku mau ganti baju dulu yang”

Aku: “oke deh yang”

Setelah itu silvy dan Irfan langsung ke warnet dan aku mengantarkan suci pulang untuk ganti baju. Lalu aku dan suci menuju rumahku terlebih dahulu. Sesampainya dirumah, ternyata rumah ku kosong. Ibuku entah kemana. Aku lalu masuk ke rumah dan menuju kamarku, tak lupa aku menyuruh suci untuk menungguku di ruang tamu. Setelah selesai aku ganti baju, aku langsung keluar kamar.

Suci: “yang sini deh duduk dulu” (sambil menyuruhku duduk di sampingnya)

Aku: “kenapa yang?” (sambil duduk disampingnya)

Suci: “kita kan udah selesai SMA, Nah setelah ini berarti kita bakalan berjauhan dong” (suci sambil menundukan wajahnya)

Aku: “hei liat aku, iya kita akan berjauhan tapi kita masih bisa komunikasi lewat hp yang, aku juga bisa nyusul ke kota tempat kuliahmu kan?” (kataku sambil memegang dagunya)

Suci: “iya sih yang, tapi kamu harus inget aku terus ya. Jangan macem2!” (kata suci sambil melotot matanya saat mengucapkan kalimat terakhirnya)

Aku: “haha aku kan udah ada kamu, 1 aja gak abis2 masa mau nambah. Apalagi sekarang udah tambah gede” (kataku sambil memeperhatikan bagian dadanya)

Suci: “apanya yang gede yang?”

Aku: “yang itu yang hehe” (sambil menunjukan bagian dadanya)

Suci: “yeeee dasar mesum hahaha”

Aku yang melihat itu langsung mendekatkan wajahku ke wajahnya. Suci hanya diam dan mulai memejamkan matanya. Aku langsung mencium bibirnya, “mmmmhhhhh” (suara suci). Kami mulai berciuman dengan lembut aku menikmati ciumanku dengan suci. Aku mulai meremasi payudara suci, “mmmhhhh mmmhhhhh mmmhhhhh” (suara suci). Ciuman suci mulai agresif, “suci udah terangsang nih pasti” (batinku). Aku langsung meremas payudara suci dengan agak keras dan ciuman kami semakin panas. 15 menit kami berciuman, aku melepaskan bibirku sambil berkata “ke kamarku yuk yang”. Suci menganggukan kepalanya, lalu aku menggandeng suci ke kamarku. kami berdua telah masuk ke kamarku, aku suruh suci untuk duduk di kasurku. Lalu aku ijin keluar untuk ke kamar mandi dan mengunci pintu depan. Di kamar mandi aku melepas celanaku jeans dan cd ku, aku kini hanya menggunakan kaos dan kolor tanpa cd “biar cepet” (pikirku hehe). Setelah itu aku langsung menuju kamarku dan mengunci pintu kamarku. saat aku membalikan badan, aku kaget dengan suci yang sudah tiduran di Kasur tanpa jilbab dan tubuhnya menutupintubuhnya hingga leher. Aku sempat bengong melihat hal itu, aku tersadar karena suara suci mengagetkanku “yang ih malah bengong, sini masuk ke selimut. Aku udah telanjang lho ini” (kata suci sambil nyengir). Aku yang mendengar hal itu langsung menuju kasurku dan duduk di samping suci.

Aku: “serius yang kamu udah telanjang?”

Suci: “udah ih, itu kamu gak liat” (sambil menunjukan pakaiannya di meja belajarku)

Aku melihat baju, rok dan bh suci tanpa melihat cd suci. Aku lalu mendekatkan wajahku ke wajah suci, tetapi saat hidung kami mulai bersentuhan aku mulai bertanya kepada suci “kamu masih pake cd ya?”

Suci: “masih dong hehe”

Aku: “huh katanya udah telanjang”

Suci: “iya aku bakalan telanjang kok, tapi nanti kamu yang buka cd ku ya”

Suci langsung mencium bibirku secara tiba2, aku yang mendapat serangan tiba2 dari suci langsung membalas ciuman bibirnya. Sambil berciuman aku melepas selimut yang ada di tubuh suci dan benar saja suci hanya mengunakan cd di tubuhnya yang montok itu. aku lalu memposisikan tubuhku diatas tubuh suci. Aku melepas ciumanku dan langsung menghisap putting payudara suci yang kiri.

Suci: “ahhh sayangghhh”

Aku masih menghisap putting suci sambil meremas payudara kanan suci. Aku menghisap payudara suci secara bergantian. Setelah aku puas menghisap putting suci, aku langsung menyerang lehernya yang putih.

Suci: “ahhh sayang enak, terus yang aahhhhhh”

Aku: “enak ya yang? Hehe” (kataku disela jilatanku di lehernya)

Suci: “hheee eeemmmm aaahhh”

Aku masih menjilati leher suci sambil masih meremas payudaranya yang selalu bikin aku gemas. “ahhh sayang cium aku mmmhhh”. Mendengar hal itu aku langsung mencium bibir suci, lagi2 ciuman suci sangat ganas. Perlahan tanganku mulai kuturunkan ke bawah dan menuju cd suci, sesampainya tanganku disana aku langsung memegang memek suci dari luar cd nya. “hhhmmmm mmhhhh” desah suci semakin keras. Aku yang merasa belum puas langsung memasukan tanganku ke cd nya, “ahhhh” desah suci saat memeknya bersentuhan langsung dengan tanganku”. Aku langsung mencari itlnya, setelah menemukan apa yang aku cari aku langsung memijat dan memutar-mutar itil suci. 10 menit aku bermain dengan itil suci tiba2 suci melepas ciumannya dan langsung mendesah hebat “ahhhh sayanggghhh aku keluarrr oouuuhhhhhh” dan aku merasakan tanganku sangat basah akibat orgasme suci. “suci kamu kok mulai binal sih” (batinku). Stelah selesai suci merasakan kenikmatan orgasmenya tiba2 di memegang kontolku dari luar celana kolorku “sayanggg aku mau ini”. “silahkan sayang, kontolku aku kasih buat kamu” (kataku).

Setelah mendapat persetujuan dariku, lalu suci menyuruhku tiduran di Kasur dan melepas kaosku, saat aku ingini melepas celanaku sekalian suci menahannya sambil berkata “biar aku aja yang buka” (kata suci sambil tersenyum menggodaku). Suci langsung melepas celanaku dan memposisikan kepalanya di kontolku. “aahhh sayanggg” desahku saat mulai merasakan kontolku masuk di bibirnya.

Suci: “mmmhhhh” (sambil memaju mundurkan kepalanya)

Aku: “terus sayang nikmat aahhh ahhh”

Suci terus mengemut kontolku sambil menjilati kepala kontolku, “ahhh dari mana suci belajar nyepong kayak gini ya? Nikmat banget gila” (batinku)

Suci: “smmooccchhh ssluurrrppppp aahhh” (kata suci sambil menyedot kontolku)

Aku: “sayang kok kamu jadi gini sihhh aahhhh enak yanggghhhh”

Kira2 20 menit suci mengemut dan menjilati kontolku dan suci mengakhirinya. Suci mengocok konlku yang sudah basah akibat air liurmya “enak yang?” (sambil menatapku). “hheee eemmm enaakk yang” (kataku). Suci lalu menghentikan kocokannya dan rebahan disampingku, “yang bukain cd ku dong” (kata suci). Aku lalu bangkit dan langsung melepas cd nya, dan terpampang lah memek indah suci dihadapanku. Aku teringat dengan adegan bokep yang pemeran prianya menjilati memek pemeran wanitanya dan pemeran wanitanya sangat menikmati itu. “ahhh aku coba kayak di bokep” (batinku) aku perlahan meregangkan paha suci dan mendekatkan wajahku di memeknya.

Suci: “sayang kamu mau ngapain aahhhh?” (kata suci diakhiri dengan desahan seksinya)

Aku mulai menjilati memek suci yang sudah basah, “hhmm ain2 gituya rasanya” (batinku) tapi saat merasakan itu malah membuatku bertambah nafsu. Aku menjilati ememk suci dengan buas dan suci mendesah menikmati jilatanku. “ahhhh sayanggg enak bangeetttthhh” (kata suci sambil meremasi rambutku) aku lalu mulai menjilati dan memainkan itilnya dengan lidahku, “ahhh sayanggg, teruusss yang aku mau keluar lagi aahhh” (kata suci). Aku yang mendengar hal itu langsung memainkan itil suci dengan cepat dan tiba2 aku merasakan mulutku tersiram cairan orgasme suci. “ahhhhhh yang keluar kan huh huh huh” (kata suci sambil melepaskan remasan d rambutku).

Aku: “gimana rasanya yang?”

Suci: “ hah hah hah enak yang, lemes banget badanku ini jadinya huh “ (sambil mengatur nafasnya)

Aku: “aku belom keluar nih yang”

Suci: “ma..masukin aja yang” (kata suci lirih)

Aku: “maksudnya?” (aku masih belom jelas dengan perkataan suci)

Suci: “masukin kontolmu ke memekku” (katanya lirih namun tegas sambi menatap tajam maatku)

Aku: “serius yang sama omonganmu?”

Suci: “lakukan lah yang, aku serius. Tapi kamu pelan2 ya masukinnya”.

(aku masih diam)

Suci: “ayo masukin yang” (katanya sambil matanya mulai berlinang)

Aku mulai melebarkan pahanya dan langsung memposisikan kepala kontolku di depan mulut memeknya. Aku menatap suci dan suci hanya menanggukan kepalanya. Secara perlahan aku mulai memajukan kepala kontolku untuk masuk. “ahhh perih yang” (kata suci sambil meringis menahan perih).

Aku: “udahan aja ya yang, kamu kesakitan gitu”

Suci: “lanjutin aja yang!”

Aku lalu mendorong lagi kontolku dan merasakan kepala kontolku terhalang oleh sesuatu. Aku menghentikan doronganku, “ayo masukin yang eeehhhmm” (kata suci). Aku lalu memeluk suci dan suci juga memelukku. Kudorong lagi kontolku untuk menerobos halangan itu dan “ahhh yang sakkittttttt” (kata suci sambil mencakar bahuku). Aku lalu mencoba memaju mundurkan kontolku di memeknya. “ahhh yang pelan ahhh perihhhh” (kata suci). Aku mulai merasakan kontolku hangat dan rasanya nikmat sekali. Aku mulai memompa kontolku dengan agak cepat dan rinthan suci tergantikan oleh desahan. Aku melepas pelukanku dan menaikan badanku. Aku lalu melihat kontolku dan ada bercak merah di batang kontolku. Kulihat wajah suci dan air mata terlihat menetes melalui samping matanya. “aku cinta kamu” (kata suci), “aku juga cinta kamu yang”(kataku sambil mencium bibirnya). Kini kami berciuman sambil aku memompa memeknya, pahaku bertabrakan dengan paha suci berkali-kali “plokkk plokkk plokkkk”. 2 menit aku menggenjot dengan tempo cepat, ku rasakan kontolku seperti disiram air dan di kempot oleh memek suci. “mmmhhhh mmhhh” hanya itu yang keluar dari mulut kami saat itu. tak berapa lama aku mulai merasakan akan orgasme langsung mempercepata genjotanku ke memek suci. Orgasme ku sudah dekat lalu aku mencabut kontolku dan ciuman ku ke suci, setelah itu kuarah kan ke perutnya “crroooott crrrooooottt crrooott” pejuhku langsung mengenai perut dan sebagian mengenai payudara suci. “hah hah hah hah” (nafas kami berdua). “nikmat sekali rasanya (batinku), aku lalu merbahkan tubuhku di samping suci dan menatap langit2 kamarku.

Suci: “jangan tinggalin aku ya ndi” (kata suci menggenggam tangan kananku)

Aku: “aku gak akan ninggalin kamu yang”

Kami berdua masih menikmati sisa2 pertempuran yang sangat berkesan bagiku dan bagi suci. Setelah tenaganya pulih, lalu suci bangkit dan langsung menuju keluar kamarku. kulihat suci berjalan sambil meregangkan kakinya, sangat aneh cara berjalan suci. “apa masih terasa perih ya” (batinku). Setelah dari kamar mandi suci kembali ke kamarku dan memakai pakaiannya satu persatu. Aku langsung pergi ke kamar mandi dan mencuci kontolku yang terlihat masih ada bercak darah perawan suci. Aku senang sekali hari itu karena mendapat perawan suci meskipun aku masih ragu awalnya. Suci hari ini terlihat berbeda, ia tak lagi menangis saat pergumulan yang membuat kami berkesan tadi. Setelah selesai mencuci tubuhku, aku langsung kembali ke kamar. Saat baru masuk tiba2 suci berlari dan langsung memelukku, dan meletakan kepalanya di dadaku. Aku lalu membalas pelukan suci dan membelai kepalanya yang sudah berbalut jilbabnya.

Aku: “sayang kamu gpp?”

Suci: “aku gpp kok, aku bahagia sama kamu” (sambil mengeratkan pelukannya)

Kami saling memeluk cukup lama, lalu aku merasakan lapar dan ingin memasak mie rebus. “sayang akum au bikin mie dulu ya, laper haha” (sambil melepaskan pelukanku).

Suci: “aku mau, aku juga laper gara2 abis kamu perawanin” (sambil memeletkan lidahnya)

Aku: “wooo kamu, tapi kamu beneran gpp kan?” (tanyaku sambil meyakinkan pertanyaanku)

Suci: “aku gpp sayang, lebih baik perawanku kamu ambil sekarang daripada…. (suci menghentikan ucapannya)

Aku: “daripada apa yang?”

Suci: “dari pada nanti pas nikah hehe kan nanti juga kamu bakalan nikahin aku kan, eh kamu katanya mau bikin mie kok malah masih disini”

Aku: “o iya akum au bikin mie rebus buat kita ya, yaudah kamu tunggu dulu disini, aku bikin mie dulu”

Suci: “aku tunggu di ruang tamu aja ya, bikin mie yang enak yang haha”

Aku: “siap cantik” (kataku sambil mencolek dagunya)

Aku lalu ke dapur untuk memasak mie rebus, setelah matang aku langsung membawa 2 buah mangkok berisi mie rebus menuju ruang tamu. Aku lihat suci mendudukan kepalanya sambil sesekali mengelap sesuatu di pipinya. “yang udah mateng nih” (kataku mengagetkan suci)

Suci: “eh iya yang” (sambil mengelap pipinya dengan cepat)

(aku lalu menaruh mangkok di meja dan duduk di sampingnya)

Aku: “kamu kenapa? Kok nangis?”

Suci: “aku gpp sayang ih, aku Cuma merasa sangat beruntung bisa memiliki pasangan kayak kamu”

Aku tatap mata suci dan aku lihat mata suci berkaca-kaca. Aku lalu mendekatkan wajahku dan hendak menciumnya dan bibirku mulai menyentuh bibirnya. Kami mulai berciuman dengan lembut, aku merasakan ciuman ini berbeda karena ciuman ini mengungkapkan perasaan kami. Aku lalu melepaskan ciumanku dan berkata “aku yang lebih beruntung bisa memiliki wanita sepertimu suci, yaudah di makan dulu mie nya keburu dingin malah gak enak hehe” dan sunyi membalas dengan senyuman.

(kami langsung memakan mie rebus buatan ku sampai habis)

Aku: “ahh kenyang”

Suci: “sama yang huh pedes banget”

Aku: “aku ambil minum dulu ya sekalian bawa mangkok ke belakang”

Suci: “iya yang, makasih ya hehe”

(aku sudah kembali ke ruang tamu dan membawa minuman untuk suci)

Aku: “trus ini mau ke warnet nyusul Irfan sama silvy yang?”

Suci: “gak usah aja deh yang, badanku capek sama lemes banget. Kamu sih tadi bikin aku keluar sampe 3x” (sambil mengembungkan pipi nya)

Aku: “hehe yaudah deh abis ini aku anter kamu pulang biar kamu istirahat. Yaudah aku telfon Irfan dulu ya, buat ngabarin kalo kita gak jadi ke warnet” (kataku sambil menuju kamarku untuk mengambil hp dan menelfon Irfan)

(aku menelfon Irfan)

Aku: “assalamuallaikum, halo cok aku sama suci gak jadi nyusul ke warnet”

Irfan: “wooo bocah setan, aku tungguin dari tadi gak taunya malah gak jadi kesini. Yaudah aku pulang aja sekalian nganter silvy”

Aku: “hehe maaf sahabat. Iya aku juga mau nganter suci pulang ini, nanti abis nganter suci aku ke rumahnya. Aku langsung ke warkop biasa, kamu nyusul ya aku mau cerita sesuatu”

Irfan: “cocok, aku juga mau cerita”

Aku: “yowes cok, udah dulu ya. Assalamuallaikum”

Irfan: “wallaikumsalam” (sambil mematikan telfonnya)

Setelah menelfon Irfan, aku langsung memakai pakaianku yang lebih rapi karena akan mengantarkan suci pulang. Aku langsung menghampiri suci di ruang tamu setelah selesai memakai pakaianku.

Aku: “ayuk yang, aku anter pulang”

Suci: “ayuk yang”

Aku lalu berjalan keluar dan menutup sekaligus mengunci rumahku dan langsung berangkat mengantar suci ke rumahnya. Sesampainya di rumah suci, ibunya terlihat sedang menyapu halaman rumahnya.

“Assalamuallaikum” (kami berdua mengucapkan salam)

Ibu suci: “wallaikumsalam”(sambil mengakhiri kegiatan menyapunya)

Aku: “mau aku bantu bu? Hehe” (sambil salim)

Ibu suci: “gausah ndi, ibu udah biasa nyapu kok haha. Suci kok kamu jalannya begitu?”

Suci: “ehh ini bu pegel kaki ku gara bonceng motor andi hehe”

Ibu suci: “ibu kira kenapa, yaudah ajak andi masuk dulu”

Aku: “aku langsung pulang aja bu, mau ketemu temen juga”

Ibu suci: “ohh”

Suci: “mau kemana kamu?”

Aku: “aku mau ke warkop sama Irfan”

Suci: “inget jangan macem2” (sambil mengepalkan tangannya di wajahku)

(ibu suci tertawa melihat suci seperti kepadaku)

Aku: “ngapain aku macem2 sih, kalo aku udah punya wanita semacam kamu”

Suci: “ih tuh bu, andi gombalin aku”

Ibu suci: “haha kalian ini ya dasar”

Aku: “haha yaudah aku pamit duluya suci, bu aku pamit dulu. Assalamullaikum” (sambil salim kepadanya)

“wallaikumsalam, hati2 ya” (jawab suci dan ibunya)

aku hanya mengangguk dan langsung mengendarai motorku menuju warkop. Sesampainya di warkop aku melihat motor Irfan sudah parker di depan warkop. Aku langsung memarkirkan motorku dan langsung menghampiri Irfan.

Aku: “udah dari tadi cok?”

Irfan: “baru aja kok, o iya kamu mau cerita apa?”

Aku: “kamu pesen minum dulu sana, biar enak ceritanya”

(Irfan lalu memesan kopi dan tak lama kopiitu sudah tersaji di hadapan kami berdua)

Irfan: “nih minumnya udah dateng, ayo cerita”

Aku: “jadi gini….” (aku menceritakan kejadian ku bersama suci di rumahku tadi)

Irfan: “wohh edan kamu cok gilaaa”

Aku: “hehe aku sebenarnya ragu untuk melakukannya, tapi suci malah terus memintanya. Mau gak mau kan aku mengikuti kemaunnya.”

Irfan: “yaudah kan kalian sudah begitu, kamu jaga suci baik2 cok. Jangan tinggalin dia.”

Aku: “pasti, aku udah sayang bangetkan sama suci. Aku gak akan pernah meninggalkan suci, kecuali…”

Irfan: “kecuali apa?”

Aku: “kecuali dia yang meminta untuk meninggalkannya”

Irfan: “ya gak mungkin suci minta buat kamu ninggalin dia cok”

Aku: “iya aku juga yakin suci tak mungkin begitu. O iya kamu mau cerita apa?”

Irfan: “gini cok (sambil menghisap dalam rokoknya), tadi kan aku berduaan sama sylvi di bilik warnet yang sudah ku tutup dan kunci pintunya. Pertamanya sih aku biasa aja, tapi lama kelamaan kok aku malah sange pas mencium aroma parfum suci. Trus aku mulai meluk tubuhnya dari belakang, si sylvi agak berontak tuh. Ya karena aku udah gak tahan, aku langsung nyerang bibirnya dan sylvi Cuma diem dan merapatkan bibirnya.” (menghentikan ucapannya)

Aku: “terus terus?” (aku mulai penasaran)

Irfan: “trus aku mulai buat megang susunya dari luar bajunya cok haha”

Aku: “terus sylvi diem aja?”

Irfan: “iya diem aja cok haha, yaudah aku mulai remes susunya dan gede banget cok gila”

(aku mulai membakar rokok)

Irfan: “trus dia mulaimendesah gitu deh, abis itu aku mulai coba masuk kedalem bajunya tapi sialnya dia menarik biirnya dari bibirku trus menyingkirkan tanganku sambil ngomong “cukup ya fan, aku takut”. Yaudah deh aku lepasin pelukanku di dia.”

Aku: “haha kentang dong cok”

Irfan: “menurut loh?”

Aku: “kentang banget sih menurutku haha”

Irfan: “yaudah tuh abis itu kita diem2an dan gak lama ada telfon dari kamu itu”

Tak terasa hari sudah mulai malam dan kami pulang kerumah masing2. Sesampainya di rumah ternyata sudah ada ibuku yang ternyata seharian tadi pergi menjenguk tetangga yang sakit. Aku langsung memasukan motorku dan menuju ke kamarku. aku mengabari suci bila aku sudah pulang tapi suci tidak membalas chatku “suci udah tidur mungkin, karena tadi dia bilang sangat capek” (batinku)



Sejak hari itu suci sudah tidak suci lagi dan aku sudah tidak perjaka lagi.

Sekian dulu ya gan, sampai jumpa di page 23 hehe

Baru baca sampe sini.

Kasian ya suci. Jadi milih nyerahin keperawanan ke andi drpd ke kakeknya.
 
Suci : mau memek?
Andi : mau dong!
Kucing di kasih ikan asin ya mau aja. Tinggal suci-nya yg merasain enakan punya andi apa punya si kakek?
 
Terima kasih updatenya suhu.
Ceritanya mengalir dan enak baca alurnya.
Tetap semangat di RL hingga dapat melanjutkan kisah Suci dimari
 
Terima kasih updatenya suhu.
Ceritanya mengalir dan enak baca alurnya.
Tetap semangat di RL hingga dapat melanjutkan kisah Suci dimari
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd