Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SHARE Masalah Cewek di Tempat Kerja

Bimabet
ikut nimbrung suhu, mungkin kondisi ane gk 100% sama persis, tapi kurang lebih garis besarnya sama. posisi saat itu ane minoritas di lingkungan kerja ane, karena sifat ane yg penyendiri jadi gk terlalu berasa bagi ane dan lama lama ane bisa adaptasi dengan kawan" dan lingkungan kerja yg ada, awal kejadian yg jadi bikin gk nyaman saat itu ada satu cewe (sekarang jadi wf) yg satu komplek kosan sama ane dan kawan" kerja ane seperti jadi primadona, saat itu mereka (kawan kerja) seakan berebut caper sama ne cewe, tapi mungkin karena memang udah jodo ne cewe malah lebih deket ke ane, kk nya dan keluarga nya lebih percaya sama ane. nah satu ketika ane ngalamin kaya suhu, tiba" kawan di tempat kerja jadi tambah dingin dan seperti muak liat ane, begitu jg ke cewe yg jadi primadona ini, karena pergaulan kerja dan kosan kita satu circle. karena sikap mereka dingin ke kami, malah jadi bikin kita (ane sama wf) makin dket, dari situ mulai timbul hal aneh, sampe ada beberapa teror sms ( saat itu belum ada WA) sampe muncul tlp" ancaman. tapi sukurnya kita tetep bisa lewatin sampe rumah tangga bisa berjalan 13 tahun. intinya hu klo dari saya sih fokus sama perbaikan diri yg suhu niatkan demi kebahagiaan keluarga, soal rejeki sudah ada takaran dan yg kuasa aturkan, di dunia kerja cukup Kerja Gajian Pulang. kehidupan kita sesungguhnya ada di rumah.
 
profesional aja om, gak usah dipikirin. jam kerja kita kerja sebaik-baiknya, kita tetap baik denga kawan, waktu pulang segera pulang bertemu anak istri. hikmahnya om dijauhkan dari potensi zina dengan rekan kerja baru
 
Pendapat ane mungkin terlalu normatif hu, tapi bisa suhu jadikan pertimbangan untuk jangka panjang.

Orang yang ingin berubah, pasti akan punya musuh, apalagi jika lingkungan yg ditinggalkan berisi orang-orang yang tidak suka melihat orang lain menjadi lebih baik. Itu sudah jd hal lumrah.

Menurut ane, suhu bertahan dengan kondisi seperti itu sudah pilihan terbaik. Pasti mas A, B., dan miss M pun sudah merasakan kalau suhu memang orang yang konsisten berubah. Hanya saja Mas A dan B tetap gak bisa nerima kalau Miss M gak jadi berpaling ke diri mereka. Sedangkan miss M sendiri di posisi serba salah, mau berdamai dengan suhu tapi pasti akan dipepet lagi sama mas A dan B.

Selama sikap orang disekitar gak mempengaruhi kinerja di tempat kerja, dan selama suhu belum punya pilihan buat pindah kerjaan, ane saranin tetap bertahan saja dan berusaha untuk tetap ramah pada semua.

Saran ane jangan sampe suhu terjerumus seperti masa lalu, karena itu menjadi validasi buat orang2 di kantor tentang ucapan mereka. Plus ada orang2 di rumah yg jelas akan kecewa.
 
Rileks huu, dunia berputar, begitu juga kehidupan ini, sangat dinamis
kita hanya perlu menjadi diri sendiri, kita semua pendosa dengan cara yang berbeda, tuhan kasih kita kesusahan hati semata2 hanya buat nguji kekuatan kita, bukankah sebelumnya banyak ujian yang lebih berat?
Telen aja hu telen bulet2, gausah dipikirin bawa nyanyi2 gila aja
Semangat hu
 
suhu crita masalah ini k istri gak?
klo menurut ane nih, curhat k istri aja, istri pendukung yg baek selama suhu bener2 tobat nasuha
 
Halo suhu, ane izin mau sharing tentang kendala hidup ane saat ini di forum HTH. Ane ngga terlalu expect dapet solusi juga sih, hanya saja ane ngga tahu saat ini harus berbagi ke siapa.

Sekitar dua tahun yang lalu ane memutuskan untuk pensiun dari dunia perlendiran, ya hal ini disebabkan karena ane menikah dan berselang beberapa bulan saja ane dan istri langsung dikaruniai buah hati.

Tentu saja, yang namanya tobat, ane harus menjalaninya dengan jatuh bangun karena ya mustahil orang yang udah lama maksiat bisa langsung jadi baik dalam waktu yg singkat kan ya.....
Tapi setiap kali ane melihat wajah baby kecil ane, walaupun jatuh bangun tapi ane tetap bertekad buat berubah menjadi orang yang lebih baik.

So, cerita ini bermula baru saja, kurang lebih beberapa bulan terakhir, ketika seorang Doi cantik (sebut saja Miss M) masuk jadi pegawai baru di tempat kerja kami. Tentu saja, para cowok2 temen ane langsung pada cari muka karena doi memang tipikal yang cewek yang cute gitu, belum jalan sebulan pun doi udah jadi primadona di tempat kerja.

Harus ane akui, ane yg hasrat kelelakiannya masih ada sempat tertarik dengan Miss M, selain karena doi anak baik obrolan kita juga seringkali nyambung karena hobi kita di Novel dan Perfilm-an kurang lebih sama. Tetapi setiap kali ada momen, ane berusaha untuk ngga melampaui batas karena ya.... Hidup sudah bukan kayak dulu lagi kan. Ada tanggung jawab yang harus dipegang.

Hal yang ane tidak sadari adalah, ternyata Miss M ini lebih lengket ke ane ketimbang temen yang lain, disinilah awal mula masalah dimulai......

Jelang akhir 2023, mungkin ini bakal jadi momen yang selalu melekat dalam hidup ane kedepannya. Ane ngga pernah nyangka tiba2 semuanya dingin sama ane, termasuk Miss M, yang biasanya kita santai tiba-tiba ane satu-satunya diruangan yang diabaikan. Ane berusaha nanya kenapa kok awkward gini, dan jawaban yang ane terima selalu sama......

"Kita biasa-biasa aja, cuman perasaan kamu aja."

Ya, meskipun kata-kata yang didapat begitu, cara bersikap tetaplah penentu bukan. Dan jujur silent treatment gini bikin menyiksa karena dalam sudut pandang ane, misalkan ada masalah selayaknya orang dewasa bukankah baiknya kita bicarakan bersama buat solusinya, apalagi ini lingkungan kerja.

Berlalu dua bulan, tanpa ada jawaban rupanya salah satu temen ane (Sebut saja Mas C) nampak kasihan melihat hidup ane dan mulai angkat bicara meskipun posisinya waktu itu kita cuman empat mata. Disitu Mas C menjelaskan awal mula pokok masalahnya, kenapa keadaan bisa berubah sedrastis itu......

Nah, Mas A dan Mas B, dua orang lelaki yang selama ini selalu mengincar doi, pada hari itu ngomongin tentang perilaku ane, jauh sebelum menikah, dengan posisi topik diinisiasi sama Mas A. Obrolan demi obrolan berubah jadi bahan gunjingan sampai2 Mas C sendiri elus dada dengernya..... lama kelamaan Doi pun ilfeel dengernya sampai akhirnya begitulah posisi saat ini.

Hal yang ane ngga expect samasekali dari orang yang ane anggap rekan bahkan sahabat sendiri, rela menyutradarai hidup ane sampai begitu hanya demi perhatian seorang wanita.

Mas C pun dengan berat hati memohon maaf, karena beliau sendiri dengan beralasan keadaan harus ikut menjauh, hal yang selalu ane ingat kata-kata terakhir beliau adalah:

"Kalau memang kamu baik, kamu cukup buktikan ke Tuhan. Untuk saat ini biarlah waktu yang menjawab."

Hal yang benar-benar pahit untuk ane ingat, membangun rumah tangga pun penuh lika-liku, menjadi orang tua penuh kerja keras, tapi disaat ane berada di titik terendah, benar-benar tidak ada satupun yang membantu ane, dan ane seolah2 ditinggal buat mati sendirian.

Berkat hasil sutradara Mas A, ane menjalani betapa pahitnya kesendirian. Perlahan tawa dan senyuman ane pun juga memudar seiring berjalan waktu. Sementara mereka masing-masing hidup tanpa beban.....

Ane berusaha untuk tidak menyalahkan keadaan, ane menganggap apa yang terjadi saat ini adalah bayaran atas dosa-dosa ane di kehidupan yang lalu.
Tapi berusaha memaafkan pun sulit rasanya. Ada trust issue, dan trauma tersendiri. Mungkin andaikan ngga ada pegangan agama sudah lama bunuh diri. Mungkin jika bukan karena wajah baby ane yang mungil, sudah lama ane pergi.
Tapi hey stereotipe seorang pria, kita tidak mengeluh dan kita tidak menangis seberat apapun hidup, bukankah begitu kisanak.

Ane mencoba cerita ke orang-orang di luar lingkaran kerja.
Sebagian menyarankan ane hidup kayak biasa aja, mabok, open BO, live your life.
Sebagian menyarankan ane minta solusi dari orang yang bisa pengasihan (buat dipakai di tempat kerja aja) sekedar memperbaiki keadaan, bukan buat yang lain.
Sebagian lagi menyarankan cukup bersabar dan melanjutkan hidup.
Dan ane ngga tahu harus percaya ke siapa atau harus melakukan apa, rasanya ngga ada jawaban, buntu, dan ane pun sudah mencoba melakukan yg terbaik buat memperbaiki keadaan tapi gagal.

Pada akhirnya yah, ane berharap mungkin ada suhu disini yang bisa memahami,
Apa karena pada akhirnya dalam kehidupan, orang baik selalu kalah. Atau mungkin sudah terlambat buat ane buat berubah menjadi baik........

sebagai bedes yang sering bakar-bakar jembatan (mutus pertemenan dg satu cara atau lainnya), saya cuma mau numpang bilang ini, suhu:

tiap-tiap orang nyimpen bangke di lemari baju mereka. ada yg ketahuan. banyak yang enggak. kalau di kasusnya suhu, bukan suhu yang buka lemari dan kasih lihat itu bangke. mungkin dari situ muncul bibit beban suhu. valid juga. dan teman-teman kerja suhu itu asu semua karena bersikap seolah lemari mereka selamanya gudang kasturi yg wangi. (fak cancel culture!)

perhaps, you could try to think of it this way, hu: karena udah konangan, nggak ada lagi yang perlu suhu takutkan. nggak perlu lagi ada alokasi energy buat nutup-nutupi. (kalau perlu bilang ke temen-temen kantor suhu: "sip. kalau kurang bahan gosipnya, bilang, ya. saya tambahi, murni dari sumbernya.")

sementara, mereka-mereka yg semuci itu aslinya membohongi diri mereka sendiri; membenci sesama mereka cuma karena suhu udah nggak nakal lagi. and yes, curhatan suhu ini nggak akan kejadian kalau suhu belum tobat. belum ngerasa beban dosa maksiat itu berat.

jadi, sejatinya beban yang skrg suhu pikul itu sifatnya positif; menguatkan. karena beban ini muncul pasca suhu tobat. karena beban ini tanda suhu udah nggak kecanduan maksiat. karena beban ini yg menjadikan suhu paham dan sadar: supaya nggak semuci kayak temen-temen kantor suhu ketika nanti, besok, atau lusa suhu lihat bangke di lemari orang lain.

punten.
 
Terakhir diubah:
Biasa kalau dunia kerja, kalau bisa cerita ke orang lain yang bukan lingkungan kerja kita, di dunia kerja apalagi sama sama karyawan sudah harus kita pintar2 bermuka banyak
 
Bro, belajarlah untuk tidak peduli. Klo bahasa kerennya, learn to not give a single fuck!

Hubungan ga baik? I don't give a fuck!
Temen bermuka dua? I don't give a fuck!
Atasan kek pantek? I don't give a fuck!
Dicuekin orang? Who the fuck cares!

Jangan jadikan penilaian org lain sebagai barometer suhu. Yg penting adalah anak dan istri tahu betapa suhu adalah suami yg hebat, pekerja keras, penyayang. Lainnya? Who the fuck cares!

Satu hal lagi suhu, ga usah terlalu sharing dgn teman kantor. Kantor itu hutan yg lebih parah drpd hutan asli. Suhu bakal ditusuk, diperkosa, dipotong2 demi mencapai ambisi pribadi. Cukup jadikan mereka kolega kerja saja, cerita yg santai2, klo ada yg mau diajak bobok bareng oke. Selebihnya? Cuek aja. Sebatas jaga hubungan aja.

Maaf terlalu banyak kata2 fuck disini. Ane memang lagi sange wkwkwkwk ane balik tobat dulu.
 
lingkungan kerja yang toxic, rekan kerja juga demi betina segala hal dilakuin walaupun jatuhin orang lain. gak heran jaman dulu banyak negara hancur karena berebut perempuan. suhu buktikan saja kalau memang suhu sudah berubah dan tobat, ya benar kata orang2x kalau waktu bakal jawab semua. jangan kecil hati
 
Rekan kerja hanya rekan kerja hu, sebaik2nya denga rekan kerja, begitu diluar mereka bisa jadi org lain hu (pengalaman pribadi juga)

Biar waktu yang membuktikan, yang penting kita fokus sama kerjaan kita, jangan peduli apa kata orang disekitar kita, n suhu masih punya keluarga yang dukung. Biar mata kita masih cari yang seger2 tapi yang terbaik hanya yang diatas sama yang di rumah hu.

Ujung2 nya perjuangan kita ngga akan menghianati hasil, tapi watunya bisa 1 sampe 2 taun yang ane rasain hu...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Saya salfok dengan kalimat sahabat di tempat kerja, karena pandangan ane temen kerja itu cuma sekedar kita bareng-bareng berkontribusi di tempat kerja tersebut dan ngga lebih dari itu
 
Saran dari ane, kerja kerja kerja, yang penting cuan, cari sampingan lagi dari lur buat nambah muatan. Yang penting apa, lu punya duit lu punya kuasa
 
Hu.. jgn pernah merasa terbebani ama masa lalu.. mungkin masa lalu suhu agak kurang suhu banggakan, sehingga suhu merasa itu karma.. tpi sori saya agak tegas, kenyataan bahwa suhu masih memikirkan dan bahkan merasa terganggu karna masa lalunya, menunjukkan bahwa suhu masih insecure dengan masa lalunya dan belum memaafkan diri sendiri..

Inget hu.. yg terpenting adalah sekarang (present/now) karna saya baca suhu kan cerita bahwa suhu sudah meninggalkan itu dan sekarang juga sudah berkeluarga.. artinya suhu benar, harusnya ketika suhu sudah bisa menerima masa lalu dan memaafkan diri sendiri.. ketika ada yg ngomongon aib masa lalu, kita juga ikut bersama mereka menertawakn (hanya perumpamaan, bukan beneran ikut mereka ketawa)

Kedua, baca buku tentang workplace politics deh hu.. subes subes lain uda kasih banyak nasihat bahwa, tidak perlu terlalu dipikirkan apa kata org2 d kantor.. karna sebenarnya value dari kata2 mereka sebenarnya tidak terlalu berarti jika dibandingkan opini dari keluarga.. suhu klo sakit, kantor dengan gampang ganti orang..

Ketiga, karna suhu merasa insecure, itu mempengaruhi behaviour /sikap suhu di kerjaan, suhu tadi bilang jadi lebih jarang tersenyum dll, harusnya tidak boleh begitu, karna secara tidak lsg performance d kantor juga ikut terpengaruhi.. harusnya kita kerja tetep profesional.. indikator paling gampang sebenarnya seberapa berbeda sikap suhu sebelum kejadian dan sekarang di kantor.. klo beda jauh, ga heran loh in the future, kinerja dan performance juga kena impact.. its not worthed it..
 
Baca buku "The subtle art of not giving a fuck" karya Mark Manson deh.. di gramedia ada versi indo nya.. hopefully helps
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd