Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mbak Siska dan Mbak Lisa

watempa

Semprot Addict
Daftar
20 Oct 2010
Post
417
Like diterima
136
Lokasi
Gunung Kembar
Bimabet
Suasana rumah waktu itu sangat sepi. Keluargaku pergi berlibur ke daerah. Di rumahku
hanya ada Mbak Siska dan Lisa yang ikut orang tuaku dari daerah dan pembantuku sri.
Wajah dan tubuh Mbak Siska dan Lisa seperti pemandangan yang indah, mereka sangat
mm. Terkadang kawan atau kenalanku yang datang suka memuji wajah dan tubuh
mereka. Beberapa temanku ingin berpacaran dengan mereka tapi tak dapat. Sering
mereka dikira saudaraku. Pacarku kadang cemburu dengan mereka. Memang banyak
kelebihan mereka dibanding pacarku.
Waktu itu aku pulang kuliah dan pulang ke rumah bersama pacarku. Ya tentu saja
peluang ini kumanfaatkan. Kunikmati tubuh pacarku. Tapi ada yang kurang. Milikku tak
ia ijinkan menikmati tubuhnya. Kunikmati tubuh polos pacarku berjam-jam. Tapi kurasa
aku kecewa. Sebenarnya aku ingin merasakan bersengsama. Aku berharap pacarku dapat
memberikannya. Tapi apa boleh buat, karena hari sudah sore kuantar dia pulang.
Setiba di rumah lagi, sekilas aku lihat Mbak Siska baru selesai mandi. Ia terkaget karena
tak menyangka aku ada di rumah. Cepat-cepat dia masuk ke kamar. Birahiku terangsang
melihat tubuhnya yang hanya tertutup handuk, rasanya kuingin menikmati tubuhnya.
Kulihat pintu kamarnya tertutup. Karena hasratku menginginkannya. Maka kucoba
masuk ke kamarnya. Ternyata pintunya tidak terkunci dan segera kumasuk. Melihat
kehadiranku, Mbak Siska terkaget. Lalu ia bertanya padaku,"Ada apa Mas Geri, Mas
Geri nyari apa?" dengan canggung karena hanya mengenakan handuk.Kulihat tubuhnya
dari ujung rambut sampai ujung kaki. Wajahnya cantik, dewasa dan lembut. Kulitnya
bersih, putih mulus dan terlihat lembut. Lipatan dadanya sangat dalam. Kedua buah
dadanya yang terhimpit handuk memang besar dan kelihatan benar-benar mulus, baru
kulihat seperti ini. Pinggulnya membentuk dan lingkaran perutnya terlihat lebih kecil.
Pahanya terlihat semua dan hampir selangkangannya terlihat tapi sayang tertutup handuk.
Betisnya bagus.
Aku tak tahan melihat tubuh Mbak Siska. Perlahan kuhampiri. Lalu tanganku meraih
handuk Mbak Siska dan sesaat handuknya kulepaskan. Mbak Siska benar-benar kaget.
“"Geri kamu kenapa?" jawab Mbak Siska dengan takut. Lalu kedua tangannya menutupi
kemaluan dan dadanya. “"Tubuh Mbak bagus," sahutku. Terlihat tadi keindahan tubuhnya
yang polos. Kupeluk Mbak Siska. Mbak Siska berusaha menghindar. Tapi kurasakan cara
menolak Mbak Siska halus. Tanpa pikir kudekap pantat Mbak Siska dengan tanganku.
Dada Mbak Siska yang tertutup tangannya segera kuraih, kuremas dan kadang putingnya
kupelintir-pelintir sedikit. Kurasakan padat dan kenyal di kedua tanganku. “"Jangan Ger!"
ucap Mbak Siska dengan lembut. Tak kuindahkan ucapannya. Segera bibirku mengecup
bibirnya yang kulitnya terlihat tipis dan lembut. Kulahap bibir Mbak Siska. Terkadang
Mbak Siska menolaknya tapi terkadang ia malah membalasnya.
Kugiring tubuhnya ke tempat tidur. Rasanya kuingin merasakan bersetubuh. Kemudian
salah satu tanganku melepaskan resleting dan mengeluarkan milikku.
Segera kudorong tubuhnya dengan tubuhku ke tempat tidur. Akhirnya tubuhnya terbaring dan kutindih.
Kutempelkan milikku di bibir vagina Mbak Siska. Sesaat Mbak Siska melepaskan
bibirnya dari bibirku. “"Jangan Ger!" ucapnya sesaat.Tanpa pikir lagi kulahap bibirnya
lagi. Rasanya inilah kesempatanku merasakan kenikmatan tubuh wanita. Dan milikku
sesaat mencoba menerobos masuk. Mbak Siska melepaskan bibirku lagi."Jangan Ger!"
ucapnya mengingatkanku. Kutakperdulikan ucapan Mbak Siska. Sesaat kurasakan
penisku berhasil masuk dan tertelan di liang vagina Mbak Siska. “"Oouuhh," ucap Mbak
Siska sekeras-kerasnya. Akhirnya kurasakan kenikmatan tubuh wanita. Rasa liang vagina
Mbak Siska tidak terlalu licin. Tapi kurasakan lembutnya liang vagina Mbak Siska.
Kunikmati dan perlahan kukeluar masukkan. “"Geri.. kamu.." ucap Mbak Siska sesaat.
Beberapa lama kemudian kurasakan liang vagina Mbak Siska licin dan membuat penisku
agak basah sampai ke buluku. Akhirnya kukeluar-masukkan milikku di liang vagina
Mbak Siska. Kulihat dagu dan dada Mbak Siska terangkat tinggi. Desahan demi desahan
ia keluarkan. Terkadang kulihat wajah Mbak Siska menghadap ke kanan dan kiri.
Aku menyukai kejadian ini, sampai-sampai milikku memuncratkan cairan di dalam tubuh
Mbak Siska. “"Aahh.. oouuhh.." sambil Mbak Siska ucapkan seiring semburanku.
Rasanya benar-benar nikmat. Kuterdiam karena nikmat. Selang berapa saat kemudian
kurasakan liang vagina Mbak Siska mendekap rapat milikku. Seakan-akan milikku
digigit. Kurasakan kedua tangan Mbak Siska menarik punggungku dan segera
memelukku rapat. Kurasakan badannya benar-benar menegang. Setelah itu ia terdiam
lemas dan pasrah. Kurasakan aku masih pingin dan masih kuat. Tanpa basa-basi aku
nikmati lagi liangnya. Matanya menatap mataku dengan lembut. Desahan pun ia
keluarkan lagi. Dan akhirnya kusemburkan cairan lagi. Kusengaja di dalam, karena aku
tahu Mbak Siska pernah nikah dan ia bercerai karena mandul.
Akhirnya kuselesai dan membungkus kembali milikku. Dan kududuk di pinggir tempat
tidur. Kulihat Mbak Siska perlahan duduk. Sesaat dia terdiam. Kali ini kebanggaannya
tidak ia tutupi dari mataku tampaknya ia sudah tidak canggung denganku. Rambut
panjangnya yang agak menutupi dada ia uraikan dan rapikan ke belakang sehingga buah
dadanya terlihat jelas. Tanganku memegang lagi salah satu buah dadanya. “"Geri.." sahut
Mbak Siska dengan raut wajah yang sudah agak memucat dari tadi. "Nggak apa-apa kan
Mbak Siska?" ucapku sambil kuraba-raba dadanya dan kadang kuremas dan kumainkan
putingnya. Kali ini Mbak Siska tidak menolak. Kukecup bibirnya dan kurasakan cara
Mbak Lisa berciuman dan perlahan kupelajari dan akhirnya kumengerti.
Kami kali ini kami saling membalas bibir, lidah dan berebutan menghisap liur. Setelah
berapa lama aku keluar dari kamar Mbak Siska. Beberapa saat kumenuju ke kamarku.
Aku bersapa dengan Lisa. Lalu aku ajak ia mengobrol dan menonton di ruang TV. Kami
duduk berdekatan. Terkadang kuperhatikan wajah Lisa dan memang ia manis.
Kuperhatikan sosoknya dan kurasa tubuhnya bagus. Wajahnya sangat menarik. Lisa
mengenakan kaos tanpa lengan dan celana pendek. Kuperhatikan satu persatu. lehernya
putih bersih dan mulus memang merangsang. Pundaknya, lengannya, putih bersih dan
mulus juga merangsang. Dadanya berbentuk juga berukuran. Pinggangnya yang ramping
seakan enak untuk dirangkul. Pinggulnya yang berbentuk. Celana pendeknya membuat
paha yang bersih dan putih mulus merangsang mata. Betisnya bagus. Tingginya lumayan.
Kudekati tubuhnya saat duduk bersamaan. Kurangkul, kupeluk. Tampaknya ia tidak
menolak. Kubuai rambutnya. “"Mas.. aku jadi merinding," ucap Lisa dengan agak manja.
“"Kenapa..? nggak apa-apa kan?" sahutku. Kurasa kehangatan dirinya melebihi pacarku.
Tampaknya aku terangsang. Salah satu tanganku yang membuai rambutnya kemudian
mengelus pundaknya. Satu tanganku lagi menyentuh pahanya yang merangsang.
Rupanya Lisa tak menolak. Perlahan kuelus dan meraba-raba pahanya. Kulitnya halus
dan lembut. Perlahan tanganku menuju ke selangkangannya dan perlahan mengelus
belahannya yang tertutup celana. Kulihat Lisa membiarkanku dan wajahnya agak
menegang dan grogi. Bibir bawahnya terkadang ia gigit dengan lembut. Tanganku
kemudian merangkul pundaknya. Pelan-pelan tanganku berjalan ke arah dadanya.
Kurasakan ia hanya diam. Lalu perlahan kudekap buah dadanya yang cukup besar dan
kuraba-raba.
“"Mas.." ucap Lisa pelan. Kulihat bibirnya yang mengucap. Terlihat lembut dan
merangsang. Rasanya bibirku bergerak otomatis menghampiri bibir Lisa. Lalu kukecup,
rasanya memang lembut. Nikmat rasanya dan langsung kulahap bibirnya dengan nafsuku.
Lisa diam tak bergerak. Dia terdiam pasrah melayaniku. Lalu kupeluk Lisa secara
berhadapan. Kurasakan empuk buah dadanya di dadaku. Kuraba-raba punggungnya.
Perlahan tanganku turun ke pinggang Lisa lalu menyusup di dalam kaosnya. Kurasakan
kulit yang lembut dan halus. Kuraih tali BH Lisa, kubuka kaitannya. Akhirnya kueluselus
dengan leluasa punggungnya karena tak terhalang tali BH-nya. Kurasakan Lisa
mengikuti keinginanku. Tanganku bergerak ke arah ketiaknya. Terasa tubuhnya goyang
dan perlahan kuhampiri dadanya. Kurasakan bulatan yang besar. Tanganku tak cukup
mendekap buah dadanya. Masih ada bagian yang tersisa. Akhirnya aku dapat merasakan
tubuh wanita yang selama ini hanya gambar khayalan.
Lisa terdiam seakan sedang melayaniku. Perlahan kedua tanganku turun ke pinggangnya
lalu kuangkat kaos dan BH-nya. Kulihat kedua buah dadanya. Akhirnya mataku dapat
melihat ukuran dada yang selama ini hanya dapat kulihat di gambar-gambar. Kutatap
dengan kedua mataku dan tanganku meraba-raba dan menikmati bentuknya. Kulihat Lisa
hanya diam dan tegang. Wajahnya agak memucat. Kulahap bibirnya dan kuremas
dadanya. Kurasakan Lisa diam pasrah. Tanganku turun dari dadanya dan turun menusup
celananya. Kurasakan hutan Lisa di dalam celana dalamnya. Kurasakan belahan dan
kumainkan tonjolan Lisa. Secara bertahap kurasakan tanganku basah dan licin. Kemudian
Lisa melepaskan kecupan bibirku. “"Mas Geri, jangan yang itu Mas, aku masih.." ucap
Lisa. Ternyata ucapan Lisa malah merangsangku. Perlahan tanganku menyusup di liang
vagina Lisa. “"Aaahh.. Mas Geri," rintih Lisa seiring jariku yang tertelan di liangnya.
Secara bertahap kukeluar-masukkan jariku di liangnya sampai cepat. Kulihat dagu Lisa
terangkat. Matanya terpejam. Mulutnya perlahan terbuka dan kemudian bibir bawahnya
ia gigit halus. Melihat ini wajahku menghampiri salah satu buah dadanya. Kubuka
mulutku. Lalu kutelan dan kuhisap putingnya. Sesaat ia membusungkan dadanya. Serasa
aku diberikan menu pilihan oleh Lisa. Kemudian kuberhenti dan kami berhenti sesaat.
Kurasakan birahiku menginginkan senggama. Kuajak Lisa ke kamarku. Kami duduk di
pinggir tempat tidur.
Kami berpelukan berciuman dan kedua tanganku menggerayangi tubuhnya.
Sesaat satu persatu kain yang menyeliuti tubuh kami terlepas.
Bibir, leher,telinga, pundak, punggung, buah dada, perut, pinggang, belahan selangkangannya,
pahanya kunikmati dengan mulut dan tanganku. Sesaat posisinya terlentang. Kedua
pahanya kubuat mengangkang lebar. Terlihat dengan jelas bagian demi bagian
kenikmatan di belahan Lisa. Milikku kuhunuskan di bibir vagina Lisa. Perlahan
kumasukkan milikku. Kurasakan kepala milikku agak tertelan. Sesaat Lisa menahan
nafas merasakan milikku menyusup sesaat. Dagunya terangkat dan dadanya mengusung.
Kudiamkan milikku tertahan. Kupeluk tubuhnya. Kuciumi dagunya yang terangkat
kemudian seluruh lehernya. Kurasakan bibir vagina Lisa basah dan licin. Perlahan
kumasukkan penisku ke dalam liang Lisa yang lebih mendekap ke rahim Mbak Siska.
Kurasakan kelembutan liang Lisa. Sesaat kumerasakan kenikmatan wanita yang memiliki
ciri khas masing-masing.
Kulihat mulut Lisa terbuka. Bibir dan mulutnya bergetar. Seakan mendesah tanpa suara.
Matanya setengah terpejam. Wajahnya terkadang berpindah-pindah hadapan. Kurasakan
ganjalan buah dada Lisa di saat aku memeluknya. Desahan demi desahan akhirnya
terdengar jelas dari bibir Lisa. Kurasakan puncakku tiba. Kucabut milikku dan sesaat
bagian perut sampai wajah Lisa terkena semburanku.
Sesaat kulihat Lisa menjilat cairanku yang menepel di bibirnya. Tampaknya ia
menyukainya dan kemudian ia telan. Melihat ini kuhampiri wajah Lisa dan milikku
kutempelkan ke bibirnya. Awalnya ia canggung. Kemudian ia buka mulutnya. Kemudian
kumasukkan milikku ke mulutnya. Ia pun melahapnya juga. Sesaat kurasakan milikku di
dalam mulut Lisa yang lembut. Kurasakan milik dan cairanku ditelan habis. Tampaknya
aku masih sanggup menyetubuhinya. Tanpa pikir lagi kubuat posisi bersetubuh.
Kutancapkan milikku lagi di liang vagina Lisa. Sesaat ia menegang lagi. Kunikmati lagi
liang Lisa. Dan kurasakan liang Lisa, kemudian mendekap dan seakan menggigit
milikku. Tangannya meremas pantatku dengan kuat. Ah, tanpa bisa terkontrol aku
melepaskan cairanku di dalam tubuh Lisa. Aku terdiam sesaat. Kurasakan nikmat dan
bingung. Semoga Lisa tidak hamil. Lalu kemudian kami mandi dan di sana kami juga
sempat melakukannya lagi. Rasanya aku ketagihan.
Selesai mandi Mbak Siska kulihat di dalam kamar. Aku dan Lisa keluar dari kamar
mandi dengan tubuh yang polos.
“"Kalian kenapa?" tanya Mbak Lisa kepada kami.
“"Nggak kenapa-napa kok Mbak," sahutku.
“"Kamu nggak kenapa-napa Lis?" tanya Mbak Siska.
“"Nggak kenapa-napa kok Mbak," jawab Lisa.
Mbak Siska heran melihat keadaan kami. Kulihat Lisa mengambil pakaiannya kembali
dan ia pakai. Kemudian Mbak Siska menghampiri Lisa dan menanyakan sesuatu. Saat itu
aku sedang mengenakan pakaianku.
Setelah beberApa lama mereka selesai berbincang.
“"Mas Geri aku keluar ya," sahut Lisa.
“"Ya Lis," sahutku.
“"Mbak Siska tadi bingung ngeliat rumah sepi, Mbak kira kalian pada kemana," tanya Mbak Siska kepadaku.
“"Kami di sini lagi.." sahutku dengan nada bingung.
“"Lisa nggak kenapa-napa kan Ger?" tanya Mbak Siska.
“"Nggak kenapa-napa Mbak, Cuma.." sahutku sambil aku mendekatinya.
Kedua tanganku memeluk pinggangnya. “"Ada apa Ger?" tanya Mbak Siska sambil
membuai rambutku.Kemudiam aku mengecup bibir Mbak Siska dan kami berciuman
sesaat. Kemudian Mbak Siska melepaskan kecupanku. “"Ger udah ya.. Mbak mau keluar,"
sahut Mbak Siska.
Tampaknya aku ketagihan terhadap mereka. Kejadian ini terus berulang dan untung Lisa
tidak hamil. Aku sempat berhubungan bersamaan dengan Mbak Siska dan Lisa. Beberapa
lama kemudian aku juga melakukan hubungan seperti ini dengan beberapa teman
perempuan. Akhirnya aku juga berhubungan dengan pacarku. Tapi ini bukan pertama
buat dia. Hubungan kami hanya sesaat dan kami tidak cocok. Kurasakan ia lebih banyak
kekurangan dibanding Mbak Siska dan Lisa. Akhirnya ia nikah dengan orang lain.
Setelah aku berhasil akhirnya menikah dengan Lisa. Dan hubungan aku dengan Mbak
Siska berkurang semenjak ia menikah dengan duda beranak. Lisa mengetahui hal ini dan
tidak mempermasalahkannya. Akhirnya aku memiliki anak. Dan entah kehidupan
selanjutnya.
 
wooow...:semangat::semangat:
nice gan ...
lanjutkan
 
tata bahasanya benerin donk bro, jujur aja agak pedih nih bacanya, ^_^

tapi nice share deh
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd