Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ngentot janda muda gaya 69 membuatku ketagihan

nero angelo

Guru Semprot
Daftar
8 Apr 2012
Post
626
Like diterima
4.375
Lokasi
Dimensi keterasingan
Bimabet
Peristiwa itu bermula ketika aku berke inginan
untuk mencari tempat kos-kosan di Surabaya. Pada saat itu,
pencarian tempat kost-kostan ternyata membuahkan hasil.
Setelah aku menetap di tempat kost-kostan yang baru, aku
berkenalan dengan seorang wanita, sebut saja namanya Varia.
Usia Varia saat itu baru menginjak 30 tahun dengan status
janda Tionghoa beranak satu. Perkenalanku semakin berlanjut.
Pada saat itu, aku baru saja habis mandi sore. Aku melihat
Varia sedang duduk-duduk di kamarnya sambil nonton TV.
Kebetulan, kamarku dan kamarnya bersebelahan. Sehingga
memudahkanku untuk mengetahui apa yang diperbuatnya di
kamarnya.

Dengan hanya mengenakan handuk, aku mencoba menggoda
Varia. Dengan terkejut ia lalu meladeni olok-olokanku. Aku
semakin berani mengolok-oloknya. Akhirnya ia mengejarku.
Aku pura-pura berusaha mengelak dan mencoba masuk ke
kamarku. Eh.. ternyata dia tidak menghentikan niatnya untuk
memukulku dan ikut masuk ke kamarku.

“Awas kau.. entar kuperkosa baru tahu..” gertaknya.
“Coba kalau berani..” tantangku penuh harap.

Aku menatap matanya, kulihat, ada kerinduan yang selama ini
terpendam, oleh jamahan lelaki. Kemudian, tanpa dikomando
ia menutup kamarku. Aku yang sebenarnya juga menahan
gairah tidak membuang-buang kesempatan i tu.

Aku meraih tangannya, Varia tidak menolak. Kemudian kami
sama-sama berpagutan bibir. Ternyata, wanita cantik ini
sangat agresif. Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak,
ternyata ia menyambar handuk yang kukenakan. Ia terkejut
ketika melihat kejantananku sudah setengah berdiri. Tanpa
basa-basi, ia menyambar kejantananku serta meremas-
remasnya.

“Oh.. ennaakk.. terussh..” desisanku ternyata mengundang
gairahnya untuk berbuat lebih jauh. Tiba-tiba ia berjongkok,
serta melumat kepala kontolku.

“Uf.. Sshh.. Auhh.. Nikmmaat..” Ia sangat mahir seperti tidak
memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya.

Dengan semangat, ia terus mengulum dan mengocok kontolku.
Aku terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus
mengocok, mulutnya terus melumat dan memaju-mundurkan
kepalanya.

“Oh.. aduhh..” teriakku kenikmatan.

Akhirnya hampir 10 menit aku merasakan ada sesuatu yang
mendesak hendak keluar dari kontolku.

“Oh.. tahann.. sshh. Uh.. aku mau kkeluaar.. Oh..”

Dengan seketika muncratlah air maniku ke dalam mulutnya.
Sambil terus mencok dan mengulum kepala kontolku, Varia
berusaha membersihkan segala mani yang masih tersisa.

Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Varia tersenyum. Lalu
aku mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidahnya
terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan
mengulum dan menghisap lidahnya.

Perlahan-lahan kejantananku bangkit kembal i. Kemudian,
tanpa kuminta, Varia melepaskan seluruh pakaiannya termasuk
bra dan CDnya. Mataku tak berkedip. Buah dadanya yang
montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan
terasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut
payudaranya yang semakin bengkak.

“Ohh.. Teruss Ted.. Teruss..” desahnya.

Kuhisap-hisap pentilnya yang mengeras, sementara tangan
kiriku menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya aku berhasil
meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku
mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan semakin melenguh
dari mulutnya. Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus
ke bawah pusar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur. Tanpa
dikomando, kusibakkan pahanya. Aku melihat vaginanya
berwarna merah muda dengan rumput-hitam yang tidak begitu
tebal.

Dengan penuh nafsu, aku menciumi memeknya dan kujilati
seluruh bibir kemaluannya.

“Oh.. teruss.. Ted.. Aduhh.. Nikmat..”

Aku terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar.
Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat
dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang terus
berputar-putar di kelentitnya seperti ular cobra.

“Ted.. oh.. teruss sayangg.. Oh.. Hhh.”

Desis kenikmatan yang keluar dari mulutnya, semaki n
membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa
menghentikkan lidah dan sedotanku beraksi.

“Srucuup-srucuup.. oh.. Nikmat.. Teruss.. Teruss..” teriakannya
semakin merintih.

Tiba-tiba ia menekankan kepalaku ke memeknya, kuhisap kuat
lubang memeknya. Ia mengangkat pinggul, cairan lendir yang
keluar dari memeknya semakin banyak.

“Aduhh.. Akku.. keluuaarr.. Oh.. Oh.. Croot.. Croot.”

Ternyata Varia mengalami orgasme yang dahsyat.
Sebagaimana yang ia lakukan kepadaku, aku juga tidak
menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari memeknya.
Aku menelan semua cairan yang keluar dari memeknya. Terasa
sedikit asin tapi nikmat.

Varia masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, aku
memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang basah.
Bless..

“Oh.. enakk..”

Tanpa mengalami hambatan, kontolku terus menerjang ke
dalam lembutnya vagina Varia.

“Oh.. Variaa.. sayang.. enakk.”

Batang kontolku sepeti dipilin-pilin. Var ia yang mulai bergairah
kembali terus menggoyangkan pinggulnya.

“Oh.. Ted.. Terus.. Sayang.. Mmhhss..”

Kontolku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku
menindih Varia.. Lalu ia meminta agar aku berada di bawah.

“Kamu di bawah ya, sayang..” bis iknya penuh nikmat.

Aku hanya pasra. Tanpa melepaskan hujaman kontolku dari
memeknya, kami merobah posisi. Dengan semangat
menggelora, kontolku terus digoyangnya. Varia dengan
hentakan pinggulnya yang maju-mundur semakin
menenggelamkan kontolku ke liang memeknya.

“Oh.. Remas dadaku.. Sayaangg. Terus.. Oh.. Au.. Sayang
enakk..” erangan kenikmatan terus memancar dari mulutnya.
“Oh.. Varia.. terus goyang sayang..” teriakku memancing
nafsunya.

Benar saja. Kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggulnya
semakin dipercepat. Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya
menekan kuat ke arah dadaku. Aku mengimbanginya dengan
menaikkan pinggulku agar kontolku menghujam lebih dalam.

“Tedii.. Ah.. aku.. Keluuaarr, sayang.. Oh..”

Ternyata Varia telah mencapai orgasme yang kedua. Aku
semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena
sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin
menyemburkan sperma.

Kemudian aku membalikkan tubuh Varia, sehingga posisinya di
bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan bantal. Aku
memutar-mutarkan pinggulku seperti irama goyang dangdut.

“Oh.. Varia.. Nikmatnya.. Aku keluuarr..”

Crott.. Crott.. Tttcrott.

Aku tidak kuat lagi mempertahankan sepermaku.. Dan
langsung saja memenuhi liang vagina Varia.

“Oh.. Ted.. kau begitu perkasa.”

Telah lama aku menantikan hal ini. Ujarnya sembari tangannya
terus mengelus punggungku yang masih merasakan
kenikmatan karena, Varia memainkan otot kemaluannya untuk
meremas-remas kontolku.

Kemudian, tanpa kukomando, Varia berusaha mencabut
kontolku yang tampak mengkilat karena cairan spermaku dan
cairan memeknya. Dengan posisi 69, kemudian ia meneduhi
aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala kontolku yang
sudah mulai layu. Aku memandangi lobang memeknya. Varia
terus mengulum dan memainkan lidahnya d i leher dan kepala
kontolku. Tangan kanannya terus mengocok-ngocok batang
kontolku. Sesekali ia menghisap dengan keras lobang kontolku.
Aku merasa nikmat dan geli.

“Ohh.. Varia.. Geli..” desahku lirih.

Namun Varia tidak peduli. Ia terus mengecup, mengulum dan
mengocok-ngocok kontolku. Aku tidak tinggal diam, cairan
rangsangan yang keluar dari vagina varia membuatku bergairah
kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilati lobang
memeknya. Kelentitnya yang berada di sebelah atas tidak
pernah aku lepaskan dari ji latan lidahku. Aku menempelkan
bibirku dikelentit itu.

“Oh.. Ted.. nikmat.. ya.. Oh..” desisnya.

Varia menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat
menahan kenikmatan yang kuberikan.

“Oh.. Terus.. Sss.” desahnya sembari kepalanya berdiri tegak.

Kini mememeknya memenuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan
pinggulnya.

“Ohh.. Yaahh. Teruss.. Oh.. Ooohh” aku menyedot kuat lobang
vaginanya.
“Ted.. Akukk ohh.. Keluuaarra.. Ssshhss..”

Ia menghentikan gerakannya, tapi aku terus menyedot-nyedot
lobang memeknya dan hampir senmua cairan yang keuar
masuk kemulutku. Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya,
kontolku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka
sekali dan menikmatinya. Kuakui, Varia merupakan wanita
yang sangat pintar membahagiakan pasangannya.

Varia terus menghisap dan menyedoti kontolku sembari
mengocok-ngocoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara.

“Oh.. Varia.. Teruss.. Teruss..” rintihku menahan sejuta
kenikmatan. Varia terus mempercepat gerakan kepalanya.
“Au.. Varia.. Aku.. Keluuarr.. Oh..”

Croott.. Croott.. Croot..

Maniku tumpah ke dalam mulutnya. Sementara varia seakan
tidak merelakan setetespun air maniku meleleh keluar.

“Terimakasih sayang..” ucapku..

Aku merasa puas.. Ia mengecup bibirku.

“Ted.. mungkinkah selamanya kita bisa seperti in i . Aku sangat
puas dengan pelayananmu. Aku tidak ingin perbuatan ini kau
la kukan dengan wanita lain. Aku sangat puas. Biarlah aku saja
yang menerima kepuasan ini.” Aku hanya terdiam.

Sejak saat itu, aku sering meniduri di kamarnya, selalu dalam
keadaan telanjang bulat, terkadang dia juga tidur di dalam
kamar kostku, tentu saja dengan mengendap-endap.
Terkadang, kami tidur saling tumpang tindih, membentuk posisi
69 , aku tertidur dengan menghirup aroma segar kemaluannya,
sedangkan Varia mengulum penisku. Di kala pagi, penisku
selalu ereksi, diemut-emutnya penisku yang ereksi itu,
sementara aku dengan cueknya tetap tidur sambil menikmati
oralnya, terkadang aku jilat kemaluannya karena gemas.
 
Jadikan budak Seks Vania dan jadikan ladang duit dari budak seks nya ke teman teman Mahasiswa
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd