Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Maaf sebelumnya ane lagi berada di daerah terpencil di atas gunung tanpa wifi:ampun::Peace:, ada sinyal hp tapi buat internetan gak banget.
Buat yang minta lanjutannya ini ane bagikan kepada kaum semprotku semua.

Read and Enjoy
 
Ku lihat jam yang masih berada di waktu tengah malam saat kupandang tubuh Mama yang telah penuh dengan ceceran cairan benih anak kandungnya sendiri. Tampak payudara Mama meyembul karena posisinya yang terlungkup di tempat tidur dan tampaknya karena ukuruannya yang besar tidak mampu menutupinya dari posisi ini. Aku masih ragu berapa lama obat bius ini akan bekerja, tapi kuputuskan untuk memberanikan diriku. Lagipula diriku sudah sejauh, kenapa tidak basah sekalian dan ku tuntaskan semua fantasi yang terpendam pada Tubuh indah Mama ku.

Kugoyangkan pundak Mama dan memanggilnya.

“Ma, Mama.”

Tidak ada respon sama sekali.

“Ma, kalo Mama gak bangun Rendi gak nanggung akibatnya lo.”

Tetap diamnya Mama membulatkan tekadku untuk memulainya.

“Hmm, tampaknya efek obat ini memang mengerikan, pantas aja harganya mahal.”

Kudekati meja di dekat tempat tidur dan mengambil tisu. Kemudian kubersihkan semua maniku karena aku taku akan mengotori sprei saat membalik badan Mama dan juga bakal gawat bila Mama terbangun mendapati banyak sperma di badannya.

Kubalik tubuh Mama dan langsung terlihat dengan jelas seluruh bagian depan tubuh Mama. Mataku langsung menatap payudara Mama yang masih tertutup baju tidurnya. Walaupun memakai baju, Nampak dengan jelas payudara bears Mama yang bulat dan membusung. Sangat jelas, membuat setiap orang ingin menyentuh dan meremasnya tidak terkecuali diriku, anak kandungnya sendiri tidak tahan dibuatnya.

Detak jantung ku yang mulai tenang seketika langsung berdetak dengan cepatnya dan membuat anuku langsung tegang lagi. Seakan memandang Mama saja sudah cukup untuk membuatku langsung keluar. Semakin kuraskan detak jantung berdegub cepat, semakin kurasakan keringat dingin mengalir disekujur tubuhku saat tanganku dengan perlahan mendekati payudara Mama.

“Oh, mantapnya.”

Ucapku otomatis keluar saat menyentuh payudara Mama.

Walaupun Tertutup dengan pakainan diriku tetap dapat merasakan sensasi kenyal dan lembut payudara Mama. Payudara yang terus menjadi fantasy ku akhirnya berhasil kuwujudkan dan bahkan melebihi apa yang kubayangkan. Aku pernah menyentuh payudara Mia, mantan pacarku dan walaupun masih terbungkus pakaian.

“Payudara Mama kenyal banget bikin Rendi bertah.” Sambil terus kuremas payudara Mama.

Kuputuskan untuk membuka baju Mama dan sebuah ide terlintas dipikiranku. Aku harus merekamnya, siapa tau dapat kujadikan bahan onani. Kuambil Hp-ku dan mulai merekam dan mendokumentasikannya.

“Halo, selamat, malam nama gw Rendi.” Aku memperkenalkan dirikku.

Aku tidak bermaksud untuk memperlihatkan dan menyebarkan kejadian ini pada siapa pun. Tapi aku ingin seakan-akan orang lain melihatnya dan menyaksikan kejadian ini.

“Gw malam ini akan meperlihatkan yang menakjubkan.”

“Tampak di depan adalah tubuh wanita yang bukan lain adalah Mama-ku sendiri.”

Kemudian kuarahkan kamera Hp mendekati Mama dan kuarahkan ke wajahnya.

“Ini wajah Mama gw yang tidur sangat lelap.”

“Mama masih terlihat sangat cantik walaupun sudah memasuki kepala empat.”

Kulit yang putih bersih dan terawat dipadukan bibir merah merekah membuat Mama sangat cantik.

Kuarahkan ke bawah utuk mulai merekam aku membuka payudaranya.

Ku buka satu persatu kancing baju Mama, setelah selesai nampak BH Mama dan aku kaget dengannya. BH Mama tampaknya tidak mampu menampung Payudara Mama karena besarnya. Membuatku berpikir “Sebenarnya berapa sih ukuran payudara Mama?” seakan-akan dapat melompat keluar dengan tiba-tiba.

Sambil merekam kuremas kedua buah dada Mama secara bergantian. Cukup lama sampai akhirnya aku puas.

“Sekarang saatnya melihat buah dada Mama sebenarnya.”

Kuangkat ke atas BH mama tapi sangat susah sepert tersangkut besarnya payudara Mama.

“Susah banget sih, kayaknya harus dilepas sekalian aja deh.”

Ku miringkan tubuh Mama dan mencari pengaitnya. Kuputuskan untuk sekalian melepas baju tidur Mama karena terasa mengganggu. Setelah melepas bajunya, langsung kulepas pengait dan menarik BH Mama.

“Wow payudara Mama beasr banget. Pasti kasihan payudara Mama gx punya ukuran yang pas.”

Sekarang nampak dengan jelas tubuh Mama tanpa sehelai kain pun menutupinya. Kupandangi tubuh indah Mama yang membuatku terpaku cukup lama. Kemudian mulai kurekam sekujur tubuhnya dari wajah sampai kaki. Pandangan ku kembali ke buah dada Mama. Kuremas buah dada Mama dan langsung tangan yang berkeringat dingin seakan menghangat saat kuremas secara perlahan. Saking besarnya sampai tangan gw gak bisa mencakup semua payudara Mama. Terasa sangat lembut dan kenyal, tentu saja payudara Mia yang pernah kurasakan kalah jauh dibandingkan dengan Mama.

Aku yang sudah tidak tahan langsung mematikan rekaman video Hp-ku dan mulai meremas kedua payudara Mama. Semakin lama, remasanku semakin kuat dan cepat. Kemudian kudekatkan mulutku ke buah dada kanan Mama sambil tangan kiriku terus meremas satunya.

“Pasti sangat nikmat rasyanya bila kontolku dijepit dengan payudara Mama.”

Aku membayangkan bagaimana rasanya bila kontolku dijepit payudara beasr Mama.

Nafsuku yang sudah diujung tanduk membuat Kontolku sangat keras dan tegang. Kudekati tubuh Mama dan berdir diatasnya. Kudekatkan kontolku diantara kedua dada Mama dan tanganku menjepit kedua dada Mama.

“Kontol Rendi jadi kayak gini gara dada Mama. Pokoknya Mama harus tanggung jawab denagn buat Kontol rendi lemes lagi.”

Kontolku yang tejepit diantara kedua dada Mama sampai tidak terlihat sama sekali. Padahal aku cukup bangga dengan panjang dan besarnya.

Kugesek secara perlahan sambil menikmati sensai lembutnya. Kontolku serasa diremas dengan kuat dan aku mulai mengesek dan mengoyangkan Payudara Mama naik-turun. Goyanganku semakin lama, semakin cepat saat kenikmatan demi kenikmatan yang belum pernah kurasakan mengalir.

“Ma, dada Mama nikmat banget bikin Rendi mau keluar.”

Kulihat bibir merekah Mama dan kulihat kepala kontolku yang keluar dari sela payudara Mama. Kudorong lebih cepat dan mencoba mendekatkan payudara Mama mendekati mulutnya. Posisi kepala Mama terlalu jauh sehingga kontolku tidak mampu mendekati bibir Mama.

Aku berhenti menggoyangkan kontolku di payudara Mama dan mengambil bantal di ujung tempat tidur. Kuangkat kepala Mama dan kubuat posisi bibirnya agar lebih dekat dengan dada. Lalu aku kembali menaruh kontolku di antar payudara Mama dan menjepitnya. Kemudian kudorong kontolku hingga menyentuh bibir Mama.

Mama terlihat sangat sexy dan cantik. Melihat kontolku yang sedang diapit dan dicium Mama membuatku tambah terangsang dan kembali aku menggesekkan kontolku dengan cepat. Kurasakan ujung kontolku menyentuh bibir Mama semakin menambah rasa nikmat kurasakan.

Lebih dari 15 menit berlalu saat kurasakan aku tidak tahan lagi.

“Rendi udah gak tahan lagi Ma.”

Kurasakan semakin kuat lonjakan pada kontolku dimana aku sudah tidak mampu lagi menahannya. Kuhentakan dengan kuat kontolku ke depan dan meyemprotkannya.

“AHHHHHHHHHHHHHH RENDI KELUAR MA……”

Croooottt, Crootttt.Crrroootttttt.

Entah berapa kali aku menyemprotkan maniku sampai membuat kontolku linu. Semburan cairan maniku sampai membasahi Payudara, wajah dan rambut Mama. Bahkan sampai mengenai sprei di atas kepala Mama, menandakan seberapa dahsyat dan nikmatnya semprotan maniku. Juga kulihat lelehan maniku mengenai bibir dan memasuki mulut Mama.

“Hah, hah, hah. Payudara Mama nikmat banget sampe buat Rendi jadi lemes lagi.”

Kuambil HP-ku dan mulai memotret dimana semua maniku berada. Setelah beberapa jepretan, aku ingin membuat rekaman video lagi. Sebenernya sayang bener tadi gak ngerekam saat ngegesek kontolku di payudara besar Mama.

“Lihat ni hasil perbuatan gw sama Mama” Saat kurekam maniku di tubuh Mama.

Kulihat kontolku yang mulai lemas dan kuletakan di atas dada yang penuh dengan maniku. Kemudian kuratakan pada dada Mama. Lalu aku juga meratakan maniku di wajah Mama hingga merata di hidung, pipi dan mulut Mama. Aku jadi ingin memasukkan kontolku ke dalam mulut Mama.

Kusentuh bibir Mama dan kumasukkan satu jariku ke dalam mulut Mama. Jariku menyentuh gigi dan terasa basah oleh air liur bercampur dengan maniku. Kuambil tisu di meja dan membersihkan mulut Mama dari maniku. Wajahku ku dekatkan ke mama dan kemudian mencium Mama. Kumasukkan lidahku seakan sedang melakukan ciuman panas. Setelah puas mencium Mama kudekatkan kontolku ke mulut Mama.

Sengaja tidak kubersihkan wajah Mama selain bibirnya karena aku ingin merekam saat wajah Mama masih belumuran maniku.

“Sekarang Rendi mau Mama bersihin kontol Rendi pake mulut Mama.”

Kubuka mulut Mama dan kuangkat gigi Mama agar tidak menghalangi kontolku. Kumasukkan kepala kontolku dan secara perlahan mulai meamsuki mulut Mama. Kurekam aksiku saat Mama mengulum kontolku dengan bibir sexynya.

“Di dalem mulut Mama terasa hangat, enak banget Ma.”

Sisa mani dikontolku seakan bercampur dengan air liur Mama dan menjadi pelumas yang mempelancar kontolku keluar masuk mulut Mama. Perasaan hangat dan nikmat mulai kurasakan. Ini pertama kalinya kurasakan yang namanya BlowJob dimana mantanku Mia tidka pernah mau saat aku memintanya. Juga kutahu akan jauh lebih nikmat karena yang melakukannya adalah Mama kandungku sendiri, walaupun Mama dalam keadaan tidak sadar.

Setelah puas, kucabut kontolku dari mulut Mama. Kulihat jam di dinding berpa lama saat jam menunjukkan jam 2 pagi kurang.

“Gila aja udah mau jam 2 gini.”

“Berarti udah lebih lebih dari 3 jam gw disini. Saatnya ngerapiin semua sebelum Mama sadar.”

Sebenarnya aku masih belum puas walaupun sudah keluar 2x. Saat kupandang tubuh Mama, entah kenapa nafsuku mulai bangkit lagi. Niatku hanyalah ingin mewujudkan fantasy nakalku dan hanya dengan dapat melihat dan merasakan payudara Mama saja rasanya sudah terlalu hebat bagiku.

Aku membayangkan bagaimana rasanya bila dapat menyetubuhi Mama. Tapi tidak mungkin Ibu dan anak melakukan hubungan intim dan akal sehat masih mampu menahannya. Aku belum pernah melakukan hubungan badan dan Mia putus dengan ku karena ia aku memintanya melakukan hal tersebut. Tapi aku tidak tahan melihat tubuh Mama yang sangat menggoda dan membayangkan bagaimana rasanya saat kontolku memasuki lubang vaginanya dan menyemprotkan maniku ke rahimnya.

“Pasti sangat nikmat rasanya.”

Kulihat lagi jam di dinding dan kembali melihat tubuh Mama. Aku sangat takut bila Mama akan terbangun dan memergoko diriku dan aku tidak mungkin menjelaskannya.

“Aku akan dibunuh sama Ayah bila Mama terbangun dan melaporkannya.”

Masih ada waktu untuk membereskan dan merapikan pakaian Mama dan kembali ke kamarku. Tapi aku tidka yakin apakah masih ada waktu bila menuruti hasratku.

Setelah agak lama berpikir, kuputuskan untuk memenuhi hasratku menikmati tubuh indah Mama. Lagipula aku sudah kepalang tanggung dan aku saat ini benar-benar tidak mampu menahannya. Lagipula siapa yang akan tahan melihat tubuh indah Mama terbaring tak berdaya yang bahkan membuat diriku anaknya sendiri melakukan tindakan nekat ini.

Kubulatkan tekadku untuk menikamti tubuh Mama apapun yang terjadi. Walaupun aku berharap tidak terjadi masalah apapun. Lagipula bila aku berhasil selamat, belum tentu Mama tidak merasakan hal aneh yang terjadi dengan dirinya dimana hanya ada aku dan Mama di rumah.

Kuambil sabuk ayah di lemari dan mengikat kedua tangan Mama, supaya bila Mama terbangun tidak dapat berbuat apa-apa. Juga kuputuskan untuk merekamnya supaya dapat ku dijadikan ancaman bagi Mama agar tidak melapor.

Kuletakan Hp-ku di meja dan mulai merekam. Kudekati tubuh Mama dan menggoyangkan tubuhnya. Tidak ada reaksi apapun. Kudekatkan wajahku ke telinga Mama.

“Mama masih tidurkan? Rendi mau ngentot sama Mama sepuas-puasnya.”

Jantungku bedegup dengan kencang. Tidak kusangka aku akan mengatakan hal tersebut yang membuat nafsuku semakin menggebu-gebu. Perasaan mengetahui aku akan menyetubuhi Mamaku sendiri membuatku sangat terangsang.

Aku naik keatas ranjang tepat berada idatas tubuhnya. Kuremas kedua dada Mama dan mulai menyedot payudara Mama. Kemudian ku kecup bibir Mama dan turun ke leher, dada, perut dan berakhir ke bibir Vagina Mama. Kurentang kaki Mama agar semakin memudahkan aktifitasku. Terdapat sedikit bulu kemaluan dan kulihat lipatan yang sangat menggoda. Tercium aroma yang khas dari Vagina Mama dan aku sangat menyukainya. Tanganku bergerak perlahan menyentuh lipatan tersebut dan perlahan membukannya.

“Vagina Mama benar-benar sangat menggoda. Jadi disini ya Ma tempat dimana Rendi lahir?”

Kulihat sesuatu sebesar biji kacang di bagian atas vagina Mama.

“Pasti ini yang namanya Klitoris.”

Tanganku semakin mersakan keringat dingin saat aku mencoba untuk menyentuhnya dan saat aku menyentuhnya.

“AHHH”

Aku sangat kaget dan langsung menatap Mama. Kulihat mata Mama mulai terbuka sedikit.

Apakah Mama terbangun? Pikirku

Mama sedikit menggeliat, membuatku sangat ketakutan. Keringat dingin mulai menetes dan jantungku berdegup sangat cepat. Namun Mama hanya menggeliat sebentar dan mulai kembali tenang. Walaupun aku sudah memutuskan untuk tidak peduli bila Mama terbangun, tapi aku berharap Mama tetap terlelap. Bila dengan ajaib Mama terbangun dan memaafkanku atas perbuatanku, tapi pasti hubungan kami akan menjadi canggung.

Kusentuh lagi klitoris dan Mama kembali mendesah ringan.

“Hmmm”

Aku kembali kaget, namun melihat mata Mama yang masih tertutup membuatkan merasa tidak ada masalah.

“Tampaknya mungkin Mama bermimpi sedang melakukan seks dengan ayah.”

Kuberanikan diriku untuk terus memainkan klitoris Mama dan mengabaikan bila Mama mulai terbangun. Mama terus mendesah ringan dan mulai sedikit menggeliat. Terlihat Mama seperti menikmatinya. Kudekatkan wajahku ke lubang dimana aku lahir dan mulai menjilatinya. Terasa asin, dan entah kenap aku betah untuk menjilatnya dan kemudian kujilat klitoris Mama. Tidak seperti seblemunya, kali ini Mama tidak mendesah dan tetap terdiam.

Setelah puas menjilat vagina Mama, kontol ku sudah sangat keras dan terasa sakit seakan meminta secepat-cepatnya dimasukkan ke lubang kenikmatan Mama. Kuangkat kaki Mama dan memosisikan Kontolku tepat di lubang vagina Mama.

Dug Dug Dug, suara jantunggu semakin cepat dan jelas terdenger. Aku bersiap memasukkan kepala Kontolku ke lubang Mama. Terasa sangat sempit dan sulit sekali memasukkannya. Kontolku memang lumayan besar dan panjang, tapi aku berpikir karena Mama telah melahirkan tiga orang anak maka tidak akan terlau sulit memasukannya. Terus kutekan sedikit demi sedikit sambil sesekali melihat wajah Mama untuk memastikan Mama tetap tertidur. Dan setelah beberapa kali tekanan dan “PLOP”. Kepala kontolku berhasil memasuki lubang dimana aku dan adik-adik ku lahir. Terasa sangat nikmat dan mencengkram dengan erat. Walaupun hanya kepalanya saja yang masuk, tapi aku sudah merasa akan keluar.

Kulihat wajah Mama sedikit bergerak, seakan Mama merasakan ada benda asing yang mulai memasuki dirinya.

“Ughh, gila bener, kalo lama-lama gini bisa langsung keluar gw.”

Kugerakkan Kontolku maju perlahan, tapi sangat sulit sekali. Padahal lubang Mama sudah cukup basah. Kuputuskan untuk melakukan tarik dorong sampai akhirnya kontolku sudah masuk setengahnya dan tidak dapat maju. Sangat sulit untuk mendorongnya lebih masuk kedalam.

Kontolku terus maju mundur secara perlahan, mencoba membuat otot-otot vagina agar mulai terbiasa dengan kontolku. Dan saat kurasakan sudah cukup, kuangkat kontolku, mundur mengambil persiapan dan menekannya dengan sekuat tenaga.

“Ahhhhhhh”

Mama mulai terlihat merasakan benda asing memaksa memasukinya dan sekilas aku melihat wajah Mama berkerut seperti menahan sesuatu. Aku sudah tidak peduli apakah Mama terbangun atau tidak. Sensai yang kurasakan saat ini benar-benar tidak dapat dilukiskan. Sensasi hangat dan basah serasa kontolku seperti diremas-remas oleh lubang kenikmatan Mama. Sensai yang baru pertama kali kurasakan ini membuatku tidak kuat lagi dan langsung keluar di dalam membanjiri Rahim Mama dengan mani ku dimana aku pernah tinggal selama 9 bulan.

“AHHHHHHHH” Crooooooooooot, Crrroooooooooooooooot, Crrooooottttttttttttt.

Aku langsung ambruk diatas tubuh Mama. Semburan pejuhku kurasakan sangat banyak dan nampkanya cukup membuat penuh rahim Mama.

Cukup lama aku menenangkan diri dan meresapi kenikmatan tiada duanya yang jauh lebih nikmat dibandingkan onaniku selama ini. Kulihat Mama yang tampaknya masih tetap tidak sadar anaknya telah berbuat cabul pada dirinya.

“Ma, maafin Renda yang udah keterlaluan kyak gini,”

“Tapi ini juga salah Mama kenapa punya tubuh sexy yang bikin Renda jadi gak tahan.”

“Lubang memek Mama rapet banget bikin Renda langsung keluar.”

Kurasakan kontolku yang masih terasa keras dan tegang walaupun aku baru saja keluar. Kembali kugerakkan lagi dan kali ini aku dapat bertahan cukup lama. Mungkin karena aku sudah keluar sebanyak tiga kali membuatku tahan lama.

Sambil mengoyangkan pinggangku aku meraih dada mama dan meremasnya dan menyedot keduanya. Kucium bibir Mama dan kujilati wajah Mama sampa seluruh muka Mama rata dengan air liurku. Aku berharap ini tidak akan pernah berakhir dan waktu berhenti, sehingga aku dapat melakukannya terus menerus.

Tiba-tiba Mama mengejang dan kurasakan lubang Mama meremas dengan kuatnya. Terasa sangat nikmat serasa Kontolku di siram air hangat yang akhirnya membuatku tidak kuat lagi. Aku berpikir untuk mengeluarkannya di luar, tapi sensai yang kurasakan terlalu nikmat dan akhirnya aku memutuskan untuk mengeluarkannya di dalam.

“ARGHHHHHHHHHHH, Renda keluar MAAAAAAAAAAAAA.” CROOOOOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT, CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOTTTTTT, CRRROOOOOOOOOOOOOOOTTTTTTT.

Benar- benar nikmat dan ini merupakan yang terdahsyat yang pernah kurasakan, padahal aku sudah keluar sebanyak tiga kali.

Aku yang ambruk diatas tubuh payudara Mama terasa sangat nyaman. Kepala ku sedikit pusing dan aku sangat capek. Kuangkat tubuhku dan kucabut kontolku yang mengkerut. Tampak terlihat cairan maniku keluar sangat banyak membentuk aliran sungai kecil.

Aku takut bila Mama hamil karena perbuatanku. Bagaimana bila hari ini, hari subur Mama? Dengan aku menyemburkan banyak sperma, sperma anak kandungnya sendiri. Bila sel spermaku berhasil mencapi sel telur Mama, maka Mama akan positif hamil.

Membayangkan Mama yang hamil membuatku memilki persaan sedikit tertarik. Aku cepat membuang pikiran tersebut dan tidak terlalu meperdulikannya saat kulihat jam menunjukkan jam setengah 4 dimana biasnya Mama terbangun jam 4.

Aku yang kaget cepat mengambil ember dan handuk di kamar mandi Mama dan mengelap tubuh Mama dari ceceran maniku. Kurapikan pakaian Mama lagi, kukunci pintu kamar Mama dan keluar melalui jendela. Setelah mengembalikan tangga, aku langsung menuju kamar dan mulai tidur.

Badanku sangat letih dan capek padahal besok aku harus sekolah.

“Aku harus pasang alarm, H-Hoaam….” Saking capek aku langsung tertidur, tanpa disadari Hp-nya masih merekam.
 
whah cerita incest ibu ank nih. apakah dengan foto tubuh telanjang mamanya itu akan di jadikan senjata untuk mengancam si mama:ngupil:


heemm... masih penasaran apa fantasinya.

di tunggu kelanjutannya suhu.
:semangat:
Siap sudah dilanjutkan gan
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Luarrrr binasaaa suhuuu...

Sampe cenut cenut bacanya....

:tegang:

Lancrrrrotttkan huu...
 
"Sibuk" sekali yaa nidurin Mama yang sedang tibra poll ..... Lanjut ah, asyik cerita kesibukannya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd