Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menggapai Impian - All about Me

Part 31 – Kenakalan pertamaku (7)

Aku sangat malu dengan apa yang terjadi barusan, tapi juga banyak hal yang membuatku bertanya-tanya soal mas Roni, mulai dari pelayan yang masuk kamar dan mengenal nama mas Roni, lalu kedua orang di depan kami saat di restoran.
Yang membuatku heran adalah kenapa mereka kelihatannya sangat tanggap dengan apa yang dilakukan, dengan menutupi area kami dan memegangi tanganku.
Ah sudahlah, akupun sudah sangat lelah karena belum tidur semalaman, terlebih lagi aku sudah orgasme banyak sekali mulai dari tadi malam sampai pagi ini.

Sebelum ke kamar, kami terlebih dahulu ke meja resepsionis, sesampai di sana mas Roni menanyakan apakah barang yang dipesannya sudah tiba dan dijawab resepsionis bahwa barang yang dipesannya sedang diantarkan ke hotel, kurang lebih 1 jam lagi akan sampai, karena saat ini tokonya belum buka. Mas Roni berpesan kalau kami ingin istirahat jadi tidak mau diganggu dan meminta agar barangnya nanti diantarkan langsung ke kamar pukul 5 sore.
Mas Roni juga meminta 2 orang terapis massage pada pukul 4 sore untuk ke kamar kami.

Sambil berjalan menuju lift aku bertanya “mas, kapan mesannya koq mba resepsionis tadi udah tahu pesanannya mas Roni”
Sambil tersenyum mas Roni bilang “rahasia dong, kalo mas pesennya di depan kamu, nanti kamu tahu kejutan dari mas” dan akupun ikut tersenyum sambil membayangkan barang apa yang dia pesankan untukku.

Sesampai di kamar kami berdua langsung ambruk dan akupun tertidur dalam pelukan mas Roni karena sangat kelelahan.
Entah berapa lama aku dan mas Roni tertidur, saat aku mendengar bel di kamar kami berbunyi, mas Roni ikut terbangun dan berjalan untuk membuka pintu.
“Oh, terapis nya ya, silakan masuk” kudengar mas Roni mempersilakan mereka masuk.
Aku melihat jam dan ternyata cukup lama aku tertidur, karena sekarang sudah jam 4 sore.

Mas Roni membuka tirai jendela dan aku melihat bahwa seorang wanita yang cukup ayu mengenakan rok dan kemeja yang cukup ketat menenteng tas dan handuk. Namun yang membuatku sangat terkejut adalah salah satu cowo yang tadi di restoran berjalan di belakang wanita itu, dia mengenakan celana pendek dan kaus polo shirt dengan badannya yang tegap khas siswa akademi kepolisian,
“gimana mungkin cowo yang tadi katanya sekolah di akademi kepolisian punya profesi sebagai terapis”.
Dia yang menyadari keterkejutanku langsung tersenyum “saya dan teman saya sedang libur panjang, jadi saya kerja part time sebagai terapis di hotel ini” katanya melihat keterkejutanku.

Merekapun memintaku berdiri, lalu si wanita meletakkan handuk di atas kasur, kulihat handuk yang ditaruh hanya satu.
“Mau siapa duluan mas yang dipijit” tanyanya.
“Nikki, kamu aja yang duluan dipijit, mas perlu ngopi dan ngeroko dulu soalnya”
Akupun hanya mengangguk, saat mereka mempersilakanku untuk berbaring dengan posisi tengkurap di atas handuk yang tadi disediakan.
Dengan masih menggunakan kemeja mas Roni yang melekat di tubuhku, mereka duduk di samping kiri dan kananku, sementara mas Roni duduk di kursi sambil memanaskan air untuk kopinya, lalu menyalakan sebatang rokok.

Mulai kurasakan tangan wanita dan cowo tadi memijati kakiku, terasa benar2 enak pijitan keduanya, sepertinya mereka memang benar-benar tahu titik2 yang dapat membuatku merasa sangat rileks.
Kurang lebih 15 menit mereka memijati kaki, pantat dan punggungku, sampai mereka berhenti dan si wanita berkata
“mba, sekarang mau kita pijit pakai minyak, boleh tolong kemejanya dibuka?” sambil dia mengeluarkan minyak dari tas kecilnya.

Aku terkejut dan melihat ke arah mas Roni yang masih duduk santai dengan rokok beserta cangkir kopi di tangannya sambil memperhatikan kami.
Mas Roni mengerti tatapan ketidaknyamananku dan dia berkata
“ngga papa Nik, kan kamu juga tidurnya tengkurap, biar nanti masnya mijitin kepala kamu aja”
Aku tersudut dengan jawaban mas Roni yang kuharapkan untuk mengatakan tidak, namun akhirnya secara perlahan kubuka satu per satu kancing kemeja yang melekat, kulirik cowo itu sedang menatap ke arah lain sampai kubuka kemeja itu dan akupun kembali berbaring.

Cowo tadi sekarang bergeser ke arah kepalaku lalu duduk dengan posisi bersimpuh dan kedua paha yang terbuka.
Kepalaku yang asalnya mengarah ke depan, kupalingkan ke samping karena saat kepalaku mengarah ke depan, celana pendek cowo tadi persis di depan mataku.
Entah kenapa aku merasa deg-degan dengan keadaan saat ini antara tidak nyaman tapi tidak bisa berbuat apa-apa, sampai kurasakan tangan cowo tadi membetulkan kepalaku untuk kembali lurus,
“maaf ya mba, saya mau pijat kepalanya” katanya, yang membuat posisi mataku kembali mengarah ke celananya.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd