Bagudungsaba
Suka Semprot
- Daftar
- 29 Apr 2017
- Post
- 14
- Like diterima
- 60
Ini real story, berawal dari perjalananku dari kota Aceh ke Medan. Malam itu tampak cuaca agak sedikit mendung dan dingin. Di dalam bis yang aku naiki terlihat banyak penumpang yang sudah bersiap siap mau berangkat. Aku berharap banyak, bahwa ada satu orang stw akan duduk temani aku di perjalanan satu malam yang panjang ini.
Dalam hati berharap, "enak juga nih kalau ada stw yang terlihat alim tapi liar haha" dan di pikiran yg lain berkata " jangan macam2 kamu". Dan begitulah pergulatan di dalam hatiku saat itu.
O iya namaku sandy saat itu umurku tergolong masih muda sekitar 17 an tahun dan saat itu krn libur jadi aku di ajak sama bapak ke aceh.
Okeh, di malam itu akhirnya aku duduk dengan om om dan aku berangkat sendiri sementara bapakku udah di aceh.
Malam itu aku duduk bersebelahan dengan bapak bapak umur 50 an dengan cerita panjang lebar akhirnya dia tertidur pulas. Dan akhirnya sibapak terun di karna sudah sampe tujuan.
Waktu sudah menunjukan pukul 12 malam semntara tadi kita berangkat jam 8 malam.
Saat itu aku duduk bangku ke dua di sebelah kiri supir. Nah di sebelah kanan saya ada stw yang lumayan ahhhhhh ssssshhhh hhmmm bayanginnya aja aku dah ketar ketir dan rasanya tuh kayak ngeliat paha ayam rendang. Maaf bukan mau berniat sara tapi ibu itu jilbabab dengan dada yang beuhhh.
Dalam hati enak banget kalau duduk bareng dia dan kebetulan bangku di sebelahnya kosong.
Pucuk di cinta ulam pun tiba haha, bener ga tuh peribahasanya? Hehe canda guys.
Jadi di tengah perjalanan ada penumpang yg naik, dan stw jilbaban juga. Nah terlihat si keneknya transaksi dan mencari bangku buat duduk.
Penumpang yang baru naik ga mau pisah bangku. Mereka mau bareng duduknya. Alhasil aku di pindahkan ke bangku stw yang ada di dalam angan2ku tadi.
Dalam hati yeeeyyyyyyyyyyyyyyyyyt mabtabs.
Ibu itu terlihat senyum melihatku duduk di sampingnya dan kembali tidur.
Nahh dinginnya ac dan cuaca hujan membuat joni berontak ga karuan.
Aku dah coba kompromi alhasil joni berdiri tegak sempurna.
Nafsu semakin tinggi dan semakin susah saat menelan ludah. Aku beranikan diri untuk menempelkan tangan kananku ke tangan kirinya, dan ibu itu diam aja. Badanku udah panas dingin, kucoba untuk mengesek sedikit demi sedikit, ibu itu diam aja.
Wah aku makin penasaran. Dan di tambah parfum ibu wanginya membuat nafsu kian membara. Kuberanikan diri untu mengeser ke sekitar dadanya. Aku hanya dapat meresakan sedikit kenyal dan bergoyang. Dalam hati" ini pasti udah kena dikit tapi kenapa ibu ini diam aja ya" aku diamkan tanganku disitu agak lebih lama. Dan respon ibu itu tetap diam
Dalam hatiku apa ibu pura pura tidur atau sedang menikmati sentuhan ku?. Aku putuskan untuk menggerakkan lebih jauh dan akhirnya pergelangan tanganku mendarat sempurna di atas bikitnya.
Tiba tiba nafasku terasa sesak karna memang udah terasa kenyal dan lembut dengan tutup beha yang berenda. Dan kebetulan ibu itu pake baju putih tipis dengan jilbab hitam sampe ke dada. Dan aku tetap meletakkan sikut tanganku di situ. Aku berfikir bahwa gak mungkin ibu ini gak sadar dengan perbuatanku karna bisa juga bergoyang saat menghantam lubang.
Alhasih aku tau karna respon positif ibu itu juga, semakin menempelkan badannya ke lengan bahu ku. Hampir tidak ada celah di antara kami. Dan suhu badanku tiba tiba hangat.
Dan si joni sudah siap siap...
Aku beranikan menyentuh tetek ibu itu. Dan ahh ssshhhh dia juga mendesis. Dan sebelum menjamah bukit indahnya aku bilang ke ibu itu. " Bi aku kdinginan maaf yah aku udah lancang tapi malam ini aku ga tahan dengan bibi" dan sibibi mengangguk pelan. Dan sssshhhhhh. Tanganku semakin liar di permukaan dadanya. Tiba tiba ibu itu bilang" dek liatin kiri, depan dan belakang ya jangan sampe kliatan" aku jawab iya bi dengan nafas bergetar ga karuan dan sambil nelan ludah. Lalu aku liat sebelah kiri depan dan belakangku sudah tepar semua dalam hati bersorak "aman" aku semakin liar dan membuka kancing baju depannya dan memasukan telapak tanganku dengan merangkul ibu itu dari belakang dan dan tanganku dengan bebas menggerayangi tetek ibu ningsih itu.
Kebetulan bis malam menyediakan selimut biar gak kedinginan. Dan rasa penasaranku semakin besar dan ingin menjelajahi memek nya. Aku melebarkan selimut itu dan mengangkat rok berenda ibu itu. Dan ibu ningsih pun kaget dan berbisik " dek kamu mau ngapain" aku jawab aku pengen memekmu ningsih. Dia bilang jangan dan ga boleh kamu juga ga sopan aku lebih tua darimu masa kamu panggil nama" masih kecil ko dah pengen memek sih. Ada 5 menit perlawanan ibu ningsih, karna takut ketauan sma orang orang di bis akhirnya dia nyerah dan menyerahkan celana dalam katun hitamnya untukku. Dan kembali aku merapikan selimut di pahanya biar ga klihatan orang orang dengan tangan kananku bergeraj bebas sebebasnya di antara selangkangannya. Dia hanya hanya mendesah lirih. " Ihhhh kamu ko gitu sih dek. Shhhh hhhmmmmm kamu itu nakal. Sambil dia pura pura membetulkan letak jilbabnya. Sambil ngobrol aku menggerayangi memeknya. Si ibu bertanya kamu dari mana? Dan kujawab dari medan bi. Dan tanganku masih tetap di memeknya, si ibu menasehatiku sambil tanganku di selangkangan nya. " Dek kamu itu sebenarnya belum cukup umurloh untuk beginian. Dan aku jawab, loh ko gitu? Ya iya kamu kan masih muda blum boleh merasakn yang namanya memek. Nnti kamu ga konsen belajar loh dek. Dan tanganku masih di klitorisnya. Sambil ngobrol aku lihat bibir merahnya mendesis menahan nikmat. Betapa seksi wajah ibu ini dengab kulit putih dan hidung yang bangir lipstik warna merah dan warna jilbab hitam.
Lalu aku bertanya enak ga bu? Dia pura pura jawab" biasa aj. Si ibu pura pura ga berasa apa apa. Lanjut lagi tanganku sudah mengkorek korek isi memeknya yang sudah basah sambil ngobrol ngalur ngidul seolah olah tidak terjadi apa apa. Si ibu bilang celana dalam saya mana dek balikin dong. Ga mau aku blum puas. Ya ampun dek tobatlah sayang. Kamu itu dah kterlaluan loh kobel kobel istri orang. Sambil ngobrol tanganku semakin ganas di bawah sana. " Tuh kamu kan dah puas ngorek ngorek itu. Udah 2 jam loh kamu, memek ibu dah banjir di bawah sana. Balikin dong, balikin ga sambil ibu itu menganncam. Dan aku tetap bilang engggaaakkk. Dan si ibu ampun sayang ibu ga bawa celana dalam lain selain itu. Akhirnya aku kasih persyaratan, aku akan balikin kalau bibir sexymu mau menyedot pejuhku. Dia terlihat diam dan mengiyakan" iya deh mana si nakal yang bikin kamu panas dingin tadi"
Lalu aku membuka seleting celanaku dan si otongpun di lahap habis di bibir sexynya. Tiba2 hpnya berdering dari suaminya, dan dia ngobrol sama suaminya sambil nyepong si otong yang bergerak gagah keluar masuk mulutnya. Saat itu terlihat penumpang sebelah kiri sudah turun dan sampai tujuan begitu juga dengan bangku depan dan belakang. Ibu ningsi sangat lihat menyedot si otong. Dan hangatny mulut si ibu bikin mabuk kepayang.
Ninggsiihhhh trussinnnn sayangg. Dia menempelkan jari tlunjuknya di bibir ku biar ga terdengar oleh suaminya.
Dan setelah dia tutup telpon, ningsih ngomel dasar anak kecil nakal. Ga sopan tau manggil nama orang yang lebih tua dari kamu. Sambil ngobrol rupanya si ibu semakin liar dan duduk di pangkuanku Sambil mengesek gesekkan memeknya dan....
Malam masih panjang heheh
Dalam hati berharap, "enak juga nih kalau ada stw yang terlihat alim tapi liar haha" dan di pikiran yg lain berkata " jangan macam2 kamu". Dan begitulah pergulatan di dalam hatiku saat itu.
O iya namaku sandy saat itu umurku tergolong masih muda sekitar 17 an tahun dan saat itu krn libur jadi aku di ajak sama bapak ke aceh.
Okeh, di malam itu akhirnya aku duduk dengan om om dan aku berangkat sendiri sementara bapakku udah di aceh.
Malam itu aku duduk bersebelahan dengan bapak bapak umur 50 an dengan cerita panjang lebar akhirnya dia tertidur pulas. Dan akhirnya sibapak terun di karna sudah sampe tujuan.
Waktu sudah menunjukan pukul 12 malam semntara tadi kita berangkat jam 8 malam.
Saat itu aku duduk bangku ke dua di sebelah kiri supir. Nah di sebelah kanan saya ada stw yang lumayan ahhhhhh ssssshhhh hhmmm bayanginnya aja aku dah ketar ketir dan rasanya tuh kayak ngeliat paha ayam rendang. Maaf bukan mau berniat sara tapi ibu itu jilbabab dengan dada yang beuhhh.
Dalam hati enak banget kalau duduk bareng dia dan kebetulan bangku di sebelahnya kosong.
Pucuk di cinta ulam pun tiba haha, bener ga tuh peribahasanya? Hehe canda guys.
Jadi di tengah perjalanan ada penumpang yg naik, dan stw jilbaban juga. Nah terlihat si keneknya transaksi dan mencari bangku buat duduk.
Penumpang yang baru naik ga mau pisah bangku. Mereka mau bareng duduknya. Alhasil aku di pindahkan ke bangku stw yang ada di dalam angan2ku tadi.
Dalam hati yeeeyyyyyyyyyyyyyyyyyt mabtabs.
Ibu itu terlihat senyum melihatku duduk di sampingnya dan kembali tidur.
Nahh dinginnya ac dan cuaca hujan membuat joni berontak ga karuan.
Aku dah coba kompromi alhasil joni berdiri tegak sempurna.
Nafsu semakin tinggi dan semakin susah saat menelan ludah. Aku beranikan diri untuk menempelkan tangan kananku ke tangan kirinya, dan ibu itu diam aja. Badanku udah panas dingin, kucoba untuk mengesek sedikit demi sedikit, ibu itu diam aja.
Wah aku makin penasaran. Dan di tambah parfum ibu wanginya membuat nafsu kian membara. Kuberanikan diri untu mengeser ke sekitar dadanya. Aku hanya dapat meresakan sedikit kenyal dan bergoyang. Dalam hati" ini pasti udah kena dikit tapi kenapa ibu ini diam aja ya" aku diamkan tanganku disitu agak lebih lama. Dan respon ibu itu tetap diam
Dalam hatiku apa ibu pura pura tidur atau sedang menikmati sentuhan ku?. Aku putuskan untuk menggerakkan lebih jauh dan akhirnya pergelangan tanganku mendarat sempurna di atas bikitnya.
Tiba tiba nafasku terasa sesak karna memang udah terasa kenyal dan lembut dengan tutup beha yang berenda. Dan kebetulan ibu itu pake baju putih tipis dengan jilbab hitam sampe ke dada. Dan aku tetap meletakkan sikut tanganku di situ. Aku berfikir bahwa gak mungkin ibu ini gak sadar dengan perbuatanku karna bisa juga bergoyang saat menghantam lubang.
Alhasih aku tau karna respon positif ibu itu juga, semakin menempelkan badannya ke lengan bahu ku. Hampir tidak ada celah di antara kami. Dan suhu badanku tiba tiba hangat.
Dan si joni sudah siap siap...
Aku beranikan menyentuh tetek ibu itu. Dan ahh ssshhhh dia juga mendesis. Dan sebelum menjamah bukit indahnya aku bilang ke ibu itu. " Bi aku kdinginan maaf yah aku udah lancang tapi malam ini aku ga tahan dengan bibi" dan sibibi mengangguk pelan. Dan sssshhhhhh. Tanganku semakin liar di permukaan dadanya. Tiba tiba ibu itu bilang" dek liatin kiri, depan dan belakang ya jangan sampe kliatan" aku jawab iya bi dengan nafas bergetar ga karuan dan sambil nelan ludah. Lalu aku liat sebelah kiri depan dan belakangku sudah tepar semua dalam hati bersorak "aman" aku semakin liar dan membuka kancing baju depannya dan memasukan telapak tanganku dengan merangkul ibu itu dari belakang dan dan tanganku dengan bebas menggerayangi tetek ibu ningsih itu.
Kebetulan bis malam menyediakan selimut biar gak kedinginan. Dan rasa penasaranku semakin besar dan ingin menjelajahi memek nya. Aku melebarkan selimut itu dan mengangkat rok berenda ibu itu. Dan ibu ningsih pun kaget dan berbisik " dek kamu mau ngapain" aku jawab aku pengen memekmu ningsih. Dia bilang jangan dan ga boleh kamu juga ga sopan aku lebih tua darimu masa kamu panggil nama" masih kecil ko dah pengen memek sih. Ada 5 menit perlawanan ibu ningsih, karna takut ketauan sma orang orang di bis akhirnya dia nyerah dan menyerahkan celana dalam katun hitamnya untukku. Dan kembali aku merapikan selimut di pahanya biar ga klihatan orang orang dengan tangan kananku bergeraj bebas sebebasnya di antara selangkangannya. Dia hanya hanya mendesah lirih. " Ihhhh kamu ko gitu sih dek. Shhhh hhhmmmmm kamu itu nakal. Sambil dia pura pura membetulkan letak jilbabnya. Sambil ngobrol aku menggerayangi memeknya. Si ibu bertanya kamu dari mana? Dan kujawab dari medan bi. Dan tanganku masih tetap di memeknya, si ibu menasehatiku sambil tanganku di selangkangan nya. " Dek kamu itu sebenarnya belum cukup umurloh untuk beginian. Dan aku jawab, loh ko gitu? Ya iya kamu kan masih muda blum boleh merasakn yang namanya memek. Nnti kamu ga konsen belajar loh dek. Dan tanganku masih di klitorisnya. Sambil ngobrol aku lihat bibir merahnya mendesis menahan nikmat. Betapa seksi wajah ibu ini dengab kulit putih dan hidung yang bangir lipstik warna merah dan warna jilbab hitam.
Lalu aku bertanya enak ga bu? Dia pura pura jawab" biasa aj. Si ibu pura pura ga berasa apa apa. Lanjut lagi tanganku sudah mengkorek korek isi memeknya yang sudah basah sambil ngobrol ngalur ngidul seolah olah tidak terjadi apa apa. Si ibu bilang celana dalam saya mana dek balikin dong. Ga mau aku blum puas. Ya ampun dek tobatlah sayang. Kamu itu dah kterlaluan loh kobel kobel istri orang. Sambil ngobrol tanganku semakin ganas di bawah sana. " Tuh kamu kan dah puas ngorek ngorek itu. Udah 2 jam loh kamu, memek ibu dah banjir di bawah sana. Balikin dong, balikin ga sambil ibu itu menganncam. Dan aku tetap bilang engggaaakkk. Dan si ibu ampun sayang ibu ga bawa celana dalam lain selain itu. Akhirnya aku kasih persyaratan, aku akan balikin kalau bibir sexymu mau menyedot pejuhku. Dia terlihat diam dan mengiyakan" iya deh mana si nakal yang bikin kamu panas dingin tadi"
Lalu aku membuka seleting celanaku dan si otongpun di lahap habis di bibir sexynya. Tiba2 hpnya berdering dari suaminya, dan dia ngobrol sama suaminya sambil nyepong si otong yang bergerak gagah keluar masuk mulutnya. Saat itu terlihat penumpang sebelah kiri sudah turun dan sampai tujuan begitu juga dengan bangku depan dan belakang. Ibu ningsi sangat lihat menyedot si otong. Dan hangatny mulut si ibu bikin mabuk kepayang.
Ninggsiihhhh trussinnnn sayangg. Dia menempelkan jari tlunjuknya di bibir ku biar ga terdengar oleh suaminya.
Dan setelah dia tutup telpon, ningsih ngomel dasar anak kecil nakal. Ga sopan tau manggil nama orang yang lebih tua dari kamu. Sambil ngobrol rupanya si ibu semakin liar dan duduk di pangkuanku Sambil mengesek gesekkan memeknya dan....
Malam masih panjang heheh
