Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Listener (Real Story)

Status
Please reply by conversation.

Pecahankaca

Semprot Baru
Daftar
11 Feb 2017
Post
37
Like diterima
179
Bimabet
Setiap manusia telah dianugerahi sebuah kemampuan oleh Tuhannya. Demikian guru agamaku dulu pernah berkata. Anugerah tersebut bisa dimanfaatkan untuk hal baik, tapi juga bisa digunakan untuk hal-hal buruk, dalam hal ini melakukan apa yang dilarang agama.

Aku masih sangat ingat dengan perkataan guru agamaku itu, karena beliau adalah guru favoritku. Kalimat itu masih tersimpan di dalam otakku hingga kini, dari sebelum aku benar-benar paham dengan maksudnya, sampai dengan ketika aku mampu memahami kalimat tersebut, bahkan menjadi objeknya.

Sayangnya, aku adalah manusia yang memanfaatkan anugerah tuhan itu untuk keburukan alias melanggar aturan agama.

Eh bukan begitu. Aku kan sekarang sudah terlalu percaya pada agama. Jadi, tidak seharusnya aku berkata seperti itu. Lebih tepatnya begini: aku memanfaatkan kemampuanku untuk kepuasan egoku, yang oleh ajaran agama, itu dilarang.

Dan inilah cerita kehidupanku, seorang laki-laki yang menjadikan kemampuan mendengarkannya untuk menikmati tubuh wanita.

****

Aku yakin, aku bukanlah satu-satunya laki-laki yang pandai menjadi pendengar yang baik untuk perempuan. Sudah menjadi rahasia umum laki-laki, cara terbaik memikat hati wanita ialah dengan menjadi pendengar cerita-ceritanya. Mendengarkan dengan penuh perhatian. Tanpa menghakimi. Tanpa menasihati. Lalu perempuan-perempuan itu pun secara perlahan akan jatuh ke pelukan.

Aku pun begitu. Sejak kecil aku adalah pendengar ulung. Aku suka mendengarkan ceramah agama, nasihat orangtua, dan cerita-cerita dongeng. Bahkan bisa dibilang, kepribadianku dibentuk oleh apa yang kudengar di masa kecil hingga aku tumbuh dewasa.

Di masa remaja, kemampuan mendengarku masih kumanfaatkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebaikan dan agama. Namun semua itu berubah setelah aku beranjak dewasa dan bergaul dengan kehidupan kota. Oh iya, dulu aku adalah anak desa yang tak banyak tahu tentang isi dunia.

Selapas SMA, aku diterima di sebuah perguruan tinggi tinggi negeri di kota Jogja. Aku mengambil jurusan ilmu pemerintahan. Pilihan jurusanku murni karena aku ingin terjun ke dunia politik dan pemerintah ketika aku lulus kelak. Namun ternyata aku mendapatkan bonus berlimpah. Di fakultasku, aku banyak menemukan mahasiswi-mahasiswi dengan wajah yang sangat cantik dan mempesona. Terus terang saja, itu membuat libidoku naik.
 
anti mine stream.. biasanya di awal.. aku nurcholis pria 33 tahun beranak 10 rengan istri 2..

menurut ku klo openingnya beda.. biasanya bakal jadi karya istimewa. Mantaff ditunggu updatenya
 
Suara lalu lalang kendaraan di kota ini tidak seperti biasanya. Kota wisata ini, sejak beberapa hari yang lalu, mulai lengang oleh aktivitas manusia, semenjak pemerintah menetapkan darurat atas bencana virus Corona Covid 19. Dari dalam kamar sebuah hotel bintang tiga di kawasan Malioboro, aku merasakan bahwa kota ini akan mati. Sebagai seorang mahasiswa ilmu pemerintahan, aku cukup mampu menganalisis kondisj terkini tentang negeri ini. Tapi aku tak akan menuliskannya di sini sekarang. Lain kali saja. Lagi pula, aku yakin bukan cerita itu yang kamu harapkan saat ini.

Aku menginap di kamar yang berada di lantai 5; lantai tertinggi yang dimiliki hotel ini. Aku tak sendiri. Di sampingku, kini berbaring seorang perempuan berdarah sunda yang juga sekampus denganku. Ia sedang tertidur lelap, setelah tiga kali pertempuran birahi yang begitu menggairahkan. Mungkin ia kini sedang dibuai mimpi tentang masa-masa indahnya. Diwisuda dan mempersembahkan gelar sarjana untuk orangtuanya.

Perempuan itu bernama Dewi. Nama yang sangat umum dimiliki. Ia adalah mahasiswa semester akhir yang sedang berjuang menyelesaikan skripsinya, namun malah terkena dampak virus Corona. Akibatnya, proses bimbingan pun jadi terhambat. Segala aktivitas yang melibatkan pertemuan langsung ditiadakan oleh pihak rektorat.

Tiga hari yang lalu, ia mengeluh padaku tentang tugas akhirnya saat kami saling mengirim pesan di WA. Sebelumnya kami memang sudah kenal dekat, meski berbeda jurusan kuliah. Kami dipertemukan dalam sebuah kegiatan sosial yang diadakan BEM fakultas. Kala itu, kami sama-sama terlibat sebagai panitia.

"Situasinya memang sedang buruk. Kamu tahu itu." kataku mencoba memberikan pengertian, "yang sabar ya. Insya Allah, ini akan segera berakhir." ucapku supaya ia tenang.

"Tapi aku pengen cepet lulus," rengeknya.

"Iya, aku paham. Sambil menunggu situasinya membaik, cicil yang bisa dicicil."

"Aku capek!"

"Kalau capek ya istirahat. Atau pijit, wkwkwkwk." aku berseloroh.

"Mau dipeluk :( "

"Sana minta peluk sama pacarmu, haha." balasku. Aku berkata seperti itu untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan yang memang sedang kuharapkan. Aku bukan tak tahu kalau ia sedang LDR dengan pacarnya.

"Apaan, jauh!" balasnya.

"Meluk guling aja, haha" aku masih mengulur-ulur.

"MAUNYA DIPELUK! BUKAN MEMELUK." balasnya kesal.

Aku berhasil membuat ia kesal. Inilah saatnya, pikirku.

"Haha. Aku yang meluk, mau?"

Lima menit. Sepuluh menit. Waktu berlalu tanpa aku mendapatkan balasan pesan darinya. Aku merasa agak waswas. Namun aku yakin, aku akan berhasil.

Tiga puluh tiga menit kemudian barulah aku mendapatkan balasan.

"Mau :(" jawabnya singkat.

Aku tersenyum simpul. Aku menang.

***

Tentang perempuan ini, kuberikan gambaran padamu. Ia perempuan yang cantik sebagai gadis Sunda pada umumnya. Kulitnya putih. Tinggi badannya setelingaku, aku 170 cm. Ia memiliki bentuh tubuh yang ideal. Payudaranya terlihat enak dipandang. Dan, ketika ia sedang tersenyum, ia akan menampilkan deretan kedua gigi gingsul dan kedua lesung di pipinya. Di fakultas kami, dia memiliki nama yang populer dan sering menjadi perbincangan. Bahkan foto kecantikannya pernah masuk dalam akun-akun pengeksploitasi kecantikan wanita. Jika kamu aktif di Instagram, kamu pasti akan dapat dengan mudah menemukan akun-akun yang berisi gadis-gadis cantik. Biasanya nama akunnya berformat nama kampus ditambah kata "cantik".

Sudah enam bulan ini ia LDR dengan pacarnya yang merupakan kakak tingkatnya. Pacarnya telah diterima bekerja di sebuah perusahaan pertambangan di Kalimantan. Barangkali karena ingin mengikat dirinya, setiap bulan si pacar mengirimi uang hasil kerja kerasnya. Aku mengetahui hal itu langsung darinya.

Tapi ketahuilah, perempuan tak hanya butuh uang. Mereka butuh diperhatikan. Mereka butuh didengarkan. Mereka butuh diberi pilihan. Sementara perempuan ini, kini seperti tengah dipenjara. Hubungan LDR yang mereka jalani membuat sang pacar jadi makin posesif. Di situlah aku berpikir dapat masuk, dan ternyata dugaanku tepat. Aku mampu masuk ke dalam hidupnya, dari yang sebelumnya hanya sebatas teman dekat, kini menjadi teman bertelanjang bulat.

***

"Ayoklah. Kapan?" balasku kemudian.

"Yeee...orang cuma bercanda. Siapa juga yang mau dipeluk sama kamu? :p"

Bangsat. Ia mencoba menggodaku rupanya.

"Ya udah kalau nggak mau. Kesempatan ditutup nih." balasku tegas.

"JANGAN!"

Dasar perempuan. Aku tersenyum lagi. Emas benar-benar sudah dalam genggaman.

"Malam Minggu ya. Di kosanku?"

"Nggak mau. Aku maunya di hotel aja"

"Yaelah, buang-buang duit. Kosku aja napa? Kosku aman kok, kan eksklusif, wkwkwk
."

"Pokoknya di hotel. Titik!" jawabnya keras kepala.

"Ya udah kalau itu maumu. Pilih sendiri ya, aku males. Dan bayar sendiri :p"

"Beres...."


Lima menit kemudian ia sudah mengirimkan bukti bookingan hotel di daerah Malioboro. Harganya tak sampai 300 ribu, padahal biasanya kalau malam minggu begini harganya mencapai enam ratus ribu. Rupanya hotel-hotel di Jogja sudah terkena dampak virus Corona sampai-sampai mereka harus menjual kamar dengan harga murah.

***

Kami tiba di hotel tiga puluh menit setelah waktu check-in dibuka. Suasana hotel tampak lengang. Tak ada tamu lain yang check-in. Di parkiran, aku hanya melihat ada beberapa motor dan mobil.

Beberapa saat kemudian, proses check-in selesai. Kami menuju kamar. Sambil berjalan, ia memeluk tanganku. Kami seperti sepasang pengantin muda yang sedang berbulan madu.

Setelah pintu kamar terbuka, tanpa basa-basi ia langsung memelukku. Buset! Aku segera mendekapnya erat. Sepertinya ia memang benar-benar membutuhkan sebuah dekapan. Dekapan yang menenangkan hatinya. Kami berpelukan cukup lama. Aku mengecup keningnya beberapa kami.

"Mandi dulu sana." ucapku seraya memegang pipinya dengan kedua tanganku.

"Nggak ah, aku tadi udah mandi sebelum berangkat." jawabnya sambil menatapku manja.

"Ya udah lanjut di tempat tidur aja."

Ia melepaskan pelukannya. Kami kemudian berpelukan lagi. Sambil berpelukan, aku terus memberikan ciuman di kening. Di rambut. Dan mengusap lengan atasnya.

Dewi memang merindukan pelukan. Buktinya, ia begitu menikmati. Ia terlihat nyaman, seperti kota ini.

***

Perempuan di sampingku menggeliat ringan berganti posisi tidur. Tubuhnya yang masih tanpa sehelai benang pun terlihat begitu indah. Perempuan ini benar-benar cantik. Kecantikan yang alami dan purna. Perlahan gairahku pun naik. Aku tahu harus segera berbuat apa.


Bersambung...

Jogja, 22 Maret 2020. Pukul 02.20 WIB.
 
Terakhir diubah:
Wadidaw... Lanjutkan hu, siapa tau bisa praktekin.. 🤓😋
 
Bimabet
Setiap manusia telah dianugerahi sebuah kemampuan oleh Tuhannya. Demikian guru agamaku dulu pernah berkata. Anugerah tersebut bisa dimanfaatkan untuk hal baik, tapi juga bisa digunakan untuk hal-hal buruk, dalam hal ini melakukan apa yang dilarang agama.

Aku masih sangat ingat dengan perkataan guru agamaku itu, karena beliau adalah guru favoritku. Kalimat itu masih tersimpan di dalam otakku hingga kini, dari sebelum aku benar-benar paham dengan maksudnya, sampai dengan ketika aku mampu memahami kalimat tersebut, bahkan menjadi objeknya.

Sayangnya, aku adalah manusia yang memanfaatkan anugerah tuhan itu untuk keburukan alias melanggar aturan agama.

Eh bukan begitu. Aku kan sekarang sudah terlalu percaya pada agama. Jadi, tidak seharusnya aku berkata seperti itu. Lebih tepatnya begini: aku memanfaatkan kemampuanku untuk kepuasan egoku, yang oleh ajaran agama, itu dilarang.

Dan inilah cerita kehidupanku, seorang laki-laki yang menjadikan kemampuan mendengarkannya untuk menikmati tubuh wanita.

****

Aku yakin, aku bukanlah satu-satunya laki-laki yang pandai menjadi pendengar yang baik untuk perempuan. Sudah menjadi rahasia umum laki-laki, cara terbaik memikat hati wanita ialah dengan menjadi pendengar cerita-ceritanya. Mendengarkan dengan penuh perhatian. Tanpa menghakimi. Tanpa menasihati. Lalu perempuan-perempuan itu pun secara perlahan akan jatuh ke pelukan.

Aku pun begitu. Sejak kecil aku adalah pendengar ulung. Aku suka mendengarkan ceramah agama, nasihat orangtua, dan cerita-cerita dongeng. Bahkan bisa dibilang, kepribadianku dibentuk oleh apa yang kudengar di masa kecil hingga aku tumbuh dewasa.

Di masa remaja, kemampuan mendengarku masih kumanfaatkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebaikan dan agama. Namun semua itu berubah setelah aku beranjak dewasa dan bergaul dengan kehidupan kota. Oh iya, dulu aku adalah anak desa yang tak banyak tahu tentang isi dunia.

Selapas SMA, aku diterima di sebuah perguruan tinggi tinggi negeri di kota Jogja. Aku mengambil jurusan ilmu pemerintahan. Pilihan jurusanku murni karena aku ingin terjun ke dunia politik dan pemerintah ketika aku lulus kelak. Namun ternyata aku mendapatkan bonus berlimpah. Di fakultasku, aku banyak menemukan mahasiswi-mahasiswi dengan wajah yang sangat cantik dan mempesona. Terus terang saja, itu membuat libidoku naik.

Nih kota ngangenin banget sih suhu, dengan semua kisahnya hehe
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd