Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Noura Holeyday

Bimabet
Nina kereennnn....lonte berjilbab emang mangstaff
 
gasabar nunggu paket Sasa - Laili
 
update:

:ampun::ampun:maaf suhu-suhu, karena beberapa urusan RL mendadak ts sibuk ga sempet banyak nulis cerita NH, ditambah ilang moof gara-gara beberapa akun maksa-maksa bikin cerita laen. btw ini update kali ini, maaf masih bingung naro gambar, barang kali kalo ada suhu yang mau nyumbang gambar yang bisa muasin pembaca boleh di sumbang dimari. salam semprot:beer:
 
Laili syok melihat hape yang menampakkan tubuh telanjang Sasa apalagi ketika mengetahui bahwa Sasa sekarang sedang dijadikan bahan oleh cowok-cowok bertampang pas-pas’an yang tanpa malu-malu mengeluarkan kontolnya di depan vila sambil di kocok-kocok tanpa pelumas. Laili awalnya merasa jijik, namun karena tidak tega terhadap Sasa, akhirnya...

“plakk”

Dengan segera Laili berlari melabrak teman-teman Bobby dan memukul hape yang mereka pakai coli jatuh sampai pecah berhamburan dan teman-teman Bobby kaget sampe blingsatan. Gimana ga kaget, Cowok-cowok yang tadinya asik coli sambill goda-godain Sasa, tiba-tiba di kagetkan dengan hape melayang yang mendadak jatuh berantakan. Kontol-kontol yang tadinya ngaceng tegak mendak sedikit loyo, seperti kehabisan bahan, mereka melepas tangan dari kontol-kontol mereka dan mulai mencari pelampiasan frustasi kontol lembek yang mereka alami. Tentunya semua itu akan dilampiaskan pada cewek yang seenaknya ngejatuhin hape Bobby.

“laili!” teriak Bobby kaget.

Namun terikan bobby segera disusul teriakan teman-teman bobby yang segera membuat bobby jiper ga berani nolong tunangnannya ini.

“Eh laili kampret! Lo ga liat kita lagi pada asyik?”
“lo ngiri? Bilang aja! Sini gue grepe biar lo puas!”

mendadak ekspresi Laili berubah dengan emosi dia mulai membalas.
“halah! Penis jelek kaya gitu aja ga usah lo pamerin! Bikin enek!”

“breng***s! Nih rasain pukulan gue biar tau rasa”

Dimulai dari satu lelaki, Para laki-laki itu lalu berusaha ikut-ikuta memukulnya. Namun... ternyata Laili bukan cewek sembarangan. Laili yang memegang ban hitam untuk salah satu perguruan ternyata dengan reflek mampu menangkis serangan para cowok-cowok yang ga pake celana ini. Bahkan tidak hanya menghindari pukulan dan serangan kontol yang berayun-ayun, Laili ternyata berhasi menangkap tangan salah satu cowok yang kelihatan bengong bahkan menguncinya kaya pilem-pilem action.

“jangan bergerak! atau gue patahin tangan temen lo!” bentak Laili garang lalu bergerak memutar tangan cowok itu.
“Aduh tangan gue... tangan...” teriak cowok yang Laili kunci.

Namun cowok-cowok itu hanya bengong, bengong-bengong mupeng melihat ke arah teman mereka yang sekarang meringis kesakitan. Melihat cowok-cowok ini Cuma bengong ga ngasih tanggepan lain, laili semakin semangat menggertak dan mulai sadis berteriak,

“Pergi atau gue patahin tangan temen lo ini! Gue ga main-main!”

Namun cowok-cowok tetep aja bengong bahkan lebih parah hidung mereka mekar seakan berusaha menghirup lebih banyak aroma laili ke dalam hidung mereka..

“Heh ngapain bengong? Cepetan atau beneran tangan nih cowok patah!” batin laili
“lo ga ngerti bahasa orang?” lanjut Laili kali ini sambil ngebentak!

Namun ga ada jawaban kecuali suara desahan bobby dengan nafas yang ga beraturan. Mendengar bobby sepertinya ketakutan, Laili mendadak mengalihkan ancamannya pada calon tunangannya.

“Bobby cepet bawa temen-temen lo pergi... atau kalau engga.. ”

“clek-clek-clek”

Satu orang tiba-tiba bergerak mengocok kontolnya.

“Eh kampret! ngapain penis lo ngocok depan gue?”

“clek-clek-clek”

Pertama mungkin hanya satu orang yang coli di depan Laili. Namun belakangan beberapa orang lainnya juga ikut-ikutan coli di depan teman mereka sendiri yang kesakitan. Laili tentu saja semakin emosi. Dan memutuskan semakin memutar tangan cowok itu sampai membuatnya menjerit. Namun semua cowok yang melihat temannya kesakitan malah kelihatan semakin mesum. Tidak hanya mengocok kontol mereka, mereka bahakn tiba-tiba membuka celana mereka jatuh sehingga tubuh kotak-kotak cowok-cowok fitness mendadak terpampan jelas di depan mata Laili.

“Eh lo pada ngapain? Sakit jiwa lo semua! Ngapain lo nudis disini ? sakit lo semua...”

“crot”

Laili tiba-tiba merasakan semburan hangat mendarat di pantatnya

“Eh apaan nih? Kok anget? Bo-bobby?”

Laili mendadak panik namun tidak bisa banyak bergerak karena kedua tangannya sibuk menahan cowk yang mencoba berontak. Membuatnya ga menyadari bahwa di bawah kakinya ia menginjak selembar kain tebal. Sebuah selimut yang sepertinya tidak asing.

“anj***g! Selimut gue jatoh!”

Laili secara reflek menutupi tubuhnya dengan benda di dekatnya yang tidak lain adalah tubuh cowok yang disanderanya. Namun ... gerakannya itu ternyata membuat tangan cowok itu dengan nakal bisa mencapai gawuknya.

“Nih! Rasain!”

Dengan kasar cowok itu meremas gundukan tempik Laili dengan tangannya. Namun tidak hanya meremas, tangan nakal itu juga mencoba menusuk-nusuk lubang Laili sambil menggaruk bagian dalam tubuh wanita tersebut yang sudah basah sejak tadi. Membuat Laili menggelinjang merasakan hal yang belum pernah dirasakannya.

“Eh tangan lo.... Ngapain? Nghaa-” ucap laili terpotong.

Laili tidak lagi bisa menahan birahinya sehinggga akhirnya memutuskan diam. Dengan pasrah ia membiarkan tangan cowok itu yang dengan brutal menggapai daerah-daerah gatalnya. Menggaruk syaraf-syaraf tegang yang membutuhkan pijatan-pijatan lembut. Lali pun blingsatan semakin goyah hingga akhirnya merelakan orgasme di tangan lelaki asing itu.

“anj***g!” batin Laili sambil menggigit bibirnya.

“ser... ser...”

Laili keluar tanpa ngomong-ngomong lagi.

“hahaha lo keluar? Dasar lonte pake mau matahin tangan gue lagi!”

“bodi kamu... bodi kamu mantap...” bisik bobby dari belakang.

“apa? Bo-bobby?”

Wajah Laili berubah merah dan mendadak batal nengok karena kuatir melihat batangan dari laki-laki calon suaminya itu. Sementara laili merasa jengah dengan cairan lengket di pantatnya. Para cowok-cowok yang semua tentu aja sedang coli, dengan berani mendekati laili untuk melihat badan mulus cewek itu dari dekat.

“Ahh brengsek lepasin gue! Gue juga mau liat!”

Lelaki itu mulai berontak lagi dan secara frustasi mulai menggerak-gerakkan jarinya menari di atas dua puting Laili. Mendadak Laili kaget dan secara reflek menunduk. Saat itulah ia melihat ada dua toket berkeringat dengan putingnya mengacung tegak tergencet di antara jari-jari seorng pria.

“Kyaaaaaaa”

Lalili melompat mundur mendorong tubuh cowok yang dikuncinya. Lalu dengan reflek berjongkok, menutupi toked dan juga gawuknya. Namun dengan keringat yang mengucur membuat tubuh Laili berkilat menggoda dengan toked kegencet di kedua lututnya. Membuat cowok-cowok ini semakin kepingin menyentuh tubuh cewke mulus itu.

“jangan liat... jangan liat...pergi! huss huss!”

Namun cowok-cowok itu sudah ga peduli. kontol-kontol mereka yang sudah ngaceng dan di coliin sejak mereka baru nyampe itu tentu aja udah sampe batasnya. Seperti akan meledak kepala kontol mereka memerah dan membengkak dengan urat-urat gagah yang siap membawa Laili ke puncak kenikmatan.

“Mimpi... pasti cuman mimpi.. ayo laili bangun... bangun...”

Namun cambukan pelan di mukanya membuat Laili cuma bisa terus berharap. cipratan-ciprtan basah di wajahnya membuatnya tersadar ini bukan mimpi.



apakah temen-temen bobby penggemar james bond*** ?
 
Terakhir diubah:
Nina kereennnn....lonte berjilbab emang mangstaff
ihh pasti fantasinya akhwat-akhwat ya uuuuh...


gasabar nunggu paket Sasa - Laili
wah ada suhu @marcioz yang jadi isnpriasi cerita NH. iya nih suhu, pesenannya suhu marcios di usahakan update berikutnya atau berikutnya lagi suhu. :banzai:. lagi di ramu biar ga cuma sodok-sodok doang.


Lanjutkan gan..
Makin seru nih..:semangat::mantap:
wah makasih suhu, iya nih pengen banget ngelanjutin idenya udah ada cuma pas mau di tulis kaya hampa gitu. gara-gara raisa tunangan kali.

makasih juga buat yang sudah mau sediain waktunya buat baca, like dan komen cerita ts. salam semprot:beer:
 
Terakhir diubah:
Ceritanya bagus suhu, andai pindah ke cerbung mungkin banyak yang komen

wah mau ramein sub forum ini dulu, lebih gampang juga nyarinya suhu kalo disini makasih suhu saran sama komengnya hihihi.
 
Mata Sasa yang sayu mendadak terbelalak kaget. Pemandangan videocallnya yang sebelumnya menampakkan kontol-kontol disunat berukuran standar berganti dengan pemandangan langit dan dan awan sebelum terputus dengan sangat kasar.Apalagi samar-samar Sasa mendengar ada suara Laili disana.

“Laili! Barusan kan suaranya Laili!”

“pret”

Cairan Saasa pun muncrat lagi begitu Sasa mengehmapaskan pahanya yang setengah terangakat karena berusaha menyembunyikan dadanya di antara gundunkan tempiknya. Ikatan Sasa yang terlalu kuat membuat Sasa kesulitan bergerak bahkan bernafas. Untungnya Videocall Sasa yang terputus, membuat Sasa bisa menarik nafas lega. Namun di sisi lain Sasa menjadi panik, gimana jadinya kalo Laili menghadapi cowok-cowok mesum itu... sendirian.

Namun saat Sasa sedang berpikir dan menebak-nebak sebuah suara teriakan membuatnya tambah panik.

“breng***s! Nih rasain pukulan gue biar tau rasa”

“Laili! ” teriak Sasa kaget.

Namun suara Sasa tidak sampai terdengar, teriakan dan legguhannya semalam suntuk membuat suara Sasa yang sebelumnya merdu menjadi serak-serak basah dan kering.

“tolong... siapa aja tolong...”

“uhuk-uhuk...”

“tolong....”

Sasa pun lagi-lagi berontak berusaha melepaskan ikatannya. Sasa bergerak ke kanan dan kekiri membuat dadanya yang berukuran cup C dengan puting besar itu berguncang-guncang melompat-lompat dengan heboh saling menampar-nampar satu sama lain. Kadang toked kanannya dengan kuat menabrak toket kirinya, kadang toket kirinya menabrak dadanya karena sedikit lebih kendor dari dada kanannya. Apapun gerakan toked-toked itu, Sasa yang tadinya khawatir terhadap nasib Laili perlahan mulai disisipi keinginan memuaskan birahinya. Membiarkan cairan kewanitaannya nyemprot kuat-kuat membasahi kasur yang emang lembab itu.

“ah... ah... kok gue... horni?... sialan pasti karena semaleman .... uhh”

“toked gue.... jangan tegang pliss jangan minta di remes...”

Sasa pun mulai mengurangi goyangannya meski sekali-sekali ia tetap tidak tahan dan mulai bergoyang yang kembali membuat dadanya saling menabrak dan menggilas satu sama lain. Namun itu hanya sesekali karena sekarang Sasa lebih fokus ke kakinya yang juga terikat, bahkan lebih kuat dibandingkan dengan tangannya dimana sebuah hape tergencet diantara kedua pahanya mengalirkan setruman-setruman halus ke bibir tempiknya yang sudah banjir.

Ekspresi Sasa pun berubah horni lagi, dengan pura-pura tidak sengaja dan sedih ia berbisik pelan kepada dirinya sendiri membela pemuasan nafsunya membela gerakan naik turunya menggesek hape ke tempiknya yang gundul menggembung seperti bakpau.

“Aduh ini bukan karena horni tapi supaya fokus... ah ... hape di paha gue bikin gatel....”

“äh hape gue berasa anget geli ah... ah gatel... geli ... uee ... ah mau... mhau... keluar... gue mau...”

“Kyaaaaaaa” tiba-tiba teriakan laili terdengar dari arah luar.

“laili? Laili kenapa? Laili lo diapain? ”

“laili! Apa toket lo diremes-remes mereka?”

“nghhh nghhh”

“Laili... lo ga diperkosa kan? Ga disuruh nyepong (BJ) kontol mereka kan?”

“Ah mbak Ussiy... ngapain hape gue taro di situ... ah bikin Sasa ga konsen. Uuuh hape Sasa nyodok-nyodok tempik Sasa... bikin Sasa ... Sasa mau nolongin Laili...”

“ngghh ngghhh ah puasin Sasa ... hape temenin Sasa keluar... puasin ...puasin Sasa”

“kok hape gue lebar banget sih ... ah masuk dong ... sini masuk ke tempik Sasa... sodok-sodok bagian dalam Sasa...”

Tentu aja itu tidak bisa terjadi, namun Sasa yang tempiknya baru di cukur gundul beberapa hari itu lebih sensitif lebih gatel menerima rangsangan dari hape yang ternyata geter lagi di hadapannya.

“ah geter... hape gue geter lagi ah enak... siapa? Siapa yang nelepon?”

“ah gue ga peduli.... nghhh ... nghh nghh”

Sasa pun menggelinjang sampe ngecrot ga sadar hapenya tersambung menampilakn sebuah bayngan gelap di layar lawan bicaranya.

“trek”

Tiba-tiba lagi-lagi hape yang bergetar berasal dari sk*pe itu tersambung gara-gara goncangan Sasa, Duh heboh banget sih Sa goyangnya, ampe nyambung dua kali. Namun Sasa yang ga ngedenger vidoecallnya nyambung akhirnya ga sadar dan terus aja naek turun mengesek hape sambil mengepak-ngepakkan selangkangan memainkan hape malang yang kayanya hampir penyok dijepit paha cewek bertoket besar ini.

“nghhh nghhh ah... terus... ahhh” Sasa menggelinjang dan mendesah merasakan birahinya memuncak dan mengumpul di pahanya. Hapenya yang becek mulai menyetrum-nyetrum pahanya membuat gundukan bibir tanpa bulu Sasa merinding dan semakin becek dan lemah menahan hasratnya untuk ga disodok batang besar. Ia kini merindukan pelecehan Bobby dan teman-temannya yang terkesan merendahkannya. Tanpa sadar itu hanya tinggal menunggu waktu menunggu Sasa menurunkan pahanya dan menunjukan dua toket biadabnya di depan cowok-cowok mupeng di seberang sana.

Sementara itu,

Lima orang cowok terlihat sudah bertelanjang kontol, asyik mengocok pentungan mereka masing-masing di depan seorang cewek yang menangis di atas selembar kain selimut. Terlihat cewek itu memiliki gunung kecil di dadanya yang paling kecil diantara personil-personil Noura lainnya. Meski begitu gunung yang lucu menggemaskan tetap saja mengundang untuk cowok-cowok ini mengoles kontol mereka yang basah pada toket Laili supaya toked kecil itu tetap berkilap dan lengket dan selalu nafsuin untuk dipandang.

“bro udah nyambung belom, ga sabar gue mau liat ekspresinya tuh lonte, ”

“bentar gue cek dulu, lo siap di posisi lagi aje ”

Kemudian cowok itu dengan dengan kontol mengacung tegak berjalan megambil hapenya dan memutar nomor Sasa. Namun di kontaknya hanya tertulis nomor aja, maklum baru minta pas dateng tadi.

“Nih gue telepon ye... liat nih gue telepon!” ucap cowok itu mengayunkan hapenya ke temen-temennya.

“trek!”

“lo liat nih-”

“stop! udah nyambung bro, udah nyambung udah ga usah ngomong lagi.... deketin aja kesini...”

“O-oke... oke gue kesana yak!”

Kemudian cowok dengan hape itu lalu mulai mengarahkan kameranya mendekati cowok-cowok ini yang keliatan sedang berusaha menyiksa Laili dengan ekspresi-ekspresi mesum. Lailinya sih beneran nangis sehingga kelihatan natural, tapi cowok-cowok ini aktingnya kaku banget soalnya takut si bobby yang jadi kameramen marah karena gitu-gitu calon bininya juga sih.

“Sasa!” panggil Bobby

“hahaha lo liat kelakuan temen lo di luaran!”

“lo bedua sama aja! Lonte! pela***! Telanjang sembarangan, bikin konak cowok-cowok polos kaya kita-kita ini.”

“Nih Laili! Kontol gue!” lanjut Bobby mulai mengarahkan kamera hape temennya ke kontolnya.

Terlihatlah kontol gemuk berdiamter 4cm dengan panjang kurang dari seejengkal ngacung tegak di hadapan kamera, kontol standar cowok indonesia sebelum permak dari mak e***. Bobby eh kontol tanpa nama itu lalu dipukul-pukul ke wajah Laili yang membuat sisa-sisa peju di kontol itu muncrat ke wajah Laili yang kelihatan pasrah menerimanya.

“hahaha! Lo liat temen lo udah takluk ama gue!”

“plok-plok-plok”

“Nih puting temen lo gue remes-remes, gue tarik-tarik biar cepet gede. Gimana Sa? Lo panas dingin?”

“nih kalo lo masih ga kepengen liat Laili tempiknya bakal... ”

Namun sebelum Bobby menyelesaikan kalimatnya, bobby tiba-tiba terdiam, Tentunya awalnya dia bermaksud menjamah tempik Laili dan meremas juga mengocoknya kasar sampe calon istrinya kelojotan minta ampun. Tapi kalo inget Laili calon bakal jadi calon bininya...

“nih liat temen lo ngisep kontol gue!”

Bobby segera berdiri lagi dan kali ini segera menempelkan kontolnya di depan wajah Laili yang lagi merem karena lagi siap-siap melemaskan otot gawuknya supaya ga sakit dikocokin Bobby nantinya.

“kok ga berasa ya... apa jari bobby kecil banget?” batin Laili sambil menggeleng-geleng mencoba mengedut-ngedutkan tempik gawuknya berusaha menemukan jemari-jemari Bobby yang seharusnya bersarang di suatu temapt di dalam tubuhnya.

“Ga ada...”

“nggh!” dengus Laili kaget dengan mata terbelalak

Sebuah benda berbentuk silinder tiba-tiba saja menekan hidungnya membuatnya ingin muntah dengan cairan berbau aneh masuk ke lubang hidungnya.

“Apaan nih... kontol?” batin Laili kaget.

Namun Laili ga bisa lama-lama kaget, suara Bobby dengan kasar mengomelinya dan mengancamnya membuat Laili menjadi jiper.

“heh lonte jangan bengong! Ga gue kawinin lo!”

“Bobby! Gue calon bini lo tega banget lo katain gue lonte!” protes laili.

Namun protes itu masih disimpan dihatinya. Karena diam-diam Laili penasaran juga... mungkin dengan kontol Bobby... mencicipnya sedikit sebelum malam pertamanya ga masalah...

“mmmppphh”

“sluppghh slerrrrph slurrpph mmmppph”

“hahaha! lo liat apa gue lakuin ke temen lo Sa! Laili kocokin yang keras bikin Sasa ngiri sama kemesraan mulut lo di depan gue! ”

“aduh!”

Bobby mendadak kaget dan melompat-lompat sambil bekelojot-kelojotan membuat hape yang dipegangnya terjatuh. Hape itu pun nasibnya menjadi sama seperti hape sebelumnya yang dipake nelepon Sasa. Pecah menjadi serpihan-serpihan kecil, membuat semua ekspresi cowok-cowok itu takjub karena ga percaya.

“liat bro Laili ngisepnya kenceng banget!”
"Wih iya bro ampe kelojotan gitu Bobby jadinya."

Namun Bobby yang kontolnya masih nempel di mulut laili punya cerita lain. Cerita penderitaan dan drama anak manusia yang belum pengalaman tapi sok-sok an mengikuti adegan profesional film bokep.

“aduh Laili kontol Aak jangan di kunyah! ”

Namun Bobby hanya bisa membatin. Bobby ga tega juga dia nampar wajah cewek calon bininya itu. Akhirnya Bobby cuma bisa memegangi kepala Laili yang berambut pendek itu dengan kedua tangannya sambil meringis dan menangis.

"Sakit... "
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd