Ridwan bekerja disebuah perusahaan lokal. Ridwan tertarik bekerja di perusahaan ini karena perusahaan ini memiliki fasilatas yang menarik dimana Ridwan dijanjikan dijamin untuk makannya karena perusahaan ini memiliki kantin yang bisa di datangi kapanpun Ridwan ingin makan, namun sebagai gantinya Ridwan di larang untuk makan di tempat lain selain di kantin ini.
Ridwan merasa nyaman dan senang bekerja di perusahaan ini karena selain keakraban diantara sesama pegawainya, perusahaan ini sudah banyak membantu Ridwan di berbagai urusan dirinya. Selain itu juga Ridwan senang karena dia tidak perlu memikirkan untuk makan setiap harinya.
Namun seiring berjalannya waktu Ridwan memiliki kekesalan dengan kantin tersebut karena beberapa hal:
1) Dikantin tersebut hanya tidak ada variasinya. Setiap harinya menunya sama.
2) Jam buka dan tutup tidak jelas
3) Pelayannya melayani semau-maunya aja.
4) Pihak kantin susah dikasih tau, mungkin karena si kantin berfikiran Ridwan tidak akan makan dimana2 lagi jadi tidak penting memikirkan Ridwan suka atau tidak suka terhadap kantinnya.
Seringkali Ridwan harus bikin mie sendiri untuk mengganjal rasa lapar yang timbul. Walaupun Ridwan tau walaupun mie itu enak, cepat dan bisa di bikin setiap saat, tetapi keseringan mengkonsumsi mie juga akan memberikan efek yang kurang baik kepada dirinya. "Daripada laper" begitu pikir Ridwan .
Kondisi perut yang lapar dan sering tidak tercukupi dengan baik makannya tersebut lambat laun berdampak pada fisik dan mentalnya ridwan juga. Hal ini membuat kinerja Ridwan menjadi terganggu sehingga baik langsung ataupun tidak langsung menyebabkan turunnya pendapatan Ridwan. Sementara kebutuhan hidup dan keluarga tetap harus dipenuhi setiap harinya.
Ridwan sedang berfikir apa yang harus dilakukannya. Ada yang punya saran?
Ridwan merasa nyaman dan senang bekerja di perusahaan ini karena selain keakraban diantara sesama pegawainya, perusahaan ini sudah banyak membantu Ridwan di berbagai urusan dirinya. Selain itu juga Ridwan senang karena dia tidak perlu memikirkan untuk makan setiap harinya.
Namun seiring berjalannya waktu Ridwan memiliki kekesalan dengan kantin tersebut karena beberapa hal:
1) Dikantin tersebut hanya tidak ada variasinya. Setiap harinya menunya sama.
2) Jam buka dan tutup tidak jelas
3) Pelayannya melayani semau-maunya aja.
4) Pihak kantin susah dikasih tau, mungkin karena si kantin berfikiran Ridwan tidak akan makan dimana2 lagi jadi tidak penting memikirkan Ridwan suka atau tidak suka terhadap kantinnya.
Seringkali Ridwan harus bikin mie sendiri untuk mengganjal rasa lapar yang timbul. Walaupun Ridwan tau walaupun mie itu enak, cepat dan bisa di bikin setiap saat, tetapi keseringan mengkonsumsi mie juga akan memberikan efek yang kurang baik kepada dirinya. "Daripada laper" begitu pikir Ridwan .
Kondisi perut yang lapar dan sering tidak tercukupi dengan baik makannya tersebut lambat laun berdampak pada fisik dan mentalnya ridwan juga. Hal ini membuat kinerja Ridwan menjadi terganggu sehingga baik langsung ataupun tidak langsung menyebabkan turunnya pendapatan Ridwan. Sementara kebutuhan hidup dan keluarga tetap harus dipenuhi setiap harinya.
Ridwan sedang berfikir apa yang harus dilakukannya. Ada yang punya saran?