Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA NOKTAH MERAH KELUARGA

Status
Please reply by conversation.
:mantap: ijin pasang tiang pancang hu....
 
Menanti kelanjutannya ...
Sambil terus membeli dan meminum teh kemasan produksi pak gunawan agar tetap jaya

Semoga lancroooooooottttt jayaaaaa
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Hmmm menarik ni kayaknya ijin nangkring di sini
 
Bimabet
EPISODE 2


Tokoh Utama dalam Cerita ini



Gunawan Raharja.
https://1.bp.********.com/-bORnxh9Q8T0/WvPysmUom_I/AAAAAAAAAoA/MGhapNbPeWMfx7Xic_MekeT-cwyQzrrWgCPcBGAYYCw/s320/new.jpg

Billy Raharja
https://1.bp.********.com/-NSzm9298c6I/WvPvU-snxaI/AAAAAAAAAm8/4Lay1zqk_WAnfCK-BxPfQBZR1NnJy-iOgCPcBGAYYCw/s1600/new.jpg


Sundari Wulan Sari.
https://2.bp.********.com/-32Qf9qdzqr0/WsHaacdhrnI/AAAAAAAAAhg/P50_gIaU97I8hXou8I5FzvAAoI1lzitqwCPcBGAYYCw/s320/y.jpg

Eva Fransisca
https://1.bp.********.com/-_pSU16RERrc/WvPwG79HPVI/AAAAAAAAAnE/vcOXuhuFjGYetUYfB4BRAVA8qqlpwlFwACPcBGAYYCw/s320/new.jpg


Lastri
https://4.bp.********.com/-EYbXfKWrD1M/WvZdVPjLMZI/AAAAAAAAAoo/QjwB6G4arTMjaUjxstpcJ_VdCmp38QRswCEwYBhgL/s400/new.jpg

Susan
https://1.bp.********.com/-qDrAK8I7bdc/WsUD1_JnbPI/AAAAAAAAAh4/drUykbp2QAsDqsx5mBVasfs4L_Jb7mBkQCPcBGAYYCw/s320/c.jpg


Mery ocktaviani
[URL='https://3.bp.********.com/-eSKUzZg1ubM/WvPwoihB-iI/AAAAAAAAAnQ/b_1pMJWWb1AfddGvDvheN9ANXzMtMqWeACPcBGAYYCw/s1600/new.jpg']https://3.bp.********.com/-eSKUzZg1ubM/WvPwoihB-iI/AAAAAAAAAnQ/b_1pMJWWb1AfddGvDvheN9ANXzMtMqWeACPcBGAYYCw/s1600/new.jpg[/URL]
*****************************************************
https://2.bp.********.com/-32Qf9qdzqr0/WsHaacdhrnI/AAAAAAAAAhg/P50_gIaU97I8hXou8I5FzvAAoI1lzitqwCPcBGAYYCw/s320/y.jpg
SUNDARI


Di Sebuah Rumah yang cukup megah dengan bangunan gaya modern tepatnya di sebuah kota jakarta, terlihat seorang perempuan sedang murung durjana, dia adalah Sundari istri dari sang pemilik rumah, yaitu istri dari Gunawan Raharja. Rupanya beberapa hari terakhir ini Ada yang mengganggu pikirannya.


Sore mulai beranjak mendekati petang , Pancaran jingga merona di batas cakrawala senja. Remang membayang. Baru saja senja berakhir. Rembulan mulai muncul di bingkai angkasa bertabur bintang. Awal malam yang cerah.


Tapi tak cukup mencerahkan suasana hati Sundari. Sepanjang petang , wajah cantik jelitanya bermuram durjana . Tiada senyum apalagi tawa. yang ada hanya guratan kegelisahan membayangi sorot mata lelah.


Jelas ada masalah meski coba di samarkan. Perlahan dia menutup tirai jendela kamar. Lalu berjalan mondar-mandir sebelum duduk di tepi pembaringan. Kegelisahan hatinya terus meyelimuti. Penyebabnya prihal rencana Suaminya Yang ingin menikah lagi dengan seseorang yang ia kenal sekaligus temannya yaitu Eva.


Sundari pun baru menyandari ternyata Eva temannya itu selama ini ada main dengan Gunawan Suaminya, terbukti Suaminya akan menikahinya, Sundari pun masih tidak habis pikir tega-teganya temannya itu mengkhianatinya.


Setelah cukup lama berfikir dan sampai beberapa hari Sundari memikirkan masalah ini Akhirnya Sundari pun memutuskan jawabannya yang sudah di tunggu-tunggu oleh suaminya beberapa hari belakangan ini.


Semuanya Bagai petir menyambar di siang hari ketika Suaminya mengutarakan kepada Sundari prihal rencana untuk berpoligami dengan temannya yang bernama Eva, Tak percaya tapi ini terjadi, pernikahan yang bahagia seketika hancur lembur seperti tebu yang beterbangan.


Yang bikin Sundari lebih sakit hati lagi kenapa Suaminya akan menikah dengan Eva yang tiada lain adalah temannya, kenapa Suaminya tidak menikah saja dengan Wanita lain yang tidak ia kenal. Dalam kesendiriannya Sundari memikirkan itu.


Dan Sundari juga memikirkan perjalanan rumah tangganya. Selama hampir 20 tahun menjalani mahligai suci bernama perkawinan dengan Gunawan Suaminya. Dan dari hasil perkawinannya itu Sundari tidak membuahkan keturunan.


Dulu Anak kandungnya meninggal dunia ketika di lahirkan, sampai akhirnya saudaranya Si mbok Darmi meberikan putranya yang sekarang bernama Billy, Walau pun Billy bukan anak kandung akan tetapi Sundari sangat menyanyanginya dan sudah di anggap anak kandung sendiri.


Dan sampai sekarang bahwa Billy bukan anak kandung sundari masih terjaga rahasia itu, hanya dirinya dan si Mbok serta ibu kandungnya yang bernama Lastri yang tahu tentang itu.


Sundari kerap bertanya-tanya dalam hati apa gerangan kalau sampai Gunawan Suaminya tahu bahwa Billy itu bukan anak kandungnya, dan anak kandungnya sebenarnya telah meninggal dunia ketika di lahirkan dulu.


Sundari takut kalau Suaminya menikah lagi kalau ia sampai tahu bahwa Billy bukan Anak kandungnya, Tapi kini semua Rahasia yang di jaganya seakan terbuang sia-sia, toh pada akhirnya Suaminya pun ingin menikah lagi.


Lamunan Sundari pun seketika buyar ketika mendengar deru mesin mobil yang memasuki halaman rumahnya, ia pun beranjak dari tepian kasur dan menyambar baju tidur tipis lalu dikenakannya, memang dari tadi semenjak dia melamun terus Sundari hanya memakai Cd dan Bh saja.


Sundari keluar dari kamar dan berjalan ke arah ruang tamu,setelah berada di ruang tamu, Sundari mengintip keluar dari tirai gordengnya, dan benar saja disana terlihat Gunawan turun dari mobilnya***panya Suaminya sudah pulang dari kerjanya.


'' Pap makan malamnya sudah siap di meja makan'' ucap Sundari


'' Iyaa Mam.., Papa mau mandi dulu, badan Papa lengket keringat'' Sahut Suaminya.


Kemudian Gunawan pu mandi, dan beberapa saat kemudian Gunawan selesai mandi , dan kini mereka berdua pun sedang menikmati makan malam sambil berbincang-bincang.


Sesaat kemudian makan malam pun telah selesai, kemudian Sundari memanggil Mbok Darmi Untuk membereskan sisa makan malam, sedangkan Suaminya Langsung menuju ruang tengah Rumah di ikuti oleh istrinya dari belakang. kemudian mereka berdua duduk di sofa depan Tv.


'' Pap..Mama ingin memberikan Jawaban tentang masalah kemarin.'' Ucap istrinya.


'' Oh yaa Mama gimana jawaban Mama.'' Sahut Suaminya dengan antusias.


'' Mama tidak mengijinkan Papa menikah lagi dan Mama pun sudah siap menanggung resiko di cerai oleh Papa.'' ucap Sundari.


'' Kalau itu keputusan Mama dengan berat Hati Papa harus menceraikan Mama, sebenarnya Papa berharap Mama mau di poligami, tapi kalau sudah itu keputusan Mama apa boleh buat, Papa juga harus menghargainya.'' Jelas Suaminya.


'' Iyaa Pap itu sudah keputusan final Mama, terus gimana dengan Billy Pap.''?


'' Kalau hak asuh Billy Papa serahkan saja kepada Mama gimana Baiknya.''


'' Gimana Pap kalau masalah itu kita serahkan saja kepada Billy sendiri toh dia sudah besar juga biar Billy sendiri yang menentukan pilihan.''


'' Baik Mam ...Papa setuju, terus mengenai perceraian kita gimana kalau Mama saja yang bicara sama Billy.''


'' Baik Pap nanti Mama bicara sama Billy.''


'' Yaa Sudah Mam ini sudah malam Kita tidur Yuk. Besok Papa harus bangun pagi ada seminar di Bandung.''


'' Papa duluan aja Mama belum ngantuk.''


Gunawan Lalu beranjak dari sofa tempat duduknya, Lantas ia melangkah masuk kedalam kamarnya, Sedangkan Sundari Masih Dududuk di sofa Ruangan tengah rumahnya. Sampai akhirnya Sundari tertidur di sofa.Menjelang Subuh Sundari terbangun kerena ada yang membangunkannya dari tidurnya, Rupanya Si Mbok Darmi pembantunya.


'' Nyonya Tidur Di sofa''? Tanya Mbok Darmi.


'' Aku ketiduran Mbok, Oh Yaa Mbok Suamiku udah bangun belum.?''


'' Tuan Belum terlihat keluar dari kamarnya.''


''Ya udah..., Mbok siapkan saja sarapan pagi, karena Suamiku akan berangkat ke Bandung pagi ini.''


Lalu Sundari beranjak menuju kamar tidurnya, setelah membuka pintu kamarnya di dapatinya Suaminya tengah berdandan rapih di depan cermin.


'' Oh...Mama Sudah bangun.'' sapa Suaminya.


'' Iyaa Pap..Tadi Mama di bangunkan oleh Mbok Darmi, Terus Mama Suruh Si Mbok Untuk menyiapkan sarapan Untuk Papa.''


'' Mam ...Papa sarapan nanti aja soalnya takut terlambat.''


Lalu Suaminya pun pamit kepada istrinya untuk pergi ke Bandung, seperti biasa sang istri mengantar ke pergian Suaminya di depan Rumahnya, Sundari melambaikan tangannya ketika Suaminya meninggalkan Rumahnya dengan Kendaraannya.
https://2.bp.********.com/-32Qf9qdzqr0/WsHaacdhrnI/AAAAAAAAAhg/P50_gIaU97I8hXou8I5FzvAAoI1lzitqwCPcBGAYYCw/s320/y.jpg[URL='https://1.bp.********.com/-NSzm9298c6I/WvPvU-snxaI/AAAAAAAAAm8/4Lay1zqk_WAnfCK-BxPfQBZR1NnJy-iOgCPcBGAYYCw/s1600/new.jpg']https://1.bp.********.com/-NSzm9298c6I/WvPvU-snxaI/AAAAAAAAAm8/4Lay1zqk_WAnfCK-BxPfQBZR1NnJy-iOgCPcBGAYYCw/s1600/new.jpg[/URL]
SUNDARI ------------BILLY

******* Pukul 07 pagi.

Pagi itu di meja Makan terlihat perbincangan serius antara Sundari dengan Anaknya Billy, tentu saja perbicangan ini mengenai prihal Papanya yang akan menikah lagi, Sundari pun memberitahukan tentang pernikahan Papanya dan juga tentang perceraiannya dirinya.


'' Itulah Sayang yang sedang Mama hadapi.'' Ucap Mamanya sambil berkaca-kaca menahan air mata.


'' Kalau sudah kejadiannya seperti itu Billy juga tidak bisa apa-apa, hanya bisa menerima keputusan Mama dan Papa.'' Jawab Billy.


'' Iyaa Bill..Mama juga sudah tahu kamu sudah dewasa dan sudah paham dengan semuanya itu.''


'' Kalau boleh tahu Mam, dengan siapa Papa akan menikah.''? Tanya Billy.


'' Dengan Eva Fransisca, teman Mama.'' Jawab Mamanya.


'' Apa??? dengan Tante Eva.''? Tanya Billy Kaget. Karena Billy juga kenal dengan Tante Eva.


'' Iya Bill...., Hiksss....Hiks....Hiks.....'' Jawab Mamanya sambil menangis.


Sundari sudah tidak bisa menahannya lagi akhirnya tangis pun pecah, Sundari menangis sambil bersandar di bahu Anaknya yang pada waktu itu duduk di sampingnya, Billy lalu memeluk tubuh Mamanya dengan melingkarkan tanganya di pinggang Mamanya.


'' Sudah Mam...Sudah Mam jangan menangis.'' Billy menenangkan Mamanya.


Dan sebentar kemudian tangis Mamanya mulai mereda, Billy nelepaskan pelukan Mamanya. kemudian Mamanya menghapus air matanya dengan tisu sambil membetulkan baju kerjanya yang sedikit acak-acakan.


'' Sudah siang sayang...Mama harus segera berangkat kerja.''


'' Gimana kalau Billy anter Mama kerja.''?


'' Engak usah sayang...Mama bawa mobil sendiri aja.''


'' Yakin Mama engak Billy anter. Mama baik-baik sajakan.'' tanya Billy Khawatir.


'' Iyaa Sayang Mama baik-baik saja.'' Ucap Mamanya sambil beranjak dari meja makan.


Kemudian Sundari menuju garasi dimana Mobil terparkir, Setelah berada didalam mobilnya Sundari tidak lantas menstater Mobilnya. Sundari terdiam sejenak, Lalu menarik nafas panjang dan membuangnya secara perlahan-lahan.


Tangan Sundari mengambil Tas yang ada disebelah Jok Mobilnya, kemudian Ia pun mengambil Hp dari dalam Tasnya, Lantas ia menelpon seseorang. Beberapa saat kemudian dari seberang sana Seseorang pun menjawab telpon Sundari.
https://2.bp.********.com/-32Qf9qdzqr0/WsHaacdhrnI/AAAAAAAAAhg/P50_gIaU97I8hXou8I5FzvAAoI1lzitqwCPcBGAYYCw/s320/y.jpg[URL='https://1.bp.********.com/-_pSU16RERrc/WvPwG79HPVI/AAAAAAAAAnE/vcOXuhuFjGYetUYfB4BRAVA8qqlpwlFwACPcBGAYYCw/s1600/new.jpg']https://1.bp.********.com/-_pSU16RERrc/WvPwG79HPVI/AAAAAAAAAnE/vcOXuhuFjGYetUYfB4BRAVA8qqlpwlFwACPcBGAYYCw/s320/new.jpg[/URL]
SUNDARI --------- EVA

'' Hallo...'' jawab orang dari seberang.


'' Iyaa Hallo Eva, Aku mau ada yang di bicarakan denganmu. Bisa kita ketemu.'' Kata Sundari.


Rupanya Sundari menelpon Eva, ia mengajak Eva untuk bertemu, dan Eva pun sepakat untuk bertemu dengan Sundari, Akhirnya mereka berdua akan bertemu di suatu tempat yang telah mereka sepakati.


Setelah menutup telponnya kemudian Sundari menstater kendaraannya, dan Mobil yang di kendarai Sundari keluar dari garasi dan perlahan mulai meninggalkan rumah. tidak sampai dari satu jam Sundari telah sampai di suatu tempat di mana ia akan bertemu dengan Eva.


Ternyata tempat itu adalah sebuah taman, dan pagi itu taman terlihat sepi hanya beberapa orang saja yang terlihat di taman itu, setelah memarkirkan kendaraannya Sundari turun dari kendaraannya lalu ia duduk di gazebo taman tersebut.


Selang beberapa saat kemudian terlihat Eva pun datang, Lalu Eva menghampiri Sundari lantas ia pun duduk di Gazebo dimana Sundari sedang duduk menunggunya.


'' Ternyata kamu masih punya muka untuk menemuiku Eva.'' Sahut Sundari dengan ketus.Kedatangan Eva langsung di sambut dengan ketus oleh sundari.


'' Kenapa engak...Kamu sendiri yang ingin bertemu denganku.'' Jawab Eva.


PLAAK.....Dengan cepat tangan Sundari menampar Eva, dan tamparan itu mendarat di pipi kanannya, dengan spontan Eva langsung memegang pipinya, Rasa sakit dan perih di rasakan oleh Eva saat itu. Goresan luka merah tertinggal akibat bekas kuku panjang milik sundari.


'' Awww.....'' teriak Eva.


'' Kamu keterlaluan Eva...Pengkhianat, dasar perempuan suka merusak rumah tangga orang.'' Maki Sundari.


'' Sundari kamu seharusnya memikirkan apa yang kamu bicarakan itu.'' sahut Eva.


'' Lho memang kenyataanya seperti itu.'' Ucap Sundari.


'' Sundari sedikit pun Aku tidak pernah berniat merusak rumah tanggamu, Suamimulah selama ini yang mengejar-ngejarku, kalau tidak percaya tanyakan semuanya sama Suamimu'' Sahut Eva dengan Nada tinggi.


Mendengar jawaban Eva, Sundari diam sejenak, Sundari berfikir benar juga apa yang dikatakan oleh Eva temannya Itu, semua itu bukan salahnya Eva, Akan tetapi Suaminya juga ikut bersalah, dan tidak adil kalau dirinya menyalahkan temannya itu saja.


'' Eva hatiku sakit Va..***mah tanggaku hancur, dan Aku akan bercerai dengan Suamiku.''


'' Sundari Aku sudah bicara beberapa kali sama Suamimu untuk kembali sama kamu, tapi suamimu kekeuh ingin menikahiku, karena selama ini kamu asik dan sangat sibuk dengan pekerjaanmu sampai kamu tidak pernah memperhatikannya, itu kata Suamimu.'' Jelas Eva. masih sambil memegang pipinya.


Mendengar penjelasan Eva , Amarah Sundari mulai surut dan mereda, yang tadinya marah sekarang mulai melunak, Sundari melihat ke arah Eva yang dari tadi memegangi pipinya terus.


'' Astaga Eva...Maafkan A...Aku Eva, Aku tidak berniat melukai pipimu.'' Ucap Sundari ketika menyadari pipi Eva terluka oleh cakaran kukunya.


'' Sudahlah Sundari .'' Sahut Eva menepis tangannya Sundari yang akan menggapai Pipinya.


'' Yaa..Tapi Eva ...itu pipimu sampai terluka.''


'' Yaa Coba kamu tadi bicara baik-baik engah usah emosi seperti tadi.''


'' Yaa Eva maaf karena tadi Aku sangat Emosi jadi reflek.''


'' Oke Sundari..Kita kembali ke pembicaraan awal kita.''


'' Semuanya Sudah terjadi..Dan Aku juga sudah menerimanya akan di ceraikan oleh Suamiku.''


'' Sundari Aku turut prihatin, Sungguh Aku juga tidak Mau kalau sampai Rumah tanggamu hancur.''


'' Yaa tapi kenyataan sekarang udah seperti itu.''


'' Sundari Maafkan Aku.'' kemudian mereka saling berpelukan.


'' Mungkin semua ini sudah jalan hidupku seperti ini.'' Kata Sundari.


Mereka berdua masih saling berpelukan, dan satu sama lainnya saling minta maaf, akan tetapi justru hatinya Eva masih dongkol atas perbuatannya Sundari main kasar terhadapnya dengan menampar pipinya.


******************** Dua Bulan Kemudian


Palu hakim pun di ketuk, Akhirnya Gunawan dan Sundari resmi bercerai , setelah beberapa kali mediasi gagal untuk memepersatukan mereka berdua kembali, Kini Sundari mendapat gelar janda, begitu juga Gunawan mendapat gelar Duda.


Sundari masih terdiam dan termenung di ruang tengah rumahnya. Ini adalah pengalaman pertama bagi kehidupannya setelah baru bercerai dengan Suaminya, malam ini Sundari merasakan kesedihan yang belum pernah dirasakan sebelumnya.


Malam itu angin bertiup begitu dingin sehingga sampai dirasakan oleh Sundari yang berada didalam rumah, Sundari terduduk dalam kegelapan malam di dalam rumahnya, hanya hembusan nafas yang terdengar di malam dingin itu, itulah yang di rasakannya diam seribu bahasa diam tak berkutik. sampai akhirnya bunyi suara bell rumah membuyarkan keheningannya.


Dalam keadaan malas Sundari beranjak dari sofa tempat duduknya menuju pintu depan rumah, setelah berada pintu depan rumah Sundari segera membukakan pintu, ternyata malam itu yang datang adalah Susan Adik dari Gunawan Raharja yang sekarang sudah menjadi Mantan Suami Sundari, Susan pun langsung memeluk tubuh Sundari, kemudian Sundari mempersilahkan Susan Masuk.
https://2.bp.********.com/-32Qf9qdzqr0/WsHaacdhrnI/AAAAAAAAAhg/P50_gIaU97I8hXou8I5FzvAAoI1lzitqwCPcBGAYYCw/s320/y.jpg[URL='https://1.bp.********.com/-qDrAK8I7bdc/WsUD1_JnbPI/AAAAAAAAAh4/drUykbp2QAsDqsx5mBVasfs4L_Jb7mBkQCPcBGAYYCw/s1600/c.jpg']https://1.bp.********.com/-qDrAK8I7bdc/WsUD1_JnbPI/AAAAAAAAAh4/drUykbp2QAsDqsx5mBVasfs4L_Jb7mBkQCPcBGAYYCw/s320/c.jpg[/URL]
SUNDARI --------SUSAN

'' Sundari Aku turut prihatin atas perceraianmu dengan Mas Gunwan.'' Kata Susan.


Walau pun terbilang Sundari adalah kakak iparnya Susan, akan tetapi Susan selalu memanggil nama, terhadap Sundari ,karena umur Susan dan Sundari pun sama mereka berusia 40 tahun, dan Mereka berdua pun bisa di bilang sangat dekat sekali. Ketika Sundari bercerai dengan Suaminya bukan hanya Sundari saja yang merasa terpukul, Susan pun sangat terpukul sekali dengan perceraian mereka.


'' Sudahlah Susan mungkin ini jalan hidupku yang harus Aku terima.'' jawab Sundari.


'' Syukurlah kalau kamu kuat dalam menghadapi ujian ini.'' kata Sundari.


'' Yaa Makasih kamu telah mensuportku selama ini dalam menghapi masalah keluargaku.'' balas Sundari.


'' Yaa Aku juga berharap walau pun Kamu sudah bercerai dengan kakakku, Aku ingin hubungan kita Masih tetap sama seperti dulu.'' Jelas Susan.


'' Jangan Khawatir dengan itu, Aku masih tetap menganggapmu seperti Saudaraku sendiri San.'' Ucap Sundari, sambil mereka berpelukan kembali.


'' Oh yaa Mana Billy?''


'' Billy belum pulang San.''


'' Terus gimana dengan Billy setelah perceraianmu dengan Suamimu.''?


'' Karena Billy juga Sudah dewasa, jadi dia pun bail-baik saja.''


'' Syukurlah kalau begitu.''


Setelah cukup lama berbincang tak terasa hari pun semakin larut malam, dan akhirnya Susan pun menginap di rumah Sundari, Karena toh Susan Sendiri sering juga menginap di Rumah Kakak iparnya itu.


*******************



Sementara itu beberapa bulan kemudian Gunawan melepaskan gelar Dudanya , dengan menikahi Eva fransisca, dan kini mereka berdua pun sudah resmi jadi Suami istri. Kini Eva Fransisca jadi istri dari Gunawan Raharja. Sedangkan Sundari masih tetap menjanda.



Pagi itu di sebuah Apartement di kawasan tengah kota Jakarta, Eva membantu Suaminya memasang Dasi di baju kebesaran Suaminya. Pada Saat memasang dasi di bajunya, Gunawan pun iseng mencolek-colek Vagina Eva istrinya. Mereka sempat saling mencolek kemaluan sebentar, tapi tidak diteruskan ke tahap yang lebih jauh lagi. Karena Suaminya harus kerja.



Setelah melepas kepergian Suaminya untuk kerja, Eva lantas kembali kedalam Apartementnya , di karenakan Eva belum mempunyai Pembantu jadi bersih-bersih Apartementnya ia kerjakan sendiri.



Pembersihan dimulai ruang tengah, beberapa bungkus makanan yang dibuka kemarin malam yang belum sempat di bereskan kini Eva mulai membereskannya. Tak terasa cukup lama Eva beres-beres Hawa yang panas kini sedang melanda Jakarta jelas keringat membasahi tubuh Eva. Membuat alur tubuhnya tercetak dibalik daster bermotif bunga-bunga. Apalagi buah dadanya yang padat berisi. Wajah cantiknya dipenuh peluh, membuatnya semakin seksi.



Setelah selesai Beres-beres kemudian Eva beristirahat sambil menonton televisi, Eva merasa kelelahan setelah membereskan Apartementnya. Tiba-tiba Eva mendengar Sebuah handphone berdering memebuatnya langsung mencari sumber nada itu. Dan ternyata Hpnya berada di kamarnya.
https://1.bp.********.com/-_pSU16RERrc/WvPwG79HPVI/AAAAAAAAAnE/vcOXuhuFjGYetUYfB4BRAVA8qqlpwlFwACPcBGAYYCw/s320/new.jpg[URL='https://3.bp.********.com/-eSKUzZg1ubM/WvPwoihB-iI/AAAAAAAAAnQ/b_1pMJWWb1AfddGvDvheN9ANXzMtMqWeACPcBGAYYCw/s1600/new.jpg']https://3.bp.********.com/-eSKUzZg1ubM/WvPwoihB-iI/AAAAAAAAAnQ/b_1pMJWWb1AfddGvDvheN9ANXzMtMqWeACPcBGAYYCw/s1600/new.jpg[/URL]
EVA-------------------------- MERY

'' Hallo Mer...'' Sapa Eva, Ternyata yang menelpon adalah sahabatnya yang bernama Mery.


'' Aduh...Pengaten baru lagi di pingit nih...'' Ledek Mery.


'' Apa sih kamu Mer.''


'' Yaa habis kamu udah beberapa bulan ini jarang keluar.''


'' Aduh...Maaf Mer bukannya Aku engak mau keluar beberapa bulan belakangan ini Aku sibuk.''


'' Ohh...Sekarang kamu lagi sibuk engak?''


'' Engak sekarang Aku lagi nyantai Mer.''


'' Kita jalan Yuk Eva.''


'' Hmmm...Oke deh kalau gitu.''


'' Ya udah Aku tunggu di cafe langganan kita yaa Eva.''


'' Ok Mer..''


Beberapa Jam kemudian mereka sudah ketemu dan mereka berdua sedang asik mengobrol di cafe langganannya yang terletak di sebuah mall terkenal di Jakarta.


'' Gimana kabarnya Si Erwin kekasih gelapmu itu Mer.?'' Tanya Eva sambil menikmati Just jeruk.


'' Aku udah engak jalan sama dia Eva.'' Jawab Merry.


'' Oww...Jadi kamu udah kembali sama keluargamu Mer.''


'' Engak tapi Aku udah punya yang baru, Hehe..hehe...''


'' Jadi kamu punya Brondong baru lagi gitu Mer''


'' Iyaa Eva.., Brondong yang ini lebih ganteng...Lebih segalanya pokoknya.''


'' Ah..Kamu ini memang tidak betah dengan satu pasangan, Ntar juga yang ini dibuang dan ganti baru.''


'' Engaklah karena yang ini beda dengan yang lainnya, nanti Aku kenalin sama dia Eva. Kamu bisa nilai dan lihat aja, tapi awas jangan di ambil yaa.''


'' Yaa engaklah...''


Setelah cukup lama berbincang-bincang sambil menikmati minuman dingin, akhirnya Eva dan Mery pun berbelanja pakaian , ketika mereka berdua berjalan di Mall sesekali pandangan lelaki melihat kearah Eva dan Mery. Dikarenakan Pakaian mereka berdua yang super ketat sehingga lekukan tubuh mereka tampak terlihat dengan jelas.


Setelah cukup puas menghambur-hamburkan uang untuk berbelanjan, Eva dan Mery pulang ke rumah masing-masing, dan pada saat menjelang Sore Eva pun tiba di Apartementnya.



********* Di Rumah Sundari.
https://2.bp.********.com/-32Qf9qdzqr0/WsHaacdhrnI/AAAAAAAAAhg/P50_gIaU97I8hXou8I5FzvAAoI1lzitqwCPcBGAYYCw/s320/y.jpg
SUNDARI

Malam itu Sundari sedang mengobrol cukup serius dengan Mbok Darmi pembantunya. ternyata Malam itu Mbok Darmi menyampaikan tentang keinginannya untuk berhenti bekerja di Rumah Sundari.


'' Nyonyan Mbok udah tua.., udah saatnya Mbok istrirahat dan pulang ke kampung.'' jelas Si Mbok.


'' Kalau itu alasanya Aku juga engak bisa menahan Mbok, kapan Mbok mau pulang?''


'' Mungkin lusa hari minggu Nyonya.''


'' Baik kalau begitu nanti Aku cariin sopir untuk mengantar Mbok ke kampung.''


'' Engak Usah Nyonya...Mbok pakai kereta saja, nanti juga setelah tiba di jawa Mbok minta di jemput sama Saudara Mbok.''


'' Baik Mbok ...kalau begitu nanti Aku yang mengantar Mbok ke Gambir station kereta.''


'' Kalau begitu Mbok tinggal ke belakang dulu yaa Nyonya.''


'' Baik Mbok.''


Dan Akhirnya hari Minggu tiba juga, Si Mbok pun akan pulang ke kampung di jawa, Setelah pamit sama Billy kemudian Si Mbok dianter oleh Sundari menuju Station. Dan Akhirnya Sundari melepas kepergian Pembantunya itu setelah sekian lama mengabdi terhadapnya dan keluarganya.


Setelah Mengantar si Mbok. Lantas Sundari tidak langsung pulang kerumahnya, berhubung hari ini hari Minggu jadi Sundari memutuskan untuk jalan-jalan dulu ke Mall, dan kebetulan juga Sundari Akan membeli sesuatu di sana.


Setelah sampai di Mall Sundari lalu mencari sesuatu yang akan di belinya, setelah mendapatkan Sesuatu yang di belinya , Lantas Sundari mencari cafe untuk sekedar nongrong sambil menikmati minum.


Dan Ketika Sundari sampai di sebuah Cafe, alangkah terkejutnya Sundari ketika melihat Anaknya Billy ada di dalam Cafe sedang duduk menikmati minuman bersama seorang perempuan. Dan perempuan itu umurnya hampir sama dengan dirinya.


Sundari diam sesaat melihat kearah Anaknya yang berada didalam cafe, Anaknya tampak akrab sekali dengan perempuan yang ada di depannya. Dan saat itu juga entah kenapa pikiran Sundari menjadi kalut. Ia sempat berpikir jangan-jangan perempuan itu Tante-Tante kesepian, Billy Brondongnya. Tapi pikiran itu pun di tepiskanya oleh Sundari.


'' Tidak....Tidak Mungkin.'' Pikir Sundari.


Tapi entah kenapa Sundari tidak mempunyai kekuatan untuk menghampiri mereka berdua menanyakan langsung, malah ia memilih untuk pergi meninggalkan cafe tersebut. Dan akhirnya Sundari memutuskan langsung pulang kerumah.


Setelah sampai di rumah bukannya hilang prasangka-prasangka buruk tentang Billy dengan perempuan yang di lihatnya tadi. malahan pikiran itu semakin kuat saja di dalam benaknya. Hari sudah mulai sore tapi Billy belum juga pulang.


Sundari semakin khawatir tentang Anaknya itu , di tambah lagi telpon ke Hp Billy tidak di jawabnya jua. Dan hari pun sudah malam, dan menjelang pukul 9 malam Akhirnya Billy pun tiba di rumah. Dan ketika itu juga Mamanya sudah ada di ruang tengah menunggunya.


'' Sayang dari mana kamu jam segini baru datang.''? tanya Mamanya.


'' Main Mam sama teman.'' jawab Billy dengan enteng.


'' Dengan Teman Siapa Sayang.?'' Tanya Mamanya dengan Nada yang agak tinggi.


Mendengar pertanyaan dari Mamanya Billy agak heran, tidak seperti biasanya Mamanya bertanya seperti ini dengan Detail sekali, jangan-jangan Mama melihatku jalan hari ini dengan Tante Mery pikirnya. Dan Billy pun langsung menyadari akan hal itu, dengan cepat Billy menyiapkan alasan supaya Mamanya tidak curiga yang engak-engak.


'' Mam..Kalau pun Billy sebutkan Nama teman Billy memang Mama tahu.'' Sahut Billy.


'' Tadi kamu makan di cafe sama siapa Bill?''


'' Oh....Itu Mamanya David .., Tadi Billy ketemu di cafe itu ketika Billy lagi nunggu teman Billy.''


'' Jadi itu Mama temanmu Sayang.''


'' Iya Mam...Kenapa Mama engak nyamperin Billy ketika lihat di cafe bersama Mama David, Kan Billy bisa kenalin ke Mama.'' Jelas Billy.


'' Mama tadi lagi buru-buru Sayang.''


Sundari pun jadi lega setelah mengetahuinya bahwa yang tadi di cafe itu adalah Mama temannya Billy, bukan Tante-Tante kesepian.


'' Yaa Sudah sayang sana mandi dulu.'' Ucap Mamanya.


Didalam kamar Billy pun tersenyum geli, Karena Billy berhasil membohongi Mamanya, Entah kenapa Billy merasa ada yang lain dengan Mamanya Hari ini, ada sesuatu yang Billy sendiri tidak tahu. Dan akhirnya Billy pun memikirkan Mamanya.


Mama sudah hampir 7 Bulan menjanda, yang berarti sudah tujuh bulan ini Mama tidak pernah berhubungan sex, jadi kebutuhan biologis Mama selama tujuh bulan ini tidak tersalurkan.Billy pun tersenyum sendiri.


Dalam benaknya Billy pun bicara lagi, Tante Mery saja ketika berhubungan Sex denganku sangat puas sekali, tak jarang Tante Mery sangat memuji stamina sexku yang kuat dan Penisku yang besar dan panjang.


'' Ah...Aku coba untuk menggoda Mamaku dengan memamerkan bentuk tubuhku yang sporty.'' Pikir Billy.


Waktu pun berjalan begitu cepat, hari pun telah pagi kembali, di hari senin pagi ini Sundari bangun lebih awal untuk menyiapkan kebutuhannya serta kebutuhan Anaknya. Billy juga sudah bangun tapi ia masih bermalas-malasan di kamarnya.


Sundari masih repot di dapur guna memasak sarapan pagi. Karena mulai pagi ini Sundari meyiapkan sarapan pagi sendiri, tanpa di bantu lagi oleh Mbok Darmi yang berhenti bekerja. Setelah selesai memasak Sundari menata makanan di atas meja makan.


Dan di saat itu pula Billy Anaknya keluar dari kamarnya dengan hanya memakai celana Boxer pendek saja yang berwarna Abu-Abu sehingga memperlihatkan otot-otot perutnya yang sisfeck dan di tambah lagi otot-otot lengannya , sehingga terlihat sekali tubuh Billy yang atletis. Sundari memandangi Anaknya yang semakin hari semakin menawan saja.


Dan Pandangan Mata Sundari pun berhenti di sebuah gundukan kedua belah paha anaknya, Mata Sundari terus memandang tonjolan dari balik celana Boxer yang di pakai Anaknya itu, dan seketika juga dadanya langsung berdebar, nafasnya terasa berat. Dan hal ini di sadari oleh Billy.

https://2.bp.********.com/-32Qf9qdzqr0/WsHaacdhrnI/AAAAAAAAAhg/P50_gIaU97I8hXou8I5FzvAAoI1lzitqwCPcBGAYYCw/s320/y.jpg[URL='https://1.bp.********.com/-NSzm9298c6I/WvPvU-snxaI/AAAAAAAAAm8/4Lay1zqk_WAnfCK-BxPfQBZR1NnJy-iOgCPcBGAYYCw/s1600/new.jpg']https://1.bp.********.com/-NSzm9298c6I/WvPvU-snxaI/AAAAAAAAAm8/4Lay1zqk_WAnfCK-BxPfQBZR1NnJy-iOgCPcBGAYYCw/s1600/new.jpg[/URL]
SUNDARI -----------BILLY

'' Mam....Mam....Mam...'' tegur Billy.


'' Oh..I...iiiiya Sayang.'' Jawab Sundari terbata-bata.


'' Mama Kok melamun.''? tanya Billy.


'' Eng...Engak Sa...Sayang...Ya udah Mama pergi ke kamar Dulu.'' ucap Sundari sambil beranjak menuju kamarnya.


Melihat Mamanya yang salah tinggah Billy tersenyum geli, sementara Sundari langsung menutup pintu kamar dan ia pun langsung bersandar di pintu kamarnya, Detak jantungnya di rasakan masih sangat kencang, Sundari lalu menarik nafas panjang untuk mengontrol keadaan.


Setelah keadaan Tenang kemudian Sundari pergi ke kamar mandi, kemudian Sundari memakai baju kerja kebesarannya, dan Sundari mempercepat riasan wajahnya karena sudah hampir jam tujuh, ini adalah hari senin, hari pertama yang biasanya banyak kegiatan menumpuk.


Seperti Biasa setiap pagi Sundari selalu sarapan bareng bersama putranya Billy sambil berbincang-bincang ringan, Jam pun sudah menunjukan pukul tujuh pagi.


'' Mam ada yang ingin Billy bicarakan.'' Ucap Billy.


'' Bicara apa sayang.''? tanya Mamanya.


'' Minggu depan Billy ujian, Boleh engak Mam.., selama Billy Ujian Billy tinggal bersama Papa, karena tempat tinggal Papa sama kampus Billykan dekat.'' Jelas Billy


'' Boleh Sayang....Kapan pun kamu boleh tinggal bersama Papamu, bukan hanya lagi ujian saja Mama tidak pernah melarangmu untuk tinggal bersama Papa.'' Kata Sundari.


'' Ok Mam...Makasih.''


'' Ya udah nanti Mama telpon Papamu, kapan kamu mau ke tempat Papa?''


'' Minggu depan Mam.''


Setelah sarapan pagi sambil berbincang Akhirnya Sundari pun berangkat kerja, begitu juga dengan Billy berangkat ke kampusnya dengan mengendarai kendaraan masing-masing.


********************************
https://1.bp.********.com/-_pSU16RERrc/WvPwG79HPVI/AAAAAAAAAnE/vcOXuhuFjGYetUYfB4BRAVA8qqlpwlFwACPcBGAYYCw/s320/new.jpg[URL='https://1.bp.********.com/-bORnxh9Q8T0/WvPysmUom_I/AAAAAAAAAoA/MGhapNbPeWMfx7Xic_MekeT-cwyQzrrWgCPcBGAYYCw/s1600/new.jpg']https://1.bp.********.com/-bORnxh9Q8T0/WvPysmUom_I/AAAAAAAAAoA/MGhapNbPeWMfx7Xic_MekeT-cwyQzrrWgCPcBGAYYCw/s320/new.jpg[/URL]
EVA ----------------- GUNAWAN

Malam itu Eva terlihat sedang menonton TV di ruangan keluarga dengan hanya mengenakan daster warna putih berbahan satin, Eva terlihat sexy sekali dengan mengenakan daster itu, belahan payudaranya yang putih dan mulus terlihat jelas sekali karena daster satu talinya itu berbentuk V. Sementara di balik dasternya Eva tidak mengenakan BH dan CD, kedua putingnya yang berwarna kecoklatan pun terlihat menonjol di dasternya itu, sementara bayangan hitam yang tipis di selangkangannya terbayang dengan jelas.


Setalah pulang dari kerjanya, Eva menunggu kedatangangan Suaminya dengan bersantai diapartementnya. Eva sendiri berkerja dia sebuah perusahaan properti sebagai Manager marketing. Eva selalu di tuntut perfeksionis karena ia selalu menghadapi klien-kliennya dalam menawarkan unit-unit room atau apartementnya, makanya dari itu ia selalu menjaga dirinya agar terlihat cantik dan menarik.


Eva kini berumur 39 tahun, walau pun di umur yang tidak muda lagi akan tetapi ia masih tetap cantik dan menarik, karena ia pandai sekali merawat wajah dan tubuhnya, yang hampir tiap hari melakukan perawatan kesalon.


Seperti hari-hari yang lainnya Suaminya selalu pulang malam, Eva pun dengan setianya menunggu kedatangan Suaminya itu, di tengah-tengah kesetia Eva terhadap Suaminya, Akhir-akhir ini kesetianya Eva pun mulai di uji. Beberapa minggu belakangan ini hatinya Eva mulai membathin dengan ketidak puasan bermain sex dengan Suaminya, Gunawan Suaminya kerap sekali keteteran dalam urasan ranjang melayaninya.


Di tambah lagi Mery sahabatnya itu sering curhat kepada Eva tentang Brondong mudanya itu , yang hebat dan perkasa dalam urasan ranjang dalam memuaskan hasrat birahi , sehingga berbanding terbalik dengan yang Eva rasakan selama ini dengan Suaminya. Semua itu menjadi godaan yang sangat besar yang di rasakan oleh Eva.


Eva berharap malam ini Suaminya bisa menuntaskan hasrat sexnya yang selama ini di rasakannya belum tuntas, Bell Apartement berbunyi , dengan segera Eva membukankan pintu, dan ternyata Suaminya telah pulang, dan Eva pun dengan antusias menyambutnya.


Setalah melayani Suaminya dari mulai menyiapkan keperluan Mandi sampai makan malam, setelah semuanya itu selesai kini giliran Eva mengajak Suaminya Untuk berkencang di atas ranjang. Tapi lagi-lagi Eva pun harus kecewa lagi malam ini, Suami menolaknya dengan alasan capek.


Tapi apa boleh buat sebagai istri yang baik ia tidak bisa memaksa Suaminya itu, walau pun rasa sesak oleh birahi yang ia rasakan saat ini tidak bisa di tahan lagi, Untuk menghilangkan semuanya itu, Eva mencoba membuka laptopnya untuk memerikasa pekerjaannya agar semua birahinya bisa terlupakan sejenak. BERSAMBUNG.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd