Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ngentot Sales Kompor Gas Berjilbab

Suara deru mobil pikap sampai di halaman perumahanku. Aku, Merry dan Agung pun segera bersiap memantau monitor komputer dari rumah persembunyian kami yang berada tepat di sebelah rumah kami.

Rina dan Arman tampak turun dari mobil. Rina benar-benar pemain handal, ia meminta Arman menurunkan semua barang di garasi yang aku jadikan gudang sementara. Setelah 30 menit menurunkan barang-barang itu, tampak Arman kecapekan, keringat mengucur di sekujur tubuhnya.

Mungkin karena memang dia tidak biasa bekerja seperti itu. Hanya karena Rina, dia mau melakukan apa saja. Arman tampak terduduk di teras. Rina membawa satu teko berisi es teh yang kemudian mereka minum berdua layaknya pasangan keluarga yang bahagia.

"Duh kasihan Mas Arman kecapekan ya? Berapa ongkos yang harus Rina bayar?"

"Ah tidak capek kok, biasa saja hehehe Wah kalau ongkos ini yang susah, berapa ya? Seikhlasnya Rina saja dech," kata Arman sambil tertawa.

"Ah jangan gitu dong, ini cukup nggak?" kata Rina menyerahkan satu lembar Rp 100.000,-

"Wah ini kebanyakan, tapi kalau Rina ikhlas tidak apa-apa," kata Arman sambil mencium selembar uang berwarna merah itu.

"Ya ikhlaslah, apalagi barangnya penuh satu bak gitu, oh ya Mas, sebelum saya antar pulang lagi ke pasar, mandi dulu sana, itu ada kaos punya Om pakai saja, ada beberapa yang sudah tidak dipakai sama Om lagi," kata Rina

"Wah siapa mau cepat pulang, aku mau di sini saja hehehe."

"Iiih Mas Arman ini," kata Rina sambil mencubit tangan Arman.

Mereka pun tertawa masuk ke dalam rumah. Arman benar-benar sudah terjebak. Arman pun mandi di kamar mandi tempat dimana dulu Wati mandi. Suara shower mengguyur badan Arman terdengar jelas.

Lalu, Rina pun memulai aksi gilanya. Rina dengan bertelanjang bulat mulai mendekat pintu kamar mandi itu. Dari pintu yang terkunci rapat itu, terdengar Arman bernyanyi-nyanyi riang sambil mandi. Terdengar jelas, lagu cinta yang dinyanyikannya pasti terinspirasi pertemuan dengan Rina. Kami bertiga terus mengawasi CCTV.

Tok...tok...tok...

"Mas Arman, Mas...buka dong pintunya Mas."

"Apa? Ada Apa Rin?" kata Arman membuka sedikit pintu kamar mandi. Mata Arman pun terbeliak. Melihat tubuh polos telanjang bulat di depan matanya.

"Hah...Rin apa yang kamu lakukan, eh nanti kalau ketahuan warga di sini bisa dihajar kita," kata Arman pura-pura ketakutan.

"Ah perumahan ini masih sepi, aku cuma ingin ikut mandi Mas, aku sudah lama tidak mandi bersama sejak cerai sama suamiku," kata Rina.

"Rin, jadi kamu janda, ayo masuk sini, pas dong aku juga duda," kata Arman berbohong.

Lalu, dua orang anak manusia itu pun langsung berpelukan, saling berciuman di bibir, di bawah guyuran shower. Arman dengan semangat mendudukkan Rina di closed duduk yang tertutup. Lalu mengulum puting susunya kiri dan kanan secara bergantian.

"Ouuhh Mas enak Mas, tapi Mas kita mandi dulu, nanti kita teruskan di kamar aja," kata Rina sambil mendesah-desah menikmati jilatan lidah Arman di memeknya yang sudah banjir lendir.

"Mmm..uach...mmmck...ya Sayang tapi gantian dong lolipop dulu hehehe."

Rina pun memenuhi permintaan Arman. Rina jongkok dan mengulum kontol Arman. Sambil berdiri Arman maju mundurkan kontolnya dalam mulut Rina. Kemudian mereka berdua pun mandi saling menyabuni satu sama lain.

Kami terus memperhatikan di CCTV. Agung yang sudah mengggerutu terus kami tenangkan. Kami yakinkan dia bahwa dia pun bakal menikmati indahnya tubuh Wati istri Arman.

Pemandangan di CCTV sudah berubah, Arman dan Rina nampak sudah saling bergulingan di kasur depan TV di ruang tengah. Arman tampak tidur terlentang dengan kontol mengacung. Rina pun bersiap menduduki kontol Arman dan...

"Ouughhh...enak banget Rina sayang...ouh..ouhh.." kata Arman menikmati Rina yang bergoyang di atasnya.

"Kontolmu juga enak Mas, ouuhh tembus terasa sampai dalam rahimku."

Kemudian mereka berganti gaya, Rina nungging dan Arman menusuk dari belakang. Gerakannya dari pelan hingga cepat. Rina berteriak-teriak seperti film bokep Jepang. Setelah itu, Arman mencabut kontolnya, dan tanpa rasa jijik mereka berdua saling menjilati kemaluan satu sama lain dengan gaya 69 dengan posisi Rina di atas.

Lalu, Rina memberi kode Arman, bahwa dia ingin gaya konvensional di bawah. Sepertinya Rina sudah orgasme dan ingin mengakhiri pertempuran. Rina pun terlentang dan meminta Arman menusuk memeknya dari atas.
Aku memberi kode ke Agung agar masuk begitu Arman sudah ejakulasi. Agung pun mengangguk tanda mengerti.

"Mas Arman oouuh enak banget Mas, aku pengen gantian di bawah."

"Oke Sayang, aku juga mau keluar ini, cepat aku pengen nusuk dari atas."

Lalu Rina pun terlentang, Arman segera menusukkan kontolnya ke memek merah Rina. Arman pun menggenjot dengan cepat hingga akhirnya mereka berdua berteriak bersama, orgasme bersama.

"Dasar perempuan jalang! Beraninya kamu selingkuh!" kata Agung membuka pintu depan yang langsung melihat dua makhluk telanjang itu di ruang tengah. Agung pura-pura akan menampar Rina.

"Mas Agung maaf Mas," kata Rina menangkis tangan Agung.

"Kalau mau pukul, pukul saya saja Mas, bukan salah dia," kata Arman maju ke hadapan Agung dengan masih telanjang bulat.

Sebelum terjadi perkelahian, kami berdua pun masuk. Kemudian menenangkan mereka. Arman dan Rina kami larang memakai baju. Kami berlima pun berunding yang terbaik.

"Rina bilang dia sudah cerai, tapi ternyata dia bohong, dia punya suami," kata Arman coba membela diri.

"Sudah sekarang bagaimana baiknya, daripada seperti ini, kamu sendiri mengaku duda, aku dengar dari Pak Dirjo kuli panggul, kamu kan punya istri," kataku sambil melotot ke Arman.

"Om Toni kan sudah tahu itu, ya memang, tapi untuk apa melibatkan istri saya dalam masalah ini," kata Arman.

"Loh gimana, kamu meniduri istri keponakanku, ya dia baru puas kalau dia bisa meniduri istrimu," kataku dengan senyum kemenangan. Lalu aku pun segera SMS Wati agar segera meluncur ke rumahku. Aku ingin membuat hal ini seperti kebetulan.

"Saya tidak bisa Om, mendingan saya bayar denda atau duel juga tidak apa-apa," kata Arman.

"Mana bisa begitu, aku menawarkan solusi baik-baik, kamu malah mengajak berkelahi," kata Agung sengit
 
Di tengah perdebatan Arman dan Agung, tiba-tiba gembok pagar dipukulkan ke besi pagar. Rupanya, Wati sudah datang mau mengecek selang kompor. Aku pun meminta mereka semua diam karena aku bilang ada tamu. Arman tampak bingung karena dia melihat dari kejauhan tamu wanita berjilbab itu ternyata istrinya.

"Kami baru saja menangkap laki-laki yang selingkuh dengan istri keponakanku Wati," kataku sambil membukakan pagar untuk Wati.

"Wah selingkuh? Kok tidak dibawa ke Pak RT saja Mas?"

"Sudahlah masuk dulu, ada istriku keponakanku dan mereka berdua yang selingkuh, sepertinya laki-lakinya kenal kamu," kataku sambil tersenyum.

Wati tampak bingung tapi ia menurutiku dan masuk ke rumah. Sampai di ruang tengah dia pun berteriak histeris.

"Mas Armaaaan! Ternyata begini ya kelakuanmu! Sudah aku bilang jangan bekerja di pasar campur orang-orang tidak jelas!" teriak Wati sambil menampar suaminya yang masih telanjang di dekat Rina.

Lalu, Merry dengan sigap menangkap Wati dan menenangkannya. Merry nampaknya akan melancarkan strateginya.

"Mbak sudah kita bicarakan baik-baik ya, ini tadi Agung keponakanku sudah menawarkan solusi tapi suamimu tidak terima, apa mau kami bawa ke ranah hukum?" kata Merry.

"Jangan Mbak, selesaikan baik-baik saja, saya memaafkan saja, kasihan dua anak saya kalau Bapaknya dipenjara," kata Wati sambil menangis.

"Nah, itu kan istrimu saja mau solusi yang baik," kata Agung ketus.

"Iya, tapi kamu belum bilang solusinya, coba kamu tanya dia, apa dia mau?" kata Arman.

Lalu, Agung pun mengutarakan maksudnya untuk saling tukar guling, karena Arman meniduri istrinya, dia inging meniduri Wati. Tak diduga, Wati nampak marah dan tidak menerima solusi itu.

"Aku tidak sudi, memang tidak ada jalan lain! Kita seperti Sapi saja," teriak Wati.

Lalu, aku pun mendekati Wati, lalu kubisikkan soal persetubuhannya denganku. Apa mau aku bongkar semuanya? Toh kamu juga pernah aku tiduri. Aku bisikkan itu ke telinganya. Lalu, Wati pun menangis dan akhirnya...

"Ya sudah, ayo Agung kita ngentot dimana, kawin di sini ayo," kata Wati penuh emosi dan segera membuka jilbab dan semua pakaiannya. Dalam sekejap Wati pun telanjang bulat.

"Ah jangan begitu dong, pelan-pelan saja hehehe," kata Agung sambil membuka seluruh pakaiannya, lalu dia pun memeluk Wati. Meski dengan mata berkaca-kaca, dia melayani ciuman Agung di bibirnya.

Lalu, aku dan Merry pun duduk di sofa menikmati live sex show dari empat manusia telanjang itu.

"Ayo Arman, kelonin lagi Rina tidak apa-apa, toh aku sudah dapat gantinya, kita lomba hehehe," kata Agung.

Arman pun segera menarik tangan Rina, Arman menindih Rina dan langsung berciuman di kasur besar itu. Sementara di sebelahnya Wati ditindih Agung dengan gaya sama ciuman di bibir yang hot. Merry menyarankan mereka menggunakan gaya sama dalam ronde satu ini.

Arman dan Agung turun menetek di susu Rina dan Wati. Nampak susu Wati yang lebih besar dan putih dengan puting berwarna coklat diemut oleh Agung dengan nikmatnya. Sementara itu, Arman juga sangat menikmati susu Rina yang tocil putih dengan puting kemerahan itu tak kalah nikmat.

"Wah enak banget kan, kalau begini kan damai, ayo Mas kita ikut main," kata Merry sambil melepas pakaianku dan aku pun melepas pakaian Merry.

"Kita jadi pelatih saja dulu, biar mereka yang main, tapi kita bugil juga hehehe."

Memek Wati nampak sudah sangat basah. Nafasnya memburu, dia benar-benar sudah sangat bernafsu. Bukan hanya karena Agung, tapi karena melihatku telanjang.

"Ouuuh Mas Agung enak bangettt, boleh aku minta tambahan untuk pembalasan dendamku ke suamiku..."

"Mmmmck...basah enak...apa itu Wati sayang?"

"Aku pengen dikeroyok dua sama Om kamu."

"Ah masak gitu, tapi oke lah. Om sini Om, minta dikeroyok berdua."

Aku pun meminta izin ke Merry. Aku mendekati Agung dan Wati untuk threesome dengan mereka, sementara Merry mendekati Arman dan Rina. Agung masih sibuk menjilati memek Wati, sambil mendesah Wati meraih kontolku dan segera mengulumnya seperti permen lolipop.

Merry memang profesional. Saat Arman duduk di sofa dan dilolipop oleh Rina, dia pun masuk dan bergabung. Jadilah, Arman bak raja dilolipop dua selir.

"Ohhh enak Tante, mantap banget Tante, tahu gini ga usah ribut-ribut tadi hehehe"

"Mmmmuach...ya dong Man, untuk apa kelahi kalau ada solusi nikmat, sekarang kamu tusuk memekku kan tadi Rina sudah."

"Oke Tante, nungging Tante, biar saya tusuk sambil melayani Rina juga."

Merry pun nungging di sofa itu. Arman ambil posisi dan menusukkan kontolnya pelan-pelan. Kontol Arman maju mundur sambil dia berciuman bibir dengan Rina. Tangannya tampak meremas-remas toket kecil Rina. Kedua wanita itu pun merintih-rintih kenikmatan.

"Heh..gimana sih, kok malah pada nonton, aku juga pengen dientot Mas Toni, Agung!" kata Wati membuyarkan keasyikan kami menonton.

"Oke siapa takut, ayo Om, pilih lubang yang mana wkwkwkw..." kata Agung sambil terkekeh.

"Loh lubangku kan cuma satu, lubang yang mana lagi," kata Wati sambil memukul jidat Agung.

"Sudah kamu terlentang Gung, biar Wati dari atas, aku tunjukkan ke dia nanti hehehe."

Agung pun segera terlentang, kontolnya yang mengacung diarahkan ke memek Wati yang datang dari atas dan blesss kontol itu pun masuk terbenam seluruhnya ke memek Wati.

"Ouuh Gung, enak banget kontol kamu, enaknya bisa merasakan kontol berbeda-beda bulan ini oouuhh..."

"Mmmm..sama Wati, memekmu juga enak bisa menggigit-gigit ouuuhh."

Wati pun semakn bersemangat memajumundurkan pantatnya. Di tengah mereka berdua mengayuh kenikmatan, aku sudah melumuri kontolku dengan gel yang biasa aku pakai sebelum operasi sunhole. Saat Wati mulai meningkatkan tempo, rambut panjangnya awut-awutan dan dua toketnya diremas Agung dari bawah.

Aku pun segera dengan secepatnya membuka dua pantat Wati dan menusukkan kontolku ke anusnya dengan cepat. Pmrettt...prttt...

"Ouuhh sakittt Mas Toniiii...apa yang kamu lakuuuuukaaannn..." kata Rina sambil menengok ke belakang.

"Ini yang disebut lubang perawan kamu satunya hehehe, ayo semangat..." kataku sambil memompa pelan-pelan sampai anusnya terbiasa.

"Ouuuh tadi sakit tapi sekarang enaaaak...kontol kalian seperti bertemu di tengah-tengah...ouuuhh..."

Agung dan aku pun menusuknya bergantian. Sehingga Wati keenakan dihunjam dua kontol dari depan (memek) dan belakang (anus) dengan cepat.

"Wah lihat mereka enak sekaliii Mas..." kata Rina sambil menunjuk ke arah kami. Saat itu Rina di bawah sedang ditusuk Arman. Sementara Merry duduk di muka Rina, minta dijilatin memeknya, dan bibirnya sibuk berciuman dengan Arman.

"Wah iya, kok bisa joinan seperti itu, enak banget kayaknya," kata Arman sampai menghentikan entotannya pada dua wanita itu.

"Man, sini aku sudah bukakan lubang belakang istrimu ini hehehe kau perawani yang depan, aku dapat yang belakang hahaha," kataku sambil melambai ke Arman.

Arman minta izin ke Rina dan Merry, mereka berdua sementar berlesbi ria. Arman pun mendekati kami bertiga, lalu nampak bingung apa yang akan dilakukan. Sementara istrinya sedang mereguk kenikmatan, mendesah, meracau, memaki kata-kata kotor.

"Ouuh enak banget dua kontolku ayo terus, kamu kenapa kesini Anjing, suami bajingan!"

"Sudah Man, langsung sumpal mulut binimu pakai kontol biar tidak bisa ngomel lagi hahaha," kata Agung.

Lalu, dengan kasar Arman memegang wajah istrinya dengan dua tangan, lalu menamparnya sekali, anehnya Wati malah tertawa seperti orang gila. Arman pun mencium bibir istrinya itu, lalu menyodorkan kontolnya.

Wati dengan buas mengulum dan menghisap kontol itu dengan sekuat-kuatnya seperti ingin membalas dendam. Arman mengaduh tapi menikmati.

"Ouuuh enak banget, kalau aku anjing suami bajingan, kamu kambing istri lonthe wahahaha..."

Lalu kami bertiga pun mengerjai Wati hingga dia lemas. Setelah puas dengan posisi itu, Arman dudu di sofa, lalu Wati menduduki kontolnya hingga pas di anusnya. Aku menusuk memek Wati dari depan dan Agung berdiri di sofa menyerahkan kontolnya untuk dilolipop Wati. Entah sudah berapa kali Wati orgasme, karena kami keroyok, bergantian, kami pun lama tidak ejakulasi.

"Sudah...sudah...dia sudah lemas itu sudah lebih sepuluh kali orgasme itu," kata Merry mengingatkan.

"Ya Mbak, aku dah lemas, sudah cukup, aku menyerah ouuuh enakkkk semua lubangku ditusuk hari ini," kata Wati selesai bicara dia kembali mengulum kontol Agung.

Kami bertiga pun memompa dengan cepat hingga akhirnya, Agung muncratkan maninya di mulut Wati dan langsung ditelan, Arman memuncratkan maninya untuk pertama kalinya di anus istrinya dan aku menyiram rahim Wati dengan maniku.

Kami berempat pun lemas bergelimpangan di ruang tengah. Sementara Rina dan Merry tampak kecewa karena masing-masing baru dua kali orgasme. Aku pun datang ke mereka dan memeluk Merry dan Rina di kiri dan kanan.

"Jangan kecewa dua memek pemangsaku hehehe, kita istirahat dulu ya, sana bikin makanan yang enak, kita makan setelah itu mandi bersama lalu baru main lagi," kataku.

"Tapi jangan terlalu sore Mas, soalnya kami harus pulang nanti dicari anak-anak dan mertua," kata Arman yang sudah memeluk Wati dengan mesra.

"Ya udah para istri sana, masak sambil berbugil ria, kita tunggu di sini sambil ngopi dan rokokan," kata Agung.

"Oke dech, ayo kita masak," kata Rina mengajak Merry dan Wati ke dapur masih dengan bertelanjang bulat.

Sekejap kemudian, kami pun mendengar tawa riang cekikikan, mereka memasak sambil membahas apa yang baru saja kami lakukan. Tampak sekali, Wati yang mengalami ini untuk pertama kalinya paling bersemangat untuk mengulang pesta sex seperti ini.
 
Terakhir diubah:
"Sudah...sudah...dia sudah lemas
itu sudah lebih sepuluh kali
orgasme itu," kata Merry
mengingatkan.
"Ya Mbak, aku dah lemas, sudah
cukup, aku menyerah ouuuh
enakkkk semua lubangku ditusuk
hari ini," kata Rina, selesai bicara
dia kembali mengulum kontol
Agung.


Maaf suhu kayaknya ada kesalahan dalam penyebutan nama. Jadi bukan rina yang sudah orgasme 10X tapi si wati.
Oke Hu :beer: makasih Hu sdh direvisi Hu
 
ya Hu masuk jerat Hu :beer:

siap Hu kita ga basa basi langsung karena nyadar di sini bukan wh**tp*d jd ngapaian bikin alur mbulet jd langsung
Iya hu. :beer:

Suka banget dengan kata2 Suhu ini ga bass basi.Top deh.:semangat::mantap:


:mantap: Sepertinya wati dan Arman udah binal nih. Ayo hu Lanjutkan kasihan Rina Dan merry yang masih belum puas tuh.. :adek::coli::nenen:
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd