- Daftar
- 23 Jul 2015
- Post
- 1.919
- Like diterima
- 430
Sekedar berbagi.... ini cerpan yang dibuat tahun 2010, collab sama temenku dan dipost di blog temenku juga... sekedar berbagi dan semoga bisa membeirkan hiburan ringan dikala penatnya menjalani hari hehehe...... karena cerpan ini dibuat kala suasana Kpop lg booming-boomingnya, jadi ada istilah istilah yang biasa dipakai anak-anak Kpopers dalam cerpan ini ya hihihi
“Akhirnya selesai juga..” lega Rey sambil berjalan menuju motornya.
Rey melihat jam digitalnya….masih pukul 6.10 P.M
“Masih sore..enaknya ngapain ya??” gumam Rey mencari ide untuk kegiatan selanjutnya, karena sejak melakukan pekerjaan ini ia jarang sekali merasakan libur, padahal tujuannya untuk datang ke negara ini bukan untuk menjadi pegawai delivery express.
Tapi kebutuhan hidup membuatnya harus melakukan pekerjaan yang berpacu dengan waktu serta kecepatan.
“Ok..sebaiknya ke internet center aja..kangen banget ama anak2 Soshindo…”putus Rey sambil merapatkan jaketnya.
Tiba2 HP-nya berdering…
“Ya ampun apalagi ini…” gerutu Rey melihat panggilan dari kantornya.
“Hallo..?!”jawabnya dengan setengah hati.
“Halo Rey..sekarang kamu masih di Gangnam-kan, tolong kamu mampir sebentar ke…”
“Hey tunggu dulu…jam kerjaku telah selesai dan…”
“Ayolah.. aku pastikan kamu tidak akan menyesal datang ke sana…” potong temannya yang sedang bertugas sebagai operator.
“Memangnya ada apa di sana..? cari yang lain saja.. aku sudah capek.. pengen cepat tidur…” bohong Rey.
“Masalahnya hanya posisimu yang ada di Gangnam dan kamu tidak ingin kehilangan job hanya karena ingin cepat tidurkan?” tanya temannya dengan nada sedikit mengancam.
Rey menghela napas pasrah, ternyata posisinya masih terlacak karena ia belum mematikan alat navigatornya.
“Ok..aku harus antar apa… dan ke mana???” pasrah Rey.
Lalu terdengar penjelasan dari operator.
“APA!!! ok2.. aku ngerti..” kata Rey lalu menutup telponnya dengan kesal.
“Orang2 di kota ini memang super aneh…masa beli lampu aja butuh jasa delivery…” gerutu Rey lalu segera memacu motornya menuju mini market untuk membeli bola lampu, kemudian mengantarkan ke apartemen yang dimaksud.
Selama perjalanan Rey terus saja menggerutu dengan kebiasaan aneh dari para customernya.
Dia pernah diminta untuk membelikan coklat dan mengantarkannya ke sebuah café hanya karena customernya lupa membawa hadiah untuk kekasihnya.
Terkadang ia juga diminta untuk mengantar binatang2 peliharaan ke salon atau dokter hewan. Dan juga pernah dia diminta untuk mengantarkan tas dari sebuah sekolah yang kebetulan pemilik tasnya lupa membawa pulang.
Dan kemarin ia sangat terkejut dengan tugas yang ia dapat yaitu diminta membuang sampah yang ada di apartemen customernya hanya karena customernya enggan turun membuang sampah, padahal ia hampir saja mengalami kecelakaan untuk sampai dengan cepat ke tempat itu.
Dan sekarang… sekali lagi ia mendapat tugas yang menurutnya dapat dikategorikan aneh… yaitu membeli bola lampu dan yang menyebalkan adalah.. ia harus lakukan diluar jam kerjanya.
Dengan setengah hati Rey masuk ke dalam gedung dan langsung menuju tempat customernya.
“Sepertinya aku kualat nich gara2 di Lampung dulu sering kabur ke warnet klo disuruh ngerjain pekerjaan rumah..”gumam Rey seraya menekan bel.
Tak lama kemudian pintu terbuka…
“Selamat malam saya Rey dari Quick Express..apa anda menelpon dan memesan lampu..?”tanya Rey pada sosok yang muncul dari kegelapan.
“Iya..syukurlah anda sudah datang…silahkan masuk, bisa tolong pasangkan sekalian?”pinta customernya yang ternyata seorang gadis, Rey tak dapat melihat wajah gadis itu dengan jelas.
“APA?!” kaget Rey.
“tolonglah saya tidak bisa pasang sendiri..”pintanya
Gila…masa masang lampu juga butuh jasa delivery…batin Rey.
“Baik..permisi…”kata Rey sedikit canggung.
“Di sana..” tunjuk gadis itu.
“Maksudnya lampu yang itu?”kaget Rey karena menurutnya itu hal yang sangat mudah.
Gadis itu mengangguk, Rey segera mengganti dan memasang lampu yang baru.
“Coba kamu hidupkan lampunya” pinta Rey setelah mengganti lampunya.
“Ya” jawab gadis itu sambil menekan sakelar lampu.
“Sip, udah nyala” kata Rey lagi sambil turun dari kursi yang jadi pijakannya.
“Terima kasih…” senang gadis itu.
“Tidak masalah…klo begitu..” Rey langsung terperajat dan terpaku melihat siapa yang menjadi customernya.
“Seo~Hyun..!?!” pekik Rey tak percaya membuat gadis itu terkejut tapi kemudian tersenyum malu.
“Ka..kamu benaran Seohyun…waduh jangan2 ini apartemen SNSD ya…waduh tau gitu tadi aku pulang dulu…mandi dulu…trus bawa bunga..trus..”
“Anda tidak apa2?” tanya Seohyun sedikit bingung dengan sikap Rey apalagi Rey berceloteh dengan bahasa Indonesia, bahasa yang asing baginya.
“Ah maaf…saya hanya terkejut..” kata Rey kembali berbicara dengan bahasa Koreanya yang pas2an.
Seohyun hanya manggut2, dan kembali menundukan kepalanya malu..
Apalagi Rey mulai senyum2 menatap Seohyun, membuat gadis itu tambah malu.
“Maaf boleh pinjam toilet?” tanya Rey, Seohyun sedikit ragu tapi ia langsung menunjuk sebuah ruangan dan tanpa bicara lagi Rey langsung kabur ke toilet.
Di toilet…
“Gila…dorm soshi…oh foto2..” geje Rey langsung mengeluarkan HP-nya.
“Sikat gigi soshi…sabun mandi soshi…handuk soshi…harus diupload ke facebook nich…”girang Rey makin menggila.
Sementara di luar..
“Kami pulang…”koor member SNSD yang baru datang.
“onnie…!!” sahut Seohyun bingung dan langsung menghampiri teman2nya yang baru masuk.
“Aigoo Seohyun~a..apa kamu begitu merindukan kami sampai menyambutnya didepan pintu segala..” girang Yuri.
Seohyun langsung geleng2.
“Onnie…itu..” Seohyun langsung melirik ke arah toilet.
“Ada apa?” tanya Taeyeon heran dengan ekspresi Seohyun.
“Lho kok ada sepatu laki2..Seohyun itu punya siapa?”tanya Hyoyeon.
“Ommo Seohyun..selagi kami pergi ternyata kamu memasukkan laki2 ke sini dan..”
“PLETTAK!!” Taeyeon langsung ngejitak Yuri.
“Seohyun itu sepatu siapa?”tanya Yoona mengulang ucapan Hyoyeon.
“Itu punya… dia…” wajah Seohyun memerah membuat yang lain mulai berpikir yang aneh2.
“Pasti ada yang ngga beres nich..”curiga Sunny.
“Jangan2 pencuri tuch..” tebak Tiffany.
“Onnie bukan..itu….”
“Fanny…pencuri mana yang sopan ngelepas sepatutnya segala…” tawa Jessica memotong kata2 Seohyun.
“Seohyun~a kamu pasti ketakutan dan ngunci orang itu di toilet ya..” tebak Yuri.
“Onnie sebenarnya dia..”
“Tenang Seohyun..kami sudah di sini..” kata Taeyeon langsung meraih sapu didekat pintu.
“Ok ayo kita kasih om2 mesum itu pelajaran..”semangat Hyoyeon.
“on..onie…ini tidak seperti yang kalian pikirkan..” panik Seohyun tapi yang lain tak mendengar karna sibuk mencari senjata.
Sunny dan Hyoyeon langsung menuju dapur dan kembali dengan pisau ditangan Sunny dan panci ditangan Hyoyeon.
Yuri menuju kamarnya dan kembali dengan tongkat pemukulnya.
Jessica meraih hammer plastic yang tergeletak di ruang Tv.
Tiffany hanya memegang high heelsnya
Yoona yang tak ada ide langsung meraih kursi.
Mereka langsung berkumpul di depan toilet.
“Onnie…kalian jangan…”
“Seohyun~a..kamu minggir saja, biar yang ahli yang membereskan..” kata Sooyoung, ia tak memegang apapun, ia cukup mengandalkan kepalan tangannya.
“Permisi..” kata Jessica seraya mengetuk pintu toilet Rey yang masih foto2 geje jadi kaget.
“Oh itu suara Jessica..berarti member yang lain udah datang..Rey hari ini kamu beruntung banget…”girang Rey sambil merapikan rambutnya dicermin.
“Ok nanti jangan lupa minta foto..minta tanda tangan…minta…ah entar aja dech..” kata Rey kegirangan.
“Dia keluar..”bisik Tiffany begitu gagang pintu bergerak dan semuanya bersikap dengan senjata mereka.
Dan begitu Rey keluar…
“ONNIE JANGANNNNNNNNN!!!”teriak Seohyun.
Terlambat..
Secara bersamaan high heels Tiffany dan hammer plastic Jessica mendarat mulus di kepala Rey..
Panci Hyoyeon menghantam pundak Rey…
Sapu yang dipegang Taeyeon juga mendarat dipinggang Rey.
Beruntung tongkat yang diayunkan Yuri tak sempat menyentuh kepala Rey karena pria itu langsung merunduk kesakitan.
“Onnie jangan pukul Rey oppa…!”terisak Seohyun.
Membuat semua terperajat kaget begitupun dengan Rey.
“onnie jangan jahat ke Rey oppa…jangan pisahkan kami…” pinta Seohyun mulai menangis.
“Seohyun~a..!!?”kaget para onnienya.
“Ada hubungan apa kamu dengan ahjussi ini?” tanya Sooyoung.
“Ahjussi??”kaget Rey
“apa dia pacarmu?” tanya Sunny sambil menunjuk Rey dengan pisau yang dia pegang.
“Pa~Car?!”Rey makin bingung+merinding dengan pisau dihadapannya.
“Aku… suka dengan Rey Oppa… waktu itu tidak sengaja bertemu saat dia mengantarkan tasku…” jelas Seo Hyun malu-malu.
“Hah???” gumam Rey yang masih Shock…
“INI TIDAK MUNGKIN!!” histeris Yoona sambil membanting kursi yang dia pegang membuat semua lagi2 terkejut. “Aku kan belum kebagian mukul pake kursi…”
“Seohyun..”gumam Rey seraya menatap Seohyun penuh arti.
“Oppa…” balas Seohyun dengan tatapan sendu.
“Seohyun…”
“Oppa..”
tiba2 muncul 13 member SUJU menyanyikan lagu Marry Me dengan sangat syahdu.
“Seohyun…”
“Oppa..” Seohyun dengan slow motion berlari ke arah Rey.
“Seohyun…” sambut Rey.
“BYURRRRR…!!!”
Rey melonjak kaget melihat Keroro menyiram air padanya.
“Woi bulan puasa malah mimpi mesum..ayo bangun dah mau buka tuch..” omel Terry saudara kembar Rey.
Rey mengucek2 matanya..ternyata itu bukan keroro tapi saudaranya..
“Seohyun…”ratap Rey masih mengenang mimpi indahnya.
“Padahal tadi hampir aja mencapai klimaks..”sedih Rey.
– End –
Dream come…gubrakk!!
“Akhirnya selesai juga..” lega Rey sambil berjalan menuju motornya.
Rey melihat jam digitalnya….masih pukul 6.10 P.M
“Masih sore..enaknya ngapain ya??” gumam Rey mencari ide untuk kegiatan selanjutnya, karena sejak melakukan pekerjaan ini ia jarang sekali merasakan libur, padahal tujuannya untuk datang ke negara ini bukan untuk menjadi pegawai delivery express.
Tapi kebutuhan hidup membuatnya harus melakukan pekerjaan yang berpacu dengan waktu serta kecepatan.
“Ok..sebaiknya ke internet center aja..kangen banget ama anak2 Soshindo…”putus Rey sambil merapatkan jaketnya.
Tiba2 HP-nya berdering…
“Ya ampun apalagi ini…” gerutu Rey melihat panggilan dari kantornya.
“Hallo..?!”jawabnya dengan setengah hati.
“Halo Rey..sekarang kamu masih di Gangnam-kan, tolong kamu mampir sebentar ke…”
“Hey tunggu dulu…jam kerjaku telah selesai dan…”
“Ayolah.. aku pastikan kamu tidak akan menyesal datang ke sana…” potong temannya yang sedang bertugas sebagai operator.
“Memangnya ada apa di sana..? cari yang lain saja.. aku sudah capek.. pengen cepat tidur…” bohong Rey.
“Masalahnya hanya posisimu yang ada di Gangnam dan kamu tidak ingin kehilangan job hanya karena ingin cepat tidurkan?” tanya temannya dengan nada sedikit mengancam.
Rey menghela napas pasrah, ternyata posisinya masih terlacak karena ia belum mematikan alat navigatornya.
“Ok..aku harus antar apa… dan ke mana???” pasrah Rey.
Lalu terdengar penjelasan dari operator.
“APA!!! ok2.. aku ngerti..” kata Rey lalu menutup telponnya dengan kesal.
“Orang2 di kota ini memang super aneh…masa beli lampu aja butuh jasa delivery…” gerutu Rey lalu segera memacu motornya menuju mini market untuk membeli bola lampu, kemudian mengantarkan ke apartemen yang dimaksud.
Selama perjalanan Rey terus saja menggerutu dengan kebiasaan aneh dari para customernya.
Dia pernah diminta untuk membelikan coklat dan mengantarkannya ke sebuah café hanya karena customernya lupa membawa hadiah untuk kekasihnya.
Terkadang ia juga diminta untuk mengantar binatang2 peliharaan ke salon atau dokter hewan. Dan juga pernah dia diminta untuk mengantarkan tas dari sebuah sekolah yang kebetulan pemilik tasnya lupa membawa pulang.
Dan kemarin ia sangat terkejut dengan tugas yang ia dapat yaitu diminta membuang sampah yang ada di apartemen customernya hanya karena customernya enggan turun membuang sampah, padahal ia hampir saja mengalami kecelakaan untuk sampai dengan cepat ke tempat itu.
Dan sekarang… sekali lagi ia mendapat tugas yang menurutnya dapat dikategorikan aneh… yaitu membeli bola lampu dan yang menyebalkan adalah.. ia harus lakukan diluar jam kerjanya.
Dengan setengah hati Rey masuk ke dalam gedung dan langsung menuju tempat customernya.
“Sepertinya aku kualat nich gara2 di Lampung dulu sering kabur ke warnet klo disuruh ngerjain pekerjaan rumah..”gumam Rey seraya menekan bel.
Tak lama kemudian pintu terbuka…
“Selamat malam saya Rey dari Quick Express..apa anda menelpon dan memesan lampu..?”tanya Rey pada sosok yang muncul dari kegelapan.
“Iya..syukurlah anda sudah datang…silahkan masuk, bisa tolong pasangkan sekalian?”pinta customernya yang ternyata seorang gadis, Rey tak dapat melihat wajah gadis itu dengan jelas.
“APA?!” kaget Rey.
“tolonglah saya tidak bisa pasang sendiri..”pintanya
Gila…masa masang lampu juga butuh jasa delivery…batin Rey.
“Baik..permisi…”kata Rey sedikit canggung.
“Di sana..” tunjuk gadis itu.
“Maksudnya lampu yang itu?”kaget Rey karena menurutnya itu hal yang sangat mudah.
Gadis itu mengangguk, Rey segera mengganti dan memasang lampu yang baru.
“Coba kamu hidupkan lampunya” pinta Rey setelah mengganti lampunya.
“Ya” jawab gadis itu sambil menekan sakelar lampu.
“Sip, udah nyala” kata Rey lagi sambil turun dari kursi yang jadi pijakannya.
“Terima kasih…” senang gadis itu.
“Tidak masalah…klo begitu..” Rey langsung terperajat dan terpaku melihat siapa yang menjadi customernya.
“Seo~Hyun..!?!” pekik Rey tak percaya membuat gadis itu terkejut tapi kemudian tersenyum malu.
“Ka..kamu benaran Seohyun…waduh jangan2 ini apartemen SNSD ya…waduh tau gitu tadi aku pulang dulu…mandi dulu…trus bawa bunga..trus..”
“Anda tidak apa2?” tanya Seohyun sedikit bingung dengan sikap Rey apalagi Rey berceloteh dengan bahasa Indonesia, bahasa yang asing baginya.
“Ah maaf…saya hanya terkejut..” kata Rey kembali berbicara dengan bahasa Koreanya yang pas2an.
Seohyun hanya manggut2, dan kembali menundukan kepalanya malu..
Apalagi Rey mulai senyum2 menatap Seohyun, membuat gadis itu tambah malu.
“Maaf boleh pinjam toilet?” tanya Rey, Seohyun sedikit ragu tapi ia langsung menunjuk sebuah ruangan dan tanpa bicara lagi Rey langsung kabur ke toilet.
Di toilet…
“Gila…dorm soshi…oh foto2..” geje Rey langsung mengeluarkan HP-nya.
“Sikat gigi soshi…sabun mandi soshi…handuk soshi…harus diupload ke facebook nich…”girang Rey makin menggila.
Sementara di luar..
“Kami pulang…”koor member SNSD yang baru datang.
“onnie…!!” sahut Seohyun bingung dan langsung menghampiri teman2nya yang baru masuk.
“Aigoo Seohyun~a..apa kamu begitu merindukan kami sampai menyambutnya didepan pintu segala..” girang Yuri.
Seohyun langsung geleng2.
“Onnie…itu..” Seohyun langsung melirik ke arah toilet.
“Ada apa?” tanya Taeyeon heran dengan ekspresi Seohyun.
“Lho kok ada sepatu laki2..Seohyun itu punya siapa?”tanya Hyoyeon.
“Ommo Seohyun..selagi kami pergi ternyata kamu memasukkan laki2 ke sini dan..”
“PLETTAK!!” Taeyeon langsung ngejitak Yuri.
“Seohyun itu sepatu siapa?”tanya Yoona mengulang ucapan Hyoyeon.
“Itu punya… dia…” wajah Seohyun memerah membuat yang lain mulai berpikir yang aneh2.
“Pasti ada yang ngga beres nich..”curiga Sunny.
“Jangan2 pencuri tuch..” tebak Tiffany.
“Onnie bukan..itu….”
“Fanny…pencuri mana yang sopan ngelepas sepatutnya segala…” tawa Jessica memotong kata2 Seohyun.
“Seohyun~a kamu pasti ketakutan dan ngunci orang itu di toilet ya..” tebak Yuri.
“Onnie sebenarnya dia..”
“Tenang Seohyun..kami sudah di sini..” kata Taeyeon langsung meraih sapu didekat pintu.
“Ok ayo kita kasih om2 mesum itu pelajaran..”semangat Hyoyeon.
“on..onie…ini tidak seperti yang kalian pikirkan..” panik Seohyun tapi yang lain tak mendengar karna sibuk mencari senjata.
Sunny dan Hyoyeon langsung menuju dapur dan kembali dengan pisau ditangan Sunny dan panci ditangan Hyoyeon.
Yuri menuju kamarnya dan kembali dengan tongkat pemukulnya.
Jessica meraih hammer plastic yang tergeletak di ruang Tv.
Tiffany hanya memegang high heelsnya
Yoona yang tak ada ide langsung meraih kursi.
Mereka langsung berkumpul di depan toilet.
“Onnie…kalian jangan…”
“Seohyun~a..kamu minggir saja, biar yang ahli yang membereskan..” kata Sooyoung, ia tak memegang apapun, ia cukup mengandalkan kepalan tangannya.
“Permisi..” kata Jessica seraya mengetuk pintu toilet Rey yang masih foto2 geje jadi kaget.
“Oh itu suara Jessica..berarti member yang lain udah datang..Rey hari ini kamu beruntung banget…”girang Rey sambil merapikan rambutnya dicermin.
“Ok nanti jangan lupa minta foto..minta tanda tangan…minta…ah entar aja dech..” kata Rey kegirangan.
“Dia keluar..”bisik Tiffany begitu gagang pintu bergerak dan semuanya bersikap dengan senjata mereka.
Dan begitu Rey keluar…
“ONNIE JANGANNNNNNNNN!!!”teriak Seohyun.
Terlambat..
Secara bersamaan high heels Tiffany dan hammer plastic Jessica mendarat mulus di kepala Rey..
Panci Hyoyeon menghantam pundak Rey…
Sapu yang dipegang Taeyeon juga mendarat dipinggang Rey.
Beruntung tongkat yang diayunkan Yuri tak sempat menyentuh kepala Rey karena pria itu langsung merunduk kesakitan.
“Onnie jangan pukul Rey oppa…!”terisak Seohyun.
Membuat semua terperajat kaget begitupun dengan Rey.
“onnie jangan jahat ke Rey oppa…jangan pisahkan kami…” pinta Seohyun mulai menangis.
“Seohyun~a..!!?”kaget para onnienya.
“Ada hubungan apa kamu dengan ahjussi ini?” tanya Sooyoung.
“Ahjussi??”kaget Rey
“apa dia pacarmu?” tanya Sunny sambil menunjuk Rey dengan pisau yang dia pegang.
“Pa~Car?!”Rey makin bingung+merinding dengan pisau dihadapannya.
“Aku… suka dengan Rey Oppa… waktu itu tidak sengaja bertemu saat dia mengantarkan tasku…” jelas Seo Hyun malu-malu.
“Hah???” gumam Rey yang masih Shock…
“INI TIDAK MUNGKIN!!” histeris Yoona sambil membanting kursi yang dia pegang membuat semua lagi2 terkejut. “Aku kan belum kebagian mukul pake kursi…”
“Seohyun..”gumam Rey seraya menatap Seohyun penuh arti.
“Oppa…” balas Seohyun dengan tatapan sendu.
“Seohyun…”
“Oppa..”
tiba2 muncul 13 member SUJU menyanyikan lagu Marry Me dengan sangat syahdu.
“Seohyun…”
“Oppa..” Seohyun dengan slow motion berlari ke arah Rey.
“Seohyun…” sambut Rey.
“BYURRRRR…!!!”
Rey melonjak kaget melihat Keroro menyiram air padanya.
“Woi bulan puasa malah mimpi mesum..ayo bangun dah mau buka tuch..” omel Terry saudara kembar Rey.
Rey mengucek2 matanya..ternyata itu bukan keroro tapi saudaranya..
“Seohyun…”ratap Rey masih mengenang mimpi indahnya.
“Padahal tadi hampir aja mencapai klimaks..”sedih Rey.
– End –
