Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Sex Logbook...

boobscom

Semprot Lover
Daftar
17 Oct 2012
Post
251
Like diterima
213
Bimabet
Index Cerita

My Helen
My Helen II
Kepulangan Istriku
Istriku dan sofa kami

Tragedy
Loving You

Dibawah Badai
Badai sudah berlalu?
Dia
Citra,The Opening
Burning The Night
Irwan dan Natalia

Merajut Jiwa
Coming Back
Tiga Diawang-awang

Singapore,I'm in Love
Satin
Broken Heart
Yunita,My Teacher
Rindu didadaku
Cemilan Favoritku? Martabak
Mbak Citra,The Ending
Beach
A Love Letter



Cerita ini dikarang berdasarkan komposisi: Kisah nyata 72%, Fiksi 7% dan Harapan 21%.
Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesamaan nama atau gaya penulisan yang tidak sesuai dengan harapan Anda. Akhir kata saya mengharapkan kritik dan koreksi dari Anda semua. Terima kasih :malu:




 
Terakhir diubah:
Beruntung banget dapet prewie...
Masihkan cerita ini berlanjut...?
Ditunggu suhu update nya kalau masih ada lanjutan nya.
 
My 'Helen'

Malam ini aku sedang duduk sendirian dirumah. Istriku sedang berlibur dengan keluarga besarnya ke Jawa. Sebenarnya aku gak betah ditinggal istriku berlama-lama. Bukan hanya kesepian secara seksual saja,tapi biasanya setiap malam sebelum tidur aku dan istriku punya kebiasaan bertukar cerita dan opini hingga bertukar cairan cinta.

Ntah kenapa kesendirian ini benar-benar menyiksa. Dari menonton tv sampai main game di pc dan hp sudah kujalani. Tapi rasanya kok tidak bisa benar-benar menghapus rasa kesepian.

Akhirnya aku memilih berbaring di ranjang. Sambil memeriksa mungkin aja saja ada berita terbaru dari dunmay. Tidak lama bunyi notif WA ku berbunyi nyaring. Dari nama pengirim pesan kubaca nama HELEN.

Sekilas info. Helen ini salah satu temen kantor yang termasuk kategori Jomblo Akut. Soal segel aku tidak tahu. Lagipula gimana mo cari tahu. Walaupun terkesan ini cewek agak nyablak tapi bertahun-tahun kerja bareng,belum pernah kudengar dia punya pasangan. Baik cowok ataupun cewek.

"Ri,gue mo minta tolong nih! Please. Lu bisa gak dateng sekarang. Boil w mogok nih. Besok pagi adik gue mo dateng bawa nih boil antar bonyok ke kampung. Please!"

Walaupun aku termasuk mahir di bidang perbengkelan tapi rasanya rada malas juga malem begini mo berkotor-kotor ria. Tapi dipikir-pikir ndak apa apa juga bantu temen. Lagipula istri lagi gak dirumah.

"Ok,Sis. Bentar lagi gue berangkat. Gue siapin dulu peralatannya."

"Sippp. Tengkiu,Bro. Lu baek banget deh."
Aku cuma tersenyum kecut membaca balasannya.

1/2 jam kemudian aku sudah on the spot memeriksa boil si Helen. Hasil diagnosa aki nya udah koit dan sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Aku saranin ke Helen buat cari aki pengganti. Cuma malam2 begini mau kemana cari aki baru. Besok juga hari minggu. Banyak toko yang tutup.

"Jadi gimana nih,Ri? Besok pagi adik gue mo dateng ngambil nih mobil. soalnya mereka urgent banget nih mo ke kampung"

"Kalau gue cuma bisa nawarin gimana kalo adek lu pake aja mobil gue ke kampung. Besok siang gue bantu cariin aki baru trus gue pasangin di mobil elo. Gimana?"

"Boljug ide loe. Emang gak apa2 mobil lu dipake adek gue? Mereka rencana beberapa hari lo di kampung"

"Gak apa-apa. Toh gue kan bisa nebeng mobil lu ke kantor. Toh istriku lagi ke jawa bareng keluarganya."

"Wah! Lagi jomblo temporer dong loe! Hahaha.."

"Wek,daripada loe jomblo akut! Hahaha..."

"Biarin. Lagian ngapaen merit kalo ada jongos yg bisa dipanggil malem2 buat benerin boil. Hihihi.."


Selanjutnya Helen nawarin minum n nongkrong dulu buat kongkow-kongkow. Maklum,sekalipun rekan sekantor kadang mo ngobrol banyakan gak sempat. Kuiyain aja daripada pulang juga bengong sendirian.

Awalnya topik diskusi masih seputaran kerjaan. Lama kelamaan mulai menjurus ke hal-hal yang sifatnya pribadi.

"So,Ri.. Gimana sih kehidupan merit itu? Enjoy gak?"
"Biasa aja,Len. Namanya juga manusia. Kan ditakdirin hidup berpasangan. Tinggal cara pandang lu aja"."Ngenesnya ya begini,pas lagi istri gak ada,serba terancam"
"Cieee, yg gak dapat penyaluran. hahaha..."
. Kesel juga digodain kayak begini dikala junior nggak dapat jatah jepitan 'apem' istri.

Kami terus ngobrol dan Ntah setan mana yang kebetulan lewat,tiba-tiba aku terdiam dan memandang Helen. Pelan aku berpindah tempat duduk kesampingnya. Tanpa 1 patah katapun,kuraih dagunya dan kucium bibirnya. Tidak ada penolakan. Helen hanya terdiam.
Perlahan,ciuman ku berpindah ke telinga dan lehernya. Hanya desahan kecil terdengar dari bibirnya. Tanganku pun sudah berpindah ke punggungnya dan mengusapnya dengan lembut.
Kembali kucium bibirnya. Lembut. Kali ini Helen mulai bereaksi. Lidah kami saling berpagut.
Tanganku terus menjelajah. Payudara,pinggul,paha semuanya kujamah. Semuanya dengan belaian lembut. Seolah wanita didepanku ini guci keramik yang langka dan sangat berharga. (Yang dirumahnya punya guci boleh dicoba gimana rasanya menjamah guci dengan belaian lembut. Hahaha...)
Aku tahu Helen mulai terangsang dengan tindakanku. Dia terus membelai tubuhku dan mencium wajahku.
"Ri,pindah ke kamarku ya?" Permintaan yang tidak perlu dijawab.
Dengan lembut kubaringkan tubuhnya di ranjang. Kulepaskan baju dan branya. Aku sudah tidak perduli lagi berapapun ukuran dadanya. Yang penting kami harus benar2 menikmati saat seperti ini.
Kukecup dan kukulum dadanya. tanganku juga meremas dadanya. Bergantian. Kulihat sekilas Helen menutup mata dan wajahnya berekspresi begitu menikmati apa yang sedang kulakukan.
Rangsangan,belaian,remasan terus kulakukan menelusuri tubuhnya yang sintal. Kulitnya yang begitu putih seolah memintaku untuk menikmati semuanya. Dan memang itu yang akan kulakukan.
Tiba di satu-satunya pakaian yang masih menempel di tubuhnya, kulepas celana dalam Helen tanpa perlawanan. Sesaat kuperhatikan vagina yang polos hasil dari waxing. Kudekatkan bibirku dan kukecup dengan penuh perasaan. Lidahku menyapu semua bagian sensitif yang bisa diraih.
"Oooghhhh...,Ri.....",Helen semakin terangsang dan menjambak rambutku. Kedua pahanya menjepit kepalaku seolah tidak ingin aku berhenti.
Bibirku semakin basah oleh cairan kelaminnya disaat bersamaan tanganku juga terus meremas kedua payudaranya.
Tiba-tiba kuhentikan kegiatanku dan aku berdiri sambil memandang Helen. Mataku meminta persetujuan. Aku ingin kami bersatu lebih jauh lagi.
"Lakukan,Ri".Helen tersenyum.
Penisku yang sejak tadi berdiri tegak perlahan kuarahkan ke vagina Helen. Pelan kugesek-gesek sambil kutekan. Ada sedikit penolakan dari tubuh Helen mungkin karena rasa sakit. Hal yang wajar buat wanita yang masih perawan.
Sempitnya vagina yang masih perawan membuat aku serasa melayang ke langit ketujuh. Dengan lembut terus kutekan. Perlahan.
Mili demi mili terus kutekan penisku kedalam lubang vaginanya. Tiba saatnya kurasakan penisku seolah terhalang sesuatu. Selaput daranya. Nafsu mengalahkan logika. Terus kutekan penisku hingga mentok.
Airmata tidak terasa mengalir disudut matanya. Aku tidak tahu apa makna airmatanya. Walaupun dia tersenyum kepadaku. Senyum bahagia. Senyum yang sama diberikan istriku di malam pertama kami.
Tidak ada kata apapun terucap. Hanya rintihan berkepanjangan. Sesaat setelah penisku merobek keperawanannya,aku mulai memompa vaginanya. Kuraih kedua kaki Helen dan kunaikkan ke bahuku. Kedua tanganku kembali meremas payudaranya. Helen hanya bisa meremas seprei yang sudah 'ternoda' oleh darah perawannya. Matanya kembali terpejam menikmati persetubuhan ini.
Penisku terus bekerja keras 'keluar-masuk' vagina Helen. Walaupun diluar sudah mulai hujan gerimis,namun tubuhku kurasakan semakin panas. Tubuhku pun mulai basah oleh keringat. Penisku dengan jembut yang lebat terus menggempur vagina Helen yang plontos. Kurasakan berkali kali penisku mentok. Dan berkali kali juga kurasakan nikmat yang tiada tara di penisku. Begitu hangat,sempit dan basah penisku terus menghujam vaginanya.
Tidak lama kemudian tubuh Helen mengejang. Orgasme. Helen menahan napas disertai lenguhan panjang. Aku pun mulai merasa kedutan di kepala penisku. Beberapa kali penisku menyemburkan lahar hangat kedalam vagina Helen. Semua bagian tubuhku seolah terlepas didera kenikmatan yang begitu luar biasa.
Kurebahkan tubuhku disamping Helen. Kukecup keningnya dengan penuh perasaan sayang. Dia hanya tersenyum dan memelukku dengan erat. Kami berdua tertidur hingga pagi menjelang.

==========

Belakangan baru kuketahui sebenarnya Helen tertarik kepadaku. Satu2nya halangan bagi dia adalah aku adalah pria yang sudah beristri. Kejombloan dia selama ini ya memang gara2 ketertarikannya padaku. Padahal aku bukan tipe pria yang doyan tebar pesona. Saat ini statusku dengan Helen masih belum jelas. Boleh dibilang kami ini TTM-an rasa underground. Jangankan istriku,temen kantor yang lain pun tidak ada yang tahu affair kami. Kami berusaha menghindari jalan bareng di luaran kecuali bersama temen kantor.




-----
 
Terakhir diubah:
My Helen II

"Ahhhh....." Tubuhku bagai tersengat listrik kala Helen mengulum penisku. Lidahnya menjilat kepala penisku dengan semangatnya seolah penisku itu es krim cone. Tangannya juga tidak berhenti mengelus dan meremas dragon ballku. Sesekali jarinya menari di area lubang exhaust belakang. Membuat aku semakin blingsatan.
Kami berdua tidak berpakaian sama sekali. Ciuman panas menyambutku begitu pintu kamar hotel ini terbuka. Ya,Helen yang punya ide agar kami menginap di hotel ini saja. Dia tidak mau ada kecurigaan dari tetangganya dengan kehadiranku yang terlalu sering.
Aku yang terbaring pasrah di ranjang terus menikmati pelayanan dari Helen. Perlahan dia merangkak naik ke atas tubuhku. Kedua dadanya mengayun sesekali menyentuh kaki dan pahaku. Sentuhan antara paha dan dadanya membuatku semakin lupa daratan. Lupa bahwa aku seorang pria yang telah beristri.
Lidah dan bibirnya tanpa henti terus menyusuri seluruh tubuhku. Aku memejamkan mata menikmatinya. Napasku semakin tidak beraturan.
Ya,Helenku kini semakin matang. 'Ilmu'nya terus bertambah seiring waktu. Herannya dia seolah mengerti kemauanku tanpa aku harus perlu mengatakannya.
"Terusin,Ri..." aku mengulum dadanya. Sesekali kugigit pentil payudaranya yang begitu memikat. Tanganku meremas dada kanannya. Tangan kiriku turun ke vaginanya yang sudah basah oleh lendir. Kukocok-kocok vaginanya dengan jariku. Helen yang bertumpu di atas tubuhku dengan kedua lengannya tidak kuasa menahan rangsangan yang terus kuberikan.
Kubalikkan tubuhnya hingga terlentang di ranjang. Aku ingin 69 kali ini. Aku berputar. Dan kini di depan mataku terpampang vagina yang begitu indah. Penisku sendiri kini sudah didalam mulut Helen. Kukecup lembut vaginanya. Perlahan jariku ikut bermain. Kumasukkan jariku kedalam vaginanya. Kukocok vaginanya dengan lembut. Sesekali bibirku mengecup paha dan area vaginanya. Lidahku juga terus menyapu vaginanya.
Beberapa saat kemudian kurasakan kaki Helen menegang. Dan tiba-tiba vaginanya menyemburkan cairan bening ke wajahku. Kuluman Helen di penisku terhenti. Tersentak dan kemudian terbaring lemas. Rasa puas terpancar dari wajahnya.
Aku berbalik dan memilih berbaring di sampingnya. Helen mencium bibirku.
Penisku masih tegang mengacung. Menuntut penyaluran. Tapi aku memilih membiarkan Helen merasakan sensasi 'pipis enak'nya terlebih dulu.
Tak lama aku bangkit. Kuarahkan penisku ke vaginanya. Perlahan kodorong penisku memasuki vaginanya. Sempit. Kulit penisku seolah tertarik kebelakang. Sesaat kubiarkan penisku berada didalam vaginanya.
Kemudian kutarik pinggulku dan kudorong kembali. Ya,aku memompa vaginanya. Semakin lama tempo pompaanku semakin kencang. Payudaranya berguncang akibat pompaanku dan menambah kenikmatan persetubuhan ini.
Di kamar ini hanya terdengar suara derit ranjang,desahan dan bunyi selangkangan yang bertabrakan. 1 hal yang kusukai dari Helen,dia bukan tipe wanita bokep yang berisik kalau bercinta. Dan entah kebetulan atau tidak,istriku juga tipe yang sama.
Kocokan penisku di vagina tidak berhenti. Gesekan antara penisku dan dinding vaginanya seakan ingin menarik keluar semua air maniku. Mati2an aku bertahan. Ini bukan soal menang kalah. Ini soal kepuasan. Aku ingin Helen juga mendapat kepuasan.
Akhirnya penisku berkedut-kedut ingin menyemburkan mani. Pertahananku jebol. Tapi aku terus mengobok2 vagina Helen dengan penisku. Aku tidak berhenti. Diikuti Helen juga orgasme. Kurasakan penisku seperti disembur dengan air hangat.
Sesaat kami berdua terdiam. Helen berbaring dengan mata terpejam dan napas memburu. Aku sendiri berdiri terdiam berusaha menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
Kembali kuhempaskan tubuhku di sampingnya. Kupeluk Helen. Tubuh kami berdua basah oleh keringat. Aku tidak perduli lagi dari vagina helen menetes air mani membasahi seprei.

Aku tidak tahu sampai kapan aku harus menjalani kehidupan seperti ini. Jujur aku tidak mampu memilih. Di satu sisi aku telah mengkhianati istriku. Ya,istri yang begitu kucintai. Aku juga begitu mencintai Helen. Helen juga tidak pernah menuntut apapun dariku.
Mereka berdua bukan wanita tercantik di dunia ini. Mereka juga tidak punya tubuh seseksi artis manapun.
Tapi dari mereka berdua aku merasakan bagaimana benar-benar bersetubuh karena dorongan cinta. Bukan nafsu semata.
Seandainya ada 1 pilihan lagi. Pilihan untuk menyatukan kami bertiga. Tapi,apa itu mungkin terjadi?
Langit-langit di kamar hotel ini tidak memberikan jawaban. Sementara Helen masih tertidur pulas dalam pelukanku. Wajahnya begitu damai.
 
Aihhh nais stori masbro
Tks ya ud share dimarih
Hehehe
Btw itu real story nya msh berlangsung kah?
 
Lanjut suhu, banyakin dramanya soal interaksi mereka di kantor maupun saat bareng keluarga
 
Wow mantap, enak Helen jadi simpanan aja hu. Karena based on strory seperti ditunggu lanjutannya sampai sekarang status Helen itu apa
 
Kepulangan Istriku

Malam ini istriku pulang dari 'pengembaraan' bersama keluarganya. Rasa rindu yang meledak membuat aku sejenak melupakan Helen.

Istriku dengan rambut sebahu dan tingginya hampir menyamaiku.

"Ri,aku rindu kamu,"istriku berbisik ditelingaku sambil memelukku. Terasa dadanya menekan dadaku. Kenyal. Tubuhnya yang masih lelah akibat perjalanan panjang terasa begitu hangat.

Aku kemudian duduk di sofa panjang diruang tamu. Kubiarkan dia berbaring di sofa dengan kepalanya di pangkuanku. Kucium bibirnya dengan lembut.

"Gimana wisata kali ini?"Aku memulai pembicaraan sambil kupijat ringan tubuh istriku.

"Ya gitulah,Ri. Sayangnya kamu gak ikut. Seru sih. Cuma ya itu,rasanya sepi juga gak ada kamu"


"Papa juga kecewa kamu gak ikut,Ri. Kamu kan tau papa sayang banget sama kamu. Kemana2 maunya sama kamu terus."
"Sampai2 iparku ada yang cemburu"


Aku cuma tersenyum. Memang dari barisan menantu laki-laki yang cuma 3 biji,aku termasuk 'anak emas' mertuaku.

Secara ekonomi aku kalah telak. Tapi ntah kenapa mertuaku begitu sayang dan perhatian sama aku.

Pernah aku sakit dan terbaring selama seminggu. Mertuaku memaksa menginap dan menemani kami. Alasannya kalau ada perlu apa2 biar beliau saja yang urus. Mertua perempuan kebagian jatah masak makanan dan obat2an herbal untukku.

Kebayangkan gimana remuknya pikiranku saat ini. Memikirkan kebaikan dan kasih sayang dari istriku dan keluarganya yang kubalas dengan pengkhianatan?

"Na,yuk mandi. Habis tuh istirahat. Kamu kan sudah capek," kuajak istriku ke kamar mandi.

Di kamar mandi kulepas semua pakaianku dan pakaian istriku. Wanita yang begitu kurindukan.

Kubuka keran shower dan air hangat mengalir dari heater. Kusiramkan ke tubuh istriku. Kugosok pelan dari kepalanya dan perlahan turun kebawah.

Kuusapkan sabun cair berparfum lemon ke tubuh istriku. Aku berlama-lama mengusap payudaranya. Kami berciuman dengan hangat. Lidah kami saling bertaut.

Istriku juga menyabuni tubuhku. Buah zakarku tidak luput dari sentuhannya. Aku terangsang.

Tapi malam ini aku tidak ingin bercinta. Aku ingin istriku benar-benar beristirahat. Aku sudahi semuanya dengan siraman shower ke tubuh kami.

Di kamar kusuruh istriku berbaring. Kuambil baby oil dari meja rias dan kutuangkan sedikit di kedua telapak tanganku. Perlahan mulai kupijat telapak kaki istriku. Dibeberapa titik tertentu aku memberikan pijatan yang agak kuat. Istriku melenguh. Matanya terpejam menikmati pijatan yang kuberikan.

Tanganku terus bergerak menyusuri kedua kaki istriku. Ketika pijatanku tiba di daerah paha,pijatanku berubah menjadi elusan. Elusan yang kuteruskan ke vagina istriku. Vagina berjembut lebat. Masih tercium wangi lemon dari sabun cair. Kugosok2 saja telapak tanganku di vaginanya. Sebentar kutinggalkan vaginanya dan kuteruskan pijatanku ke daerah perut dan dada istriku.
Sekalipun sudah tidak terhitung berapa kali aku 'menjamahnya',payudara ini tetap membuat aku terpesona. Tidak terlalu besar ataupun kecil.

Pijatanku kuawali dari bagian bawah payudaranya terus berputar keatas. Terakhir pentil istriku kujepit dengan kedua jariku sambil kutarik. Begitu terus berulang-ulang.

Istriku terang saja bagai cacing kepanasan dengan perlakuanku. Aku kembali menciumnya. Kuraba sebentar vaginanya dan ternyata sudah basah.

Kemudian aku menyuruh istriku untuk duduk membelakangiku. Kupijat pundak dan kepalanya agar istriku bisa rileks dan tidur nyenyak. 10 menit kemudian aku menyelimutinya dan istriku sudah terlelap.
Wajahnya lelah tapi tampak bahagia.

Aku cuma bisa terduduk telanjang di sofa yang ada di kamar kami. Sofa yang kami pergunakan untuk menonton tivi dan bercinta. Kupandang tubuh istriku yang sudah tertidur.

Pikiranku berkecamuk. Senyuman istriku dan Helen bergantian muncul dan hilang. Wajah penuh kasih sayang dari keluargaku dan keluarga istriku membuatku semakin merasa bersalah.

Jalan mana yang harus kutempuh?
 
Terakhir diubah:
Wau isterinya yang sayang suami pulang liburan bikin suami galau.
Kalo masih panjang mendingan pindah ke cerbung aja hu, disana banyak peminat baca
 
Thanks sarannya,Suhu :Peace:
Btw,gimana caranya mindahin nih thread ke cerbung?
PM momod elle suhu... minta tolong dipindahin ke cerbung...
Banyak kok yang dari cerpan di pindahin momod ke cerbung.
Semoga berkenan dg jawaban ane.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd