Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA mengerjai Amanda anak buahku

Salam Semprot adik, kakak, agan, suhu terkasih di forum ini. Aku mempersembahkan mahakarya terbaik dari kategori cerita pemaksaan. Semua posting an ceritaku ini saling berkaitan, karena ada beberapa tokoh yang sama muncul di setiap ceritaku, hanya berbeda judul saja. Jadi kalian perlu simak baik-baik semua kisah spektakuler ku

Okelah... Langsung segera kita nyimek eh nyimak bersama

Mari kita mulai...


Prolog

Amanda adalah wanita muda yang berumur 34thn belum menikah. Dia baru saja putus hubungan dengan pacarnya. Padahal Amanda sangat mencintainya, sehingga ia cukup depresi. Hidupnya menjadi berantakan. Kinerjanya di kantor menurun drastis. Hal ini menjadi perhatianku, karena aku manajernya. Oh ya... Aku Jimmy. Manajer Marketing, dan Amanda adalah staff marketing, anak buahku.
Kesulitan yang diderita Amanda menjadi celah buatku, untuk mewujudkan dosa nafsu yang berikutnya. Karena tubuhnya layak untuk dicicipi.
Tingginya 168cm, berat badan 56kg, ukuran dada 34C, warna kulitnya kuning langsat, rambut hitam panjang sepunggung, wajahnya lumayan manis, mirip artis dangdut, NiaJovanka.

Eb8ZvVf.jpg



Kisah dimulai pada suatu hari..


"Oregon Kreasi Berjaya, selamat siang, ada yang bisa kami bantu?" suara merdu Ratna sedang menerima telepon. Aku sedang masuk melewati meja resepsionis, habis makan siang di luar. Aku menyapa Ratna dengan mengangkat tanganku, dan dia membalas dengan mengangkat alis.

Suasana di kantor sedang sibuk dengan aktivitas seperti biasa.. Terdengar suara orang sedang telepon di sana sini.

"siang pak Jimmy.." Fitri menyapaku.

Kami berpapasan di koridor. Aku hanya membalas dengan senyum. Biasalah jaga image. Padahal dalem hatiku rasanya senang sekali disapa Fitri, gadis manis pujaanku, wajahnya mirip banget dengan artis sinetron, Asmirandah. Tapi dengan ukuran yang lebih besar.

Aku duduk di kursiku, posisi mejaku bersebelahan dengan meja Sabrina. Hanya dibatasi oleh dinding partisi setinggi sekitar 1,6m.

Hari sudah semakin sore. Aku mendengar suara Sabrina sedang menelepon. Ia terdengar gusar.. Mengenai Mulyo, Office Boy.

Oh ya. Mulyo telah dipecat, karena diduga melakukan pelecehan. Aku pernah mendengar hal itu, dan menjadi gosip di kantor.

Padahal kejadian sebenarnya aku tahu....

Tentunya dari cerita Steven.

Amanda memberi laporan padaku sore itu. Ia ke mejaku, duduk di bangku tamu yang berhadapan denganku. Banyak pekerjaannya yang tidak beres, akhirnya aku menegur. Berbicara panjang lebar mengenai pekerjaannya.

Lalu kemudian ia menjelaskan dengan berbagai macam alasan. Kecuali soal pribadinya, putus hubungan dengan pacarnya. Padahal aku mengetahuinya.

Kemudian mengajak berbicara seputar masalah sebenarnya yang dia tutupi. Karena aku ahli mengorek informasi, akhirnya Amanda mulai bercerita tentang pacarnya yang kini sudah menjadi mantan.

Arman, Office Boy berpamitan padaku untuk pulang duluan karena mau nonton bola.

"mas Jim, aku jalan dulu yak. Mas punya kunci kantor kan?"

"yaa.. Ada kok... ada" jawabku. Lalu Arman pulang, sambil berjalan dia menoleh padaku, memberi isyarat untuk menggarap Amanda. Aku hanya tersenyum.

"kenapa pak senyum?" tanya Amanda sambil menoleh ke belakang. Arman segera pergi menjauh, keluar kantor.

Kini di kantor hanya tinggal aku dan Amanda, kami ngobrol cukup lama. Aku membuka botol wine, dan mengajak dia minum bersama.

Biasa jam pulang kantor aku sering membuka minuman, mengajak beberapa teman kantor untuk minum bersama.

Setelah habis segelas, Amanda semakin banyak bercerita mencurahkan isi hatinya. Sebagai pendengar yang baik, aku mendengarkan dengan semua ceritanya. Walaupun ada beberapa bagian yang di ulang2.

Amanda sudah semakin mabuk, wajahnya merah padam. Hari itu dia mengenakan blazer berwarna hitam, kaos merah muda dengan belahan dada yang sedang, kadang sedikit terlihat belahan payudaranya. Bagian bawahnya mengenakan rok pendek berwarna putih separuh paha.

Karena efek minuman wine, ia merasa gerah lalu membuka blazernya. Ternyata kaos merah muda yang dikenakan adalah tank top. Tali BH nya yang berwarna putih terlihat menggoda di bahunya. Dadanya membusung, payudaranya besar sekali baru kusadari. Gairahku semakin lama semakin meningkat mengobrol dengannya.

Sesekali kami mengobrol sambil tertawa, mataku tidak bisa lepas dari belahan payudaranya. Setiap kali dia melakukan gesture ketika berbicara, buah dadanya bergoyang. Apalagi ketika dia duduk sambil nenyilangkan kakinya, pahanya yang putih mulus terlihat montok dan indah sekali.

Obrolan kami mulai menjurus, terutama tentang hubungannya dengan mantan pacarnya. Walaupun dibawa dengan cara bercanda, aku terus memancing dia..

"... Pasti udah dong.. Masa belum" tanyaku.

"yaa.. Ada deeeh..." katanya dengan tersenyum.

"terus kalau kamu lagi pengen gimana dong? " aku bertanya lagi.

"usaha sendiri dong.. Emang harus ada cowo" katanya dengan mulut dimonyongkan.

"pakai jari atau.....?" tanyaku menggantung, menunggu jawabannya.

"mau tau aja ihh.." katanya sewot, sambil membenarkan tali tank top nya yang melorot dari bahunya. Tali BH nya terlihat warna putih.

Nah.. Dari situ aku menduga, bahwa Amanda pernah berhubungan seks. Tinggal ku olah lagi sedikit, pikirku.

"gak pake dildo aja..?" tanyaku sekali lagi.

"ha ha.. Nice try.." jawabnya sambil tersenyum. Wajahnya semakin merah.

Aku terus memancing pembicaraan. Sampai akhirnya Amanda jujur kalau dia sedang stress, birahinya sering muncul.

"eh Manda, bagian mana yang paling membuat kamu terangsang" tanyaku nekat.

"yee... Apaan sih bapak nanyanya" jawab Amanda.

"ayo lah kasih tau dong" kataku agak memaksa.

"wani piro.." jawabnya bercanda.

Seketika aku terdiam..

"kalau aku kasih 1jt, kamu mau jawab?" tanyaku menantang.

Amanda terkejut... Ia sempat terdiam.

"iihh.. Bapak apaan sih.." katanya sambil tertawa...

Aku hanya tersenyum, kemudian aku bangkit berdiri menghampiri Amanda, berdiri di belakangnya lalu kupijit pundaknya... Awalnya dia agak risih, menggeliat. Tapi aku tetap memijitnya terus sambil kuajak ngobrol supaya tidak canggung..

Lama-lama Amanda mulai menikmati pijitanku...

Badannya sudah hangat, tanganku memijit bahunya, lehernya...

Lalu tanganku turun ke dadanya... Meraba payudaranya dengan lembut..

"aaahh.. Bapak ngapain.." tanya Amanda yang sudah mabuk, tangannya memegang lenganku untuk menyingkirkan dari dadanya.

Lalu aku membungkuk, mencium tengkuk lehernya... Harum sekali badannya.... Hmmm..


"ahh. Ngapain sih pak..?" tanya Amanda dengan lemas...

Aku mencium pipinya, lalu telinganya... Mmmmhhhh

"wangimu enak banget..." aku berbisik.

"pak.. Jangan aneh2 deh..." Amanda mendesah...

Tapi aku cuek aja, nafsu birahiku semakin membara, tanganku di dadanya masuk ke dalam kaos tepat di belahan buah dadanya. Amanda terkejut mencengkeram lenganku.

"pak... Please jangan deh.." katanya lirih... Badannya menggeliat, membuat gundukan buah dadanya bergoyang kenyal, menjepit tanganku yang ada di belahannya.

Jari tanganku berhasil menyelip masuk di BH nya, menyentuh puting payudara Amanda. Aku menstimulasi dengan memencet, melintir..

"uhh... Sshhh..." Amanda mendesah terkejut, tapi ia terlihat merasakan nikmat.

Puting payudaranya besar, lebih besar dari milik Camelia. Aku terus melintir sambil mencium telinganya.

"hhh... Hhh... Stoo..stoop.." Amanda merintih kenikmatan.

Kepalanya menyandar di lenganku sambil mencengkeramnya, sehingga lenganku terjepit. Wajahku tepat di kepalanya... Wangi rambutnya mengusik gairahku.

Penisku mulai tegang..

"pak.. Jangan.. Pak.." Amanda mendesah.

"jangan apa sayang..?" tanyaku berbisik.

"nanti aku kepengen..." katanya lirih...

Jantungku semakin berdebar mendengarnya. Langsung saja kuputar kursi itu berbalik menghadapku. Lalu aku jongkok di depannya... Aku mencium pahanya yang putih mulus.

Kedua tanganku masuk ke dalam roknya, meraba dan meremas pahanya...

" aahh... Paaak... Jangaan" nadanya meninggi. Kedua tangannya menjambak rambut ku.

Rok pendeknya kusingkap sampai ke pangkal pahanya, jariku langsung masuk ke tengah pahanya, tepat di bibir vaginanya yang masih terbungkus celana dalam putih..

"aahh. Jangan pak.. Jangan.." nadanya cepat dengan nafas yang tidak beraturan. Wajahnya mengadah ke atas sambil merem.

Aku yakin Amanda sudah terangsang.

Jari2ku terus bermain menggeser bibir vaginanya yang empuk...

Kain yang menempel di bibir vagina itu mulai basah.

Penisku semakin mengeras..

"enak sayang...?" bisikku sambil menggesek kemaluan Amanda dengan cepat.

"mmhhh...." gumam Amanda mengangguk sambil memejamkan matanya.

Payudaranya bergoyang, karena gesekan jariku di kemaluannya..

Sesaat dia melotot padaku...

"sudah pak... Ja... Jangan... Pak.." desahnya terputus - putus badannya bergoyang.

"bangun sayang. " bisikku sambil memeluk dia, mengangkatnya naik dari kursi, lalu kubaringkan di atas mejaku.

Lalu kuraba perutnya, putih dan mulus sekali, kaos tank top nya kuangkat ke atas, melewati dadanya, sampai payudaranya menyembul dibalik BH putih itu.

"pak.. Jangan seperti ini please..." katanya lirih sambil tangannya menahan dadaku... Tapi libidoku sudah semakin memuncak... Sudah tidak tahan lagi..

Kucium dadanya... Wanginya merasuk jiwaku.

Cup BH nya kutarik sampai kelihatan putingnya.. Langsung kujilat dan kukulum. Amanda tidak bisa berbuat banyak.. Pasrah merasakan putingnya...

"aaahh.. Ughh.." dia mendesah, badannya menggeliat. Nafasnya panjang... Kedua tangannya hanya berpegangan pada bahuku. Tatapannya sayu melihatku.

Aku meremas sebelah payudaranya, sebelahnya lagi ku emut. Tanganku satunya sibuk membuka reseleting celana, mengeluarkan penisku.

Aku menempelkan kepala penisku di bibir vaginanya, mencoba menusuk, tapi terhalang kain tipis, celana dalamnya. Sensasinya enak juga... Kepala penisku menyodok masuk bersamaan dengan celana dalamnya. Hanya mampu masuk sekitar 3cm. Celana dalamnya basah sekali.

Amanda tak kuasa menolak nafsu birahinya yang semakin terangsang. Ia telentang pasrah, hanya kata2nya saja yang berusaha menolak.

"pak... Aaahhh... Pak.. Jangan.." nadanya mendesah seiring nafasnya yang terbawa nafsu.

Kain celana dalam bagian vaginanya kugeser, supaya penisku bisa masuk...

Slebb....

"oooohhh..." nadanya tinggi.. Kepalanya bangkit dari meja, matanya melotot padaku. Ia terkejut merasakan penisku menembus masuk kemaluannya..

"kok.. Masuk...pak.." katanya

Penisku menarik sedikit, lalu menyodok lagi...

"hhmmff..." Amanda menahan desahan, bola matanya berputar keatas, merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Tangannya sekarang memegang pinggangku, kakinya semakin mengangkang dengan sendirinya..

"yang cepet... Pak..." katanya setengah berbisik.

Tangannya menarik pinggangku memberi isyarat supaya menggenjot lebih cepat

Amanda sudah hanyut dalam nafsu birahinya.

Aku terus menggenjot sampai berbunyi tepukan antara selangkangan kami..

Pok.. Pokk... Pok... Pokk...

"ughh... Enak banget memekmu" kataku mendesah.

"aahh.... Aahh... Ahh..." Amanda hanya mendesah.

Vaginanya hangat sekali, walaupun sudah tidak terlalu sempit. Mungkin sudah sering ML dugaanku.

Amanda menggelengkan kepalanya, seolah tidak ingin persetubuhan ini terjadi, tapi libidonya menggiring ke dalam nafsu birahi.

Kemudian tanganku meraih punggungnya melepas kait BH nya..

"buka tank top mu sayang" kataku dengan nafas menggebu.

Amanda hanya menurut, wajahnya tampak beler, ia melepaskan kaosnya, melempar ke lantai, lalu BH nya juga dilepas dan dilempar ke kursi. Roknya masih mengganjal pinggangnya. Aku mencabut penisku sebentar, menarik celana dalamnya lepas supaya lebih nyaman, aku juga minta Amanda melepaskannya roknya.

Lalu ia berdiri dengan wajah merah padam. Terlihat mabuk, ia turun dari meja melepaskan roknya. Lalu dengan nafas kami yang sama2 menggebu, ia membuka kancing kemejaku dengan kasar, ia ingin aku juga telanjang bulat.

Setelah kulepas semua pakaian yang menempel di badanku, aku meminta Amanda berdiri membelakangiku. Ia menunduk menopangkan sikut tangannya di mejaku..

Tubuh kami sudah sama2 telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Hanya aksesoris seperti gelang, jam tangan, kalung yang masih menempel di badan.

Darahku berdesir sangat deras melihat badan Amanda, apalagi melihat dari belakang. Bentuknya indah banget, punggungnya ada tattoo kupu2, pinggangnya kecil, pantatnya cukup montok, mirip dengan bodynya Camelia, hanya saja lebih pendek.

Pantatnya kuremas sampai Amanda mendesah.

Aku berdiri tepat dibelakangnya, lalu bibir vaginanya kucolok dengan jari untuk pemanasan sesi kedua. Kemudian aku menggesekkan kepala penisku di bibir vaginanya. Kugesek naik turun sepanjang bibir kenikmatan itu. Merasakan kepala penis membelah bibir vagina memang yahud sekali rasanya.

"ahh... Masukin pak..." Amanda sudah tidak sabar. Nafsu birahinya sudah memperbudak dirinya.

Saat Kumasukkan kepala penisku, punggung Amanda melengkung menanti rasa yang dahsyat.. Aku menekan punggungnya supaya lurus... Lalu....

Slebb....

Batang penisku masuk penuh ke dalam liang vaginanya.

"Oohh..... Sshshhh" Amanda mendesah panjang sampai melenguh, kepalanya menunduk..

Sesaat kutarik penisku... Pinggangnya kupegang.

Lalu kusodok dengan cepat sampai pangkal penisku menepuk pantatnya.

'pokk!'

"ouhhh!" Amanda menjerit nikmat. Kepalanya mendongak ke atas... Merasakan batang penisku masuk maksimal.

Lalu kutarik lagi pelan, dan kusodok lagi dengan cepat..

'pokk!!'

" ohh.. Shhit" teriak Amanda, pantatnya mundur2 seolah vaginanya sudah sangat kelaparan..

Aku mulai menggenjot dengan cepat...

'pokk.. Pokk... Pokk.. Pok...'

Aku memegang pinggangnya sambil memandangi bongkahan pantatnya yang bergetar setiap sodokanku.

"sshhh.. Enak gak kontolku" tanyaku sambil menggenjot.

"Oohh shhh enak pak..." jawabnya

Pokk.. Pok... Pokk... Pok.... Pokk. Pok...

"mentok pak.. Enak" katanya meracau...

Pantatnya bergoyang mundur berlawanan dengan sodokanku, ia menikmati hantaman penisku sampai mentok.

Rupanya Amanda merupakan tipe cewe yang berisik saat bersetubuh. Desahannya setengah teriak sambil terus meracau.

"Oohh.. Fuck... Ohhh" desahannya tidak berhenti.

Pokk... Pok... Pok... Pokk.. Pok... Pok....

"aahh... Aahh...." desahan Amanda kadang meninggi..

Pantatnya terus bergetar setiap kusodok.

Pok.. Pokk... Pokk.. Pok..

Suara tepukan di pantatnya mengisi suasana kantor yang sepi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Peluh keringat membasahi tubuh kami.

Amanda memintaku berhenti sebentar... Karena sikut tangannya sakit menahan di meja. Tapi nafsuku tidak bisa berhenti. Akhirnya beberapa menit kemudian aku berhenti dan mencabut penisku...

Dia berdiri menghadapku, kami berciuman.

Lalu aku menggendongnya sambil berdiri, kuangkat satu pahanya naik, lalu satu pahanya lagi sampai kedua kakinya disamping kanan kiri pinggangku. Tangannya melingkar di leherku berpegangan. Penisku menyundul bibir kemaluannya, kadang menyundul lubang duburnya beberapa kali, sulit mengarahkan penis ke vaginanya. Karena kedua tanganku menggendong, memegang paha Amanda.

"aduh.. Salah... Salah.." katanya berbisik.

Kemudian sebelah tangan Amanda meraih kebawah, mengarahkan penisku tepat di bibir vaginanya

Dan kemudian...

Slebb...

"hhmmff..." Amanda menggumam dengan nada tinggi. Bibirnya rapat melipat ke dalam lalu kepalanya menunduk di sebelah pundakku sambil kedua tangannya melingkar leherku.

Ia sangat menikmati persetubuhan ini. Mungkin karena sudah lama tidak bersetubuh... Pikirku.

Aku mulai menggenjot Amanda sambil berdiri. Kukeluarkan semua tenagaku.

"aahh... Ahh... Ahh..." Amanda mendesah di dekat telingaku. Aku mengangkat badannya naik turun supaya penisku bisa keluar masuk..

Amanda semakin liar dengan perzinahan ini, ia menjilati telingaku.

"ohh shhhh.." aku mendesah, penisku semakin keras sekali rasanya...

Amanda langsung mendesah tertahan merasakan penisku yang makin mengeras di dalam vaginanya.

Kakinya melingkar mengunci pinggangku. Tangannya memeluk leherku. Ia bergelantungan seperti koala.

Tanganku agak bebas sedikit, bisa bergeser memegang bongkahan pantatnya, sambil meremas. Aku menahan pantatnya seperti orang mengangkut karung semen. Aku mengayunkan badannya naik turun lagi... Supaya penisku bisa menggenjot.

"aah... Aahh... Ahh.... Ahh..." desahannya tidak berhenti.

Amanda mencium bibirku, lidahnya bermain masuk ke mulutku, dia juga menyedot lidahku.. Kami berciuman sangat nafsu.

Payudaranya kenyal sekali terjepit diantara dada kami.

"memek ku enak gak pak" katanya sambil ngos2an...

"enak.. Say.." jawabku sambil menggenjot. Ngos2an juga.

"yang cepet pak.. Aah... Ahh.." katanya.

Amanda bener2 luar biasa nafsunya, dalam hatiku.

Tenagaku terkuras habis dengan posisi ini.. Rasanya pegel banget..

Tapi Amanda terus mengayunkan badannya tidak ingin berhenti...

"eeeghhh... Eeghh..." Amanda mendesah cepat, wajahnya meringis..

"kenapa Manda... Sakit? " tanyaku berbisik.

"enak... Pengen pipis..." jawabnya mendesah.

Dia terus mengayun badannya, memintaku menyodok terus...


"pegel Manda... Turun dulu" bisikku sambil mencium pipinya.

Lalu Amanda menurunkan kaki, berdiri. Kami sama-sama ngos2an.

Tidak kusangka kemudian dia memintaku tiduran di lantai. Aku menurut saja..

Posisiku telentang di lantai. Penisku masih tegap menantang. Kemudian ia jongkok di atasku, bibir vaginanya pas menempel dengan kepala penisku.

Amanda menjilati tangannya untuk membasahi vaginanya...

Sesaat kemudian ia memegang penisku, mengarahkan ke vaginanya..

Slebb....

"mmhhh...." Amanda mendesah menggigit bibir bawahnya..

Aduhhh enak banget... Gantian dia yang kerja.... Aku hanya telentang, kedua tanganku meremas payudaranya...

"dipelintir dong..." katanya memintaku memelintir putingnya yang besar itu...

Kedua tangannya menopang di dadaku. Pantatnya bergerak naik turun supaya penisku keluar masuk...

Plok... Plok... Plok.. Plok.....

Pantatnya bertepukan dengan pangkal penisku. Suaranya becek...

"ah... Ahh... Ahh... Shh... Ahh" Amanda mendesah merasa nikmat, ia menundukkan kepalanya, rambutnya yang panjang jatuh diwajahku. Wanginya enak banget.

Tanganku terus memuntir putingnya, sesekali meremas payudaranya yang besar dan kenyal... Uhh... Nikmat banget.

Plok... Plok... Plok...

"eeeghhh.. Aaahhh...."

"hhhmmm...shhhh.."

Desahan nafas kami saling bersahutan....

Amanda meringis lagi, kemudian dia merapatkan bibirnya kedalam.

Sejenak kurasakan cairan membasahi penisku.

"mmmhh....." Amanda mendesah panjang. Rupanya ia orgasme.

Plok... Plok.... Plok....

Suara tepukan pantatnya semakin becek.

"aahh.. Shhh..." Amanda mendesah kencang. Ia sudah berbeda sejak dari awal kupaksa. Sekarang dia sudah hanyut dalam birahi.

"aah... Aah... Enak banget..." kata Amanda meracau..

Payudaranya bergoyang naik turun...

Kami sudah semakin ngos2an.

Tidak lama kemudian aku merasa mau meledak.

"mau keluar... Mau keluar... Ohh shhh.." aku mendesah ngos2an...

"keluarin aja di dalem" katanya berbisik... Sambil terus pantatnya naik turun...

Plok.. Plok... Plok... Plok.....

Kepalanya mendongak menyibakkan rambutnya yang panjang ke belakang.

Wajahnya terlihat seksi sekali dengan peluh keringat di lehernya...

Beberapa saat kemudian...


"aarghhh..... Ssshh" aku melenguh keras... Merasakan klimaks..

Sesaat ketika merasakan semprotan air maniku di dalam vaginanya, ia terdiam dengan posisi penisku tenggelam di dalam vaginanya.....

Dan pelan-pelan Amanda menggoyangkan pinggulnya seperti bermain hula hoop...

Anjingg... Enak banget penisku serasa diulek..

Air maniku terus menyembur banyak sekali... Rasa nikmat tiada tara... Melayang rasanya.

Amanda menggoyangkan pinggulnya pelan, tatapannya sayu seperti kelelahan. Semakin terlihat seksi. Kepalanya tegap dengan matanya melirik kebawah, menatapku.

"enak...?" tanyanya berbisik

Aku hanya tersenyum mengangguk sambil mengatur nafas.

Tanganku memegang pinggulnya terus meraba pahanya...

Amanda masih duduk di atasku. Membiarkan penisku menyemprot air mani sampai tuntas.

Lalu kedua tangannya memegang tanganku ke dadanya, meminta payudaranya diremas.. Seolah ia masih belum puas.

Kemudian Amanda merebahkan badannya padaku sampai payudaranya terjepit kenyal di dadaku. Kami berciuman.

Setelah beberapa menit kemudian...


Kami beres2, pulang. Aku mengantarnya ke basement bergandengan tangan seperti pacaran. Mungkin Amanda merasa kesepian... Batinku.

"aku pulang dulu ya pak" katanya sambil mencium pipiku.

"ya. Hati2 ya.." jawabku. Kami berpelukan.

Lalu ia masuk ke dalam mobilnya.... Pulang.


(Bersambung)
Wuihh..cakep ini ceritanya..menginspirasi..lancrotkan hu...👍👍👍
 
Aduh fantasi nya pas banget. Nia jovanka. Putih semok. Muka binal
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd