Porschedesign
Adik Semprot
- Daftar
- 8 Jan 2017
- Post
- 142
- Like diterima
- 106
Setelah sekian lama menjadi silent member di forum ini, ijinkan saya seorang nubie menceritakan kisah nyata seorang gadis yang dimulai sejak belia menjalani hidup dalam gemerlapnya kehidupan malam.
Sebagian besar cerita dalam thread ini adalah true story, yang tentu saja dibumbui dengan fantasi-fantasi penulis, supaya suhu dan agan sekalian ikut larut dalam cerita masa lalu pelaku dalam cerita ini.
Walau sebagian besar part dalam thread ini banyak menceritakan sex story, tapi ada pesan mendalam bahwa setiap wanita malam punya impian untuk dapat memiliki kehidupan yang normal seperti wanita lainnya.
Seperti peribahasa mengatakan tak ada asap kalau tak ada api, menjadi tak kalah pentingnya, bahwa selalu ada sejarah yang membuat seorang gadis menjalani kehidupan sebagai wanita malam.
Selamat larut dalam fantasi seks setiap pria dan juga wanita dalam thread nubie ini, semoga berkenan bagi suhu dan agan semua.
Catatan:
Karena foto yang di-upload merupakan foto asli narasumber, mohon untuk tidak meminta untuk diperlihatkan wajahnya.
Menggapai Impian – All about Me
Session 1 - Sebuah Awal
Part 1 - Profesiku
Part 2 - Aktifitas di sebuah room (1)
Part 3 - Aktifitas di sebuah room (2)
Part 4 - Aktifitas di sebuah room (3)
Part 5 - Aktifitas di sebuah room (4)
Part 6 - Aktifitas di sebuah room (5)
Part 7 - Aktifitas di sebuah room (6)
Part 8 - Sebuah Permainan (1)
Part 9 - Sebuah Permainan (2)
Part 10 - Sebuah Permainan (3)
Part 11 - Sebuah Permainan (4)
Part 12 - Just another day
Part 13 - Titik Nol
Part 14 - Cerita hidupku
Part 15 - Petir di telingaku
Part 16 - Titik akhir masa kecilku]
Part 17 - Kota pelarian]
Part 18 - Teman baru]
Part 19 - Customer pertama]
Part 20 - Pengalaman pertamaku]
Part 21 - Kenikmatan pertamaku]
Part 22 - Kenakalan pertamaku(1)]
Part 23 – Kenakalan pertamaku (2)]
Part 24 – Kenakalan pertamanya (1) - NEW UPDATE 3 Mar 2017]
Part 25 - Kenakalan pertamanya (2) - NEW UPDATE 8 Mar 2017]
Part 26 – Kenakalan pertamanya (3) - NEW UPDATE 27 Mar 2017]
Part 27 – Kenakalan pertamaku (cont. 3) - NEW UPDATE 30 Mar 2017]
Part 28 - Kenakalan pertamaku (cont.4) - NEW UPDATE 3 Apr 2017]
Part 29 - Kenakalan pertamaku (cont.5) - NEW UPDATE 6 Apr 2017]
Part 30 - Kenakalan pertamaku (cont.6) - NEW UPDATE 9 Apr 2017]
Part 31 - Kenakalan pertamaku (cont.7) - NEW UPDATE 14 Apr 2017]
Part 32 – In room massage (1) - NEW UPDATE 16 Apr 2017]
Part 33 - In room massage (2) - NEW UPDATE 18 Apr 2017]
Part 34 - In room massage (3) - NEW UPDATE 24 Apr 2017]
Part 35 - In room massage (4) - NEW UPDATE 3 Mei 2017]
Part 36 - In room massage (5-AKU SANGAT MENGINGINKAN "NYA") Session 1 - End - NEW UPDATE 6 Mei 2017
Part 1 – Profesiku
Malam itu aku kembali berdiri bersama teman-teman LC ku yang lain, jam 1 pagi, ada 5 orang tamu di dalam room VIP itu, aku berdiri menggunakan heel ku setinggi 17cm, aku berusaha untuk dapat berdiri dengan baik setelah sebelum ini aku minum cukup banyak menemani tamu lain. Dengan gaun hitam yang cantik dan sexy aku menatap seorang tamu yang sedang memilih, tamu itu cukup tampan di usianya yang sekitar 40 an tahun, dia mengenakan kemeja putih longgar, aku tidak dapat menebak warna celananya karena sebetulnya pandanganku sudah agak blur. Setelah melihat lihat semua LC yang berdiri, akhirnya pilihannya jatuh kepada Putri, LC dengan gaun hitam bertali di bahu, yang sedikit menunjukkan belahan dadanya untuk membuat seorang pria penasaran.
Yes it’s me, ternyata tamuku datang terlambat, sehingga hanya aku yang dipilih dari kontes ini.
Aku berjalan ke arahnya dan menyalaminya “Putri” kataku, “Deni” jawabnya.
Akupun duduk di sebelahnya, satu gelas berisi campuran Gold Label dan Green Tea langsung disodorkannya padaku, “Cheers, habis” katanya, "waduh bisa tumbang gw" pikirku,
karena sebelumnya aku sudah cukup banyak minum, namun kuhabiskan juga minuman itu sebagai bentuk kesopanan.
Tiba-tiba keempat temannya beserta LCnya berdiri dan pindah duduk di meja bundar, lalu mereka mengeluarkan kartu remi dan mulai bermain Chapsah, terdapat delapan kursi di sekitar meja itu, yang berarti setiap pasang duduk berdekatan. Tamuku pun mengajakku mendekati meja bundar, kami pun menonton dari sofa yang cukup dekat.
Saat satu kali permainan selesai, maka orang yang kalah harus memberikan uang 100 dollar kepada LC yang menemani pemenang.
Lalu LC yang menemani orang yang kalah harus membuka satu potong pakaian yang menempel di badannya, dan mereka minum sampai habis satu sloki whisky. Maka kulihat LC yang kalah tb. Sekarang sudah membuka atasan yang dikenakannya, sehingga sekarang terlihatlah bra nya.
Game demi game mereka mainkan, mereka tertawa begitu senangnya setiap kali ada yang kalah, sampai akhirnya aku lihat seorang LC sudah tidak mengenakan apapun di badannya.
Melihat begitu eksotisnya suasana di meja bundar, tamuku yang sudah sedikit tipsy menaruh tangannya di pahaku yang halus karena perawatan yang kulakukan. Sambil mengelus pahaku, dia berbisik “Putri, kamu cantik sekali”, aku hanya tersenyum menjawab bisikannya.
Dengan posisinya yang duduk di sebelah kiriku, lengan kanannya dilingkarkan melewati leherku dan tangannya berhenti di dekat dada kananku, lalu tangan kirinya meraih gelas untuk diberikan padaku dan juga untuknya, sambil tersenyum dia mengajakku kembali minum.
Sebagian besar cerita dalam thread ini adalah true story, yang tentu saja dibumbui dengan fantasi-fantasi penulis, supaya suhu dan agan sekalian ikut larut dalam cerita masa lalu pelaku dalam cerita ini.
Walau sebagian besar part dalam thread ini banyak menceritakan sex story, tapi ada pesan mendalam bahwa setiap wanita malam punya impian untuk dapat memiliki kehidupan yang normal seperti wanita lainnya.
Seperti peribahasa mengatakan tak ada asap kalau tak ada api, menjadi tak kalah pentingnya, bahwa selalu ada sejarah yang membuat seorang gadis menjalani kehidupan sebagai wanita malam.
Selamat larut dalam fantasi seks setiap pria dan juga wanita dalam thread nubie ini, semoga berkenan bagi suhu dan agan semua.
Catatan:
Karena foto yang di-upload merupakan foto asli narasumber, mohon untuk tidak meminta untuk diperlihatkan wajahnya.
Menggapai Impian – All about Me
Session 1 - Sebuah Awal
Part 1 - Profesiku
Part 2 - Aktifitas di sebuah room (1)
Part 3 - Aktifitas di sebuah room (2)
Part 4 - Aktifitas di sebuah room (3)
Part 5 - Aktifitas di sebuah room (4)
Part 6 - Aktifitas di sebuah room (5)
Part 7 - Aktifitas di sebuah room (6)
Part 8 - Sebuah Permainan (1)
Part 9 - Sebuah Permainan (2)
Part 10 - Sebuah Permainan (3)
Part 11 - Sebuah Permainan (4)
Part 12 - Just another day
Part 13 - Titik Nol
Part 14 - Cerita hidupku
Part 15 - Petir di telingaku
Part 16 - Titik akhir masa kecilku]
Part 17 - Kota pelarian]
Part 18 - Teman baru]
Part 19 - Customer pertama]
Part 20 - Pengalaman pertamaku]
Part 21 - Kenikmatan pertamaku]
Part 22 - Kenakalan pertamaku(1)]
Part 23 – Kenakalan pertamaku (2)]
Part 24 – Kenakalan pertamanya (1) - NEW UPDATE 3 Mar 2017]
Part 25 - Kenakalan pertamanya (2) - NEW UPDATE 8 Mar 2017]
Part 26 – Kenakalan pertamanya (3) - NEW UPDATE 27 Mar 2017]
Part 27 – Kenakalan pertamaku (cont. 3) - NEW UPDATE 30 Mar 2017]
Part 28 - Kenakalan pertamaku (cont.4) - NEW UPDATE 3 Apr 2017]
Part 29 - Kenakalan pertamaku (cont.5) - NEW UPDATE 6 Apr 2017]
Part 30 - Kenakalan pertamaku (cont.6) - NEW UPDATE 9 Apr 2017]
Part 31 - Kenakalan pertamaku (cont.7) - NEW UPDATE 14 Apr 2017]
Part 32 – In room massage (1) - NEW UPDATE 16 Apr 2017]
Part 33 - In room massage (2) - NEW UPDATE 18 Apr 2017]
Part 34 - In room massage (3) - NEW UPDATE 24 Apr 2017]
Part 35 - In room massage (4) - NEW UPDATE 3 Mei 2017]
Part 36 - In room massage (5-AKU SANGAT MENGINGINKAN "NYA") Session 1 - End - NEW UPDATE 6 Mei 2017
Part 1 – Profesiku
Malam itu aku kembali berdiri bersama teman-teman LC ku yang lain, jam 1 pagi, ada 5 orang tamu di dalam room VIP itu, aku berdiri menggunakan heel ku setinggi 17cm, aku berusaha untuk dapat berdiri dengan baik setelah sebelum ini aku minum cukup banyak menemani tamu lain. Dengan gaun hitam yang cantik dan sexy aku menatap seorang tamu yang sedang memilih, tamu itu cukup tampan di usianya yang sekitar 40 an tahun, dia mengenakan kemeja putih longgar, aku tidak dapat menebak warna celananya karena sebetulnya pandanganku sudah agak blur. Setelah melihat lihat semua LC yang berdiri, akhirnya pilihannya jatuh kepada Putri, LC dengan gaun hitam bertali di bahu, yang sedikit menunjukkan belahan dadanya untuk membuat seorang pria penasaran.
Yes it’s me, ternyata tamuku datang terlambat, sehingga hanya aku yang dipilih dari kontes ini.
Aku berjalan ke arahnya dan menyalaminya “Putri” kataku, “Deni” jawabnya.
Akupun duduk di sebelahnya, satu gelas berisi campuran Gold Label dan Green Tea langsung disodorkannya padaku, “Cheers, habis” katanya, "waduh bisa tumbang gw" pikirku,
karena sebelumnya aku sudah cukup banyak minum, namun kuhabiskan juga minuman itu sebagai bentuk kesopanan.
Tiba-tiba keempat temannya beserta LCnya berdiri dan pindah duduk di meja bundar, lalu mereka mengeluarkan kartu remi dan mulai bermain Chapsah, terdapat delapan kursi di sekitar meja itu, yang berarti setiap pasang duduk berdekatan. Tamuku pun mengajakku mendekati meja bundar, kami pun menonton dari sofa yang cukup dekat.
Saat satu kali permainan selesai, maka orang yang kalah harus memberikan uang 100 dollar kepada LC yang menemani pemenang.
Lalu LC yang menemani orang yang kalah harus membuka satu potong pakaian yang menempel di badannya, dan mereka minum sampai habis satu sloki whisky. Maka kulihat LC yang kalah tb. Sekarang sudah membuka atasan yang dikenakannya, sehingga sekarang terlihatlah bra nya.
Game demi game mereka mainkan, mereka tertawa begitu senangnya setiap kali ada yang kalah, sampai akhirnya aku lihat seorang LC sudah tidak mengenakan apapun di badannya.
Melihat begitu eksotisnya suasana di meja bundar, tamuku yang sudah sedikit tipsy menaruh tangannya di pahaku yang halus karena perawatan yang kulakukan. Sambil mengelus pahaku, dia berbisik “Putri, kamu cantik sekali”, aku hanya tersenyum menjawab bisikannya.
Dengan posisinya yang duduk di sebelah kiriku, lengan kanannya dilingkarkan melewati leherku dan tangannya berhenti di dekat dada kananku, lalu tangan kirinya meraih gelas untuk diberikan padaku dan juga untuknya, sambil tersenyum dia mengajakku kembali minum.
Terakhir diubah: