Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Malem taon baru - 3some (lanjutannya neh)

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
743
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Tiba-tiba kudengar pintu kamar terbuka, ternyata Ari tak tahan mendengar desahanku barusan. Ia langsung menyodorkan batangnya didepan mulutku. Kini aku harus melayani dua batang sekaligus. Frans terus menggenjotku dari belakang dan tangannya tak pernah berhenti meremas toketku, kecepatannya kini meningkat, demikian pula dengan remasannya makin liar. Aku mengulum batang Ari sehingga pemiliknya merem melek keenakan. Kumasukkan batang itu dalam mulutku sambil kuisap, Ari menggerakan pinggulnya maju mundur agar aku tak repot memaju-mudurkan kepalaku, kuisap batangnya itu sampai pemiliknya mendesah keenakan dia tampaknya akan mendapatkan orgasmenya, dia menggoyangkan pinggulnya dengan cepat sambil terus meremas toketku yang sudah basah sekali itu. Aku masih menikmati mengulum batang Ari.

Setelah 16 menit dalam gaya doggy style Frans akhirnya melenguh panjang, goyangannya terhenti dan ia menusukan batangnya lebih dalam, ia meremas toketku kuat-kuat. Spermanya kembali memenuhi mekiku dan meluber ke selangkanganku. Ia langsung mencabut batangnya dan beristirahat, sedangkan aku masih mengulum batang Ari. Terus Kumasukkan batangnya dalam-dalam sambil kusiap sambil kukocok batangnya yang tak seluruhnya masuk dalam mulutku. “ah..ah…Nez..bentar lagi keluar nih..isep yah…” aku terus mengulum batangnya sambil mengocoknya pelan, lalu spermanya menyemprot didalam mulutku langsung kuisap dan kutelan spermanya. Ari langsung mencabut batangnya dari mulutku, lalu melepas bajunya sehingga Ia telanjang bulat. Rupanya ia ingin mencicipiku lagi, padahal aku sudah lemas karena melayani Frans sangat lama.

Mereka berdua berbaring di sebelahku kiri dan kanan, aku ditengah. Kadang aku dipeluk Frans dan kadang aku dipelukan Ari. Aku pun tak mau kalah, kebetulan Ari saat itu diam dan kupeluk ia. "Nez, itu kamu empuk ya," Kata Ari sambil menggoyangkan tangannya yang tertempel dadaku sehingga bergesekan. Kurasakan ngilu dan nikmat di pentilku, dan membuatku terdiam sesaat. Kemudian, "Masa.. tapi enak ya," ucapku sambil bercanda.

"Kayak gitu nggak enak, yang enak kayak ini," perlahan Frans menarikku dan perlahan kulepaskan Ari. Frans memelukku, tangannya kurasakan menyentuh dadaku dan mengusap-usapnya lalu meremas-remas. Sesaat kuterdiam menahan nafas karena sentuhan Frans. Kurasakan pentilku mengeras dan menegang membuat aliran darahku terangsang keseluruh tubuh. Rasanya ngilu dan nikmat membuat seluruh tubuhku merinding dan lemas. Perlahan mengalir ketonjolan didekat saluran kencingku. Kemudian kurasakan bibir meki dan anusku berdenyut-denyut. Kusadari aku kembali terangsang. Untung Frans tak menyentuh selangkanganku.

Kurasakan sebuah bibir mencium kupingku. Mataku melirik ke arah Ari. Sesaat kuterdiam kembali. Nikmat di dalam darahku mengalir kembali. Bibir Ari kemudian melumat daun telingaku. Kurasakan nikmat dan lembut mulut Ari dan membuatku tidak dapat mengelak dan
menolak. Perlahan lidah Ari menjulur masuk ke lubang telingaku. "Aaahh.." hanya itu yang bisa kuucapkan. Daguku terangkat tinggi. Kurasakan pentilku mengeras dan menegang menjadi sensitif. Kurasakan ngilu dan nikmat.

Tampaknya Frans tak mau kalah. Segera tangannya meremas-remas dadaku. Perlahan kurasakan mulut Frans melumat bibirku. Lidahnya menjilati semua yang ada di mulutku. Aku hanya bisa terdiam tak bergerak, kurasakan pikiranku melayang jauh. Birahiku mengalir di dalam darahku. Tubuhku semakin sensitif dan haus akan sentuhan. Kurasakan buaian tangan Ari di pahaku sehingga membuat daerah sensitif di selangkanganku semakin menjadi. Tangannya mengelus-elus pahaku dari daerah paha luar, dalam dan sampai di belahan selangkanganku.

Frans terus saja menggerayangi toketku. Kurasakan pentilku menegang ngilu yang nikmat. Birahi mengalir dalam darahku membuatku terangsang. Kemudian kami bertiga duduk diranjang. Dan tak lama kemudian tubuhku kali ini dirangkul oleh Ari. Tangannya mengelus dan meraba pahaku, kemudian perlahan bergerak dari bagian paha luar, dalam, dan selangkanganku. Terasa bibir mekiku berdenyut dan sensitif. "Nez.. Paha kamu mulus.. putih.. kulit kamu lembut ya," kata Ari dengan kedua tangan yang menikmati tubuhku.

Sesaat kemudian kurasakan tangan Frans mendekap salah satu toketku yang sedang terangsang. Sesaat nafasku tertahan. Kurasakan nikmat di dadaku. Pentilku sedang dialiri darah birahi. Perlahan daguku terangkat tinggi. Akhirnya nafasku berburu.

Tampaknya Frans dan Ari tahu bila aku sudah terangsang. Tanpa basa basi lagi mereka melakukan permainan selanjutnya. Aku direbahkan kembalidan perlahan tangan Frans yang mendekap dadaku dan kemudian meremas-remas. Daguku terangkat tinggi. Kemudian bibir Frans kurasakan mengecup dan mencuimi leherku. Mataku terpejam dan kugigit lembut bibir bawahku. "Oouuhh.." dengan pelan desahan itu keluar dari mulutku. Semakin kukeluarkan suara dari mulut maka semakin mereka menjadi. "Aahh," dadaku diremas-remas lagi dan kemudian kedua pentilku dimainkan oleh Frans. Nikmatnya!

Perlahan tangan Ari membuat kakiku mengangkang lebar. Kurasakan bibir Ari menyentuh dan mengecup bibir mekiku. Daguku terus terangkat tinggi dan dadaku reflek membusung seakan menyodorkan diri. Kurasakan seperti ada setrum yang mengalir dari bibir meki ke seluruh tubuh. "Oouuhh.." dengan panjang kuucapkan. Kurasakan tangan Frans meremas dadaku dan memainkan pentilku. Ah, dua titik sensitifku terangsang. Dengan reflek dadaku kubusungkan sesampai-sampainya. Tampaknya Frans tidak diam melihatku begini. Segera ia menghisap salah satu pentilku lagi. Ah, sekarang ketiga titik sensitifku terangsang.

Kurasakan jari-jari Ari perlahan masuk ke liang mekiku. Lalu keluar lagi dan akhirnya keluar masuk dengan cepat. Kurasakan birahiku melayang dan terangsang membuatku pasrah dan menikmati cara mereka yang sedang menikmati tubuhku. Kurasakan mekiku basah. Anusku juga terkena air yang mengalir. Tampaknya Ari mengetahui hal ini. Perlahan tangannya menyusup ke bokongku dan salah satu jarinya masuk ke anusku. Semakin lama anusku licin dan jari Ari dapat keluar masuk mudah. Akhirnya jari-jari Ari keluar masuk dikedua liang tubuhku. Nikmat kurasakan dan entah mengapa semakin kusodorkan kedua liangku ke arahnya. Bibir Ari menikmati daerah pinggang dan perutku. Aah, seperti listrik mengalir dalam darahku dan juga daerah daerah tubuhku yang mereka sentuh.

Akhirnya kuterbaring dan kulihat Ari dah siap2 lagi menunaikan tugasnya. Kulihat batangnya sudah terhunus lagi dengan kerasnya dan ia tujukan ke liang mekiku. Kurasakan sentuhan batangnya di bibir mekiku. Perlahan-lahan masuk. Dagu dan dadaku terangkat tinggi. "Aaahh.." kuucapkan sambil akhirnya batang Ari menancap dalam di liang mekiku. Kemudian ia keluar-masukkan. Kurasakan gesekan batang Ari keluar masuk. Nikmat rasanya sampai-sampai anusku berdenyut-denyut. Mataku setengah terpejam dan kadang-kadang tubuhku goyang karena tak tahan merasakan nikmat. Aku menggoyangkan pinggulku, aku sudah sering melihat gaya ini dalam video bokep yang sering kutonton untuk masturbasi.

Digoyangkannya tubuhnya naik-turun sehingga batangnya menghujam mekiku. Ari meraba toketku sambil mendesah-desah keenakan. Dia terus menggoyangkan tubuhnya naik turun, sambil memainkan toketku dan memilin-milin kedua pentilku yang sudah keras sekali itu.
“Ahh…ah…ahh.aahh..ahh..ah..ah. .” aku mendesah keenakan sambil terus mengoyangkan tubuhku. Aku sudah sangat lelah sehingga goyanganku berhenti. Ari langsung menggoyangkan pinggulnya dengan cepat sedangkan tangannya meremasi toketku. “Ohhh…ohhhh..oohhh..enak..teru s..uhhh…oohh h” aku mendesah keenakan.

Frans menempelkan batangnya ke mulutku. Kurasakan kepala batangnya di bibirku dan tampaknya aku menyukainya. Perlahan kepala batangnya dimasukkan ke dalam mulutku. Entah mengapa mulutku terangsang. Lalu kudekap batang Frans dengan tanganku. Kuayun-ayunkan dan kuhisap dengan mulutku. Kurasakan seluk beluknya dan kunikmati dengan lidah dan mulutku. Kujilat, kuhisap, dan seterusnya.

Beberapa saat kemudian kurubah posisiku jadi mengungging. Dengan begini mulutku dapat menikmati batang Frans yang terhunus. “Nez ,kocokin dong..” katanya. Ia ingin aku melakukan hand job, dengan tangan kananku, kukocok batangnya yang sudah menegang itu. “ah..ah..enak Nez..” katanya sambil merem melek keenakan.

Perlahan kurasakan kenikmatan yang berbeda. Ari perlahan mencabut batangnya dari liang mekiku dan kemudian ia hunuskan ke anusku yang kurasakan berdenyut-denyut nikmat. Ari langsung menerobos dari belakang. Tak seperti dia yang memberiku kesempatan bernafas, Ari langsung menggenjotku dengan cepat, Sambil menggoyangkan pinggulnya dengan cepat, tangannya menelusuri setiap lekuk tubuhku. Dari leher, ia mengelus pundakku, dada, pinggang, pinggulku, lalu dia meraba-raba kedua toketku yang menggelantung itu. Dia tidak meremas toketku, tapi hanya merabanya saja. Ari langsung melanjutkan genjotannya, digoyangkannya pinggulnya dengan sangat cepat. “ahh…ahh..a..aahhh..enak..uh.. terus genjot…ohhhh…” aku mendesah menikmati genjotannya. Ari meraba kedua toketku lalu meremasnya dengan sangat gemas.

Sambil meremas dia meningkatkan kecepatannya, goyangan pinggulnya terasa makin cepat, nafasnya juga makin memburu. Goyangan pinggulnya makin cepat dan remasannya pun tak pernah berhenti bahkan makin kasar nafasnya pun makin memburu. “Ohhh…o..ooooooooohhhhhh….enak bang..terus…remes…genjot terus bang…umhhhhh…” Desahanku yang barusan benar-benar membuat nafsunya makin tak terkendali. Sambil mencium bibirku dan meremas toketku, dia tak berhenti menggenjotku, bahkan makin lama makin cepat, kurasakan batangnya menusuk dalam dan goyangannya makin cepat, remasannya makin keras dan kasar.

Dia berhenti sebentar untuk mengatur nafas. Kemudian Ari kembali menggoyangkan pinggulnya dengan cepat sambil menciumi leherku, remasannya pun makin liar. Aku masih mengocok batang Frans dengan cepat. Kami terlarut dalam pesta seks yang sangat nikmat itu. “ah..ahh..Nez..mau keluar nih..masukkin kemulut!” kata Frans. Kubuka mulutku dan kuarahkan batangnya kedalam mulutku lalu muncratlah spermanya memenuhi mulutku, langsung kutelan spermanya. entah mengapa malah membuatku tambah terangsang. Setelah habis kulepaskan hisapanku. Frans terdiam.

Ari masih terus menggenjotku sambil menciumku dan meremas-remas toketku dengan gemas. “oooohhhhhhhhh….” aku mendesah panjang tubuhku menggelinjang, rasa nikmat memenuhi tubuhku. Goyangan pinggul Ari makin cepat remasannya makin ganas. Ia menggoyangkan pinggulnya sambil meremas toketku dan mencium bibirku kami berpagutan, menumpahkan seluruh nafsu dan hasrat kami. Ciuman itu membuat nafsu ku bangkit lagi dengan cepat, tanpa sadar aku juga menggoyangkan pinggulku. Merasa tenaga dan nafsuku sudah bangkit, Ari mengentikan goyangannya. Kini aku menggoyangkan pinggulku dengan cepat. Karena sudah licin maka ia keluar-masukkan dengan cepat dan akhirnya menyembur cairan di liang anusku. Setelah itu Ari mendiamkan batangnya diam tertancap. “Nez, kamu enak banget deh!” kata Ari sambil tertawa puas. Ari menarik pundakku. Sehingga ia dapat memelukku dari belakang. Tangannya meraba-raba dadaku.

Tubuhku sudah sangat basah terkena keringat, aroma sperma yang menyengat juga tercium dari tubuhku. Aku bangkit dan jalan ke kamar mandi yang ada di kamarnya. “Mau kemana?” tanya Ari. “Mandi” jawabku singkat. Aku masuk kedalam kamar mandi yang cukup lebar itu dan membasahi tubuhku dengan shower, tapi tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, ternyata Frans dan Ari masuk. “Kita juga mau mandi, mendingan bareng aja.” katanya.

Kami bertiga membasahi diri dengan air dari shower yang mengalir deras. Frans mengambil sabun lalu mematikan showernya. “sini, biar aku sabunin..Kamu kan capek..” kata Frans padaku. Ia menggosokkan sabun sampai berbusa lalu mulai menyabuni tubuhku. Ari pun mulai menyabuniku. Frans menyabuni toket kananku, sedangkan Ari menyabuni toket kiriku. Dibawah, kurasakan tangan Frans bermain-main pada mekiku. “nghhhhh…jangan lagi om…” aku mendesah. Desahanku itu malah membangkitkan lagi nafsu mereka.

Sambil menyabuni toketku, mereka meremas-remas toketku. Aku hanya bisa pasrah diperlakukan seperti itu oleh mereka berdua. Kurasakan 2 jari maju-mundur menusuk mekiku. “eemmmmmhhhh..bang..udah…ooooo ooohhhhhhh” Tampaknya mereka berdua berusaha membangkitkan nafsuku dengan memilin pentilku atau meremas toketku. Gerakkan jari makin cepat, dengan cepat jari itu keluar-masuk mekiku. “oh…ohhh…ohhh..ooooohhhh….” Aku mendesah.

Ari menyalakan shower kembali lalu membersihkan tubuhku dari sisa sabun. Aku berharap mereka akan menyudahi permainannya. Tapi, Frans malah ingin dipuaskan lagi, aku hanya bisa berharap agar tidak pingsan saat dia menyetubuhiku nanti. Frans rupanya ingin mencoba gaya pangkuan. mekiku yang masih penuh cairan itu membuat batang nya mudah menerobos mekiku. Dia tau tubuhku sudah lemas. Didalam kamar mandi pun aku harus melayaninya. Dia mulai menggoyangkan pinggulnya sehingga batangnya mulai menghujam mekiku. Tusukkan batangnya membuat aku seakan merasa tersengat listrik. Digoyangkannya pinggulnya dengan cepat.

“ahh…ahhhh….ahhh…om…ahhhhhh… . ” aku tak bisa berhenti mendesah ketika batangnya menggesek-gesek dinding mekiku yang rapat itu. Aku merasa pentil kananku seperti dikenyot, ternyata Ari sedang mengenyot toket kananku sedangkan tangannya meremas toket kiriku yang tak dikenyotnya. Frans menggoyangkan pinggulnya dengan cepat, kontraksi dinding mekiku membuat batangnya terjepit didalam mekiku sehingga membuatnya merasa nikmat. Ari mengenyot toketku bergantian kiri-kanan sambil terkadang ia menggigit pentilku pelan untuk membangkitkan libido ku. “eeennngggghhh…bang…abis..ini. .udahan…du ..lu ..ya…o..oooohhhhhh” Aku benar-benar merasa lemas bercampur nikmat. Ari tampaknya sudah puas mengenyot toketku, dia meraih tangan kananku lalu meletakkannya di batangnya. Langsung kukocok batangnya hingga pemiliknya melenguh keenakan.

Sambil menggenjotku, Frans kini meremas kedua toketku dengan gemas. Tanpa kusadari, nafsuku sudah naik lagi, aku menggoyangkan pinggulku juga. Kukocok terus batang Ari, dia semakin bersemangat, dia terus menambah kecepatannya. “ah..ah..Nez..masukin ke mulut ya…” Ari sudah hampir mendapatkan orgasmenya. Kumasukkan batangnya kedalam mulutku, spermanya menyemprot cukup banyak didalam mulutku. Langsung kutelan spermanya dan kuisap batangnya hingga tak ada spermanya yang tersisa pada batangnya. Setelah puas dengan hand job-ku, Ari keluar meninggalkan aku dan Frans.

Kali ini Frans diam dan aku mulai menggerakkan tubuhku naik-turun. batangnya pun dapat keluar-masuk dengan mudah. Aku merasakan aku akan mendapatkan orgasmeku lagi, kupacu gerakkan ku makin cepat. dia sepertinya juga akan mendapat orgasmenya sebentar lagi nafasnya makin memburu dan mulutnya meracau tak jelas. Terus kupacu gerakkanku, dia juga menggoyangkan pinggulnya agar batangnya menusuk lebih dalam. Kugoyangkan pinggulku. Kuraih kedua tangannya lagi lalu meletakkannya pada kedua toketku. “o..Belum puas diremes ya?” katanya lagi. “oh..ohh..i..iya..remesin om…” kataku dengan nafas memburu. Frans pun langsung meremas kedua toketku pelan-pelan.

Aku menggoyangkan pinggulku dengan cepat, sementara Frans meremas toketku pelan, tampaknya dia tau aku suka kalo toketku diremas, jadi dia mempermainkan nafsuku dengan meremas toketku pelan-pelan. Nafsuku semakin naik tak terkendali. Kugoyangkan pinggulku dengan kecepatan tinggi sambil terus mendesah keenakan. Perlahan-lahan remasan Frans makin cepat, aku yang sudah dikuasai birahi ini makin mempercepat goyangan pinggulku dan mendesah tak karuan, Frans seperti terpengaruh dengan goyanganku, remasannya makin kasar.

“oh..oh…ohh…ohh..ohh..oh..oh.. ” aku mendesah keenakan sambil terus kupacu goyanganku. Frans sangat menikmati pelayananku ini, terlihat dari desahannya yang menahan nikmat itu, kini Frans tampaknya sudah puas meremas toketku dan kali ini ia memilin kedua pentilku sehingga nafsuku naik turun dan badanku seperti tersengat listrik setiap dia memilin pentilku yang sudah keras itu. Aku yang sudah 16 menit dalam posisi itu merasa akan mendapatkan orgasmeku sebentar lagi, terus kupacu goyanganku lebih cepat, Frans pun sepertinya sama, kontraksi antara dinding mekiku dengan batangnya membuatnya keenakan, Frans juga sesekali menggerakkan pinggulnya agar batangnya bisa lebih menusuk mekiku. Kupacu terus goyanganku sedangkan Frans yang sudah dekat orgasme itu juga ikut menggerakkan pinggulnya. “ah…ah..terus Nez…” Frans mendesah keenakan.

“uhh…uhhhh…om…Inez…udah…ahhhh hhhhhh …. ” Terus kupacu makin cepat, lalu aku kembali merasakan sensasi nikmat menjalar keseluruh tubuhku. Aku mendesah panjang, sensasi nikmat mengalir keseluruh tubuhku, aku sangat kelelahan setelah melayani 2 orang dalam waktu yang lama, tapi tiba-tiba aku merasa tubuhku seperti tersengat listik, Frans mencubit keras-keras kedua pentilku sambil melenguh panjang, dan lagi-lagi cairan sperma memenuhi mekiku. Frans menopang tubuhku yang sudah lemas itu lalu menarik batangnya dari mekiku. dia juga sudah mendapat orgasmenya, dia melenguh panjang sambil menahan tubuhku dan menancapkan batangnya lebih dalam. dia menarik batangnya. Aku merasa sangat lemas kucoba mengatur nafasku yang tersengal-sengal. Frans terlihat sangat puas. Aku juga merasakan kepuasan yang tak terlukiskan. Frans beristirahat bentar dan mengatur nafasnya. Setelah itu aku membersihkan diriku lalu mengeringkan tubuhku dan keluar untuk memakai pakaianku. dia sudah memakai kembali pakaiannya. “Nez, nikmat banget deh maen ama kamu, meki kamu empotannya hebat banget, makasih ya. Berkesan banget malem taun baruan bersama kamu. Kapan2 kita ngulangi lagi ya, enak kan maen ber3?. “Nikmat sih om, cuma Inez lemes banget, abis om gak udah2 maennya, pada kuat2 ya bang maennya”. Aku benar-benar merasa sangat puas pagi itu.
 
MANTAP ABIZZZ, Sis :jempol::3some:
 
He3 keep konsisten di women view ya sist... jauh lebih greget and makin horny...
Jgn lupa ttp dirty talk khasnya Inez... klw terlalu elagan kyknya ga ngegigit;)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd