Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Lika Liku Lilis

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
POV Lilis

Setelah beberapa hari kepulangan Bapak, aku merasa bebas dari segala perasaan cemas dan khawatir, walau perasaan bersalah ini akan selalu membekas entah sampai kapan.

Namun tak kupungkiri, kehadirannya selama beberapa hari dirumah, sempat membangkitkan gairah bercintaku yang selama ini sempat padam. Frekuensi bercinta dengan suami yang cukup jarang, dan cenderung sebatas menggugurkan kewajiban semata membuat kehidupan seksku terasa monoton.

"Tidak..aku bukan wanita yang menghalalkan berhubungan bebas dengan pria yang bukan muhrimku"

Dan segera kuenyahkan pikiran pikiran seperti itu dari benakku.

Berbagai aktivitas kembali kutekuni, untuk menghilangkan rasa jenuh dan tentu saja untuk melupakan segala perasaan bersalah yang selalu menghantui pikiranku.

Seperti mengikuti Zumba, yang kalau kuingat kembali peristiwa tempo hari, membuatku sedikit trauma. Namun mau tidak mau, kuberanikan diri saja untuk aktif kembali.

Dan kehadiranku kali ini tentu saja disambut antusias dengan teman temanku. Kebanyakan dari mereka bertanya tanya kenapa aku sempat vakum dan tidak menghadiri beberapa kali kelas latihan.

Dan aku hanya bisa tersenyum menanggapi pertanyaan dari mereka sembari beralasan sedang sibuk sehingga tidak bisa menyempatkan diri mengikuti kelas.

Tak lama kemudian, mbak Melly instruktur kami pun hadir dan senam Zumba pun dimulai. Ternyata banyak gerakan gerakan baru yang selama ini kulewatkan, namun aku berusaha mengikutinya hingga selesai.

Latihan hari ini pun berakhir, beberapa temanku lalu beristirahat sejenak selagi mengobrol tentang keseharian mereka. Sedangkan Aku lebih memilih untuk segera berganti baju dan bergegas meninggalkan tempat tersebut.

Saat aku menapakkan kakiku di lantai 1 usai menuruni beberapa anak tangga, tanpa kusadari Nando sudah menungguku di depan pintu keluar.

Ya, selain kelas untuk zumba dan aeorobik, memang tersedia fasilitas gym di lantai 1.

"Kemana aja mbak, kok baru keliatan lagi" tegurnya sembari tersenyum.

Namun tak kugubris tegurannya sambil berusaha untuk segera keluar ke parkiran.

Nando berusaha sedikit menghalangiku.

"Awas, aku mau keluar!!" Tegasku

"Mau kemana si buru buru amat mbak?" Tanyanya sedikit meledek

Namun tak kujawab sambil berusaha menerobos hadangannya.

"Bapaknya udah pulang aja, mau ngapain juga dirumah sendiri, hehe" ujarnya sambil membiarkanku lewat kali ini.

"Ga bisa enak enak lagi donk dirumah" tambahnya berupaya menarik perhatianku

"Apa maksud kamu?!" Tanyaku balik

"Mau aku temenin ga mbak?" Ujarnya semakin melecehkan

"Jangan kurang ajar ya" makiku

"Udahlah ga usah muna'..kayak aku ga tau aja apa yang kalian perbuat di mobil tempo hari" jawabnya

"Degh.." seketika hatiku tersentak mendengar perkataannya barusan

Namun kali ini kudiamkan, lalu segera kunyalakan motorku dan meninggalkannya.

Sepanjang perjalanan aku kepikiran dengan perkataan Nando tadi. Berarti benar dugaanku, saat itu dia mengamati dan mengetahui apa yang Bapak perbuat kepadaku selama perjalanan.

"Cobaan apalagi yang akan kualami kali ini" bathinku dalam hati

Sampai di rumah, aku lalu mengambil segelas air putih sambil beristirahat sejenak. Tak lama akupun lalu mandi membersihkan segala peluh yang melekat di sekujur tubuhku.

Kubalur setiap inchi tubuhku dengan sabun cair, lalu kuraih payudaraku dan menopangnya dengan kedua telapak tanganku. Kuamati dengan seksama "kenapa pria pria ini sangat menginginkan payudaraku ya?" Pikirku heran

Lalu kulanjutkan dengan meratakan buih sabun tersebut ke sekeliling permukaan payudaraku dengan gerakan memutar dan kuselingi dengan sedikit meremas remasnya. Tanpa kusengaja tersentuhlah salah satu putingnya, sehingga membuat tubuhku seperti tersengat aliran listrik.

"Aahhh.." desahku pelan

Kusandarkan tubuhku di dinding kamar mandi, dibawah pancuran air shower yang kuputar kecil sedemikian rupa. Percikan air secara perlahan menyingkirkan buih buih sabun tersebut. Namun karena siraman air tidak menjangkau maksimal hingga ke area vaginaku, maka kugunakan salah satu tanganku untuk membersihkan buih buih yang masih menempel di bulu bulu kemaluan dan area vaginaku.

Kubasuh perlahan vaginaku dengan cara menggosoknya dengan dibantu percikan air shower, hingga sampailah di 1 titik dimana tanganku tak kunjung usai menggosoknya.

"Aahhh...geli..." gerakan tanganku semakin masif di area tersebut.

"Aahhh...uggghhhh" lenguhku saat kumasukkan 1 jari ke dalam vaginaku dan mengocoknya perlahan.

Entah apa yang merasukiku, aku malah menikmati masturbasi ini, sesuatu hal yang tidak pernah kulakukan selama ini, memikirkannya pun tidak pernah. Aku wanita yang cenderung pasif, yang bila tidak dipancing libidoku, maka gairah sexku pun tidak akan muncul.

Namun berbeda kali ini, gairah seksku mendadak muncul dengan sendirinya.

"Aaahhhh...aahhhhh..." entah berapa menit lamanya aku mengocok vaginaku, hingga akhirnya aku merasa ingin pipis, namun rasanya berbeda daripada saat aku pipis seperti biasanya. Tubuhku mendadak lunglai seketika, hingga membuatku terduduk lemas sesaat.

Akhirnya kuselesaikan mandiku dan melanjutkan kegiatan rumahanku hingga sore.

Malam harinya, kudapati hpku bergetar pertanda notifikasi pesan masuk.

"Malam mbak cantik..
ini no ku, Nando" isi pesan tersebut

Kubaca sekilas dan disaat bersamaan, kudengar mobil Mas Ferdi yang hendak parkir di garasi rumah, sehingga buru buru kuhapus pesan tersebut.

Segera kusambut suamiku dan menyiapkannya hidangan makan malam yang telah kumasak sore tadi. Aku berusaha bersikap sewajar mungkin di depan Mas Ferdi, walau pikiranku cemas karena Nando sudah mulai berani menghubungiku. Mengacuhkan pesannya atau memblokir nomornya tentu akan membuatnya lebih nekat lagi, terlebih setelah aku mendengar perkataannya pagi tadi.

Aku menjadi serba salah untuk menghadapinya.

"Kok ngelamun ma?" Tanya suamiku

"Eh..gpp Pa" jawabku

"Lagi ada masalah emangnya?" Tanyanya lagi

"Ga ada apa apa kok..mama lagi mengingat ingat mau ngapain habis ini" ujarku

"Owh..ya udah kita gitu aja yuk ma" sahut Mas Ferdi sedikit berbisik sambil tersenyum genit memberi kode.

Dan setelah anak anak tertidur, kami berdua lalu memasuki kamar.

"Ga usah lama lama pemanasannya ya Ma, Papa ngantuk" ujar suamiku

Kami pun berbaring, Mas Ferdi mulai meremas remas payudaraku sambil bergantian menciuminya. Tanganku diraihnya lantas diarahkan ke dalam celananya, untuk membangunkan penisnya.

Mas Ferdi mulai melucuti celananya, mengeluarkan batang penisnya yang telah tegak menjulang.

"Isap ma.." pintanya

Aku pun beranjak, walau aku belum terlalu puas mendapat rangsangan darinya.

Kuposisikan wajahku tepat di batang penisnya dan mulai menghisapnya.

"Aahhh..." kudengar lirihan desah Mas Ferdi yang sedang terbaring menikmati oralku.

"Aarrghhh..enak ma..terus" ujarnya

Tak lama dia pun memberi kode agar aku segera menaiki tubuhnya alias mengambil posisi WOT. Vaginaku yang belum terlalu basah terasa sedikit perih saat batang penisnya perlahan namun pasti mulai menembus liang vaginaku.

"Jlebhhh..awww...sakit Pa" rintihku.

Aku pun terdiam sejenak menahan rasa perih tersebut berlalu.

Mas Ferdi yang sudah tidak sabar, berupaya menyodok nyodokkan penisnya dengan posisi tersebut.

Tubuhku ditarik kemudian didekap dengan pelukannya, sehingga menciptakan jarak yang cukup untuk penisnya berpenetrasi di vaginaku.

"Aahhhh...aahhh..." desahku saat mulai bisa menikmati permainan ini.

Kini akupun mulai mengambil alih kontrol permainan, dengan bergerak maju mundur menciptakan gesekan kenikmatan di antara kelamin kami.

Entah berapa menit berlalu, namun belum kurasakan tanda tanda akan orgasme. Mas Ferdi memintaku untuk berganti posisi. Man on Top ,merupakan posisi pamungkas yang biasa dipilihnya untuk segera mengakhiri sesi bercinta kami.

"Aaahhhh...aahhhh...plok..plok..plok..."

Dia kembali melakukan penetrasi dengan lebih cepat dibanding sebelumnya.

Setelah beberapa kali melakukan penetrasi..

"Plok..plok..plok...Haaaaahhh..ooohhh..ohhh" tiba tiba dia menghentikan penetrasinya..

Disaat bersamaan.. "aaahhh...aahhh..enak Pa..lagi.." sahutku

tubuhnya seketika mengejang, wajahnya memerah, pertanda dia akan mencapai klimaksnya

Sialnya disaat itu justru aku hampir mencapai orgasmeku.

"Crooott...crroooottt" beberapa tetesan sperma berhamburan di perutku.

"Maaf ya ma..Papa ngantuk" ujarnya bermaksud menjelaskan percintaan singkat ini.

Dia kemudian bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, meninggalkanku yang masih terbaring menyisakan sesuatu yang tidak tuntas malam ini.

Bersambung...
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd