CERBUNG - TAMAT Matahari Satu Jengkal

[Ancukerr]

lo itu siapa hu??? Oh Maha guru ya...


maaf maha guru,murid ndak tau diri
salam salam kenal ya suhu besar
maaf wong e edan kabeh...

Rondo eh ronda maneh kilur @areke

 

[Tanpaaran]

mumpung sempat kilur @Ancukerr spean ora omong2 lek onok maha guru @Bajing_kejebur ,ngene iki lek ngisin2 talah, du kah

Wong edan iku ra duwe isin,nek duwe isin iku tandane wis waras.Wkwkwkkk...

 

[Mokiman]

Edan tenan di tunggu Ket mau Ra gelem abdet

 

[Ancukerr]

mumpung sempat kilur @Ancukerr spean ora omong2 lek onok maha guru @Bajing_kejebur ,ngene iki lek ngisin2 talah, du kah

Wong wes ngaku yen edan kox isih duwe isin piye to?
Isih perlu ditakokne kadar edan'e pean cak,durung iso masuk MURI
Santai wae,maha guru kui sabar tur hok'e - hok'e....
Iki maha guru sing ok kilur @areke

 

[Ancukerr]

Upsssss ampun pak dhe @Ancukerr , kulo lali sampean wes di ankat gentek nen sawaka jadi sa iki konco an karo mantili yo de
Lurah e @areke tuoloooooong kulo ki

Wes pokok'e tiada kotang bagimu kilur @Timbulagni

 

[Pemancingmimpi]

Baca ceritanya garuk2 kepala....
Kok kaya kayanya aku kenal orangnya ya...

Kwkkwkw...

Hampura suhu....
Suhu besar @Bajing_kejebur ....
Terima kasih sudah mau mampir disini...

Eta kepala naha digaruk2 suhu....?
Teu acan karamas mereun suhu...
Gatel2 jadinya...

Ha ha ha ha

Memangnya suhu dulu didieu pernah nulis nya ?
Naha teu aya bekasna ?

Hampura suhu....
Di dieu teu aya nu gila...
Tapi nu waras oge enteu aya...

Ha ha ha

 

[RSP27]

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.

---

User is banned, content is deleted automatically.

 

[Ancukerr]

Emmmmmoh aku kotang pak dhe
Kalo isi ne seng atek mblodos aku gelem

Yen isin'e njaluk mang @RSP27 wae

 

[RSP27]

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.

---

User is banned, content is deleted automatically.

 

[Pemancingmimpi]

MATAHARI
SATU JENGKAL





BAB 04
PELUKAN HANGAT SANG PUJAAN


Setelah acara dengan Renata waktu itu, aku melihat Wanda dengan wajah penuh Amarahnya kepadaku di suatu sudut ruangan yang penuh dengan debu2 berterbangan…

Aku tak yakin ada apa, tapi jelas itu ada hubungannya dengan Renata, pasti…
Tapi soalannya apa aku masih meraba dan bisa menebaknya…

Ah hiarlah itu besok sambil jalan dibicarakanlah. Besok aku ada acara dengannyanhampir seharian sih soalnya…

Biasalah urusan jami menjamu para pejabat, terus terang tak elok rupanya kalau kami mengundang mereka hadir di acara pembukaan kawasan yang kami bangun di kantor…

Beberapa pejabat secara marathon akan kami jamu di restaurant yang sudah kami pesan utuh seharian sebagai private room bagi kami semua…
Satu restaurant lah…
Bukan satu ruangan….

Masa mengundang pejabatnya saja…
Ruwet nantinya…
Semua anak buahmya kami undanglah…

Ada yang tajuknya sarapan…
Ada yang makan siang...
Ada yang makan malam….

Semuanya tergantung beliau2 itu kapan bisaanya…
Demi memuluskan semua rencana…
Demi membuat semuanya senang semuanya menanglah….

Wartawan…?
Kami buat acara khusus untuk mereka juga lah…
Ada yang berupa kunjungan di lokasi…
Ada yang acara gala dinner…
Ada macam2 lah…
Biar kami ga ditulis macam2 juga...

Semuanya Wanda yang mengurusi…
Luar biasa wanita satu ini…
Kok ga pake ku ?
Ha ha ha…
Biarlah kalian semua pembaca boleh merebutnya kok…
Biar fair lah, sesekali pembaca mimpi sebagai diri sendiri punya pacar Wanda
Jangan mimpi jadi aku lah…
Ha ha ha….
Bisa gila beneran…
Soalnya kaga mungkin lah….
Ha ha ha

Sepanjang acara nampak Dewiku Wanda tampil luar biasa…
Seolah dewi kahyangan yang membuat para tamu silau melihatnya…
Aku ?
Ya ngikuti gayanya lah…
Entar dikira orang aku ini kacung nya kalau tampil biasa2 saja…
Ha ha ha….



2 hari pagi siang sore….
Isinya makan2 di restoran boss….
Neg asli neg…
Istilahnya aku ini orang jalanan selama ini, makan juga sukanya sambel terasi plus ikan asin…
Disuruh makan di restoran menjamu lagi…
Rasanya siksaan beneran…

Wanda secara atraktif menunjukkan sebagai nyonya rumah yang baik mendampingi suaminya…
Betulan itu…
Mulai dari mengamit lenganku dengan ketatnya…
Sampai2 susunya kayak mau keluar bajunya yang berbelahan rendah…
Berkali aku mengingatkannya…
Jawabannya cuma satu…

“Hi hi hi kelihatan ya…? Ah anggap saja sodaqoh lah….”

Ha ha ha ha
Bukan apa, soalnya ada pejabat yang dicubitin istrinya kala ternganga melihat belahan bajunya yang hampir mendekati pangkal paha Wanda…

Wanda ngedan…
Bener2 gila dia memamerkan seluruh lekuk tubuhnya…

Sesuatu yang belum pernah dia lakukan, setidaknya aku belum pernah melihatnya seperti itu…


***

Jujur aku merasa ga suka…
Jujur Aku merasa cemburu…
Jujur aku merasa Wanda berubah arah menjadi wanita yang aku tak sukai wujudnya…

Tapi entah kenapa aku keli ini juga sadar, aku tak punya hak apa2…

Sekali lagi setelah kasus Renata, aku merasa dibuat merana tapi dalam ranah yang berbeda…
Aku merasa ga suka saja Renata seperti itu, dan itu wajarlah…
Mana ada sahabat yang rela sahabatnya jadi santapan orang banyak ?

Duh aku kok kolot ya…?
Dia toh ga telanjang…
Dia toh berpakaian secara formal dan kesexyan itu hamyalah bagian dari pemasaran lah…

Tapi tetap saja aku tak rela…
Aku merasa Wanda terlalu berlebihan dalam berpakaian…

Dua hari itu aku benar2 gerah dan tersiksa…
Luar biasa…
Begini ya rasanya tak bisa menjangkau seseorang hanya untuk memper”baik”i nya…
Sejatinya dalam perasaanku ada sedih hati dan rasa tak berguna sekaligus rasa bersalah.

Bagaimanapun itu adalah akulah penyebabnya…
Kebayang kalau satu diantara wanitaku benar2 stress berat kemudian bunuh diri lantas aku harus bagaimana ?
Benar2 Wanda menunjukkan padaku apa yang bisa wanita lakukan kalau hatinya sedang gundah luar biasa….
Kalau sudah merasa putus asa…
Kalau ….
Tuhanku….
Aku harus bagaimana ini ?

keringat dinginku benar2 sudah membasahi seluruh tubuhku.
Aku merasa benar2 bersalah dan rasa bersalahku benar2 besar sekali….
Terjadi perang dalam dada ini…

Satu pihak menyatakan bahwa itu salahnya sendiri kalau sampai terjerumus…
Yang lain, itu salahku karena kalau belum diapaapain mana bisa sampai stress….

Sesak bener dada ini….
Luar biasa sesak…
Aku benar2 tak menyangka bakalan begini jadinya...
Ada rasa sesal di dada….
Ada rasa bersalah juga….

Tapi…
Duh…
Ibu…..

Dua hari itu adalah hari2 yang seolah tanpa berkata2 Wanda menamparku bolak balik tidak dengan kata2 tapi dengan langsung menuju ke pokok kesadaran….
Bahwa apapun yang terjadi, semuanya tak akan dapat dikembalikan seperti sedia kala….

Dua gadis ku (kalau masih boleh menyebutnya begitu) telah melangkah dengan cara yang berbeda namun sama saja efeknya.

Aku harus menelan akibat dari semua perbuatanku…
Lepas itu perintah ibu atau apa…
Tetap saja akulah yang memutuskan mengikuti perintah itu….
Bukan apa…
Aku benar2 kalut….

Dua matahariku yang luar biasa menuju arah yang berbeda…
Satu langsung banting setir cari gebetan…
Cowok lagi…
Keren lagi…

Satu lagi jadi setengah edan dengan suka tampil terbuka seolah jualan diri…
Hadew…

Dalam kebingungan itu….
Wanda tersenyum padaku…
Ada binar aneh di matanya…
Ada setitik airmata di sudut matanya…

Lalu dia memelukku dengan pelukan hangat seorang kekasih yang entah aku lupa sudah bagaimana rasanya kemaren2…..
Bisiknya :

“Semoga kamu menikmati kematian kami satu demi satu, kalau kamu anggap kami begini dengan senang hati…. Kamu jelas2 salah besar…. Sayangku pujaanku…. Semoga kamu bisa menikmati kematian kami karena cinta yang tak terbalaskan…..”

DEEEGGGGH
DEEEGGGHH

Pelukannya seolah pelukan meminta diikhlashkan pamit entah pergi kemana….
Entah sama siapa…
Entah kembali entah tidak….
Hatiku menangis menjerit…..


***

Aku paham maksud Wanda yang disebut mati bukanlah wadag atau raganya….
Entah bagaimana aku seolah tersedot arus tangisan atas kegilaan dan rintihan kesedihan….

Sekali lagi, aku bukanlah orang yang baik….
Bukan sama sekali…
Tapi jauh di dalam dada ku ada sebentuk kasih sayang yang tulus bagi mereka semua…
Kasih sayang yang tertanam jauh di dalam dada, yang tak mungkin bisa kulepaskan lagi…

Wanda melihatku dengan senyuman paling manis yang paling pernah kulihat…
Pelukannya kubalas dengan erat…
Kubisikkan padanya :

“Sayangku, cintaku….
Maukah kau mengerti aku ?
Aku masih harus mencerna kembali apa yang terjadi dan mengambil sikap dengan benar…
Maukah kau menungguku yakin ?
Maukah kau menungguku meminangmu ?
Duhai sayangku ….
Cintaku
Pujaaanku?”

Kerasakan Wanda bergetar…
Tubuhnya bergoncang….
Isakan tangisnya terdengar lirih tapi benar2 sangat menguncang hatiku….

“Mas Budi….
Tanpa kau mintapun Wanda akan menunggu mu…
Tanpa kau suruhpun…
Wanda akan tetap pada pilihan Wanda…
Mas Budiku sayangku…
Cintaku “


***


Tiba2 Wanda melepaskan pelukannya….
Mengambil jarak dariku…

“Malam ini, kau kejar Renata….
Aku ga mau tahu bagaimana caranya…
Renata harus kembali dalam pelukanmu juga…
Atau aku tak mau melihatmu lagi”

“Renata ? Ada apa?”

“Dia akan dilamar oleh sontoloyo dari perancis itu, dan sepertinya Renata tak punya pilihan lagi kecuali kamu mau memintanya kembali…”

“Eh…. Jadi bagaimana ? Dimana dia?”



“Dia ada dimana mana ku tahu ?”

“Lhaa….?”

“CARI C E P AT !!!!”

Duh begonya aku….
Makanya si Wanda benar2 sampai membentakku…
Harusnya aku bisa mencarinya…

Hupp….
Dengan Ilmu Numpak Mimpi ku...
Aku segera mencari keberadaan Renata…
Eh…
Rupanya dia ada di kantorku….
Dengan terisak sedih dia meletakkan amplop yang dihiasi bunga2 berwarna biru…
Warna kesukaan nya…
Kubaca….

SURAT PENGUNDURAN DIRI


***

Walah tobat….
Aku ga akan bisa berkomunikasi dengannya dengan cara ini…
Tidak seperti si Abah…
Yang bisa melakukan komunikasi dengan seseorang yang dikehendakinya…
Aku masih membutuhkan jalur atau sambungan ilmu dengan orang yang aku ajak berkomunikasi…
Itu artinya
Aku harus cepat2 pergi dari sini….
Menuju Renata….

DEG….
DEG…

Kulihat cincin melingkar di jari manisnya….
Tangisnya semakin merintih sedih kala dilihatnya jari manisnya….

Rupanya dia telah menerima pinangan di Andrew….
Namun itu terpaksa….
Demi melupakan aku….
Aku di dalam hatinya dan hari2nya…

Tiba2 kulihat tasnya terjatuh….
Berserak dokumen dilantai…

DEG…
DEG…

Tiket…. Ke perancis…..!!
Paspor….
Visa…. Keperluan keluarga !!
Semua dokumen ada…
Luar biasa….

Renata kembali menangis membaca tiket pesawatnya…
Pasport dan Visanya….
Dimasukkan semuanya dalam tasnya seolah tak rela…
Namun tetap dimasukkannya…
Dengan penuh tangisan kesedihan…

Duh gusti….
Aku berjarak 10 km darinya saat ini…
Aku perlu cepat2 keluar dari rumah makan ini…
Harus…
Aku segera memutuskan kembali menarik ilmuku…
Aku jelas panik saat ini…


***

Hoooiii….
Sudah deh jangan baperan ya…
Ha ha ha ha…

Wong edan ga boleh baperan…
Ilang edannya nanti…
Kwkkwkwkw….

Ingat….
Harus ingat…
Jangan tunggu update an…
Jangan pernah minta…
Soalnya ga akan digubris…

Ha ha ha

Salam Edoan E

 

[Ancukerr]

Suwun pk bos

 

[Pemancingmimpi]

Demi menghormati kemunculan suhu besar @Bajing_kejebur yang ngilang2 lama ...

Terpaksa saya menyalahi aturan...

Ha ha ha....
Sayang ga ada bekas sisa beliau buat bahan belajar....

 

[wirasena]

Baca dulu ah biar gak edan...

 

[Ancukerr]

Wani piro? Pirang loh. Sejampe sesuwir.

Wkwkw......
Tobat .....tobat ane begawan @RSP27 ....

 

[Ancukerr]

Lha sawa ka e gemblung piye ngatasi ne lurah e @areke , di empani ayam goreng jaluk martabak gosong, de ke i rondo kinyis kinyis jaluk seng 75, kepiye iku kilur

Awas yo....

 

[Cargouzy]

Anjrit kentang om...

 

[Pemancingmimpi]

Masih karena menghormati suhu besar @Bajing_kejebur dan suhu2 besar lainnya yang lagi reunian disini....

Hari ini saya akan buat double up date..

Update selanjutnya masih dalam proses

 

[Capoks]

Big nooooooooooooooooo.......

 

[Bajulkesupento]

Ni cerita makin ngawur dan super edan. Monolog yg enak utk dilewatkan. Mantap hu

 

[wirasena]

Masih karena menghormati suhu besar @Bajing_kejebur dan suhu2 besar lainnya yang lagi reunian disini....

Hari ini saya akan buat double up date..

Update selanjutnya masih dalam proses

Yang penting jangan bikin edan pembaca. Awas klo Renata smp jadi ke Perancis!