Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mempelajari Teh Putri

Status
Please reply by conversation.
Baca marathon dari pagi sampe skarang nice story suhu , ditunggu update teh putrinya :semangat::mantap:
 
Aku terbangun dengan posisi setengah memeluk teh putri dengan tangan kananku berada di atas payudaranya. Aku langsung melihat jam dan ternyata sudah pukul set 1, aku langsung panik karena itu berarti pengaruh obat dari teh putri akan habis sekitar setengah jam lagi. Aku langsung mengambil daster teh putri, dan aku makin panik saat melihat ada sisa pejuhku di dasternya, aku langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkannya, setelah kubersihkan masalah selanjutnya adalah dasternya menjadi basah di beberapa bagian.

Aku harus berfikir cepat, dan akhirnya aku menemukan sebuah ide. Aku ke ruang tamu dan mengambil setrika dan sekalian semprotan pewangi baju. Aku lalu menyemprot dan menyetrika bajunya di bagian yang basah, aku dulu pernah melihat temanku melakukan hal yang sama saat bajunya tersiram air selokan.

Setelah selesai, kuperiksa bajunya sudah tidak basah lagi dan bau pejuhnya sudah berganti dengan pewangi baju yang kusemprotkan tadi. aku balik ke kamar dan berniat memakaikan dasternya. Sampai di kamar aku melihat teh putri masih terlelap dengan sisa pejuhku di bibir dan dagunya, aku langsung mengambil sembarang baju di lemariku lalu membasahinya untuk mengelap sisa pejuh yang tersisa di teh putri. Setelah selesai, kumasukan bajuku ke cucian kotor yang paling bawah lalu kupakaikan daster teh putri. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 1 kurang 5 menit dan aku memghembuskan nafas lega. Aku mencium kening lalu kedua pipi dan terakhir kulumat sebentar bibir teh putri sambil kubisikan terima kasih atas malam ini. aku lalu menarik selimut untuk menutupi kami berdua, cukup pelajaran untuk hari ini kurasa, karena aku juga sudah capek dan lelah, tak lama kemudian aku pun terlelap.

Paginya aku dibangunkan oleh teh putri untuk makan pagi, kulihat dia sudah rapi sepertinya ada kuliah pagi hari ini. Aku sudah mulai bisa mengatasi sikapku dan merasa seolah tak terjadi apa-apa setelah mulai terbiasa karena beberapa kali melakukan hal seperti semalam.

“teh putri kenapa?” saat aku melihat teh putri berdehem sambil memegang lehernya seolah ada yang salah dengan tenggorokannya.

“gatau nih, kayanya kering banget tenggorokan teteh…ngga enak banget rasanya” jawabnya lalu mulai melanjutkan makan lagi.

“kurang minum kali teh putrinya” aku coba menerka penyebabnya, padahal aku tahu sepertinya bukan karena itu.

“iya nih kayanya, yaudah kamu lanjut makan lagi. Teteh nanti beli bubur aja, ngga enak banget kalo makan nasi. Yaudah teteh berangkat dulu ya, kamu masih libur kan? Jaga rumah ya sampe teteh pulang, teteh pulang sore kayanya” dia lalu membawa peralatan bekas makannya ke dapur.

Dia lalu bersiap setelah itu aku salim padanya dan dia pergi setelah mengucapkan salam. Aku jadi merasa bersalah melihat teh putri seperti itu, pasti itu karena aku mengeluarkan pejuh terlalu banyak di mulutnya. Setidaknya dengan ini memberiku pelajaran untuk tidak mengeluarkan terlalu banyak pejuhku di dalam mulutnya nantinya. Selesai makan, aku lalu melanjutkan tidur lagi karena masih merasakan lelah di sekujur tubuhku.

Sorenya, ayah dan mama pulang ke rumah. Mama memberi tahuku bahwa ayah akan pergi dinas keluar kota selama seminggu, jadi mama pulang ke rumah. Gantian berjaga dengan teh putri di rumah kakek, karena teh putri juga sudah berakhir ujian di kampusnya dan sudah mulai libur.

Aku sedih juga mendengar teh putri tidak pulang ke sini, apalagi tadi mama juga bilang bahwa katanya kak wiwi juga ikut menginap menemani teh putri sekalian ikut membantu jika terjadi sesuatu karena kak wiwi bisa membawa mobil, jadi nantinya mobil ayah ditinggal di rumah nenek.

Menang banyak ini kak wiwi, apalagi di sana juga ada teh rima yang bisa jadi ikut dikerjain nanti sama kak wiwi. Ingat teh rima, aku jadi membayangkan teh rima. Teh rima ini bodynya tidak beda jauh dengan teh putri, wajahnya seperti artis Salsahabilla, yang mantan pacar salah satu personil Cowboy Junior. Semua anak kakek dan nenek memang cantik, mamaku pun sama cantiknya dan jika di ibaratkan wajahnya hampir mirip dengan tamara blezinsky, karena memang mama agak indo, katanya turunan dari kakek yang ada darah belandanya.

Aku memang dekat dengan teh rima tapi tak pernah membayangkan untuk melakukan seperti yang kulakukan dengan teh putri. Tapi sejak mengenal hal seperti ini, aku jadi mulai berkhayal melakukan hal yang sama dengan teh rima. Namun, karena disini pikiranku selalu ke teh putri, maka bayangan tentang teh rima mulai terlupakan. Namun, sekarang karena teh putri tidak ada dan apalagi kak wiwi ikut juga ke sana membuatku menjadi berpikiran yang macam-macam. Ah, aku harus menepis semua pikiran itu, aku harus fokus belajar buat menghadapi UN yang tinggal beberapa hari lagi.

Semenjak teh putri pulang ke rumah nenek, maka otomatis taka da lagi objek yang bisa kunikmati baik secara langsung maupun tak langsung. Jiwa mudaku yang bergelora ini butuh hasrat yang harus terpenuhi. Karena wanita dirumah ini yang tersisa hanya mama seorang maka mau tak mau mama menjadi objek fantasiku.

Seperti yang telah kugambarkan sebelumnya, mama memang terlihat masih cantik dengan wajah indonya di umurnya yang masuk usia 37 tahun. Mama mulai menarik perhatianku secara seksual sejak tadi pagi setelah dia mandi dan hanya mengenakan handuk yang menutupi tubuhnya. Aku baru sadar jika mama memiliki tubuh yang sintal dan padat dengan payudara yang terlihat membusung ke depan, entah berapa ukurannya yang jelas lebih besar dari teh putri dan kak wiwi. Setahu aku mama tak pernah ikut olahraga seperti fitness atau semacamnya, tapi badannya tetap terlihat kencang dan menawan. Mungkin karena mama yang memang orangnya aktif bergerak mengerjakan segala hal maka badannya pun terbentuk secara alami.

Aku selama ini tidak terlalu memperhatikan dan juga tidak terlalu memperdulikan tentang bentuk tubuh mama, karena selain memang tidak ada pikiran yang dilandaskan dengan nafsu saat memandangnya dan rasanya juga aneh jika dalam hal tabu yang seperti itu justru mama yang menjadi obyeknya. Namun, entah kenapa sekarang justru aku malah berfikiran sebaliknya, aku sendiri sebenarnya tidak mau dan mencoba selalu menepis bayangan tentang itu. Tapi, sekarang tiap mama lewat atau berada di depanku, maka mataku seakan tidak bisa teralihkan dari situ. Padahal pakaian yang dipakai mama biasa saja bahkan cenderung longgar sehingga tidak menampakan lekuk tubuhnya secara berlebihan, tapi yang namanya nafsu bahkan jika cuma melihat kakinya saja pun kita sudah bisa membayangkannya.

Awalnya kucoba untuk membuang jauh-jauh pikiran itu tapi lambat laun tetap saja mataku akhirnya tak bisa teralihkan dari tubuh mama dan pikiranku mulai membayangkan bagaimana bentuk tubuhnya dan apa rasanya sama dengan teh putri. Untungnya, aku masih bisa menahan semua nafsu itu dan mengalihkannya dengan belajar sehingga pikiran-pikiran itu hilang sendirinya.

Aku terus belajar, karena aku memang pada dasarnya suka belajar. Hari itu hari minggu, tepat H-1 sebelum UN berlangsung, aku siangnya masih asyik mengerjakan buku soal-soal UN yang dibelikan oleh ayah. Tak lama kemudian mama masuk membawakan makan siang untukku.

“makan dulu sayang, belajar juga jangan sampai lupa waktu nanti kamu yang ada malah sakit besoknya” mama ikut duduk disampingku. Bangku belajarku memang bukan bangku kayu seperti bangku belajar biasanya, tapi menggunakan sofa yang agak panjang dan cukup di duduki oleh dua orang.

“iya ma, nanggung nih dikit lagi hamdi selesai” jawabku tanpa mengalihkan pandanganku dari soal-soal yang ada di buku.

“yaudah mama tungguin lima menit lagi udah harus makan’ katanya lalu memelukku dari samping.

Aku yang awalnya fokus mengerjakan soal menjadi buyar, karena aku merasakan ada gundukan hangat di lengan kananku dan terasa kencang serta aku tahu tidak yang menyangganya karena aku bisa merasakan pentilnya yang ikut menekan lenganku.

“Aduh mama mah…” keluhku dalam hati seraya mengingat sisa obat tidur yang kusimpan.

Bersambung…
 
silakan dinikmati, update selanjutnya belum pasti yess masih ngurusin skripsi nih qaqa huhuhuhuhuhu
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd